PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI MINAT MAHASISWA MASUK KEGURUAN, PRESTASI MATA KULIAH PPL II DAN LATAR BELAKANG ORANG TUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI
TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI MINAT
MAHASISWA MASUK KEGURUAN, PRESTASI MATA KULIAH
PPL II DAN LATAR BELAKANG ORANG TUA
Studi Kasus Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
AGIL WASKITANINGRUM
NIM: 061334011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Karya kecil ini ku persembahkan untuk ayah dan ibuku serta adikku
tercinta yang selalu memberi dukungan baik moral dan material. Dan tak
lupa ku ucapkan terimakasih kepada ALLAH SWT yang selalu memberikan petunjuk serta kemudahan jalan dalam segala hal.iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Motto
“Senyum Ayah dan Ibu adalah semangat dan tujuan hidupku... ” “Dengan iklas dan sabar, dibalik kesukaran pasti ada kemudahan …”v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP
PROFESI GURU DITINJAU DARI MINAT MAHASISWA MASUK
KEGURUAN, PRESTASI MATA KULIAH PPL II DAN LATAR BELAKANG ORANG TUA.
Studi Kasus : Mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Agil Waskitaningrum
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsi mahasiswa
pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk
keguruan; (2) perbedaan persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi
guru ditinjau dari prestasi mata kuliah PPL II; (3) perbedaan persepsi mahasiswa
pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari latar belakang orang tua.Penelitian ini merupakan studi kasus. Populasi penelitian ini adalah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
angkatan 2006-2007 yang telah mengambil mata kuliah PPL II yang berjumlah 80
mahasiswa. Dengan teknik purposive sampling. Mengambil sampel sebanyak 50
mahasiswa.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Data
dianalisis menggunakan Chi square.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi mahasiswa
pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk
2
keguruan yang dibuktikan dengan koefisien hitung = 7,782 dengan tingkat
χsignifikansi 0,005; (2) ada perbedaan persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi
terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi mata kuliah PPL II yang dibuktikan
2
dengan koefisien χ hitung = 6,332 dengan tingkat signifikansi 0,012; (3) Tidak ada
perbedaan persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau
2
dari latar belakang orang tua yang dibuktikan dengan koefisien χ hitung (ayah) = 0,654
2 dan χ hitung (ibu) = 0,081 dengan tingkat signifikansi 0,419 sdan 0,777.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE PERCEPTION OF THE STUDENTS OF ACCOUNTINGEDUCATION ON THE PROFESSION OF TEACHER PERCEIVED FROM
THE STUDENTS’ INTEREST IN CONTINUING THEIR STUDIES TO
TEACHER TRAINING COLLEGE, STUDENTS’ ACHIEVEMENT ON THE
SECOND FIELD STUDY PROGRAM AND PARENTS’ EDUCATIONAL
BACKGROUND.
A Case Study: The Students of Faculty Education, Accounting Education
Students Program, Sanata Dharma University
Agil Waskitaningrum Sanata Dharma UniversityYogyakarta 2011 This study aims to know the different perception of the students of accounting
education program towards teacher’s profession perceived from: (1) students’
interest to continue their studies to Teacher Training College; (2) students’
achievement on the second field study program; (3) parents’ educational background.
This is a case study research. The population of this research is 80 students of
Accounting Education Students Program 2006-2007 batch who have taken the second
Field Study Program. The sampling technique is proposive sampling. The technique
2 of analyzing the data is Chi-Square ( χ ). The samples are 50 students.
The result indicates that: (1) there is different perception of the accounting
education students program towards the profession of teacher percieved from students
interest to continue their studies to Teacher Training College; correlation coefficient
2
7,782; 0.005;
is χ value = significance level is (2) there is different perception of the
accounting education students program towards the profession of teacher perceived
2 from achievement on the second field study program; correlation coefficient is χ
6,332; 0.012;
value = significance level is (3) there is not any different perception of the
accounting education students program towards the profession of teacher perceived
2
from the parents’ educational background; the correlation coefficient is value(father) =
χ2
0,654 0,081; and value (mother) = significance level is 0,419 and 0,777.
χ
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atats kasih dan rahmat-Nya,
sehingga skripsi ini dapat selesai tepat waktu. Skripsi ini, yang ditulis dan diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Pendidikan Akuntansi, berisi tentang proses pengembangan buku praktik
manual siklus akuntansi perusahaan dagang tingkat SMK.Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini telah banya
mendapatkan saran dan kritik dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Akuntansi.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno. S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing, yang
dengan sabar membimbing penulis dalam menyususn skripsi, membrikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terimakasih untuk semuanya.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Bapak Ag. Heri Nugraha, S. Pd., M. Pd dan Ibu Natalina Premastuti
Brataningrum. S. Pd., M. Pd. selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberi kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, Yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.
7. Pak wawi dan mbak Aris dan semua karyawan di sekretariat Pendidikan
Akuntansi terimakasiah atas segala keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
8. Kedua Orang Tua dan Adikku tercinta yang tidak pernah lelah memberikan
dukungan, doa dan semangat baik moril maupun matrerial, serta semangat kepada penulis.
9. My Guardian Angel yang selalu menjadi sahabat di saat suka dan duka,
terima kasih atas motivasi dan semangat yang diberikan kepada penulis.
10. Romo Kun, Mas Agus, Mas Adek, Tia serta teman-teman Grisadha yang
selalu memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis. Terimakasih.
11. Sahabat seperjuangan: Vivin yang selalu membantu penulis dalam
penyusunan skripsi, terimakasih.
12. Cinot, Arcil, Galih, Dwi Setya dan Retno yang selalu menemani penulis saat
menyebar kuesioner. Terimakasih.xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv MOTTO .................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii ABSTRAK ................................................................................................ viii ABSTRACT
............................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................ xi DAFTAR TABEL .................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................... 1 B. Batasan Masalah ....................................................................... 3 C. Masalah Penelitian .................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ..................................................................... 6 B. Kerangka Berfikir ..................................................................... 37 C. Model Penelitian ....................................................................... 39 D. Hipotesis Penelitian .................................................................. 40 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................... 41 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 41 C. Subjek dan Objek Penelitian ..................................................... 41 D. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ................................. 42 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ......................................... 43 F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 47 G. Teknik Pengujian Instrumen ..................................................... 48 H. Teknik Analisis Deskriptif ........................................................ 53 I. Teknik Analisis Data ................................................................ 53 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .........................................................................
55 B. Analisis Data ........................................................................... 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 65
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................. 75 B. Keterbatasan ............................................................................ 76 C. Saran - saran ............................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 78
LAMPIRAN xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel Persepsi Mahasiswa Terhadsap Profesi Guru .... 43Tabel 3.2 Variabel Minat Mahasiswa Masuk Keguruan .................... 44Tabel 3.3 Variabel Prestasi Mata Kuliah PPL II ................................ 45Tabel 3.4 Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua .......................... 46Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Uji Validitas Persepsi ............................. 49Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Uji Validitas Minat ................................ 50Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Uji Validitas Prestasi ............................. 50Tabel 3.8 Tingkat Keterandalan variabel penelitian ......................... 52Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Uji Reabilitas Instrumen Penelitian ..... 53Tabel 4.1 Deskripsi Minat Mahasiswa ................................................ 55Tabel 4.2 Deskripsi Prestasi Mata Kuliah PPL II .............................. 56Tabel 4.3 Deskripsi Latar Belakang Orang Tua (ayah) ...................... 57Tabel 4.4 Deskripsi Latar Belakang Orang Tua (Ibu) ..................... 57Tabel 4.5 Deskripsi Persepsi Mahasiswa ............................................. 58xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Kuesioner Penelitian ........................................... 82 Lampiran 2 Data Induk Penelitian ...................................................... 93 Lampiran 3 Uji Validitas dan Reabilitas ............................................... 103 Lampiran 4 Penilaian Acuan Patokan (PAP II) .................................. 110 Lampiran 5 Uji Chi Square .................................................................... 114 Lampiran 6 Daftar Tabel Chi Square & Normalitas ......................... 121 Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian .......................................................... 122
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas suatu negara akan ditentukan oleh kualitas pendidikan negara
tersebut. Pendidikan merupakan fasilitator dan dinamisator kehidupan bagi individu, sosial dalam keluarga, sekolah dan lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat. Pendidikan sebagai fasilitator maksudnya menyediakan situasi kondisi yang dibutuhkan oleh individu yang belajar, sedangkan pendidikan sebagai dinamisator maksudnya pendidikan menghantar pembelajaran untuk mencapai kesejahteraan.
Dalam belajar terdapat unsur-unsur dinamis. Unsur-unsur dinamis dalam belajar tersebut merupakan unsur-unsur yang dapat berubah dalam proses belajar. Perubahan unsur-unsur tersebut ditunjukkan dari tidak ada menjadi ada, atau dari lemah menjadi kuat, dari sedikit menjadi banyak dan sebaliknya. Salah satu unsur dinamis dalam belajar tersebut adalah persepsi. Persepsi dalam penelitian ini adalah proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya kemudian mengorganisasikan dan menginterprestasikan sehingga individu mengerti tentang apa yang diinderakan (Walgito, 1994:53).
Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun suatu pemahaman (Suryabrata, 1984:253), sedangkan belajar sendiri menghasilkan perubahan berupa pengetahuan-pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu faktor untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan adalah minat
siswa yang belajar. Minat seseorang dapat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi
banyak faktor (Slamet, 1988: 52). Minat selain memungkinkan untuk
konsentrasi atau memusatkan pikiran, juga menimbulkan semangat dalam
belajar. Apabila semangat dalam belajar sudah didapatkan, maka seseorang
akan memiliki rasa untuk mengembangkan ilmu yang telah didapat dengan
membagikannya kepada orang lain. Dari situlah seseorang mulai
berpandangan tentang profesi pengajar yang secara formil disebut guru/
dosen. Contohnya, apabila seseorang berminat untuk masuk dalam program
studi tertentu/ khususnya keguruan, maka besar kemungkinan akan
mempengaruhi persepsi positif mengenai profesi guru.Dalam mata kuliah PPL II mahasiswa dikenalkan dengan berbagai
kegiatan yang berhubungan dengan profesi guru, mulai dari mata kuliah teori
hingga mata kuliah praktik. Mahasiswa juga telah mendapat mata kuliah
praktik yang berhubungan langsung dengan aktivitas keguruan di sekolah
yaitu mata kuliah PPL II, maka ia akan merasa lebih mantap terlebih ketika
mahasiswa memperoleh nilai yang memuaskan. Kegiatan ini akan
berpengaruruh juga pada presepsi mahasiswa terhadap profesi guru karena
mereka telah merasakan menjadi bagian dari dunia pendidikan.Latar belakang pendidikan orang tua akan sangat mempengaruhi
persepsi mahasiswa terhadap profesi guru, terlebih apabila orang tua
mahasiswa memiliki latar belakang pendidikan keguruan serta berkecimpung
dibidang pendidikan dan pengajaran, baik sebagai guru atau dosen. Dari latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
belakang pendidikan orang tua yang familiar dengan dunia pendidikan itulah,
pola pikir, pandangan serta penilaian seseorang terhadap profesi guru akan
mulai dibentuk dan diarahkan orang tua sehingga persepsi terhadap profesi
guru akan bertambah positif.Fenomena mengenai profesi guru muncul seiring dengan tuntutan
kualitas pendidikan di Indonesia. Pengajar di lembaga pendidikan semestinya
berasal dari jurusan keguruan, namun mahasiswa yang berasal dari jurusan
keguruan (FKIP) sedikit yang berkeinginan untuk menjadi guru. Inimengakibatkan jabatan guru beberapa diisi oleh orang-orang dari jurusan non
keguruan. Guru yang berasal dari lulusan non keguruan tidak memahami
psikologi pendidikan atau materi-materi yang berhubungan dengan pendidikan karena materi tersebut tidak diperolehnya sewaktu kuliah.Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Persepsi Mahasiswa Pendidikan
Akuntansi Terhadap Profesi Guru Ditinjau Dari Minat Mahasiswa
Masuk Keguruan, Prestasi Mata Kuliah PPL II dan Latar Belakang
Orang Tua”. Studi kasus pada mahasiswa FKIP program studi Pendidikan
Akuntansi angkatan 2006-2007 Universitas Sanata Dharma YogyakartaB. Batasan Masalah
Adanya minat mahasiswa untuk masuk keguruan (FKIP) dan
peniliaian baik dalam mata pelajaran praktik (PPL II) di sekolah serta latar
belakang orang tua akan merubah persepsi mahasiswa terhadap profesi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
guru serta memotivasi mahasiswa untuk menjadi guru yang trampil. Dalam penelitian ini, peneliti memilih mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi sebagai subyek penelitian dengan alasan munculnya berbagai macam persepsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi terhadap profesi guru khususnya guru akuntansi.
Berdasarkan pada identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah yaitu minat mahasiswa masuk keguruan, prestasi mata kuliah PPL II dimana mahasiswa memperoleh pengalaman menjadi calon guru didukung dengan latar belakang orang tua.
C. Masalah Penelitian Masalah Penelitian adalah:
1. Apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan?
2. Apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi mata kuliah PPL II?
3. Apakah ada perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari latar belakang orang tua?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi
terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan.
2. Untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari prestasi mata kuliah PPL II.
3. Untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa Pendidikan Akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari latar belakang orang tua.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Program Studi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi keguruan (FKIP) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk semakin mengembangkan visi dan misinya sehingga minat mahasiswa atau masyarakat luas terhadap profesi guru semakin meningkat.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai saran untuk menciptakan suasana kompetitif yang sehat antara (FKIP) dan non FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini penulis memperoleh tambahan wawasan, pengalaman dan pengetahuan dalam mempraktekkan ilmu dan teori yang diperoleh di bangku kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik 1. Persepsi Mahasiswa
a. Pengertian Persepsi Persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman (Thoha, 1988: 138). Menurut Rahmanto (1985:64) persepsi adalah pengalaman tentang proyek, peristiwa atau hasil hubungan-hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan perasaan
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya (Walgito,1994:53). Menurut Davidof (1981) melalui stimulus yang diterimanya, individu akan mengalami persepsi. Persepsi adalah proses mengorganisasikan, menginterpretasikan sehingga individu mengerti tentang apa yang diinderakan.
Sejak manusia dilahirkan di dunia ini sejak itu secara langsung ia berhubungan dengan dunia luarnya. Mulai saat itu pula ia menerima stimulus atau rangsangan dari luar di samping dari dalam dirinya
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sendiri. Ia merasa kedinginan, sakit, dan sebagainya, kesan tersebut diperoleh dari lingkungannya, merupakan hasil dari proses persepsi.
Setelah manusia menginderakan obyek di lingkungannya, ia memperoleh hasil penginderaannya itu, dan timbullah makna tentang obyek itu pada diri manusia yang bersangkutan (Sarwono, 1992: 47) Dari pengertian persepsi diatas dapat disimpulkan bahwa, persepsi mahasiswa adalah pandangan mahasiswa tentang suatu obyek (dalam hal ini dalah profesi guru) yang diperoleh dengan mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi, sehingga mahasiswa tersebut dapat mengerti tentang apa yang diinderakan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persepsi Persepsi terhadap satu stimulus mungkin berbeda antara satu individu dengan individu lainnya, walaupun stimulus itu sama dan disampaikan oleh orang yang sama. Hal ini dapat terjadi karena tergantung dari individu, apa yang hendak dipersepsi/bagaimana sesuatu yang akan dipersepsi tersebut diorganisasikan dan diinterpretasikan, tetapi hal ini tidak berarti persepsi orang satu dengan lainnya tidak mungkin terjadi kesamaan. Hal ini lebih banyak tergantung proses di dalam otak (Sarwono, 1992: 67) Persepsi yang terbentuk sekurang-kurangnya dipengaruhi oleh tiga faktor (Mulyadi, 1989: 234-235).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
a. orang yang membentuk persepsi itu sendiri Kondisi intern atau karakteristik pribadi, sangat menentukan persepsi yang dibentuk. Termasuk dalam kategori kondisi intern ini antara lain: kebutuhan, kelelahan, kecemasan, sikap, motivasi, harapan, pengalaman masa lalu, dan kepribadian.
b. stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu Obyek yang diamati (benda, orang, peristiwa, proses, dan lain-lain) ikut juga menentukan persepsi yang dibentuk oleh seseorang. Masing- masing obyek tersebut memiliki karaktristik yang berbeda satu sama lain. Setiap obyek juga memiliki sejumlah karakteristik jumlah tertentu. Karakteristik yang dianggap paling menonjol oleh seseorang biasanya paling menentukan persepsi yang dibentuk. Sebagai contoh, dalam sebuah organisasi terdapat seorang anggota yang penampilannya sangat mengesankan. Cara berpakaiannya sangat rapi, sopan, rajin, ramah dan mudah bergaul terhadap anggota yang memiliki karakteristik seperti itu, anggota lain umumnya segera membentuk persepsi positif terhadapnya.
c. situasi dimana pembentukan persepsi itu terjadi.
Situasi saat terjadinya pembentukan persepsi juga berpengaruh terhadap persepsi yang dibentuk. Termasuk dalam pengertian situasi ini antara lain: tempat, waktu, suasana (sedih, gembira), dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9 2.
Profesi Guru
1. Pengertian Profesi Kata “profesional” (KBBI) berasal dari kata sifat yang berarti “pencaharian” dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim dan sebagainya.
Menurut Sudjana (Usman 1995) dengan kata lain pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain.
Menurut Sikun Pribadi, (Hamalik, 2003:2) profesi itu pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Sedangkan menurut Nugroho (Indris dan Jamal, 1992:43) profesi bukan sekedar pekerjaan atau vocation melainkan suatu vokasi khusus yang mempunyai ciri-ciri keahlian (expenrtise), tanggung jawab (responsibility), dan rasa kesejawatan (corporateness) .
Ciri-ciri profesi menurut Supriadi (1998: 96-97) sebagai berikut:
a. pekerjaan itu mempunyai fungsi signifikan sosial karena diperlukan mengabdi pada masyarakat; b. profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh lewat pendidikan dan latihan yang “lama” dan “intensif” serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dilakukan dalam lembaga tertentu yang secara sosial dapat dipertanggungjawabkan (Accountable); c. profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu (A sysmatic body of knowledge) bukan sekedar serpihan atau hanya commonsen;,
d. ada kode etik yang menjadi pedoman perilaku anggotanya beserta sanksi yang jelas dan tegas terhadap pelanggar kode etik; e. konsekuensi dari layanan yang diberikan pada masyarakat. Sedangkan ciri-ciri profesi menurut Gibson (1965, Arikunto 1980: 236) adalah sebagai berikut: a. pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi;
b. dimilikinya sekumpulan bidang ilmu yang menjadi landasan sejumlah teknik dan prosedur yang unik; c. diperlukannya persiapan yang sengaja dan sistematik sebelum orang mampu melaksanakan suatu pekerjaan profesional; d. dimilikinya organisasi profesional yang di samping melindungi kepentingan anggotanya dari saingan kelompok luar, juga berfungsi tidak saja menjaga, akan tetapi sekaligus selalu berusaha meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, termasuk tindak-tindak etis profesional kepada anggotanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Berdasarkan ciri-ciri profesi yang ke empat yaitu adanya organisasi profesi yang merupakan suatu wadah tempat para anggota profesional tersebut menggabungkan diri dan mendapat perlindungan. Maka di Indonesia organisasi profesional bidang pendidikan bidang yang sudah ada antara lain, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Ikatan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia (ISAPI), dan ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) (Idris,1992:43).
Menurut Depdikbud, (Idris dan Jamal. 1992:43), PGRI berfungsi sebagai berikut: a. menyatukan seluruh kekuatan guru dalam satu wadah;
b. mengusahakan adanya kesatuan langkah dan tindakan;
c. melindungi kepentingan anggota-anggotanya;
d. mengawasi kemampuan anggota-anggotanya dengan selalu meningkatkan kemampuannya; e. menyiapkan program-program peningkatan kemampuan anggota;
f. menyiapkan fasilitas penerbitan dan bacaan lainnya dalam rangka peningkatan kemampuan profesional, dan g. mengambil tindakan anggota yang melakukan pelanggaran. Dan kemungkinan melakukan pembinaan.
Untuk mengatur keseluruhan tingkah laku dan sikap anggota, organisasi profesional harus mempunyai kode etik profesional.
Dengan kata lain, kode etik itu merupakan ukuran nilai bagi para anggotanya untuk bertingkah laku dan bersikap dalam melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kegiatan pelayanan kepada masyarakat. Berikut ini kode etik yang dikutip dari Landasan dan Pedoman Organisasi PGRI Penerbitan Khusus PGRI No. 15/1079: Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari pendidikan merupakan suatu bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air, kemanusiaan pada umumnya; dan guru Indonesia yang berjiwa Pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 merasa turut bertanggung jawab pada terwujudnya citi-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Atas dasar itu, menurut (Idris dan Jamal, 1992:44) guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai guru dengan mempedoman isi pernyataan berikut ini: a. guru berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk
membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila;
b. guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulumsesuai dengan kebutuhan peserta didik masing-masing;
c. guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang peserta didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan;d. guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan peserta didik;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
e. guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan; f. guru secara sendiri-sendiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesionalnya; g. guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan;
h. guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai sarana pengabdian.
2. Pengertian Guru Dalam Kamus Bahasa Indonesia (1976) guru diartikan sebagai seorang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Guru merupakan profesi atau jabatan/pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru (Usman,1995: 6). Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sabagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-bidang tertentu, belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus yang dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Sedangkan menurut Masidjo (1992: 10), guru adalah seorang pekerja profesional yang diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab oleh atasan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berwenang untuk melaksanakan pendidikan disekolah khususnya dalam kegaiatan PBM dan kegiatan instruksional dari mata pelajaran yang diampunya. Dari ketiga pengertian di atas tampak bahwa ketiganya sama-sama menunjuk bahwa guru merupakan pekerjaan.
Menurut Samana (1994:11), guru atau tenaga pendidik yang dikutipnya dari PP No. 38/ 1992, Bab I, Pasal I, ayat I adalah warga masyarakat yang mengabdikan diri secara langsung dalam penyelenggaraan lembaga pendidikan tertentu. Dengan demikian guru merupakan tenaga pendidik yang bekerja dilembaga pendidikan. Sedangkan pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal (Usman, 1995:15)
Adapun persyaratan khusus profesi (guru) yang dikemukakan oleh Moh Ali (Usman 1955: 15) antara lain sebagai berikut: a. menuntut adanya ketrampilan yang berdasarkan konsep dari ilmu pengetahuan yang mendalam; b. menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya;
c. menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai;
d. adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari dampak yang dilakukannya; e. memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Selain persyaratan tersebut, masih ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pekerjaan yang tergolong kedalam suatu profesi (Usman, 1995: 15) antara lain:
a. memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya; b. memiliki klien/obyek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasiennya, guru dengan muridnya; c. diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya dimasyarakat.
Untuk melaksanakan tugas secara bertanggung jawab, seorang guru wajib memiliki berbagai kemampuan dasar keguruan.
Kemampuan dasar keguruan yang dimaksud meliputi kemampuan dasar personal-sosial dan kemampuan dasar profesional (Masidjo, 1992: 10), sebagai berikut.
a. Kemampuan Dasar Personal-Sosial Kurikulum Pendidikan Tenaga kependidikan Program Studi Strata Satu (Depdikbud, Dikti: 1991/1992) menyebutkan beberapa kemampuan dasar personal sosial yang harus dimiliki seorang guru yang meliputi: 1) kemampuan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa; 2) kemampuan berpikir mandiri dan mampu mengungkapkan dalam bahasa yang baku;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) kemampuan mengembangkan sifat-sifat pribadi yang terpuji yang disyaratkan bagi jabatan guru-pendidik; 4) kemampuan untuk memahami kemampuan dan keterbatasan dirinya didalam pelaksanaan tugas-tugas profesionalnya; 5) kemampuan berkomunikasi dengan teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya; 6) kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat untuk penunaian misi pendidikan dengan mengamalkan bidang studi dan ketrampilannya.
b. Kemampuan Dasar Profesional Menurut (Darmodiharjo, 1980) kemampuan dasar profesional yang harus dimiliki seorang guru meliputi 10 hal yang masing- masing dijelaskan sebagai berikut.
1) Penguasaan bahan pelajaran sehingga dapat menjadi informator yang merupakan sumber informasi kegiatan pengajaran.
2) Pengelolaan program belajar mengajar dari setiap mata pelajaran yang diampunya.
3) Pengelolaan kelas sehingga memungkinkan dilaksanakan kegiatan proses belajar mengajar sesuai dengan kemampuan siswa. 4) Pemakai media dan sumber belajar. 5) Pengelolaan interaksi belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
6) Penguasaan landasan-landasan kependidikan yang tampak dalam perannya sebagai pribadi dan pendidik dalam melaksanakan interaksi belajar mengajar. 7) Pengenalan fungsi dan program bimbingan dan konseling di sekolah.
8) Pengenalan dan penyelenggaraan administrasi sekolah baik
sebagai proses maupun sebagai bidang garapan.
9) Pemahaman prinsip-prinsip dan penafsiran hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
10) Penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran.
11) Agar hasil belajar benar-benar mencerminkan prestasi belajar yang sesungguhnya, seorang guru harus mampu melaksanakan kegiatan pengukuran dan penilaian prestasi belajar siswa secara bertanggung jawab. Dengan demikian seorang guru memperoleh umpan balik yang berharga untuk pengembangan pengajarannya.Guru sebagai pendidik memiliki tugas-tugas tertentu yang berbeda dengan profesi yang lain. Menurut Samana (1994: 12) tugas pendidik sebagai berikut.
a. Tenaga pembimbing (petugas bimbingan konseling) adalah tenaga kependidikan yang dengan keahliannya membimbing peserta didik (klien) agar mengenali dirinya termasuk kemampuan potensinya dan mengetahui perkembangan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Tenaga pengajar adalah tenaga kependidikan yang tugas utamanya menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik baik yang bersikap akademis, maupun yang bersifat ketrampilan.
c. Tenaga pelatih/instruktur latihan ketrampilan adalah tenaga kependidikan yang secara bertahap serta sistematis melatih peserta didik untuk menguasi ketrampilan tertentu yang menjadi sasaran pelajaran.
Sedangkan tugas guru menurut Usman (1995:6) dibagi menjadi tiga.
a. Tugas dalam bidang profesi Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tugas ini tidak dapat dilakukan oleh sembarangan orang di luar kependidikan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan nilai- nilai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih merupakan kegiatan mengembangkan ketrampilan- ketrampilan pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Tugas dalam bidang kemanusiaan Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua.
c. Tugas dalam bidang kemasyarakatan Tugas di dalam masyarakat, tugas guru memberi teladan atau contoh. Dimana dalam lingkungan masyarakat, guru diharapkan membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat sekitarnya. Sedangkan peranan guru yang dikemukakan oleh Adams dan Dickey, (Hamalik, 2003: 123) adalah sebagai berikut.
a. Guru sebagai pengajar Guru bertugas memberikan pengajaran di dalam sekolah (kelas). Guru menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah disampaikan itu. Selain itu guru juga berusaha agar terjadi perubahan sikap, ketrampilan, kebiasaan, hubungan sosial, apresiasi dan sebagainya melalui pengajaran yang diberikannya.
Untuk mencapai tujuan-tujuan itu maka guru perlu memahami sedalam-dalamnya pengetahuan yang akan menjadi tanggungjawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Guru sebagai pembimbing Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar mereka mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Murid-murid membutuhkan bantuan guru dalam hal mengatasi kesulitan-kesulitan pribadi, kesulitan pendidikan dan kesulitan lainnya.
c. Guru sebagai pemimpin Guru berkewajiban mengadakan supervisi atas kegiatan belajar murid, membuat rencana pengajaran bagi kelasnya, mengadakan manajemen belajar sebaik-baiknya, melakukan manajemen kelas, mengatur disiplin kelas secara demokratis. Dengan manajemen ini guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang serasi, menyenangkan dan merangsang dorongan belajar para anggota kelas.
d. Guru sebagai ilmuan Guru dipandang sebagai orang yang berpengetahuan. Berkewajiban menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya kepada murid, guru berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan terus- menerus memupuk pengetahuan yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Guru sebagai pribadi Sebagai pribadi setiap guru harus memiliki sifat- sifat yang disenangi oleh murid-muridnya, oleh orang tua dan oleh masyarakat. Sifat-sifat ini sangat diperlukan agar dia dapat melaksanakan pengajaran secara efektif.
f. Guru sebagai penghubung Sekolah berdiri diantara dua lapangan, di satu pihak mengemban tugas menyampaikan dan mewariskan ilmu, teknologi dan kebudayaan yang terus-menerus berkembang, di lain pihak ia bertugas menampung aspirasi, masalah kebutuhan minat dan tuntutan masyarakat. Diantara kedua lapangan inilah sekolah memegang peranannya sebagai penghubung dimana guru berfungsi sebagai pelaksana.