Asuhan Keperawatan pada Ny.DH dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Mobilisasi di Ruang V Tanjung II RSUD. dr. Pirngadi Medan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sectio Caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi
pada dinding abdomen dan uterus. Akan tetapi, persalinan melalui Sectio Caesaria
bukanlah alternatif yang lebih aman karena di perlukan pengawasan khusus
terhadap indikasi di lakukannya Sectio Caesaria maupun perawatan ibu setelah
tindakan Sectio Caesaria, karena tanpa pengawasan yang baik dan cermat akan
berdampak pada kematian ibu. Oleh karena itu pemeriksaan dan monitoring
dilakukan beberapa kali sampai tubuh ibu dinyatakan dalam keadaan sehat. Salah
satu upaya untuk mencegah kejadian ini dapat dilakukan mobilisasi dini (Early
Ambulation).
Mobilisasi dini ialah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing
penderita keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin untuk
berjalan. Mobilisasi dini merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat
pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah. Dengan
mobilisasi dini diharapkan ibu nifas dapat menjadi lebih sehat dan lebih kuat,
selain

juga


dapat

melancarkan

pengeluaran

lochea,

membantu

proses

penyembuhan luka akibat proses persalinan, mempercepat involusi alat
kandungan, melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan serta
meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi air susu
ibu (ASI) dan pengeluaran sisa metabolisme.
Persalinan yang dilakukan dengan operasi membutuhkan rawat inap yang
lebih lama di rumah sakit. Hal ini tergantung dari cepat lambatnya kesembuhan
ibu akibat proses pembedahan. Biasanya, hal ini membutuhkan waktu sekitar 3 - 5
hari setelah operasi. Ibu yang baru menjalani seksio sesaria lebih aman bila

diperbolehkan pulang pada hari keempat atau kelima post partum dengan syarat
tidak terdapat komplikasi selama masa nifas. Komplikasi setelah tindakan
pembedahan dapat memperpanjang lama perawatan dan memperlama masa
pemulihan di rumah sakit.

Universitas Sumatera Utara

Pada Sectio Caesaria terjadi perlukaan baik pada dinding abdomen (kulit dan
otot perut) dan dinding uterus. Adanya luka post Sectio Caesaria merupakan salah
satu faktor yang memperpanjang lama perawatan ibu post Sectio Caesaria di
rumah sakit. Banyak faktor yang mempengaruhi penyembuhan dari luka post
Sectio Caesaria antara lain adalah suplay darah, infeksi dan iritasi. Dengan adanya
mobilisasi dini diharapkan akan menyebabkan perbaikan supply darah sehingga
berpengaruh terhadap kecepatan proses penyembuhan luka post Sectio Caesaria.
Menurut Kasdu mobilisasi dini post Seksio Cesarea dapat dilakukan secara
bertahap sebagai berikut : Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu pasca operasi
Seksio Caesarea harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan
adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar
pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan
menggeser kaki; Setelah 6 - 10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan

kekanan untuk mencegah trombosis dan trombo emboli; Setelah 24 jam ibu
dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk; Setelah ibu dapat duduk,
dianjurkan ibu belajar berjalan.
Berdasarkan fenomena-fenomena yang ada dan mengingat pentingnya
mobilisasi dini untuk penyembuhan luka post Sectio Caesaria dan pemulihan
kesehatan ibu maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang
hubungan mobilisasi dini ibu post Sectio Caesaria dalam pemebuhan kebutuhan
dasarnya.
B. Tujuan
Memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk memenuhi
kebutuhan dasar klien yang mengalami gangguan mobilisasi fisik.

Universitas Sumatera Utara

C. Manfaat
Hasil asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat bagi praktek
keperawatan, pendidikan keperawatan, dan bagi penelitian keperawatan.
1.

Bagi praktik keperawatan

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam membuat asuhan

keperawatan yang sistematis dan sesuai dengan konsep keperawatan.
2.

Manfaat bagi pendidikan keperawatan
Hasil Karya Tulis Ilmiah yang diperoleh dapat dijadikan kontribusi bagi

peningkatan pendidikan keperawatan dan pengembangan ilmu keperawatan.
3.

Manfaat bagi kebutuhan klien
Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara

memenuhi kebutuhan klien khususnya kebutuhan mobilisasi.

Universitas Sumatera Utara