Mesin Dan Alat Anestesi 1

MESIN DAN ALAT
ANESTESI

Mesin Anestesi Modern

Fungsi


Menyalurkan gas atau campuran gas
anestetik yang aman kerangkaian sirkuit
anestetik yang kemudian dihisap oleh
pasien dan membuang sisa campuran
gas dari pasien.

Syarat mesin yang ideal








Dapat menyalurkan gas anestetik
dengan dosis tepat
Ruang (dead space) minimal
Mengeluarkan CO2 dengan efisien
Bertekanan rendah
Kelembaban terjaga dengan baik
Penggunaannya sangat mudah dan
aman

Komponen dasar mesin anestetik terdiri dari:










Sumber O2, N2O, dan udara tekan
Alat pantau tekanan gas (pressure gauge)
Katup penurun tekanan gas (pressure
reducing valve)
Meter aliran gas (flowmeter)
Satu atau lebih penguap cairan anestetik
(vaporizer)
Lubang keluar campuran gas (common gas
outlet)
Kendali O2 darurat (oxygen flush control)

Mesin anestesi yang populer
digunakan:




Komponen Sumber Gas
Komponen Sirkuit Napas
Komponen penghubung mesin anestesi

Pasien

Komponen Sumber Gas


Komponen ini terdiri dari :
Dalam tabung bertekanan tinggi
Bentuk gas (O2), cair (N2O, CO2)
Susunan perpipaan mulai dari tempat

masukan gas (inlet), dilengkapi dengan
petunjuk aliran gas (Flowmeter) dan satu
atau dua buah alat penguap (vaporizer),
diakhiri dengan tempat keluaran (outlet)

Jenis gas, warna tabung, bentuk
dan tekanan
Jenis Warna

Tabung


Bentu
k

Tekanan
PSI

Tekanan
atm

120-160

O2

Putih/ Hijau

Gas

N2O


Biru

Cair

18002400
745

Gas

1800

120

Cair

838

56

Udara Hitam / Putih

CO2

Abu-abu

50

Alat Penunjuk Aliran Gas
(FLOWMETER)





Berbentuk tabung gelas yang berskala
dalam satuan liter atau ml/menit dan
didalamnya terdapat indicator pengukuran
yang umumnya berbentuk bola atau
rotameter.
Dapat dibuka dengan cara memutar tombol
pemutar kearah berlawanan arah jarum jam

Gas anestesia dan oksigen yang telah
keluar melewati aliran, selanjutnya akan
bercampur pada satu pipa aliran menuju alat
penguap zat anestesi cair.

Flowmeter

Alat Penguap (Vaporizer)




Adalah salah satu komponen mesin
anestesi yang berfungsi untuk
menguapkan zat enestesi cair yang
mudah menguap.
Dilengkapi dengan angka petunjuk (dial)
yang berfungsi untuk mengatur besar
kecilnya zat anestesi yang keluar.


Sistem atau sirkuit
anestesia


sistem anesthesia atau sirkuit
anesthesia ialah alat yang bukan saja
menghantarkan gas atau uap anestetik
dan oksigen dari mesin kejalan napas
atas pasien, tetapi juga harus sanggup
membuang CO2 dengan mendorongnya
dengan aliran gas segar atau
mengisapnya dengan kapur soda.

Sirkuit anesthesia umumnya terdiri dari:







Sungkup muka, sungkup laring atau pipa trakea.
Katup ekspirasi dengan per atau pegas
Pipa ombak, pipa cadang (corrugated tube,
reservoir tube).
Kantong cadang (reservoir bag)
Tempat masuk campuran gas anestetik dan O 2
(fresh gas inlet). Untuk mencegah terjadinya
barotrauma akibat naiknya tekanan gas yang
mendadak tinggi, katup membatasi tekanan
sampai 50 cm H2O.

Sirkuit anestesi yang
dikenal





Sirkuit Lingkar
Sirkuit Magill

Sirkuit Brain
Sistem pipa T atau pipa Y Ayre

Sistem tetes terbuka (Open drop
system)


Dengan meneteskan cairan anestetik
(eter, kloroform) dari botol khusus
kewajah pasien dengan bantuan
sungkup muka (face mask)



Kelemahan: boros, udara ekspirasi
mencemari udara sekitar

Sistem Influsi



Penghembusan gas anestetik dengan
sungkup muka melalui salah satu sistem
ke wajah pasien tanpa menyentuhnya.
Pada bayi, anak kecil yang takut disuntik,

steal induction
Aliran gas harus cukup tinggi ± 8-10L/mnt
untuk menghindari penumpukan CO2
Mencemari udara sekitar

Sistem Mepleson



Sistem aliran napas terkendali , sistem
semi tertutup
Terdiri dari:
Sungkup muka (SM)
Katup ekspirasi (KE)
Pipa ombak
Kantong cadang (KC)
Lubang masuk aliran gas segar (AGS)



Dibagi beberapa kelas: ABCDEF



Sistem Mapleson A
Disebut juga sistem Magill (Magill attachment)
Cocok digunakan pada anestesi dengan napas

spontan
Merupakan sistem aliran udara satu arah yang
terdiri dari 1 pipa karet dilengkapi dengan 1 katup
ekspirasi dan kantong penampung udara.
Memerlukan aliran gas segar lebih banyak dari
volume semenit pasien, untuk mencegah aliran
balik udara ekspirasi kedalam udara inspirasi.
Akibatnya sebagian gas/uap anestesi terbuang
keudara kamar, menyebabkan pencemaran
kamar operasi.



Sistem Mepleson B dan C
Pada mepleson B, KE tetap didekat

sungkup muka, tetapi lubang masuk aliran
gas segar juga dekat sungkup
Pipa ombak dan KC berfungsi sebagai
ruang tertutup (blind limb), tempat
berkumpulnya gas segar, gas ruang mati
(dead space gas) dan gas alveolar
Kadang digunakan di ruang pulih.

Mapleson C seperti Mapleson B, tetapi tidak

menggunakan pipa ombak
Mapleson C dengan menambah kanister
kapur soda, disebut juga sebagai sistem
Water’s to and fro.



Sistem Mapleson D
Katup ekspirasi diletakkan didekat kantong

cadangan dan lubang masuk aliran gas segar
didekat sungkup muka
Modifikasi sistem ini disebut Bain; pipa kecil yang
mengalirkan gas segar diletakkan didalam pipa
ombak dengan lubang masuk kedalam masih
didalam pipa ombak
Keuntungan sistem Brain
○ Lebih ringkas, lebih ringan dari pipa tunggal
○ Dapat digunakan kembali untuk semua usia
○ Dapat digunakan untuk napas spontan atau napas

kendali
○ Dapat digunakan dengan ventilator
○ Mudah disterilkan.



Sistem Melson E dan F
Melson E hanya terdiri dari sungkup muka,

lubang masuk untuk aliran gas segar dan pipa
ombak sebagai pipa cadang tanpa kantong
cadang.
Dikenal juga dengan Ayre’s T-piece atau Y-piece.
Melson F (sistem Jackson-Rees): bila pada Tpiece atau Y-piece ditambahkan kantong
cadangan.
○ Tambahan kantong cadangan ini mempermudah

memonitor napas spontan dan melakukan napas
kendali.
Cocok untuk bayi dan anak kecil

Sistem lingkar




Menggunakan dua katup ekspirasi
Aliran gas cukup 2-3L/mnt asalkan kadar O2
>25%
Umumnya terdapat komponen
Tempat masuk campuran gas segar
Katup inspirasi dan ekspirasi searah
Pipa ombak inspirasi dan ekspirasi
Konektor Y
Katup pop-off
Kantong cadang
Kanister kapur soda



Penyerapan CO2 yang
mengisi canister adalah
kapur soda atau barium
yang berbentuk kerikilkerikil kecil yang
besarnya hampir sama.



Tanda kapur soda tidak bekerja
Warna berubah
Kapnograf CO2 meningkat
TD mula-mula meningkat lalu menurun
Nadi menurun
Napas spontan dan dalam
Darah dari luka operasi merembes



Untuk mencegah hirupan CO2, perhatikan
Dua katup harus diletakkan antara pasien dengan

kantong cadang pada ujung distal pipa ombak
Gas segar jangan dimasukkan ke sirkuit antara pasien
dan katup ekspirasi
Katup pop-off tidak dapat ditempatkan antara pasien
dan katup inspirasi


Sistem ini dapat digunakan untuk:
Semi open (aliran gas tinggi, hirupan kembali minimal)
Semi closed (sering digunakan, disertai hirupan

kembali)
Closed (hirupan kembali komplit)



Keuntungan
Ekonomis (aliran gas rendah)
Konsentrasi gas ekspirasi lebih stabil
Jalan napas lembab dan hangat
Tingkat polusi rendah dan risiko kebakaran

rendah


Kerugian
Resistensi tinggi
Tidak ideal untuk anak
Pengenceran oleh udara ekspirasi

Komponen Penghubung Mesin
Anestesi-Pasien


Konektor
Alat ini menghubungkan mesin anestesi

dengan sungkup muka atau pipa
endotrakheal yang dipasang kedalam
trachea pasien.



Sungkup Muka
Alat yang menyungkup muka pasien khusus

pada daerah mulut dan hidung
Ukuran sesuai kelompok usia pasien
Khusus untuk bayi dan anak yang berbentuk
bulat dan transparan dengan ukuran
tersendiri disesuaikan dengan besarnya
area mulut hidung



Pipa Endotrakhea
Pipa yang dipasang kedalam trachea

melalui mulut atau hidung
Pemasangannya dibantu dengan
laringoskop



Mesin anestesi sebelum digunakan
harus diperiksa apakah berfungsi baik
atau tidak.
Periksa mesin dan peralatan kaitannya

secara visual apakah ada kerusakan atau
tidak, apakah rangkaian sambungannya
sudah benar.

Periksa alat penguap (vaporizer) apakah

sudah terisi obat dan penutupnya tidak
longgar atau bocor
Periksa apakah sambungan silinder gas
atau pipa gas kemesin sudah benar
Periksa meter aliran gas (flowmeter) apakah
berfungsi baik
Periksa aliran gas O2 dan N2O

RESIKO ANESTESIA



Statistik menunjukkan, bahwa makin
kurang baik keadaan pasien, maka
risiko yang akan diterima pasien akan
makin tinggi, baik berupa morbiditas
atau mortalitas

Faktor Penyebab
Kematian






Pengetahuan anestesis kurang
Salah pilih jenis dan teknik anestesia
Salah pilih obat
Kelebihan dosis obat
Persiapan kurang sempurna baik alat
atau obat

Risiko yang bukan
kematian





Gangguan pada sistem respirasi
Hipoksia, hiperkarbia, hipokarbia,
asidosis, alkalosis
Gangguan jantung pumbuluh darah
Mual-muntah, hiperperistaltik usus,
trauma pemasangan laringoskop, pipa
trakhea, kateter, dll

Risiko terhadap
Anestetis
Anestetis
berisiko
menghadapi
masalah medikolegal (hukum) dan
masalah non medikolegal seperti tertular
penyakit pasien, terkena polusi gas bius
dan sebagainya.

Terima Kasih