BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Rumah Sakit Islam Malahayati Medan 3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan - Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

  3.1.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

  Rumah Sakit Islam Malahayati adalah Rumah Sakit Umum Swasta yang bergerak dalam bidang pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dengan maksud dan tujuannya adalah untuk membantu pemerintah serta melayani masyarakat dalam bidang peningkatan derajat kesehatan baik kesehatan jasmani, rohani, maupun sosial. Rumah Sakit ini berkembang menjadi Rumah Sakit Swasta yang berada di lingkungan Yayasan Rumah Sakit Islam Malahayati dan beradadi bawah pimpinan direktur RSIM.

  Pada tanggal 4 April 1974 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan kamar bedah yang dianggap sebagai awal dibangunnya Rumah Sakit Islam Malahayati, bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1395 H (14 Januari 1975). Rumah Sakit ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada waktu itu dijabat oleh Alm. Bapak Marah Halim dengan nama Rumah Sakit Islam Malahayati.

  3.1.2 Visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

  Visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah cita-cita yang menggambarkan akan dibawa kemana Rumah Sakit Islam Malahayati di masa yang akan datangdan visi selalu berpijak pada kondisi, potensi, tantangan dan hambatan yang ada. Sehubungan dengan analisis dan pendalaman tersebut, maka ditetapkanlah visi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut : “Menjadi Rumah Sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan bagi semua orang”.

3.1.3 Misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan

  Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan persyaratan misi tersebut diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh di masa mendatang. Dari gambaran tersebut maka ditetapkan misi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh yang bermutu dan berorientasi kepada kepuasan masyarakat yang membutuhkan

  2. Meningkatkan sumber daya manusia yang professional

  3. Meningkatkan kualitas sarana / prasarana dan pelayanan secara berkesinambungan

  4. Meningkatkan kesejahteraan dan kepuasan pegawai

3.2 Struktur Organisasi dan Personalia

  Organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan rasional. Pembentukan organisasi dan pendelegasian wewenang serta tugas merupakan unsur utama dan merupakan alat untuk mencapai control suatu perusahaan yang menunjukkan kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta tugas yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur organisasi perusahaan mencerminkan kebijaksanaan yang ditempuh untuk mengadakan pengawasan terhadap manusia, peralatan dan fasilitas lainnya yang terlihat di dalamnya demi tercapainya tujuan. Seorang pimpinan perusahaan harus mempunyai pandangan luas, selain itu pimpinan harus tahu bagaimana mengatur organisasi, menentukan bagian-bagian yang tepat untuk diduduki oleh orang yang tepat. Bentuk organisasi yang dianut oleh suatu perusahaan juga mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan dalam mengorganisir bawahannya, karena itu di dalam menetapkan suatu kebijakan terlebih dahulu harus ditetapkan bentuk organisasi yang akan diterapkan menyesuaikan susunan dan penempatan orang sesuai dengan keahliannya.

  Penetapan struktur organisasi juga berhubungan erat dengan bidang usaha perusahaan dan besar kecilnya perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi maka setiap pemimpin dan bawahannya yang ada dalam perusahaan akan mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, batas-batas kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa dia harus bertanggung jawab, dan siapa yang harus bertanggung jawab padanya. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya banyak dibantu oleh organisasi yang baik.

  Struktur organisasi dan pembagian jabatan-jabatan serta wewenang dalam bidang usaha Rumah Sakit Islam Malahayati Medan adalah berbentuk garis lurus atau lini (lampiran). Dengan demikian terdapat wewenang langsung antara setiap atasan dan bawahan. Ini berarti bahwa setiap manajer mempunyai wewenang sepenuhnya pada bawahannya, yang melapor hanya pada manajer tersebut, atau aliran wewenang langsung dan tidak langsung.

  Gambar 1

3.3 Job Description

  Berikut ini akan dijelaskan uraian tugas (job description) yang terdapat pada struktur organisasi Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

  1. Direktur Pengertian : Pejabat yang berfungsi sebagai Pimpinan tertinggi Rumah Sakit Islam Malahayati.

  Tugas dan tanggung jawab :

  a. Menjabarkan kebijakan Yayasan Rumah Sakit IslamMalahayati dan misi kedalam kebijakan operasional RSIM.

  b. Melakukan koordinasi pelaksanaan fungsi-fungsi mangemen yang meliputi perencanaan, koordinasi, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, budgeting, dan evaluasi oleh wakil direktur dan unit-unit kerja yang langsung dibawah pembinaannya.

  c. Mengambil keputusan tertinggi.

  d. Melakukan koordinasi penjagaan mutu layanan.

  e. Bertanggung jawab atas terselenggaranya managemen Rumah Sakit Islam Malahayati secara optimal dan terjaganya mutu Rumah Sakit.

  2. Komite Medis Tugas : a. Memberikan pelayanan terhadap para pasien.

  b. Memberikan informasi terhadap para pasien.

  c. Membantu para pasien dalam mendapatkan perobatan.

  3. Kepala Bagian Pelayanan Medis Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin bidang pelayanan medis.

  Tugas :

  a. Melaksanakan fungsi managemen untuk menghasilkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap, kamar bedah, kamar bersalin, UGD dan

  ICU yang profesional, Islami bermutu serta berhasil dan berdaya guna.

  b. Menyusun rencana program pendapatan, anggaran dan belanja tiap unit.

  c. Merencanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem kerja termasuk penyusunan standar prosedur berbagai kegiatan unit.

  d. Merencanakan pengendalian mutu.

  e. Merencanakan pengembangan dan peningkatan ketrampilan Sumber Daya Manusia dibidang perawatan.

  f. Penugasan staf sesuai dengan kualifikasinya.

  g. Mengadakan rapat koordinasi secara berkala.

  h. Melakukan pengawasan unit kerja dibawahnya. i. Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja. j. Membuat laporan secara berkala ke wakil direktur. k. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur.

  4. Kepala Bagian Adm. Umum Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk

  Tugas :

  a. Penyelesaian pekerjaan kantor yang meliputi : Surat-menyurat dan pengarsipan.

  b. Pengembangan SDM Rumah Sakit.

  c. Penyampaian informasi yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya kepada seluruh pegawai.

  d. Menerima laporan pekerjaan dari unit-unit yang dibawahnya.

  e. Mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap unit-unit dibawahnya.

  f. Melakukan pembinaan seksi dan unit dibawahnya.

  g. Memimpin rapat bulanan bagian umum.

  h. Bertanggung jawab atas berjalannya administrasi umum RS dengan baik.

  5. Kepala Seksi Keperawatan Pengertian : Perawat yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin bidang keperawatan.

  Tugas : a. Pelayanan perawatan rawat inap dan rawat jalan.

  b. Mengelola dan mengembangkan pelayanan keperawatan secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

  c. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan standar asuhan keperawatan.

  d. Melaksanakan supervise secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit pelayanan keperawatan. e. Melaksanakan program orientasi bagi tenaga perawat yang baru bekerja di RSIM.

  f. Mengadakan pertemuan kepada kepala unit ruangan 1x dalam seminggu atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

  g. Administrasi dan pelaporan.

  h. Bertanggung jawab atas berjalannya asuhan keperawatan di RSIM.

  6. Kepala Seksi Penunjang Medis Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin bidang penunjang medis.

  Tugas :

  a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan penunjang medis secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

  b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP (Standard Operasional Perusahaan) bidang penunjang medis.

  c. Melaksanakan supervise secara berkala atau sewaktu-waktu ke unit pelayanan penunjang medis.

  d. Mengadakan pertemuan kepada kepala unit dibawahnya 1x dalam seminggu atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

  e. Berhubungan dan menjaga hubungan baik dengan dinas-dinas terkait yang berhubungan dengan bidang penunjang medis.

  f. Administrasi dan pelaporan.

  g. Bertanggung jawab atas berjalannya bidang penunjang medis di RSIM.

  7. Kepala Seksi Personalia Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola hal-hal yang berhubungan dengan kepegawaian RSIM. Tugas :

  a. Penyelesaian pekerjaan kantor yang meliputi : Surat-menyurat dan pengarsipan yang berhubungan dengan kepegawaian.

  b. Menerima dan menyeleksi pegawai baru sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  c. Penyampaian informasi yang seluas-luasnya dan sejelas-jelasnya kepada seluruh pegawai.

  d. Pelaporan, pencatatan dan pengawasan pegawai yang mendapat layanan kesehatan di RSIM dan yang dirujuk ke spesialis sesuai dengan SOP.

  e. Menerima keluhan dan saran dari pegawai untuk disampaikan kepada atasan.

  f. Membuat Surat Peringatan kepada pegawai yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dengan berkoordinasi dengan kepala bagian.

  g. Membuat daftar gaji dan slip gaji.

  h. Pencatatan dan pelaporan rekap kehadiran pegawai setiap bulannya. i. Melakukan pembinaan anggota unit dibawahnya. j. Memimpin rapat bulanan seksi personalia. k. Bertanggung jawab atas berjalannya pengeloaan kepegawaian RSIM

  8. Kepala Seksi Rumah Tangga Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola bidang Rumah Tangga RS.

  Tugas :

  a. Penyelesaian pekerjaan bidang rumah tangga yang meliputi : pemesanan, pembelian dan maintenance barang-barang di Rumah Sakit Islam Malahayati.

  b. Menerima laporan pekerjaan dari unit-unit yang dibawahnya.

  c. Melakukan pembinaan unit dibawahnya.

  d. Memimpin rapat bulanan seksi Rumah Tangga.

  e. Bertanggung jawab atas berjalannya bidang rumah tangga RS dengan baik.

  9. Kepala Bagian Keuangan dan Akuntansi Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola keuangan RS.

  Tugas :

  a. Perencanaan, pengembangan, pengorganisasian dan pengolahan, pengawasan keuangan sesuai dengan SOP yang ditetapkan.

  b. Mengawasi unit-unit dibawahnya.

  c. Mengkoordinasikan keadaan keuangan dengan kebutuhan pembelian barang.

  d. Administrasi dan pelaporan. f. Memimpin rapat bulanan bagian keuangan dan akuntansi.

  g. Bertanggung jawab atas berjalannya pengelolaan keuangan RS dengan baik.

  10. Sub. Bagian Pembukuan Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang sebagai Adm. Keuangan di RS.

  Tugas ; a. Membuat pembebanan biaya honor dokter sesuai jadwal.

  b. Membuat laporan Pajak Honor Dokter dan lainnya.

  c. Mengarsip tanda lunas pembayaran Pajak Dokter.

  d. Membuat / mengetik Perincian Obat dan Laboratorium.

  e. Mengarsip berkas sesuai dan tanggung jawabya.

  f. Bertanggung jawab atas berjalannya Adm. Keuangan RS dengan baik.

  11. Sub. Bagian Penagihan Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenag sebagai penagih rekening di RS.

  Tugas ; a. Membuat billing perusahaan serta membukukannya.

  b. Melengkapi bukti-bukti pendukung penagihan.

  c. Merekap dokumen penagihan ke perusahaan.

  b. Melakukan penagihan sesuai jadwal yang ditentukan.

  c. Fotokopi dokumen-dokumen penagihan.

  d. Mengarsipkan berkas yang berhubungan dengan penagihan. f. Bertanggung jawab atas berjalannya fungsi penagih rekening RS dengan baik.

  12. Kepala Unit, yaitu terdiri dari :

  1. Kepala Unit Pembukuan Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang mengelola bagian pembukuan RSIM. Tugas : a. Mencatat pasien masuk dan pasien pulang.

  b. Mencatat, membukukan dan memeriksa hutang honor dokter.

  c. Memeriksa lapran stock obat.

  d. Membuat Laporan Keuangan.

  e. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian pembukuan RS dengan baik.

  2. Kepala Unit Gawat Darurat Pengertian : Perawat professional yang diberi wewenang dan tanggungjawab dalam mengatur serta mengendalikan pelayanan perawatan di UGD. Tugas : a.

  Merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta tenaga lain sesuai dengan kebutuhan.

  b.

  Merencanakan jumlah dan jenis peralatan keperawatan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan. c.

  Merencanakan dan menentukan jenis dan asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan pasien.

  d.

  Mengatur dan mengorganisasian seluruh kegiatan pelayanan di UGD.

  e.

  Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

  f.

  Melaksanakan program orientasi kepada perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standard.

  g.

  Mengkoordinasi seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak yang terlibat didalam pelayanan UGD.

  h.

  Mengadakan pertemuan berkala dengan perawat UGD untuk menginformasikan standard/ketentuan baru. i.

  Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan alat, obat, linen yang diperlukan di UGD. j.

  Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai. k.

  Melaporkan kepada bagian maintenance, apabila terdapat kerusakan barang maupun kerusakan bagunan UGD. l.

  Memepertanggung jawabkan pelaksanaan inventarisasi peralatan. m.

  Mendampingi dokter memeriksa pasien dan mencatat instruksi dokter. o.

  Administrasi dan pelaporan. p.

  Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di UGD sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

  3. Kepala Unit ICU Pengertian : Perawat yang memiliki kemampuan dan memenuhi persyaratan untuk diberi tugas dan wewenang untuk mengelola ruangan dan perawatan intensive. Tugas :

  a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di ICU.

  b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

  c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di ICU.

  d. Menjaga peralatan di ICU dengan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai.

  e. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan peralatan.

  f. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yangberlaku diruang intensive.

  g. Pembinaan perawat di ICU.

  h. Menyediakan dan memastiakan ketersediaan obat-obatan di ICU sesuai dengan SOP. j. Administrasi dan pelaporan. k. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di ICU sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

  4. Kepala Unit Laboratorium Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan dan pengawasan unit laboratorium.

  Tugas ;

  a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian laboratorium secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

  b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian laboratorium.

  c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

  d. Merencanakan kebutuhan reagensia.

  e. Pembinaan anggota unit laboratorium.

  f. Administrasi dan pelaporan.

  g. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian laboratorium di RSIM

  5. Kepala Unit Satpam Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjaga keamanan dan ketertiban di RSIM. Tugas : a. Penyelesaian pekerjaan bidang keamanan dan ketertiban. b. Menerima surat-surat dari luar dan menyampaikan kepada ka.sie personalia.

  c. Menerima laporan dari anggota unit satpam.

  d. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit.

  e. Membantu perawat mengangkat pasien.

  f. Menertibkan pegawai yang melanggar peraturan Rumah sakit dan melaporkannya kepada Ka.Sie Personalia untuk ditindaklanjuti.

  g. Mengatur perparkiran Rumah Sakit.

  h. Mencatat dan melaporkan pegawai yang keluar RS pada jam kerja. i. Betanggung jawab atas keamanan dan ketertiban RSIM.

  6. Kepala Unit Gizi Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Gizi.

  Tugas :

  a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian gizi secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

  b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian gizi.

  c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

  d. Merencanakan kebutuhan bahan-bahan yang akan dimasak.

  e. Mengkoordinir dan mengawasi makanan yang akan diberikan kepada pasien. f. Mengawasi penyajian makanan yang akan diberikan kepada pasien.

  g. Administrasi dan pelaporan.

  h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian gizi di RSIM.

  7. Kepala Unit Kamar Bedah Pengertian : Perawat yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala sesuatu mengenai Kamar Bedah.

  Tugas :

  a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di kamar bedah.

  b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

  c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di kamar bedah.

  d. Menjaga dan memastikan kamar bedah dalamkeadaan steril

  e. Menjaga peralatan di kamar bedah dengan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai.

  f. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan peralatan.

  g. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang berlaku di kamar bedah.

  h. Pembinaan perawat di kamar bedah. i. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di kamar bedah sesuai dengan SOP. j. Membuat daftar dinas perawat di kamar bedah. k. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai perawat yang tidak melaksanakan tugas sesuai SOP. l. Administrasi dan pelaporan. m. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan

  8. Kepala Unit Maintenance Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan maintenance di RSIM. Tugas : a. Menjaga inventarisasi barang elektronik RSIM.

  b. Menjamin barang-barang elektronik di RSIM dalam keadaan baik dan siap pakai.

  c. Menjamin barang-barang non elektronik dalam keadaan baik dan siap pakai.

  d. Melakukan pengecekan/service barang-barang elektronik maupun non elektronik.

  e. Bertanggung jawab atas kegiatan pertukangan di RSIM.

  f. Bertanggung jawab atas pengawasan dan pelaksanaan

  9. Kepala Unit Radiologi Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Radiologi.

  Tugas :

  a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan radiologi secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

  b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian radiologi.

  c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

  d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan layanan radiologi.

  e. Memberikan layanan radiologi baik kepada pasien rawat inap maupun rawat jalan.

  f. Pembinaan anggota.

  g. Administrasi dan pelaporan.

  h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian radiologi di RSIM.

  10. Kepala Unit Ambulance Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan fungsi koordinasi dengan supir ambulance di RSIM.

  Tugas : a. Penyelesaian pekerjaan bidang keamanan dan ketertiban. b. Menerima surat-surat dari luar dan menyampaikan kepada Ka.Sie personalia.

  c. Menerima laporan dari anggota unit satpam.

  d. Menjaga keamanan dan ketertiban Rumah Sakit.

  e. Membantu perawat mengangkat pasien.

  f. Menertibkan pegawai yang melanggar peraturan Rumah sakit dan melaporkannya kepada Ka.Sie Personalia untuk ditindaklanjut.

  g. Mengatur perparkiran Rumah Sakit.

  h. Mencatat dan melaporkan pegawai yang keluar RS pada jam kerja. i. Bertanggung jawab atas keamanan dan ketertiban RSIM.

  11. Kepala Unit Gudang Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan gudang di RSIM. Tugas : a.

  Setiap 1 x dalam seminggu melaporkan stok barang kepada Ka.

  Sie rumah tangga.

  b. Membuat permintaan barang yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan.

  c. Mencatat pemasukan dan pengeluaran barang dari gudang.

  d.

  Bertanggung jawab atas Barang-barang yang ada di gudang dan

  12. Kepala Unit Kamar Bersalin Pengertian : Bidan yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala sesuatu mengenai ruang bersalin.

  Tugas ;

  a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di Kamar bersalin.

  b. Melaporkan kondisi pasien yang berada di kamar bersalin kepada dokter spesialis kebidanan.

  c. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

  d. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di kamar bersalin.

  e. Menjaga peralatan di kamar bersalin dengan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai.

  f. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan peralatan.

  g. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang berlaku dikamar bersalin.

  h. Pembinaan bidan di Kamar bersalin. i. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di kamar bersalin sesuai dengan SOP. k. Merawat dan melaporkan keadaan neonatus kepada dokter spesialis anak. l. Administrasi dan pelaporan. m. Bertanggung jawab atas Berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di kamar bersalin sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

  13. Kepala Unit Medical Record Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Medical Record.

  Tugas ;

  a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian medical record secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

  b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian Medical Record.

  c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

  d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan ATK yang berhubungan dengan medical record.

  e. Pencatatan jumlah pasien rawat inap maupun rawat jalan.

  f. Bertanggung jawab atas pelaporan RS kepada Dinas Kesehatan Kota.

  g. Menjaga dan memastikan kerahasiaan catatan medis pasien.

  h. Pembinaan anggota. i. Administrasi dan pelaporan indikator RS. j. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian medical record di RSIM.

  14. Kepala Unit Ruang Rawat Inap Pengertian : Perawat yang mampu bertanggung jawab sepenuhnya terhadap segala sesuatu mengenai ruang rawat inap.

  Tugas ;

  a. Pengendalian dan pengawasan mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap.

  b. Perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan pelaksanaan pelayanan keperawatan yang maksimal sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

  c. Penggunaan, pemilihan peralatan medis yang ada di ruang rawat inap.

  d. Menjaga peralatan di ruang rawat inap dengan baik dan selalu dalam keadaan siap pakai.

  e. Melaporkan ke bagian maintenance jika ada kerusakan peralatan.

  f. Pengembangan dan penyempurnaan SOP dan kebijakan yang berlaku di ruang rawat inap.

  g. Pembinaan perawat di ruang rawat inap.

  h. Menyediakan dan memastikan ketersediaan obat-obatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP. i. Membuat daftar dinas perawat di ruang rawat inap. j. Melaporkan kepada personalia jika dijumpai perawat yang tidak melaksanakan tugas sesuai SOP. k. Administrasi dan pelaporan. l. Bertanggung jawab atas berjalannya pelayanan dan asuhan keperawatan di ruang rawat inap sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

  15. Kepala Unit Hemodialisa Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Hemodialisa.

  Tugas :

  a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian hemodialisa secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

  b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian hemodialisa.

  c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

  d. Merencanakan kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan layanan hemodialisa.

  e. Memastikan alat/mesin hemodialisa dalam keadaan siap pakai.

  f. Memberikan layanan hemodialisa kepada pasien rawat inap maupun rawat jalan.

  g. Administrasi dan pelaporan.

  h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian hemodialisa di RSIM.

  16. Kepala Unit Kamar Obat / Farmasi Pengertian : Seorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk memimpin unit Gizi.

  Tugas :

  a. Mengelola dan mengembangkan pelayanan bagian kamar obat secara professional, Islami dan bermutu tinggi.

  b. Merencanakan dan menyusun kebijaksanaan SOP bagian kamar obat.

  c. Merencanakan kebutuhan tenaga.

  d. Merencanakan kebutuhan obat-obatan.

  e. Mengawasi dan mencatat pemasukan dan pengeluaran obat dari kamar obat.

  f. Mencatat obat-obatan yang digunakan pegawai yang rawat inap maupun rawat jalan.

  g. Administrasi dan pelaporan.

  h. Bertanggung jawab atas berjalannya bagian kamar obat di RSIM.

  17. Kepala Unit Sandang Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan sandang di RSIM. Tugas : a. Menjaga inventarisasi sandang RSIM. c. Mengawasan pemakaian sandang di RSIM.

  d. Menjamin dan mengawasi penggunaan linen pasien dan menjamin selalu dalam keadaan bersih.

  e. Mengawasi bagian pencucian linen.

  f. Menjamin ketersediaan linen pasien di RSIM.

  g. Bertanggung jawab atas Pengawasan penggunaan barang sandang RSIM.

  18. Kepala unit Operator Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan tugas dan pengawasan operator di RSIM. Tugas : a. Pengawasan pemakaian telepon Rumah Sakit.

  b. Menghubungi dokter atau instansi terkait melalui telepon.

  c. Menerima telepon dari luar dan mengalihkan kepada ruangan yang dihubungi.

  d. Pencatatan dan pelaporan pemakainan telepon diluar dari kepentingan Rumah Sakit.

  e. Pembinaan anggota operator.

  f. Bertanggung jawab atas penggunaan telepon RSIM.

  19. Kepala Unit Cleaning Service Pengertian : Seseorang yang memiliki dan memenuhi persyaratan untuk diberi kewenangan menjalankan fungsi koordinasi dengan anggota kebersihannya sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan nyaman di RSIM.

  Tugas : a.

  f.

  Melaporkan kepada personalia jika dijumpai petugas kebersihan yang tidak menjalankan tugas sesuai dengan yang ditetapkan. k.

  Membuat daftar dinas petugas kebersihan. j.

  Mengecek dan mengantar oksigen ke ruangan yang membutuhkan. i.

  h.

  Membantu perawat dalam hal mengangkat pasien.

  g.

  Mengangkat dan membuang sampah ditempat yan telah ditentukan.

  Selalu menjaga dan mengontrol kebersihan di lingkungan RSIM.

  Penyelesaian pekerjaan bidang kebersihan seluruh ruangan di RSIM.

  e.

  Mengelap seluruh kaca yang ada di RSIM.

  d.

  Menyapu, mengepel lantai seluruh ruangan RSIM.

  c.

  Mengkoordinasikan petugas kebersihan dalam pelaksanaan tugasnya.

  b.

  Bertanggung jawab atas kebersihan di RSIM.

  3.4 Jaringan Usaha / kegiatan

  Rumah Sakit Islam Malahayati Medan bergerak di dalam bidang jasa yaitu melakukan upaya kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat.

  Sembilan jenis usaha kegiatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.

  1. Menyelengarakan Pelayanan Medis

  2. Menyelengarakan Pelayanan Non Medis

  3. Menyelangarakan Pelayanan Asuhan Keperawatan

  4. Menyelengarakan Pelayanan Rujukan

  5. Menyelengarakan Pendidikan dan Pelatihan

  6. Menyelengarakan Penelitian dan Pengembangan

  7. Menyelengarakan Administrasi Umum dan keuangan

  8. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya.

  3.5 Kinerja Usaha Terkini

  Badan pelayanan kesehatan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan dengan motto “Iman Kualitas Harapan Lugas Akrab Sejahtera”, mempunyai tujuan.

  Tujuannya adalah sebagai berikut :

  a. Mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menjadi rumah sakit yang professional dan terakreditasi.

  b. Sumber daya manusia yang professional dan berkembang.

  c. Mengurangi angka moribiditas dan mobilitas penyakit. e. Meningkatkan BOR (Bed Over Rate) sehingga mampu bersaing secara sehat dan mandiri untuk mewujudkan Rumah Sakit Islam Malahayati Medan menjadi pusat pelanyanan kesehatan terbaik.

3.6 Rencana Kegiatan

  Dalam mencapai visi dan misi RS Islam Malahayati Medan menetapkan tujuan sebagai berikut Meningkatkan kepuasan pasien.

  Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan diatas maka RS Islam Malahayati menetapkan sasaran sebagai berikut :

  1. Meningkatnya cakupan layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah :

  a. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat darurat

  b. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat jalan

  c. Meningkatnya jumlah kunjungan pasien rawat inap

  d. Meningkatnya angka pemanfaatan tempat tidur (BOR)

  2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan Sasaran yang ditetapkan adalah :

  a. Meningkatnya alat kesehatan / kedokteran yang beroperasi sesuai standar b. Meningkatnya jumlah tenaga dokter spesialis

  c. Menigkatnya jumlah angka kesembuhan pasien di RS

  d. Menigkatnya kepuasan pasien

BAB IV PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis menyajikan data-data yang diperoleh selama

  penelitian di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang dijadikan sebagai lokasi penelitian. Bab ini akan memaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah peneliti peroleh di lapangan yang kemudian dianalisa satu persatu dalam bentuk tabel tunggal (frekuensi).

  Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada responden. Penyajian data ini terdiri dari karakteristik responden yang meliputi data pribadi responden berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja karyawan. Serta data variabel penelitian yang berupa jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuesioner yang diuraikan dalam tabel distribusi frekuensi.

4.1 Karakteristik Responden

  Berdasarkan teknik pengambilan sampel sebagaimana yang disampaikan pada Bab II, sampel yang digunakan sebanyak 78 responden. Karakteristik responden ini meliputi jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja karyawan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel tabel yang diuraikan Peneliti di bawah ini:

  4.1.1 Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

  

Jenis Kelamin Responden

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid Laki-Laki

  27

  34.6

  34.6

  34.6 Perempuan

  51

  65.4 65.4 100.0 Total 78 100.0 100.0

  Sumber : Hasil Penelitian, 2015

  Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti, telah didapatkan data jumlah responden menurut jenis kelaminnya yaitu 27 orang berjenis kelamin laki- laki dengan persentase 34,6% dan 51 orang berjenis kelamin perempuan dengan persentase 65,4%. Hal ini menunjukkan karyawan perusahaan mayoritas berjenis kelamin perempuan karena jumlahnya lebih banyak dibandingkan laki-laki.

  4.1.2 Tingkat Pendidikan

Tabel 4.2 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan

  

Tingkat Pendidikan Responden

Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent

  Valid SMA

  5

  6.4

  6.4

  6.4 Diploma (Sarjana Muda)

  

46

  59.0

  59.0

  65.4 Strata I

  

27

  34.6 34.6 100.0 Total 78 100.0 100.0

  Sumber : Hasil Penelitian, 2015

  Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa responden penelitian Muda sebanyak 46 orang (59%) sedangkan tingkat pendidikan karyawan sebagai responden tingkat Sarjana sebanyak 27 orang (34,6%) dan SMA sebanyak 5 orang (6,4%), hal ini dapat disimpulkan bahwa lebih banyak karyawan dengan pendidikan terakhir Diploma atau Sarjana Muda dibandingkan dengan Sarjana dan SMA.

4.1.3 Masa Kerja

Tabel 4.3 Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Masa Kerja

  

Masa Kerja Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1-4 Tahun

  43

  55.1

  55.1

  55.1 5-8 Tahun

  21

  26.9

  26.9

  82.1 >9 Tahun

  14

  17.9 17.9 100.0 Total 78 100.0 100.0

  Sumber : Hasil Penelitian, 2015

  Pada tabel 4.3 menunjukan masa kerja responden mayoritas 1-4 tahun sebanyak 43 orang (55,1% dari 78 orang responden), selebihnya masa kerja 5-8 tahun sebanyak 21 orang (26,9%) dan masa kerja >9 tahun sebanyak 14 orang (17,9%). Hal ini menunjukkan banyak karyawan di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan yang masih tergolong baru dalam bekerja.

4.2. Pengujian Instrumen Data

4.2.1 Uji Validitas

  Uji validitas dalam penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan sejauh

  Apabila hubungannya rendah maka alat ukur tersebut tidak bisa digunakan. Pada penelitian ini saya menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16 butir pernyataan mengenai lingkungan kerja (X) dan 10 butir pernyataan mengenai kinerja karyawan (Y) sehingga jumlah keseluruhannya adalah 16 butir pernyataan. Setiap pernyataan menggunakan skala likert yaitu terdiri dari 5 alternatif jawaban. Setiap alternatif jawaban memiliki bobot nilai yang berbeda, antara lain :

  • Sangat setuju = 5
  • Setuju = 4
  • Kurang Setuju = 3
  • Tidak Setuju = 2
  • Sangat Tidak Setuju = 1

  Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen ditujukan kepada 78 responden. Pengujian validitas bantuan program SPSS (Statistical Product and

  

Service Solution ) versi 16 dengan kriteria pengambilan keputusan untuk

  menentukan validitas sebagai berikut :

  1. Jika r hitung tabel , maka butir pernyataan itu valid, ≥ r

  2. Jika r hitung < r tabel , maka butir pernyataan itu tidak valid

  a. Uji validitas instrumen variabel lingkungan kerja Tabel 4.4

Hasil Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja (X)

  

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

  Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation

  Cronbach's Alpha if Item Deleted Lk1

  54.95 49.036 .544 .813 Lk2 55.21 48.815 .426 .820 Lk3 55.32 48.091 .576 .811 Lk4 55.21 49.724 .480 .817 Lk5 55.14 50.356 .389 .822 Lk6 55.29 47.405 .657 .806 Lk7 56.09 44.888 .522 .815 Lk8 55.94 50.450 .326 .826 Lk9 55.35 51.294 .260 .830 Lk10 55.41 49.180 .501 .815 Lk11 55.23 51.375 .292 .827 Lk12 55.32 51.156 .328 .825 Lk13 55.01 52.065 .395 .822 Lk14 55.27 51.186 .382 .822 Lk15 55.22 48.692 .559 .812 Lk16 55.44 49.833 .462 .818

   Sumber Penelitian : Hasil Penelitian, 2015

  Berdasarkan output pada Tabel 4.4 di atas, dapat dilihat pada Corrected

  Item-Total Correlation

  , adalah nilai korelasi atau r

  hitung

  yang didapat. Nilai ini kemudian di bandingkan dengan nilai r tabel , r tabel dicari pada signifikansi, 0,05 dengan jumlah data (n) = 78, maka didapat r tabel sebesar 0,223 (lihat pada lampiran tabel r). Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa semua butir pertanyaan yaitu Lk1 sampai Lk16 memiliki nilai

  ℎ

  lebih besar dari 0,223 yaitu 0,544 , 0,426 , 0,576 , 0,480 , 0,389 , 0,657 , 0,522 , 0,326 , 0,260 , 0,501 , 0,292 , 0,328,

  0,395, 0,382 , 0,559 , 0,462 > 0,223 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa semua butir pertanyaan pada variabel lingkungan kerja telah lolos uji validitas.

b. Uji validitas instrumen variabel kinerja karyawan

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

  

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

  Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation

  Cronbach's Alpha if Item Deleted Ki1

  32.45 19.290 .517 .686 Ki2 32.38 20.188 .347 .710 Ki3 32.54 18.408 .612 .670 Ki4 33.33 16.615 .489 .688 Ki5 33.18 19.837 .332 .713 Ki6 32.59 20.271 .276 .723 Ki7 32.65 19.554 .446 .696 Ki8 32.47 20.460 .298 .718 Ki9 32.56 20.587 .300 .717 Ki10 32.26 21.570 .301 .717

  Sumber : Hasil Penelitian, 2015

  Berdasarkan output pada Tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa semua butir pernyataan yaitu dari Ki1 sampai Ki10 memiliki nilai

  ℎ

  lebih besar dari 0,223 yaitu 0,517 , 0,347 , 0,612 , 0,489 , 0,332 , 0,276 , 0,446 , 0,298 , 0,300 , 301 > 0,223 sehingga pernyataan dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam pengambilan data.

4.2.2 Uji Reliabilitas

  Setelah butir-butir pernyataan lolos uji validitas, uji yang dilakukan selanjutnya adalah reliabilitas instrumen.Uji reliabilitas diperlukan untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner. Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat apakah alat ukur itu akan menghasilkan jawaban yang sama apabila dilakukan berulang-ulang diwaktu yang berbeda. Untuk itu, dilakukan uji reabilitas pada instrumen penelitian dengan bantuan program SPSS dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

  1. Instrumen dinyatakan reliabilitas apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,6

  2. Instrume dinyatakan tidak reliablitas apabila nilai Cronbach’s Alpha < 0,6

Tabel 4.6 Hasil Uji Reabilitas Variabel Lingkungan Kerja (X)

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.828

  16 Sumber : Hasil Penelitian, 2015

  Berdasarkan hasil analisis variabel lingkungan kerja pada tabel 4.6 diatas, didapat nilai Alpha sebesar 0,828. Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilainya diatas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur variabel lingkungan kerja (X) dalam penelitian ini telah reliabel atau lolos uji reliabilitas.

Tabel 4.7 Hasil Uji Reabilitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

  

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.726

  10 Berdasarkan hasil analisis variabel kinerja pada tabel 4.7 diatas, didapat nilai Alpha sebesar 0,726. Dari output diatas dapat dilihat bahwa nilainya diatas 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur variabel kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini telah reliabel atau lolos uji reliabilitas.

4.3 Penyajian Data

4.3.1 Variabel Lingkungan Kerja (X)

  Penjelasan responden atas lingkungan kerja disajikan pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.8 Distribusi jawaban responden tentang suasana kerja di dalam perusahaan

  

menyenangkan dengan fasilitas dalam bidang pekerjaan memadai/baik

Lk1

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Tidak Setuju

  5

  6.4

  6.4

  6.4 Kurang Setuju

  7

  9.0

  9.0

  15.4 Setuju

  43

  55.1

  55.1

  70.5 Sangat Setuju

  23

  29.5 29.5 100.0 Total 78 100.0 100.0

   Sumber : Hasil Penelitian, 2015

  Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 5 responden atau 6,4% yang menjawab tidak setuju suasana kerja di dalam perusahaan menyenangkan dengan fasilitas dalam bidang pekerjaan memadai / baik, 7 responden atau 9% menjawab kurang setuju, 43 responden atau 55,1% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 23 responden atau 29,5% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju suasana kerja di dalam perusahaan menyenangkan dengan fasilitas dalam bidang pekerjaan memadai / baik. Sehingga suasana kerja termasuk dalam kategori baik dimana terciptanya suasana yang kondusif dengan adanya fasilitas kerja yang memadai.

Tabel 4.9 Distribusi jawaban responden tentang kebersihan di perusahaan membuat

  21.8

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju

  9

  11.5

  11.5

  11.5 Kurang Setuju

  17

  21.8

Tabel 4.10 Distribusi jawaban responden tentang hubungan saya dengan karyawan lain

  33.3 Setuju

  40

  51.3

  51.3

  84.6 Sangat Setuju

  12

  15.4 15.4 100.0 Total 78 100.0 100.0

  

sangat harmonis

Lk3

  Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 10 responden atau 12,8% yang menjawab tidak setuju kebersihan di perusahaan membuat suasana kerja menyenangkan, 17 responden atau 21,8% menjawab kurang setuju, 28 responden atau 35,9% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 23 responden atau 29,5% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju kebersihan di perusahaan membuat suasana kerja menyenangkan.

  

suasana kerja menyenangkan

Lk2

  21.8

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju

  10

  12.8

  12.8

  12.8 Kurang Setuju

  17

  21.8

   Sumber : Hasil Penelitian, 2015

  34.6 Setuju

  28

  35.9

  35.9

  70.5 Sangat Setuju

  23

  29.5 29.5 100.0 Total 78 100.0 100.0

  Sumber : Hasil Penelitian, 2015 sangat harmonis, 17 responden atau 21,8% menjawab kurang setuju, 40 responden atau 51,3% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 12 responden atau 15,4% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju hubungannya dengan karyawan lain sangat harmonis.

Tabel 4.11 Distribusi jawaban responden tentang saya dan karyawan lain saling

  

menghormati

Lk4

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Tidak Setuju

  6

  7.7

  7.7

  7.7 Kurang Setuju

  15

  19.2

  19.2

  26.9 Setuju

  44

  56.4

  56.4

  83.3 Sangat Setuju

  13

  16.7 16.7 100.0 Total 78 100.0 100.0

  Sumber : Hasil Penelitian, 2015

  Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat dari 78 responden ada 6 responden atau 7,7% yang menjawab tidak setuju saya dan karyawan lain saling menghormati, 15 responden atau 19,2% menjawab kurang setuju, 44 responden atau 56,4% memilih jawaban setuju, dan sebanyak 13 responden atau 16,7% menjawab sangat setuju atas pertanyaan ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju saya dan karyawan lain saling menghormati.

Tabel 4.12 Distribusi jawaban responden tentang fasilitas musholla yang diberikan

  17.9

  9

  11.5

  11.5

  11.5 Kurang Setuju

  14

  17.9

  29.5 Setuju

  

perusahaan

Lk6

  44

Dokumen yang terkait

2.1.1 Pembagian Lotio berdasarkan fungsinya - Penetapan Kadar Oktil Metoksi Sinamat Dalam Lusio Dengan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air - Analisis Alkalinitas Pada Air Reservoir Di Pdam Tirtanadi Medan

1 1 14

LAMPIRAN A PERALATAN DAN BAHAN PENELITIAN A.1 Peralatan Penelitian

0 0 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian - Pengembangan dan Karakterisasi Sifat Listrik Film Kitosan Sebagai Sensor Aseton dengan Penambahan Carboxymethyl Cellulosa (CMC)

0 2 70

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitosan (Chitosan) - Pengembangan dan Karakterisasi Sifat Listrik Film Kitosan Sebagai Sensor Aseton dengan Penambahan Carboxymethyl Cellulosa (CMC)

0 5 25

Analisa Kandungan Fluorida (F), Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi yang Dipakai di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area Tahun 2015

0 1 28

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Toksik Pada Produk Konsumen - Analisa Kandungan Fluorida (F), Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Orang Tua Anak Usia 4-6 Tahun Tentang Pasta Gigi yang Dipakai di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Medan Area Tahun 2015

0 0 44

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Gambar1.Serum darah( http:homepage.usask.ca~vim458virologystudpages2007) - Analisa kadar gula dalam darah dengan menggunakan Spektrofotometer Microlab 300

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pelaksanaan Korespondensi Bagi Seorang Sekretaris Pada Bagian Sekretariat Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 1 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Obat - Persyaratan dan Analisis Mutu Keseragaman Bobot dan Kadar Air pada Sediaan Obat vTradisional Jamu di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan

0 1 23