Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(1)

xxiv

INTISARI

Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul merupakan teknik antropometri yang sederhana dan murah untuk melihat distribusi lemak dalam tubuh yang dapat menggambarkan kondisi obesitas individu dan ditandai dengan peningkatan rasio LDL/HDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul dengan rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Subyek yang terlibat berjumlah 129 orang yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang dipilih secara non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengukuran yang dilakukan meliputi lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, dan rasio kadar LDL/HDL. Data dianalisis statistik dengan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji komparatif uji t tidak berpasangan dan Mann-Whitney, serta analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang antara lingkar pinggang dengan rasio LDL/HDL (r=0,459; p=0,000) pada pria dan wanita (r=0,455; p=0,000). Rasio lingkar pinggang panggul dengan rasio LDL/HDL mempunyai korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang pada pria (r=0,475; p=0,000) dan lemah pada wanita (r=0,285; p=0,018).


(2)

xxv

ABSTRACT

The waist circumference and waist-to-hip ratio is an inexpensive and simple anthropometric technique to assess the distribution of body fat and is used to describe the condition of obese individuals who are characterized by an increase in LDL/HDL ratio. The aim of this study is to determine the correlation between waist circumference and waist-to-hip ratio with the levels of the LDL/HDL ratio of students.

This study was both analytical and observational research with cross-sectional research design. Those involved were 129 students from Sanata Dharma University which were selected by a non-random sampling with purposive sampling type. Measurements were taken of waist circumference, waist-to-hip ratio, and LDL/HDL ratio levels. Data was analyzed statistically with the Kolmogorov-Smirnov normality test, followed by a comparative test of unpaired

t-test and Mann-Whitney, and the Spearman correlation analysis with confidence level of 95%.

The results showed a significant positive correlation with moderate strength between waist circumference and ratio of LDL / HDL (r=0.459; p=0.000) in men and women (r = 0.455, p = 0.000). The waist-to-hip ratio and LDL/HDL ratio had a significant positive correlation with moderate strength in men (r=0.475, p=0.000) and weak strength in women (r=0.285, p=0.018).


(3)

i

KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG PANGGUL TERHADAP RASIO KADAR LDL/HDL PADA MAHASISWA

DAN MAHASISWI KAMPUS III UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh : Listya Purbarini NIM : 098114045

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan kepada:

Tuhan Yang Maha Esa

Almarhum Papa dan Mama tercinta

Adikku tersayang

Teman-teman angkatan 2009


(7)

(8)

(9)

vii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkah dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul

“Korelasi Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang telah menuntun penulis hingga mencapai keberhasilan ini kepada :

1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku dosen Pembimbing skripsi atas segala bimbingan, arahan, dukungan dan masukan selama penyusunan skripsi ini. 2. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt., dan Pak Ipang Djunarko, S.Si,

M.Sc., Apt. selaku dosen penguji, terima kasih bimbingan, dukungan, saran, dan bantuan dalam proses penyelesaian skripsi.

3. Laboratorium Parahita selaku pihak yang membantu dalam proses skripsi ini.

4. Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia menjadi repsonden.

5. Mama Lini dan Almarhum Papa Ali yang telah memberi dukungan, motivasi, kasih sayang, dan doa tiada batas selama penulis menyusun skripsi.

6. Adikku Adi yang telah menjadi motivator dan pembangkit semangat serta teman dalam hidup penulis selama ini.

7. Novi, Anggi, Hera, Amel, Yansen, Raras, Intan, Dea, Danny, Via, Dinda dan Nea yang telah bersama-sama menjalankan proses ini dengan suka duka.

8. Teman-teman FKK A 2009 dan semua angkatan 2009 yang telah menjadi teman belajar bersama.

9. Teman-teman KPOPers yang selama ini menemani penulis bersenang-senang menghilangkan penat.


(10)

viii

10.Kim Jaejoong yang secara tidak langsung telah menjadi motivator penulis dalam penyusunan skripsi.

11.Teman-teman dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan dan belum sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis juga berharap bahwa skripsi ini dapat menyumbangkan bantuan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 17 Januari 2013


(11)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

INTISARI ... xiv

ABSTRACT ... xxv

BAB I PENGANTAR ... 1

A. Latar Belakang ... 1

1. Perumusan masalah ... 5

2. Keaslian penelitian ... 5

3. Manfaat ... 8

B. Tujuan Penelitian ... 8

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ... 9


(12)

x

2. Lingkar pinggang ... 9

3. Rasio lingkar pinggang panggul ... 10

A.Kolesterol ... 11

1. HDL ... 11

2. LDL ... 12

3. Rasio LDL/HDL ... 12

B.Obesitas ... 13

C.Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ... 13

D.Landasan Teori ... 14

E. Hipotesis ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

A.Jenis dan Rancangan Penelitian ... 16

B.Variabel Penelitian ... 16

C.Definisi Operasional ... 17

D.Responden Penelitian ... 19

E. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 21

G.Teknik Sampling ... 23

H.Instrumen Penelitian ... 23

I. Tata Cara Penelitian ... 24

1. Observasi awal ... 24

2. Permohonan ijin dan kerja sama ... 24


(13)

xi

4. Pencarian responden ... 25

5. Validitas dan reabilitas instrumen penelitian ... 26

6. Pengukuran parameter ... 26

7. Pembagian hasil pemeriksaan laboratorium dan pengukuran antropometri ... 27

8. Pengolahan data ... 27

J. Teknik Analisis Data Statistik ... 28

K.Kesulitan Penelitian ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A.Profil Karakteristik Responden ... 29

1. Usia ... 31

2. Lingkar pinggang ... 32

3. Rasio lingkar pinggang panggul ... 34

4. Kadar LDL ... 36

5. Kadar HDL ... 37

6. Rasio kadar LDL/HDL ... 39

B.Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio LDL/HDL Responden Pria pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 40

1. Perbandingan rerata LDL responden pria pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 41

2. Perbandingan rerata HDL responden pria pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 41


(14)

xii

3. Perbandingan rerata LDL/HDL responden pria pada LP<90cm dan

LP≥90cm ... 42 C.Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio LDL/HDL

Responden Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 43 1. Perbandingan rerata LDL responden pria pada RLPP<0,90 dan

RLPP≥0,90 ... 44 2. Perbandingan rerata HDL responden pria pada RLPP<0,90 dan

RLPP≥0,90 ... 45 3. Perbandingan rerata LDL/HDL responden pria pada LP<90cm dan

LP≥90cm ... 46 D. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio LDL/HDL

Responden Wanita pada LP<80cm dan LP≥80cm ... 47 1. Perbandingan rerata LDL responden wanita pada LP<80cm dan

LP≥80cm ... 47 2. Perbandingan rerata HDL responden wanita pada LP<80cm dan

LP≥80cm ... 48 3. Perbandingan rerata LDL/HDL responden wanita pada LP<80cm

dan LP≥80cm ... 49 E. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio LDL/HDL

Responden Wanita pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 50 1. Perbandingan rerata LDL responden wanita pada RLPP<0,85 dan


(15)

xiii

2. Perbandingan rerata HDL responden wanita pada RLPP<0,85 dan

RLPP≥0,85 ... 52 3. Perbandingan rerata LDL/HDL responden wanita pada RLPP<0,85

dan RLPP≥0,85 ... 53 F. Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Kadar LDL, Kadar HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL pada

Responden Pria ... 54

1. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul

terhadap LDL pada responden pria ... 54

2. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul

terhadap HDL pada responden pria ... 56

3. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul

terhadap rasio kadar LDL/HDL pada responden pria ... 58

G.Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Kadar LDL, Kadar HDL, dan Rasio Kadar LDL/HDL pada

Responden Wanita ... 60

1. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul

terhadap LDL pada responden wanita ... 60

2. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul

terhadap HDL pada responden wanita... 62

3. Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul


(16)

xiv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

1. Kesimpulan ... 69

2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN ... 75


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Nilai Cut-Off Lingkar Pinggang Orang Asia ... 10

Tabel II. Ukuran Rasio Lingkar Pinggang Panggul Orang Asia ... 10

Tabel III. Klasifikasi Kadar HDL ... 11

Tabel IV. Klasifikasi Kadar LDL ... 12

Tabel V. Klasifikasi Rasio LDL/HDL ... 13

Tabel VI. Panduan Interpretasi Uji Statistik ... 29

Tabel VII. Profil Karakteristik Responden Pria ... 30

Tabel VIII. Profil Karakteristik Responden Wanita ... 30

Tabel IX. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada LP<90cm dan LP≥90cm ... ... 41

Tabel X. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada LP<90cm dan LP≥90cm ... ... 42

Tabel XI. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria pada LP<90cm dan LP≥90cm ... ... 43

Tabel XII. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 44

Tabel XIII. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 45

Tabel XIV. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 46


(18)

xvi

Tabel XV. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada

LP<80cm dan LP≥80cm ... 47 Tabel XVI. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada

LP<80cm dan LP≥80cm ... 48 Tabel XVII. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden

Wanita pada LP<80cm dan LP≥80cm... 49 Tabel XVIII. Perbandingan Rerata Kadar LDL Responden Wanita pada

RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 51 Tabel XIX. Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada

RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 52 Tabel XX. Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden

Wanita pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85... 53 Tabel XXI. Korelasi LP dan RLPP terhadap LDL pada Responden Pria 55

Tabel XXII. Korelasi LP dan RLPP terhadap HDL pada Responden Pria 57

Tabel XXIII. Korelasi LP dan RLPP terhadap Rasio LDL/HDL pada

Responden Pria ... 59

Tabel XXIV. Korelasi LP dan RLPP terhadap LDL pada Responden

Wanita ... 61

Tabel XXV. Korelasi LP dan RLPP terhadap HDL pada Responden

Wanita ... 63

Tabel XXVI. Korelasi LP dan RLPP terhadap Rasio LDL/HDL pada


(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Responden ... 20

Gambar 2. Histogram Distribusi Usia Responden Pria... 31

Gambar 3. Histogram Distribusi Usia Responden Wanita ... 32

Gambar 4. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Responden Pria ... 33

Gambar 5. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Responden Wanita ... 34

Gambar 6. Histogram Distribusi Rasio Lingkar Pinggang Panggul Responden Pria ... 35

Gambar 7. Histogram Distribusi Rasio Lingkar Pinggang Panggul Responden Wanita ... 35

Gambar 8. Histogram Distribusi Kadar LDL Responden Pria ... 36

Gambar 9. Histogram Distribusi Kadar LDL Responden Wanita ... 37

Gambar 10. Histogram Distribusi Kadar HDL Responden Pria ... 38

Gambar 11. Histogram Distribusi Kadar HDL Responden Wanita ... 38

Gambar 12. Histogram Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria ... 39

Gambar 13. Histogram Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita ... 40

Gambar 14. Diagram Sebaran Korelasi Lingkar Pinggang terhadap LDL pada Responden Pria ... 55

Gambar 15. Diagram Sebaran Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap LDL pada Responden Pria ... 55


(20)

xviii

Gambar 16. Diagram Sebaran Korelasi Lingkar Pinggang terhadap HDL

pada Responden Pria ... 57

Gambar 17. Diagram Sebaran Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap HDL pada Responden Pria ... 57

Gambar 18. Diagram Sebaran Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Rasio

LDL/HDL pada Responden Pria ... 59

Gambar 19. Diagram Sebaran Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Rasio LDL/HDL pada Responden Pria ... 59

Gambar 20. Diagram Sebaran Korelasi Lingkar Pinggang terhadap LDL

pada Responden Wanita ... 61

Gambar 21. Diagram Sebaran Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap LDL pada Responden Wanita ... 62

Gambar 22. Diagram Sebaran Korelasi Lingkar Pinggang terhadap HDL

pada Responden Wanita ... 63

Gambar 23. Diagram Sebaran Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap HDL pada Responden Wanita ... 64

Gambar 24. Diagram Sebaran Korelasi Lingkar Pinggang terhadap Rasio

LDL/HDL pada Responden Wanita ... 65

Gambar 25. Diagram Sebaran Korelasi Rasio Lingkar Pinggang Panggul


(21)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Ethical Clearance ... 76

Lampiran 2. Informed Consent ... 77

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian (WR I Universitas Sanata Dharma) ... 78

Lampiran 4. Blanko Pengukuran ... 79

Lampiran 5. Leaflet ... 80

Lampiran 6. Hasil Pemeriksaan dari Laboratorium Parahita ... 81

Lampiran 7. Validasi Instrumen Penelitian... 82

Lampiran 8. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Pria .... 83

Lampiran 9. Deskriptif dan Uji Normalitas Usia pada Responden Wanita 84 Lampiran 10. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang pada Responden Pria ... 85

Lampiran 11. Deskriptif dan Uji Normalitas Lingkar Pinggang pada Responden Wanita ... 86

Lampiran 12. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang Panggul pada Responden Pria ... 87

Lampiran 13. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Lingkar Pinggang Panggul pada Responden Wanita ... 88

Lampiran 14. Deskriptif dan Uji Normalitas LDL pada Responden Pria .. 89

Lampiran 15. Deskriptif dan Uji Normalitas LDL pada Responden Wanita ... 90


(22)

xx

Lampiran 17. Deskriptif dan Uji Normalitas HDL pada Responden

Wanita ... 92

Lampiran 18. Deskriptif dan Uji Normalitas LDL/HDL pada Responden

Pria ... 93

Lampiran 19. Deskriptif dan Uji Normalitas LDL/HDL pada Responden

Wanita ... 94

Lampiran 20. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria

pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 95 Lampiran 21. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden

Wanita pada LP<80cm dan LP≥80cm ... 96 Lampiran 22. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden

Pria pada LP<90cm dan LP≥90cm... 97 Lampiran 23. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden

Wanita pada LP<80cm dan LP≥80cm ... 98 Lampiran 24. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 99 Lampiran 25. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Wanita pada LP<80cm dan LP≥80cm ... 100 Lampiran 26. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden Pria

pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 101 Lampiran 27. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar LDL Responden


(23)

xxi

Lampiran 28. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden

Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 103 Lampiran 29. Deskriptif dan Uji Normalitas Kadar HDL Responden

Wanita pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 104 Lampiran 30. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 105 Lampiran 31. Deskriptif dan Uji Normalitas Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Wanita pada RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 106 Lampiran 32. Uji Perbandingan Rerata LDL Responden Pria pada

LP<90cm dan LP≥90cm ... 107 Lampiran 33. Uji Perbandingan Rerata LDL Responden Wanita pada

LP<80cm dan LP≥80cm ... 107 Lampiran 34. Uji Perbandingan Rerata HDL Responden Pria pada

LP<90cm dan LP≥90cm ... 108 Lampiran 35. Uji Perbandingan Rerata LDL Responden Wanita pada

LP<80cm dan LP≥80cm ... 108 Lampiran 36. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria pada LP<90cm dan LP≥90cm ... 109 Lampiran 37. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Wanita pada LP<80cm dan LP≥80cm ... 109 Lampiran 38. Uji Perbandingan Rerata LDL Responden Pria pada


(24)

xxii

Lampiran 39. Uji Perbandingan Rerata LDL Responden Wanita pada

RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 110 Lampiran 40. Uji Perbandingan Rerata HDL Responden Pria pada

RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 111 Lampiran 41. Uji Perbandingan Rerata LDL Responden Wanita pada

RLPP<0,85 dan RLPP≥0,85 ... 111 Lampiran 42. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Pria pada RLPP<0,90 dan RLPP≥0,90 ... 112 Lampiran 43. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL

Responden Wanita pada RLPP<0,85 dan

RLPP≥0,850cm ... 112 Lampiran 44. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio

Lingkar Pinggang Panggul terhadap LDL pada

Responden Pria... 113

Lampiran 45. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap LDL pada

Responden Wanita ... 113

Lampiran 46. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap HDL pada

Responden Pria... 114

Lampiran 47. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap HDL pada


(25)

xxiii

Lampiran 48. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio Kadar

LDL/HDL pada Responden Pria ... 115

Lampiran 49. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio Kadar


(26)

xxiv

INTISARI

Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul merupakan teknik antropometri yang sederhana dan murah untuk melihat distribusi lemak dalam tubuh yang dapat menggambarkan kondisi obesitas individu dan ditandai dengan peningkatan rasio LDL/HDL. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul dengan rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Subyek yang terlibat berjumlah 129 orang yang terdiri dari mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sanata Dharma yang dipilih secara non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengukuran yang dilakukan meliputi lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, dan rasio kadar LDL/HDL. Data dianalisis statistik dengan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov, dilanjutkan dengan uji komparatif uji t tidak berpasangan dan Mann-Whitney, serta analisis korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang antara lingkar pinggang dengan rasio LDL/HDL (r=0,459; p=0,000) pada pria dan wanita (r=0,455; p=0,000). Rasio lingkar pinggang panggul dengan rasio LDL/HDL mempunyai korelasi positif bermakna dengan kekuatan sedang pada pria (r=0,475; p=0,000) dan lemah pada wanita (r=0,285; p=0,018).


(27)

xxv

ABSTRACT

The waist circumference and waist-to-hip ratio is an inexpensive and simple anthropometric technique to assess the distribution of body fat and is used to describe the condition of obese individuals who are characterized by an increase in LDL/HDL ratio. The aim of this study is to determine the correlation between waist circumference and waist-to-hip ratio with the levels of the LDL/HDL ratio of students.

This study was both analytical and observational research with cross-sectional research design. Those involved were 129 students from Sanata Dharma University which were selected by a non-random sampling with purposive sampling type. Measurements were taken of waist circumference, waist-to-hip ratio, and LDL/HDL ratio levels. Data was analyzed statistically with the Kolmogorov-Smirnov normality test, followed by a comparative test of unpaired

t-test and Mann-Whitney, and the Spearman correlation analysis with confidence level of 95%.

The results showed a significant positive correlation with moderate strength between waist circumference and ratio of LDL / HDL (r=0.459; p=0.000) in men and women (r = 0.455, p = 0.000). The waist-to-hip ratio and LDL/HDL ratio had a significant positive correlation with moderate strength in men (r=0.475, p=0.000) and weak strength in women (r=0.285, p=0.018).


(28)

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Antropometri adalah suatu teknik dalam penilaian nutrisi suatu individu

untuk mengevaluasi kondisi underweight dan obesitas yang keduanya adalah faktor risiko penyakit kronis (Perissinotto, Pisent, Sergi, Grigoletto, and Enzi, 2002). Pengukuran antropometri mempunyai teknik yang sederhana untuk

dilakukan, berlaku secara universal, dan tidak membutuhkan biaya besar untuk

menilai ukuran proporsi dan komposisi tubuh manusia. Pengukuran antropometri

dasar meliputi berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang dan lingkar panggul

serta indeks turunannya (indeks massa tubuh, rasio pinggang panggul, dan rasio

pinggang tinggi badan) yang digunakan sebagai indikator untuk mendeteksi

adanya penyakit dan penilaiannya dalam praktek klinis (Khanna, Sharma, and

Shidu, 2011). Pengukuran antropometri seperti skinfold thickness, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang panggul digunakan untuk mengukur

akumulasi lemak dalam tubuh (Kumar, Abbas, Fausto, and Aster, 2010).

Sebagian besar studi merekomendasikan lingkar pinggang (waist circumference) sebagai indikator abdominal obesity yang lebih baik dan prediktor yang baik untuk penyakit kardiovaskular daripada BMI, temuan tersebut belum

dikonfirmasi untuk negara-negara di Asia-Pasifik. Indeks terbaik untuk prediktor

obesitas dan penyakit kardiovaskular masih dalam subyek kontroversial


(29)

Lingkar pinggang (waist circumference) adalah indeks antropometri sederhana untuk menilai jumlah dan distribusi lemak tubuh yang dapat membantu

dalam penilaian risiko masalah kesehatan, terutama mengenai obesitas sentral.

Lingkar pinggang diukur sesuai dengan standar dan prosedur tertentu (Alam,

Larbi, Pawelec, and Paracha, 2011). Menurut Kamath, Shivaprakash, and

Adhikari (2010) lingkar pinggang adalah ukuran antropometri yang dapat

digunakan untuk menentukan obesitas sentral. Adapun kriteria untuk Asia Pasifik

yaitu ≥ 90 cm untuk pria, dan ≥ 80 cm untuk wanita menurut WHO tahun 2008.

Lingkar pinggang juga lebih mudah diukur, akurat, dan praktis. Metode ini telah

banyak digunakan secara luas pada orang dewasa untuk mencari hubungan antara

kadar lemak dengan faktor risiko kardiovaskular (Helmizar, Jalal, and Liputo, 2010).

Penelitian Chehrei, Sadrnia, Keshteli, Daneshmand, and Rezaei (2007) mengenai korelasi dyslipidemia dengan lingkar pinggang tinggi badan, lingkar pinggang, dan BMI pada orang Iran dewasa menunjukkan adanya korelasi positif

dan bermakna antara lingkar pinggang dengan profil lipid yang meliputi kolesterol

total, trigliserida, LDL, HDL, kolesterol total/HDL, dan LDL/HDL. Begitu pula

dengan penelitian Seidell, Pérusse, Després, and Bouchard (2001) menunjukkan adanya korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang dengan profil lipid pada

penelitiannya yang dilakukan di kota Quebec dengan menghimpun 313 pria dan

382 wanita.

Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) adalah metode untuk mengukur


(30)

peningkatan lemak perut tiap individu akan menyebabkan risiko yang tinggi untuk

penyakit kronis terlepas dari berat badan atau BMI (Odenigbo, Odenigbo,

Oguejiofor, and Adogu, 2011). Hasil penelitian Esmaillzadeh et al. (2004) menunjukkan adanya korelasi positif dan bermakna antara rasio lingkar pinggang

panggul dengan profil lipid pada 4.449 pria Tehran berusia 18-74 tahun,

sedangkan pada penelitian Shahraki, Shahraki, and Roudbari (2009) menunjukkan adanya korelasi positif antara lingkar pinggang panggul dan profil lipid.

Menurut Al-Ajlan (2011), profil lipid yang pada umumnya berkaitan

dengan adanya risiko penyakit kardiovaskular antara lain kadar LDL, kadar HDL,

kolesterol total, dan kadar trigliserida. HDL dikenal sebagai kolesterol baik karena

dengan tingginya kadar HDL berarti semakin besar perlindungannya terhadap

penyakit jantung. LDL yang biasa dikenal sebagai kolesterol jahat karena jika

kadarnya dalam tubuh meningkat, maka risiko terkena penyakit jantung juga akan

semakin besar. Jumlah LDL dalam darah yang terlalu banyak dapat menempel di

dinding pembuluh arteri secara perlahan-lahan dan kemudian berujung pada

atherosclerosis.

Pada orang dewasa, kadar LDL yang tinggi berkaitan dengan risiko

kardiovaskular, sementara kadar HDL yang tinggi mempunyai sifat protektif

terhadap risiko penyakit kardiovaskular. Intra-abdominal fat telah diidentifikasi sebagai tipe lemak paling umum pada manusia. Peningkatan kadar LDL,

tingginya kadar kolesterol total, dan rendahnya kadar HDL telah sering diamati

pada kombinasi dengan hipertrigliseridemia (Al-Ajlan, 2011). Menurut


(31)

LDL/HDL telah diakui sebagai prediktor risiko penyakit kardiovaskular yang

lebih akurat daripada penggunaan kadar LDL atau kadar HDL secara tunggal.

WHO (2008) menyatakan bahwa obesitas merupakan masalah global

(global pandemic). Obesitas adalah suatu keadaan ditemukannya kelebihan lemak dalam tubuh. Obesitas tersebut terbagi menjadi obesitas umum dan obesitas

sentral (Jalal, Liputo, Susanti, and Oenzil, 2008). Saat ini obesitas menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Prevalensinya meningkat tidak hanya

di negara-negara maju tetapi juga di negara berkembang. Di negara-negara maju

seperti Eropa, Amerika, dan Australia kejadian obesitas justru mencapai tingkatan

epidemi dalam kalangan anak-anak, mahasiswa, pekerja bisnis, dan pekerja

kesehatan profesional (Hadi, 2004).

Obesitas merupakan faktor risiko untuk penyakit kardiovaskular dan

mempunyai kaitan yang kuat dengan faktor risiko kardiovaskular lainnya seperti

hipertensi, dyslipidemia, dan diabetes mellitus tipe 2. Dari latar belakang inilah, berbagai pengukuran antropometri obesitas seperti lingkar pinggang (LP) dan

rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) telah disarankan sebagai alat skrining

untuk mengindentifikasi individu yang berisiko kardiovaskular (Pua and Ong, 2005).

Menurut Kaur and Walia (2007) dalam penelitiannya yang melibatkan 189 orang berusia 17-23 tahun mengungkapkan bahwa masalah obesitas atau

overweight perlu diperhatikan. Menurut hasil penelitian Retnaningsih (2010) menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada umur lebih dari 15 tahun di


(32)

bahwa prevalensi obesitas di wilayah Yogyakarta pada penduduk berusia lebih

dari 18 tahun sebesar 12,1%. Prevalensi obesitas pada kelompok usia 19 tahun

penduduk pria wilayah Yogyakarta sebesar 3,1% sedangkan pada penduduk

wanita sebesar 4,4%. Kelompok usia 20-24 tahun, prevalensi obesitas penduduk

pria Yogyakarta sebesar 2,5% sedangkan penduduk wanita 7,1% (Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Chehrei, et al. (2007) menyebutkan bahwa peningkatan lemak tubuh berjalan seiring dengan bertambahnya usia, sehingga

peningkatan risiko terjadinya obesitas yang dapat berujung pada penyakit

kardiovaskular juga meningkat.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian korelasi lingkar

pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio LDL/HDL perlu

dilakukan. Diharapkan peningkatan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang

panggul dapat digunakan sebagai indikator peningkatan rasio LDL/HDL yang

berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular sehingga dapat mengubah

pola hidup mahasiwa dan mahasiswi Universitas Sanata Dharma menjadi lebih

baik serta dapat memperbaiki profil kesehatan.

1. Perumusan masalah

Apakah terdapat korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang dan

rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan

mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

2. Keaslian penelitian


(33)

a. “Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio LDL/HDL pada Staf Pria di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta” (Paulina, 2010). Penelitian ini dilakukan oleh Paulina pada tahun 2010 dengan sampel sebanyak 70 orang berusia 30-50 tahun. Desain

penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif (r=0,440 dan p=0,000) antara lingkar

pinggang dan rasio LDL/HDL serta(r=0,320 dan p=0,000) pada rasio

lingkar pinggang panggul terhadap rasio LDL/HDL.

b. “Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Rasio LDL/HDL pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta” (Devi, 2011). Penelitian ini dilakukan oleh Devi pada tahun 2011 dengan sampel sebanyak 56 orang berusia rata-rata 39+5 tahun.

Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif bermakna (r=0,435; p=0,001) pada korelasi

antara lingkar pinggang dan rasio LDL/HDL. Korelasi rasio lingkar

pinggang panggul dan rasio LDL/HDL menunjukkan korelasi tidak

bermakna (r=0,250; p=0,064).

c. “Correlation of Dyslipidemia with Waist to Height Ratio, Waist Circumference, and Body Mass Index Iranian Adults” (Chehrei et al., 2007). Penelitian ini dilakukan pada tahun 2007 dengan sampel sebanyak

750 orang berusia rata-rata 41+16 tahun. Desain penelitian yang


(34)

pinggang terhadap LDL (r=0,213; p<0,001), HDL (r=-0,088; p<0,05), dan

LDL/HDL (r=0,229; p<0,001).

d. ”Waist Circumference: A Better Index of Fat Location than WHR for Predicting Lipid Profile in Overweight/ Obese Iranian Women” (Shahraki

et al., 2009). Penelitian ini dilakukan oleh Shahraki et al. pada tahun 2009 dengan melibatkan 728 wanita Iran berusia 20-60 tahun. Desain penelitian

yang digunakan yaitu cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif tidak bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar

HDL (r=0,004; p=0,92) dan korelasi positif tidak bermakna pada rasio

lingkar pinggang panggul dengan HDL (r=0,06; p=0,1). Korelasi positif

dan tidak bermakna ditemukan pada lingkar pinggang dan LDL (r=0,11;

p=0,004), serta rasio rasio lingkar pinggang panggul dengan LDL (r=0,03;

p=0,4).

e. “Waist-to-Hip Ratio is A Better Screening Measure for Cardiovascular Risk Factors than Other Anthropometric Indicators in Tehranian Adult Men” (Esmaillzadeh et al., 2004). Penelitian ini dilakukan oleh Esmaillzadeh et al. pada tahun 2004. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan sampel sebanyak 4.449 orang pria berusia 18-74 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif

bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar LDL (r=0,21; p<0,05)

dan korelasi negatif bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar HDL

(r=-0,19; p<0,05). Korelasi antara rasio lingkar pinggang-panggul dengan


(35)

p<0,05), sedangkan pada rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar

HDL menunjukkan korelasi negatif bermakna (r=-0,31; p<0,05).

3. Manfaat

a.Manfaat teoritis. Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap

rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Manfaat praktis. Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang

panggul diharapkan dapat memberikan gambaran awal mengenai

peningkatan rasio LDL/HDL sehingga dapat digunakan untuk deteksi dini

adanya risiko penyakit kardiovaskular dengan metode sederhana dan

mudah.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi lingkar pinggang dan

rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio LDL/HDL pada mahasiswa dan


(36)

9

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Metode Antropometri

Antropometri dan karakteristik nutrisi mempunyai hubungan dengan sifat

genetik, lingkungan, kondisi sosial-budaya, gaya hidup, dan status serta fungsi

kesehatan. Antropometri merupakan suatu metode esensial tentang perkiraan

status gizi pada manusia yang digunakan untuk mengevaluasi adanya underweight

(berat badan kurang) dan kondisi obesitas yang merupakan faktor risiko pada

penyakit parah seperti kardiovaskular (Perissinotto, 2002).

Metode antropometri sangat umum digunakan untuk mengukur dimensi

tubuh. Menurut Dhall, Gupta, Bhuker, Sharma, and Kapoor (2011), banyak penelitian yang melibatkan metode antropometri karena banyaknya keuntungan

yang diperoleh. Metode antropometri diangap relatif mudah dan hasilnya yang

akurat, sebagai contoh BMI (Body Mass Index), rasio lingkar pinggang panggul (waist to hip ratio), rasio lingkar pinggang dan tinggi badan (waist to height ratio), dan lingkar pinggang (waist circumference).

1. Lingkar pinggang

Lingkar pinggang merupakan ukuran antropometri yang dapat digunakan

untuk menentukan obesitas sentral. Pada penelitian Jalal, et al. (2008) ditunjukkan bahwa pemeriksaan lingkar pinggang adalah metode antropometri yang mudah,

murah, dan bermanfaat untuk mendeteksi obesitas.

Lingkar pinggang dapat digunakan untuk melihat jumlah dan distribusi


(37)

Pengukuran dilakukan pada bagian pertengahan antara tulang rusuk paling bawah

dengan iliac crest pada subyek dalam posisi berdiri dengan kaki sejajar. Meteran dilingkarkan secara horizontal pada daerah tersebut tanpa menekan jaringan di

permukaan tubuh subyek. Pengukuran dilakukan pada akhir ekspirasi (Alam,

Larbi, Pawelec, and Paracha, 2011).

Tabel I. Nilai Cut-Off Lingkar Pinggang Orang Asia (WHO, 2008) Jenis Kelamin Ukuran LP Normal

Pria < 90 cm

Wanita < 80 cm

2. Rasio lingkar pinggang panggul

Rasio lingkar pinggang panggul merupakan indeks praktis dari distribusi

lemak pada jaringan tubuh. Metode ini juga telah digunakan secara luas untuk

menginvestigasi hubungan antara distribusi lemak di jaringan dengan profil

metabolik. Menurut hasil penelitian Esmaillzadeh, et al. (2004) ditunjukkan bahwa nilai rasio lingkar pinggang panggul yang tinggi berkaitan dengan

peningkatan luas lemak visceral. Formula dari rasio lingkar pinggang panggul yaitu lingkar pinggang (cm) dibagi dengan lingkar panggul (cm) (Jenkins, 2011).

Nilai lingkar panggul diukur di atas daerah greater trochanter dalam satuan cm (Pua and Ong, 2005).

Tabel II. Ukuran Rasio Lingkar Pinggang Panggul untuk Orang Asia (WHO, 2008)

Jenis Kelamin Ukuran RLPP Normal

Pria < 0,90


(38)

B. Kolesterol

Kolesterol adalah suatu substansi lemak yang terdapat di dalam sel tubuh

dan berfungsi untuk membawa darah dalam partikel (lipoprotein). Ada dua jenis

sumber kolesterol yaitu dengan cara membentuk kolesterol dari dalam tubuh dan

berasal dari asupan makanan sehari-hari. Kolesterol yang berlebih akan disimpan

di arteri dan akan merangsang pembentukan plak yang dinamakan aterosklerosis.

Plak ini kemudian pecah dan bekuan darah dapat terbentuk pada permukaan plak.

Adanya bekuan darah ini akan menurunkan suplai oksigen ke jantung, otak, dan

bagian tubuh lain melalui aliran darah. Ada tiga macam lipoprotein, yaitu High Density Lipoprotein (HDL), Low Density Lipoprotein (LDL), dan Very Low Density Lipoprotein (VLDL). (Birtcher and Ballantyne, 2004).

1. HDL

Sebanyak sepertiga sampai seperempat kolesterol dalam darah dibawa

oleh High-Density Lipoprotein (HDL). HDL dikenal sebagai kolesterol “baik”

karena sifatnya sebagai pelindung organ jantung dari risiko-risiko penyakit yang

berhubungan dengan organ tersebut jika konsentrasinya dalam darah besar.

Beberapa peneliti beranggapan bahwa HDL cenderung membawa kolesterol

menjauh dari arteri dan kembali ke hepar dan peneliti yang lain mempunyai

pemikiran bahwa HDL dapat menghilangkan kelebihan kolesterol yang dapat

menjadi plak di arteri (AHA, 2012).

Tabel III. Klasifikasi Kadar HDL (NCEP-ATP III, 2002) Kadar HDL (mg/dL) Kategori

<40 Rendah


(39)

2. LDL

Low-Density Lipoprotein atau LDL lebih dikenal dengan sebutan

kolesterol “jahat” dan mempunyai aksi membentuk plak pada dinding arteri jika konsentrasinya dalam darah berlebih. Akibat yang dihasilkan oleh pembentukan

plak ini kemudian dinamakan atherosclerosis yang mempunyai dampak mempersempit pembuluh arteri dan menyebabkan serangan jantung atau stroke

(AHA, 2012).

Tabel IV. Klasifikasi Kadar LDL (NCEP-ATP III, 2002) Kadar LDL (mg/dL) Kategori

<100 Optimal

100-129 Hampir Optimal 130-159 Batas Atas

160-189 Tinggi

>190 Sangat Tinggi

3. Rasio LDL/HDL

Rasio dari kedua jenis kolesterol ini dapat menentukan seorang individu

mempunyai risiko penyakit kardiovaskular atau tidak. Jika nilai HDL yang

meningkat, maka akan menggeser risiko penyakit kardiovaskular. Jika nilai LDL

yang meningkat, maka akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, oleh

sebab itu, rasio LDL/HDL dapat digunakan sebagai deteksi dini penyakit

kardiovaskular. Hal ini ditunjukkan dengan semakin rendah rasio LDL/HDL,

maka akan semakin rendah pula risiko penyakit kardiovaskular (Soeharto, 2002).

Dari penelitian Momiyama, et al. (2012), disebutkan bahwa rasio LDL/HDL merupakan faktor pendeteksi atherosclerosis yang lebih kuat dibandingkan penggunaan kadar kolesterol LDL atau HDL tunggal. Ditambahkan


(40)

pula bahwa kolesterol HDL hanya dapat mendeteksi abdominal aortic atherosclerosis saja.

Tabel V. Klasifikasi Rasio LDL/HDL (NCEP-ATP III, 2002) Rasio LDL/HDL

Risiko Pria Wanita

1 1,5 Sangat rendah

3,6 3,2 Rendah

6,3 5,0 Sedang

8 6,1 Tinggi

C. Obesitas

Obesitas merupakan suatu keadaan ditemukannya lemak yang berlebihan

dalam tubuh, terbagi menjadi obesitas umum dan obesitas sentral. Adanya

penimbunan lemak dalam tubuh atau yang dikenal sebagai obesitas sentral atau

obesitas viseral lebih mempunyai kaitan dengan kejadian penyakit kardiovaskular

(Jalal et al., 2008). Terjadinya penyakit kardiovaskular secara epidemiologi berhubungan dengan kadar lemak dalam tubuh serta distribusinya (Lubis and

Oyong, 2006).

D. Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Kampus III Universitas Sanata Dharma terletak di Paingan, kabupaten

Sleman. Mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta terdiri

dari 4 fakultas, yaitu Fakultas Farmasi, Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, dan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jumlah mahasiswa dan


(41)

E. Landasan Teori

Metode antropometri adalah metode yang dapat digunakan untuk

mengukur status gizi seseorang terkait dengan nutrisi yang diperoleh dari asupan

makanan yang dikonsumsi setiap hari. Salah satu faktor yang mempengaruhi

status gizi tubuh dapat diamati dari adanya kelebihan kolesterol dalam tubuh.

Adanya kelebihan kolesterol dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit

kardiovaskular.

Banyak penelitian menggunakan metode antropometri dikarenakan

biayanya yang relatif mudah dan hasilnya yang akurat. Lingkar pinggang (waist circumference) dan rasio lingkar pinggang panggul (waist to hip ratio) telah disebutkan dalam berbagai penelitian sebagai metode antropometri dengan hasil

yang akurat untuk mendeteksi jumlah dan distribusi lemak dalam tubuh.

Penelitian Seidell, et al. (2001) tentang pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul dapat memberi gambaran mengenai komposisi tubuh dan distribusi,

kaitannya dengan profil lipid.

Kadar kolesterol dapat diketahui dengan adanya distribusi lemak dalam

tubuh. Lipoprotein adalah komponen dalam lemak, seperti LDL dan HDL yang

mempunyai peran terhadap terjadinya penyakit kardiovaskular. Semakin besar

rasio LDL/HDL maka risiko terkena penyakit kardiovaskular akan semakin besar

pula. Penelitian Devi (2011) menunjukkan adanya korelasi yang bermakna antara

lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar

LDL/HDL pada wanita. Penelitian Paulina (2010) juga menunjukkan ada korelasi


(42)

LDL/HDL pada pria, sehingga lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang

panggul memberi gambaran jumlah kolesterol dalam tubuh.

F. Hipotesis

Terdapat korelasi antara lingkar pinggang dan rasio pinggang panggul

terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi Kampus III


(43)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

pendekatan rancangan secara cross-sectional (potong lintang). Penelitian observasional analitik berarti penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa

fenomena kesehatan itu terjadi. Penelitian cross-sectional adalah suatu rancangan penelitian yang menggali dinamika korelasi variabel-variabel dalam faktor risiko

dan variabel-variabel yang termasuk faktor efek, diobservasi sekaligus pada waktu

yang sama dengan cara pendekatan, observasi, dan pengumpulan data

(Notoatmodjo, 2010).

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis korelasi antara lingkar

pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL

dalam darah. Lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul berperan

sebagai faktor risiko, sedangkan rasio kadar LDL/HDL merupakan faktor efek.

Data penelitian yang diperoleh diolah dengan statistik untuk mengetahui korelasi

antara faktor risiko dan faktor efek.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : ukuran lingkar pinggang (LP) dan rasio lingkar pinggang

panggul (RLPP).


(44)

3. Variabel pengacau :

a. Variabel pengacau terkendali : keadaan puasa dan kondisi patologis.

b. Variabel pengacau tak terkendali : gaya hidup responden.

C. Definisi Operasional

1. Subyek penelitian adalah mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di

Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta baik pria dan wanita

yang bersedia untuk diajak bekerja sama dalam penelitian ini, serta

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.

2. Karakteristik penelitian meliputi demografi, pengukuran antroprometri dan

hasil pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi

pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul. Hasil

pemeriksaan laboratorium yang dianalisis adalah kadar LDL, kadar HDL, dan

rasio kadar LDL/HDL dalam darah.

3. Pengukuran lingkar pinggang (waist circumference) dilakukan dengan memperkirakan titik tengah antara margin tulang rusuk terakhir yang dapat

diraba dengan iliac crest, kemudian melingkarkan meteran secara horizontal tanpa menekan jaringan kulit. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan cm.

4. Pengukuran lingkar panggul (hip circumference) dilakukan dengan melingkarkan meteran pada bagian terlebar di atas daerah greatertrochanter

secara horizontal tanpa menekan jaringan kulit dan dinyatakan dengan satuan


(45)

5. Pengukuran rasio lingkar pinggang panggul (waist to hip ratio) dilakukan dengan cara membagi nilai lingkar pinggang dengan nilai lingkar panggul.

6. Kadar LDL adalah kadar LDL dalam darah yang didapat dari hasil

pemeriksaan laboratorium Parahita dengan kondisi responden berpuasa

selama 8-10 jam sebelum dilakukannya pengambilan darah yang dinyatakan

dalam mg/dL.

7. Kadar HDL adalah kadar HDL dalam darah yang didapat dari hasil

pemeriksaan laboratorium Parahita dengan kondisi responden berpuasa

selama 8-10 jam sebelum dilakukan pengambilan darah yang dinyatakan

dalam mg/dL.

8. Rasio kadar LDL/HDL adalah angka yang didapat dari hasil pemeriksaan

darah di laboratorium Parahita dengan kondisi responden berpuasa selama

8-10 jam sebelum dilakukannya pengambilan darah yang dinyatakan dalam

mg/dL.

9. Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Lingkar pinggang (waist circumference). Nilai normal untuk lingkar pinggang untuk pria adalah < 90 cm dan pada wanita adalah < 80 cm.

b. Rasio lingkar pinggang panggul (waist to hip ratio). Nilai normal untuk

rasio lingkar pinggang panggul pada pria adalah < 0,90 dan pada wanita

adalah < 0,85.

c. Rasio kadar LDL/HDL. Nilai normal untuk rasio kadar LDL/HDL pada

pria adalah < 3,6 untuk risiko rendah dan pada wanita < 3,2 untuk risiko


(46)

D. Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi yang

berkuliah di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain

mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif, bersedia untuk diajak bekerja sama

dalam penelitian ini dengan menandatangani informed consent, serta bersedia berpuasa 8-10 jam. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini antara lain mahasiswa

dan mahasiswi yang sedang menderita penyakit kardiovaskular, hipertensi,

diabetes mellitus, penyakit hati, sedang mengkonsumsi obat antidiabetes,

antihipertensi, kontrasepsi, obat penurun kadar lipid dalam darah, serta dalam

keadaan hamil.

Pengambilan data sampel dilakukan sebanyak dua kali. Keduanya

dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada hari yang

berbeda. Pada pengambilan sampel gelombang pertama, jumlah responden yang

hadir sebanyak 53 dari 74 jumlah total responden yang telah menandatangani

informed consent yang terdiri dari 20 responden pria dan 34 responden wanita. Pada pengambilan sampel gelombang kedua, jumlah responden yang hadir

sebanyak 76 dari 97 jumlah total responden yang telah menandatangani informed consent yang terdiri dari 41 responden pria dan 37 responden wanita. Jumlah total data responden sebanyak 132 data dan dieksklusi sebanyak 3 responden dengan

alasan 1 responden pria tidak berpuasa, 1 responden wanita tidak tidur, dan 1


(47)

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 129 responden yang terdiri dari 60

responden pria dan 69 responden wanita.


(48)

Untuk penelitian korelasi diperlukan minimal 30 subyek (Spiegel and

Stephens, 2007). Pada penelitian ini, ditentukan jumlah subyek sebanyak 129

orang yang terdiri dari 60 mahasiswa dan 69 mahasiswi.

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kampus III Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dan berlangsung pada bulan Juni - September 2012. Pengambilan data

gelombang pertama dilakukan pada tanggal 8 September 2012 dan pengambilan

data gelombang kedua dilakukan pada tanggal 15 September 2012.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian payung mahasiswa Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma yang berjudul “Korelasi Parameter

Antropometri terhadap Profil Lipid, Glukosa Darah dan Tekanan Darah pada

Mahasiswa dan Mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”.

Penelitian payung ini mempunyai tujuan untuk melihat dan menganalisa korelasi

antara pengukuran antropometri yang terdiri dari Body Mass Index (BMI), lingkar pinggang (LP), rasio lingkar pinggang panggul (RLPP), serta abdominal,

suprailiac, dan triceps skinfold thickness terhadap profil lipid, kadar glukosa darah, dan tekanan darah. Penelitian ini dilaksanakan dalam kelompok dengan

menganalisa beberapa kajian yang berbeda-beda. Penelitian ini berfokus pada

korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar


(49)

1. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Kadar Trigliserida dalam Darah.

2. Korelasi Pengukuran %Body Fat terhadap Kadar Trigliserida dalam Darah. 3. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Kadar Trigliserida dalam Darah.

4. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/ HDL dalam Darah.

5. Korelasi Pengukuran %Body Fat terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/ HDL dalam Darah.

6. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Rasio Kadar Kolesterol Total/ HDL dalam Darah.

7. Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) terhadap Rasio Kadar LDL/HDL dalam Darah.

8. Korelasi Pengukuran %Body Fat terhadap Rasio Kadar LDL/HDL dalam Darah.

9. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Rasio Kadar LDL/HDL dalam Darah.

10.Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) dan %Body Fat terhadap Tekanan Darah.

11.Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Tekanan Darah.

12.Korelasi Pengukuran Body Mass Index (BMI) dan %Body Fat terhadap Kadar Glukosa dalam Darah.


(50)

13.Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul

terhadap Kadar Glukosa dalam Darah.

G. Teknik Sampling

Strategi pengambilan sampel (teknik sampling) penelitian ini adalah

secara non random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel secara non random sampling yaitu setiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Responden yang

digunakan adalah mahasiswa dan mahasiswi yang dijumpai di lingkungan kampus,

memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden. Purposive sampling

didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,

berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Teknik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2010).

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa meteran Butterfly®,

leaflet, dan informed consent. Pemeriksaan kadar LDL dan HDL dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Laboratorium Parahita. Alat yang digunakan untuk

mengukur kadar LDL dan HDL dalam darah adalah Architect c System®/ Aeroset System® dengan prinsip enzimatik kolorimetri.


(51)

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Pada observasi awal dilakukan pencarian informasi tentang jumlah

mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata

Dharma dan diperoleh data sebesar 3.628 orang. Pencarian tempat yang tepat

untuk mengumpulkan responden pada saat dilakukan pengukuran juga dilakukan.

2. Permohonan izin dan kerja sama

Permohonan izin untuk penelitian ini dilakukan dengan mengajukan

Ethical Clearance kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Hal ini dilakukan

dengan tujuan untuk memenuhi etika penelitian yang menggunakan sampel darah

manusia. Selanjutnya dilakukan permohonan izin kedua yang ditujukan kepada

Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengajuan izin kedua ini

bertujuan untuk memperoleh izin melakukan penelitian di Kampus III Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Permohonan kerja sama yang diajukan ke calon

responden berupa informed consent dan Laboratorium Parahita selaku pelaksana pengambilan sampel darah responden.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

a. Leaflet. Pembuatan leaflet ditujukan untuk membantu peneliti memberikan penjelasan-penjelasan yang penting kepada calon responden. Informasi

yang terkandung dalam leaflet antara lain mengenai pengukuran antropometri meliputi BMI, %Body Fat, lingkar pinggang, dan rasio


(52)

lingkar pinggang panggul, serta pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari

pemeriksaan kadar glukosa, profil lipid, dan tekanan darah.

b. Informed Consent. Pembuatan informed consent ditujukan sebagai bukti tertulis mengenai kesediaan calon responden untuk dapat mengikuti

penelitian. Standar pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar yang dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan

Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Pada pengisian

informed consent, responden yang bersedia ikut serta dalam penelitian diminta untuk menuliskan nama, usia, jenis kelamin, dan alamat rumah /

kost.

4. Pencarian responden

Waktu pencarian responden penelitian adalah setelah peneliti

mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Surat izin ini kemudian diberikan kepada Kepala BAPSI Kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai izin meminta informasi tentang

nama, prodi, dan nomor telepon mahasiswa dan mahasiswi yang akan

berpartisipasi dalam penelitian ini dan didapat sebanyak 76 responden yang

didapatkan secara random, selain itu pencarian responden dilakukan dengan

melakukan penawaran kepada mahasiswa dan mahasiswi dalam lingkup kampus

untuk bersedia ikut dalam penelitian dan diperoleh 135 orang. Calon responden

yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan menandatangi bukti

pernyataan tertulis berupa informed consent. Responden juga akan diberikan informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter satu


(53)

hari sebelum dilakukan pengukuran parameter, serta mengingatkan untuk

menjalani puasa 8-10 jam sebelum dilakukannya pengukuran parameter.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2011), suatu alat

kesehatan dianggap baik bila memenuhi nilai CV ≤ 5% dengan melakukan

pengukuran reliabilitas instrumen sebanyak 5 kali. Instrumen kesehatan yang

divalidasi pada penelitian ini adalah meteran Butterfly® dengan nilai CV sebesar 0,21% pada pengukuran lingkar pinggang dan 0% pada pengukuran rasio lingkar

pinggang panggul untuk responden pria, sedangkan untuk pengukuran pada

responden wanita dihasilkan CV sebesar 0,25% pada pengukuran lingkar

pinggang dan 0% pada pengukuran rasio lingkar pinggang panggul. Berdasarkan

nilai CV tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen meteran memenuhi

persyaratan validasi.

6. Pengukuran parameter

Parameter yang diukur oleh peneliti adalah lingkar pinggang dan rasio

lingkar pinggang panggul, sedangkan pengambilan darah pada responden untuk

memeriksa rasio kadar LDL/HDL dilakukan oleh tenaga ahli dari laboratorium

Parahita. Pengukuran parameter ini dilakukan melalui dua tahap dan berlokasi di

Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Responden juga diingatkan

sehari sebelumnya untuk berpuasa 8-10 jam sebelum dilakukan pengukuran

parameter.

a. Lingkar pinggang. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan


(54)

mengangkat bajunya ke atas dan menurunkan celananya sedikit, lalu

meraba letak tulang rusuk terakhir dengan jari telunjuk dan jari tengah

serta meraba daerah iliac crest yang kemudian diperkirakan titik tengah antara keduanya. Meteran dilingkarkan secara horizontal di titik tengah

tersebut dengan posisi responden dalam keadaan berdiri tegak di akhir

ekspirasi.

b.Lingkar panggul. Pengukuran lingkar panggul dilakukan dengan

menggunakan meteran Butterfly®. Peneliti meminta responden untuk menurunkan celananya dan melingkarkan meteran secara horizontal di

atas daerah greater trochanter. Responden masih dalam kondisi berdiri tegak.

c. Rasio lingkar pinggang panggul. Pengukuran rasio lingkar pinggang

panggul dilakukan dengan membagi lingkar pinggang dengan lingkar

panggul.

7. Pembagian hasil pemeriksaan laboratorium dan pengukuran

antropometri

Hasil pemeriksaan laboratorium diinformasikan kepada responden secara

langsung. Hasil pemeriksaan laboratorium dimasukkan ke dalam amplop dan

peneliti membantu menjelaskan data hasil pemeriksaan laboratorium.

8. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi kemudian disusun

menurut data yang sejenis dan diinterpretasi. Cara pengolahan data dilakukan


(55)

J. Teknik Analisis Data Statistik

Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi. Langkah awal adalah

dilakukan uji normalitas (Kolmogorov-Smirnov) untuk melihat distribusi normal suatu data yang memiliki jumlah total data lebih dari 50 sampel. Suatu data

dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Data kemudian dilakukan uji hipotesis komparatif antara dua kelompok dan uji korelasi.

Uji komparatif dilakukan pada responden pria antara rasio kadar

LDL/HDL pada kelompok dengan nilai LP<85cm dengan kelompok dengan nilai

LP≥85cm dan antara rasio kadar LDL/HDL pada kelompok dengan nilai RLPP<0,90 dengan kelompok dengan nilai RLPP≥0,90. Uji komparatif juga dilakukan pada responden wanita antara rasio kadar LDL/HDL pada kelompok

dengan nilai LP<80cm dengan kelompok dengan nilai LP≥80cm dan antara rasio kadar LDL/HDL pada kelompok dengan nilai RLPP<0,80 dengan kelompok

dengan nilai RLPP≥0,80. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t-tidak berpasangan bila data terdistribusi normal atau menggunakan uji Mann-Whitney

bila data tidak terdistribusi normal.

Data dilakukan uji korelasi dengan menggunakan analisis Pearson

apabila data terdistribusi normal atau analisis Spearman apabila data tidak terdistribusi normal. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 % dan data


(56)

Tabel VI. Panduan Interpretasi Uji Statistik (Dahlan, 2011) No. Parameter Nilai Interpretasi 1. Kekuatan korelasi ( r ) 0,00-0,199

0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat 2. Nilai signifikansi ( p ) P < 0,05 Terdapat korelasi

yang bermakna antara dua variabel yang diuji.

P > 0,05 Tidak terdapat korelasi yang

bermakna antara dua variabel yang diuji. 3. Arah korelasi + (positif) Searah, semakin besar

nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya. - (negatif) Berlawanan arah,

semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.

K. Kesulitan Penelitian

Kesulitan dalam penelitian ini adalah sulitnya responden untuk ikut serta

dalam penelitian. Mahasiswa dan mahasiswi yang diajak untuk berpartisipasi

takut pada jarum, sehingga penelitian yang awalnya dirancang menggunakan

teknik random sampling, pada akhirnya diubah menggunakan teknik non-random sampling. Peneliti mendatangi calon responden secara face to face pada saat menawarkan kesempatan untuk ikut serta pada penelitian.


(57)

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Karakteristik Responden Penelitian

Penelitian ini mengikutsertakan 60 mahasiswa dengan usia 17-24 tahun

dan 69 mahasiswi dengan usia 18-22 tahun yang aktif di Kampus III Universitas

Sanata Dharma. Teknik pengambilan sampel digunakan adalah non-random sampling sehingga diperoleh 129 orang yang bersedia mengikuti penelitian dan telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang didapat kemudian diuji

normalitasnya dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%.

Tabel VII. Profil Karakteristik Responden Pria

No. Karakteristik Pria (n=60) p 1. Usia (tahun) 21,0(17,0-24,0)** 0,000 2. LP (cm) 82,6(59,6-140,2)** 0,009 3. RLPP (cm) 0,9(0,8-1,1)** 0,026 4. LDL 113,3±28,2* 0,200 5. HDL 46,7±8,0* 0,200 6. Rasio LDL/HDL 2,4(0,6-4,8)** 0,044 ** Nilai signifikansi <0,05 berarti tidak terdistribusi normal

(Median(minimum-maksimum)

*Nilai signifikansi >0,05 berarti terdistribusi normal (Mean±SD)

Tabel VIII. Profil Karakteristik Responden Wanita

No. Karakteristik Wanita (n=69) p 1. Usia (tahun) 20,0(17,0-22,0)** 0,000 2. LP (cm) 72,0(55,9-102,1)** 0,050 3. RLPP (cm) 0,8±0,1* 0,200 4. LDL 111,2±25,3* 0,054 5. HDL 53,0(30,0-74,0)** 0,018 6. Rasio LDL/HDL 2,1(1,1-4,2)** 0,000 **Nilai signifikansi <0,05 berarti tidak terdistribusi normal

(Median(minimum-maksimum)


(58)

1. Usia

Pada penelitian ini responden yang terlibat adalah mahasiswa berusia

17-24 tahun dan mahasiswi berusia 18-22 tahun. Pada penelitian Chehrei, et al.

(2007) menyebutkan bahwa peningkatan lemak tubuh berjalan seiring dengan

bertambahnya usia, sehingga peningkatan risiko terjadinya obesitas yang dapat

berujung pada penyakit kardiovaskular juga meningkat. Adanya peningkatan

risiko obesitas ini dikarenakan oleh adanya akumulasi lemak perut.

Data usia responden diuji dengan menggunakan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95%. Rerata usia responden pria pada penelitian ini adalah 20 tahun dan nilai SD±1,5 dengan nilai signifikansi

(p=0,000) yang menunjukkan bahwa usia responden pria dalam penelitian ini

tidak terdistribusi normal. Distribusi usia responden pria dapat dilihat pada

histogram gambar 2.

Gambar 2. Histogram Distribusi Usia Responden Pria

Rerata usia responden wanita dalam penelitian ini adalah 20 tahun dan


(59)

distribusi usia responden wanita tidak merata. Distribusi usia responden wanita

dalam penelitian ini dapat dilihat pada histogram gambar 3.

Gambar 3. Histogram Distribusi Usia Responden Wanita

2. Lingkar pinggang

Perolehan nilai lingkar pinggang didapat dari pengukuran bagian tengah

antara margin tulang rusuk terakhir yang dapat diraba dengan bagian atas iliac crest dengan meteran. Pada penelitian yang dilakukan Klein, Allison, Heymsfield, Kelley, Leibel, Nonas, and Kahn (2007) menyebutkan bahwa metode antropometri berupa pengukuran lingkar pinggang dapat menghasilkan data

mengenai distribusi lemak yang dapat menjadi faktor risiko adanya obesitas dan

penyakit kardiovaskular. Dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa metode

ini direkomendasi untuk dilakukan pada pengukuran obesitas individu daripada

pengukuran antropometri dengan BMI. Data lingkar pinggang untuk responden

pria pada penelitian ini menunjukkan rerata sebesar 85,1 cm dan nilai SD±16,5

yang mengindikasikan bahwa rerata lingkar pinggang mahasiswa di kampus III

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memasuki range normal karena nilai lingkar pinggang normal untuk pria adalah < 90 cm menurut WHO (2008). Nilai


(60)

signifikansi yang diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan sebesar 95% (p=0,009) yang menunjukkan bahwa lingkar pinggang pada

responden pria tidak terdistribusi normal. Distribusi lingkar pinggang pada

responden pria dapat dilihat di histogram gambar 4.

Gambar 4. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Responden Pria

Data responden wanita juga diuji dengan uji Kolmogorov-Smirnov

dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan rerata sebesar 74,3 cm dan nilai

SD±9,8 yang berarti rerata lingkar pinggang mahasiswi di kampus III Universitas

Sanata Dharma juga memasuki range normal. Besar nilai normal lingkar pinggang untuk wanita adalah < 80 cm menurut WHO (2008). Nilai signifikansi

(p=0,050) yang menunjukkan bahwa data lingkar pinggang responden wanita

memiliki distribusi yang tidak normal. Pada penelitian Khanna, et al. (2011) menjelaskan bahwa pemeriksaan antropometri seperti lingkar pinggang sebagai

salah satu metode dapat dijadikan prediktor terjadinya penyakit kardiovaskular.

Distribusi lingkar pinggang pada responden wanita dapat dilihat di histogram


(61)

Gambar 5. Histogram Distribusi Lingkar Pinggang Responden Wanita

3. Rasio lingkar pinggang panggul

Rasio lingkar pinggang panggul merupakan perbandingan antara

pengukuran lingkar pinggang dengan lingkar panggul. Pengukuran dilakukan

dengan menggunakan meteran. Data rasio lingkar pinggang panggul diuji dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95% dan pada responden pria menunjukkan rerata sebesar 0,9 dan nilai SD±0,7 sehingga nilai

rasio lingkar pinggang panggul mahasiswa kampus III Universitas Sanata Dharma

masuk ke range normal karena nilai rasio lingkar pinggang panggul pria sebesar < 0,9 menurut WHO (2008). Penelitian Esmaillzadeh, et al. (2004) menyatakan bahwa rasio lingkar pinggang panggul merupakan metode paling baik sebagai

prediktor penyakit kardiovaskular pada pria Iran dibandingkan dengan lingkar

pinggang dan BMI. Nilai signifikansi yang didapat dari distribusi rasio lingkar

pinggang panggul responden pria (p=0,026) menunjukkan bahwa data rasio


(62)

rasio lingkar pinggang panggul pada responden pria dapat dilihat di histogram

gambar 6.

Gambar 6. Histogram Distribusi RLPP Responden Pria

Rasio lingkar pinggang panggul untuk responden wanita menunjukkan

rerata sebesar 0,8 dan nilai SD±0,1 dengan nilai signifikansi (p=0,200) yang

menunjukkan bahwa data rasio lingkar pinggang panggul responden wanita

terdistribusi normal. Menurut penelitian Devi (2011), rasio lingkar pinggang

panggul adalah metode sederhana dan ekonomis yang dapat digunakan sebagai

prediktor penyakit kardiovaskular. Distribusi rasio lingkar pinggang panggul pada

responden wanita dapat dilihat di histogram gambar 7.


(63)

4. Kadar LDL

Rerata kadar LDL dari responden pria adalah sebesar 113,3 mg/dL dan

SD±28,2 yang menunjukkan bahwa rerata kadar LDL mahasiswa kampus III

Universitas Sanata Dharma memasuki range antara optimal sampai batas atas dilihat dari nilai SD yang cukup besar. Data rasio diuji menggunakan

Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan sebesar 95% menghasilkan nilai signifikansi (p=0,200) yang menunjukkan bahwa data kadar LDL responden pria

terdistribusi normal. Menurut Al-Ajlan (2011) dalam penelitiannya mengenai

hubungan profil lipid dengan pengukuran antropometri pada mahasiswa di Arab

menyebutkan bahwa kadar LDL akan meningkat sejalan dengan bertambahnya

usia. Hal ini terkait dengan bertambahnya berat badan dan tinggi badan. Distribusi

kadar LDL pada responden pria dapat dilihat di histogram gambar 8.

Gambar 8. Histogram Distribusi Kadar LDL Responden Pria

Kadar LDL untuk responden wanita menunjukkan rerata sebesar 111,2

mg/dL dan nilai SD±25,3 dengan nilai signifikansi (p=0,054) yang menunjukkan


(64)

range kadar LDL yang optimal. Distribusi kadar LDL pada responden wanita dapat dilihat di histogram gambar 9.

Gambar 9. Histogram Distribusi Kadar LDL Responden Wanita

5. Kadar HDL

Penelitian Momiyama, et al. (2012) mengenai hubungan rasio kadar LDL/HDL dengan abdominal aortic atherosclerosis menyebutkan bahwa kadar HDL tunggal dengan abdominal aortic atherosclerosis mempunyai keterkaitan yang sangat erat, sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar HDL dapat dijadikan

indikator untuk prediktor penyakit kardiovaskular. Rerata kadar HDL dari

responden pria adalah sebesar 46,7 mg/dL dan SD±8,0 yang menunjukkan bahwa

responden pria mempunyai rerata nilai HDL normal. Data rasio diuji

menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan sebesar 95% menghasilkan nilai signifikansi (p=0,200) yang menunjukkan bahwa data kadar

LDL responden pria terdistribusi normal. Distribusi kadar LDL pada responden


(65)

Gambar 10. Histogram Distribusi Kadar HDL Responden Pria

Kadar HDL untuk responden wanita menunjukkan rerata sebesar 53,1

mg/dL dan nilai SD±10,3 dengan nilai signifikansi (p=0,018) yang menunjukkan

bahwa data kadar HDL responden wanita tidak terdistribusi normal, tetapi rerata

kadar HDL responden wanita memasuki range normal. Distribusi kadar HDL

pada responden wanita dapat dilihat di histogram gambar 11.


(66)

6. Rasio kadar LDL/HDL

Rerata rasio LDL/HDL dari responden pria adalah sebesar 2,5 dan

SD±0,8 yang menunjukkan bahwa responden pria mempunyai risiko rendah

terkena penyakit kardiovaskular. Data rasio diuji menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan sebesar 95% menghasilkan nilai signifikansi (p=0,044) yang menunjukkan bahwa data rasio kadar LDL/HDL responden pria

tidak terdistribusi normal. Menurut Enomoto, Adachi, Hirai, Fukami, Satoh,

Otsuka, et al. (2011) pada penelitiannya menyatakan bahwa rasio LDL/HDL adalah prediktor paling baik dalam mendeteksi progresi IMT (Intima-Media Thickness), artinya rasio LDL/HDL dapat menjadi prediktor penyakit kardiovaskular yang lebih baik daripada penggunaan kadar LDL atau HDL

tunggal pada pemeriksaan kadar lemak tubuh. Distribusi rasio kadar LDL/HDL

pada responden pria dapat dilihat di histogram gambar 12.


(67)

Rerata rasio LDL/HDL dari responden wanita adalah sebesar 2,2 dan

SD±0,7 dengan nilai signifikansi (p=0,000) yang menunjukkan bahwa data rasio

kadar LDL/HDL responden wanita tidak terdistribusi normal. Rerata rasio kadar

LDL/HDL responden wanita menunjukkan adanya risiko rendah penyakit

kardiovaskular. Distribusi rasio kadar LDL/HDL pada responden wanita dapat

dilihat di histogram gambar 13.

Gambar 13. Histogram Distribusi Rasio Kadar LDL/HDL Responden Wanita

B. Perbandingan Rerata Kadar LDL, HDL, dan Rasio LDL/HDL

Responden Pria pada LP<90 cm dan LP≥90 cm

Penelitian ini mengkategorikan data lingkar pinggang responden pria

menjadi dua kelompok, yaitu kelompok dengan LP<90 cm (yang tidak mengalami

obesitas sentral) dan LP≥90 cm (mengalami obesitas sentral). Kedua kelompok ini diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Saphiro-Wilk dan kemudian dinilai perbandingannya dengan menggunakan uji Mann-Whitney untuk data yang tidak terdistribusi normal atau uji t untuk data yang terdistribusi normal.


(1)

Lampiran 40. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Pria pada

RLPP<0,90

dan RLPP≥0,90

Test Statisticsa

HDL

Mann-Whitney U 233.000

Wilcoxon W 443.000

Z -2.623

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

a. Grouping Variable: Rasio Lingkar Pinggang Panggul

Lampiran 41. Uji Perbandingan Rerata Kadar HDL Responden Wanita pada

RLPP<0,85

dan RLPP≥0,85

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper HDL Equal variances

assumed .462 .499 1.533 67 .130 3.76471 2.45568 -1.13685 8.66626 Equal variances


(2)

Lampiran 42. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden Pria

pada RLPP<0,90 dan RLPP

≥0,90

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Rasio Kadar

LDL/HDL

Equal variances assumed

1.041 .312 4.118 - 58 .000 -.84750 .20582 1.25949 - -.43551

Equal variances not assumed

-3.922 33.609 .000 -.84750 .21608

-1.28681 -.40819

Lampiran 43. Uji Perbandingan Rerata Rasio Kadar LDL/HDL Responden

Wanita pada RLPP<0,

85 dan RLPP≥0,85

Test Statisticsa

Rasio Kadar LDL/HDL

Mann-Whitney U 289.000

Wilcoxon W 1942.000

Z -.842

Asymp. Sig. (2-tailed) .400

a. Grouping Variable: Rasio Lingkar Pinggang Panggul


(3)

Lampiran 44. Uji Korelasi

Spearman

Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul terhadap LDL pada Responden Pria

Correlations

Lingkar Pinggang LDL Spearman's rho Lingkar Pinggang Correlation Coefficient 1.000 .455**

Sig. (2-tailed) . .000

N 60 60

LDL Correlation Coefficient .455** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 .

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Rasio Lingkar Pinggang

Panggul LDL Spearman's rho Rasio Lingkar Pinggang

Panggul

Correlation Coefficient 1.000 .368** Sig. (2-tailed) . .004

N 60 60

LDL Correlation Coefficient .368**

1.000 Sig. (2-tailed) .004 .

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 45. Uji Korelasi

Spearman

Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul terhadap LDL pada Responden Wanita

Correlations

Lingkar Pinggang LDL Spearman's rho Lingkar Pinggang Correlation Coefficient 1.000 .243*

Sig. (2-tailed) . .044

N 69 69

LDL Correlation Coefficient .243* 1.000 Sig. (2-tailed) .044 .

N 69 69

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Rasio Lingkar Pinggang

Panggul LDL Spearman's rho Rasio Lingkar Pinggang

Panggul

Correlation Coefficient 1.000 .165 Sig. (2-tailed) . .177

N 69 69

LDL Correlation Coefficient .165 1.000 Sig. (2-tailed) .177 .


(4)

Lampiran 46. Uji Korelasi

Spearman

Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul terhadap HDL pada Responden Pria

Correlations

Lingkar Pinggang HDL Spearman's rho Lingkar Pinggang Correlation Coefficient 1.000 -.256*

Sig. (2-tailed) . .048

N 60 60

HDL Correlation Coefficient -.256* 1.000 Sig. (2-tailed) .048 .

N 60 60

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Rasio Lingkar Pinggang

Panggul HDL Spearman's rho Rasio Lingkar Pinggang

Panggul

Correlation Coefficient 1.000 -.373** Sig. (2-tailed) . .003

N 60 60

HDL Correlation Coefficient -.373**

1.000 Sig. (2-tailed) .003 .

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 47. Uji Korelasi

Spearman

Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul terhadap HDL pada Responden Wanita

Correlations

Lingkar Pinggang HDL Spearman's rho Lingkar Pinggang Correlation Coefficient 1.000 -.355**

Sig. (2-tailed) . .003

N 69 69

HDL Correlation Coefficient -.355** 1.000 Sig. (2-tailed) .003 .

N 69 69

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Rasio Lingkar Pinggang Panggul HDL Spearman's rho Rasio Lingkar Pinggang

Panggul

Correlation Coefficient 1.000 -.227 Sig. (2-tailed) . .060

N 69 69

HDL Correlation Coefficient -.227 1.000 Sig. (2-tailed) .060 .


(5)

Lampiran 48. Uji Korelasi

Spearman

Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada

Responden Pria

Correlations

Lingkar Pinggang

Rasio Kadar LDL/HDL Spearman's rho Lingkar Pinggang Correlation Coefficient 1.000 .459**

Sig. (2-tailed) . .000

N 60 60

Rasio Kadar LDL/HDL Correlation Coefficient .459** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 .

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Rasio Lingkar Pinggang

Panggul

Rasio Kadar LDL/HDL Spearman's rho Rasio Lingkar Pinggang

Panggul

Correlation Coefficient 1.000 .475** Sig. (2-tailed) . .000

N 60 60

Rasio Kadar LDL/HDL Correlation Coefficient .475** 1.000 Sig. (2-tailed) .000 .

N 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 49. Uji Korelasi

Spearman

Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar

Pinggang Panggul terhadap Rasio Kadar LDL/HDL pada

Responden Wanita

Correlations

Lingkar Pinggang

Rasio Kadar LDL/HDL Spearman's rho Lingkar Pinggang Correlation Coefficient 1.000 .455**

Sig. (2-tailed) . .000

N 69 69

Rasio Kadar LDL/HDL Correlation Coefficient .455**

1.000 Sig. (2-tailed) .000 .

N 69 69

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Rasio Lingkar

Pinggang Panggul Rasio Kadar LDL/HDL

Spearman's rho Rasio Lingkar Pinggang Panggul

Correlation Coefficient 1.000 .285*

Sig. (2-tailed) . .018

N 69 69

Rasio Kadar LDL/HDL Correlation Coefficient .285*

1.000

Sig. (2-tailed) .018 .

N 69 69


(6)

BIOGRAFI

Listya Purbarini adalah putri dari pasangan (Alm.) Aliyono

Cipto dan Suyatni. Lahir di Sragen pada tanggal 3

November 1990. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari

Taman Kanak-kanak Tribakti Sragen pada 1995-1997.

Kemudian dilanjutkan ke jenjang Sekolah Dasar XV

Sragen 1997-2003. Pendidikan sekolah menengah pertama

dienyam oleh penulis di SMP Negeri 1 Sragen tahun pelajaran 2003-2006 dan

dilanjutkan ke SMA Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2006-2009. Selanjutnya,

penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.