DAMPAK OBJEK WISATA ROHANI KATOLIK CANDI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI BIDANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI GANJURAN, SUMBER MULYO BAMBANG LIPURO, BANTUL

  

DAMPAK OBJEK WISATA ROHANI KATOLIK CANDI HATI

KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN TERHADAP

PEREKONOMIAN DI BIDANG USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH DI GANJURAN, SUMBER MULYO BAMBANG

LIPURO, BANTUL

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh :

  IGNATIUS INDAR PRASTAWA NIM : 08 1324 008

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  

DAMPAK OBJEK WISATA ROHANI KATOLIK CANDI HATI

KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN TERHADAP

PEREKONOMIAN DI BIDANG USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH DI GANJURAN, SUMBER MULYO BAMBANG

LIPURO, BANTUL

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Ekonomi Oleh :

  IGNATIUS INDAR PRASTAWA NIM : 08 1324 008

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

  PERSEMBAHAN

   Tuha n Yesus ya ng mema mp uka n sa ya untuk sela lu mensyukuri setia p ha l ya ng b o leh terja d i d a la m kehid up a n sa ya  Ked ua ora ng tua ku : Yoha nes Sud a rno b eserta Luc ia Ng a d ira h d eng a n keikhla sa nnya m ela ksa na ka n p era n seb a g a i o ra ng tua d a n sa ya m enc inta i ka lia n serta b ersyukur m em iliki ka lia n  Ka ka k-ka ka kku : Ca tha rina Ind a rni, Dionisius Ind a rintoko d a n

  Yulia na Ind a rining sih  Rosa lia Hera Purwa ra sa ri untuk setia p d ukung a n d a n sema ng a t ya ng d ib erika n kep a d a sa ya

  Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku : Universitas Sanata Dharma

  

MOTTO

MADEP MANTEP NDEREK GUSTI..........

TERLANJUR PASANG LANGKAH KE DEPAN PANTANG

RASANYA SURUT KE BELAKANG........... BERSYUKUR....... ALLELUYA........ AMIN....

  

ABSTRAK

DAMPAK OBJEK WISATA ROHANI KATOLIK CANDI HATI KUDUS

TUHAN YESUS GANJURAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI BIDANG

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI GANJURAN,

SUMBERMULYO BAMBANGLIPURO, BANTUL

  IgnatiusIndarPrastawa UniversitasSanataDharma

  2013 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menganalisis perbedaan yang terjadi dalam bidang sosial ekonomi sebelum dan sesudah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran khususnya dalam hal: 1) jumlah pendapatan keluarga masyarakat, 2) besarnya curahank erja, dan 3) jumlah keluarga miskin masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.

  Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2012 sampai dengan Februari 2013 di Ganjuran Sumbermulyo Bambanglipuro, Bantul. Jenis Penelitian yang digunakan adalah ex post facto dengan metode penelitian deskriptif komparatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 57 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua teknik yaitu wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data uji Z dengan menggunakan uji wilcoxon.

  Dari hasil analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :1)Sesudah menjadi objek wisatarata-ratajumlah pendapatan keluarga masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran meningkat dari Rp. 1.090.350 menjadi Rp. 1.456.140 per bulan. 2)Sesudah menjadi daerah objek wisatarata-rata jumlah curahan kerja masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran meningkat dari 3173.68 jam menjadi 4803.42 jam per bulan. 3) Sesudah menjadi objek wisata jumlah keluarga miskin masyarakat sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus di Ganjuran mengalami penurunan dari 173 keluarga miskin menjadi 149 keluarga miskin.

  

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE EXISTANCE OF THE CHURCH OF THE SACRED

HEART OF JESUS AT GANJURAN AS A RELIGIOUS TOURISM OBJECT

TO THE SMALL, MICRO AND MEDIUM BUSINESSES AT GANJURAN,

SUMBERMULYO BAMBANGLIPURO, BANTUL

  Ignatius Indar Prastawa Sanata Dharma University

  2013 The purpose of this study are to reveal and analyze the differences that happen in the social-economic field before and after the existence of the church of the Sacred

  Heart of Jesus at Ganjuran, especially in the term of: 1) the income of the family, 2) the scale of employment, and 3) the number of poor families who live around the Sacred Heart of Jesus at Ganjuran.

  The study was conducted from November 2012 to February 2013 at Ganjuran, Sumbermulyo Bambanglipuro, Bantul. This research is an ex post facto with a descriptive-comparative method. The population of the research are 57 micro, small and medium businesses. Technique of taking samples was a saturated sample. The techniques of collecting the data were interviews and documentation. The data were analyzed by applying Z test and Wilcoxon test.

  From the data analysis, it can be concluded as follows: 1) After the church of the Sacred Heart of Jesus at Ganjuran became a tourism object the average income of the family around the Sacred Heart of Jesus at Ganjuran increases from Rp 1.090.350 to Rp 1.456.140 per month. 2) After the Church of the Sacred Heart of Jesus at Ganjuran became a tourism object the average of the employment around Sacred Heart of Jesus at Ganjuran increase from 3.173,68 hours to 4.803,42 hours per month. 3) The amount of poor families who live around the Sacred Heart of Jesus Temple at Ganjuran decreases from 173 to 149.

KATA PENGANTAR

  Penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah melimpahkan berkat dan kasih-Nya yang tidak pernah putus, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul DAMPAK OBJEK

  

WISATA ROHANI KATOLIK CANDI HATI KUDUS TUHAN YESUS

GANJURAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI BIDANG USAHA MIKRO

KECIL DAN MENENGAH DI GANJURAN, SUMBERMULYO BAMBANGLIPURO, BANTUL.

  Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penulis menyadari dalam penyusunan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dalam berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang selalu membimbing, memberkati dan menguatkan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  2. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang memberikan kesempatan pada penulis untuk memperoleh pendidikan terbaik selama kuliah di Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  4. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  5. Bapak Dr. Constantinus Teguh Dalyono. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah membimbing dan meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan semangat.

  6. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang dengan penuh ketelitian dalam memeriksa skripsi ini.

  7. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen. S.Pd. selaku dosen tamu penguji dalam skripsi ini.

  8. Bapak Joko Wicoyo, terimakasih sudah memeriksa dan membenarkan abstrak saya.

  9. Mbak Titin yang selalu memberikan informasi dan membantu dalam kelancaran selama masa perkuliahan dan pembuatan skripsi penulis.

  10. Bapak Yohanes Sudarno dan Ibu Lucia ngadirah, selaku orangtua saya Terimakasih atas doa, semangat, dukungan serta kasih sayang yang telah

  11. Mbak een, mas toko, dan mbak ririn yang selalu mendukung dan mendoakan saya dalam menjalani kuliah dari awal sampai akhir.

  12. Rosalia hera Purwarasari yang selalu memberi semangat dalam mengerjakan skripsi ini, sehingga dapat selesai dengan baik.

  13. Bos Rian manggarai yang selalu membantu saya dalam mengerjakan skripsi, meskipun dengan muka pahit dan tidak iklas. Trimakasih juga telah mengijinkan saya datang pergi ke kost, meskipun kostnya sudah reot dan terancam roboh. Trimakasih bos.

  14. Bos Doni wirobrajan yang selalu menemani dan membantu saya dalam banyak hal, sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Pengorbanan anda buat saya lebih besar dari pada pengorbanan saya untuk anda. Nuwun don.

  15. Mas beni pekalongan yang selalu membantu saya dalam mengerjakan olah data dalam penelitian ini, meski masih sering salah dan masih revisi. Trimakasih juga sudah sering di ijinkan nginep di kost dan di ajak touring ke Pekalongan dan Pati. Sengatan tawon yang tak terlupakan. Thank’s ben.

  16. Charel, Lintang, Akbar, Dika, Heri, Andre. Trimakasih untuk dukungan kalian semua. Kalian adalah sahabat-sahabat paling istimewa.

  17. Theo, Putra, Pipit, Mario, Anton, Mas heri. Trimakasih telah menjadi teman- teman yang baik untuk saya.

  18. Pace-pace dari Papua. Ocep, Obeth, Ari, Isep, Dolla, Demi, Zacki, Arim, Calvin.

  Trimakasih sudah menjadi keluarga yang baru buat saya dan teman-teman paling

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv MOTTO ........................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................ vii ABSTRAK ....................................................................................... viii ABSTRACK .................................................................................... ix KATA PENGANTAR ..................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................... xv DAFTAR TABEL ............................................................................ xix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xx BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...............................................................

  5 C. Devinisi Operasional ............................................................

  6 D. Batasan Masalah ...................................................................

  6 E. Tujuan Penelitian .................................................................

  7

  BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................

  9 A. Industri Pariwisata ...............................................................

  9 B. UMKM 1. Pengertian Industri/ Usaha Kecil ....................................

  13 1. Klasifikasi Industri Kecil ................................................

  14 2. Tujuan pengembangan Industri Kecil .............................

  15 3. Wilayah Sentra Industri ...................................................

  17 C. Indikator-Indikator Sosial Ekonomi ....................................

  20 1. Pendapatan ......................................................................

  20 2. Curahan Kerja .................................................................

  22 a. Pengertian Curahan Kerja ..........................................

  22

  b. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Curahan Kerja ............................................................

  22

  c. Pengaruh curahan jam kerja terhadap pendapatan masyarakat ..............................................

  22 3. Tingkat Kemiskinan .......................................................

  23 a. Pengertian Kemiskinan ..............................................

  23 b. Kriteria Kemiskinan ..................................................

  25 D. Penelitian Terdahulu ...........................................................

  32 E. Kerangka Teori ....................................................................

  33 F. Hipotesis Penelitian .............................................................

  36

  A. Jenis Penelitian ....................................................................

  38 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................

  38 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambil Sampel ..............

  40 1. Populasi ..........................................................................

  40 2. Teknik Pengambilan Sampel ..........................................

  41 D. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................

  41 1. Subyek Penelitian ...........................................................

  41 2. Obyek Penelitian ............................................................

  41 E. Variabel Indikator dan Batasan Istilah .................................

  41 F. Data Penelitian ....................................................................

  42 1. Data Primer .....................................................................

  42 2. Data Sekunder .................................................................

  43 G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

  43 1. Wawancara .....................................................................

  43 2. Dokumentasi ...................................................................

  44 H. Teknik Analisis Data ...........................................................

  44 BAB IV. GAMBARAN UMUM .....................................................

  49 A. Sejarah Perjumpaan Agama Katolik Dengan Masyarakat Ganjuran .............................................................................

  49 B. Gambaran Daerah Penelitian ...............................................

  63

  3. Keadaan Pertanian Penduduk .........................................

  70 4. Sarana dan Prasarana .......................................................

  71 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .......................

  74 A. Deskripsi Responden ............................................................

  74

  1. Deskripsi responden berdasarkan atas umur responden .......................................................

  74

  2. Deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan responden ...............................................

  75

  3. Deskripsi responden berdasarkan jumlah pendapatan tiap keluarga .....................................

  77 B. Analisis Data ........................................................................

  79 1. Pengujian Hipotesis .........................................................

  79 2. Pembahasan .....................................................................

  89 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................

  97 A. Kesimpulan ...........................................................................

  97 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................

  98 C. Saran .....................................................................................

  98

  1. Bagi Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi ............................................

  98

  DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 100 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................... 101

  DAFTAR TABEL Tabel II.1 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil ........................

  75 Tabel V.3 Komposisi Jumlah Pendapatan .....................................

  87 Tabel V.10 Jumlah Keluarga Miskin ..............................................

  86 Tabel V.9 Test Statistik Curahan Kerja .........................................

  85 Tabel V.8 Ranks Curahan Kerja ...................................................

  82 Tabel V.7 Descriptive Statistic Curahan Kerja ..............................

  81 Tabel V.6 Test Statistik Tingkat Pendapatan .................................

  80 Tabel V.5 Ranks Tingkat Pendapatan ............................................

  77 Tabel V.4 Descriptive Statistic Tingkat Pendapatan ......................

  75 Tabel V.2 Komposisi Jenis Pekerjaan ............................................

  18 Tabel II.2 Kriteria Batas Kemiskinan Dari BPS ............................

  68 Table V.1 Komposisi Usia Responden ..........................................

  67 Table IV.4 Komposisi Penduduk Menurut Usia ............................. dan Jenis Kelamin ..........................................................

  66 Table IV.3 Keluarga Sejahtera Dusun Kaligondang ........................

  Kaligondang ...................................................................

  40 Table IV.2 Komposisi Tingkat Pengangguran di Dusun .................

  Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ...................

  26 Tabel III.1 Populasi UMKM di Sekitar Objek Wisata Rohani ........

  89

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 PedomanWawancara ................................................... 102 Lampiran 2 Test Perbedaan Pendapatan Masyarakat...................... 105 Lampiran 3 Test Perbedaan Curahan Kerja .................................... 112 Lampiran 4 Uji Hipotesis ................................................................ 116 Lampiran 5 Jumlah Keluarga Sejahtera .......................................... 120 Lampiran 6 Data Induk Penelitian ................................................... 122 Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ..................................................... 126

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu perangkat penting dalam

  pembangunan nasional, karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat, memperkenalkan keindahan alam, seni budaya, serta memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa bagi generasi muda.Berkembangnya industri pariwisata sebagai salah satu sektor andalan mampu mendorong timbulnya jenis-jenis wisata baru di daerah yang memiliki potensi wisata, karena bukan hanya wisata bernuansa alam, budaya, tetapi juga jenis wisata yang bernuansa religius. Untuk pengembangan industri pariwisata perlu memperhatikan unsur-unsur yang dapat mempengaruhinya, yang salah satunya adalah unsur fisik. Unsur fisik ini berkaitan erat dengan masalah penyediaan sarana dan prasarana pariwisata, karena salah satu faktor penunjang yang amat penting dalam program pariwisata adalah sarana dan prasarana kemudahan menuju dan lokasi wisata, seperti transportasi, penginapan, penjualan barang kebutuhan sehari-hari dan sebagainya. Sektor perhubungan dan pariwisata juga mempunyai peranan penting yang lain yaitu dalam usaha mencapai sasaran pembangunan serta membina persatuan bangsa dan negara lain, sektor perhubungan berperan juga dalam memperlancar arus masuk manusia, barang jasa dan menunjang pertumbuhan produksi barang dan jasa serta pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

  Pemerintah mempunyai peranan penting dalam mengembangkan kepariwisataan yaitu menyediakan infrastruktur, menyediakan berbagai fasilitas, mengkoordinasi antara pihak swasta dengan pemerintah dan mengatur promosi wisata. Pemerintah dalam usaha memajukan pariwisata di berbagai daerah menyadari betapa pentingnya keterlibatan masyarakat setempat dalam menunjang kelancaran kegiatan ini. Dukungan masyarakat setempat sangat penting bagi pembangunan pariwisata diberbagai daerah. Pemerintah menyadari bahwa daya tarik dan potensi daerah tujuan wisata tidak cukup hanya didukung sarana dan prasarana saja, melainkan perlu didukung oleh kesiapan masyarakat setempat untuk terlibat secara aktif.

  Keterlibatan masyarakat di daerah tujuan wisata juga sangat penting dalam mengatasi setiap kendala yang ada, sehingga pengembangan industri kepariwisataan dapat terus berjalan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang ada di daerah. Salah satu aset wisata yang potensial untuk dikembangkan adalah sektor pertanian yang meliputi tanaman langka dan unik yang dapat dimanfaatkan sebagai penambah daya tarik kepariwisataan. Daerah Istimewa Yogjakarta memiliki beberapa objek wisata rohani Katolik diantaranya adalah Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Dimana di lokasi tersebut wisatawan dapat menikmati pemandangan alam sekitar sekaligus memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keadaan alam yang sejuk di ganjuran merupakan salah satu daya tarik tersendiri dalam menarik wisatawan. Dengan keadaan alam yang sejuk dan jauh dari kebisingan akan memmbuat wisatawan nyaman dalam berdoa sehingga ziarah yang dilakukan akan menjadi lebih tenang dan khusuk.

  Daerah wisata katholik Candi Hati Kudus Tuhan Yesus ini terdiri Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus dan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus. Gereja Hati Kudus Tuhan yesus digunakan oleh masyarakat sekitar dan wisatawan untuk beribadah. Ibadah dilaksanakan setiap hari Sabtu dan Minggu dan hari- hari lain untuk mengadakan misa tertentu, seperti Jumat kliwon dan jumat pertama. Misa jumat pertama diadakan setiap hari kamis malam pada minggu pertama setiap bulanya, dan misa ini dilaksanakan di depan Candi Hati Kudus Tuhan Yesus yang diikuti oleh warga sekitar dan wisatawan.

  Dengan keadaan ganjuran yang seperti ini maka mulai munculah warung dan kios-kios. Banyak masyarakat sekitar yang memanfaatkan peluang usaha dengan adanya objek wisata katholik ini dengan mendirikan warung-warung makan dan kios-kios sofenir yang menyangkut objek wisata katholik, seperti rosario, salip, patung rohani dan hiasan rohani lainya. Adapula masyarakat sekitar yang memanfaatkan peluang usaha ini dengan mendirikan pebrik-pabrik patung rohani dan pabrik rosario, meski pabrik ini belum begitu besar tetapi banyak masyarakat sekitar yang mendirikan pabrik ini. Dilihat dari keadan ini maka perlu diadakan penelitian tentang dampak- dampak apa saja yang muncul dari adanya objek wisata Rohani Katholik terhadap perekonomian masyarakat yang ada di sekitar objek wisata Katholic ini. Manfaat dari adanya pariwisata dapat dirasakan sekali oleh masyarakat sekitar objek wisata pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya, merubah tatanan sosial ekonomi, membuka peluang usaha, lancarnya jalur kendaraan dan memajukan kegiatan perekonomiannya serta terbukanya wawasan masyarakat tentang dunia luar.

  Dalam keadaan yang seperti ini tentu saja semua tidak lepas dari adanya masalah-maslah yang muncul. Masalah-masalah mulai muncul bersamaan dengan munculnya warung makan, kios-kios sovenir dan pabrik barang-barang rohani. Dengan banyaknya kemunculan warung, kios dan parik ini maka mulai muncul juga persaingan antar pedagang dan antar produsen. Demi keuntungan pribadi mereka mulai melakukan persaingan yang tidak sehat dan menimbulkan masalah antar pedagang dan antar produsen. Selain itu muncul pula kemerosotan maupun kaburnya tata nilai daerah setempat, merusak keutuhan masyarakat terutama dalam hal kesusilaannya yaitu terdapat sex industri yang melayani para wisatawan baik pria maupun wanita. Pemerintah juga menyadari bahwa masyarakat sekitar merupakan subjek pembangunan yang langsung merasakan dampak di daerahnya.

  Berdasarkan dari permasalahan tersebut maka peneliti ingin meneliti

  Dampak Objek Wisata Rohani Katolik Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Terhadap Perekonomian Di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Ganjuran.

  B. Rumusan Masalah

  1. Apakah ada perbedaan jumlah pendapatan keluarga masyarakat sekitar dibidang UMKM sebelum dan sesudah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus?

  2. Apakah ada perbedaan curahan kerja keluarga masyarakat sekitar di bidang UMKM sebelum dan sesudah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus?

  3. Apakah ada perbedaan jumlah keluarga miskin masyarakat sekitar di bidang UMKM sebelum dan sesudah adanya objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus?

  C. Definisi Oprasional

  Variabel harus didefinisikan secara oprasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan variabel lainya dan pengukurannya.

  Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel independen (X1= pendapatan keluarga, X2= curahan kerja, dan X3= jumlah keluarga miskin) dan satu varibel dependen (Y= masyarakat sekitar objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus).

  1. Pendapatan keluarga difokuskan pada pendapatan yang diterima oleh keluarga dalam bentuk pendapatan nominal uang baik diterima dalam jangka waktu per hari, per minggu ataupun per bulan

  2. Curahan kerja difokuskan pada besarnya waktu yang dicurahkan seseorang untuk melakukan aktivitaspekerjaanya untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya

  3. Jumlah keluarga miskin difokuskan pada jumlah keluarga miskin dengan pendapatan perkapita dibawah garis kemiskinan yang ditetapkan dari hasil susenas dan BPS berdasarkan penggolongan keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1

  4. Masyarakat sekitar objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran meliputi warga sekitar yang berada di sekitar objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran

D. Batasan Masalah

  Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu perbedaan yang terjadi di tengah-tengah warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebelum dan sesudah adanya objek wisata dilihat dari kondisi UMKM warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. E. Tujuan Penelitian Adapun penyusunan skripsi ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mahasiswa. Oleh karena itu, skripsi ini di susun sebagai prasyarat kelulusan di Universitas Sanata Dharma. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui dampak objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran terhadap keadaan perekonomian warga sekitar.

  2. Untuk mengetahui apakah pendapatan keluarga, curahan kerja dan jumlah keluarga miskin mempengaruhi perekonomian masyarakat sekitar.

F. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Masyarakat Sekitar Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dalam keseharian kehidupan masyarakat sekitar, bahwa objek wisata ini telah memberikan dampak yang cukup berarti bagi perekonomiannya. Sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang perlu diketahui.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi mengenai pariwisata di perpustakaan Universitas Sanata Dharma, khususnya bagi mahasiswa yang berminat studi sekitar masalah pariwisata rohani.

  3. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan sarana berlatih dalam menerapkan teori yang didapat selama mengikuti perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia pendidikandan kepariwisataan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Industri pariwisata.

1. Pengertian Pariwisata

  a. Pariwisata adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan

  dengan wisatawan. Sedangkan semua kegiatan yang dilakukan untuk mendatangkan para wisatawan, seperti pembangunan hotel, pemugaran obyek budaya, pembuatan pusat rekreasi, penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan dan lain sebagainya, semua ini disebut kegiatan kepariwisataan.

  b. Pariwisata adalah salah satu industri baru mampu menghasilkan

  pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya”. Robert McIntosh dan Shashikant Gupta mengatakan bahwa “pariwisata merupakan gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah, tuan rumah, serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan”.

  c.

   Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan

  Bab I Pasal 1 ; dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau bersifat sementara. Jadi pengertian wisata itu mengandung 4 unsur yaitu : (1) Kegiatan perjalanan; (2) Dilakukan secara sukarela; (3) Bersifat sementara; (4) Perjalanan dilakukan untuk menikmati objek wisata.

d. Sedangkan pengertian objek dan daya tarik wisata menurut Undang-

  undang Nomor 9 Tahun 1990 yaitu yang menjadi sasaran perjalanan wisata yang meliputi :

1) Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta

  flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis.

  2) Karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala,

  peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro (pertanian), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi.

  3) Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua,

  industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat- tempat ibadah, tempat-tempat ziarah.

e. Kemudian pada angka 4 di dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990

  dijelaskan pula bahwa Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Pariwisata meliputi, Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata dan Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : Kawasan wisata, taman rekreasi, seni budaya, tata kehidupan masyarakat, dan yang bersifat alamiah : keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya.

  f.

   Pariwisata menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam

  Oka A.Yoeti (1992:8) adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.

  g.

   Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000:46-47)

  menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

h. Menurut definisi yang lebih luas yang dikemukakan oleh H.Kodhyat

  (1983:4) adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Sedangkan menurut pendapat dari James J.Spillane perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat.

i. Menurut Salah Wahab (1975:55) mengemukakan definisi pariwisata yaitu

  pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.

  j. Nyoman S. Pendit (2003:33) menjelaskan tentang kepariwisataan sebagai

  berkut : Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan langsung terhadap kemajuan kemajuan pembangunan atau perbaikan pelabuhan pelabuhan (laut atau udara), jalan-jalan raya, pengangkutan setempat,program program kebersihan atau kesehatan, pilot proyek sasana budaya dan kelestarian lingkungan dan sebagainya. Yang kesemuanya dapat memberikan keuntungan dan kesenangan baik bagi masyarakat dalam lingkungan daerah wilayah yang bersangkutan maupun bagi wisatawan pengunjung dari luar. Kepariwisataan juga dapat memberikan dorongan dan sumbangan terhadap pelaksanaan pembangunan proyek- proyek berbagai sektor bagi negara-negara yang telah berkembang atau maju ekonominya, dimana pada gilirannya industri pariwisata merupakan suatu kenyataan ditengah-tengah industri lainnya

B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

1. Pengertian Industri/ Usaha Kecil

  Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

  Industri menurut ensiklopedi Indonesia adalah bagian dari proses produksi yang tidak secara langsung atau mendapatkan barang-barang atau bahan dasar secara kimiawi sehingga menjadikan lebih berharga untuk dipakai manusia. Untuk memberikan batasan yang jelas pada industri, selain dibedakan pengubahan dan pengolahan bahan, juga diperhitungkan suatu kriteria lain; kompleksitas dari peralatan yang dipakai perusahaan yang mengambil bahan dasar dari alam, kemudian langsung mengolahnya melalui peralatan mekanis yang komplek disebut industri (Ensiklopedi Indonesia, 1982 : 121).

  Industri menurut R. Soetarto dalam ensiklopedi ekonomi adalah usaha produksi. Usaha ini terutama dalam bidang produksi perusahaan yang

  Industri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misalnya mesin (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996 :121)

  Pengertian usaha kecil menurut UU no 20 ( pasal 1 ) tahun 2008 tentang UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

  Kriteria yang dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk menetapkan besar kecilnya seorang pengusaha atau suatu perusahaan tergantung dari sudut pandang penilai. Dari berbagai literatur kriteria untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan antara lain besarnya modal yang dimiliki, kapasitas produksi, banyaknya tenaga buruh yang dipekerjakan, dan seberapa jauh dominasi perusahaan tersebut pada pasar untuk produk sejenis dan sebagainya.

2. Klasifikasi Industri Kecil

  Menurut UU UMKM no 20 tahun 2008 usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

3. Tujuan Pengembangan Industri Kecil

  Beberapa tujuan dari adanya pengembangan industri antara lain sebagai berikut : a. Memperluas kesempatan kerja, dengan adanya pembangunan industri kecil semakin bertambah pula jumlah industri kecil maka akan semakin banyak tenaga kerja yang terserap oleh karena itu kesempatan kerja akan semakin bertambah.

  b. Meratakan kesempatan berusaha, dengan adanya pembangunan industri kecil maka semakin besar pula kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha sesuai dengan keahlian mereka masing-masing.

  c. Menunjang pembangunan daerah, dengan adanya pembangunan industri kecil maka dapat membantu pembangunan daerah. Angka pengangguran berkurang dan pendapatan masyarakat menjadi meningkat yang menyebabkan PDB turut serta meningkat dimana ha ini dapat menyebabkan dana untuk pembangunan daerah bertambah.

  d. Memanfaatkan SDA dan SDM yang ada, dengan adanya pembangunan nilai guna, misalnya batu dari letusan gunung berapi yang semula hanya untuk bahan bangunan setelah ada para pengrajin batu, maka nilai batu menjadi semakin bertambah. Selain itu UU no 20 ( pasal 4 ) Tahun 2008 menjelaskan prinsip dan pemberdayaan usaha kecil sebagai berikut : a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan

  c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;dan

  e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.

  Selain itu dalam UU no 20 tahun 2008 juga dijelaskan tentang tujuan pemberdayaan UMKM adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan berkeadilan b. Mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri c. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan

4. Wilayah Sentra Industri

  Dalam Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No: 32/Kep/M.KUKM/IV/2002,tanggal 17 April 2002 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan Sentra UKM, SENTRA didefinisikan sebagai pusat kegiatan di kawasan/lokasi tertentu dimana terdapat UKM yang menggunakan bahan baku/sarana yang sama,menghasilkan produk yang sama/sejenis serta memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi klaster.

  Dalam bukunya Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil (Sjaifudian, 1995) memaparkan beberapa kekuatan dan kelemahan yang dihadapi oleh industri antara lain :

  Tabel II.1 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil

  Faktor Kekuatan Kelemahan

  Sumber daya

  Manusia Motivasi yang kuat Kemampuan untuk melihat mempertahankan pengembangan usahanya usaha terbatas

  Suplai tenaga kerja yang melimpah Ekonomi

  Mengandalkan Nilai tambah yang sumber-sumber diperoleh relatif keuangan informal rendah yang mudah

  Pengelolaan uang diperoleh untuk konsumsi dan produksi

  Mengisi segmen pasar bawah yang belum terpisah tinggi

  Tergantung pada permintaanya modal kerja Lembaga

  Budaya atau Kemampuan pendukung kekerabatan dapat koordinasi mengalangkan berdasarkan pemberdayaan pembagian kerja pengusaha kecil masih terbatas

  Lembaga kekerabatan bisa berfungsi sebagai sarana konsultasi sekaligus kontrol terhadap implementasi program dan intervensi

  Program dan intervensi

  Permodalan Membantu kelancaran Kebutuhan modal pengembangan usaha berbeda-beda pada usaha yang tingkat pengembangannya juga berbeda

  Industri kecil menghadapi kendala administrative Pemasaran

  Pola keterkaitan membuka peluang pasar

  Nilai tambah rendah

  Usaha bersifat sementara (ad hoc) Kurang antisipatif terhadap dinamika ekonomi makro

  Proses pengembalian modal dapat cepat tercapai

  Spesialisasi dan akumulasi terbatas Strategi usaha jangka pendek

  Daya tahan hidupnya tinggi terutama dalam hal situasi ekonomi yang kurang menguntungkan

  Proses akumulasi sulit terjadi Lentur dan luwes

  Efisiensi dalam penggunaan bahan baku

  Cenderung ekploitstif terhadap tenaga kerja untuk mengejar tingkat penghasilan

  Pengelompokan(aglom erasi) dalam batas- batas tertentu memberikan keuntungan melalui penekanan ongkos produksi, meningkatkan akses ke sumber daya

  Sering mengandalkan tenaga kerja tak dibayar

  Kurang memperhatikan kualitas kesempatan kerja

  Padat karya Jaringan pengaman masalah kelangkaan kesempatan kerja

  Kinerja

  Meningkatkan persaingan melalui proses tiru meniru, akumulasi menjadi terbatas

  Posisi tawar yang rendah cenderung menyudutkan pengusaha kecil

  Sumber : sjaifudian, 1995

G. Indikator-Indikator Sosial Ekonomi

1. Pendapatan

  Pendapatan pada dasarnya merupakan balas jasa yang diterima pemilik faktor produksi atas pengorbannya dalam proses produksi.

  Masing-masing faktor produksi seperti: tanah akan memperoleh balas jasa dalam bentuk sewa tanah, tenaga kerja akan memperoleh balas jasa berupa upah /gaji, modal akan memperoleh balas jasa dalam bentuk bunga modal, serta keahlian termasuk para enterprenuer akan memperoleh balas jasa dalam bentuk laba (Sadono Sukirno, 1995).

  Menurut Sunuharyo dalam mulyanto Sumardi dan Han Dieter- Evers (1982), dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja, pendapatan yang berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji disebut pendapatan tenaga kerja (Labour Income), sedangkan pendapatan dari selain tenaga kerja disebut dengan pendapatan bukan tenaga kerja (Non Labour Income).

  Dalam kenyataannya membedakan antara pendapatan tenaga kerja dan pendapatan bukan tenaga kerja tidaklah selalu mudah dilakukan. Ini disebabkan karena nilai output tertentu umumnya terjadi atas kerjasama dengan faktor produksi lain. Oleh karenan itu dalam perhitungan pendapatan migran dipergunakan beberapa pendekatan tergantung pada lapangan pekerjaannya. Untuk yang bekerja dan menerima balas jasa berupa upah atau gaji dipergunakan pendekatan pendapatan (income approach), bagi yang bekerja sebagai pedagang, pendapatannya dihitung dengan melihat keuntungan yang diperolehnya. Untuk yang bekerja sebagai petani, pendapatannya dihitung dengan pendekatan produksi (Production Approach). Dengan demikian berdasarkan pendekatan di atas dalam pendapatan pekerja migran telah terkandung balas jasa untuk skill yang dimilikinya.

  Penghasilan keluarga menurut Gilarso (1992:41) dapat bersumber pada : a. Usaha sendiri (wiraswasta) misalnya berdagang, mengerjakan sawah, atau menjalankan perusahaan sendiri.

Dokumen yang terkait

DAMPAK KEBIJAKAN PERIZINAN TOKO SWALAYAN TERHADAP USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN SEKAMPUNG UDIK KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 14 74

PENDAHULUAN PERENCANAAN DAN PENATAAN ULANG KOMPLEKS GEREJA DAN CANDI “HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN” DI KABUPATEN BANTUL, DIY.

0 3 8

STRATEGI PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL dan MENENGAH (UMKM) DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN dan PEMBANGUNAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA

0 0 11

MAKNA ELEMEN INTERIOR DAN WARNA PADA ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK INKULTURATIF DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL - Unika Repository

0 0 21

BAB III METODOLOGI - MAKNA ELEMEN INTERIOR DAN WARNA PADA ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK INKULTURATIF DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL - Unika Repository

0 0 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - MAKNA ELEMEN INTERIOR DAN WARNA PADA ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK INKULTURATIF DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL - Unika Repository

0 1 51

MAKNA ELEMEN INTERIOR DAN WARNA PADA ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK INKULTURATIF DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL - Unika Repository

0 0 15

INKULTURASI BUDAYA PADA BANGUNAN RELIGIUS DI CANDI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Magister Teknik Arsitektur

0 0 21

PEZIARAHAN SEBAGAI PENGUDUSAN RUANG BAGI YANG KUDUS: STUDI TENTANG PROSES PEMBENTUKAN PEZIARAHAN CANDI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN YOGYAKARTA Tesis

0 0 136

PERANAN INKULTURASI BUDAYA JAWA TERHADAP PENGHAYATAN EKARISTI DI PAROKI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN SKRIPSI

1 8 130