Prevalensi Kelainan Refraksi di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2011-2014

ii

ABSTRAK
Kelainan refraksi merupakan salah satu masalah kesehatan mata yang paling
sering dijumpai. Kelainan refraksi terdiri dari tiga jenis, yaitu miopia, astigmatisme,
dan hiperopia. Menurut Depkes RI 2012, prevalensi kelainan refraksi di Indonesia
sebanyak 22,1%. WHO menyatakan pada tahun 2006 bahwa kelainan refraksi yang
tidak dikoreksi telah menyebabkan 153 juta terjadinya kebutaan ataupun terjadinya
gangguan penglihatan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif observasional dengan
desain penelitian cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi
kelainan refraksi di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik Medan tahun 20112014. Sampel penelitian diambil dengan mengobservasi data yang sesuai dengan
kriteria penelitian. Adapun kriteria penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan
di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik yang menderita kelainan refraksi tahun
2011-2014. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode total
sampling dengan jumlah 1.942 kasus. Pengambilan sampel diambil dari data Unit
Rekam Medik RS H. Adam Malik Medan.
Berdasarkan penelitian, jumlah seluruh kasus penyakit mata sebanyak 7.193
sedangkan jumlah seluruh kasus kelainan refraksi sebanyak 1.942 orang. Jadi,
prevalensi kelainan refraksi tersebut sebesar 27%.
Adapun hasil penelitian ini menyatakan bahwa miopia memiliki jumlah kasus

yang paling banyak dengan jumlah 1.104 kasus atau 56,84%. Astigmatisme
memiliki peringkat kedua terbanyak dengan jumlah 516 atau 26,56%. Kemudian,
hiperopia memiliki jumlah terendah sebanyak 322 atau 16,6%.
Penelitian ini juga menganalisa kelompok usia dan jenis kelamin. Berdasarkan
penelitian ini, kelompok usia yang tergolong lansia awal (46-55 tahun) memiliki
jumlah kasus terbanyak sebesar 390 atau 20,08%. Jenis kelamin perempuan
memiliki kasus terbanyak sebesar 1.234 atau 63,42% sedangkan laki-laki sejumlah
708 atau 36,58%.
Kata kunci: Prevalensi, Kelainan Refraksi, RS HAM

Universitas Sumatera Utara

iii

ABSTRACT
Refractive disorder is one of eye health problem frequentl. Refractive disorder
is consisted of myopia, astigmatism, and hyperopia. According to Department of
Health RI 2012, prevalence of refractive disorder in Indonesia was 22,1%. In 2006
WHO declared that uncorrected refractive disorder had caused 153 millions people
blind or low vision.

This research is observational and descriptive study with retrospective design
to know prevalence of refractive disorder in Eye Polyclinic Adam Malik Hospital
from 2011 to 2014. The sample for this research was taken by obeserving data. Data
must be suitable for this study criteria. The study criteria is all outpatient patients
in Eye Polyclinic Adam Malik Hospital who had refractive disorder from 20112014. The sample was taken with a total sampling method. The sample is 1.942
cases and taken from medical record data in Adam Malik Hospital.
According to this study result, the sum of whole eye disease cases is 7.193
people while the sum of whole refractive disorder cases is 1.942 people. So,
prevalence of refractive disorder in this research is 27%.
The result of this research also declares that myopia had most sum in 1.104
cases or 56,84%. Astigmatism had second rank in 516 cases or 26,56%. Then,
hyperopia had least sum in 322 cases or 16,6%.
This research also analyzes age categories and genders. Based on this study,
aged 46-55 was 390 cases or 20,08%. The women has most cases that consist of
1.234 cases or 63,42% while the men consist of 708 cases or 36,58%.
Keywords: Prevalence, Refractive Disorder, RS HAM

Universitas Sumatera Utara