Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida dalam darah - USD Repository

  

KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG

PANGGUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DALAM DARAH

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

  Program Studi Farmasi Oleh:

  Eka Yulniati NIM : 078114033

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Eka Yulniati Nomor Mahasiswa : 078114033

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

KORELASI LINGKAR PINGGANG DAN RASIO LINGKAR PINGGANG

PANGGUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DALAM DARAH

  beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 26 Januari 2011 Yang menyatakan,

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan atas segala bimbingan, penyertaan dan perlindungan yang tak henti-hentinya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanannya baik waktu, tenaga maupun pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Rasa terima kasih penulis sampaikan kepada: 1.

  Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc., selaku rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Universitas Sanata Dharma.

  2. Dekan Fakultas Farmasi yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

  3. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing utama yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk berdiskusi serta memberi masukan dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan yang berharga.

  5. Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen penguji yang telah

  6. Ketua Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian tentang korelasi pengukuran antropometrik terhadap profil lipid dan kadar hs-CRP dalam darah sebagai prediktor penyakit kardiovaskular.

  7. Agung Santoso, S.Psi., selaku dosen statistik yang selalu memberikan pengarahan dan pembelajaran metode statistik penelitian.

  8. Semua dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma yang terlibat dalam penelitian “Korelasi Pengukuran Antropometrik Terhadap Profil Lipid dan

  Kadar hs- CRP Dalam Darah Sebagai Prediktor Penyakit Kardiovaskular” baik secara langsung berpartisipasi menjadi sukarelawan maupun secara tidak langsung membantu keberhasilan keberlangsungan penelitian.

  9. Laboratorium Prahita Yogyakarta yang telah membantu pemeriksaan darah sukarelawan penelitian.

  10. Mas Narto selaku karyawan sekretariat Fakultas Farmasi yang telah membantu administrasi surat saat proses berjalannya penelitian.

  11. Ipang Djunarko, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing akademik yang telah mendampingi dari awal penulis bergabung dalam bagian dari keluarga Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  12. Semua dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmunya kepada penulis.

  13. Semua guru Santa Maria Pekanbaru yang telah membagikan ilmunya kepada penulis.

  14. Papa, mama, kedua kakakku ”koko” dan kakak iparku “aso” yang selalu mencurahkan kasih sayang, memberikan dukungan moral, nasehat motivatif maupun materiil. Cinta dan perhatian kalian merupakan kekuatan bagiku.

  15. Mbak Lisa “Mbak Dul”, Ko Eric, Sisca, Lina, Fetri, Ridho “Mas Anang”, Ita dan Febri, teman seperjuangan yang telah bekerja keras untuk menjalankan penelitian dan mengolah data mentah di sela kesibukan yang padat. Canda, tawa dan kebersamaan memberikan semangat dan motivasi dalam menjalankan penelitian dan mengerjakan skripsi. Saran dan bantuan kalian sangat membantu dalam mengerjakan skripsi ini.

  16. Mega Gunawan, Ayu Asmoro Ningrum, Tika-tikuchu, Dewi “Ndut” yang selalu memberikan semangat, canda tawa dan selalu menyediakan kamar kalian sebagai tempat pelarian saat merasa bahagia maupun jenuh.

17. Teman-teman farmasi angkatan 2007 yang telah berjuang bersama dalam suka-duka perkuliahan.

  18. Verry Chandra atas kesabaran, cinta kasih, pertolongan, motivasi dan dorongan, yang senantiasa memberikan semangat dan kebahagiaan. You

  always brighten my days .

  19. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Keberadaan dan bantuan kalian membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan memiliki kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran dan pembelajaran bagi penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

  Yogyakarta, 26 Januari 2011 Penulis

PERNYATAAN KEASLIAN KASRYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang- undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 26 Januari 2011 Penulis

  (Eka Yulniati)

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL i …………………………………………………….. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii …………………………. HALAMAN PENGESAHAN iii ……………………………………………. HALAMAN PERSEMBAHAN iv ………………………………………….. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS v ………………………

  PRAKATA vi ………………………………………………………………..

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA x ………………………………….. DAFTAR ISI xi …………………………………………………………….. DAFTAR TABEL

  ………………………………………………………… xiv DAFTAR GAMBAR xv …………………………………………………….. DAFTAR LAMPIRAN

  …………………………………………………… xvi

  INTISARI ………………………………………………………………… xvii

  ABSTRACT

  ……………………………………………………………….. xviii

  BAB I PENGANTAR

  1 …………………………………………………… A.

  1 Latar Belakang ………………………………………………………..

  1.

  5 Permasalahan……………………………………………………...

  2.

  5 Keaslian penelitian………………………………………………...

  3.

  6 Manfaat penelitian…………………………………………………

  B. Tujuan Penelitian

  7 ……………………………………………………… A.

  8 Obesitas ……………………………………………………………….

  1.

  8 Definisi …………………………………………………………… 2.

  8 Klasifikasi………………………………………………………… 3.

  10 Patofisiologi……………………………………………………….

  B.

  Pengukuran Antropometri…………………………………………….. 12 C.

  14 Trigliserida…………………………………………………………….

  1.

  16 Mekanisme penyimpanan lipid di jaringan adiposa ……………… D.

  17 Landasan Teori………………………………………………………..

  E.

  19 Hipotesis………………………………………………………………

  BAB III METODE PENELITIAN 20 ………………………………………..

  A.

  20 Jenis dan Rancangan Penelitian……………………………………….

  B.

  21 Variabel Penelitian…………………………………………………….

  C.

  21 Definisi Operasional…………………………………………………..

  D.

  22 Subyek Penelitian……………………………………………………..

  E.

  23 Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………… F.

  24 Ruang Lingkup ……………………………………………………….

  G.

  25 Teknik Sampling……………………………………………………… H.

  26 Instrumen Penelitian…………………………………………………..

  I.

  26 Tata Cara Penelitian …………………………………………………..

  1.

  26 Observasi awal…………………………………………………….

  2.

  26 Permohonan izin dan kerjasama…………………………………..

  3.

  27 Penawaran kerjasama kepada calon responden …………..………

  5.

  28 Pengambilan darah dan pengukuran antropometri………………..

  6.

  30 Pembagian hasil pemeriksaan darah dan pengukuran antropometri 7.

  30 Pengolahan data secara statistik ………………………………….. J.

  30 Analisis Data Penelitian ……………………………………………… K.

  31 Kesulitan Penelitian…………………………………………………...

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  32 ………………………………… A.

  32 Profil dan Karakteristik Responden …………………………………..

  1.

  32 Karakteristik umur responden …………………………………… 2.

  33 Karakteristik lingkar pinggang responden ………………………..

  3.

  34 Karakteristik rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) responden...

  4.

  35 Karakteristik trigliserida responden ……………………………… B. Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida pada Lingkar Pinggang <90 cm dan Lingkar Pinggang >90cm

  37 …………………………………… C.

  Perbandingan Rerata Kadar Trigliserida pada Rasio Lingkar Pinggang Panggul <0,9 dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul >0,9

  38 …………...

  D.

  Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul Terhadap Kadar Trigliserida Dalam Darah

  …………………………… 39

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  43 …………………..……………… A.

  43 Kesimpulan…………………………………………………………… B.

  43 Saran………………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA

  44 ……………………………………………………. LAMPIRAN

  48 ………………………………………………………………

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel I. Klasifikasi Serum Trigliserida (mg/dL) menurut NCEP ATP

  III tahun 2001 ………………………………………………… 15

  Tabel II. Profil Karakteristik Responden ……………………………….

  32 Tabel III. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Kriteria Trigliserida 36 Tabel IV. Uji Hipotesis Komparatif Kadar Trigliserida pada Lingkar

  Pinggang <90cm dan Lingkar Pinggang >90 cm ……………

  37 Tabel IV. Uji Korelasi Spearman Lingkar Pinggang (cm) dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul Terhadap Kadar Trigliserida (mg/dL)

  ………………………………………………………... 39

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Obesitas abdominal

  9 …………………………………………

  Gambar 2. Bentuk tubuh apel dan pir

  9 ………………………………….. Gambar 3. Pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul

  12 …………

  Gambar 4. Skema subyek penelitian

  23 ……………………………………

  Gamabr 5. Skema kajian penelitian

  25 ……………………………………. Gambar 6. Grafik distribusi umur responden

  …………………………… 33 Gambar 7. Grafik distribusi lingkar pinggang responden (cm)

  …………. 34 Gambar 8. Grafik distribusi rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) responden

  35 ………………………………………………….. Gambar 9. Grafik distribusi kadar trigliserida responden (mg/dL)

  36 …….. Gambar 10. Diagram sebar korelasi lingkar pinggang (LP) terhadap kadar triglise rida (mg/dL)…………………………………………… 39

  Gambar 11. Diagram sebar rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) terhadap kadar trigliserida (mg/dL) …………………………… 40

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Ethical Clearence

  …………………………………………… 49 Lampiran 2. Informed Consent

  ……………………………………………. 50 Lampiran 3. Surat Izin Penelitian (WR III Universitas Sanata Dharma)

  51 …

  Lampiran 4. Surat Izin Penelitian (Dekan) ……………………………….. 52

  Lampiran 5. Surat Peminjaman Ruang …………………………………… 54

  Lampiran 6. Kartu Pencatatan Pemeriksaan ……………………………… 56

  Lampiran 7. Leaflet

  57 ………………………………………………………

  Lampiran 8. Pengambilan Darah dan Pengukuran Lingkar Pinggang

  58 ……

  Lampiran 9. Analisis Statistik …………………………………………….. 59

  

INTISARI

  Obesitas merupakan penimbunan lemak tubuh akibat ketidakseimbangan asupan dan pengeluaran energi. Obesitas berhubungan dengan peningkatan kadar trigliserida dalam darah. Peningkatan kadar trigliserida berperan dalam kejadian berbagai kasus penyakit jantung. Pencegahan merupakan langkah yang harus ditetapkan sedini mungkin untuk mencegah kejadian penyakit jantung. Pengukuran antropometri berupa pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul diharapkan dapat menjadi metode deteksi dini yang praktis, ekonomis dan aplikatif bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP) terhadap kadar trigliserida dalam darah.

  Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian potong lintang. Subyek penelitian adalah dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma sebanyak 70 responden yang dipilih secara purposive. Kriteria inklusi adalah pria berusia 30-50 tahun, berpuasa, dan bersedia diajak bekerjasama. Data dianalisis secara statistik yaitu uji hipotesis kompatif Mann-Whitney dan korelasi Spearman dengan taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 %.

  Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan kadar trigliserida yang bermakna antara kelompok lingkar pinggang >90 cm dan kelompok lingkar pinggang <90 cm dengan nilai p=0,001. Lingkar pinggang berkorelasi positif lemah dengan kadar trigliserida dengan nilai r=0,395 dan p=0,001 sedangkan rasio lingkar pinggang panggul berkorelasi positif tidak bermakna dengan kadar trigliserida dengan nilai r=0,075 dan p=0,535.

  Kata kunci: lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul, trigliserida

  

ABSTRACT

  Obesity is the accumulation of body fat due to imbalance of energy intake and expenditure. Obesity is associated with elevation triglycerides in blood that play a role in the incidence of heart disease. Prevention should be established as early as possible to prevent the incidence of heart disease. Anthropometric measurements such as waist circumference and waist to hip ratio are expected to be an early detection method. These methods are easy to do, inexpensive and applicative. The purpose of this study is to determine the correlation between waist circumference and waist to hip ratio with triglycerides.

  This study used cross-sectional study design. Subjects were lecturer and staff of Sanata Dharma University. Seventy respondents were selected purposively. Inclusion criteria were men aged 30-50 years, fasting, and willing to cooperate. Data were analyzed statistically by Mann-Whitney and Spearman with 95% confidence intervals.

  Triglyceride levels are significant differences between group with waist circumference >90 cm and waist circumference <90 cm (p=0.001). Waist circumference has significant positive weak correlation with triglyceride level (r=0.395, p=0.001) whereas waist to hip ratio has no significant positive correlation with triglyceride level (r=0.075, p=0.535).

  Key words: waist circumference, waist to hip ratio, triglyceride

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Obesitas adalah penumpukan lemak dalam tubuh (Soegih, 2009) dan

  secara klinis didefinisikan sebagai kelebihan jumlah lemak di jaringan adiposa (Keller, 2008). Insidensi obesitas mulai berkembang menjadi epidemi dunia sejak tahun 1980an. Terjadi peningkatan jumlah kasus obesitas sebesar 30% pada populasi Amerika sejak tahun 1980 hingga 2002. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat (Mathew, Francis, Kayalar dan Cone, 2008). World Health

  

Organization (WHO) menyatakan obesitas telah menjadi pandemik global di

  seluruh dunia dan merupakan masalah kesehatan kronis terbesar pada orang dewasa. Di Indonesia, menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional obesitas pada penduduk berusia >15 tahun adalah 10,3% (laki-laki 13,9%, perempuan 23,8%) (Depkes, 2009).

  Epidemi ini terutama disebabkan oleh perubahan hidup instan yang melibatkan perubahan pola makan dan kebiasaan olahraga (Mathew, et al., 2008).

  Gaya hidup sedentary dan pola hidup serba instan, praktis dan cepat merupakan ciri khas masyarakat modern di perkotaan. Kesibukan dan tingginya rutinitas masyarakat modern menjadi salah satu alasan utama terjadinya pergeseran gaya hidup ini. Makanan yang dipilih tidak lagi dipertimbangkan nilai gizinya dan cenderung memilih makanan cepat saji yang umumnya tinggi lemak dan gula. Makanan tinggi lemak dan gula, bila tidak diringi dengan olahraga dapat menyebabkan obesitas. Obesitas terjadi akibat ketidakseimbangan asupan dan pengeluaran energi (Dale dan Federman, 2003).

  Konsumsi makanan berlemak tinggi akan menyebabkan peningkatan profil lemak dalam tubuh, seperti peningkatan kadar trigliserida dalam darah.

  Menurut Dale dan Federman (2003), kelebihan trigliserida akan disimpan dalam sel adiposit sebagai cadangan energi bagi tubuh. Jaringan adiposa yang kaya akan sel adiposit terdapat terutama di lengan, pinggang dan pinggul (Soegih, 2009). Pada pria, penimbunan terutama terjadi di area abdominal karena enzim lipoprotein lipase sangat aktif bekerja di jaringan adiposa abdominal (Dale dan Federman, 2003). Tipe tubuh pria cenderung tipe apple dengan lingkar pinggang yang lebih lebar daripada lingkar panggul.

  Trigliserida bersifat atherogenik sehingga bila kadar trigliserida meningkat dapat menyebabkan terjadinya penyakit kardiovaskuler (Dale dan Federman, 2003). Asia Pacific Cohort Studies Collaboration (2004) menemukan bahwa kadar trigliserida merupakan prediktor penyakit kardiovaskular dan risiko stroke di kawasan Asia-Pasifik. Penelitian Tirosh et al. (2007) di Cina menemukan peningkatan kadar trigliserida berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pria. Penyakit kardiovaskular menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia meskipun pengobatan di bidang ini maju pesat.

  Pencegahan penyakit kardiovaskular dapat dilakukan dengan melakukan pemerikasaan profil lipid dalam darah secara berkala. Mahalnya biaya pemeriksaan darah di laboratorium mengakibatkan tidak semua masyarakat mendapatkan pelayanan ini secara optimal sebagai pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular.

  Pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular merupakan langkah yang harus ditetapkan sedini mungkin (Jalal, Liputo, Susanti, dan Oenzil, 2006).

  Obesitas abdominal meningkatkan kejadian penyakit jantung secara tidak langsung dengan mempengaruhi faktor-faktor risiko penyakit jantung. Obesitas abdominal berkaitan dengan timbulnya dislipidemia (Mathew, et al., 2008). Penampakan klinis dari obesitas abdominal adalah peningkatan ukuran lingkar pinggang (Indra,2006). Penelitian Lakka, Lakka, Tuomilehto dan Salonen (2002) di Finlandia Timur dan Welborn, Dhaliwal dan Bennett (2003) di Australia menemukan adanya peningkatan laju kematian akibat penyakit kardiovaskular pada responden dengan peningkatan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul.

  Pengukuran lingkar pinggang dan lingkar panggul merupakan metode yang praktis untuk menentukan distribusi lemak dan pertambahan lemak tubuh (Mathew, et al., 2008). Penelitian Chan, Watts, Barrett dan Burke (2003) di Australia menemukan bahwa lingkar pinggang dan rasio lingkar panggul merupakan prediktor massa jaringan adiposa intraperitoneal yang kuat.

  Pengukuran ini dapat dilakukan secara mandiri dan ekonomis sehingga dapat dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat sebagai metode dini deteksi dislipidemia. Metode deteksi dini memungkinkan perencanaan langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit yang dapat

  Penelitian mengenai obesitas dan penyakit kardiovaskular telah dilakukan sejak tahun 1948 di kota Framingham. Penelitian Jantung Framingham mengikuti perkembangan 5881 pasien (usia rata-rata 55 tahun) selama 14 tahun menemukan bahwa kejadian kematian akibat serangan jantung mendadak terjadi 40 kali lebih tinggi pada pria dan wanita yang obesitas. Hubungan antara obesitas abdominal dan kadar trigliserida mulai banyak diteliti. Penelitian Esmaillzadeh, Mirmiran dan Azizi (2004) di Tehran menemukan bahwa lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul berkorelasi positif dengan trigliserida pada pria.

  Penelitan Welborn et al. (2003) di Australia menemukan adanya korelatif positif antara pengukuran antropometri dengan kadar trigliserida pada pria. Penelitian Gruson et al. (2010) berupa penelitian prospektif selama 10 tahun di Australia juga menemukan bahwa lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul berkorelasi positif dengan trigliserida pada pria.

  Kemampuan prediksi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap faktor risiko penyakit jantung seperti hipertrigliserida bergantung pada populasi dan berbeda-beda pada tiap ras (Esmaillzadeh, et al., 2004). Perlu dilakukan penelitian hubungan antara ukuran lingkar pinggang, rasio lingkar pinggang-panggul dan kadar trigliserida dalam darah di Yogyakarta dengan responden karyawan dan dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini belum pernah dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dari penelitian ini diharapkan pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) dapat digunakan sebagai salah satu metode yang dan rasio lingkar pinggang-panggul diharapkan dapat menjadi indikator awal bagi masyarakat Yogyakarta terutama karyawan dan dosen pria di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk memperbaiki pola hidup.

  1. Permasalahan

  Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat penulis adalah bagaimana korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar trigliserida dalam darah pada karyawan dan dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?

  2. Keaslian penelitian

  Beberapa penelitian mengenai korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul (RLPP) terhadap kadar trigliserida dalam darah yang telah dipublikasikan adalah sebagai berikut: a.

  Abdominal Obesity is Associated with Increased Risk of Acute Coronary

  Events in Men oleh Lakka et al. (2002) dengan rancangan population- based study . Subyek penelitian sebanyak 1.346 pria berusia 42-60 tahun di

  Finlandia Timur.

  b.

  Waist Dircumference, Waist-Hip Ratio and Body Mass Index and Their

  Correlation with Cardiovascular Disease Risk Factor in Australian Adult oleh Dalton et al. (2003) dengan rancangan penelitian potong-lintang.

  Subyek penelitian sebanyak 11.247 orang berusia > 25 tahun di Australia.

  c.

  Waist-Hip Ratio is The Dominant Risk Factor Predicting Cardiovascular

  Death in Australian oleh Welborn et al. (2003) dengan rancangan penelitian potong lintang. Subyek penelitian sebanyak 9.206 orang dengan usia 20-69 tahun di Australia.

  d.

  Waist-To-Hip Ratio Is A Better Screening Measure For Cardiovascular

  Risk Factor Than Other Anthropometric Indicators In Tehranian Adult Men oleh Esmaillzadeh et al. (2004) dengan rancangan penelitian potong-

  lintang. Subyek penelitian sebanyak 4449 orang pria berusia 18-74 tahun di Tehran.

  e.

  Excess Accumulation of Body Fat is Related to Dyslipidemia in Normal-

  Weight Subjects oleh Ito et al. (2004) dengan rancangan penelitian potong-

  lintang. Subyek penelitian sebanyak 265 pria dan 741 wanita berusia 21- 69 tahun di Jepang.

  f.

  Anthropometric Assessment of Abdominal Obesity and Coronary Heart

  Disease Risk in Men: The Prime Study oleh Gruson et al. (2010) dengan

  rancangan penelitian prospektif. Subyek penelitian sebanyak 10.602 orang pria berusia 50-59 tahun.

3. Manfaat penelitian a.

  Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai obesitas abdominal, trigliserida dan pengukuran antropometri terutama lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) sebagai metode deteksi dini pada orang dewasa. b.

  Manfaat praktis Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul diharapkan dapat menjadi salah satu metode deteksi dini terjadinya peningkatan kadar trigliserida dalam darah (hipertrigliserimia). Pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul merupakan metode yang ekonomis dan praktis serta dapat dilakukan oleh segala lapisan masyarakat tanpa memerlukan keahlian khusus dan bantuan tenaga ahli.

B. Tujuan Penelitian

  Mengetahui korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang- panggul (RLPP) terhadap kadar trigliserida dalam darah pada karyawan dan dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Obesitas 1. Definisi Berat badan ideal seseorang ditentukan berdasarkan tinggi badan, jenis

  kelamin dan kerangka tubuh (Taylor dan Candrasoma, 1995). Secara definisi obesitas berbeda dengan overweight atau yang dikenal dengan kelebihan berat badan. Obesitas berasal dari bahasa Latin yaitu ob dan edere yang berarti makan. Obesitas secara klinis didefinisikan sebagai kelebihan jumlah lemak di jaringan adiposa (Keller, 2008). Overweight adalah peningkatan berat badan relatif dibandingkan terhadap standar (Soegih, 2009).

  Menurut

  National Cholesterol Education Program’s Adult

Treatment Panel III (NCEP-ATP III) tahun 2002, obesitas berkontribusi terhadap

  hipertensi, peningkatan kolesterol serum, penurunan HDL dan hiperglikemia dan semua itu berkatian dengan peningkatan resiko kardiovaskular.

2. Klasifikasi

  Peningkatan lemak tubuh terutama di daerah abdominal daripada di daerah pinggul, paha atau lengan disebut obesitas sentral (Soegih, 2009). Lemak yang terakumulasi di daerah abdominal (jaringan visceral) memiliki risiko kesehatan yang lebih besar daripada lemak yang terdistribusi di panggul dan paha (Carson, Burke, dan Hark, 2004).

  Gambar 1. Obesitas abdominal (Lazar, 2007) Litin (2009) mengungkapkan ada dua bentuk tubuh berdasarkan lokasi penimbunan lemak tubuh yaitu bentuk apel dan bentuk pir (gambar 2). Bentuk apel adalah bentuk tubuh dengan penimpunan lemak di pinggang dan bentuk pir adalah tipe tubuh dengan penimbunan lemak di bawah pinggang seperti paha, pinggul dan bokong.

  Gambar 2. Bentuk tubuh apel dan pir (Goldman, 2008) Menurut Litin (2009) lebih baik memiliki bentuk tubuh pir dibandingkan jantung, diabetes dan beberapa kanker. Penelitian menemukan akumulasi kelebihan lemak terutama di area abdominal berkontribusi terhadap kejadian dislipidemia (Ito, et al., 2007).

  Menurut Taylor dan Candrasoma (1995) terdapat dua tipe obesitas yaitu obesitas yang timbul pada saat dewasa (adult onset obesity) dan obesitas yang timbul sejak masa kanak-kanak (child-hood onset obesity). Obesitas yang umum terjadi di masyarakat adalah obesitas yang timbul pada saat dewasa. Obesitas ini berkaitan dengan hipertropi dari sel lemak yang ada. Hipertropi merupakan bertambah besarnya sel-sel jaringan. Obesitas yang timbul sejak masa kanak- kanak terjadi karena adanya hiperplasi dari sel lemak yang diikuti dengan hipertropi sel lemak tersebut. Hiperplasi merupakan bertambahnya jumlah sel-sel di dalam jaringan karena terjadi pembelahan sel-sel jaringan. Kedua tipe obesitas ini terjadi akibat kelebihan asupan kalori dalam jangka waktu lama melebihi kalori yang dibutuhkan untuk menjaga fungsi tubuh.

3. Patofisiologi

  Obesitas adalah gangguan yang kompleks dan multifaktorial namun penyebab umum semua kasus obesitas adalah kelebihan kalori yang dikonsumsi dibandingkan dengan kalori yang dibutuhkan. Kelebihan kalori disimpan dalam lemak tubuh (Dale dan Federman, 2003). Faktor yang mempengaruhi terjadinya obesitas adalah: a.

  Faktor diet Peningkatan persentase lemak dalam makanan yang dikonsumsi dalam konsumsi karbohidrat hilang ketika karbohidrat diubah menjadi trigliserida sedangkan hanya 3% kalori yang terdapat dalam konsumsi lemak yang digunakan ketika lemak tersebut disimpan dalam bentuk trigliserida (Dale dan Federman, 2003).

  b.

  Penyimpanan lemak Kelebihan nutrien akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam sel adiposit. Penyimpanan ini diatur oleh enzim lipoprotein lipase. Aktifitas enzim ini berbeda-beda di setiap bagian tubuh (Dale dan Federman, 2003).

  c.

  Keseimbangan energi dalam tubuh Keseimbangan energi dalam tubuh diperoleh dengan menyeimbangkan jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan jumlah energi yang digunakan oleh tubuh. Terlalu banyak energi yang masuk atau terlalu sedikit energi yang digunakan mengakibatkan terjadinya obesitas (Dale dan Federman, 2003).

  Orang dengan pola hidup sedentari akan mudah bertambah berat badan karena hanya sedikit kalori yang digunakan untuk beraktifitas (Litin, 2009).

  d.

  Faktor genetik Gen berperan dalam keseimbangan kalori dan energi tubuh. Jika salah satu atau kedua orang tua kandung menderita obesitas, kemungkinan anak menderita obesitas meningkat sebesar 25-30%. Gen juga mempengaruhi jumlah lemak tubuh yang tersimpan dan bagaimana lemak tubuh didistribusikan (Litin, 2009).

B. Pengukuran Antropometri

  Akumulasi dari lemak tubuh dapat diketahui dengan perhitungan indeks massa tubuh (IMT), ketebalan lipatan trisep (triceps skinfold thickness)¸ lingkar lengan (mid-arm circumference), dan rasio lingkar pinggang panggul (Kumar, Abbas, Nelson, dan Aster, 2010). Walaupun indeks massa tubuh banyak digunakan sebagai pengukuran klinis untuk menentukan overweight dan obesitas, indeks massa tubuh tidak dapat mengukur distribusi lemak tubuh. Lemak di jaringan viseral (daerah abdominal) diketahui dengan pengukuran lingkar pinggang dan/atau rasio lingkar pinggang panggul (Alhamdan, 2008). Indeks massa tubuh tidak mempertimbangan susunan tubuh individu seperti berperawakan besar atau lebih berotot (Litin, 2009).

  Penelitian Chan et al. (2003) di Australia menemukan bahwa lingkar pinggang dan rasio lingkar panggul merupakan prediktor massa jaringan adiposa intraperitoneal yang kuat (p<0,001). Kekuatan korelasi antara lingkar pinggang dan rasio lingkar panggul sebagai prediktor massa jaringan adiposa intraperitoneal yang kuat tidak berbeda signifikan secara statistik (p=0,285).

  Pengukuran lingkar pinggang menggunakan pita pengukur antropometri (Soegih, 2009). Lokasi pengukuran lingkar pinggang terletak di antara tulang rusuk paling bawah dengan tepi atas tulang panggul. Pengukuran dilakukan horizontal melingkar perut sejajar tepi atas tulang panggul dan pararel dengan lantai. Pada saat pembacaan pita pengukur tidak boleh menekan kulit dan subyek dalam kondisi ekspirasi normal (Indra, 2006). Pengukuran lingkar panggul dilakukan di lingkaran terbesar dari panggul, dan pasien berdiri tegak, kedua tangan di samping tubuh dan kaki dirapatkan (Soegih, 2009).

  Kriteria lingkar pinggang menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2006 dan World Health Organization (WHO) tahun 2000 untuk orang Asia Selatan adalah >90 cm untuk pria dan >80 cm untuk wanita. Pria dengan rasio lingkar pinggang panggul >0,90 dan wanita dengan rasio lingkar pinggang panggul >0,85 menderita obesitas sentral (WHO, 1999). Penyesuaian ini dilakukan karena populasi Asia memiliki morbiditas dan mortalitas yang terjadi pada orang dengan lingkar pinggang yang lebih kecil dibandingkan dengan ras Eropa (WHO, 2000).

  Penelitian Lakka et al. (2002) di Finlandia Timur menemukan pria lansia dengan rasio lingkar pinggang panggul >0,91 memiliki risiko penyakit jantung koroner tiga kali lebih besar dibandingkan pria lansia dengan rasio lingkar pinggang panggul <0,91. Pria lansia dengan lingkar pinggang >90cm memiliki risiko penyakit jantung koroner dua kali lebih besar dibandingkan pria lansia dengan lingkar pinggang <83,5 cm. Penelitian Welborn et al. (2003) di Australia pinggang 88-102cm atau lebih, atau ketika rasio lingkar pinggang panggul >0,8 pada wanita dan >0,9 pada pria.

  Penelitian menyarankan rasio lingkar pinggang panggul sebagai prediktor faktor risiko penyakit jantung koroner yang lebih baik dibandingkan dengan lingkar pinggang (Lakka, et al., 2002; Welborn, et al., 2003; Dalton, et al., 2003; Esmaillzadeh, et al.,2004). Namun, kemampuan prediksi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap faktor risiko penyakit jantung bergantung pada populasi dan berbeda-beda pada tiap ras (Esmaillzadeh, et al. ,2004).

C. Trigliserida

  Mayoritas lemak pada makanan yang dikonsumsi adalah trigliserida dengan struktur tiga asam lemak terikat menjadi satu oleh molekul gliserol.

  Trigliserida adalah ester trihidrat alkohol gliserol dan asam lemak (Murray, Granner, dan Rodwell, 2006). Trigliserida adalah lipid yang paling banyak ditemukan dalam tubuh hewan. Hal ini dikarenakan trigliserida berfungsi sebagai penyimpanan makanan. Trigliserida ditemukan dalam sebagian besar sel, tetapi terutama terdapat dalam sel jaringan adiposa membentuk lemak depot (Ngili, 2009). Jaringan adiposa merupakan depot energi utama tubuh dan memberikan insulasi bagi tubuh saat kehilangan panas (Dale dan Federman, 2003). Trigliserida jaringan adiposit adalah cadangan bahan bakar utama tubuh. Peningkatan kadar trigliserida darah disebut hipertrigliseridemia (Litin, 2009). Kadar trigliserida dan kolesterol yang tinggi dalam darah mendorong terjadinya atherosklerosis (Crowley, 2001).

  Tabel I. Klasifikasi Serum Trigliserida (mg/dL) menurut NCEP ATP III tahun 2001

  Kadar Trigliserida Keterangan (mg/dL)

  <150 Normal 150-199 Batas tinggi 200-499 Tinggi

  >500 Sangat tinggi Penelitian observasional menunjukkan kadar trigliserida lebih besar dari 200 mg/dl secara signifikan meningkatkan resiko penyakit arteri koroner pada orang dengan peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar HDL dalam darah. Peningkatan kadar trigliserida juga dikaitkan dengan peningkatan faktor koagulasi dan penurunan aktifitas fibrinolitik. Stockholm Ishaemic Heart Disease Secondary

  

Prevention Study menemukan bahwa penurunan kadar trigliserida menurunkan

  angka mortalitas penyakit koroner (cit., Dale dan Federman, 2003). Asia Pacific

Dokumen yang terkait

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar HS-CRP dalam darah pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 0 120

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

1 1 167

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

0 1 114

Korelasi lingkar pingang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar trigliserida pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung.

0 0 157

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL/HDL pada mahasiswa dan mahasiswi kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 143

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang-panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada mahasiswa dan mahasiswi di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 1 124

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar trigliserida pada mahasiswa dan mahasiswi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 108

Korelasi lingkar pingang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar trigliserida pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung

0 1 155

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar glukosa darah puasa pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung

0 2 112

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio kadar LDL HDL pada diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Temanggung

0 1 165