S PPB 1202556 Appendix3

Lampiran 5 | Instrumen Setelah Uji Coba

INVENTORI BURNOUT KONSELOR

A. Identitas
Petunjuk: Isilah biodata di bawah ini dengan memberi tanda silang (x) pada pilihan yang
benar
Status Tempat : ᬅ Negeri ᬆ Swasta
Kerja
Usia
: ᬅ 18-40 tahun ᬆ 41-60 tahun ᬇ >61 tahun
Masa Kerja

:

Jenis Kelamin

:

Pendidikan
Terakhir


:

Latar Belakang

:

ᬅ 1-10 tahun ᬆ 11-20 tahun ᬇ 21-30 tahun ᬈ > 31 tahun
ᬅ Laki-laki ᬆ Perempuan
ᬅ S1 ᬆ S2

ᬇ Lainnya (Sebutkan: _________________________)
ᬅ Bimbingan dan Konseling

ᬆ Non BK (Sebutkan: _________________________)

B. Petunjuk
Angket ini dirancang untuk mengukur tingkat burnout guru BK. Tidak ada jawaban benar
atau salah. Jawablah setiap pernyataan dengan memberi tanda silang (x) pada angka yang
paling mendeskripsikan perasaan Anda. Terima kasih atas kesediaan Ibu/Bapak guru

dalam mengisi angket ini.
Pernyataan

1.

Saya merasa letih sebagai seorang
konselor.

2.

Saya diperlakukan tidak adil di tempat
kerja.

3.

Saya tidak tertarik pada konseli dan
masalah-masalah mereka.

4.


Saya memiliki hubungan negatif dengan
anggota keluarga karena dipengaruhi oleh
pekerjaan sebagai konselor.

5.

Saya merasa lelah karena pekerjaan
sebagai seorang konselor.

6.

Saya merasa frustrasi karena
ketidakefektifan menjadi konselor.

7.

Saya merasakan energi negatif dari
pengawas BK.

8.


Saya menjadi tidak perasa terhadap
konseli.

1
Tidak
Pernah


2

3

4

5
Selalu













































































101
Hanna Harsy Apsarie, 2016
FENOMENA BURNOUT GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran 5 | Instrumen Setelah Uji Coba

9.

Saya merasa tidak punya cukup waktu

untuk kepentingan pribadi karena
pekerjaan.











10.

Pekerjaan sebagai seorang konselor
menjadi sumber stres yang berlebihan.








11.

Saya tidak percaya diri pada keterampilan
konseling yang dimiliki.









12.

Saya sangat terikat oleh tugas di tempat

kerja.











13.

Saya memiliki empati yang kurang
terhadap konseli.









14.

Saya merasa tidak punya cukup waktu
bersama dengan teman karena tersita oleh
pekerjaan.










15.

Pekerjaan sebagai konselor menjadi beban
yang harus dipikul.







16.

Saya merasa frustrasi dengan sistem di
tempat kerja.









17.

Saya tidak peduli lagi dengan
kesejahteraan konseli.









18.

Saya merasa sulit memisahkan antara
pekerjaan dan kehidupan pribadi saya.



















102
Hanna Harsy Apsarie, 2016
FENOMENA BURNOUT GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu