S PIPS 1202869 Chapter 3

52

BAB III
METODE PENELITIAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan mengenai metode yang digunakan
dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini
disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan di kelas VIII D SMP Negeri 1
Lembang. Adapun dasar dari pemilihan metode ini adalah untuk menjawab
masalah yang ada dilapangan, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai
dengan baik. Selain itu, pemilihan metode yang tepat dapat membantu penulis
sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian, sehingga penelitian berjalan
dengan lancar dan sesuai dengan tujuan.

A.

Lokasi dan Subjek Penelitian
Pada point ini, peneliti akan menjelaskan mengenai lokasi penelitian yang

akan digunakan untuk penelitian, subjek penelitian yang akan diteliti, serta
lamanya tindakan yang akan dilaksanakan dalam penelitian.

1.

Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu

berlokasi di kelas VIII D SMP Negeri 1 Lembang tepatnya di Jl. Raya Lembang
No. 357, Kayuambon, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penelitian
dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni. Adapun alasan peneliti
mengambil lokasi di SMP Negeri 1 Lembang karena di kelas VIII D masih
terlihat rendahnya sikap peduli terhadap lingkungan, sehingga karakter green
behaviour perlu ditanamkan guna menciptakan generasi muda yang cerdas secara
emosional, akademik, dan juga ekologis yang dimulai dari pembelajaran IPS,
hingga bisa menerapkan karakter green behaviour dimanapun dan kapanpun
siswa berada. Sehingga dengan menerapkan keteladanan guru diharapkan akan
menjadi suatu alternatif perbaikan dalam pengembangan penanaman karakter
green behaviour siswa dalam pembelajaran IPS.
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


53

2.

Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, observasi awal dilakukan pada saat penulis

melaksanakan Praktek Pengalaman lapangan (PPL) yang difasilitasi oleh
Universitas Pendidikan Indonesia. Pada saat itu penulis melakukan observasi dan
praktik mengajar selama enam bulan di dua kelas, yaitu kelas VIII C dan VIII D.
Hal ini menjadikan pertimbangan penulis dalam memilih kelas yang akan
dijadikan sebagai subjek penelitian. Setelah melalui pertimbangan yang matang
setelah melakukan observasi, pada akhirnya penulis menentukan kelas VIII D
sebagai subjek penelitian. Siswa-siswi kelas VIII D SMP Negeri 1 Lembang
semester genap tahun ajaran 2015-2016 yang meliputi 41 orang siswa. Dengan
jumlah perempuan 24 orang dan laki-laki berjumlah 17 orang. Berdasarkan hasil
observasi awal peneliti dan juga hasil berdiskusi dengan guru mitra, yaitu Ibu N.
Yuyun Yuniarti, S. Pd didapatkan gambaran bahwa secara keseluruhan
karakteristik dan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa kelas VIII D ditemukan

permasalahan yang menonjol, yaitu rendahnya karakter green behaviour siswa
dalam mata pelajaran IPS. Sehingga peneliti memiliki keinginan

untuk

memperbaiki hal tersebut maupun memberikan solusi yang dapat membantu siswa
itu sendiri. Permasalahan mengenai kurangnya karakter green behaviour ini
terlihat dari banyaknya sampah dan karton-karton bekas yang ada di bagian
belakang kelas dan juga rendahnya pemahaman siswa tentang perilaku ramah
lingkungan.
B.

Desain dan Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian yang mengacu pada model PTK berbentuk siklus yang mengacu pada
model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart, yang terdiri dari tahap perencanaan
(plan), pelaksanaan (act), pengamatan (observe),dan refleksi (reflect). Menurut
model Kemmis dan Taggart berbentuk spiral seperti yang ditunjukan gambar
berikut :


Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

Gambar 3.1. Siklus Spiral PTK model Kemmis dan Mc Taggart.

Sumber: Wiriatmadja (2009, hlm. 66)

Secara mendetail Kemmis dan Taggart (dalam Hopkins, 1993, hlm. 48)
menjelaskan tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya. Permasalahan
penelitian difokuskan kepada strategi observasi kepada siswa dalam pembelajaran
IPS agar siswa mempunyai karakter green behaviour. Alasan peneliti
menggunakan desain Kemmis dan Taggart, karena desain ini merupakan
komponen dasar yang sesuai dalam penelitian. Proses dengan menggunakan
model Kemmis dan Taggart merupakan langkah yang efektif dan ideal dalam
penelitian yang akan dilakukan. Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas

yaitu sebagai berikut:
1.

Refleksi awal

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

Dalam tahap ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi tentang
situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan
pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang
sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal pada penelitian ini, dapat
diasumsikan bahwa siswa kelas VIII-D memiliki karakter green behaviour yang
cukup rendah, terlihat dari permasalahan yang muncul yaitu semuanya berkaitan
dengan sampah. Peneliti membatasi permasalahan tersebut dengan fokus
penelitian


yaitu

sikap tentang

mengurangi sampah baik itu sikap dalam

membuang sampah dan juga membawa botol minum isi ulang. Oleh karena itu,
peneliti memandang perlu diadakannya penguatan karakter yang mampu
membangun karakter green behaviour siswa dalam pembelajaran IPS. Melalui
penerapan keteladanan guru dalam pembelajaran IPS diharapkan akan
mengembangkan karakter green behaviour siswa khususnya kelas VIII-D SMP
Negeri 1 Lembang.
a.

Rencana (Planning)
Rencana yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.
Pada tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun perencanaan tindakan

berdasarkan identifikasi masalah pada observasi awal sebelum penelitian
dilaksanakan. Rancangan yang akan dilaksanakan mengacu pada model
pembelajaran dengan menerapkan keteladanan guru dalam pembelajaran IPS.
Pada tahap ini pelaksanaan penelitian tindakan kelas dipersiapkan mulai dari
bahan ajar, rencana pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, serta
instrument penelitian untuk membantu dalam penelitian tindakan kelas.
Pada penelitian ini rencana yang disusun adalah sebagai berikut:
a.

Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian, yaitu kelas
VIII D,

b.

Melakukan pengamatan pra penelitian terhadap kelas yang akan
dijadikan sebagai tempat penelitian.

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

56

c.

Menghubungi guru mitra untuk meminta kesediaannya menjadi
kolaborator peneliti dalam penelitian yang akan dilaksanakan,

d.

Menyusun waktu yang tepat untuk melakukan penelitian,

e.

Mendiskusikan langkah-langkah metode pembelajaran yang akan
digunakan dalam penelitian,

f.


Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

g.

Menentukan materi yang dikaitkan dengan penanaman karakter green
behaviour

h.

Mencari dan mengumpulkan video dan artikel-artikel serta media lain
terkait dengan green behaviour dan disesuaikan dengan materi yang
akan disampaikan dalam penelitian.

i.

Menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian,

j.


Menentukan penilaian dalam pembelajaran terkait dengan penanaman
green behaviour

k.

Merencanakan diskusi

balikan

yang akan

dilakukan dengan

kolaborator peneliti berdasarkan hasil pengamatan yang berkaitan
dengan karakater green behaviour.
l.

Membuat rencana untuk melakukan perbaikan sebagai tindak lanjut
dari diskusi balikan yang dilakukan dengan kolaborator,


m.

Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dalam
penelitian.

b.

Tindakan (Action)
Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan, atau perubahan yang diinginkan. Pelaksanaan tindakan
disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan
merupakan proses kegiatan pembelajaran kelas sebagai realisasi dari perencanaan
yang telah disusun sebelumnya. Pada tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan
belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan yakni menerapkan
keteladanan guru sebagai model pembelajaran.
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

57

a.

Melaksanakan tindakan yang telah direncanakan sesuai dengan RPP
yang telah dirancang sebelumnya

b.

Melakukan

pembelajaran

yang

materinya

dikaitkan

dengan

penanaman karater green behaviour.
c.

Siswa menganalisis dan melakukan diskusi mengenai permasalahan
lingkungan,

d.

Mengoptimalkan penanaman karakter green behaviour baik itu dari
video, artikel, maupun penjelasan dari guru.

e.

Dengan keteladanan guru, guru mengenalkan green behavior kepada
siswa,

f.

Melakukan pengamatan secara teliti selama proses pembelajaran pada
pertemuan pertama dan kedua untuk melihat perubahan karakter green
behavior siswa,

g.

Menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat sebagai alat
observasi untuk melihat dan mencatat aktivitas siswa ketika guru
meneladankan karakter green behavior untuk meningkatkan karakter
green behavior siswa.

h.

Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra atas kekurangan
menetapkan keteladanan guru dalam pembelajaran IPS berdasarkan
hasil pengamatan,

i.

Melakukan pengolahan data yang diperoleh setelah penelitian selesai
dilaksanakan.

c.

Observasi (Observation)
Observasi merupakan pengamatan tindakan sebagai upaya mengetahui

jalannya pembelajaran. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan
langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan
observasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran menerapkan
keteladanan guru dapat berjalan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan yang akan dilakukan dalam tahap observasi
ini adalah sebagai beikut:
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

58

a.

Pengamatan terhadap kelas VIII D yang merupakan kelas penelitian

b.

Pengamatan terhadap implementasi pembelajaran yang materinya
dikaitkan dengan penanaman karater green behaviour melalui
keteladanan guru

c.

Pengamatan terhadap karakter green behaviour siswa.

d.

Pengamatan kesesuaian materi yang disajikan dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

e.

Mengamati kemampuan guru dalam menyampaikan nilai-nilai green
behaviour

dari

keteladanan

yang

ditunjukkan

guru

dalam

pembelajaran IPS dalam meningkatkan karakter green behaviour.
f.

d.

Mengamati perubahan tumbuhnya karakter green behaviour siswa.

Refleksi (Reflection)
Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan atas hasil

atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini,
guru bersama-sama peneliti melihat segala kekurangan dan kelebihan dari hasil
pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk kemudian dicari solusi untuk
memperbaiki kelemahannya. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari
PTK, yaitu untuk melihat perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan
dan melihat perspektif yang mungkin terjadi pada tindakan selanjutnya.
Alasan peneliti menggunakan model siklus Kemmis dan Mc, Taggert karena
sesuai tema dan tujuan dari penelitian. Dengan tema yaitu meningkatkan karakter
green behaviour siswa melalui keteladanan guru dalam pembelajaran IPS.
a.

Melakukan diskusi balikan dengan guru mitra dan siswa setelah
tindakan dilakukan,

b.

Mengamati hasil setelah tindakan penelitian yang dilakukan

c.

Merefleksikan hasil diskusi balikan untuk siklus selanjutnya

d.

Mendiskusikan hasil observasi kepada dosen pembimbing

Pada tahap ini, dengan melihat proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan, peneliti dapat melihat hasil dari ketercapaian yang telah dicapai
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

59

dalam meningkatkan karakter green behaviour melalui keteladanan guru dalam
pembelajaran IPS.

C.

Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Unaradjan (2000, hlm. 5) adalah semua asas,

peraturan dan teknik tertentu yang perlu diperhatikan dan diterapkan dalam usaha
pengumpulan data dan analisis untuk memecahkan masalah dibidang ilmu
pengetahuan. Dapat diketahui, bahwa metode penelitian meliputi serangkaian
prosedur dan tahapan dalam melaksanaan kegiatan penelitian berdasarkan faktafakta atau gejala-gejala secara ilmiah yang mana pengamatannya dilakukan secara
tepat dan terpadu dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau mencari
jawaban terhadap suatu masalah. Pada proses kegiatan penelitian, agar kegiatan
penelitian tersebut dapat berjalan lancar, dan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, maka harus dilakukan dengan sistematis, terencana dan mengikuti konsep
ilmiah.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas. Menurut Ebbut (dalam Wiraatmadja, 2005, hlm. 12)
mengemukakan bahwa penelitian tindakan adalah kajian sistematik dari upaya
perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan
melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksimereka
mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.
Menurut Hopkins (dalam Ekawarna, 2013, hlm. 5) PTK adalah penelitian
yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substansif, suatu
tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha sesseorang untuk
memahami apa yang terjadi, sambil terlibat suatu perbaikan dan perubahan.
Jika ditinjau dari pendapat Wiriaatmadja (2012, hlm. 3) menyatakan bahwa:
“Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat
mengorganisasi kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari
pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu gagasan
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60

perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata
dari upaya itu”.
Dengan demikian, PTK adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di
dalam kelas dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam
situasi yang nyata. PTK juga merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi
guru untuk menyelesaikan masalah pembelajaran yang dihadapi saat menjalankan
tugasnya). Hopkins (dalam Wiriaatmadja, 2012, hlm.25) mengemukakan
karaktersistik PTK, bahwa PTK bersifat emansipatoris dan membebaskan
(liberating), karena penelitian ini mendorong kebebasan berpikir dan berargumen,
meneliti dan menggunakan kearifan dalam mengambil suatu keputusan atau
judgement.
Tujuan PTK meliputi tiga hal, yaitu peningkatan praktik, pengembangan
profesional, dan peningkatan situasi tempat praktik berlangsung. PTK juga
dikatakan sebagai kajian yang melihat sebuah situasi sosial untuk memperbaiki
pelaksanaan praktek belajar - mengajar yang dilakukan guru dan siswa di dalam
kelas. Alasan pemilihan metode PTK dalam penelitian ini, karena PTK
merupakan jenis penelitian pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas serta sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam
penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan karakter green behaviour siswa dalam
pembelajaran IPS. Dengan berusaha untuk menciptakan kondisi pembelajaran di
kelas yang lebih baik, kondusif dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan
dalam pembelajaran.
D.

Klarifikasi Konsep
Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi masing- masing

variabel yang dijadikan sebagai kata kunci penelitian untuk menghindari
kemungkinan terjadinya salah pengertian terhadap kata kunci yang digunakan.
Adapun kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
1.

Karakter

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

61

Soedarsono (2008, hlm. 16) mengemukakan karakter adalah nilai-nilai yang
terpatri dalam diri kita melalui pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan,
dan pengaruh lingkungan, dipadukan dengan nilai-nilai dari dalam diri manusia
menjadi semacam instrinsik yang terwujud dalam sistem daya juang melandasi
pemikiran, sikap, dan perilaku kita.
Thomas Lickona (2012: 82) bahwa karakter terbentuk dari knowing the
good, reasoning the good, feeling the good, and acting the good. Dengan knowing
the good siswa terbiasa berfikir hanya yang baik-baik saja. Reasoning the good
juga perlu dilakukan agar siswa tahu mengapa dia harus berbuat baik, misalnya
kenapa siswa harus berbuat jujur dan apa akibatnya dari dia berbuat jujur. Siswa
tidak hanya menghafal kebaikan saja tapi tahu alasan mengapa dia harus berbuat
kebaikan. Feeling the good, siswa akan terbangun perasaannya untuk berbuat
kebaikan. Siswa akan ditumbuhkan untuk cinta terhadap kebaikan. Kemudian
acting the good, siswa mempraktikan kebaikan. Jika siswa terbiasa melakukan
knowing, reasoning, feeling, and acting the good, lama kelamaan siswa akan
terbentuk karakternya.
2.

Green Behaviour
Menurut Indikka (2012, hlm. 30) green behaviour dimaknai sebagai suatu

perilaku yang tindakannya didasari oleh suatu nilai, norma, dan aturan yang
mengutamakan kepedulian terhadap lingkungan.
Menurut Goleman (2010, hlm. 37-38) menyebut green behaviour sebagai
kecerdasan ekologis, adapun pengertiannya menurut dia adalah sebagai berikut:
Ekologis artinya pemahaman terhadap organisme dan ekosistemnya,
sedangkan kecerdasan adalah kemampuan individu untuk memahami
organisme dan ekosistemnya, kapasitas untuk belajar dari pengalaman dan
secara efektif
berhadapan dengan lingkungan. Kecerdasan ekologis
membuat individu dapat menerapkan apa yang kita pelajari mengenai
aktivitas manusia terhadap ekosistem sehingga dapat mengurangi kerusakan
lingkungan hidup dan dapat sekali lagi hidup lestari dalam ceruk kita yang
sekarang ini berupa seluruh planet bumi.
Adapun indikator green behaviour yang telah dikemukakan oleh Supriatna
(2012, hlm. 7-8) dalam artikelnya yang berjudul “Developing Green Behaviour
through ecopedagogy

in social studies learning in elementary schools in

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

62

Bandung ” tentang key principle dari Earth Charter dalam membangun karakter
green behaviour dimulai dengan: 1) Respect for the earth, 2) Care for life, dan 3)
Adopt Pattern of Production, Consumption, and Reproduction. Dimana setiap
indikatornya terdapar sub-sub indikator yang peneliti fokuskan , yaitu mengenai
sikap membuang sampah, menanam dan merawat tanaman, hemat energi,
menegur teman yang tidah berperilaku ramah lingkungan, membawa bekal
makanan dan minuman dengan menggunakan tempat yang bisa digunakan ulang.
3.

Keteladanan Guru
Suparlan (2006, hlm.34) berpendapat bahwa teladan merupakan role model

yang memberikan contoh dalam hal sikap, perilaku, dan pembentukan kepribadian
seseorang. Menurut Hamzah B. Uno (2008, hlm. 17) berpendapat bahwa
keteladanan diartikan sebagai contoh bagi seseorang yang dapat digugu dan ditiru.
Hasan Aedy (2009, hlm. 105-106) menjelaskan untuk menjadi teladan bagi
siswa yang harus dilakukan oleh guru, salah satu pointnya yaitu .....”d. Guru harus
menjadi contoh bagi siswa dalam semua aspek kehidupannya, termasuk
keharmonisannya dalam berbagai hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia,
lingkungan.

Contohnya

dalam

berinteraksi

dengan

lingkungan,

guru

meneladankan sikap green behaviour kepada siswa guna mengembangkan rasa
empati siswa dalam menjaga lingkungan”.

E.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik analisis data menggunakan observasi lapangan. Teknik observasi

lapangan lebih banyak mengarahkan pada pengamatan lapangan dan informasi
yang diperoleh dari narasumber sekitar lingkungan penelitian.

Teknik

pengumpulan data dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan cara :
1.

Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan

dalam penelitian “Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa melalui
Keteladanan Guru dalam Pembelajaran IPS”. Observasi merupakan suatu teknik
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

pengumpulan data yang mendorong peneliti secara langsung ataupun tidak
langsung, melaksanakan pengamatan pada objek penelitian dan biasanya dipandu
oleh beberapa instrumen penelitian berupa lembar observasi atau panduan
observasi. Hal tersebut sejalan dengan pengertian observasi menurut Noor (2010.
Hlm. 140) yang mengemukakan bahwa “observasi adalah teknik pengumpulan
data yang menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap objek penelitian. Instrumen yang digunakan
dalam observasi yaitu lembar observasi dan panduan observasi”.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan cara observasi dengan
jenis observasi berupa structured or controlled observation yang merupakan
suatu teknik observasi yang direncanakan dan terkontrol. Selain itu, pada
observasi ini, peneliti menggunakan pedoman observasi berupa lembar observasi
dan catatan lapangan yang sudah ditentukan sebelumnya. Pedoman observasi dan
catatan lapangan yang sudah tersusun, bertujuan untuk memuat data atau informai
yang dibutuhkan dalam penelitian. Adapun kedudukan observer sebagai orang
yang melakukan observasi sebagai alat untuk memantau peningkatan karakter
green behaviour siswa dan kemajuan siswa dalam pembelajaran IPS melalui
keteladanan guru yang peneliti sedang terapkan.
2.

Penilaian
Penilaian menurut Zainul dan Nasution (2001, hlm. 8) adalah suatu proses

untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh
melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes.
Penilaian memiliki fungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu program
pembelajaran berhasil diterapkan. Adapun penilaian yang peneliti gunakan adalah
dengan menggunakan daftar checklist pada indikator-indikator yang telah peneliti
tentukan untuk penelitian. Adapun tujuan dari observasi yang dilakukan oleh
peneliti adalah untuk mencapai kategori baik dalam peningkatan green behaviour
siswa melalui keteladanan guru
3.

Wawancara

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

Wawancara menurut Denzin (dalam Wiriatmadja. 2012, hlm. 117), adalah
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi dan penjelasan hal-hal yang dipandang
perlu. Menurut Sukardi (2012, hlm. 49) teknik wawancara adalah pertemuan
langsung yang direncanakan antara pewawancara dengan yang diwawancara
untuk saling bertukar informasi tertentu yang diperlukan dalam penelitian.
Menurut Moleong (1998, hlm. 148) wawancara adalah kegiatan percakapan
dnegan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu
pewawancara dan yang diwawancarai.

Adapun

yang

dimaksud

dengan

pedoman wawancara adalah suatu pedoman yang telah dibuat sebelumnya
oleh peneliti yang kemudian digunakan untuk mengungkapkan data secara
kualitatif, dengan tujuan untuk memudahkan atau mengarahkan peneliti dalam
melaksanakan kegiatan wawancara. Adapun data yang akan diperoleh dengan
adanya pedoman wawancara dapat bersifat luas dan dalam, karena dalam
kegiatan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara, peneliti apat
menggali informasi secara maksimal sampai peneliti merasa cukup dengan
data yang diperoleh.Pedoman wawancara ini digunakan oleh peneliti sebagai
pemandu dan penguatan terhadap penelitian itu sendiri. Setelah peneliti
mendapatkan data hasil wawancara, peneliti bisa mendapatkan informasi dan
pendapat dari narasumber sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian untuk
tindakan selanjutnya.
4.

Studi Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yag artinya adalah barang-

barang tertulis. Sumber informasi dokumentasi ini memiliki peran penting , dan
perlu mendapat perhatian bagi para peneliti. Data ini memiliki objektifitas yang
tinggi dalam memberikan informasi kepada peneliti. Informasi dari sumber
dokumen sekolah dapat dibedakan mejadi dua macam, yaitudokumen resmi dan
catatan pribadi. (Sukardi, 2014, hlm. 47).
Dalam penelitian tindakan kelas “Pengembangan Karakter Green Behaviour
Siswa melalui Keteladanan Guru dalam Pembelajaran IPS” terdapat beberapa
dokumen yang akan digunakan oleh peneliti sebagai bahan pendukung dalam
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

65

pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian. Diantaranya, 1) Silabus dan
RPP, 2) Tugas siswa, 3) Data-data siswa, 4) Buku pelajaran IPS kelas VIII yang
digunakan dalam pembelajaran, 5) Dokumentasi selama penelitian berlangsung,
6) Dokumen-dokumen lain yang bisa membantu dalam peneliti dalam penelitian
yang sedang dilaksanakan.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi.
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini bukan hanya foto-foto saja,
melainkan dokumen tertulis yang dibutuhkan oleh peneliti yang berkaitan dengan
suasana yang terjadi di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung dan penelitian
tindakan kelas dilaksanakan.

F.

Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

yang berada di lapangan. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan yaitu :
1.

Format Observasi.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

mengamati langsung mengenai permasalahan yang diamati dan mencatat apa yang
terjadi dilapangan. Peneliti membuat lembar observasi terfokus dengan format
check list yang digunakan untuk memberikan pengamatan serta penilaian terhadap
aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa dan guru serta segala kondisi
kegiatan belajar mengajar.
a.

Lembar Observasi Aktivitas Guru
Lembar

observasi

ini

merupakan

perangkat

yang

digunakan

untukmengumpulkan data mengenai aktivitas guru selama pelaksanaan tindakan
berlangsung diantaranya mencakup tahapan perenacanaan pembelajaran meliputi
menyipakan RPP, media, dan materi yang dihubungkan dengan green behaviour.
Tahapan pelaksanaan pembelajaran terdiri kemampuan guru dalam menarik minat
siswa untuk belajar dll, Tahap kegiatan akhir yang terdiri dari guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan tindak lanjut terhadap
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66

kegiatan pembelajaran dan menyimpulkan hasil pembelajaran bersama-sama
dengan siswa.

Tabel 3.1 Lembar Observasi Kegiatan Guru
Hari/Tanggal :

NO

Materi

:

Siklus ke

:

Aspek yang Diamati pada Guru

A.

Perencanaan Pembelajaran

B.

a. Menyusun RPP sesuai dengan tujuan pembelajaran
(pengembangan green behaviour) dan silabus
b. Menyiapkan media pembelajaran
c. Menyiapkan pembelajaran yang berkaitan dengan
green behaviour
Pelaksanaan Pembelajaran

Penilaian
B
C

1. Kegiatan Awal
a. Mengucapkan salam
b. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai
c. Megecek kehadiran siswa
d. Mengecek kebersihan kelas

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

K

67

e. Memberikan teladan dengan
tentang green behaviour
f. Melakukan Apersepsi

memotovasi

siswa

g. Memberitahu tujuan pembelajaran mengenai
behaviour.
2. Kegiatan Inti

green

a. Guru menyajikan materi pembelajaran yang dikaitkan
dengan green behaviour.
b. Guru menarik minat siswa melalui materi
pembelajaran yang materinya dikaitkan dengan
green behaviour.
c. Guru melibatkan siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam mengikuti pembelajaran yang materinya
dikaitkan dengan green behaviour.
d. Guru mengaitkan materi pembelajaran dengan
permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar terkait
dengan pengembangan karakter green behaviour.
e. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
berdiskusi secara berkelompok.
f. Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat mengenai materi green
behaviour yang dikaitkan dengan permasalahan
lingkungan.
g. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
menjawab pertanyaan guru mengenai materi green
behaviour.
Proses Pembelajaran dengan keteladanan guru:
a. Dengan keteladanan guru, guru memberikan
pengetahuan secara real tentang green behaviour.
b. Dengan keteladan guru, guru mengarahkan
pengetahuan ke pembentukan karakter.
c. Dengan keteladanan guru, guru megarahkan siswa
untuk memiliki sikap empati terhadap lingkungan
dalam pembelajaran.
d. Dengan keteladanan guru, siswa mampu menerapkan
karakter green behaviour di dalam kelas berdasarkan
pengetahuan yang telah diperoleh.
3. Kegiatan Penutup
a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
kepada guru.
b. Menyimpulkan materi yang telah dibahas bersama
siswa.
c. Merefleksikan materi yang telah dibahas bersama
siswa.
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

d. Memberitahu materi untuk pertemuan selanjutnya.
e. Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
Jumlah Skor
Skor maksimum
Presentase
Keterangan
Sumber : Hasil Pengelohan Data Peneliti (2016)

Keterangan :
B = Baik (Skor 3)
C = Cukup (Skor 2)

Nilai
Baik
Cukup
Kurang

Presentasi
66,8% - 100%
33,4% - 66,7%
0% - 33,3%

K = Kurang (Skor 1)
Sumber : Komalasari (2011, hlm. 156)

b.

Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lembar observasi ini merupakan perangkat yang digunakan untuk

mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa selama proses pelaksanaan tindakan
penelitian. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat dan mengamati kesiapan
siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS yang mencakup ; tahap orientasi, tahap
kegiatan inti dan tahap kegiatan akhir untuk meningkatkan karakter green
behaviour siswa melalui keteladan guru. Lembar observasi yang disusun memuat
indikator yang telah peneliti kembangkan. Pengisian observasi dilakukan dengan
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

menggunakan tanda check list (√) pada salah satu kolom yang telah disediakan.
Kriterianya yaitu baik, cukup,dan kurang. Selain bertujuan untuk mengumpulkan
data selama pelaksanaan, lembar observasi ini bertujuan juga untuk mengetahui
kesesuaian antara perencanaan dengan keterlaksanaan di dalam kelas dan untuk
melihat peningkatan karakter green behaviour selama proses pembelajaran di
kelas melaui keteladanan guru. Berikut di bawah ini, instrumen observasi siswa :

Tabel 3.2 Pedomen Observasi Aktivitas Siswa dalam Mengembangkan
Karakter Green Behaviour Siswa

NO

1.

Kelas

:

Hari/Tanggal

:

Siklus Ke-

:

Pengembangan
karakter green
behaviour
Moral Knowing

Aspek yang diamati pada siswa
B

Kriteria
C
K

a. Siswa
mampu
memahami
karakter green behaviour yang
diteladankan oleh guru.
b. Siswa
mampu
untuk
mengidentifikasi
masalahmasalah
yang
terjadi
dilingkungan sekitar.
c. Siswa mampu untuk memahami
karakter green behaviour dalam
menanggulangi
permasalahan
lingkungan.
d. Siswa mampu bertanya kepada

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70

2.

Moral feeling

3.

Moral Action

guru mengenai green behaviour
untuk
menanggulangi
permasalahan lingkungan
e. Siswa
mampu
untuk
mengemukakan
pendapat
mengenai
tindakan
yang
mencerminkan karakter green
behaviour .
f. Siswa
mampu
menjawab
pertanyaan dari guru mengenai
green behaviour .
a. Siswa mampu aktif dalam
mengikuti pembelajaran yang
berkaitan
dengan
green
behaviour.
b. Ketertarikan siswa pada materi
yang sedang dipelajari yang
dikaitkan
dengan
green
behaviour.
c. Siswa paham akan perilaku yang
sesuai dengan green behaviour .
d. Siswa menunjukkan rasa empati
terhadap
lingkungan
selama
proses pembelajaran.
a. Siswa mencontoh keteladanan
guru
untuk
mempraktekan
karakter green behaviour .
b. Siswa menunjukkan karakter
green behaviour
c. Siswa menerapkan karakter green
behaviour di lingkungan kelas
berdasarkan pengetahuan yang
telah diperoleh.
Jumlah Skor

Jumlah Skor Maksimum
Presentase
Keterangan
Sumber : Hasil Pengelohan Data Peneliti (2016)

Keterangan :
B = Baik (Skor 3)
C = Cukup (Skor 2)

Nilai
Baik
Cukup
Kurang

Presentasi
66,8% - 100%
33,4% - 66,7%
0% - 33,3%

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

K = Kurang (Skor 1)
Sumber : Komalasari (2011, hlm. 156)

c.

Format Catatan lapangan
Catatan lapangan dalam suatu penelitian dilakukan pada saat penelitian

dilakukan pada saat peneliti berada pada tahap pengumpulan data. Catatan
lapangan dibutuhkan oleh peneliti untuk mengetahui hal-hal yang diamati dalam
kegiatan penelitian yang telah dicatat pada saat melakukan penelitian. Format
catatan lapangan meliputi pengisian waktu, deskripsian kegiatan pembelajaran,
dan refleksi analisis dari hasil deskripsi kegiatan pembelajaran. Menurut Sanjaya
(2011, hlm. 98) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat catatan
lapangan yaitu:
a)

Catatan ditulis dengan segala kegiatan yang berlangsung.

b)

Hal-hal yang ditulis adalah yang yang bersangkutan secara langsung
dengan fokus masalah.

c)

Ditulis dengan kata-katasingkat dan padat sesuai dengan fokus dan
sasaran peneliti.

Tabel 3.3 Catatan Lapangan
CATATAN LAPANGAN
Tanggal/Waktu

:

Kelas atau sekolah

:

Mata Pelajaran

:

Waktu

:

Waktu

Deskripsi

Analisis

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

72

Sumber : Hasil Pengelohan Data Peneliti (2016)

d.

Format Rubik Penilaian
Rubik berisikan tentang aspek-aspek yang akan menjadi penilaian siswa

untuk mengukur pencapaian tujuan penelitian terhadap seluruh siswa yang
dilakukan secara individu khususnya terhadap tingkat tumbuhnya motivasi belajar
siswa. Rubik ini digunakan sebagai patokan kriteria penilaian pada lembar
penilaian terhadap tingkat tercapainya motivasi belajar siswa dan aspek kegiatan
pembelajaran lainya.

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

73

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Green Behaviour
No

Indikator

Kriteria
Baik (B)

1

Respect For
the Earth

A. Sikap Membuang Sampah
1. Tidak terdapat sampah di kolong meja
2. Tidak terdapat sampah di ruang kelas
3. Sudah memisahkan sampah organik
anorganik
4. Melakukan piket kelas

2.

Care for Life

Kurang (K)

Siswa
sudah Siswa
sudah Siswa
hanya
melakukan semua melakukan
dua melakukan satu
kriteria
dari tiga kriteria
dari
ketiga
kriteria
dan

B. Menghemat energi listrik
1. Mematikan lampu ketika tidak diperlukan.
2. Menggunakan colokan listrik seperlunya dikelas
3. Mematikan keran air setelah digunakan.

C. Menanam dan merawat pohon disekolah
1. Menanam tanaman disekolah.
2. Menyiram tanaman secara rutin.
3. Merawat tanaman dengan baik.

Skala
Nilai
Cukup (C)

Siswa
sudah Siswa
sudah Siswa
hanya
melakukan semua melakukan
dua melakukan satu
kriteria
dari tiga kriteria.
dari
ketiga
kriteria
Siswa
sudah Siswa
sudah Siswa
hanya
melakukan semua melakukan
dua melakukan satu
kriteria
dari tiga kriteria
dari
ketiga
kriteria

hanya
Menegur teman yang berperilaku tidak ramah Siswa menegur Siswa
teman
dan menegur saja
lingkungan.
langsung
melakukan
teladan
baik
terkait
sikap

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa
terlihat
acuh, dan tidak
menegur sama
sekali

74

3.

Adopt Pattern
of Production,
Consumption,
and
Reproduction

ramah lingkungan
A. Membawa bekal minuman dari rumah
1. Membawa botol air minum yang dapat Siswa
sudah Siswa
sudah
digunakan berulang-ulang/ramah lingkungan.
melakukan semua melakukan
dua
2. Membawa air minum setiap hari.
kriteria
dari tiga kriteria.
3. Membawa bekal minum minimal dua kali dalam
seminggu (ketika pelaksanaan tidakan).
Siswa
sudah Siswa
sudah
B. Membawa bekal makanan dari rumah
1. Menggunakan tempat makanan
melakukan semua melakukan
dua
(misting) yang dapat digunakan berulang-ulang. kriteria
dari tiga kriteria
a. Membawa bekal makan setiap hari.
b. Membawa misting dua kali dalam seminggu
(ketika pelaksanaan tidakan).
Sumber: Hasil olah data peneliti 2016

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa
hanya
melakukan satu
dari
ketiga
kriteria

Siswa
hanya
melakukan satu
dari
ketiga
kriteria

75

G.

Teknik Analisis Data
Suatu penelitian tentunya akan menghasilkan data, karena syarat penting

dari sebuah penelitian adalah data. Data yang baik adalah data yang diukur agar
mampu memudahkan melihat hasil dari penelitian. Dalam penelitian tindakan
kelas menurut Sanjaya (2011, hlm.106) analisis data diarahkan untuk mencari dan
menemukan upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan kualitas belajar dan
hasil pembelajaran. Data yang terkumpul haruslah dianalisis terlebih dahulu agar
sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini
dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Setelah data terkumpul,
peneliti melakukan pengolahan daya yang dilakukan secara deskriptif.
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 89) analisis data merupakan suatu proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, observasi, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasiam
data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan memuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang
lain. Adapun pada penelitian ini teknik analisis data yang dilakukan dalam dua
aspek, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
a.

Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

karakter green behaviour siswa diaplikasikan pada saat sebelum adanya treatment
dan seberapa besar perubahan yang terjadi setelah adanya treatment. Dalam
analisis kuantitatif

ini, menggunakan statistik sederhana yaitu dengan

mempresentasikan peningkatan karakter green behaviour siswa dalam siklus satu
ke siklus berikutnya. Setelah melakukan perbandingan dengan hasil observasi.
Amela (dalam Nurhaeni, 2015, hlm. 53) menyebutkan langkah-langkah yang
dilakukan dalam menganalisis data kuantitatif Amela, 2014, hlm. 81) adalah
sebagai berikut :
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76

1)

Menghitung check list setiap jawaban pada setiap penelitian pada saat
menjawab pertanyaan.

2)

Menjumlahkan jawaban subjek penelitian untuk setiap alternatif
jawaban.

3)

Menghitung presentase jawaban responden untuk setiap alternatif
jawaban dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (Sudjana,
2001, hlm. 18)
P = F X 100%
N

Keterangan :
P = Jumlah presentas eyang dicari
F= Jumlah frekuensi jawaban untuk setiap alternatif jawaban
N = Jumlah sampel penelitian.

4)

Setelah data masuk, dilakukan kategorisasi dan tabulasi dan hasilnya
disajikan dalam bentuk tabel atau sejenisnya. Setelah dihitung kemudian
hasilnya diklasifikasikan. Adapun klasifikasi tersebut yaitu sebagai berikut :
(Komalasari, 2012, hlm. 156)
Tabel 3.5 Klasifikasi Skor
Nilai

Skor

Kurang

0 % - 33,3 %

Cukup

33,4 % - 66,6 %

Baik

66,7 % - 100 %

Sumber: Komalasari (2012, hlm. 156)
b.

Kualitatif
Analisis data dalam kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data

berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu.
Menurut Miles and Huberman (1984 dalam Sugiyono, 2013, hlm. 337),
mengemukakan bahwa aktivitas dalam menganalisis data kualitatif dilakukan
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Adapun aktifitas dalam menganalisis data yaitu sebagai
berikut :
1.

Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, perumusan perhatian, dan

penyederhanaan serta pengubahan bentuk data mentah yang ditemukan peneliti
dilapangan. Proses reduksi data ini dilakukan mulai dari awal penelitian hingga
akhir. Dalam proses ini dilakukan penajaman, pemfokusan, penyisihan data yang
kurang bermakna dan menatanya sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir
dapat ditarik dan diverifikasi. Dengan kata lain, peneliti harus dituntut untuk
berfikir sensitif dan memiliki keluwesan dan pemahaman wawasan yang tinggi.
Sehingga bagi peneliti yang masih baru, dlam melakukan reduksi data dapat
mendiskusikan pada teman ataupun orang lain yang dipandang ahli. Sadapun
dalam penelitian ini aspek yang diteliti adalah karakter green behaviour siswa
serta dalam kegiatan reduksi data ini, peneliti berkolaborasi dengan guru mitra.
2.

Penyajian data
Proses penyajian data merupakan kesimpulan informasi yang tersusun

sehingga memungkinkan penulis untuk menarik kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, matriks, bagan, tabel, diagram, hubungan antar katagori, flow
chart dan sejenisnya untuk melihat data yang diperoleh secara keseluruhan dan
kemudian dilakukan klasifikasi. Penyajian data yang sering digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif secara rinci dan
mendalam. Dan dalam penyusunannya disusun secara singkat, padat, jelas, dan
komprehensif sehingga dapat memudahkan dalam memahami aspek yang diteliti.
3.

Kesimpulan dan verifikasi
Penarikan kesimpulan dalam tahap ini merupakan salah satu bagian yang

utuh dari kegiatan analisis data kualitatif. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78

mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan
dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subjek penelitian
dengan makna yang terkandung bersama konsep-konsep dasar dalam penelitian
tersebut.
Untuk memperkuat analisis data kualitatif, penulis melakukan perhitungan
secara sederhana yaitu, dengan menggunakan rata-rata (presentase) seperti yang
dilakukan oleh Komalasari (2011, hlm. 156) dengan menggunakan rumusan
sebagai berikut :
Skor Presentase =
4.

Validitas Data
Dalam penelitian kualitatif diperlukan validitas data dimana suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat kevaliditasan dan keshahihan suatu instrumen. Data
yang baik adalah data yang valid. Suatu data dikatakan valid jika data tersebut
dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas merupakan syarat penting
dalam pelaksanaan seluruh jenis penelitian termasuk dalam PTK.
Menurut Hopkins (1993, dalam Wiraatmadja, 2012 hlm. 168) untuk
menguji derajat keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian, ada beberapa
bentuk validasi yang dapat dilakukan dalam penelitian tindakan kelas, yaitu :
1.

Triangulasi
Dalam proses ini, peneliti mengecek kebenaran data atau informasi yang
diperoleh dari sumber data, yaitu peneliti utama, peneliti mitra, guru dan
siswa, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang telah dipilih
dan disepakati bersama. Dari peneliti utama, data atau informasi tentang
pelaksanaan tindakan diperoleh melalui lembar observasi tentang aktifitas
guru dalam bentuk catatan. Dari peneliti mitra, data atau informasi tentang
pelaksanaan tindakan diperoleh melalui lembar hasil observasi tentang
aktivitas siswa.

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

79

Guru berperan memberikan data dan informasi tentang pelaksanaan
tindakan dilakukan dengan melakukan refleksi-kolaboratif pada saat diskusi
balikan di setiap akhir siklus tindakan. Siswa berperan dalam memberikan
data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dilakukan dengan melalui
wawancara terhadap beberapa orang siswa yang dapat dianggap
memberikan informasi yang tepat setelah berakhirnya keseluruhan tindakan.
2.

Members Check
Members Check yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan
dengan cara mengkonfirmasikan dengan sumber data. Dalam proses ini,
data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh
peneliti dan peneliti mitra dikonfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas
melalui diskusi balikan (refeksi kolaboratif) pada setiap akhir pelaksanaan
tindakan dan pada akhir keseluruhan pelaksanaan tindakan.

3.

Audit Trail
Audit trail yaitu mencek kebenaran hasil penelitian sementara beserta
prosedur dan pengumpulan datanya, dengan mengkonfirmasikan pada buktibukti temuan yang telah diperiksa, dan dicek kesahihannya pada sumber
data tangan pertama.

4.

Expert Opinion
Expert opinion yaitu pengecekan data terakhir terhadap keshahihan temuan
peneliti kepada pakar profesional atau meminta nasihat dari ahli. Pada
penelitian tindakan kelas ini, expert opinion dilakukan dengan meminta
saran atau nasihat dari dosen pembimbing, sehingga validasi data temuan
dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Sindi Tahta Juanggita, 2016
Pengembangan Karakter Green Behaviour Siswa Melalui Keteladanan Guru dalam
Pembelajaran IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu