Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio LDL/HDL - USD Repository

  KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR

PINGGANG-PANGGUL TERHADAP RASIO LDL/HDL

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Paulina NIM : 078114048

FAKULTAS FARMASI

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2011

  

KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR

PINGGANG-PANGGUL TERHADAP RASIO LDL/HDL

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  Program Studi Ilmu Farmasi Oleh:

  Paulina NIM : 078114048

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

HALAMAN PERSEMBAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  “ Ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” ( Roma, 5 : 4-5 ).

  

Kupersembahkan karya ini untuk :

Allah Bapa di Surga, My Beloved Jesus Christ, dan

Bunda Maria

Ibu-Bapakku

  

Adikku Lia Agnes dan Maria Caroline sephie

Sahabat-sahabatku

Almamaterku

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala bimbingan, berkat, cinta, dan lindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul Terhadap Rasio LDL/H

  DL” disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Selama proses penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, saran, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas waktu, tenaga, pikiran, dan doa yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Rasa terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :

  1. Rektorat Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Ipang Djunarko, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing akademis yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada penulis.

  3. dr.Fenty, M.Kes., Sp.PK., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk berdiskusi serta memberi banyak masukan kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

  4. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dosen penguji atas masukan- masukan dan saran yang berharga.

  5. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., selaku dosen penguji atas masukan- masukan dan saran yang berharga.

  6. Y. Agung Santoso, S,Psi., MA untuk waktu dan masukannya yang telah banyak membantu penulis selama proses sampling hingga pengolahan data statistik.

  7. Ketua Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

  8. Dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma yang rela meluangkan waktunya untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

  9. Laboratorium klinik Pramita Utama/Parahita

  ®

  , Yogyakarta yang telah bersedia untuk bekerjasama dalam pengambilan dan pengukuran sampel darah.

  10. Seluruh dosen Fakultas Farmasi yang telah memberikan pengetahuan akademis maupun nilai-nilai hidup kepada penulis.

  11. Ibu dan bapak, serta kedua adikku yang selalu memberikan semangat, doa, kasih sayang, serta keceriaan.

  12. Seluruh keluarga besar kakek-nenek, tante-om, adik-adik dan kakak-kakak sepupuku atas segala doa dan motivasi selama studi ku di Yogyakarta.

  13. Jimmy Henry, sayangku. Terimakasih untuk waktu, doa, dan cinta yang memberikan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

  14. Erin dan sisca, my best friend yang selalu ada untuk aku.

  15. Eka, Febri, Fetri, Ridho, Ita, Ko Erick, dan Mbak Lisa, teman seperjuangan.

  Terimakasih atas motivasi, kerjasama, kekompakkan, dan saran selama penulis mengerjakan skripsi ini.

  16. Teman-teman FKK A angkatan 2007 atas kebersamaan dan semangat yang diberikan.

  17. Teman-teman mahasiswa dari Kabupaten Kutai Barat atas kebersamaan dan rasa kekeluargaan yang begitu erat sehingga penulis merasa tidak jauh dari keluarga selama studi di Yogyakarta.

  18. Semua pihak yang telah banyak banyak membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa tentunya dalam penyusunan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas perhatian tehadap skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan.

  Yogyakarta, 17 Januari 2011 Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………. ii

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………… iii

  HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iv

  HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………………... v

  LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS …………………………… vi

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………... vii

  PRAKATA ………………………………………………………………….... viii

  DAFTAR ISI …………………………………………………………………… xi

  DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xv

  DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xvi

  DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… xvii

  INTISARI ……………………………………………………………………… xviii

  ABSTRACT

  ……………………………………………………………………... xix

  BAB I. PENGANTAR …………………………………………………………. 1

  A. Latar Belakang 1 …………………………………………………………….

  1. Permasalahan …………………………………………….…………… 4

  2. Keaslian penelitian ……………………………………………………... 4

  3. Manfaat penelitian ……………………………………………………… 5

  B. Tujuan Penelitian …………………………………………………………… 6

  BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA …………………………………………. 7

  A. Obesitas …………………………………………………………………….. 7

  B.

  Lipoprotein………………………………………………………............... .. 8

  1. LDL (Low Density Lipoprotein) ………………………………………… 8

  2. HDL (High Density Lipoprotein) ………………….…………………... 9

  3. Kolesterol dan Rasio LDL/HDL……………………………………..... 10 C.

  Pengukuran Antropometrik………………………………………………… 12 1.

  Lingkar Pinggang………………………………………………………… 12

  2. Lingkar Pinggang-Panggul ……………………………………………… 12

  D. Jaringan Adiposa ………………………………………………………….… 13 E.

  Landasan Teori …………………………………………………………….. 15

  F. Hipotesis …………………………………………………………………… 16

  BAB III. METODE PENELITIAN ……………………………………………. 17

  A. Jenis dan Rancangan Penelitian ……………………………………………. 17

  B. Variabel Penelitian …………………………………………………………. 17

  C. Definisi Operasional ………………………………………………………... 18

  D. Subyek Penelitian …………………………………………………………... 19

  E. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………… 21

  F. Ruang Lingkup ……………………………………………………………... 22

  G. Teknik Sampling …………………………………………………………… 23

  H. Instrumen Penelitian ………………………………………………………... 23

  I. Tata Cara Penelitian ………………………………………………………… 23

  1. Observasi awal ………………………………………………………… 23

  2. Permohonan ijin dan kerja sama ……………………………………… 24

  3. Pembuatan leaflet, power point, dan informed consent …………….. 24

  4. Pencarian subyek penelitian ……………….…………………………...... 25

  5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian ………………………….. 25 6. Pengambilan Data.......

  …………………………………………………. 26

  a. L ingkar pinggang dan lingkar panggul………………………….... 26 b.

  Kolesterol HDL dan LDL………………………………………… .. 27

  7. Pengembalian Hasil ………… …………………………………………. 27

  J. Teknik Analisis Data Statistik ……………………………………………… 28

  K. Kesulitan Penelitian ………………………………………………………… 29

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………… 30 A.

  Profil Karakteristik Subyek Penelitian……………………………………… 30

  1. Usia ……………………………………………………………………. 31

  2. Lingkar pinggang ………………………………………………………. 32

  3. Rasio lingkar pinggang-panggul ………………………………………... 33 4.

  Kadar kolesterol LDL, HDL, dan Rasio LDL/HDL …………………. ... 34

  B. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang-Panggul Terhadap Rasio LDL/HDL…………………………………….................…………... 36 1.

  Korelasi Antara Lingkar Pinggang Terhadap Rasio LDL/HDL……….. 36

  2. Korelasi Antara Rasio Lingkar Pinggang-Panggul Terhadap Rasio LDL/HDL

  ……………………………………………………….……… 39

  C. Perbandingan Rerata Rasio LDL/HDL Pada LP<90 cm dan LP≥90 cm dan

  4Pada RLPP <0,90 dan RLPP≥0,90………………………………………… 42 1.

  Perbandingan Rerata Rasio LDL/HDL Pada LP<90 cm dan LP≥90 cm 42 2. Perbandingan Rerata rasio LDL/HDL Pada RLPP ≤0,90 dan RLPP>0,90 44

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………. 45

  A. Kesimpulan ……………………………………………………………........ 45

  B. Saran ………………………………………………………………………... 45

  DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 46

  LAMPIRAN …………………………………………………………………… 49

  BIOGRAFI PENULIS …………………………………………………………. 86

  

DAFTAR TABEL

Tabel I.

  ………………………… 34 Tabel IX. Profil Kolesterol HDL Subyek Penelitian

  Rasio LDL/HDL Pada LP<90 cm Dan LP ≥90 cm

  HDL, dan Rasio LDL/HDL…………………………………..... 39 Tabel. XIII Perbandingan Rerata Kolesterol LDL, Kolesterol HDL, dan

  Kolesterol HDL, dan Rasio LDL/HDL………………………… 36 Tabel. XII Hasil Uji Korelasi RLPP Terhadap Kolesterol LDL, Kolesterol

  ……………………….. 35 Tabel XI. Hasil Uji Korelasi Lingkar Pinggang Terhadap Kolesterol LDL,

  Rasio LDL/HDL Subyek Penelitian

  ………………………… 35 Tabel X. Profil

  34 Tabel VIII. Profil Kolesterol LDL Subyek Penelitian

  Kriteria Kadar Kolesteol LDL menurut NCEP ATP III………… 9 Tabel II. Kriteria Kadar Kolesteol LDL menurut NCEP ATP III

  Tabel VII. Profil RLPP Subyek Penelitian …………………………………..

  …………………… 33

  Tabel VI. Profil Lingkar Pinggang Subyek Penelitian

  Profil Karakteristik Subyek penelitian ……….............................. 30

  Guidelines………………………………………….................... 11 Tabel IV. Kriteria Risiko Rasio LDL/HDL ………………………………. 12 Tabel V.

  ……….. 10 Tabel III. Kriteria Rasio LDL/HDL NCEP Blood Lipid

  ……………………………………………………………… 44

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

  Obesitas “apple shape” dan “pear shape”… .………………….. 7 Gambar 2.

  Formula Friedewald……………………………………………. 9 Gambar 3. Lokasi pengukuran Lingkar Pinggang dan Lingkar Panggul ..... 13 Gambar 4.

  Mekanisme Terjadinya Trias Dislipidemi………....................... 15 Gambar 5. Proses Pencarian Subyek Penelitian

  …………………………… 21 Gambar 6. Skema Pembagian Kajian…………………………………........ 22

  Gambar 7. Profil Usia Subyek Penelitian ………………………………… 32

  Gambar 8. Diagram Sebar Lingkar Pinggang Vs LDL …………………… 37

  Gambar 9. Diagaram Sebar Lingkar Pinggang Vs HDL………………….. . 38

  Gambar 10. Diagram Sebar Lingkar Pinggang Vs Rasio LDL/HDL ……… 38

  Gambar 11. Diagram Sebar RLPP Vs LDL……………………………….. 41

  Gambar 12 Diagram Sebar RLPP Vs HDL……………………………….. 41

  Gambar 13. Diagram Sebar RLPP Vs Rasio LDL/HDL…………....……… 42

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

  FK UGM Yogyakarta…..…………………………… 50 Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian Rektorat Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta….. …………………………………………………. 51 Lampiran 3. Surat Permintaan Data Dosen dan Karyawan Universitas

  Sanata Dharma Yogyakarta …………………………………… 52

  Lampiran 4. Informed Consent ……………………………………………….. 53

  Lampiran 5. Leaflet …..………………………………………………….……. 54 Lampiran 6.

  Power Point ………………………………………………….….. 55 Lampiran 7. Pengambilan Sampel Darah………………………………….….. 58

  Lampiran 8. Kartu Pengisian Data Antropometri…………………………….. 59 Lampiran 9.

  Uji Korelasi ………………………………………………….….. 61 Lampiran 10. Uji t …..………………………………………………….…….…. 64

  Lampiran 11. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Usia …………………… 69

  Lampiran 12. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Lingkar Pinggang ……… 72

  Lampiran 13. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Rasio Lingkar Pinggang- Panggul

  ……………………………...…………………………. 75 Lampiran 14. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

  LDL ………………...... 78 Lampiran 15. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov HDL

  ………………….. 81 Lampiran 16. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Rasio LDL/HDL

  …….. 84

  

INTISARI

  Obesitas telah dinyatakan oleh World Health Organizaton sebagai masalah kesehatan kronis pada orang dewasa. Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan jumlah sel lemak. Peningkatan efflux asam lemak bebas dari sel lemak dapat menyebabkan meningkatnya rasio LDL/ HDL yang berhubungan erat terhadap risiko penyakit jantung.

  Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh informasi adanya korelasi positif antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang- panggul terhadap rasio LDL/ HDL. Subyek penelitian adalah 70 orang pria yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis korelasi Pearson dan Spearman. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95%.

  Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya korelasi sedang antara lingkar pinggang (LP) terhadap rasio LDL/ HDL (p=0,000;r=0,440) dan korelasi lemah rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP) terhadap rasio LDL/HDL (p=0,000;r=0,320). Uji t menunjukkan terdapat perbedaan bermakna nilai rata-rata rasio LDL/HDL antara LP<90 cm dengan LP≥90 cm. Dalam penelitian ini pengukuran antropometrik LP dan RLPP dapat memberikan gambaran rasio LDL/HDL. Pengukuran antropometrik LP dan RLPP diharapkan dapat digunakan sebagai metode deteksi dini penyakit jantung koroner yang ekonomis, praktis, dan dapat dilakukan oleh segala lapisan masyarakat.

  

Kata kunci : Lingkar pinggang, Rasio lingkar pinggang-panggul, Korelasi, Rasio

LDL/HDL.

  

ABSTRACT

  Obesity has been declared by the World Health Organizaton as a chronic health problem in adults. People with obesity develop increasing the number of fat cells. Increased of free fatty acid efflux from fat cells may cause increased of LDL / HDL ratio that closely related to the risk of heart disease.

  This was an observational analytic study conducted with cross-sectional. The purpose of this study was to obtain information of positive correlation between waist circumference and waist to hip ratio with LDL / HDL ratio.

  Subjects were 70 men who meet inclusion and exclusion criteria. Statistical analysis used Pearson and Spearman correlation analysis with confidence level 95%.

  The results showed the presence of moderate correlation between waist circumference (WC) with LDL / HDL ratio (p = 0.000, r = 0.440) and weak correlation between waist to hip ratio (WHR) with LDL / HDL ratio (p = 0.000, r = 0.320). The t- test analysis showed there were significant differences in the average value of the L

  DL / HDL ratio between WC < 90 cm and WC ≥ 90 cm. In this study, anthropometric measurements of WC and WHR may representating the LDL / HDL ratio. Anthropometric measurements of WC and WHR is expected to be used as a method of early detection of coronary heart disease that economical, practical, and can be done by all levels of society.

  

Keywords: Waist circumference, waist to hip ratio, correlation, LDL / HDL ratio

.

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Obesitas telah dinyatakan oleh World Health Organization (WHO)

  sebagai masalah kesehatan kronis pada orang dewasa. Lebih dari 50% orang dewasa dan lebih dari 25% anak-anak di Amerika Serikat menderita berat badan lebih dan obesitas. Hasil survey Nasional tahun 1996/1997 di Ibukota seluruh propinsi di Indonesia menunjukkan bahwa 6,8 % dari pria menderita obesitas (Soegih dan Wiramihardja, 2009).

  National Heart Lung and Blood Instititute (NHLBI) mendefinisikan

  obesitas sebagai suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah lemak tubuh yang berlebih (Anonim, 2008). Obesitas sentral yakni suatu keadaan peningkatan lemak tubuh yang lokasinya lebih banyak di daerah abdominal merupakan salah satu dari kriteria sindrom metabolik menurut WHO dan International Diabetes Federation (IDF) (Soegih dan Wiramihardja, 2009, WHO, 1999 dan IDF, 2006).

  Kriteria sindrom metabolik IDF untuk lingkar pinggang yang telah disesuaikan untuk populasi di Asia Selatan termasuk Indonesia menyatakan seorang pria dikatakan memiliki kriteria sindrom metabolik obesitas sentral apabila memiliki lingkar pinggang (LP)

  ≥90 cm (IDF, 2006). Kriteria sindrom metabolik WHO untuk obesitas sentral pada pria adalah rasio lingkar pinggang- panggul (RLPP) > 0,90 (WHO, 1999).

  Sindrom metabolik yang tidak tertangani, secara signifikan dapat menyebabkan penderita terserang diabetes melitus tipe 2 serta penyakit jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular. Penelitian Hakka, dkk. yang menggunakan ukuran lingkar pinggang sebagai gambaran obesitas sentral pada pria usia 42-60 tahun dan diikuti perjalanan penyakitnya selama 10 tahun menunjukkan bahwa pria dengan lingkar pinggang ≥90 cm memiliki peningkatan risiko dua kali lipat terhadap penyakit jantung koroner dibanding dengan yang memiliki ukuran lingkar pinggang <83,5 cm (Hakka, dkk., 2002 cit., Soegih dan Wiramihardja, 2009).

  Ada banyak pengukuran antropometrik yang digunakan oleh para ahli untuk menentukan obesitas, diantaranya adalah pengukuran berat badan, pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI), pengukuran lingkar pinggang (Waist Circumference), dan pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul (Waist to Hip Ratio) (Indra, 2006). Hasil penelitian Dobbelsteyn, Joffres, Maclean, Flowerdew dan Canadian Reaserch Group (2001) menunjukkan bahwa LP adalah indikator yang lebih baik di banding BMI dan RLLP sebagai indikator resiko penyakit jantung koroner.

  Lemak yang berlebih akan disimpan oleh tubuh di dalam sel lemak dalam jaringan adiposa. Sel-sel adiposa mempunyai enzim lipoprotein lipase pada permukaannya yang dapat melepas trigliserida dan lipoprotein (Almatsier, 2009). Pada orang yang obesitas terjadi peningkatan jumlah sel lemak, sehingga jumlah trigliserida dan lipoprotein yang terdapat di dalam darah juga akan menjadi lebih banyak (Dale dan Federman, 2003). Adanya hipertrigliserida menyebabkan terjadinya trias dislipidemi yang menyebabkan nilai rasio LDL/ HDL menjadi semakin besar (Soeatmadji, 2006).

  Penelitian Chehrei, Saeid, Ammar, Mohammad, dan Jalal (2007) terhadap orang dewasa Iran di Arak dan penelitian Njelekela, et al., (2002) di Tanzania menemukan adanya korelasi antara LP dengan HDL. Wiyono, Krisnawanti, Ratna, dan Sri (2004) menemukan adanya korelasi antara RLPP dengan kadar kolesterol LDL dan HDL. Penelitian Chehrei, et al., juga menunjukkan adanya korelasi antara LP dengan rasio LDL/HDL. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut terlihat bahwa penelitian korelasi lingkar pinggang terhadap rasio LDL/HDL belum pernah dilakukan di Indonesia dan penelitian korelasi rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio LDL/HDL belum pernah dilakukan baik di Indonesia maupun di luar Indonesia.

  Rasio LDL/HDL berhubungan erat terhadap risiko penyakit jantung, Semakin besar rasio LDL/HDL maka semakin besar risiko seseorang terkena penyakit jantung (Fox, 2004). Penelitian Hidayani (2006) yang dilakukan di Yogyakarta menunjukkan hasil bahwa rata-rata rasio LDL/HDL pasien infark miokard akut di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta adalah 3,2.

  Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini penting untuk dilakukan karena saat ini sindrom metabolik tidak hanya terjadi pada usia lanjut, tetapi juga terjadi pada orang dewasa. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul pada orang dewasa usia 30-50 tahun yang dilakukan pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi metode deteksi dini penyakit jantung koroner yang praktis dan ekonomis.

  1. Perumusan masalah

  Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terdapat korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio LDL/HDL.

  2. Keaslian Penelitian

  Penelitian sejenis yang pernah dilakukan yaitu : a. Penelitian “Hubungan Antara Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul dengan

  Kadar Kolesterol pada Orang Dewasa di Kota Surakarta” oleh Wiyono,

  dkk. (2004). Penelitian tersebut menemukan adanya korelasi antara rasio lingkar pinggang-panggul dengan kadar HDL serta LDL di dalam darah.

  Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah variabel penelitian dan usia sampel. Pada penelitian sebelumnya variabel penelitian meliputi rasio lingkar-panggul dan kadar kolesterol pada sampel orang dewasa usia 25-64 tahun, sedangkan pada penelitian ini variabel penelitiannya adalah lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, dan rasio LDL/HDL dengan sampel orang dewasa usia 30-50 tahun.

  b.

  “Korelasi Antara Kadar Trigliserida Serum dengan Besar Lingkar Perut

  Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang

  ” oleh Kristiawan dan Lisyani. Hasil penelitian dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang ini menunjukkan tidak terdapat korelasi antara kadar trigliserida serum puasa dengan IMT (r= 0,156) maupun lingkar perut (r= 0,187) namun justru didapatkan korelasi positif sedang bermakna antara besar lingkar perut dengan IMT ( r=0,594). c.

  “General and Abdominal Adiposity and Risk of Death in Europe” oleh Pischon, Boeing, Hoffmann, Bergmann, Schulze, Overvad, et al. (2008).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa adiposit secara umum maupun adiposit abdominal memiliki hubungan dengan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul dalam hal meningkatkan risiko kematian.

  d.

  “Obesity and Lipid Profiles in Minddle Aged Men and Woman in

  Tanzania

  ” oleh Njelekela, et al. (2002). Hasil penelitian menemukan adanya korelasi antara LP dan HDL (p<0,05) dengan kekuatan korelasi yang sangat lemah (r= -0,088).

  e.

  “Correlation of Dyslipemia With Waist to Heiht Ratio, Waist

  Circumference, and Body Mass Index in Iranian Adults

  ” oleh Chehrei, et

  al. (2007). Hasil penelitian menemukan adanya korelasi antara LP dan HDL (p< 0,05) dengan kekuatan korelasi sangat lemah (r= - 0,002).

2. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio LDL/HDL pada orang dewasa.

  b. Manfaat praktis Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul diharapkan mampu memberikan gambaran awal rasio LDL/HDL dalam darah.

  Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul merupakan pengukuran antropometrik yang ekonomis dan praktis.

B. Tujuan Penelitian

  Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi adanya korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio LDL/ HDL.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Obesitas National Heart Lung and Blood Institute (NHLBI) mendefinisikan

  obesitas sebagai suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah lemak tubuh yang berlebih (Anonim, 2008). Obesitas merupakan faktor risiko terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, serta kanker (kanker payudara dan kanker endometrium)

  . Risiko penyakit kardiovaskular meningkat pada obesitas “apple shape” dibanding “pear shape” (Fox, 2004). Gambar 1 menampilkan obesitas “apple shape” pada pria dan obesitas “apple shape” serta “pear shape” pada wanita.

  Gambar 1. Obesitas “apple shape” dan “pear shape”

  (Vincent, 2010) Jumlah lemak intra-abdominal merupakan prediktor terhadap risiko kesehatan yang lebih baik dibanding lemak subkutan. Semakin besar adiposit pada “apple shape” maka sensitivitas insulin menjadi lebih rendah dibanding “apple shape” dengan ukuran sel adiposit yang lebih kecil (Fox, 2004).

B. Lipoprotein

  Lipoprotein merupakan gabungan molekul lipida dan protein yang disintesis di dalam liver. Seperempat sampai sepertiga bagian lipoprotein adalah protein dan selebihnya adalah lipida. Lipoprotein mempunyai fungsi mengangkut lipida di dalam darah ke jaringan-jaringan yang membutuhkan sebagai sumber energi, sebagai komponen membran sel atau sebagai prekursor metabolit aktif. Tubuh membentuk empat jenis lipoprotein, yaitu kilomikron, Low Density

  

Lipoprtein (LDL), Very Low Density Lipoprtein (VLDL) dan High Density

Lipoprotein (HDL). Tiap jenis lipoprotein memiliki ukuran dan densitas yang

  berbeda, serta mengangkut berbagai jenis lipida dalam jumlah yang berbeda (Almatsier, 2009).

1. LDL (Low Density Lipoprtein)

  Low density lipoprotein terdiri atas 10% trigliserida, 45% kolesterol, 22%

  fosfolipida, dan 25% protein. Reseptor LDL yang terdapat di liver akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi (Almatsier, 2009). Kadar kolesterol LDL termasuk dalam salah satu kriteria sindrom metabolik menurut NCEP ATP III (2001). Kriteria LDL kolesterol NCEP ATP III ditampilkan pada Tabel I.

  

Tabel I. Kriteria Kadar Kolesterol LDL menurut

The National Cholesterol Education Program (NCEP) ATP III

  Kolesterol LDL

  <100 mg/dL Optimal 100-129 mg/dL Hampir optimal

  130-159 mg/dL Batas atas 160-189 mg/dL Tinggi

  >190 mg/dL Sangat Tinggi Kadar LDL dalam darah dapat diukur langsung melalui test laboratorium dan menghasilkan suatu kadar yang disebut LDL direk. Apabila kadar trigliserida

  ≤ 400 mg/dL maka dapat ditetapkan kadar LDL indirek dengan menggunakan Formula Friedewald (Perkin, 2009). Formula Friedewald ditampilkan pada gambar 2.

  

Gambar 2. Formula Friedewald

(Perkin, 2009).

2. HDL (High Density Lipoprtein)

  Bila sel-sel lemak melepaskan gliserol dan asam lemak, kemungkinan kolesterol dan fosfolipida akan di kembalikan pula ke dalam aliran darah. Liver dan usus halus akan memproduksi HDL yang masuk ke dalam aliran darah. HDL mengambil kolesterol dan fosfolipida yang ada dalam aliran darah. HDL menyerahkan kolesterol ke lipoprotein lain untuk diangkut kembali ke liver guna diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh (Almatsier, 2009). Kriteria HDL kolesterol menurut NCEP ATP III ditampilkan pada tabel II .

  

Tabel II. Kriteria Kadar Kolesterol HDL menurut

The National Cholesterol Education Program (NCEP) ATP III

  

Kolesterol HDL

  <40 Rendah >60 Tinggi

3. Kolesterol dan Rasio LDL/ HDL

  Lipida termasuk didalamnya kolesterol diangkut di dalam darah oleh lipoprotein pembawa. Kolesterol masuk ke dalam arteri melalui perantara LDL. Orang-orang yang mengkonsumsi makanan dengan kadar kolesterol tinggi, atau orang-orang dengan hiperkolesterolemia turunan, akan memiliki konsentrasi LDL yang tinggi di dalam darah karena livernya memiliki jumlah reseptor LDL yang sedikit. Jumlah reseptor LDL yang sedikit ini akan menyebabkan kemampuan liver untuk untuk menghilangkan LDL dari dalam darah menjadi berkurang sehingga LDL yang dapat memasuki sel-sel endothelial di arteri menjadi lebih banyak (Fox, 2004).

  Low Density Lipoprotein yang masuk ke dalam sel-sel endothelial

  arteri akan dioksidasi menjadi LDL teroksidasi yang menyebabkan sel-sel endotel menjadi luka dan luka ini akan memacu migrasi monosit dan limfosit ke tunica interna, konversi monosit menjadi makrofag kemudian akan memacu terjadinya aterosklerosis (Fox, 2004).

  Terdapat hubungan terbalik antara kadar HDL dan penyakit jantung koroner sehingga rasio kolesterol LDL/HDL merupakan parameter prediktif yang penting. Hal ini konsisten dengan fungsi LDL dalam transport kolesterol terbalik (Murray, Granner, dan Rodwell, 2009). Mannimen, et al.(1992) dalam Helsinky Study, sebuah penelitian uji klinis yang dilakukan selama 5 tahun dengan jumlah partisipan sebanyak 4081 orang pria usia 40-55 tahun dengan kadar lipid yang tinggi menemukan bahwa rasio LDL/HDL memiliki nilai prognostik yang lebih baik dibanding kolesterol LDL dan kolesterol HDL.

  Efek dari dietary kolesterol terhadap kadar lipid di dalam darah dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa rasio LDL/HDL merupakan prediktor penyakit jantung koroner yang lebih baik dibandingkan kolesterol LDL maupun HDL (Herron, et al., 2002). Studi tentang nutrisi (Herron, et al., 2002 dan Greene, et al., 2005) menunjukkan bahwa dietary kolesterol dapat menyebabkan peningkatan pada kadar kolesterol LDL dan kolesterol HDL, dengan sedikit perubahan pada rasio LDL/HDL.

  National Cholesterol Education Program blood lipid guidelines

  (2001) menetapkan ada 4 tingkatan resiko menderita penyakit jantung koroner bagi seorang pria berdasarkan rasio LDL/HDL. Empat tingkatan resiko beserta besarnya rasio LDL/HDL pada pria menurut NCEP blood lipid ditampilkan pada tabel III. Millan, et al. (2009) menetapkan kriteria

  guidelines

  rasio LDL/HDL sebagai pencegahan primer primer dan sekunder terhadap penyakit jantung koroner (Tabel IV).

  

Tabel III. Kriteria Rasio LDL/HDL NCEP

Blood Lipid Guidelines

  Rasio Risiko LDL/HDL

  1 Sangat rendah ( ½ rata-rata resiko) 3,6 Resiko rata-rata 6,3 Risiko sedang (2x rata-rata)

  8 Risiko tinggi (3x risiko rata-rata) NCEP Blood Lipid Guidelines (2001).

  

Tabel IV. Kriteria Risiko rasio LDL/HDL

Rasio Keterangan

LDL/HDL

  >3,5 Pencegahan primer >3,0 Pencegahan sekunder (Millan, et al., 2009).

C. Pengukuran Antropometrik

  1. Lingkar pinggang

  Lingkar pinggang merupakan salah satu pengukuran obesitas menggunakan pita pengukur antropometri. Lokasi pengukuran terletak diantara tulang rusuk paling bawah dengan tepi atas tulang panggul. Pengukuran dilakukan horizontal melingkar perut sejajar tepi atas tulang panggul dan paralel dengan lantai. Pada saat pembacaan pita pengukur tidak boleh menekan kulit dan subyek dalam kondisi ekspirasi normal (Indra, 2006).

Dokumen yang terkait

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio lipid pada staf wanita dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 4 7

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio lipid pada staf pria dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 4 129

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

1 1 167

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

0 1 114

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 143

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar kolesterol total/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 160

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio lipid pada staf pria dewasa sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

0 1 127

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung

0 1 165

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida dalam darah - USD Repository

0 0 83

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida dalam darah pada staf wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 88