PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI METODE INQUIRY TENTANG VISKOSITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI, KEAKTIFAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI

METODE

INQUIRY TENTANG VISKOSITAS DALAM

  

MENINGKATKAN PRESTASI, KEAKTIFAN DAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI

METODE

INQUIRY TENTANG VISKOSITAS DALAM

  

MENINGKATKAN PRESTASI, KEAKTIFAN DAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

Wulan Suka Rinawathi. 2013. Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan

Proses Melalui Metode Inquiry tentang Viskositas dalam Meningkatkan Prestasi, Keaktifan dan Motivasi Belajar Siswa SMA N 11 Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti merupakan sebuah penelitian eksperimen kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar, keaktifan dan motivasi belajar siswa antara kelas kontrol dengan pembelajaran ceramah dan kelas eksperimen dengan pembelajaran inquiry. Penelitian dilaksanakan di SMA N 11 Yogyakarta pada tanggal 4-19 April 2013. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 sebanyak 29 siswa dan siswa kelas XI IPA 2 sebanyak 29 siswa. Kelas XI IPA1 berfungsi sebagai kelas kontrol, sedangkan kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberikan metode pengajaran inquiry, sedangkan kelas kontrol diberikan metode pengajaran ceramah.

  Instrumen yang digunakan berupa silabus dan RPP serta alat ukur berupa soal pretest dan posttest, LKS, kuisioner motivasi dan lembar observasi keaktifan. Soal pretest dan posttest digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan kuisioner motivasi. Pengukuran keaktifan belajar siswa menggunakan observasi kegiatan. Pengujian data ketiga aspek menggunakan uji-t statistika.

  Penelitian dimulai dengan penyusunan instrumen dan alat ukur, pemberian soal pretest, pelaksanaan pembelajaran sekaligus observasi keaktifan, pemberian soal posttest, pemberian kuisioner motivasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inquiry dapat menumbuhkan pendekatan proses, meningkatkan prestasi belajar, keaktifan dan motivasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT Wulan Suka Rinawathi. 2013 . Learning Physics with Process Approach through Inquiry Method in Viscosity to Improve Achievement of Learning, Student Activity and Student Motivation in SMA Negeri

11 Yogyakarta. Thesis. Physical Education Studies Program,

  Department of Mathematics Education and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education. Yogyakarta: Sanata Dharma University.

  This research was quantitative experiment research. This study aimed to measure the distinction of student achievement, engagement and motivation in learning process between the experimental class and the control class.

  This research was conducted on April 4 – 19, 2013 in SMA Negeri 11 Yogyakarta. Subjects of this research were 29 students of class XI Science 1 and 29 students of class XI Science 2. Class XI Science 1 was considered as the control class, while class XI Science 2 as the science experiment. Class XI Science 1 was given experimental class inquiry method of teaching and the other hand class XI Science 2, the control class, was given lecturing teaching methods.

  Instruments used in this research were form of syllabi, lesson plans, and assessment tasks such as pretest and posttest questions, worksheets, questionnaires and engagement motivation observation sheets. Pretest and posttest questions were used to assess students’ achievement. To assess the students' motivation, the researcher applied questionnaire in motivation while assessing of student learning activity the researcher did observation activities. The researcher had the t test statistic to examine the third aspects of the data.

  The study was began from the preparation of instruments and assessment tasks, providing pretest questions, implementing the learning process and did engagement observations, providing posttest questions, and providing motivation questionnaire.

  The results of the study showed that the method of inquiry can foster the ability to improve students’ achievement, engagement and motivation in learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Proses Melalui Metode Inquiry

  

tentang Viskositas dalam Meningkatkan Prestasi, Keaktifan dan Motivasi Belajar

Siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta .

  Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendiidkan di FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini dapat terselesaikan berkat bantuan, dukungan, saran- saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Bapak Drs. A. Atmadi, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan, kritik dan saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi.

  2. Ibu Dwi Nuraheni Rositawati, M.Si selaku DPA dan Wakaprodi Pendidikan Fisika yang telah memberikan semangat, saran, arahan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bapak, Ibu, dek Ari dan dek Hahan dan kerabat dekat yang selalu memberikan do’a dan dukungan materi.

  6. Keluarga baru di kost musholla dan di Jogja. Bapak, Ibu, Mbak An, dek Ay, dek Chint, umi Nining, dek Puput, dek Zahra, yang selalu mendo’akan, menyemangati dan mengisi hari-hari penulis selama di Jogja.

  7. Frederika, Kintan, Galuh, Yustina, Lolita, Ari yang telah memberi semangat.

  8. Mas Rudi TBT yang memberikan do’a dan semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu.

  9. Keluarga Pendidikan Fisika khususnya angkatan 2009 yang menjadi teman berbagi pengalaman dan belajar bersama.

  10. Murid-murid tercinta yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik di kelas XI IPA 1 dan kelas XI IPA 2 yang selalu memberi warna dalam hidupku.

  11. Keluarga PPL… Ayah, anak-anakku dan teman-teman UNY atas kerjasama dan do’a selama ini.

  12. Keluarga KKN dan warga Dawung atas dukungan do’a sehingga skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

  Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

  Yogyakarta, 4 September 2013 Penulis,

  Wulan Suka Rinawathi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................ iv HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA....................................... v ABSTRAK ......................................................................................................... vi ABSTRACT........................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii DAFTAR ISI....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

  BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................... 1

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tinjauan Tentang Metode Inquiry ........................................... 9

  D. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar ............................................ 12

  E. Tinjauan Tentang Keaktifan Belajar ......................................... 13

  F. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar........................................... 14

  G. Tinjauan Tentang Viskositas..................................................... 17

  H. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 19

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 20 A. Jenis Penelitian......................................................................... 20 B. Waktu dan Tempat ................................................................... 21 C. Subyek Penelitian...................................................................... 21 D. Variabel Penelitian.................................................................... 21 E. Instrumen Penelitian ................................................................. 22 F. Prosedur Pengambilan Data ...................................................... 24 G. Analisis Data ............................................................................. 28

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Saran ...................................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 47 LAMPIRAN ....................................................................................................... 49

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 3.1 Pengisian Nilai Posttest ...................................................................... 29Tabel 3.2 Pengisian Hasil Penilaian Keaktifan Siswa ........................................ 31Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keaktifan Siswa ....................................................... 31Tabel 3.4 Pengisian Hasil Kuisioner Motivasi Belajar Siswa ............................ 33Tabel 3.5 Klasifikasi Presentase Skor Kuisioner Motivasi Belajar Siswa......... 33Tabel 4.1 Data Pretest Kelas Kontrol dan Pretest Kelas Eksperimen................. 35Tabel 4.2 Hasil Uji T Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................. 36Tabel 4.3 Hasil Uji T Pretest ke Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 37Tabel 4.4 Hasil Uji T Prestasi Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 38Tabel 4.5 Kategorisasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa................................... 40Tabel 4.6 Hasil Uji T Keaktifan Siswa Antara Kelas Kontrol dan Kelas

  Eksperimen ......................................................................................................... 40

Tabel 4.7 Skor Motivasi Kelas Kontrol dan Kelas Ekeperimen ........................ 42Tabel 4.8 Hasil Uji T Motivasi Siswa Antara Kelas Kontrol dan Kelas

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran A1. Silabus Kelas Eksperimen ........................................................... 49 Lampiran A2. Silabus Kelas Kontrol .................................................................. 54 Lampiran A3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen.............. 56 Lampiran A4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol .................... 63 Lampiran A5. Lembar Kegiatan Siswa .............................................................. 67 Lampiran A6. Lembar Kuisioner Motivasi......................................................... 78 Lampiran A7. Lembar Observasi Keaktifan ...................................................... 79 Lampiran A8. Soal Pretest ................................................................................ 81 Lampiran A9. Soal Posttest................................................................................. 86 Lampiran B1. Hasil Pengisian Lembar Kerja Siswa .......................................... 91 Lampiran B2. Hasil Pengisian Kuisioner Motivasi ............................................ 97 Lampiran B3. Hasil Pengisian Observasi Keaktifan .......................................... 98 Lampiran B4. Hasil Pengerjaan Pretest ............................................................. 102 Lampiran B5. Hasil Pengerjaan Posttest............................................................. 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran C1. Surat Izin Penelitian .................................................................... 115 Lampiran C2. Surat Keterangan Penelitian......................................................... 116 Lampiran D1. Foto Kegiatan Penelitian ............................................................. 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Dalam menghadapi berbagai

  perubahan di era ini diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman. Karena itu upaya peningkatan kualitas pendidikan sangat penting.

  Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan seseorang. Hal itu dikarenakan manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia yang selalu berkembang dan perkembangan itu adalah hasil belajar. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting bagi manusia dalam mencapai taraf hidup yang lebih baik.

  Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan untuk terciptanya proses belajar pada siswa. Gurulah yang menciptakannya guna membelajarkan anak didik. Proses belajar-mengajar akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Maksud strategi adalah pemilihan metode pengajaran yang tepat.

  Salah satu metode yang digunakan guru IPA untuk membangkitkan motivasi belajar siswanya adalah metode inquiry. Dalam metode ini, siswa sungguh dilibatkan untuk aktif berpikir dan menemukan pengertian yang ingin diketahuinya. Pengajaran inquiry harus meliputi pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses inquiry. Apabila siswa merumuskan problemnya sendiri, merumuskan hipotesa, merancang eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, dan menarik kesimpulan, maka ia sedang melakukan kegiatan inquiry (Moh. Amien, 1979: 6).

  Bertolak dari uraian di atas, peneliti mencoba mengembangkan pembelajaran fisika dengan pendekatan proses melalui inquiry dan meneliti sejauh mana dapat meningkatkan prestasi, keaktifan dan motivasi belajar siswa.

A. Rumusan Masalah

  1. Apakah metode inquiry dapat lebih meningkatkan prestasi belajar siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

  B. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

  1. Perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dengan metode ceramah dan kelas eksperimen dengan metode inquiry.

  2. Perbedan motivasi belajar siswa kelas kontrol dengan metode ceramah dan kelas eksperimen dengan metode inquiry.

  3. Perbedaan keaktifan siswa kelas kontrol dengan metode ceramah dan kelas eksperimen dengan metode inquiry.

  C. Hipotesis

  Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya perbedaan prestasi, motivasi belajar dan keaktifan belajar siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

  D. Manfaat Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4

  2. Bagi Guru dan Calon Guru Penelitian ini bermanfaat bagi guru atau calon guru sebagai gambaran konkrit mengenai pengembangan pembelajaran inquiry serta sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya.

  3. Bagi Penelitian Penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan informasi mengenai pengembangan pembelajaran inquiry .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Hakikat IPA Ilmu alamiah yang sering disebut ilmu pengetahuan alam yang dalam

  bahasa Inggris disebut natural science, mempermasalahkan struktur dan berlangsungnya dunia alam, di mana manusiapun dianggap sebagai bagian dari alam itu sendiri dan lingkungan hidup meliputi sejumlah kondisi ekstern (Suyono, dkk. 2001: 1). Menurut Surjani Wonoraharjo ( 2010: 11), sains (Inggris: science) berasal dari bahasa latin “scientia” yang berarti pengetahuan tentang atau tahu tentang, pengetahuan, pengertian, faham yang benar dan mendalam. Menurut Abu Ahmadi dan Supatmo (2008: 3), hakikat IPA meliputi empat unsur utama yaitu:

  1. Sikap Rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  4. Aplikasi Aplikasi berupa penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari.

  Metode ilmiah pada dasarnya merupakan suatu cara yang logis dan analitis dalam memecahkan suatu masalah tertentu (Suyoso, dkk. 2001: 25). Kelebihan dan kekurangan ilmu alamiah ditentukan oleh metode ilmiah. Menurut Suyoso (2001: 26) urutan langkah-langkah pokok dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut: a. Penginderaan

  Penginderaan merupakan langkah awal dari metode ilmiah dan segala sesuatu yang tidak dapat diindera, tidak dapat diselidiki oleh ilmu alamiah.

  Setiap orang dapat melakukan penginderaan melalui kelima inderanya. Penginderaan yang tepat dapat diperoleh dengan latihan dan menggunakan alat-alat yang telah ditera.

  b. Perumusan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7 dugaan atau jawaban sementara itu disebut hipotesis. Untuk membuktikan apakah dugaan itu benar atau tidak, memerlukan fakta atau data.

  d. Eksperimen Keadaan yang ideal untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis adalah melalui pengujian dengan eksperimen. Eksperimen atau percobaan merupakan langkah ilmiah setelah penyusunan hipotesis. Pada titik ini ilmu alamiah dan non ilmu alamiah dapat dipisahkan secara sempurna.

  Eksperimen dapat menunjukkan bukti, sehingga jawaban yang bersifat dugaan itu menjadi jawaban yang benar atau ilmiah.

  e. Peneriman atau penolakan hipotesis menjadi teori ilmiah Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang meyakinkan dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang dilakukan di laboratorium serta bukti-bukti itu menunjukkan hal yang dapat dipercaya dan valid, maka hipotesis tersebut dapat diterima kebenarannya. Sebaliknya apabila bukti-bukti atau data tidak mendukung hipotesis tersebut perlu direvisi lalu dilakukan pengujian kembali melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8 pendekatan proses merupakan kesempatan yang diperoleh siswa seluas- luasnya untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut. Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan proses adalah cara pandang proses belajar mengajar dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, serta mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut.

  2. Langkah Pendekatan Proses Langkah-langkah belajar dengan pendekatan proses (Dimyati dan

  Mudjiono, 1999: 141) adalah:

  a. Mengamati Manusia mengamati objek-objek dan fenomena alam dengan panca indera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 c. Mengkomunikasikan

  Mengkomunikasikan dapat diartikan sebagai menyampaikan dan memperoleh fakta , konsep dan prinsip ilmu pengetahuan. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan dasar untuk segala yang kita kerjakan.

  d. Mengukur Mengukur merupakan hal terpenting dalam membina observasi kuantitatif, mengklasifikasikan, membandingkan segala sesuatu di sekeliling kita.

  e. Memprediksi Untuk membuat prediksi yang dapat dipercaya tentang objek dan peristiwa, maka dapat dilakukan dengan memperhitungkan penentuan secara tepat perilaku terhadap lingkungan kita.

  f. Menyimpulkan Menyimpulkan dapat diartikan sebagai suatu ketrampilan untuk memutuskan keadaaan suatu objek atau peristiwa berdasarkan fakta, konsep dan prinsip yang diketahui.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 Kehadiran metode mempunyai posisi penting dalam penyampaian bahan pelajaran (Syaiful Bahri Djamarah, 2010: 76). Metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategisnya adalah metode dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar.

  Inquiry adalah proses di mana para saintis mengajukan pertanyaan

  tentang alam dunia ini dan bagaimana mereka secara sistematis mencari jawabnya (Trowbridge dan Bybee, dalam Suparno, 2006: 65). Menurut Roestiyah (2001: 75), metode inquiry merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut: guru membagi tugas, meneliti suatu masalah ke kelas, siswa dibagi menjadi kelompok dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan

  Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa metode

  inquiry adalah suatu metode yang digunakan oleh guru dalam proses belajar

  mengajar di mana berpusat pada siswa agar siswa mampu mengembangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11

  2. Fungsi Inquiry Menurut Hanafiah dan Suhana (2009: 78), fungsi metode inquiry adalah sebagai berikut: a. Membangun komitmen siswa dalam belajar yang diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan dan penemuan.

  b. Membangun sikap aktif, kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.

  c. Membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap penemuannya.

  3. Langkah Pembelajaran Inquiry Pengajaran inquiry harus meliputi pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses inquiry. Apabila siswa merumuskan problemanya sendiri, merumuskan hipotesa, mendesign eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data dan menarik kesimpulan maka ia sedang melakukan suatu kegiatan inquiry (Moh. Amien, 1979: 6).

  Proses belajar melalui inquiry (Moh. Amien, 1979: 27) adalah:

  a. bertanya, tidak semata-mata mendengarkan dan menghafal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12 i. menyusun, tidak semata-mata mengumpulkan j. menciptakan, tidak semata-mata memproduksi kembali k. menerapkan, tidak semata-mata mengingat-ingat l. mengeksperimentasikan, tidak semata-mata menerima m. mengkritik, tidak semata-mata menerima n. merancang (design) tidak semata-mata beraksi o. mengevaluasi dan menghubungkan, tidak semata-mata mengulangi.

C. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar

  1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar berasal dari dua kata yang memiliki arti yang berbeda namun saling berkaitan, yakni “prestasi” dan “belajar”. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau hasil yang telah dilakukan, dikerjakan (Dendy Sugono, 2011: 1101). Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan suatu kegiatan. Berdasarkan pengertian prestasi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi merupakan hasil yang diperoleh setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13 melakukan suatu kegiatan secara kompleks yang akan menimbulkan suatu perubahan-perubahan pada diri individu tersebut.

  2. Prinsip-Prinsip Pengukuran Prestasi Belajar Prinsip dasar dalam pengukuran prestasi (Gronlund dalam Azwan

  1996: 18) adalah: 1. Tes prestasi harus mengukur hasil belajar.

  2. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel.

  3. Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang sesuai untuk mengukur hasil belajar.

  4. Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa sehingga agar sesuai dengan tujuan penggunaan hasilnya.

  5. Reliabilitas tes prestasi harus menjadi salah satu pertimbangan penting dalam melakukan interpretasi hasil ukur tes yang bersangkutan.

D. Tinjauan Tentang Keaktifan Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14

  2. Indikator Keaktifan Siswa Penilaian proses belajar-mengajar adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar-mengajar. Menurut Nana

  Sudjana (2009: 61), keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal:

  a. turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya,

  b. terlibat dalam pemecahan masalah,

  c. bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, d. berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, e. melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru,

  f. menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya,

  g. melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis,

  h. kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15 menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu usaha yang menjadi landasan untuk menggerakkan seseorang dalam mencapai tujuan tertentu.

  2. Tujuan Motivasi Tujuan motivasi adalah menggerakkan atau menggugah seseorang agar pada dirinya timbul keinginan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu ke arah yang lebih baik (Purwanto, 1990: 73).

  3. Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Hamzah B. Uno, 2007: 23).

  Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010: 38), belajar pada hakikatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 lingkungannya setelah melakukan aktivitas belajar sehingga tercapai tujuan tertentu.

  4. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi

  (Hamzah, 2007: 23). Menurut Hanafiah dan Suhana (2009: 26), motivasi belajar merupakan daya dorong dari dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, dan inovatif sehingga menimbulkan perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut Hamzah B. Uno (2007: 23), hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa- siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.

  5. Indikator Motivasi Belajar Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dalam motivasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 Menurut Hamzah B. Uno (2007: 23), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a. adanya hasrat dan keinginan berhasil,

  b. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,

  c. adanya harapan dan cita-cita masa depan,

  d. adanya penghargaan dalam belajar,

  e. adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar lebih baik.

F. Tinjauan Tentang Viskositas

  Sebuah bola logam dengan jari-jari r cm dan massa m gram, massa jenis ρ, jatuh pada zat cair dengan tetapan kekentalan viskositas η.

  Berdasarkan Stokes, bola tersebut akan mendapat gaya gesekan sebesar = 6 ηr .

  Ketika bola dilepaskan, lajunya masih nol. Sehingga belum ada gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 keadaan seimbang di mana besarnya gaya berat sama dengan jumlah gaya Archimedes dan gaya gesekan. Atau dapat ditulis dengan persamaan sistematis sebagai berikut:

  • =

  4

  4 = + 6

  ηr

  3

  3

  4

  4 = + 6

  ηr

  3

  3

  4

  4 6 = − ηr

  3

  3 6 = − ηr

  Pada saat bola bergerak dengan laju atau kecepatan tetap, bola tersebut mengalami kecepatan terminal. Besarnya kecepatan terminal dapat ditulis dengan persamaan :

  4 −

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19

G. Penelitian Sebelumnya

  Penelitian dilakukan oleh Rika Nanda Puspitasari pada bulan Februari sampai dengan Juni 2009 di SD Negeri Karangbangun Kecamatan Jumopolo Kabupaten Karanganyar dengan judul Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas

  III Melalui Penerapan Metode Giuded Inquiry. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 3 siklus dengan menerapkan metode guided inquiry-discovery dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas III SD Negeri Karangbangun Kecamatan Jumapolo, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: Penerapan metode guided inquiry-discovery dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas III SD Negeri Karangbangun. Hal ini dilihat dari prosentase kenaikan nilai IPA siswa kelas II dari siklus I sampai Siklus III. Pada siklus I siswa yang mendapat nilai minimal 60 ada 9 anak atau 47,37%, pada siklus II siswa yang mendapat nilai minimal 60 ada 10 anak atau 52,63% dari 19 siswa, dan siklus III siswa yang mendapat nilai minimal 60 ada 17 anak atau 89,47% dari 19 anak. Dari siklus I kemudian dilaksanakan siklus II prestasi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bersifat eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen menurut Arikunto (dalam Tukiran dan Hidayati, 2011: 53),

  peneliti sengaja membangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Menurut Tukiran dan Hidayati (2011: 53), prosedur eksperimen bertujuan untuk melihat pengaruh salah satu variasi variabel bebas terhadap variabel terikat dengan membuat sama variabel bebas lainnya.

  Sedangkan maksud dari penelitian kuantitatif adalah data dinyatakan dalam bentuk angka (Tukiran dan Hidayati, 2011: 53). Jadi, penelitian eksperimen kuantitatif dapat diartikan sebagai sebuah penelitian yang mengandung hubungan sebab akibat dengan penggunaan data berupa angka.

  Data diperoleh dengan mengujikan beberapa soal yang berhubungan dengan konsep-konsep fisika pada materi viskositas. Soal yang diberikan berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  21 Selain meneliti prestasi siswa melalui pretest dan postest, peneliti juga meneliti motivasi dan keaktifan siswa selama diajar menggunakan metode inquiry dan ceramah. Alat ukur dalam meneliti motivasi dan keaktifan siswa adalah menggunakan kuisioner dan pengamatan (observasi).

  A. Waktu dan Tempat

  Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 4 April 2013 sampai dengan 19 April 2013. Penelitian dilakukan di SMA N 11 Yogyakarta.

  B. Subyek Penelitian

  Subyek dalam penelitian ini adalah siswa siswi SMA N 11 Yogyakarta kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Siswa yang tergabung dalam penelitian sejumlah 58 orang yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas yang digunakan sebagai kelas kontrol adalah kelas XI IPA 1 dengan jumlah siswa 29 siswa dan kelas ekperimen adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  22 Dalam variabel terikat ini peneliti menggunakan dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk diambil hasil belajar, keaktifan dan motivasi.

  2. Variabel Bebas Variabel bebas penelitian ini adalah metode pembelajaran. Dalam penelitian ini dilakukan variasi metode pembelajaran, yaitu metode penemuan dan metode ceramah. Metode penemuan atau inquiry dilakukan di kelas eksperimen. Secara umum, inquiry adalah proses di mana para saintis mengajukan pertanyaan tentang alam dunia ini dan bagaimana mereka secara sistematis mencari jawabnya (Trowbridge dan Bybee, dalam Suparno, 2006). Lain halnya dengan metode ceramah. Metode ceramah dilakukan di kelas kontrol.

D. Instrumen Penelitian

  1. Instrumen Perlakuan a. Silabus.

  1) Silabus Kelas Kontrol. 2) Silabus Kelas Eksperimen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  23

  2. Alat Ukur

  a. Kognitif Produk Dalam kognitif produk, peneliti menggunakan alat ukur kemampuan kognitif produk berupa pretest dan postest. Hasil pretest dan postest dianalisis menggunakan pengujian statistika.

  b. Keaktifan Keaktifan siswa dapat diukur dengan menggunakan observasi. Indikator observasi diambil dari beberapa unsur keaktifan yaitu turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila ada sesuatu yang kurang dipahami, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya dan melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis. (Nana, 2009: 61).

  c. Motivasi Melalui pengukuran motivasi, peneliti dapat melihat perbandingan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  24 keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan.

  3. Validasi Alat Ukur Validasi masing-masing alat ukur, yaitu soal pretest dan posttest, lembar observasi keaktifan dan lembar kuisioner motivasi diperikasakan kepada t3 orang ahli.

E. Prosedur Pengambilan Data

  Pengambilan data dilaksanakan di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 dengan jumlah siswa secara keseluruhan adalah 58 siswa. Kelas XI IPA 2 berperan sebagai kelas eksperimen. Proses belajar mengajar di kelas ini menggunakan metode inquiry. Sedangkan kelas XI IPA 1 berperan sebagai kelas kontrol dengan proses belajar mengajar menggunakan metode ceramah. Prosedur pengambilan data dilakukan untuk mengetahui tingkat kognitif siswa, keaktifan siswa dan motivasi siswa dalam belajar fisika pada sub bahasan viskositas. Prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  25

  2. Pembelajaran di Setiap Kelas

  a. Kelas eksperimen Langkah-langkah yang dilakukan pada pembelajaran di kelas adalah

  1) Kegiatan pendahuluan

  a) Menentukan pokok bahasan. Untuk mendukung tercapainya penelitian yang berkaitan dengan konsep dan kemampuan proses siswa, peneliti menentukan sebuah materi pokok, yaitu viskositas fluida.

  b) Menyusun silabus. Adapun standar kompetensi dalam penelitian adalah dengan pendekatan penemuan pada pokok bahasan viskositas fluida.

  2) Inti Kegiatan inti pada pendekatan penemuan ini adalah dengan menggunakan acuan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan penemuan atau inquiry menurut Gilstrap dalam Suryosubroto (2002: 197) yaitu: a) Memusatkan perhatian siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  26 konflik kognitif. Rangsangan ini akan membantu proses asimilasi menjadi efektif dan bermakna dalam penguatan intelektualitas siswa.

  c) Memberikan motivasi Dengan motivasi, sebisa mungkin siswa dapat terlibat aktif dan kreatif untuk mengembangkan kognitifnya.

  d) Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas meliputi pembagian kelompok dan pengaturan kelas. Kelas dibagi dalam kelompok untuk melakukan eksperimen.

  e) Pendahuluan pembelajaran Pendahuluan pembelajaran diselenggarakan dengan memberikan penjelasan scenario pembelajaran dan pelaksanaan pretest untuk mencari gambaran tentang pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan.

  f) Pelaksanaan pembelajaran Kegiatan penelitian oleh siswa dengan masing-masing kelompoknya sesuai dengan pokok bahasan yang telah ditentukan.

  Aktivitas ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  27 3) Penutup

  Kegiatan penutup dilakukan untuk merangkum seluruh rangkaian kegiatan dan memberikan evaluasi berupa tanya jawab maupun pekerjaan rumah (PR).

  b. Kelas Kontrol Langkah-langkah yang dilakukan pada kelas kontrol adalah

  1) Kegiatan pendahuluan a) Guru menyusun dan mempersiapkan materi yang akan diajarkan.

  b) Guru memberikan pengantar serta menyampaikan kembali materi yang telah disampaikannya pada pertemuan sebelumnya.

  c) Memberi kesempatan kepada siswa jika ingin bertanya.

  2) Kegiatan Inti Guru menyampaikan pelajaran dengan memberikan ceramah mengenai materi viskositas dilanjutkan dengan latihan soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  28

  3. Postest di Setiap Kelas Posttest dilakukan di akhir pertemuan, yaitu setelah proses belajar mengajar berlangsung. Tujuan dilakukannya posttest adalah untuk mengetahui kemampuan akhir kognitif produk siswa. Setiap kelas mendapatkan soal posttest yang sama.

  4. Observasi di Setiap Kelas Observasi dilakukan oleh peneliti selama dilakukan proses belajar mengajar di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Observasi digunakan untuk mengukur keaktifan siswa. Peneliti melakukan pengukuran setiap satu satuan indikator keaktifan. Setiap satu satuan keaktifan diukur dengan 1 tally.

  5. Kuisioner di Setiap Kelas Kuisioner diberikan kepada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kuisioner digunakan untuk mengukur motivasi siswa. Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  29 mempelajari viskositas fluida. Soal pretest dan postest berupa soal-soal yang berhubungan dengan materi yang dipelajari yaitu tentang viskositas fluida.

  Pengolahan data hasil penelitian, dilakukan dengan pengolahan statistik.

  a. Hipotesis Parameter uji t independen (posttest-posttest) pada kelas kontrol

  hitung

  dan kelas kelas eksperimen bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada kedua kelas tersebut. Oleh karena itu, hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Tidak terdapat perbedaan posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

  Ha : Terdapat perbedaan posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

  b. Data Hasil jawaban Posttest dan Posttest terdapat pada tabel berikut :

Tabel 3.1. Pengisian Nilai Posttest Nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  30 c. Pengujian Data

  Untuk mengetahui perbedaan hasil prestasi belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 for windows.

  2. Keaktifan Siswa

  a. Hipotesis Selisih keaktifan siswa pada kelas kontrol dan kelas kelas eksperimen digunakan hipotesis pengujian sebagai berikut:

  Ho : Tidak terdapat perbedaan selisih nilai keaktifan siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

  Ha : Terdapat perbedaan selisih nilai keaktifan siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

  b. Data Keaktifan Siswa Keaktifan belajar siswa dilakukan oleh peneliti terhadap 2 kelas yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  31

Tabel 3.2. Pengisian Hasil Penilaian Keaktifan Siswa Indikator Keaktifan Siswa yang No

  Tally Diobservasi

  1 Siswa berkomentar apabila guru salah menjelaskan materi pelajaran

  2 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh siswa

  3 Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan

  4 Siswa bertanya kepada siswa lain

  5 Siswa bertanya kepada guru

  6 Membaca sumber tertentu

  7 Siswa mampu memeriksa hasil pekerjaannya

  8 Siswa mampu membuat kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan

Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Keaktifan Siswa Range % skor Klasifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  32 c. Pengujian Data

  Untuk mengetahui perbedaan hasil keaktifan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan pengujian statistik dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 for windows.

  3. Motivasi Belajar Siswa

  a. Hipotesis Untuk menguji adanya perbedaan motivasi siswa pada kelas penelitian dan kelas kontrol, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

  Ho : Tidak terdapat perbedaan motivasi siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.

  Ha : Terdapat perbedaan motivasi siswa antara kelas kontrol dan kelas penelitian.

  b. Data Data yang digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  33

Tabel 3.4. Pengisian Hasil Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Siswa Item Pernyataan Jumlah Skor Jawaban

  1

  2 ….. …….

  1

  2 3 dst Jumlah skor

  Presentase

Tabel 3.5. Klasifikasi Prentase Skor Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Range % skor Klasifikasi

  0% - 20% Sangat rendah 21% - 40% Rendah 41% - 60% Sedang 61% - 80% Tinggi 81% - 100% Sangat Tinggi

  c. Pengujian Data Untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa pada kelas kontrol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN A. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh setelah melakukan suatu kegiatan yang akan menimbulkan suatu perubahan-perubahan pada diri individu. Prestasi belajar merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan siswa

  dalam suatu proses pembelajaran. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI

  IPA 1 sebanyak 29 siswa dan siswa kelas XI IPA 2 sebanyak 29 siswa. Kelas IX

  IPA 1 digunakan sebagai kelas kontrol. Pada kelas kontrol ini, metode pengajaran yang digunakan adalah ceramah. Sedangkan kelas IX IPA 2 digunakan sebagai kelas eksperimen dengan metode pengajaran yang digunakan adalah inquiry. Pemilihan kedua kelas dilakukan secara acak.

  Untuk mengetahui kemampuan awal siswa, maka peneliti memberikan pretest pada kedua kelas. Setelah dilakukan pretest, peneliti menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  35

Tabel 4.1. Nilai Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen No Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest Pretest Posttest

  1 1,25 6,42

  3,12 8,5 2 4,5 8,04 5,41 7,5

  3 4,17 8,75 2,92 7,7 4 1,88 7,08 3,67 7,64 5 3,83 6,58 3,12 7,42 6 1,45 7,42

  2 9,33 7 5,88 8,5 3,75 7,58 8 4,25 6,25 3,46 5,9 9 3,54 6,87 5,12 7,67

  10 2,7 7,21 3,12 7,4 11 3,96 8,5 5,21 7,5 12 6,45 6,87 3,21 9,08 13 4,17 8,45 3,21 9,2 14 4,58 4,5 2,92 5,5 15 5,75 6,17 2,92 8,5 16 4,7 7,21 2,71 8,45 17 5,75

  8 3,33 7,75 18 1,67 7,42 3,92 7,08 19 4,21 8,33 3,04 8,04 20 3,95 8,04 3,12 7,42 21 2,62 8,08 4,21 9,5 22 1,88 7,21 3,12 7,29 23 1,28 7 3,95 8,04 24 4,37

  8 1,45 9,33 25 5,83 8,04 2,92 8,33