Analisis Preferensi Investor Terhadap Strategi Investasi Di Pasar Modal

23

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pasar modal (capital market) memiliki peranan yang besar bagi
perekonomian suatu negara. Sejalan dengan perkembangan zaman bahwa sektor
perbankan yang selama ini dianggap sebagai sarana untuk memperoleh dana
secara cepat dan murah sudah mulai bergeser ke produk pasar modal. Investor
dapat melakukan investasi di pasar modal berupa aktiva finansial atau sekuritas
seperti pembelian saham, obligasi, warrant, opsi, dan sertifikat dana reksa. Alasan
investor membeli sekuritas adalah investasi tersebut mempunyai daya tarik
likuiditas yaitu jual beli sekuritas dapat dilakukan dengan segera dan investor
dapat melakukan perubahan terhadap portofolionya. Melalui pasar modal ini maka
akan membuka kesempatan bagi masyarakat investor untuk melakukan
diversifikasi dalam melakukan investasi yang dianggap paling layak. Saat ini
pasar modal Indonesia semakin berkembang dilihat dari nilai, frekuensi dan
volume perdagangan. Pertengahan tahun 2009 sampai dengan 2010 pasar modal
Indonesia


sedang

bullish

(bergairah).

Hal

tersebut

didukung

dengan

perkembangan perekonomian dan teknologi yang digunakan saat ini. Keadaan
pasar modal yang sedang bullish dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.

1

24


Tabel 1.1
Indikator Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 1998 s/d. 2010
Tahun

Volume

1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009

2010

(juta)
336.9
722.6
562.6
603.2
698,8
967,1
1,708.6
1,653.8
1,805.5
4,225.8
3,282.7
6,089.9
5,940.0

Rata-rata Transaksi harian
Nilai
Frek.

(Rp.
Milyar)
(Ribu x )
Tertinggi
403.6
14,2
554,107
598,7
18,4
716,46
513,7
19,2
703,483
396,4
14,7
470,229
492,9
12,6
551,607
518,3

12,2
693,033
1,024.9
15.5
1,004.430
1,670.8
16.5
1,192.203
1,841.8
19.9
1,805.523
4,268.9
48.2
2,810.962
4,435.5
55.9
2,830.263
4,046.2
87.0
2,534.356

4,830.0
111,5
3,786.097

IHSG
Akhir
Terendah
256,834
372,318
404,115
342,858
337,475
379,351
668.477
994.770
1,171.709
1,678.044
1,111.390
1,256.109
2,475.572


Tahun
398,038
676,919
416,321
392,036
424,945
691,895
1,000.233
1,162.635
1,805.523
2,745.826
1,355.408
2,534.356
3,703.510

Kapitalisasi
Pasar
(Rp.
Triliun)

176
452
260
239
268
460
680
801
1,249
1,988
1,076
2,019
3,243

Jumlah
Emiten
Di
Bursa
288
277

287
316
331
333
331
336
344
383
396
398
421

Sumber: Diolah dari Bapepam-LK, 2010.

Data terakhir juga menunjukkan bahwa pertumbuhan investor di bursa efek
Indonesia ditinjau dari jumlah investor sangat berkembang pesat (BEI 2009).
Salah satu faktornya adalah diijinkannya transaksi perdagangan dengan sistem
online yang memudahkan investor untuk mengetahui pergerakan dan harga
saham.
Jumlah investor pasar modal yang tercatat pada Kustodian Sentra Efek

Indonesia (KSEI) periode Mei 2011 sebanyak 344.279. Jumlah ini jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan investor di negara tetangga, Malaysia jumlah
investor mencapai 5 juta dan di India mencapai 20 juta. Untuk tahun 2012, BEI
menargetkan jumlah investor mencapai 23,7 juta mencapai 1% dari jumlah
penduduk Indonesia (Liputan 6.com, 2011).

25

Penelitian ini replikasi dari penelitian Arrozy (2001), Menurut penelitian
tersebut bahwa investasi di Pasar Modal dipengaruhi oleh mental discounting
process dan berbeda antara investor yang satu dengan investor yang lain dalam
menentukan tipe strategi investasi yang tepat. Mental discounting process dapat
dicapai melalui pertimbangan mengenai berapa besar persyaratan kompensasi
yang diharapkan investor atau akan menerima suatu keuntungan atau kerugian
oleh karena penundaan atau percepatan dari strategi investasi.
Penundaan atau percepatan atas keuntungan maupun kerugian ditentukan
oleh tipe strategi investasi investor dan berbeda antara masing-masing investor.
Dengan demikian proses mental discounting sangat dipengaruhi oleh kapasitas
cognitive dan proses pengambilan keputusan investasi. Perbedaan ini disebabkan
oleh karena investor mempunyai preferensi yang berbeda berdasarkan

subyektifitas rate of return maupun risk. Sebagian investor lebih memilih dividen,
sebagian lagi lebih memilih capital gain (selisih harga jual dengan harga beli
dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli), ada juga yang memilih keduanya
yaitu dividen dan capital gain. Selain itu juga ada investor yang lebih menyenangi
pada kewenangan yang dimiliki investor sebagai akibat kepemilikannya pada
sekuritas, serta untuk menjamin expected return dalam

bentuk subyektifitas

discount interest rate, oleh karena itu investor harus mengetahui sisi fundamental
dan prospek perusahaan yang dimilikinya.
Preferensi masing-masing investor akan berbeda, maksudnya bahwa hal
ini menunjukkan apa yang lebih disukai dari investor mengenai strategi investasi
yang lebih menguntungkan berdasarkan pertimbangan subyektifitas investor
tentang discount interest rate. Preferensi investor dipengaruhi oleh karakteristik

26

individu dari masing-masing investor seperti usia investor, status perkawinan,
kesehatan, kebiasaan seseorang, kemauan investor dalam menerima resiko dan
sebagainya (BEJ,1997).
Investor yang memiliki usia masih muda lebih dapat menerima resiko
investasi daripada investor dengan usia lebih tua. Sikap agresif investor muda
akan lebih tertarik pada investasi dengan pertumbuhan yang lebih tinggi meskipun
menghadapi resiko yang lebih tinggi pula. Investor yang lebih tua lebih
mengharapkan pada pendapatan yang teratur dan berkelanjutan dalam hal ini
adalah mengharapkan dividen.
Saat ini dapat dilihat bahwa pengelolaan finansial masyarakat mempunyai
kecenderungan bersikap hati-hati dan tersedianya berbagai jenis pilihan investasi
membuat masyarakat semakin bijak dalam menempatkan dananya. Hal ini juga
ditunjang

dengan

kemajuan

teknologi

khususnya

moderenisasi

sistem

perdagangan di Pasar Modal.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya maka dirumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Apakah preferensi investor yang diukur melalui
variabel preferensi waktu, minat investasi, pengetahuan investasi, pengendalian
diri, sikap menuju pengambilan resiko investasi, pengendalian keuangan dan
perencanaan, serta situasi ekonomi investor dan kondisi pasar modal/siklus pasar
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap strategi investasi di pasar
modal?”.

27

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah preferensi investor
yang diukur melalui variabel-variabel preferensi waktu, minat investasi,
pengetahuan investasi, pengendalian diri, sikap menuju pengambilan resiko
investasi, pengendalian keuangan dan perencanaan, situasi ekonomi investor dan
kondisi pasar modal/siklus pasar berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap
strategi investasi investor di pasar modal.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Untuk menambah studi kepustakaan mengenai strategi investasi pasar modal
di Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana USU.
2. Sebagai tambahan dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang
pemasaran khususnya yang berhubungan dengan strategi investasi di pasar
modal.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan
penelitian yang sama dimasa yang akan datang.