Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen Tentang Prinsip Reduce dan Reuse Serta Partisipasi Dalam Menggunakan Tas Belanja Sebagai Pengganti Kantong Plastik Di Carrefour Medan Fair Tahun 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Sampah plastik adalah salah satu komponen terbanyak yang ada dalam

sampah yang berbahaya apabila tidak ditindaklanjuti dengan bijaksana dan
dukungan dari infrastruktur yang memadai. Dengan mengurangi volume sampah
plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat
Pembuangan Akhir. Sampah menjadi masalah penting saat ini, terutama untuk
kota-kota besar yang padat penduduknya. Bahkan sampah bisa menjadi persoalan
krusial, jika tidak ditangani serius. Sebab dampaknya bisa mengganggu
infrastruktur kota, termasuk kerawanan kesehatan masyarakat dan lingkungan
hidup (Santosa, 2009).
Bahan plastik disukai karena memiliki sifat praktis, kuat, ringan, mudah
didapat, kedap air, tidak berkarat, serta dapat diberi label atau cetakan sesuai
kreasi. Penggunaan plastik dalam kehidupan kita sehari-hari seperti pada saat kita
berbelanja kita diberi kantong plastik sebagai tempat untuk menaruh belanjaan
kita secara cuma-cuma, harganya yang relatif murah membuat pengelola toko
memilih plastik sebagai media kemasan untuk menaruh barang belanjaan

konsumen.
Siklus penggunaan kantong plastik terlalu cepat yang sekali pakai, sering
kali dibuang begitu saja sehabis dipakai, padahal butuh waktu ratusan tahun untuk
mengurainya. Kantong plastik yang beredar di pasaran ringan, mudah terbawa
angin sehingga keberadaannya sulit dikontrol dapat mencemari lingkungan seperti
ada di selokan, sungai, dan laut.

1
Universitas Sumatera Utara

2

Penduduk seluruh dunia dapat menggunakan kantong plastik sebanyak 500
juta hingga satu milyar per tahunnya, dimana setiap orang menggunakan 150
kantong plastik tiap tahunnya, untuk membuat plastik sebanyak itu membutuhkan
12 juta barel minyak dan 14 juta batang pohon sebagai bahan baku dasarnya
(Greeneration, 2009).
Kementerian

Lingkungan


Hidup

Republik

Indonesia

menyatakan

konsumsi plastik penduduk Indonesia setiap harinya mencapai 23.600 ton. Data
tahun 2008 dari Deputi Pengendalian Pencemaran Kementerian Negara
Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan, setiap individu rata-rata menghasilkan
0,8 kilogram sampah dalam satu hari dengan kadar 15 persennya adalah plastik.
Dengan asumsi ada sekitar 220 juta penduduk di Indonesia, maka sampah plastik
yang tertimbun mencapai 26.500 ton/hari,
Masyarakat Indonesia kurang mengetahui bahwa plastik berdampak buruk
bagi kesehatan. Kemasan plastik tersebut yaitu Polietilen tereftalat (PET),
Polivinil klorida (PVC), Polietilen (PE), Polipropilen (PP), Polistirena (PS),
Polikarbonat (PC) dan Melamin. Diantara kemasan plastik tersebut, salah satu
jenis yang cukup populer di kalangan masyarakat produsen maupun konsumen

pada saat ini adalah jenis polistirena (BPOM, 2008). Penelitian Lanita tahun 2006,
serta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Jakarta tahun 2005 (BBPOM),
mengungkapkan bahwa zat-zat pengawet mayat (formalin) juga ditemukan pada
plastik kemasan makanan. Pengemas berbahan dasar resin atau plastik rata-rata
mengandung 5 ppm formalin. Formalin pada plastik merupakan senyawa-senyawa
yang secara inheren terkandung dalam bahan ini.

Universitas Sumatera Utara

3

Penggunaan plastik juga berdampak terhadap lingkungan seperti
mengganggu kesuburan tanah karena plastik yang terbuat dari bahan polyethylene
membutuhkan waktu sekitar 1000 tahun untuk terurai secara alamiah di tanah dan
membutuhkan waktu 450 tahun untuk terurai di dalam air (Adiwijaya, 2009).
Beberapa tahun terakhir sering terjadi banjir diberbagai daerah di
Indonesia yang akan berdampak kepada timbulnya beberapa penyakit seperti
diare, kolera, dan penyakit kulit. Hal ini terjadi karena masih banyak masyarakat
yang membuang sampah plastik sembarangan ke sungai, dimana sampah kantong
plastik dapat menyumbat saluran perairan, mempercepat proses pendangkalan

sungai dan dapat merusak turbin sebagai alat pengendali badan air. Ketidaktahuan
sebagian besar masyarakat Indonesia membuat penggunaan plastik terus
meningkat di dalam kehidupan sehari-hari.
Kecendrungan pengurangan penggunaan kantong plastik belum banyak
terjadi di Indonesia. Salah satu program penangan masalah persampahan adalah
prinsip Reduse dan Reuse. Dimana program tersebut menjalankan prinsip Reduce
yaitu suatu konsep mengurangi pemakaian, minimalisasi barang atau material
yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin
banyak sampah yang dihasilkan. Reuse yaitu Re-use (memakai kembali) sebisa
mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian
barang-barang

yang

disposable

(sekali

pakai,


buang).

Hal

ini

dapat

memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.
(Hadiwijoto, 1983).
Kondisi ini memunculkan suatu wacana dimana kantong plastik yang
biasa digunakan konsumen di pasaran diganti dengan tas belanja yang dibawa

Universitas Sumatera Utara

4

sendiri oleh konsumen dari rumah yang lebih ramah lingkungan. Konversi
penggunaan Tas belanja sebagai pengganti kantong plastik sudah sering dilakukan
aktivis peduli lingkungan. Namun kampanye ini tentu saja mengalami bebearapa

hambatan seperti kurangnya tingkat kesadaran masyarakat, ketidaktahuan
masyarakat mengenai bahaya kantong plastik, serta pihak pedagang/ toko/ retailer
menyediakan kantong plastik secara gratis sebagai salah suatu upaya promosi. Tas
belanja ini lebih menekankan pada fungsi penggunaan tas yang berulang-ulang
(reuse) dalam jangka waktu yang panjang, sehingga mengurangi volume sampah
kantong plastik yang merupakan prinsip reduce.
Italia menjadi negara pertama Uni Eropa (UE) yang memberlakukan
larangan pemakaian kantong plastik kresek. Memasuki tahun 2011, Perdana
Menteri (PM) Silvio Berlusconi mengeluarkan aturan yang melarang toko dan
supermarket menggunakan kantong plastik kresek. Dibanding negara-negara
Eropa lainnya, pemakaian kantong plastik kresek di Italia tertinggi. Tiap tahun
masyarakat Italia menggunakan sedikitnya 20 miliar kantong plastik. Artinya, tiap
orang membuang sekitar 300 kantong plastik kresek tiap tahun (Forum Kompas,
2011).
Cina sejak Juni 2008 melakukan kampanye “white pollution”, yaitu
kampanye

melawan

polusi


limbah

plastik. Salah

satu

kegiatan

yang

dilakukannnya yaitu seluruh department store dan toko-toko di Cina dilarang
memberikan kantong plastik gratis kepada konsumen, sebagai gantinya konsumen
dianjurkan untuk menggunakan karung kain atau keranjang (Asia Calling, 2009)
Salah satu retailer terbesar di Indonesia, yaitu Carrefour Indonesia sejak
15 Oktober 2012, melakukan upaya mengurangi konsumsi kantong plastik bagi

Universitas Sumatera Utara

5


konsumen, sebagai bagian dari gerakan peduli lingkungan. Dimulai di tujuh gerai
yaitu Lebak Bulus Jakarta, Ambarukmo Yogyakarta, Maguwo Yogyakarta,
Srondol Semarang, DP Mall Semarang, Citra Garden Medan dan Medan Fair,
Carrefour Indonesia tidak lagi melayani pemberian kantong plastik tempat belanja
secara gratis. Carrefour Indonesia menawarkan kepada konsumen untuk
membawa kantong belanjaan sendiri atau membeli kantong plastik yang bisa
didaur ulang atau Green Bag . Kebijakan Carrefour Indonesia ini untuk
mendukung Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (www.carrefour.id). Hal ini
tentu saja gerakkan yang bagus untuk memulai gerakan peduli lingkungan, hanya
saja harus diikuti dengan alternatif yang lebih efisien dan dilakukan secara
berkesinambungan oleh pihak Carrefour.
Pada survey awal yang dilakukan penulis, ditemukan bahwa kesadaran
konsumen untuk membawa tas belanja sendiri dari rumah belum terlihat. Hal ini
dibuktikan dengan masih banyaknya konsumen Carrefour yang tidak membawa
tas belanja dari rumah dan menolak untuk membeli Green Bag. Banyak konsumen
memilih untuk tetap menggunakan kantong plastik dalam membawa barang
belanjaannya. Jika saja kebijakan ini dibarengi dengan alternatif pemberian Green
Bag secara gratis, konsumen akan lebih kooperatif dan mau berpartisipasi dengan
kebijakan Carrefour Indonesia untuk mendukung Gerakan “Indonesia Diet

Kantong Plastik” .
Partisipasi masyarakat menjadi salah satu faktor dalam mensukseskan
program kesehatan lingkungan. Keharusan berpartisipasi bertolak dari arah bahwa
lingkungan hidup adalah milik bersama yang pemeliharaan dan pemanfaatannya
harus dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah, dunia usaha maupun

Universitas Sumatera Utara

6

masyarakat. Semua pihak harus terlibat, karena masing-masing tanpa kecuali
menggantungkan diri pada sumber alam dan lingkungan sebagai sumber
kehidupan.
Berdasarkan hal ini penulis ingin mengetahui Karakteristik (jenis kelamin,
usia, pendidikan, tingkat pendapatan, pekerjaan) dan pengetahuan konsumen
tentang prinsip reduce dan reuse serta partisipasinya dalam menggunakan tas
belanja sebagai pengganti kantong plastik.
1.2

Rumusan Masalah

Pemakaian kantong plastik yang tinggi dan sudah menjadi kebiasaan gaya

hidup bagi masyarakat. Adanya kenyataan bahwa kantong plastik merupakan
salah satu ancaman besar bagi kesehatan dan lingkungan kita, dikarenakan dalam
proses pembuatannya telah dicampurkan berbagai macam bahan kimia yang
berbahaya. Kantong plastik sekali pakai juga menjadi ancaman pencemaran
lingkungan karena bila dibuang di sembarang tempat bisa menyumbat saluran air
seperti selokan, sungai dan juga membutuhkan waktu yang lama untuk dapat
terurai.
1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Mengetahui

karakteristik (usia, jenis kelamin, pendidikan, tingkat


pendapatan, pekerjaan) dan pengetahuan konsumen tentang prinsip reduce dan
reuse serta partisipasinya dalam menggunakan tas belanja sebagai pengganti
kantong plastik di Carrefour Medan Fair tahun 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran karakteristik responden yaitu usia, jenis kelamin,
pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan responden dalam menggunakan

Universitas Sumatera Utara

7

tas belanja sebagai pengganti kantong plastik di Carrefour Medan Fair tahun
2014.
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai prinsip reduce
dan reuse dalam pemilihan tas belanja sebagai pengganti kantong plastik di
Carrefour Medan Fair tahun 2014.
3. Untuk mengetahui gambaran partisipasi konsumen Carrefour Medan Fair
yang membawa dan menggunakan tas belanja saat berbelanja.
1. 4

Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi tentang gambaran karakteristik konsumen dalam
menggunakan tas belanja sebagai pengganti kantong plastik di Carrefour
Medan Fair tahun 2014
2. Bagi Carrefour Medan Fair, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi dan masukan mengenai gambaran karakteristik konsumen dalam
menggunakan tas belanja sebagai pengganti kantong plastik di Carrefour
Medan Fair untuk kemajuan program peduli lingkungan selanjutnya.
3. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang akan melanjutkan penelitian ini
ataupun penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
4. Sebagai wujud penerapan dan pengembangan ilmu yang diperoleh penulis
selama mendapat pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen Tentang Prinsip Reduce dan Reuse Serta Partisipasi Dalam Menggunakan Tas Belanja Sebagai Pengganti Kantong Plastik Di Carrefour Medan Fair Tahun 2014

5 43 101

Respon Konsumen terhadap Tas Belanja Plastik Berbayar.

0 4 15

Respon Konsumen terhadapTas Belanja Plastik Berbayar Respon Konsumen terhadap Tas Belanja Plastik Berbayar.

0 3 21

Kampanye Mengganti Penggunaan Kantong Plastik Menjadi Kantong Kertas Sebagai Kantong Belanja.

0 1 20

MANAJEMEN SAMPAH DALAM PENERAPAN PRINSIP 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) DI KABUPATEN KLATEN.

0 1 16

Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen Tentang Prinsip Reduce dan Reuse Serta Partisipasi Dalam Menggunakan Tas Belanja Sebagai Pengganti Kantong Plastik Di Carrefour Medan Fair Tahun 2014

0 0 15

Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen Tentang Prinsip Reduce dan Reuse Serta Partisipasi Dalam Menggunakan Tas Belanja Sebagai Pengganti Kantong Plastik Di Carrefour Medan Fair Tahun 2014

0 0 2

Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen Tentang Prinsip Reduce dan Reuse Serta Partisipasi Dalam Menggunakan Tas Belanja Sebagai Pengganti Kantong Plastik Di Carrefour Medan Fair Tahun 2014

0 8 23

Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen Tentang Prinsip Reduce dan Reuse Serta Partisipasi Dalam Menggunakan Tas Belanja Sebagai Pengganti Kantong Plastik Di Carrefour Medan Fair Tahun 2014

0 0 3

Karakteristik dan Pengetahuan Konsumen Tentang Prinsip Reduce dan Reuse Serta Partisipasi Dalam Menggunakan Tas Belanja Sebagai Pengganti Kantong Plastik Di Carrefour Medan Fair Tahun 2014

0 0 14