Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa setelah melahirkan merupakan masa penting bagi seorang ibu. Sebab,
saat itulah, ibu menyusui anaknya. Pada masa modern seperti saat ini, sebagian
ibu muda merasa enggan menyusui anaknya. Sebenarnya, gejala tersebut sudah
membudaya sekian lama, terutama di kota-kota besar. Semula, hal itu dilakukan
oleh para ibu muda di Eropa dan Amerika pada awal abad ke-20. Tindakan ini
menyebabkan anak mudah terserang penyakit, karena daya tahan tubuhnya
lemah (Prasetyono, 2009).
Seorang ibu dikodratkan untuk dapat memberikan air susunya kepada bayi
yang telah dilahirkannya, dimana kodrat ini merupakan suatu tugas yang mulia
bagi ibu itu sendiri demi keselamatan dari bayi dikemudian hari. Sejak seorang
wanita memasuki kehidupan keluarga, padanya harus sudah tertanam suatu
keyakinan ”Saya harus menyusui bayi saya, karena menyusui adalah realisasi
dari tugas yang wajar dan mulia dari seorang ibu “. Sayang sekali keyakinan
diatas, khususnya di kota-kota besar, terlihat adanya tendensi penurunan
pemberian ASI, yang dikhawatirkan akan meluas ke pedesaan (Daneswari,
2012).

Pemberian ASI eksklusif atau menyusui eksklusif sampai bayi umur 6 bulan
sangat menguntungkan karena dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit
penyebab kematian bayi. Selain menguntungkan bayi, pemberian ASI eksklusif
juga menguntungkan ibu, yaitu mengurangi perdarahan pasca persalinan,
mengurangi kehilangan darah pada saat haid mempercepat pencapaian berat

1

Universitas Sumatera Utara

2
badan sebelum hamil, mengurangi risiko kanker payudara, dan kanker rahim.
Meskipun menyusui dan ASI sangat bermanfaat, diperkirakan 85 persen ibu-ibu
di dunia tidak memberikan ASI secara optimal. Hal ini tampak bahwa pemberian
ASI eksklusif seperti yang direkomendasikan oleh WHO (2002) masih jarang
dipraktikan oleh ibu-ibu di berbagai negara, karena berbagai faktor, seperti sosial,
budaya, ekonomi, dan politik (Widodo, 2011).
Di Indonesia, anjuran pemberian ASI eksklusif dipertegas dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif. Peraturan
ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif sejak

lahir sampai berusia 6 bulan. Tapi nyatanya, realisasi dari peraturan pemerintah
tersebut masih kurang. Berdasarkan data Susenas 2010, menunjukkan bahwa
baru 33,6% bayi di Indonesia mendapatkan ASI, tidak banyak perbedaan dengan
capaian di negara lain di Asia Tenggara (Harnowo, 2011)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala Sub Dinas (Kasubdin)
Kesehatan Keluarga (Kesga) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr
Kustina, pemberian ASI eksklusif di Sumut sendiri dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan yang cukup lumayan. Tahun 2005 lalu, angka menyusui
ASI eksklusif terhadap bayi di Sumut mencapai 32 persen dan untuk tahun 2010,
persentasenya naik hingga mencapai 34 persen, akan tetapi hal ini masih jauh
dari target yang diharapkan oleh Dinkes Provinsi Sumatera Utara bahwa untuk
tahun 2014, pencapaian pemberian ASI eksklusif harus sebesar 80 persen
(Daneswari, 2012).
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi,
cakupan pemberian ASI eksklusif paling rendah terdapat di kecamatan padang
hulu, dari 7 kelurahan yang merupakan wilayah kerja puskesmas Pabatu paling

Universitas Sumatera Utara

3

rendah cakupan pemberian ASI ekslusif terdapat di kelurahan persiakan yaitu
hanya 31,5 % (Profil Dinkes Tebing Tinggi, 2012).
Dari survey awal yang dilakukan, data yang diperoleh peneliti dari bidan
kelurahan di kelurahan persiakan kecamatan padang hulu kota Tebing Tinggi
pada bulan Desember 2012 tercatat 86 bayi berusia 0-12 bulan dan bayi yang
berusia 6 – 12 bulan terdapat 62 bayi dan cakupan pemberian asi eksklusifnya
sebesar 59,5 %.
Fenomena yang terjadi khususnya di kota-kota besar, para ibu yang aktif
melakukan kegiatan komersial, seperti bekerja dikantor atau pabrik, menjalankan
usaha pribadi sebagai tambahan penghasilan, serta berkecimpung dalam kegiatan
sosial yang banyak menyita waktu diluar rumah, memilih untuk menggunakan
susu formula lantaran dianggap lebih menguntungkan dan membantu mereka.
Hal lainnya yang menimpa para ibu dalam keluarga sederhana yang hidupnya
serba kekurangan (Prasetyono, 2009).
Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI eksklusif selama 6
bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan
yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang
terkandung dalam ASI (Azwar, 2003).
Dalam pemberian ASI Eksklusif pengalaman sangat mempengaruhi terhadap
pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif sehingga ibu yang telah pernah

melahirkan lebih dari satu kali dan pernah memberikan ASI Ekslusif kepada
bayinya cenderung akan memberikan lagi ASI ekslusif kepada bayinya pada
kelahiran selanjutnya (Suryani, 2008).
Pekerjaan terkadang mempengaruhi keterlambatan ibu untuk memberikan
ASI secara eksklusif. Secara teknis hal itu dikarenakan kesibukan ibu sehingga

Universitas Sumatera Utara

4
tidak cukup untuk memperhatikan kebutuhan ASI. Pada hakekatnya pekerjaan
tidak boleh menjadi alasan ibu untuk berhenti memberikan ASI secara eksklusif.
Untuk menyiasati pekerjaan maka selama ibu tidak dirumah, bayi mendapatkan
ASI perah yang telah diperoleh satu hari sebelumnya (Satoto, 2009).
Menurut penelitian Dodik Briawan tahun 2004 pada saat ini banyak ibu-ibu
yang memperoleh nafkah dengan bekerja di luar rumah. Wanita di perkotaan
kebanyakan bekerja baik di sektor formal maupun informal. Pada kondisi
tersebut, bagi ibu yang sedang menyusui sulit untuk tetap dapat menyusui
anaknya, apalagi kalau tempat tinggal berjauhan dengan tempat bekerja.
Demikian pula jika perusahaaan tempat bekerja menetapkan aturan yang ketat
terhadap jam kerja karyawannya.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai
hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan pemberian ASI Eksklusif
pada bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas
Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan : “Adakah
hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan pemberian ASI Eksklusif
pada bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas
Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Persiakan
Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013.

Universitas Sumatera Utara

5
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 6 –12 bulan

di Kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing
Tinggi tahun 2013
b. Mengidentifikasi karakteristik ibu yang mempunyai bayi usia 6 – 12 bulan
di Kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing
Tinggi tahun 2013
c. Mengidentifikasi pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6 – 12 bulan di
Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing
Tinggi Tahun 2013.
c. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif
pada bayi usia 6 –12 bulan di Kelurahan Persiakan wilayah kerja
Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013
d. Mengetahui hubungan umur ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada
bayi usia 6 –12 bulan di Kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas
Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013
e. Mengetahui hubungan umur ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada
bayi usia 6 –12 bulan di Kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas
Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013
f. Mengetahui hubungan paritas ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada
bayi usia 6 –12 bulan di Kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas
Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013

g. Mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif
pada bayi usia 6 –12 bulan di Kelurahan Persiakan wilayah kerja
Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013

Universitas Sumatera Utara

6
h. Mengetahui hubungan pekerjan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada
bayi usia 6 –12 bulan di Kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas
Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013
D. Manfaat
1. Bagi petugas kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kebidanan pada ibu meyusui agar setiap ibu
yang menyusui memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.
2. Bagi tempat penelitian
Hasil penelitian dapat menjadi masukan atau evaluasi pada masyarakat di
Kelurahan Persiakan Kota Tebing Tinggi sehingga dapat menindak lanjuti hasil
penelitian ini.
2. Bagi Institusi pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian
lebih lanjut terkait dengan hubungan tingkat pengetahuan dan karakteristik ibu
dalam memberikan ASI eksklusif pada bayi usia 6 – 12 bulan di Kelurahan
Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

5 76 84

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0- 12 Bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

3 10 60

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi pada Bayi Usia 4-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan.

0 2 12

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 16

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 21

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 11

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA

0 0 11