SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  

“PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFIS ANGGOTA

DAN JUMLAH SEMINAR TERHADAP

KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN BISNIS

JARINGAN KARTUPULSA.COM”

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Disusun Oleh :

Fendy Budi Wibowo (062214056)

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

  

“PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFIS ANGGOTA

DAN JUMLAH SEMINAR TERHADAP

KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN BISNIS

JARINGAN KARTUPULSA.COM”

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Disusun Oleh :

Fendy Budi Wibowo (062214056)

PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

  i

  

  

  ii

  

  iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

  iv

  

“Aku sudah belajar bahwa prestasi terbesar tidak selalu berupa

penghargaan atau hadiah. Prestasi terbesarku tidak berupa materi,

melainkan pelajaran berharga tentang semangat manusia.

Penghargaan bisa memudar, hadiah bisa kehilangan kilaunya

tapi pelajaran yang kita peroleh akan tinggal untuk selamanya”

  

(John F. Kennedy)

“There is no paragraph without sentences, no sentences without

words, and no word without letters”

It’s dedicated to:

  My GOD My father n Mother My Brother n Sister My Sweety Heart

  N all of My Friends..............

  

  v

  

  vi

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

  Skripsi ini berjudul “Pengaruh Faktor Demografis Anggota dan Jumlah

  

Seminar Terhadap Keberhasilan Dalam Menjalankan Bisnis Jaringan

Kartupulsa.com”. Skipsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

  gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manjemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang memberikan dorongan, bimbingan, petunjuk, dan nasihat dari permulaan sampai selesainya skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. YP Supardiyono, Akt., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E, M.B.A selaku Kepala Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E.,M.B.A.,Ph.D selaku Dosen pembimbing I atas segala bimbingan, arahan, saran dan masukan kepada penulis.

  4. Ibu Dra. BR. Diah Utari, M.Si selaku Dosen Pembimbing II atas segala bimbingan, arahan, saran, dan masukan kepada penulis. vii

  

  5. Dosen-dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma yang telah memberi pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.

  6. Teman-teman anggota kartupulsa.com yang telah bersedia dan meluangkan waktunya untuk dimintai keterangan tentang data diri dan jumlah seminar.

  7. Papa dan Mama buat semua dukungan, doa, dorongan dan semangat yang telah diberikan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

  8. My brother and Sister untuk semangat, doa dan dorongan yang telah diberikan kepada penulis.

  9. Om alvin yang dengan tulus memberikan dorongan, doa, semangat,arahan serta dapat meluangkan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini.

  10. My Girlfriend, Rosiana Dwi Yulianti, atas semua doa, dukungan, dorongan, inspirasi dan semangat yang telah diberikan kepada penulis,

  Aishiteru .

  11. Untuk para jecky holic yang namanya tidak bisa disebutkan satu per satu, thanx buat sarana dan dukungan nya.

  12. Teman-teman seperjuangan Manajemen ’06, untuk dukungan dan persahabatan selama ini.

  13. Untuk bang Ronald, kak Cole, Mr Janggut, Lakone pendy, Willy bolor, Intan kribow dan ocy blendong atas semua waktu, dukungan dan doa kalian. viii

  

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu, kemampuan dan keluasan ilmu. Untuk itu, penulis sangat berterima kasih atas segala kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT sedangkan kekurangan pasti milik manusia, Terima kasih ix

  

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................. iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .............................. vi KATA PENGANTAR ....................................................................... vii DAFTAR ISI ..................................................................................... x DAFTAR TABEL....... ....................................................................... xiii DAFTAR DIAGRAM ....................................................................... xiv ABSTRAK ......................................................................................... xv ABSTRACT ....................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah .........................................

  1 1.2. Rumusan Masalah ...................................................

  7 1.3. Tujuan Penelitian ....................................................

  7 1.4. Manfaat Penelitian ..................................................

  8 BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka ........................................................

  9 2.1.1. Pengertian Pemasaran ............................................

  9 2.1.2. Pengertian Manajemen Pemasaran ........................

  11 2.1.3. Konsep Pemasaran .................................................

  11 x

  

  2.1.4. Strategi Pemasaran Jasa .........................................

  12 2.1.5. Pengertian Demografis ..........................................

  13 2.1.6. Keberhasilan Menjalankan Bisnis .........................

  13 2.1.7. Segmentasi Demografis .........................................

  14 2.1.8. Pengertian Seminar ................................................

  16 2.2. Kerangka Konseptual Penelitian ............................

  18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian .......................................................

  20 3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ................................

  20 3.3. Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel ....

  21 3.4. Jenis dan Sumber Data ............................................

  21 3.5. Definisi dan Operasionalisasi Variabel ...................

  21 3.6. Teknik Pengumpulan Data ......................................

  24 3.7. Teknik Analisis Data ...............................................

  24 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan .................................

  25 4.1.1. Latar Belakang PT Indo Data Solusi .......................

  25 4.1.2. Data Umum PT Indo Data Solusi ............................

  26 4.2. Latar Belakang Kartupulsa ......................................

  26 4.2.1. Visi dan Misi Kartupulsa .........................................

  27 4.2.2. Produk Kartupulsa ...................................................

  27 4.2.3. Cara Bergabung dengan Kartupulsa ........................

  28 4.2.4. Keuntungan Member Kartupulsa .............................

  29 4.2.5. Kualifikasi Kartupulsa ..............................................

  29 4.2.6. Sistem Penghasilan Member .....................................

  30 xi

  

  4.2.7. Reward Kartupulsa ....................................................

  31 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1. Analisis Data .............................................................

  33 5.1.1. Karakteristik Responden ...........................................

  33 5.1.2. Perbedaan Karakteristik dengan Keberhasilan ..........

  38 5.2. Pembahasan ................................................................

  41 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan .................................................................

  44 6.2. Saran ...........................................................................

  45 6.3 Keterbatasan Penelitian ..............................................

  47 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... LAMPIRAN xii

  

  

  xiii

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Jenis Reward Kartupulsa.com ...................................................

  32 Tabel 5.1. Perbedaan Rerata Kelompok Jenis Kelamin .............................

  38 Tabel 5.2. Perbedaan Rerata Kelompok Usia .............................................

  39 Tabel 5.3. Perbedaan Rerata Kelompok Pendidikan ..................................

  39 Tabel 5.4. Nilai Korelasi Jumlah seminar dengan Skor Reward ................

  41 Tabel 5.5 Koefisien Variabel Jumlah Seminar ...........................................

  41

  

  xiv

  

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 5.1. Proporsi Jenis Kelamin .......................................................

  33 Diagram 5.2. Proporsi Usia .......................................................................

  34 Diagram 5.3. Proporsi Tingkat Pendidikan ...............................................

  35 Diagram 5.4. Proporsi Jumlah Seminar .....................................................

  36 Diagram 5.5. Proporsi Skor Reward ..........................................................

  37 Diagram 5.6. Pengaruh Jumlah Seminar dan Keberhasilan ......................

  40

  

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR DEMOGRAFIS ANGGOTA DAN JUMLAH

SEMINAR TERHADAP KEBERHASILAN DALAM MENJALANKAN

BISNIS JARINGAN KARTUPULSA.COM

Fendy Budi Wibowo

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2011

  Dunia pemasaran saat ini banyak menganut sistem multilevel marketing. Namun masih banyak yang belum diketahui mengenai faktor-faktor apa yang berperan terhadap keberhasilan anggota yang mengikutinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan serta jumlah seminar yang diadakan terhadap keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com.

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik analisis data yang digunakan adalah 1) uji T Student (student t test) untuk mengetahui perbedaan keberhasilan anggota berdasarkan usia, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan. 2) Regresi Linear Sederhana untuk mencari model pengaruh variabel jumlah seminar dengan skor reward. Mulai tanggal 3 September sampai dengan tanggal 23 September berhasil dikumpulkan 110 orang responden yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta.

  Hasil analisa menunjukkan, terdapat perbedaan antara jenis kelamin pria dan wanita terhadap keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com, tidak terdapat perbedaan antara usia 20-30 dan 31-40 terhadap keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com, terdapat perbedaan antara latar belakang pendidikan SMU dan S1 terhadap keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com. Dari hasil Regresi Linear Sederhana menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara jumlah seminar yang diadakan pada keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com. xv

  

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MEMBER’S DEMOGRAPHIC

CHARACTERISTICS ON SUCCESS IN NETWORK BUSINESS OF

KARTUPULSA.COM

  Today many business trend to use multilevel marketing system, yet many factors contributing to success in this business need further investigation. We conducted research on the impact of age, gender, educational background, and the frequency of conducting seminars on the success in conducting kartupulsa.com multilevel marketing.

  This is a descriptive research using Student’s T test as the statistical tool to measure the difference of success based on age, gender, and educational background; and also Linear Regression Test to test the impact of the frequency of conducting seminars on success. The research was conducted in the province of DIY Yogyakarta starting from 3 September until 23 September 2010 and recruited 110 respondents.

  The result showed that gender and educational background had significant influence, on the success in this business, but age did not. Finally, result of linear regression analysis showed that frequencies of conducting seminars influenced success.  xvi

  

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Dalam perkembangan dunia usaha yang menarik untuk diamati adalah pertumbuhan bisnis jaringan atau yang sering disebut dengan Multi

  Level Marketing (MLM). Bisnis MLM di Indonesia dari tahun ke tahun

  semakin pesat dikarenakan makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini yang membuat orang untuk bekerja keras guna menyongsong masa depan yang lebih baik. Dengan keadaan yang seperti ini serta budaya persahabatan networking di Indonesia memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang pesat. Faktor pendukung lainnya dikarenakan di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin membengkak. Bisnis MLM bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas. Dan uniknya, bisnis MLM tidak seperti bisnis lainnya yang membutuhkan modal yang besar dan kemampuan yang tinggi karena setiap orang dari latar belakang apapun dapat menjalankan bisnis ini, dan nantinya suatu manajemen yang mengelola bisnis MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik itu berupa seminar, maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.

  Lain halnya dengan bisnis konvensional, bisnis jaringan atau MLM merupakan sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk atau jasa,

  1 yang dilakukan melalui banyak tingkatan, yang sering disebut dengan up-

  line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah) atau dengan kata lain,

  bisnis jaringan atau MLM adalah sistem pemasaran dan penjualan produk dengan menggunakan sistem jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line sebanyak banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat. Di bisnis konvensional, produk dikirimkan ke suatu rantai distribusi mulai dari distributor nasional, grosir, distributor lokal, sampai akhirnya ke pengecer. Sepanjang perjalanan, tiap rantai distribusi mengutip untung dari setiap harga barang. Dalam bisnis jaringan produk atau jasa sampai ke konsumen melalui distributor langsung, kemudian distributor ini mendapatkan untung atau sering disebut dengan komisi. Dibandingkan bisnis konvensional, bisnis jaringan mengurangi jalur distribusi.

  Dalam dunia bisnis, tentu saja tujuan kita melakukan sesuatu adalah untuk mencapai dan mendapatkan keberhasilan. Keberhasilan disini akan mengandung arti yang sangat luas sesuai dengan tujuan pencapaian. Namun, dalam arti yang sederhana keberhasilan adalah mendapatkan atau menyelesaikan sesuatu. Di dunia bisnis, keberhasilan cenderung berarti kepada mendapatkan sesuatu yaitu keuntungan. MLM seperti bisnis pada umumnya juga berorientasi pada pencapaian keuntungan dan keberhasilan.

  Laju keberhasilan dalam bisnis MLM sangat ditentukan oleh pertumbuhan jaringan dan produk yang inovatif dan berkualitas ditawarkan sebagai simbol dari produk MLM. Hal ini tentu sangat berkaitan erat dengan MLM yang kita pilih.

  Jadi, keberhasilan dalam MLM akan bertumpu pada jaringan dan selling produk. Pengembangan jaringan dilakukan dengan prospecting yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menyampaikan tentang apa dan bagaimana bisnis ini dijalankan. Pertumbuhan jaringan adalah faktor mempercepat keberhasilan dalam bisnis. Keberhasilan MLM juga bertumpu pada selling produk. Selling produk ini adalah dasar utama bisnis MLM seperti halnya pada bisnis barang dan jasa lainnya. Hanya saja, pada MLM barang atau jasa sangat memiliki keunggulan dari segi mutu, manfaat produk dan inovatif. Selling produk tentu sangat memberikan keuntungan secara langsung yang bisa didapatkan dalam menjual dan sudah tentu keunggulan dari bisnis MLM adalah adanya perhitungan komisi atas jumlah atau target penjualan yang dilakukan secara perorangan maupun grup bisnis.

  Ada juga dengan cara pemasaran menggunakan media seminar. Salah satunya adalah dengan mengadakan seminar motivasi. Motivasi adalah salah satu hal yang dimiliki tiap orang untuk mencapai keberhasilan dalam hidup. Seminar dari para motivator handal menjadi salah satu cara menumbuhkannya. Di kalangan para leader, ternyata tak sedikit pula yang sering mengikuti acara tersebut. Arya Candratama adalah salah satu leader yang merasakan dampak positifnya. ”Inti dari seminar motivator ini adalah mengubah pola pikir. Pola pikir yang berbeda, menghasilkan tindakan yang berbeda pula,” ujar pria yang akrab dipanggil Arya ini. Melalui pola pikir yang berubah, seseorang dapat melihat suatu persoalan dari berbagai sudut pandang. Perubahan ini pula dapat meningkatkan pemahaman terhadap suatu bisnis. Hingga akhirnya, terarah pada bisnis yang akan dijalankannya. Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh melalui seminar motivasi, tak heran jika Arya rela meluangkan waktu, tenaga, dan uang.

  Dalam menjalankan bisnis, keyakinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk menuju keberhasilan. Karena, keberhasilan itu berawal dari keyakinan. Banyak orang yang secara potensial itu biasa-biasa saja, tetapi karena didukung oleh yang namanya keyakinan, pasti usaha itu akan berhasil. Sebaliknya, orang yang berpotensial tinggi, tetapi mempunyai keyakinan yang rendah, dapat dipastikan usaha yang dilakukannya tidak akan berhasil.

  Salah satu sub usaha di Indonesia yang bergerak di bidang bisnis jaringan adalah kartupulsa.com. Kartupulsa.com adalah salah satu sub usaha terbaru dari PT INDO DATA SOLUSI yang bergerak di bidang pemasaran atau memperkenalkan layanan pembayaran (payment gateway).

  Kartupulsa.com merupakan sistem bisnis dan pemasaran yang memasarkan produk dengan metode member get member dan membuka peluang usaha dengan modal kecil tetapi penghasilan revolusioner.

  Menurut bisnis Indonesia, ada beberapa kriteria untuk dapat menjalankan bisnis MLM dengan benar. Yang pertama adalah kerja keras.

  Seperti yang kita ketahui bahwa semua bisnis pasti memerlukan kerja keras untuk mendapatkan penghasilan, begitu juga dengan MLM

  Kedua, tidak lepas dari modal finansial. MLM bukanlah sekedar bisnis bermodal kecil, dan pebisnis bisa langsung memiliki bisnis sendiri. Padahal sebenarnya, modal untuk ikut bisnis MLM tidaklah kecil. Sama saja dengan membuka usaha sendiri. Bedanya, modal tak harus disediakan sekaligus besar seperti membuka usaha sendiri. Modal dapat sedikit demi sedikit dicicil. Karena sebelum mencapai level MLM tertentu, pebisnis harus terus belanja dan mengajak orang lain untuk belanja dengan harga yang biasanya lebih mahal daripada harga pasar. Ini adalah modal finansial dalam menjalani bisnis MLM. Memang, tidak akan terasa besar karena dikeluarkan sedikit demi sedikit.

  Ketiga adalah hasil yang besar. Memang benar bahwa bisnis MLM dapat memberikan penghasilan yang besar. Skema penghasilan dapat dilihat dari penawaran yang telah diberikan. Tetapi, pebisnis harus memahami dengan baik sistem penghasilannya. Level-level, persyaratan untuk ke level tersebut, dan sistem bonusnya biasanya rumit dan tidak dijelaskan secara lengkap.

  Kriteria yang keempat adalah penghasilan yang konstan. Penghasilan dari bisnis MLM tidak konstan seperti halnya karyawan. Penghasilan dari MLM dapat juga naik turun tergantung dari tingkat penjualan pebisnis dan jaringan. Jadi, jika pebisnis ingin menjadikan ini sebagai penghasilan sampai tua, berarti pebisnis harus terus bekerja sampai mencapai level tertentu yang biasanya ada tawaran penghasilan pasif.

  Berdasarkan dari skripsi sebelumnya yang membahas tentang bisnis MLM, ada beberapa faktor yang memiliki peran sangat signifikan yang menentukan keberhasilan dalam bisnis MLM, yaitu :

  1. Jenis Kelamin Segmentasi jenis kelamin sudah sejak lama digunakan. Sekarang ini perusahaan mulai mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis kelamin

  2. Usia Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah sesuai dengan usia.

  Beberapa perusahaan menggunakan pendekatan yang berbeda untuk memasarkan produk pada usia yang berbeda.

  3. Pendidikan Tingkat pendidikan yang telah dicapai seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Melihat banyaknya bisnis MLM di Indonesia, serta banyaknya orang yang sukses dalam bisnis jaringan disini penulis mencoba menganalisis tentang faktor- faktor apa saja yang dapat menentukan keberhasilan dalam bisnis jaringan. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti anggota yang sukses dalam menjalankan bisnis jaringan yang bernama KARTUPULSA.COM yang beralamat di jl. Honggowongso, Panularan 02/08, Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

  Sehubungan dengan masalah tersebut, maka penulis mengambil judul “Pengaruh Faktor Demografis Anggota dan

  Jumlah Seminar Terhadap Keberhasilan dalam Menjalankan Bisnis Jaringan Kartupulsa.com”.

  1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah faktor demografis (usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan) menentukan keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com ?

  2. Apakah jumlah seminar yang diadakan berpengaruh terhadap keberhasilan anggota dalam menjalankan bisnis kartupulsa.com?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui perbedaan usia, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan terhadap keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com.

  2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah seminar yang diadakan terhadap keberhasilan menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com.

1.4. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang dapat diberikan dalam penelitian ini :

  1. Bagi Perusahaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada

  member kartupulsa.com sehubungan dengan banyaknya anggota

  bisnis jaringan lain yang lebih sukses dengan berbagai macam strategi pemasarannya.

  2. Bagi Masyarakat Dapat memberikan tambahan pengetahuan dan masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya untuk memulai bisnis jaringan dengan strategi yang baik serta memberikan gambaran mengenai manfaat MLM dalam membentuk jiwa wirausaha.

  3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti yang juga merupakan member karupulsa.com, yang dapat memberikan tambahan informasi agar peneliti lebih berhasil dalam menjalankan bisnis karupulsa.com.

BAB II LANDASAN TEORI dan PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Pengertian Pemasaran

  Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang seseorang atau kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai barang dan jasa. The American Marketing Association mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi (Kotler dan Keller, 2008).

   The Marketing concept hold that the key to achieving organizational goals consists in determining the needs and wants of target markets and delivering the desired satisfaction more effectively and efficiently than competitors” . Hal ini berarti, kunci untuk mencapai sukses

  tujuan organisasi adalah pada penentuan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan pada pemberian kepuasan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing. (Kotler:2008,p.18)

  Berdasarkan pendapat Kotler tersebut, jelas bahwa konsep pemasaran menekankan pada kepusan konsumen sebagai tujuan yang harus dicapai. Untuk itu pemasar harus mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk/merek sebagai sarana untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Swastha dan Handoko (2007, p.7-8), menyatakan tiga unsur pokok konsep pemasaran, adalah : a. Orientasi pada konsumen.

  Perusahaan yang benar-benar ingin memperhatikan konsumen harus : 1. menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

  2. menentukan kelompok pembeli yang akan dijadikan sasaran penjualan.

  3. menentukan produk dan program pemasarannya. 4. mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku mereka.

  5. menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.

  b. Penyusunan kegiatan secara integral (integrated marketing) Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu jasa yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisasi. c. Kepuasan Konsumen (consumer satisfaction) Faktor yang akan menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan mendapatkan laba, ialah banyak sedikitknya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Ini tidak berarti bahwa perusahaan tidak harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepada konsumen.

  2.1.2. Pengertian Manajemen Pemasaran

  Manajemen pemasaran adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 2000:18).

  2.1.3 Konsep Pemasaran

  Konsep pemasaran (marketing concept) adalah ketika suatu organisasi memusatkan seluruh upayanya untuk memuaskan pelanggan secara menguntungkan (Joseph, 2008:20). Konsep pemasaran terdiri atas empat pilar (Kotler, 2005:22) : (a) Pasar Sasaran

  Perusahaan-perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih (sejumlah) pasar sasarannya dan mempersiapkan program pemasaran yang dirancang khusus untuk masing-masing pasar tersebut.

  (b) Kebutuhan pelanggan Perusahaan dapat mendefinisikan pasar sasaran, tetapi gagal memahami kebutuhan pelanggan secara akurat.

  (c) Pemasaran terpadu Bila semua departemen di suatu perusahaan bekerja sama untuk melayani kebutuhan pelanggan, hasilnya adalah pemasaran terpadu.

  (d) Kemampuan Menghasilkan Laba Tujuan terakhir konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan organisasinya.

2.1.4. Strategi Pemasaran Jasa

  Menurut Alma (2000: p.215) sifat-sifat khusus dari pemasaran jasa adalah sebagai berikut :

  1. Menyesuaikan dengan selera konsumen.

  Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu yang menyediakan jasa, apa yang dilakukan karyawan merupakan produk perusahaan. Oleh karena itu, harus dirancang sebaik mungkin sehingga memuaskan selera konsumen, karyawan harus menawarkan jasa yang lebih baik mutunya, pekerjaan lebih memuaskan, tingkat kemampuan lebih tinggi dan pelayanan lebih efektif. Inilah yang disebut internal marketing, yaitu : penerapan prinsip pemasaran terhadap para karyawan dalam perusahaan, harus memandang karyawan sebagai langganan, memandang pekerjaan mereka sebagai produk, sehingga produk itu harus dirancang sebaik mungkin.

  2. Keberhasilan pemasaran jasa Dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk. Semakin tinggi penghasilan seseorang, maka semakin banyak prosentase yang dibelanjakannya untuk keperluan jasa, yang mengindikasikan meningkatnya permintaan akan jasa.

  3. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan. Jasa diproduksi bersamaan dengan waktu konsumsi sehingga tidak ada jasa yang dapat disimpan.

  4. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud.

  Jasa sifatnya tidak berwujud, oleh sebab itu konsumen memperhatikan benda berwujud yang memberi layanan sebagai patokan terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.

  5. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak begitu penting.

  Mengenai saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak merupakan hal yang penting, karena pada umumnya dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan.

2.1.5. Pengertian Demografis

  Demografis adalah sebuah ilmu yang mempelajari dan membagi konsumen dan pasar ke dalam kelompok yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, tahapan dalam keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kewarganegaraan. (Kotler dan Amstrong 2006:pp. 184-185)

  2.1.6. Keberhasilan Menjalankan Bisnis

  Menurut Malcolm Gladwell (2009) menjelaskan suatu fenomena kebehasilan yang unik. Beliau berhasil mementahkan anggapan umum bahwa faktor-faktor internal seperti kejeniusan, IQ, dan kepribadian merupakan faktor penentu sebuah keberhasilan. Menurut Gladwell, paradigma lama selalu mengatakan driving force sukses terletak pada individualnya. Ternyata sebuah sifat kerja keras, good attitude, dan otak encer, ternyata tidaklah cukup membuat orang itu jadi berhasil, yang ternyata cukup berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang itu adalah lingkungan yang memungkinkan orang-orang meraih keberhasilan.

  2.1.7. Segmentasi Demografis

  Menurut Wilson dan Gilligan (2005), metode segmentasi demografis paling banyak digunakan untuk membagi pasar ke dalam kelompok- kelompok yang didasarkan pada satu atau lebih variabel. Variabel-variabel tersebut adalah : a. Usia Para distributor yang mengawali usaha MLM sejak masih muda akan merasakan benar perbedaan ketika usaha mereka mulai tumbuh besar dan mereka mulai matang dalam berbisnis. Mereka lebih realistik dalam memacahkan masalah dalam hidup dengan pendekatan yang lebih common

  sense . Robinson (1997:231) mengemukakan, rata-rata orang yang berumur di bawah 30 tahun cenderung lebih memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tampil berani, bersemangat dan penuh energi. Selain itu diantara mereka banyak terlibat dalam kegiatan amal, bersosialisasi dalam pergaulan di lingkungannya dengan lebih intens dibanding ketika mereka yang lebih tua. Mason dan Harrison (1991:229) juga mengemukakan, pada usia 30-an seseorang cenderung memiliki keinginan lebih kuat untuk berprestasi dan berada pada puncak profesionalisme dalam berbisnis dan akan menurun ketika berusia di atas 30-an tahun. Hal ini diibaratkan sebuah daur hidup produk, dengan titik kulminasi pada usia 30-an. Dari uraian tersebut terlihat bahwa rata-rata orang yang berumur antara 20-30 tahun lebih memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tampil berani dibandingkan dengan usia antara 31-40 tahun. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis 1a sebagai berikut,

  Hipotesis 1a : Anggota yang mengawali usaha pada usia 20 sampai 30

  tahun lebih berhasil dibandingkan dengan yang memulai pada usia 31 sampai 40 tahun.

  b. Jenis Kelamin (Gender) Penelitian kewirausahaan yang dilakukan selama ini banyak terfokus pada pengusaha laki-laki. Hal ini disebabkan jumlah perempuan pengusaha lebih sedikit dan mayoritas bergerak dalam bisnis skala kecil atau temporer (Drucker, 1988 : 227). Sebagaimana pendapat Stain (1989 :240), bahwa dibanding perempuan, laki-laki cenderung lebih menonjol dalam pergaulan. Bahwa eksekutip laki-laki memiliki hubungan interpersonal yang lebih intens dengan mitra kerja atau karyawan dibanding dengan perempuan. Menurut Langan-Fox (1991). Pengusaha laki-laki cenderung memperlakukan orang lain lebih liberal. Selain itu dalam orientasi masa depan (future oriented), Hofstee (1989: 227) berpendapat bahwa laki-laki cenderung lebih berpandangan ke masa depan ketika membuat suatu keputusan dan bertindak ketimbang perempuan. Perbedaan jenis kelamin bukanlah hal yang unik, namun memiliki bakat alam yang memotivasi mereka menekuni MLM dan berjuang melawan arus perbedaan gender.

  Dari uraian tersebut terlihat bahwa laki-laki cenderung lebih berpandangan ke masa depan ketika membuat suatu keputusan dan bertindak ketimbang wanita. Laki-laki juga cenderung lebih menonjol dalam pergaulan. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis 1b sebagai berikut,

  Hipotesis 1b : Anggota yang berjenis kelamin laki-laki lebih berhasil dibandingkan anggota yang berjenis kelamin wanita.

  c. Pendidikan (Education) Menurut Drucker (1988:233) pendidikan menjadi faktor yang berperan di dalam kesuksesan seorang pengusaha dan manajer. Seorang yang berlatar belakang sarjana umumnya memperlihatkan kemajuan dan pertumbuhan bisnis yang pasti dibanding mereka yang berpendidikan rendah.

  Pendidikan memberikan kontribusi yang utama pada kapabilitas yang dimiliki seseorang untuk menghadapi tantangan dalam karir dan pekerjaannya. Kemudian, seorang sarjana lebih unggul dari seorang lulusan SMU dalam beberapa hal, seperti kepercayaan diri terhadap lingkungan, profesionalisme, optimisme, rasional, keuletan dan kreatifitas. Dari penjelasan tentang pendidikan tersebut, terlihat bahwa seorang Sarjana lebih memiliki kepercayaan diri terhadap lingkungan, profesionalisme, optimisme, rasional, keuletan dan kreatifitas daripada seorang lulusan SMU. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan hipotesis 1c sebagai berikut,

  Hipotesis 1c : Anggota yang berlatar belakang Sarjana lebih berhasil dibandingkan anggota yang berlatar belakang SLTA.

2.1.8. Pengertian Seminar

  Pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis, baik di sebuah universitas maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional. Kata seminar berasal dari kata Latin

  seminarum , yang berarti "tanah tempat menanam benih". Sebuah seminar

  biasanya memiliki fokus pada suatu topik yang khusus, di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Seminar seringkali dilaksanakan melalui sebuah dialog dengan seorang moderator seminar, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang lebih formal. Biasanya, para peserta bukanlah seorang pemula dalam topik yang didiskusikan. Sistem seminar memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan peserta kepada topik yang dibicarakan. Di beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat. Seminar memiliki sifat lebih informal.

  Dari penjelasan di atas terlihat bahwa strategi pemasaran melalui media seminar memiliki pengaruh untuk memberikan informasi serta gagasan dan menjadi tempat konfirmasi untuk pertambahan jumlah member baru. Berdasarkan hal tersebut maka penulis menetapkan,

  hipotesis 2 yaitu: Jumlah seminar berpengaruh positif pada keberhasilan menjalankan bisnis jaringan Kartupulsa.com.

2.2. Kerangka Konseptual Penelitian

  FAKTOR DEMOGRAFIS (X1) H1 a) USIA H1 b) JENIS KELAMIN TINGKAT PENDIDIKAN

  H1 c) KEBERHASILAN MENJALANKAN BISNIS KARTUPULSA.COM (Y) PEMASARAN MELALUI

  H2 MEDIA SEMINAR (X2) Keterangan: X1 : Faktor Demografis sebagai variabel bebas (independent).

  X2 : Strategi pemasaran melalui media seminar sebagai variable bebas (independent) .

  Y : Keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com sebagai variabel terikat (dependent).

  Dari kerangka konseptual tersebut bisa dijelaskan bahwa Faktor Demografis dan Strategi pemasaran melalui media seminar mempengaruhi Keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com.

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menguji perbedaan karakteristik demografis (jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan) dengan perbedaan tingkat keberhasilan. Penelitian ini juga menguji hubungan relasional yaitu pengaruh variabel independen pada variabel dependen.

  3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

  Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan pada bulan September tahun 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan usia, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan jika dikaitkan dengan keberhasilan dalam menjalankan bisnis jaringan kartupulsa.com dan untuk mengetahui pengaruh jumlah seminar yang diadakan pada keberhasilan. Subyek dari penelitian ini adalah anggota kartupulsa.com yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Persiapan penelitian dimulai dengan menyempurnakan alat ukur yang dipersiapkan, yaitu berupa kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti. Dalam mengumpulkan data, peneliti mengumpulkan data dengan cara mewawancarai responden dan kemudian jawaban dicatat dalam kuesioner yang sudah disiapkan

  3.3. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota Kartupulsa.Com yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari populasi tersebut akan diambil sampel sebanyak 110 orang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah simple random sampling. Dengan demikian diharapkan semua anggota kartupulsa.com yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel

  3.4. Jenis dan Sumber Data

  Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta. Data dari penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari pengukuran langsung maupun dari angka-angka yang diperoleh dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.

  3.5. Definisi dan Operasional Variabel

3.5.1 Definisi Operasional

  Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau “mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain” (Koentjarangningrat, 1991;23)

  Agar lebih mudah dimengerti maka penulis berusaha untuk mendefinisikan istilah-istilah yang ada, yaitu sebagai berikut :

  1. Usia responden: adalah umur kronologis responden saat penelitian

  dilaksanakan yang ditentukan dari keterangan responden dan dikonfirmasi dengan kartu identitas atau keterangan tertulis lain.

  2. Jenis kelamin responden: Pria dan Wanita.

  3. Latar belakang pendidikan: adalah pendidikan formal terakhir yang diselesaikan oleh responden.

  4. Jumlah seminar: adalah berapa kali responden pernah mengadakan seminar tentang kartupulsa.com.

  5. Keberhasilan menjalankan bisnis kartupulsa.com: adalah berhasilnya

  responden untuk memperoleh reward dari kartupulsa.com

3.5.2. Operasionalisasi Variabel 1.

  Usia: diperoleh dari data yang ada di kolom usia pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) responden. Variabel ini akan dioperasionalkan sebagai berikut:

  a. Usia 20 sampai dengan 30 tahun.

  b. Usia di atas 30 tahun.

2. Jenis kelamin: diperoleh dari data yang ada di kolom jenis kelamin

  pada KTP responden. Variabel ini akan dioperasionalkan sebagai berikut:

a. Pria b. Wanita.

3. Latar belakang pendidikan: diperoleh dengan menanyakan pendidikan

  terakhir yang berhasil ditamatkan oleh responden. Variabel ini akan dioperasionalkan sebagai berikut:

  a. Lulusan SMU.

  b. Lulusan S1.

  4. Jumlah seminar: diperoleh dengan menanyakan kepada responden berapa kali ia pernah mengadakan seminar tentang kartupulsa.com.

  Variabel ini akan dioperasionalkan dengan mengisi jumlah yang didapat dari pertanyaan tersebut.

  5. Keberhasilan menjalankan bisnis kartupulsa.com: diperoleh dengan

  menanyakan kepada responden apakah ia pernah mendapatkan reward dari kartupulsa.com. Variabel ini akan dioperasionalkan sebagai berikut: a. Pernah dapat reward.

  1) Handphone 2) Laptop

  3) Sepeda motor senilai maksimal 17 juta 4) Umroh/Wisata Luar Negeri 2 orang senilai maksimal 35 juta 5) Haji/Wisata Luar Negeri 2 orang senilai maksimal 70 juta 6) Mobil Pickup senilai maksimal 100 juta 7) Mobil Avanza senilai maksimal 170 juta

  8) Mobil Toyota Rush senilai maksimal 200 juta 9) Mobil Toyota Inova/Rumah senilai maksimal 275 juta 10) Mobil Honda CRV/Rumah senilai maksimal 350 juta 11) Toyota Fortuner/rumah senilai maksimal 500 juta 12) BMW seri 3 atau rumah senilai maksimal 680 juta 13) Mercedez E Class/ atau rumah senilai maksimal 1 Milyar 14) Toyota Alpard/Jaguar/rumah senilai maksimal 1,5 Milyar b. Tidak pernah dapat reward.

  3.6. Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan cara mewawancarai responden oleh penulis.

  Data tersebut kemudian dicatat dalam kuesioner yang sudah disiapkan.

  3.7. Teknik Analisis Data

  Data penelitian dicatat dalam lembar penelitian, setelah dilakukan editing dan coding, direkam dalam media elektronik. Setelah itu dilakukan pembersihan dan validasi secara elektronik, lalu dilakukan tabulasi, disusun dalam tabel silang dan tabel frekuensi. Untuk data numerik dihitung rerata dan simpang baku.

  Untuk menjawab permasalahan 1 yaitu data akan diolah menggunakan uji t Student (Student’s t test) Untuk menguji adanya hubungan antara variabel bebas dan terikat dan untuk mengetahui beda 2 rerata. Sedangkan untuk menjawab permaslahan

  2 yaitu akan menggunakan metode Regresi Linier Sederhana Untuk melihat adanya pengaruh antara variabel jumlah seminar dengan skor reward.

  Variabel-variabelnya merupakan varibel nominal dan ordinal. Data diolah menggunakan program SPSS.

  

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  4.1. Gambaran Umum PT Indo Data Solusi

4.1.1. Latar Belakang PT Indo Data Solusi

  PT Indo Data Solusi adalah perusahaan yang secara legal bergerak di bidang IT, e-Commerce, dan Trading. Sampai saat ini PT Indo Data Solusi memiliki 4 sub usaha yang saling bersinergi, yaitu : 1)

  INDODATA Sub usaha yang bergerak dibidang pengembangan teknologi informasi (IT Developer)

  2) BANK PULSA Sub usaha yang bergerak dibidang platform pembayaran (payment gateway) yang sebelumnya adalah supplier pulsa segala operator yang kini telah berevolusi untuk mengikuti perkembangan tren bisnis. 3) YULIET NETWORK

  Sub usaha yang bergerak dibidang e-Commerce dan trading (perdagangan) multi produk yang pemasarannya menggunakan salah satu pemasaran networking.

  4) KARTUPULSA Sub usaha yang bergerak dibidang pemasaran atau memperkenalkan layanan pembayaran (payment gateway) milik Bankpulsa kepada masyarakat dengan menggunakan metode pemasaran member get member.

4.1.2. Data Umum PT Indo Data Solusi

  1) Presiden Direktur/pemilik : Agung Sri Haryanto, SE 2) Legalitas :