MAKALAH SIA TENTANG STRUKTUR ORGANISASI

NAMA DOSEN

: HAJERIN, S.E.,M.AK.,

MATA KULIAH

: SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

ORGANISASI DAN EVOLUSI SISTEM INFORMASI

NAMA-NAMA KELOMPOK 2 :

ANNISA NUR AGUSTIANI
HUSNIA
SYAHRUNI KARIM
NUR YANTI

02320140239
02320140087
02320140166
02320140512


FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2015

1

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Ta’ala. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah Salaullahu’alaihi Wassallam beserta
kelurga dan sahabat. Berkat limpahan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Struktur
Organisasi dan Evolusi Sistem Informasi” dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya dan kami juga berterima kasih kepada
Bapak Hajerin S.E.,M.Ak., selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah Sistem
Informasi Akuntansi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai materi Organisasi
dan Evolusi Informasi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam

makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Harapan yang paling besar dari penyusun makalah ini ialah,
mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk
pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau
menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul makalah ini
sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Makassar, 15 Oktober 2015

Penyusun

2

DAFTAR ISI

SAMPUL………………………………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN :
1.1 Latar Belakang………………………............................................... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Pembuatan Makalah………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN :
2.1 Pengertian Struktur Organisasi dan Segmen beserta Fungsi… 3
A. Segmen Bisnis…………………………………………………………………. 3
B. Segmen Fungsional…………………………………………………………. 5
C. Fungsi Akuntansi…………………………………………………………….. 7
D. Fungsi Layanan Komputer………………………………………………. 8
2.2 Evolusi Model-model Sistem Informasi……………………………….. 8
A. Model Proses Manual…………………………………………………….. 8
B. Model Flat File………………………………………………………………… 9
C. Model Database……………………………………………………………….9
D. Model REA………………………………………………………………………..9
E. Model system ERP………………………………………………………….. 13
BAB III. PENUTUP:
A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 15
B. Saran…………………………………………………………………………. 15

Daftar Pustaka…………………………………………..………………………………….. 16

3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur organisasi mencerminkan distribusi tanggung jawab, otoritas, dan akuntabilitas di seluruh perusahaan. Perusahaan mencapai
tujuan umumnya dengan menetapkan tujuan keuangan yang dapat
diukur untuk operasionalnya. Contohnya, informasi anggaran mengalir
kebawah. Ini adalah mekanisme di mana pihak manajemen senior
menyampaikan ke para bawahannya berbagai standar yang akan
menjadi ukuran dalam periode yang akan datang. Hasil dari berbagai
tindakan bawahan, dalam bentuk informasi kinerja, akan mengalir ke
atas, masuk ke pihak manajemen senior. Pemahaman atas pola distribusi tanggung jawab, otoritas, dan akuntabilitas sangat penting untuk
menilai kebutuhan informasi para pengguna.
Struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern
maupun ekstern. Struktur intern sebagai suatu tipe pengawasan diperlukan karena adanya keharusan untuk mendelegasikan wewenang dan
tanggung jawab dalam suatu organisasi. Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan
dasar proses pengorganisasian.

Sedangkan sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di
mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model
yang berbeda. Tiap model baru berubah karena adanya kelemahan
dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam
evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera
digantikan oleh teknik yang lebih baru.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan - permasalahan
yang muncul adalah sebagai berikut :
1. Jelaskan Pengertian Struktur Organisasi berdasarkan Segmen
dan Fungsinya
4

2. Jelaskan Evolusi Model-model Sistem Informasi

1.3 Tujuan Pembuatan Makalah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, makalah
ini dibuat bertujuan :
1.

Untuk mengetahui Pengertian Struktur Organisasi dan Segmen
beserta Fungsi
2. Menjelaskan evolusi model-model system informasi.

BAB II
PEMBAHASAN
5

2.1

Pengertian Struktur Organisasi dan Segmen beserta Fungsi
Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen-komponen
atau unit-unit kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau
kegiatan-kegiatan berbeda yang dikoordinasikan. Dan selain itu struktur organisasi juga menunjukkan mengenai spesialisasi-spesialisasi
dari pekerjaan, saluran perintah maupun penyampaian laporan.
Struktur organisasi juga merupakan suatu susunan atau hubungan
antara kemponen bagian-bagian dan posisi dalam sebuah organisasi,
komponen-komponen yang ada dalam organisasi mempunyai ketergantungan. Sehingga jika terdapat suatu komponen baik maka akan
berpengaruh kepada komponen yang lainnya dan tentunya akan
berpengaruh juga kepada organisasi tersebut.

A. Segmen Bisnis
Perusahaan terdiri atas berbagai unit atau segmen fungsional. Perusahaan diatur menjadi beberapa segmen untuk meningkatkan
efisiensi internal melalui spesialisasi tenaga kerja dan alokasi sumber
daya yang efektif dari segi biaya. Para manajer dalam sebuah segmen
dapat memfokuskan perhatian mereka dalam berbagai area tanggung
jawab yang terbatas untuk mencapai tingkat efesiensi operasional
yang lebih tinggi.
Ada beberapa cara untuk mengatur segmentasi perusahaan. Tiga
pendekatan yang paling umum meliputi segmentasi berdasarkan:
1. Lokasi geografis,
Banyak perusahaan memiliki operasi yang tesebar di seluruh Negara dan di seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan tersebut
melakukan hal ini untuk mendapatkan akses ke berbagai sumber
daya, pasar, atau lini distribusi. Cara yang paling mudah untuk mengelolah operasi semacam itu adalah mengatur manajemen perusahaan berdasarkan segmen gegrafisnya masing-masing sebagai entitas yang setengah otonom.
2. Lini Produk.
Perusahaan yang memproduksikan banyak sekali jenis produk sering kali mengatur organisasinya berdasarkan lini produk,
dengan menciptakan berbagai devisi yang terpisah untuk tiap produk. Segmentasi produk memungkinkan perusahaan menugaskan
6

manajemen, tenaga kerja, dan sumber daya khususnya ke berbagai segmen secara terpisah, seolah-olah hampir seperti perusahaan yang terpisah.
3. Fungsi Bisnis.

Segmentsi fungsional membagi perusahaan kedalam berbagai area tanggung jawab khusus berdasarkan pekerjaan. Area
fungsional di tentukan berdaasarkan aliran sumber daya utama di
sepanjang perusahaan. Contoh dari segmen fungsi bisnis adalah
pemasaran,
produksi,
keuangan,
dan
akuntansi.
Memahami
karakteristik
masing-masing
segmen
bisnis
Karakteristik masing-masing jenis usaha didasarkan atas kriteria besaran usaha, dapat dilihat sebagai berikut:
1. Segmen Mikro
 Usaha dilakukan secara informal, tidak memiliki rencana
bisnis yang formal Status legal sering kurang lengkap,
bahkan tidak ada.
 Dilakukan oleh kelompok, yang sebagian besar oleh
kelompok perempuan miskin.

 Barrier to entry (hambatan untuk masuk bisnis ini) nyaris
tidak ada Pertumbuhan usaha lambat. Umumnya multi usaha Perputaran usaha relatif cepat.
 Daya tahan terhadap perubahan lingkungan dan tekanan
ekonomi cukup tinggi
 Pertumbuhan aset tidak meningkat secara signifikan
2. Segmen Ritel
 Pada umunya telah mempunyai ijin usaha dan legalitas formal terbatas.
 Mempunyai administrasi keuangan yang mulai tertata,
walaupun masih sederhana.
 Dijalankan oleh keluarga (tenaga kerja berasal dari
anggota keluarga ini, maupun saudara dekat), maupun
oleh kelompok.
 Barrier to entry relatif nyaris tidak ada.
 Sering berganti jenis usaha.
 Sebagian besar bersifat multi usaha.
 Perputaran usaha relatif cepat.
 Pertumbuhan usaha tidak mudah meningkat secara signifikan.
3. Segmen Menengah
7


 Skala usaha mulai besar.
 Telah ada struktur organisasi dan delegasi wewenang untukpengambilan keputusan.
 Administrasi keuangan pada umumnya tertib dan mulai
akurat
 Telah ada pembagian dalam manajemen, Direktur keuangan biasanya mendapat tanggung jawab dalam
melakkukan kebijakan pembiayaan perusahaan.
B. Segmen Fungsional
Segmentasi berdasarkan fungsi bisnis adalah metode pengaturan
yang paling umum. Sebagai gambaran, asumsikan sebuah perusahaan manufaktur yang menggunakan berbagai sumber daya berikut:
bahan baku, tenaga kerja, modal keuangan, dan informasi.
Nama fungsi dan bahkan fungsinya sendiri dapat sangat berbeda
antarperusahaan, bergantung pada ukuran dan lini bisnisnya. Sebuah perusahaan utilitas umum mungkin memiliki sedikit peran untuk
fungsi pemasaran jika dibandingkan dengan sebuah produsen mobil.
Sebuah perusahaan jasa mungkin tidak memiliki fungsi produksi formal dan sedikit peran dalam pengelolaan persediaan. Sebuah perusahaan dapat menyebut sumber daya tenaga kerjaanya sebagai
personel sementara lainnya menggunakan istilah sumber daya
manusia. Fungsi akuntansi dan layanan computer diberikan secara
terpisah dan lebih terperinci, karena kedua hal ini penting dalam
studi mengenai system informasi.
a. Manajemen Bahan Baku
Tujuan dari manajemen bajhan baku adalah merencanakan

dan mengendalikan persediaan bahan baku perusahaan. Sebuah
perusahaan manufaktur harus memiliki Persediaan yang
memadai di tangan untuk memenuhi kebutuhan produksinya, gtetapi dengan tetap menghindari tingkat persediaan yang berlebihan. Setiap dolar yang diinvestasikan dalam persediaan adalah
uang yang tidak menghasilkan pendapatan. Selain itu, persediaan yang tidak mengordinasikan kedatangan persediannya dari
para pemasok dalm cara yang demikian rupa hingga dipindahkan
langsung ke proses produksi. Akan tetapi, untuk praktisnya,kebanyakan perusahaan mempertahankan persediaan pengaman
untuk menjaga perusahaan melalui waktu tunggu dari saat
memasukkan pesanan persediaan hingga kedatangan persediaan.
8

b. Produksi
Aktivitas produksi terjadi dalam siklus konversi di mana bahan
baku mentah, tenaga kerja, dan aktiva pabrik digunakan untuk
membuat produk jadi. Berbagai aktivitas tertentu ditentukan
berdasarkan sifat produksi yang di produksi. Secara umum, aktivitas-aktivitas tersebut terbagi dalam dua kelas umum:
1. Aktivitas produksi utama,
2. Aktivitas pendukung produksi,
c. Pemasaran
Pasar perlu mengetahui dan memiliki akses ke berbagai
masalah strategi promosi, periklanan, dan riset pasar produk.
Pada tingkat operasional, pemasaran melakukan berbagai aktivitas rutin seperti memasukkan pesanan penjualan.
d. Distribusi
Distribusi adalah aktivitas untuk membuat produk sampai ke
tangan pelanggan setelah adanya penjualan. Ini adalah tahap
yang sangat penting. Banyak yang dapat terjadi sebelum pelanggan mengambil alih kepemilikan dari suatu produk. Lamanya
waktu antara memasukkan dengan memenuhi pesanan, pengiriman yang salah atau barang yang rusak dapat mengakibatkan
ketidakpuasan pelanggan serta hilangnya penjualan. Pada
akhirnya, keberhasilan bergantung pada kegiatan memenuhi pesanan dengan benar di gudang, membungkus barang dengan benar, serta mengirimkannya dengan cepat ke pelanggan.
e. Personalia
Karyawan yang kompeten dan andal adalah sumber daya
yang berharga bagi sebuah perusahaan. Tujuan dan fungsi pesonalia adalah untuk mengelola secara efektif sumber daya ini,
fungsi personalia yang dikembangkan secara lengkap meliputi
perekrutan, pelatihan, pendidikan lanjutan, konsultan, evaluasi,
hubungan ketenagakerjaan, dan administrasi konpensasi.
f. Keuangan
Fungsi keuangan adalah mengelolah sumber daya keuangan
perusahaan melalui aktivitas perbankan dan perbendaharaan,
manajemen portofolio, evaluasi kredit, pengeluaran kas, dan
penerimaan kas. Oleh karena sifat siklus sautu bisnis, banyak perusahaan yang berubah posisinya antara posisi kelebihan dana
dan kekurangan dana dengan kekurangan kas. Sebagai respon
dari pola arus kas ini, para perencana keuangan mencari investasi yang menguntungkan dalam saham serta aktiva lainnya dan

9

kredit berbiaya rendah dari bank. Fungsi keuangan ini juga mencatat arus kas harian yang masuk dan keluar dari perusahan.
C. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi mengelolah sumber daya informasi keuangan
perusahaan. Dalam hal ini fungsi ini memainkan dua peran penting
di pemrosesan transaksi. Pertama, akuntansi menangkap dan mencatat berbagai pengaruh keuangan dari berbagai transaksi perusahaan. Ini meliputi berbagai kegiatan seperti pemindahan bahan
baku dari gudang ke produksi, pengiriman jadi ke pelanggan, arus
kas masuk ke perusahaan dan penyimpanan ke bank, pembelian
persedaiaan, serta pembebasan kewajiban keuangan.
Kedua fungsi akuntansi yaitu mendistribusikan informasi
transaksi ke personal operasional untuk mengoordinasikan banyak
dari tugas penting mereka. Aktivitas akuntansi yang berkontribusi
langsung ke operasi bisnis meliputi pengendalian persediaan, akuntansi biaya, penggajian, utang usaha, piutang usaha, pengihan,
akuntansi aktiva tidak lancar, dan buku besar.
 Nilai Informasi
Nilai informasi pengguna di tentukan berdasarkan keandalannya. Telah di perlihatkan sebelumnya bahwa tujuan informasi adalah untuk mengarahkan pengguna ke tindakan yang seharusnya. Agar hal ini dapat terjadi, informasi harus memiliki
atribut tertentu yaitu relevan, akurat, ringkas, lengkap, dan tepat
waktu. Ketika berbagai atribut ini secara konsisten ada, informasi
akan memiliki keandalan dan memiliki nilai bagi penggunanya.
Informasi yang tidak andal tidak memiliki nilai. Hal itu adalah
penggunaan sumberdaya yang sia-sia. Implikasi yang lebih negative dari informasi yang tidak andal adalah bahwa informasi
tersebut dapat mengarahkan pada keputusan yang disfungsional.
 Indenpendensi Akuntansi
Kebutuhan untuk memastikan keandalan informasi akuntansi
menempatkan fungsi akuntansi dalam posisi yang unik di perusahaan. Keandalan informasi sangat tergantung pada konsep
indenpendesi akuntansi. Jika di jelaskan secara sederhana, aktivitas akuntansi harus terpisah dan indenpenden dari berbagai
area fungsional lainnya yang menyimpan sumber daya fisik.
Contohnya bagian akuntansi memantau dan mencatat perpindahan bahan baku ke produksi serta penjualan barang jadi ke
pelanggan. Bagian akuntansi mengotorisasi pembelian bahan

10

baku dan pengeluaran pembayaran secara tunai ke para pemasok dan karyawan. Bagian akuntasi mendukung berbagai fungsi
ini melalui informasi tetapi tidak secara aktif berpartisipasi dalam
aktivitas fisiknya. Keputusan pengguna yang efektif membutuhkan informasi penting semacam itu di pasok oleh sumber
yang indenpenden untuk memastikan integritasnya.
D. Fungsi layanan computer
Fungsi layanan computer berkaitan dengan sumber daya informasi.
Berbagai aktivitasnya dapat di atur dalam sejumlah cara yang
berbeda. Salah satu struktur yang ektrim adalah pendekatan pemrosesan data terdistribusi. Kebanyakan struktur perusahaan masuk diantara dua kutub ekstrem ini dan memiliki berbagai elemen.
Semua pemrosesan data di lakukan oleh satu atau lebih computer
besar yang di tempatkan di sebuah lokasi pusat dan melayani para
pengguna di seluruh perusahaan Pengguna akhir bersaing untuk
mendapatkan sumber daya ini berdasarkan kebutuhannya. Fungsi
lanyanan computer biasanya di perlakukan sebagai pusat biaya operasionalnya di babankan kembali kepada pengguna akhir di bebankan kembali ke para pengguna akhir.

2.2

Evolusi Model-model Sistem Informasi
Secara umum terdapat lima model sistem informasi: Proses manual, sistem file mendatar (flat file), pendekatan database, model REA
(resources, events, and agents), dan model ERP (enterprise resource planning).
A.

Model Proses Manual
Model proses manual membentuk peristiwa-peristiwa fisik,
sumber daya, dan personel yang mencirikan kebanyakan
proses bisnis. Adapun manfaat mempelajari model proses manual sebelum menguasai sistem berdasarkan komputer. Pertama, mempelajari sistem manual membantu membangun
hubungan penting antara SIA dan bidang akuntansi lainnya. Kedua, logika proses bisnis dapat lebih mudah dimengerti. Ketiga,
prosedur manual memfasilitasi pemahaman kegiatan kontrol internal, termasuk pemisahan fungsi-fungsi, pengawasan, verifikasi independen, jejak audit, dan kontrol akses.

11

B.

Model Flat File
Sistem ini merupakan sistem kerangka utama dalam sistem
mainframe besar (large mainframe system). Sistem file model
menjelaskan suatu lingkungan di mana file-file data individual
tidak berkaitan dengan data lainnya. Pemakai akhir dalam
lingkungan ini memiliki file data mereka sendiri, dan tidak menggunakannya bersama-sama dengan para pemakai lainnya.

C.

Model Database
Sistem manajemen database (database management system) merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram
untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi
setiap pemakai untuk diakses. Program pemakai mengirimkan
permintaan data ke DBMS, yang kemudian memvalidasi dan
mengotorisasi akses ke database sesuai dengan tingkat otoritas
pemakai.

D.

Model REA
REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan resources (sumber daya), events (kegiatan), dan agents (pelaku)
perusahaan yang sangat penting, dan hubungan diantaranya.
Dari tempat penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan semua pengguna dalam perusahaan. Ketersediaan beberapa tampilan memungkinkan
penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan
pengembangan system informasi akuntansi yang mendorong,
dan bukan menghambat, integrasi.
Model REA diusulkan pada tahun 1982 sebagai model teoritis untuk akuntansi. Kemajuan dalam teknologi basis data telah
berfokus pada ketertarikan yang baru pada REA sebagai alternatif praktis untuk kerangka kerja akuntansi yang klasik.
Berbagai elemen utama dari model REA diringkas sebagai
berikut ini:


Sumber Daya
Sumber daya (resource) ekonomi adalah berbagai aktiva
perusahaan. Sumber daya ini didefinisikan sebagai berba12

gai objek yang tidak mudah didapat serta dibawah kendali
perusahaan. Definisi ini berbeda dari model tradisional
karena tidak memasukkan piutang usaha. Piutang usaha
adalah catatan lama yang hanya menyimpan dan mentransmisikan data. Karena piutang usaha bukan merupakan elemen dasar dari system tersebut, maka tidak perlu
dimasukkan dalam basis data. Sebagai gantinya, piutang
usaha diturunkan dari selisih antara penjualan ke pelanggan dengan kas yang diterima dari pembayaran penjualan.


Kegiatan
Kegiatan (event) ekonomi adalah fenomena yang mempengaruhi berbagai perubahan dalam sumber daya. Fenemona ini dapat berasal dari berbagai aktivitas seperti produksi, perdagangan, konsumsi, dan distribusi. Kegiatan
bernilai ekonomi adalah elemen informasi yang sangat
penting dalam system akuntansi serta harus ditangkap
dalam bentuk yang sangat terperinci untuk menyediakan
basis data yang lengkap.



Pelaku
Pelaku (agent) ekonomi adalah orang-orang dan departemen yang berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi. Pihak-pihak tersebut adalah pihak dalam dan luar perusahaan dengan kemampuan untuk memilih sendiri menggunakan atau
membuang sumber daya yang bernilai ekonomi. Contoh
pelaku adalah staf administrasi bagian penjualan, tenaga
kerja bagian produksi, staf administrasi bagian pengiriman,
serta para pemasok.
Model REA mensyaratkan agar fenomena akuntansi
dikarakterisasikan dalam cara yang konsisten dengan
pengembangan berbagai tampilan untuk beberapa pengguna. Data bisnis jangan diformat terlebih dahulu atau dibatasi secara buatan dan harus mencerminkan semua aspek yang relevan dari kegiatan ekonomi yang mendasarinya. Jadi, prosedur dan basis data REA distrukturisasi di sekitar kegiatan, bukan pada catatan akuntansi
seperti jurnal, buku besar, daftar akun, dan pembukuan
berpasangan (double-entry accounting). Di bawah ini
model REA, perusahaan membuat laporan keuangan
langsung dari basis data kegiatan. Kegiatan penjualan dan
13

penerimaan kas berikut ini dalam sebuah peritel fiktif dapat
digunakan untuk menggambarkan perbedaan inheren antara akuntansi REA dengan yang klasik:
Sept.1
: Menjual 5 unit produk X21@ Rp 3.000,per unit dan 10 unit produk Y33 @ Rp 2.000,- per unit ke
pelanggan Smith (total penjualan = Rp 35.000,-). Biaya per
unit persediaan adalah Rp 1.600,- dan Rp 1.200,- (total biaya HPP =Rp 20.000,- ).
Sept.30 : Diterima Rp 20.000,- tunai dari pelanggan
Smith untuk penjualan.
Dalam file datar atau system basis data non-REA, kedua kegiatan tersebut akan dicatat dalam rangakaian akun
klasik sepeti yang ditujukan dalam Figur 3. Ini melibatkan
ikhtisar berbagai kegiatan untuk mengakomodasi struktur
akun. Akan tetapi, perinciaan dari transaksi tidak akan ditangkap dalam pendekatan ini.


Catatan akuntansi klasik dalam system non-REA
File Piutang Dagang

No. Pelanggan
23456

Nama
gan
Smith

Pelang-

Debit

Kredit

Saldo

Rp 35.000,-

Rp 20.000,-

Rp 15.000,-

File Harga Penjualan
No. Akun
5734

Debit
Rp 20.000,-

Kredit

File Harga Pokok Penjualan
No. Akun
4375

Kredit
Rp 35.000,-

14

Dalam system akuntansi REA, system akan
menangkap transaksi ini dalam rangkaian tabel basis data
relasional yang menekankan pada kegiatan bukan akun. Hal
ini digambarkan dalam Figur 4. Tiap tabel berkaitan dengan
aspek terpisah dari transaksi terpusat. Data yang berkaitan
dengan pelanggan, faktur, dan barang yang dijual, dan sebagainya dapat ditangkap untuk beberapa kegunaan dan pengguna. Tabel-tabel basis data tersebut dihubungkan melalui
atribut yang sama, yang disebut kunci primer (primary keyPK) serta kunci luar (foreign key- FK) yang memungkinkan
integrasi. Sebaliknya, berbagai file dalam system tradisional
independen satu sama lain dan karenanya tidak dapat mengakomodasikan penyatuan data terperinci semacam itu. Akibatnya, system tradisional harus meringkas data kegiatan
dengan kerugian menghilangkan fakta yang mungkin penting.
Basis Data Kegiatan di sebuah Sistem REA
Tabel Pelanggan
(PK)
Nomor
Pelang- Nama
gan
23456 Smith

Alamat

Nomor Tele-Batas PeTanggal
Tanggal
pon Kreditor nagihan
Peringatan

125 Elm.B10-555St.city
1234

5000

12

12/9/89

Tabel Faktur
(PK)

(FK)

Nomor Tanggal Fak- Tanggal PenSyarat
Faktur tur
giriman
98765 9/01/03
9/03/03
Net 30

Kurir
UPS

Tabel LINI PRODUK
(PK)

(FK)
15

Nomor
Pelanggan
23456

Nomor Produk
X21
Y33

Nomor Faktur
98765
98765

Jumlah Terjual
5
10

Tabel Produk
(PK)
Nomor
Keterangan
Produk
X21
Y33

Harga
Jual

Something of 3.000
other
Something else 2.000

Biaya
Unit
12
16

Titik PemePer Jumlah Saat
sanan KemIni
bali
200
50
159

60

Tabel PENERIMAAN KAS
(PK)

(FK)

Nomor Nomor
Transaksi Pelanggan
77654
23456

Nomor Cek Jumlah
451

20.000

Tanggal
Cek
Sept 28

Tanggal
Dibukukan
Sept 30

Record akuntansi tradisional meliputi jurnal, buku besar, dan daftar akun yang tidak tampak sebagai file atau
tabel fisik dalam model REA. Untuk tujuan laporan keuangan, tampilan atau gambar record akuntansi tradisional
dibentuk dari berbagai bentuk kegiatan.
Contohnya, jumlah saldo akun piutang Smith didapat
dari penjualan total (jumlah yang terjual x harga jual )dikurangi kas yang diterima (jumlah) = 35.000 – 20.000 =
15.000). Jika dibutuhkan atau diinginkan, ayat jurnal dan nilai di buku besar juga dapat diturunkan dari berbagai tabel
kegiatan ini. Contohnya, saldo akun untuk harga pokok penjualan adalah (jumlah yang dijual x biaya per unit) dijumlahkan untuk semua transaksi dalam periode tersebut.

16

E.

Sistem ERP
Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource
planning-ERP) adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan
berbagai proses bisnis utamanya. ERP menembus berbagai
hambatan fungsional tradisional dengan menfasilitasi adanya
data bersama di antara semua pengguna di perusahaan. Implementasi sistem ERP dapat berupa pengambilalihan besar-besaran, hingga dapat memakan waktu beberapa tahun, karena
komplesitas dan ukurannya, sedikit perusahaan yang bersedia
untuk dapat menyediakan sumber daya keuangan serta fisik
dan menanggung resiko untuk mengembangkan sistem ERP
secara internal.
Salah satu masalah dengan model yang distandardisasi
adalah model tersebut tidak selalu memenuhi kebutuhan perusahaan yang sebenarnya. Contohnya, sebuah produsen tekstil di India yang mengimplementasikan peranti lunak ERP
hanya mendapati modifikasi yang luas, tidak terduga, dan mahal yang harus dilakukan pada sistem tersebut. ERP tidak akan
memungkinkan pengguna untuk memberikan dua harga pada
gulungan kain yang sama. Produsen tersebut menetapkan suatu harga untuk komsumsi kosmetik, tetapi menetapkan harga
lain (empat kali lebih tinggi) untuk produk yang diekspor. Akan
tetapi sistem ERP tidak memberikan cara untuk menetapkan
dua harga untuk barang yang sama dengan tetap mempertahankan perhitungan persediaan yang akurat.
Perusahaan yang dapat mengimplementasikan ERP dengan baik harus memodifikasi proses bisnisnya agar sesuai dengan ERP, memodifikasi ERP agar sesuai dengan bisnisnya,
atau biasanya memodifikasi keduanya. Seringkali, aplikasi peranti lunak tradisional, perlu dihubungkan ke ERP untuk menangani berbagai fungsi bisnis yang unik, terutama pada pekerjaan
yang berkaitan erat dengan industri. Aplikasi-aplikasi ini, yang
seringkali disebut sebagai bolt-on, tidak selalu didesain untuk
berkomunikasi dengan peranti lunak ERP. Proses untuk menyelaraskan seluruh sistem dapat menjadi cukup rumit dan kadang
gagal, hingga menghasilkan kerugian besar bagi perusahaan.
Paket peranti lunak ERP sangatlah mahal, tetapi penghematan
17

dari segi efisien akan sangat signifikan. Pihak manajemen perusahaan harus sangat berhati-hati dalam memutuskan ERP
mana, jika ada, yang terbaik untuk perusahaan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa Struktur organisasi bisa didefinisikan merupakan salah satu mekanisme-mekanisme
secara formal tentang pengolahan dari pengertian organisasi itu
sendiri. Struktur organisasi mencakup unsur-unsur seperti spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.Dua aspek
utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja
yang merupakan dasar proses pengorganisasian.
Kemudian,setiap sistem yang ada tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan
orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut. Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai
persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Untuk itu, sebuah model system informasi dapat dikatakan baik
apabila dapat menambah nilai, yaitu dengan cara:


Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga
dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.



Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa
yang dihasilkan.



Meningkatkan efisiensi



Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
18



Meningkatkan sharing knowledge.



Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

I.2 Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini
meskipun penulisan ini jauh dari kesempurnaan, minimal kita telah
mengimplementasikan tulisan ini sebagai referensi untuk pembelajaran. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena
kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari segalah salah dan
khilaf. Dan kami juga butuh saran dan kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk kedepannya yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuriana Nur.2012. Struktur Organisasi dan Evolusi Sistem (Online). Diakses pada laman http://rhurhy.blogspot.co.id/2012/10/struktur-organisasi-danevolusi-sistem.html pada hari senin tanggal 12 Oktober 2015 pukul 22.48

Magfira.2009. Evolusi Model Sistem Informasi (Online). Diakses pada

laman
https://magfira.wordpress.com/2009/10/30/evolusi-modelsistem-informasi/ pada hari selasa tanggal 13 Oktober 2015 pukul
22.50

19