Analisis Arus Kas Pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kas merupakan aset perusahaan yang paling likuid dan merupakan salah satu
unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semua jenis perusahaan
baik perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya pastilah membuthkan kas. Dalam kegiatan bisnis
suatu perusahaan terjadi aliran dana kas dari perusahaan tersebut aliran dana kas
tersebut bisa berupa aliran dana masuk (penerimaan kas) dan bisa berupa aliran
dana keluar (pengeluaran kas). Aliran kas ini berlangsung secara terus menerus
selama kegiatan perusahaan masih berjalan. Dengan kata lain aliran kas ini
merupakan aliran darah bagi kehidupan perusahaan dan memiliki peranan penting
dalam kegiatan bisnis perusahaan tersebut. Untuk itu perlu adanya pengelolaan arus
kas yang professional oleh perusahaan yang dalam hal ini dilakukan oleh
manajemen keuangan dan bagian pembukuan yang dibantu oleh staf dan pegawai.
Syahyunan (2013: 59) menyatakan bahwa : Kas adalah seluruh uang tunai
yang ada di tangan (cash on hand). Uang kas ini menduduki posisi sentral, karena
seluruh kegiatan di dalam perusahaan akan terkait dengan uang kas. Kekacauan di

dalam mengelola kas perusahaan ini dapat mengakibatkan terjadinya kekacauan
pelaksanaan kegiatan di dalam perusahaan yang bersangkutan. Pengaturan uang
kas yang baik dapat menunjang pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan, sehingga
dengan pengaturan kas yang baik ini diharapkan kegiatan dalam perusahaan dapat
dilaksanakan dengan baik pula.
1

2

Pengelolaan arus kas merupaan sesuatu yang sangat penting karena arus kas
merupakan gambaran nyata dari kegiatan operasional perusahaan. Jika arus kas
suatu perusahaan berjalan dengan baik maka kegiatan operasional perusahaan
lainnya akan berjalan dengan baik. Selain itu, dana kas umumnya berbentuk uang
tunai ataupun surat berharga. Uang tunai dan surat berharga merupakan suatu
materi yang sering menjadi objek penyelewengan. Penyelewengan dana kas sudah
pasti dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan, baik dalam jumlah kecil
maupun dalam jumlah besar. Untuk itu, selain dana kas harus dikelola bukan saja
hanya untuk meningkatkan produktivitas perusahaan tetapi juga pengelolaan kas
harus dilakukan untuk menghindari adanya penyelewengan-penyelewengan.
Kembali kepada masalah pokok mengenai pengelolaan dana kas yang efektif

dan efisien, jika ditelaah lebih lanjut dalam pengelolaan arus kas hal-hal yang
harus diperhatikan adalah bagaimana agar pengumpulan kas dan pengeluaran kas
dapat berjalan secara efektif dan efisien serta investasi kas secara temporer pada
saat dana kas belum dibutuhkan. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting
karena perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan segala sumber daya yang
dimilikinya termasuk dana kas yang dimiliki. Perusahaan akan berupaya untuk
dapat memnuhi segala kewajibannya baik kepada pihak internal perusahaan
ataupun pihak eksternal yang terkait dengan bisnis yang dijalankan oleh
perusahaan tersebut. Selain itu, perusahaan pastinya akan melakukan investasi
dengan dana kas yang dimilikinya. Investasi ini bisa berupa penanaman pada surat
berharga ataupun pada aktiva-aktiva yang dinilai menguntungkan oleh pihak
perusahaan. Tujuan dari investasi ini tentunya adalah untuk meningkatkan
produktivitas perusahaan dan mendapatkan pendapatan sekunder selain dari bisnis

3

utama yang dijalankan. Selain untuk memaksimalkan penggunaan segala sumber
daya yang ada untuk mendapatkan keuntungan, pengelolaan dana kas dan arus kas
juga bertujuan untuk menjaga kestabilan kas perusahaan. Pengelolaan dana kas
dan arus kas baik untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dan menjaga

kestabilan dana kas diperlukan manajemen tertentu dalam pelaksanaannya. Dalam
hal ini, pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dana kas adalah
manajer keuaangan, yang dalam prakteknya akan dibantu oleh beberapa pihak
terkait, seperti pegawai dan staf bagian keuangan dan pembukuan.
Guna mencapai pengelolaan kas yang efektif dan efisien serta sejalan dengan
rencana strategis perusahaaan, perlu adanya alat yang digunakan untuk membantu
pengelolaan kas tersebut. Alat yang dapat digunakan adalah anggaran kas. Dengan
anggaran kas akan tampak seberapa besar jumlah kas yang telah tersedia, jumlah
kas yang belum terkumpul, jumlah kas yang harus dibayarkan serta proyeksi kas
di masa yang akan datang. Dengan demikian anggaraan kas dapat dijadikan
sebagaai dasar untuk pembayaran serta pengendalian kas. Selain anggaran kas
perusahaan juga membutuhkan informasi tentang saldo kas perusahaan setiap
harinya. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat mengetahui saldo kas
perusahaan secara aktual dan riil serta dapat juga digunakan untuk mencegah
penyelewengan kas.
Pada dasarnya ide umum dari pengelolaan arus kas adalah mempercepat
penerimaan kas dan memperlambat pembayaran kas, dengan tetap memperhatikan
nilai-nilai kewajaran serta stabilitas kas perusahaan. Sebagai ilustrasi, perusahaan
akan berupaya agar mempercepat pengumpulan piutang sehingga dapat
menggunakan dana kas piutang tersebut untuk invetasi pada aktiva lainnya.namun


4

sebaliknya perusahaan mengusahakan agar dapat memperlambat pembayaran
hutang agar dana kas dari hutang tersebut masih bisa digunakan untuk kegiatan
usaha. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa hal ini harus
dilakukan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kewajaran serta stabilitas kas
perusahaan. Dengan demikian tampak jelas bahwa tujuan utama pengelolaan dana
kas yang dimiliki perusahaan adalah untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
perusahaan akan pembayaran yang menggunakan dana kas, memaksimalkan
sumber daya kas yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan dan pendapatan perusahaan, menjaga kestabilan kas agar berada pada
posisi yang likuid, sebagai langkah waspada akan segala kondisi yang mungkin
terjadi, menjaga dan mengawasi dana kas dari upaya-upaya penyelewengan.
Setiap periode akan tampak realisasi penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Berdasarkan data realisasi tersebut perusahaan dapat menyusun anggran kas.
Anggaran kas di setiap perusahaan bisa saja memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Namun tujuan dari anggaran kas tersebut pada dasarnya adalah sama. Adapun
tujuan dari penyusunan anggran kas tersebut agar pimpinan dapat mengetahui
tentang kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasional perusahaan,

kemungkinan adanya surplus atau defisit kas karena rencana operasional
perusahaan, besarnya dana yang dibutuhkan serta kapan waktu yang tepat dana itu
digunakan untuk menutup defisit kas, jika posisi kas deficit, gambaran mengenai
waktu pengumpulan piutang dan pembayaran hutang.
Dari realisasi penerimaan dan pengeluaran kas yang tertuang dalam anggaran
kas perusahaan, dapat diketahui apakah suatu perusahaan itu berada dalam posisi
likuid atau tidak likuid. Posisi keuangan perusahaan merupakan hal utama yang

5

dibuthkan

oleh

pihak

manajemen

perusahaan


untuk

menetukan

arah

perkembangan perusahaan dan kebijakan-kebijakan apa saja yang akan diambil
pada masa yang akan datang. Tanpa kondisi keuangan yang baik, dapat dipastikan
seluruh kegiatan operasional tidak akan berjalan dengan baik. Dari beberapa
penjelasan diatas dapat diketahui bahwa manajemen arus kas pada suatu
perusahaan memiliki peranan penting dalam kegiatan operasional suatu
perusahaan, dengan mempertimbangkan hal ini maka penulis memilih judul
penelitian ini “Analisis Arus kas Pada Rumah Sakit Islam Malahayati
Medan’’. Dalam hal ini laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan
kas selama satu periode dan memberikan penjelasan mengenai alasan perubahan
tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber penerimaan kas dan untuk apa
penggunaannya.

B. Perumusan Masalah
Masalah adalah merupakan kesenjangan atau gap antara sesuatu yang

diharapkan dengan kenyataan dan cara pemecahannya harus segera diambil. Pada
kenyataannya

setiap

perusahaan

menghadapi

berbagai

masalah

dalam

melaksanakan kegiatan usahanya. Sesuai dengan judul Tugas Akhir , maka
penulis akan merumuskan tentang permasalahan apa yang terjadi dalam laporan
arus kas dan perumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Berapa banyak kas yang diperoleh secara normal dari kegiatan operasi
perusahaan ?

2. Bagaimana kondisi jumlah kas pada Rumah Sakit Malahayati Medan. Apakah
dalam kondisi keuangan yang baik atau tidak ?

6

3. Bagaimana analisis arus kas di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan ?

C. Tujuan Penelitian
Suatu penelitian pastilah memiliki tujuan tertentu, pada dasarnya tujuan dari
suatu penelitian adalah agar pihak yang melakukan penelitian dapat memperoleh
gambaran nyata tentang objek permasalahan yang ditelitinya. Setelah pihak yang
melakukan

penelitian

memperoleh

gambaran

melalui


data-data

yang

menjelaskan tentang permasalahan yang ada, pihak peneliti dapat melakukan
pengolahan data dan mengambil kesimpulan dari permasalahan tersebut. Tujuan
penelitian

diperlukan

agar

pihak

yang

melakukan

penelitian


dalam

pelaksanaannya dapat terfokus. Untuk penelitian pada Rumah Sakit Islam
Malahayati Medan, yang menjadi tujuan utama penulis melakukan penelitian
adalah :
a. Untuk mengetahui berapa banyak uang kas yang diperoleh secara normal dari
kegiatan operasi perusahaan.
b. Untuk mengetahui apakah kondisi jumlah kas dalam kondisi keuangan yang
baik atau tidak ?
c. Untuk mengetahui analisis arus kas di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

D. Manfaat Penelitian
Selain memiliki tujuan yang jelas, suatu penelitian selayaknya harus mampu
memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang terkait seperti pihak penulis, pihak
perusahaan dan pihak lembaga pendidikan atau akademisi baik langsung maupun
tidak langsung. Adapun manfaat yang bisa didapat melalui penelitian ini antara
lain :

7


1.

Bagi penulis, sebagai penambah wawasan dan pengalaman mengenai sistem
manajemen arus kas agar dapat berguna di masa yang akan datang.

2.

Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan perbaikan sistem manajemen
arus kas dalam upaya –upaya untuk meninkatkan produktivitas perusahaan
ataupun untuk memperbaiki permasalahan yang ada.

3.

Bagi lembaga pendidikan, sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak
akademisi yang membutuhkan.