Hubungan Status Ekonomi dan Pengetahuan Masyarakat terhadap Kanker Rongga Mulut di Kotamadya Medan 2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kanker mulut, istilah untuk tumor ganas yang terjadi dalam rongga mulut,
termasuk kanker bibir, gingiva, lidah, langit – langit rongga mulut, rahang, dasar
mulut, orofaringeal, kelenjar ludah, sinus maksilaris dan kanker yang terjadi di
anterior selaput lendir kulit.1 Prevalensi kanker mulut sangat tinggi di kalangan pria,
dan kanker mulut merupakan kanker ke delapan yang paling sering terjadi di seluruh
dunia.2 Di Asia tenggara, kanker mulut menempati urutan ketiga. Peningkatan insiden
kanker mulut/faring telah dilaporkan pada beberapa negara seperti Denmark,
Perancis, Jerman, Skotlandia, Eropa Tengah dan Timur dan tingkat lebih rendah yaitu
Australia, Jepang, New Zealand dan Amerika Serikat. Di India, kejadian usia-standar
kanker mulut adalah 12,6 per 100 000 penduduk.2
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat merupakan faktor yang
paling signifikan dalam tertundanya diagnosis dan pengobatan kanker mulut.
Beberapa kanker mulut mungkin asimtomatik atau mungkin mengalami gejala yang
berbeda, sehingga ketidaktahuan tanda-tanda awal kanker mulut dapat menyebabkan
kanker mulut diabaikan. Kurangnya kesadaran di kalangan tenaga kesehatan juga
telah terbukti memberikan kontribusi keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan
kanker mulut.3

Kanker merupakan salah satu ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di
negara maju maupun negara yang sedang berkembang dan pada negara maju kanker
merupakan penyebab kedua yang mengakibatkan kematian. Menurut World Health
Report (WHO) 2004 diperkirakan 7,1 juta kematian pada tahun 2003 akibat kanker
dan jumlah keseluruhan kasus baru akan meningkat sebesar 50% dalam masa
mendatang.2
Faktor predisposisi untuk kanker mulut adalah alkoholisme, penggunaan berat
tembakau, paan/mengunyah sirih, ultra violet kebersihan mulut yang buruk dan status

Universitas Sumatera Utara

ekonomi. Diet kekurangan buah dan sayuran juga merupakan faktor predisposisi
terhadap perkembangan kanker mulut. Peningkatan risiko kanker mulut juga telah
dilihat pada orang dengan HIV/AIDS.4 Faktor – faktor lain yang dapat terlibat dalam
menyebabkan kanker adalah candida, kekurangan zat besi, radiasi, imunosupresi, dan
karsinogen.4 Setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda dan mengenali
tanda dan gejala

sangat penting karena diagnosis dini akan memberikan hasil


perawatan yang lebih baik.4 Lesi prakanker leukoplakia, eritroplakia atau ulkus yang
tidak sakit dan tidak sembuh mungkin merupakan tanda pertama dari kanker mulut,
rasa nyeri terlokalisir biasanya terjadi kemudian.4
Sebagai langkah pertama, dalam peran pencegahan hal yang terpenting adalah
untuk mendapatkan data dasar tentang pengetahuan masyarakat mengenai kanker
mulut.5 Hasil dari dua studi tahun 1990 dan 1992 National Health Interview Surveys
(NHIS) diperoleh bahwa orang dewasa di Amerika Serikat kurang mempunyai
informasi tentang tanda dan faktor risiko kanker mulut.  Hanya 25% dari responden
dengan benar mengidentifikasi tanda awal kanker mulut dan 44% menjawab bahwa
mereka tidak tahu salah satu tanda kanker mulut.6 Penelitian di Iran yang melibatkan
320 orang menemukan bahwa kesadaran masyarakat dan pengetahuan tentang kanker
mulut lebih rendah dibandingkan dengan kanker lainnya. Penelitian lain yang
melibatkan 255 mahasiswa sarjana kedokteran di United Kingdom menemukan
bahwa mahasiswa kedokteran memiliki pengetahuan yang memadai tentang faktor
risiko dan tanda-tanda klinis dan gejala kanker mulut.3
Insiden kanker mulut di India terus meningkat karena meningkatnya konsumsi
alkohol dan produk tembakau. Sebanyak 69,8% dan 37,8% masing-masing mampu
mengidentifikasi tembakau dan alkohol sebagai faktor risiko untuk kanker mulut.
Hanya 20,2% dan 18,1% masing-masing mampu mengidentifikasi lesi putih dan lesi
merah sebagai tanda-tanda awal kanker mulut. Responden yang lebih muda, usia 12

tahun yang bersekolah mempunyai lebih banyak pengetahuan terhadap faktor risiko
kanker mulut.7
Dari penelitian – penelitian yang dilakukan didapati kebanyakan masyarakat
masih mempunyai pengetahuan yang kurang baik tentang kanker mulut berbanding

Universitas Sumatera Utara

terbalik dengan meningkatnya kasus – kasus kanker mulut di dunia. Berdasarkan hal
di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengetahuan masyarakat tentang
kanker mulut di Kota Medan untuk melihat sejauh mana pengetahuan masyarakat
tentang kanker mulut. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan pengetahuan
tentang kanker mulut pada masyarakat status ekonomi tinggi dan rendah. Kecamatan
Medan Polonia dipilih karena masyarakat dari kecamatan ini kebanyakkan berstatus
ekonomi tinggi manakala, Kecamatan Medan Selayang dipilih karena kebanyakkan
masyarakat berstatus ekonomi rendah. Tempat penelitian adalah di Rumah Sakit
Columbia Asia dan Puskesmas PB Selayang II.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah masyarakat di Kota Medan mempunyai

pengetahuan yang baik tentang kanker mulut.
1.2.1 Masalah Umum
1. Apakah ada hubungan antara tingkat status ekonomi dan pengetahuan
masyarakat tentang kanker mulut?
1.2.2 Masalah Khusus
1. Apakah ada hubungan antara pendapatan dan pengetahuan tentang kanker
mulut?
2.  Apakah ada hubungan antara pendapatan dan pengetahuan tentang kanker
mulut?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status ekonomi masyarakat
Kota Medan dan tahap pengetahuan tentang kanker mulut.

Universitas Sumatera Utara

1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pendapatan masyarakat dan
pengetahuan mereka tentang kanker mulut.

2. Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan dan pengetahuan tentang
kanker mulut.

1.4 Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara status ekonomi dan pengetahuan tentang kanker
mulut.
2. Ada hubungan antara pendapatan dan pengetahuan tentang kanker mulut.

1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Bagi dinas kesehatan informasi ini digunakan untuk membuat program
penyuluhan pencegahan terjadinya kanker mulut pada masyarakat sesuai dengan
tingkat pengetahuan masyarakat.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai faktor resiko, gejala
dan pencegahan kanker mulut.
3. Bagi Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG USU, untuk dijadikan sebagai
tambahan pengetahuan bahwa status sosial ekonomi mempengaruhi pengetahuan
masyarakat terhadap kanker mulut.
4. Sebagai data dasar bagi penelitian lanjutan mengenai hubungan status
sosial ekonomi terhadap pengetahuan masyarakat tentang kanker mulut.


1.5.2 Manfaat Praktis
1. Memberikan informasi bagi dokter gigi dan tenaga medis lain tentang
perlunya edukasi tentang faktor resiko, tanda – tanda serta pencegahan pada
masyarakat supaya lebih mengetahui tentang kanker oral.

Universitas Sumatera Utara

2. Informasi ini digunakan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesehatan dengan menjaga kebersihan rongga mulut, mengurangi kebiasaan merokok,
meminum alkohol serta mengunyah tembakau.
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Universitas Sumatera Utara