PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIKAN KELAS IV PADA MATA PELAJARA MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

  

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY DALAM MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIKAN KELAS IV PADA

MATA PELAJARA MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH

NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Dalam Ilmu Tarbiyah

Oleh :

Hindira Wardani

NPM. 1211100010

  

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

BSTRAK

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG

Oleh:

Hindira Wardani

  Salah satu faktor rendahnya motivasi belajar siswa dan kurang meresponnya terhadap materi yang disampaikan pada mata pelajaran matematika dalam kegiatan belajar mengajar yaitu guru tidak menggunakan metode yang bervariasi dan cenderung menggunakan metode konvensional. Untuk menyikapi permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk menggunakan metode outdoor

  study. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah penerapan metode outdoor study dapat meningkatkan motivasi peserta didik kelas IV MIN 10

  Bandar Lampung?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan metode outdoor study terhadap peningkatkan motivasi belajar matematika di kelas IV MIN 10 Bandar Lampung.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Quasy Eksperimen

  Desain). Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas IV MIN

  10 Bandar Lampung yang berjumlah 48 peserta didik. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, dan didapat kelas IV B berjumlah 24 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan kelas IV A berjumlah 24 peserta didik sebagai kelas kontrol. Analisis yang digunakan umtuk menganalisis data hasil penelitian adalah uji t (t test) pada data hasil angket awal-angket akhir.

  Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta mengacu pada rumusan masalah pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar matematika peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Metode outdoor study dan konvensional. Peningkatan motivasi belajar menggunakan Metode outdoor study lebih baik dari pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Rata-rata peningkatan motivasi belajar matematika yang menggunakan Metode outdoor study berada pada katagori sedang.

  Kata kunci: Outdoor Study, motivasi belajar matematika.

  KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat : Jl. Let. Kol. H. Suratmin Sukarame I Bandar Lampung Telp ( 0721 ) 703260

  

PERSETUJUAN

  Judul Skripsi : Penerapan Metode Outdoor Study dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik kelas IV pada Mata Pelajaran Matematika di MIN

  10 Bandar Lampung Nama : Hindira Wardani NPM : 1211100010 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

  

MENYETUJUI

  Telah Dimunaqosyahkan dan Dipertahankan Dalam Sidang Munaqosyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

  Pembimbing I Pembimbing II Dra. Chairul Amriyah, M.Pd Dr. Nanang Supriadi, M.Sc NIP.196810201989122001 NIP.197911282005011005

Mengetahui

Ketua Jurusan PGMI

  

Syofnidah Ifrianti, M.Pd

NIP.196910031997022002

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  Alamat : Jl. Let. Kol. H. Suratmin Sukarame I Bandar Lampung Telp ( 0721 ) 703260 PENGESAHAN

  Skripsi Dengan Judul, “ PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY DALAM

  MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG ” Disusun oleh HINDIRA WARDANI. NPM. 1211100010. Prodi

  Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada Hari/Tanggal:Selasa/6 Juni 2017.

  TIM MUNAQASYAH Ketua : Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd (………………….) Sekretaris : Ayu Nur Shawmi, M.Pd.I (………………….) Penguji Utama : Drs. H. Badrul Kamil, M.Pd (………………….) Penguji Pendamping 1: Dra. Chairul Amriyah, M.Pd (………………….) Penguji Pendamping II: Dr. Nanang Supriyadi, M.Sc (………………….)

  Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan

  Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd NIP. 195608101987031001

  MOTTO َنوﱡدَرُﺗَﺳ َو َنوُﻧِﻣ ْؤُﻣْﻟا َو ۖ◌ ُﮫُﻟوُﺳَر َو ْمُﻛَﻠَﻣَﻋ ُﱠﷲ ىَرَﯾَﺳَﻓ اوُﻠَﻣْﻋا ِلُﻗ َو َنوُﻠَﻣْﻌَﺗ ْمُﺗْﻧُﻛ ﺎَﻣِﺑ ْمُﻛُﺋﱢﺑَﻧُﯾَﻓ ِةَدﺎَﮭﱠﺷﻟا َو ِبْﯾَﻐْﻟا ِمِﻟﺎَﻋ ٰﻰَﻟِإ

  Artinya : “Dan Katakanlah: " Bekerjalah kamu, maka Allah dan

Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan

kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib

dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu

  1 kerjakan”. (Q.S. At- Taubah : 105)

  1

  

PERSEMBAHAN

  Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, ku persembahkan karya kecil ku ini untuk orang-orang yang ku sayangi :

  1. Kedua orang tuaku, Bapak Bawono dan Ibu Hartati, yang tak pernah lelah menguntai langkah untuk membentuk diri ini menjadi insan berilmu dan berakhlak karimah. Terima kasih atas segala pengorbanan yang tak akan terbalas betapa pun seluruh isi dunia ku persembahkan.

  2. Terima kasih untuk keluargaku dan sahabat-sahabatku semua yang telah banyak mendukung dan senantiasa mendo’akanku.

  3. Almamaterku UIN Raden Intan Lampung dimana tempat penulis menuntut ilmu.

RIWAYAT HIDUP

  Hindira Wardani, anak dari pasangan Bapak Bawono dan Ibu Hartati dilahirkan di desa Bagung Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen kota Jawa Tengah, pada tanggal 01 Januari 1995 merupakan anak pertama dari 2 bersaudara.

  Pendidikan formal dimulai dari Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Bagung Kecamatan Prembun Kabupaten Kebumen kota Jawa Tengah dan lulus pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan study ke Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Prembun dan lulus pada tahun 2009. Setelah itu, melanjutkan pada jenjang sekolah berikutnya di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2012. Berikutnya, penulis melanjutkan proses pendalaman ilmu di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dimulai pada semester 1 tahun pelajaran 2012.

KATA PENGANTAR

  

   

  Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang telah mengamanahkan nikmat atas sehat dan kecerdasan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Outdoor Study dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik kelas IV pada Mata Pelajaran Matematika di MIN 10 Bandar Lampung” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

  Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis merasa perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

  1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.

  2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua dan Ibu Nurul Hidayah, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Dra. Chairul Amriyah, M.Pd selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Nanang Supriadi, M.Sc selaku pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan atau saran kepada penulis.

  4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama kegiatan pembelajaran.

  5. Bapak Suntari, S.Ag selaku Kepala MIN 10 Bandar Lampung, dewan guru beserta staf yang telah banyak memberikan bantuan informasi selama kegiatan penelitian hingga selesainya skripsi ini.

  6. Ibu Elyanah, S.Pd dan Ibu Daryati, S.Pd.I selaku guru matematika kelas IV B dan IV A MIN 10 Bandar Lampung yang telah bersedia membantu penulis selama penelitian.

  7. Teman-teman PGMI angkatan 2012 (khususnya PGMI A), KKN 106, PPL 73 dan semua pihak yang tak mungkin disebutkan satu persatu..

  8. Semua pihak yang telah membantu sehingga terselesainya penulisan skripsi ini khususnya rekan-rekan jurusan PGMI UIN Raden Intan Lampung.

  9. Almemater UIN Raden Intan Lampung.

  Penulis menyadari penelitan ini masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, maka atas segala kekurangan, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan untuk kesempurnannya. Akhirnya, dengan iringan ucapan terima kasih penulis panjatkan do’a kehadirat Allah SWT, semoga jerih payah dan amal bapak-bapak dan ibu-ibu serta teman- teman sekalian akan mendapatkan balasan sebaik-baiknya dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan para pembaca umumnya. Amin.

  Bandar Lampung, 07 Maret 2017 Penyusun

  Hindira Wardani

  1211100010

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i ABSTRAK .................................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 15 C. Batasan Masalah .......................................................................... 15 D. Rumusan Masalah ....................................................................... 16 E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 16 F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 16 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Mata Pelajaran Matematika ........................................................ 18

  1. Pengertian Mata Pelajaran Matematika................................. 18

  2. Hakekat Matematika Sekolah ............................................... 20

  3. Hakekat Pembelajaran Matematika Sekolah ......................... 21

  4. Tujuan Pembelajaran Matematika........ ................................. 22

  5. Langkah Pembelajaran Matematika ...................................... 23

  B. Metode Outdoor Study ............................................................... 24

  1. Pengertian Metode Outdoor Study ........................................ 24

  2. Arti Penting Mengajar di Luar Kelas .................................... 26

  3. Tujuan Mengajar di Luar Kelas ............................................ 27

  4. Langkah-langkah Metode Outdoor Study ............................. 28

  C. Motivasi .................................................................................... 31

  1. Pengertian Motivasi ............................................................. 31

  2. Fungsi Motivasi ................................................................... 32

  3. Indikator Motivasi ................................................................ 34

  D. Pengertian Belajar ...................................................................... 37

  E. Motivasi Belajar ........................................................................ 38

  F. Penerapan Metode Outdoor Study Terhadap Motivasi Belajar .... 40

  G. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 40

  H. Hipotesis ................................................................................... 41

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................... 43 B. Tempat dan Penelitian ............................................................... 45

  1. Tempat Penelitian ............................................................... 45

  2. Waktu Penelitian ................................................................. 45

  C. Variabel Penelitian .................................................................... 46

  D. Populasi dan Sampel ................................................................. 47

  1. Populasi .............................................................................. 47

  2. Sampel ................................................................................ 48

  E. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 49

  F. Instrumen Penelitian ................................................................. 49

  G. Analisis Data Instrumen ............................................................ 49

  1. Uji Validitas ........................................................................ 49

  H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 51

  1. Uji Persyaratan Pengujian Hipotesis .................................... 53

  a. Uji Normalitas ............................................................... 53

  b. Uji Homogenitas ........................................................... 54

  2. Pengujian Hipotesis dengan Menggunakan N-Gain ............. 55

  3. Pengujian Hipotesis ............................................................. 56

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian ........................................................... 59

  1. Analisis Data ....................................................................... 59

  a. Hasil Uji Instrumen Penelitian ....................................... 59 1) Validitas Isi ............................................................. 59

  b. Data Kemampuan Awal Peserta Didik ........................... 62

  c. Hasil Uji Prasyarat Data Angket Awal ........................... 63 1) Uji Nomalitas Data Angket Awal............................. 63 2) Uji Kesamaan Dua Varians Data Angket Awal ........ 64 3) Uji perbedaan Data Angket Awal............................. 64

  d. Data Peningkatan Motivasi Belajar Matematika............. 66 1) Uji Normalitas Data Peningkatan ............................. 68 2) Uji Kesamaan Dua Varians Data Peningkatan .......... 69 3) Hipotesis Peningkatan Motivasi Belajar Matematika 70

  B. Pembahasan .............................................................................. 72

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 73 B. Saran ......................................................................................... 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun manusia berada. Pada dasarnya pendidikan adalah laksana eksperimen yang tidak pernah selesai

  sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini. Dikatakan demikian karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Dengan demikian pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

  Sependapat dengan hal tersebut, Islam juga sangat mengutamakan pendidikan sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Az-Zumar ayat 9 yang berbunyi :

  (٩) … ِبﺎَﺒْﻟﻷا ﻮُﻟوُأ ُﺮﱠﻛَﺬَﺘَﯾ ﺎَﻤﱠﻧِإ َنﻮُﻤَﻠْﻌَﯾ ﻻ َﻦﯾِﺬﱠﻟاَو َنﻮُﻤَﻠْﻌَﯾ َﻦﯾِﺬﱠﻟا يِﻮَﺘْﺴَﯾ ْﻞَھ ْﻞُﻗ

  Artinya … katakanlah : “adalah sama orang-orang yang mengetahui dengan

  orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah

  2 yang dapat menerima pelajaran”.

  2

  Pendidikan merupakan faktor utama yang ditingkatkan kualitasnya, maju mundurnya peradaban masyarakat atau bangsa akan terlihat dari tingkat pendidikan. Pendidikan adalah investasi suatu bangsa, pendidikan adalah bekal hidup dan kehidupan manusia di masa kini dan masa mendatang, dan pendidikan memiliki pengaruh terhadap semua aspek kehidupan.

  Dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 (1) pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

  3 negara.

  Oemar hamalik mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi dalam kehidupan

  4

  masyarakat. Menurut Langeveld dalam Hasbullah pendidikan ialah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh itu datangnya dari orang dewasa 3 4 UU Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011, Cet ke-4), h.3

  (atau yang diciptakan oleh orang dewasa seperti sekolah, buku, dan sebagainya) dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa. Selanjutnya Ki Hajar Dewantara dalam Hasbullah mengatakan bahwa pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan

  5 yang setinggi-tingginya.

  Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa pengertian pendidikan tersebut menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan sebagainya. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk memelihara kelangsungan hidup kebudayaan dan peradaban masyarakat. Sekolah merupakan tempat yang strategis untuk melaksanakan rekayasa paedagogis guna mewujudkan kelangsungan hidup kebudayaan dan peradaban masyarakat.

  Pada dasarnya pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Disamping itu, kehidupan disekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak. Yang dimaksud dengan pendidikan sekolah di sini adalah pendidikan yang diperoleh seseorang di sekolah secara teratur, sistematis, bertingkat, dan dengan 5 mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat ( mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi).

6 Multahim dalam Sutirna menyampaikan bahwa ada tiga fungsi sekolah

  dalam pembentukan kepribadian anak, yaitu :

  1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan daya intelektual agar anak dapat hidup layak dalam masyarakat.

  2. Membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.

  3. Mengembangkan potensi anak untuk mengenal kemampuan dan bakatnya, melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan dari generasi yang satu ke generasi berikutnya.

  7 Pendidikanlah memiliki peran untuk membangun manusia menjadi lebih

  baik dengan tindakan para pendidik yang humanistik secara bersama-sama dalam satu ikatan untuk memberikan pendidikan yang terbaik. Sehingga, tujuan manusia secara hakiki akan tercapai, yaitu bahagia di dunia dan bahagia di akhir zaman.

  Pendidik sebagai komponen proses belajar mengajar atau yang sekarang lebih dikenal dengan proses pembelajaran, salah satu peranannya adalah sebagai motivator terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Pendidik akan lebih 6 Ibid, h. 46 7 mencapai sasaran manakala disertai pemahaman pendidik tersebut terhadap makna, isi, dan bobot komponen proses pembelajaran yang lain, yang pada gilirannya terealisasi kemampuan pendidik tersebut dalam mengoptimalkan interaksi antar sub sistem komponen proses kegiatan belajar mengajar.

  Proses pembelajaran merupakan aspek yang terintegrasi dari proses pendidikan. Pembelajaran dapat dimaknai dan ditelaah secara mikro dan makro.

  Secara mikro pembelajaran adalah suatu proses yang diupayakan agar peserta didik dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki baik kognitif maupun sosioemosional secara efektif dan efisien untuk mencapai perubahan perilaku yang diharapkan. Sedangkan pembelajaran secara makro terkait dengan dua jalur, yaitu individu yang belajar dan penataan komponen eksternal agar terjadi proses belajar pada individu yang belajar. Hal ini mencakup tiga komponen, yaitu analisis karakteristik individu yang belajar (target group analysis), yaitu menganalisis kondisi internal peserta didik yang menjadi target sasaran dalam pembelajaran. Konten (content) analysis yaitu terkait dengan apa sasaran program pembelajaran, dalam kaitan ini berupa kurikulum yang berupa muatan material pembelajaran. Analisis konteks (context analysis), yaitu apa relevansi program yang diberikan dengan kompetensi yang diharapkan di akhir program pembelajaran untuk menjalani pekerjaan tertentu. Ketiga komponen tersebut saling terkait dan merupakan sebuah sistem untuk tercapainya perubahan

  8 perilaku yang diharapkan.

  Karena kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai, maka seharusnya bagi setiap pendidik sebagai subyek yang berkecimpung dalam pendidikan untuk mengusahakan agar proses pembelajaran berjalan dengan semestinya dan pada akhirnya akan dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Guru sebagai pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan mengenai pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber daya manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada guru. Hal ini menunjukkan betapa signifikan (berarti penting) posisi guru dalam dunia pendidikan.

  Di dalam UU Sisdiknas No. 23 Tahun 2003 Bab XI pasal 39 disebutkan bahwa : “Pendidik atau guru merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik perguruan

  9

  tinggi”. Lebih lanjut pada pasal 42 disebutkan : “Pendidik harus memiliki

8 Karwono dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

  2012), h. 20 9 kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan

  10 mengajar, sehat jasmani dan pembelajaran nasional”.

  Dengan demikian dapat dipahami begitu signifikannya eksistensi seorang guru dalam proses pembelajaran, sehingga tanpa guru dapat dipastikan proses pembelajaran tidak akan berlangsung, baik pembelajaran dalam pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Peranan guru sebagai motivator adalah mengupayakan semaksimal mungkin agar peserta didiknya memiliki motivasi atau semangat belajar yang tinggi dalam setiap proses pembelajaran. Hal ini penting karena menurut Hamzah B. Uno memberikan pengertian bahwa motivasi

  11 adalah “Dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku”.

  Sedangkan menurut Karwono dan Heni Mularsih motivasi adalah “Suatu kondisi dari peserta didik untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan

  12

  itu, dan memelihara kesungguhan”. Motivasi adalah “Perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi

  13 untuk mencapai tujuan”.

  Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa motivasi adalah kecenderungan, keinginan, ataupun kehendak didalam diri (individu) untuk memberikan rangsangan terhadap suatu hal, dimana rangsangan tersebut berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang melekat pada individu 10 11 Ibid, h. 7 12 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h.1 Karwono dan Heni Mularsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), h.

  35 13 yang bersangkutan. Dalam hal maksudnya motivasi belajar peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

  Salah satu peran guru sebagai motivator kepada peserta didik harus pula diikuti dengan pemahaman tentang metode pembelajaran yang baik. Selain itu, agar pembelajaran matematika tercapai sesuai dengan standar kompentensi, guru dituntut pula memiliki berbagai kompentensi yang dibutuhkan siswa, antara lain menguasai materi yang diajarkan dan mampu menggunakan metode yang tepat. Menurut Esti dan Faraz metode adalah rencana yang menyeluruh tentang

  14 penyajian bahan dilakukan dengan urutan yang baik.

  Kekaburan didalam tujuan yang akan dicapai menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang tepat. Salah satu metode pembelajaran adalah metode outdoor study. Adelia vera mengartikan metode

  outdoor study adalah “Sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan

  suasana di luar kelas sebagai situasi pembelajaran berbagai permainan sebagai

  15 media transformasi konsep-konsep yang disampaikan dalam pembelajaran”.

  Hingga saat ini, tidak banyak sekolah yang menerapkan sistem belajar di luar kelas. Umumnya mereka masih masih menerapkan mengajar di dalam kelas.

  Mengajar diluar kelas dapat kita pahami sebagai suatu kegiatan menyampaikan

  14 Esti Ismawati dan Faraz Umaya, Belajar Bahasa di Kelas Awal,(Yogyakarta: Ombak, 2012),

  h. 73 15 Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study), (Yogjakarta: Diva pelajaran di luar kelas, sehingga kegiatan atau aktivitas belajar-mengajar berlangsung di luar kelas atau di alam bebas.

  Metode mengajar di luar kelas merupakan upaya mengajak lebih dekat dengan sumber belajar yang sesungguhnya, yaitu alam dan masyarakat. Di sisi lain, mengajar di luar kelas merupakan upaya mengarahkan para siswa untuk melakukan aktivitas yang bisa membawa mereka pada perubahan perilaku terhadap lingkungan sekitar. Jadi, mengajar di luar kelas lebih melibatkan siswa secara langsung dengan lingkungan sekitar mereka, sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga, pendidikan di luar kelas lebih mengacu pada pengalaman dan pendidikan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kecerdasan para peserta didik.

  Kelebihan pertama dari kegiatan belajar mengajar di luar kelas adalah untuk mendorong motivasi belajar kepada para siswa. Dorongan motivasi belajar itu dapat muncul karena kegiatan ini menggunakan setting alam terbuka sebagai sarana kelas. Para siswa bisa belajar tanpa batas ruangan yang dapat menimbulkan rasa bosan, kekumuhan, dan kejenuhan, sehingga semakin antusias dalam belajar. Di luar kelas, para siswa dapat belajar dengan posisi apapun,

  16 misalnya duduk, berdiri, berlari, santai, dan lain sebagainya.

  Kegiatan belajar mengajar di luar kelas mampu mengasah aktivitas fisik dan motivasi para siswa. Hal itu dikarenakan kegiatan ini menggunakan strategi 16 belajar sambil melakukan atau mempraktikan sesuai penugasan. Artinya, ketika para siswa belajar di luar kelas, mereka bisa melibatkan semua panca indera dalam pembelajaran. Tidak hanya mata dan telinga, melainkan juga tangan, kaki,

  17 dan aspek motorik lainnya.

  Dengan ungkapan lain, di luar kelas para siswa tidak hanya dituntut memahami mata pelajaran, tetapi juga mempraktikkan mata pelajaran tersebut.

  Salah satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah Matematika. Pembelajaran matematika di tingkat dasar adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelas atau sekolah yang memungkinkan siswa melaksanakan kegiatan belajar matematika di sekolah, dan untuk mengembangkan keterampilan serta kemampuan siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk berusaha mencari pengalaman tentang matematika, agar pelajaran matematika tidak hanya sebagai pelajaran hafalan atau sekedar rumus saja tetapi mengerti cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pembelajaran matematika juga harus melalui proses yang bertahap dari konsep yang sederhana ke konsep yang lebih kompleks.

  Siswa sekolah dasar berada pada tahap perkembangan kognitif yang berbeda dengan siswa sekolah pada jenjang berikutnya. Dalam teori perkembangan intelektual yang dikembangkan Piaget, siswa sekolah dasar sebagian besar pada tahap operasi konkrit. Oleh karena itu, pembelajaran di 17 sekolah dasar sedapat mungkin dimulai dengan menyajikan masalah konkrit atau realistik sehingga dapat dibanyangkan oleh siswa. Menurut faham konstruktivisme pengetahuan merupakan konstruksi atau bentukan dari orang

  18 yang mengenal struktur kognitif (skemata).

  Dalam pembelajaran matematika, tahap berpikir siswa usia Madrasah Ibtidaiyah belum formal dan relatif masih konkrit, ditambah lagi keanekaragaman intelegensinya. Maka faktor-faktor ini perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Salah satu faktor keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan oleh seorang guru. Pembelajaran matematika sangat memerlukan strategi pembelajaran yang tepat agar terjadi interaksi antar peserta didik, dan informasi atau bahan ajar dapat diterima dan diserap dengan baik oleh peserta didik. Pemakaian strategi yang efektif akan meningkatkan motivasi belajar peserta didik maupun hasil pembelajaran di kelas. Mata Pelajaran Matematika adalah proses interaksi antara guru dan siswa yang melibatkan pengembangan pola berfikir dan mengolah logika pada suatu lingkungan belajar yang sengaja diciptakan oleh guru dengan berbagai metode agar program belajar matematika tumbuh dan berkembang secara optimal dan siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien.

18 Hasan Sastra Negara, Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD (Bandar Lampung: Aura

  Menurut Hasan Sastra Negara, mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.

  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

  4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yakni memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minta dalam mempelajari matematika sifat-sifat ulet dan percaya diri dalam pemecahan

  19 masalah.

  Dalam mengajarkan matematika, guru harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa berbeda-beda, serta tidak semua siswa menyenangi mata pelajaran matematika. Konsep-konsep pada kurikulum matematika sekolah dasar dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar , yaitu penanaman konsep dasar 19

  (penanaman konsep), pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan. Memang, tujuan akhir pembelajaran matematika di sekolah dasar ini yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam konsep sehari-hari. Akan tetapi, untuk menuju tahap keterampilan tersebut harus melalui

  20 langkah-langkah benar yang sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa.

  Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil prasurvei dengan guru mata pelajaran matematika kelas IV mengenai nilai belajar matematika peserta didik kelas IV adalah sebagai berikt :

  

Tabel 1

Persentasi Ketuntasan Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV

B MIN 10 Bandar Lampung.

  Jumlah Kriteria Penilaian Frekuensi Jumlah Keterangan % Peserta

  Peserta Didik Didik

  24 Adanya hasrat dan keinginan Tinggi belajar Sedang 6 25% Rendah 18 75%

  Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 18 peserta didik yang berada di frekuensi rendah, 6 peserta didik di frekuensi sedang, dan 0 peserta didik di frekuensi tinggi akan adanya hasrat dan keinginan belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan motivasi belajar peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar Matematika

  21 masih rendah.

20 Heruman, Model Pembelajran Matematika di sekolah dasar (Bandung: PT Remaja

  Rosdarkarya, Cetakan IV, 2012), h. 2 21

  Selain melakukan diskusi tentang nilai matematika, rencana penelitian, peneliti juga mengadakan wawancara dengan guru Matematika kelas IV. Berikut ini adalah kutipan hasil wawancara antara peneliti dengan pendidik mata pelajaran

  22 matematika yang bertempat di ruang pendidik.

  P :“Bagaimanakah kondisi kelas IV ketika proses pembelajaran matematika berlangsung, Bu?” G : “Secara umum, siswa kelas IV ini termasuk siswa yang ramai dalam pembelajaran, Dik. Namun dalam proses pembelajaran sebagian besar merasa senang dan antusias dalam menerima pelajaran walaupun ada beberapa yang kurang memperhatikan dan bermain-main sendiri.”

  P : “Dalam pembelajaran matematika, pernahkah Ibu menggunakan metode eksperimen?” G : “Belum pernah, Dik. Biasanya dalam pembelajaran matematika Ibu hanya menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan. Kalau metode eksperimen saya masih kurang paham dan waktu yang tersedia juga tidak mencukupi untuk penerapan metode eksperimen.“

  P : “Bagaimana kondisi siswa saat proses pembelajaran dengan metode- metode tersebut, Bu?” G : “Pada awalnya siswa mendengarkan dan memperhatikan walaupun ada beberapa siswa yang ramai dengan temannya dan bermain sendiri, tetapi kalau terlalu lama siswa sudah mulai bosan dan kurang menangkap apa yang dijelaskan oleh guru.”

  P : “Bagaimana nilai siswa kelas IV untuk mata pelajaran matematika, Bu?” G : “Nilai belajarnya masih banyak yang berada di bawah KKM, Dik.

  Mungkin karena materi yang diajarkan tidak sepenuhnya dikuasai oleh siswa.” P : “Apakah Ibu selalu memberi motivasi kepada peserta didik ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung?” G : “Kadang-kadang saja Dik.” Keterangan : P : Peneliti 22 G : Guru mata pelajaran MATEMATIKA

  Elyanah, wawancara dengan guru bidang studi matematika, MIN 10 Bandar Lampung, 14

  Dari wawancara diatas dapat diperoleh informasi bahwa terdapat masalah dalam pembelajaran matematika di sekolah tersebut. Berkaitan dengan hal ini metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Kemampuan yang diharapkan dimiliki peserta didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan. Tujuan pembelajaran tersebut akan dapat dicapai dengan penggunaan metode yang tepat, dan penulis merasa tertarik untuk mengkajinya lebih lanjut melalui penulisan sebuah skripsi dengan judul Penerapan Metode Outdoor Study Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas IV pada Mata Pelajaran Matematika Di MIN 10 Bandar Lampung sebab di madrasah ini belum ada yang mengangkat permasalahan ini.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini dilakukan antara lain karena sebagai berikut :

  1. Ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. Terutama bila guru memberikan soal yang sulit. Tidak banyak siswa yang mampu menyelesaikan dan memecahkan soal-soal tersebut. Akibatnya siswa tidak terlatih dalam memecahkan berbagai persoalan yang diberikan guru ataupun yang mereka hadapi di kehidupan sehari-hari.

  2. Malas. Siswa kerap kali malas dan enggan dalam mengikuti pelajaran. Siswa baru akan mengerjakan tugas bila guru menginginkan tugas dikumpulkan atau menimbulkan ketidakdisiplinan siswa dalam belajar. Mereka tidak memanfaatkan waktu dengan baik untuk memahami pelajaran yang mereka terima.

  3. Motivasi belajar siswa kurang, hal ini menyebabkan tidak maksimalnya siswa dalam menyerap pembelajaran matematika.

  4. Kurangnya guru dalam memanfaatkan metode pembelajaran sehingga dalam pmbelajaran kurang terciptanya suasana aktif dan menyenangkan.

  C. Batasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh oleh peneliti maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengaruh metode

  outdoor study dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IV pada

  mata pelajaran matematika di MIN 10 Bandar Lampung. Peneliti memberikan batasan-batasan masalah yang berupa variabel-variabel sebagai berikut:

  1. Menggunakan metode outdoor study.

  2. Pengaruh metode outdoor study terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah penerapan metode outdoor

  study dapat meningkatkan motivasi peserta didik kelas IV MIN 10 Bandar

  Lampung?

E. Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode outdoor study dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik terhadap mata pelajaran matematika siswa kelas IV MIN 10 Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian

  1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi para guru tentang usaha membangkitkan motivasi belajar peserta didik, khususnya pada mata pelajaran Matematika.

  2. Sebagai bahan pertimbangan bagi peserta didik bahwa pada dasarnya guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan menerapkan metode outdoor study, dan hal itu harus diperhatikan oleh peserta didik itu sendiri.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Mata Pelajaran Matematika

1. Pengertian Mata Pelajaran Matematika

  Kata matematika berasal dari perkataan latin mathematika yang mulanya diambil dari bahasa Yunani mathematike yang berarti mempelajari, kata tersebut mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi, berdasarkan asal katanya matematika berarti ilmu

  23 pengetahuan yang didapat dengan berpikir (bernalar).

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Hasan Sastra Negara, Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam menyelesaikan masalah tentang bilangan. Selanjutnya menurut Kline dalam Hasan Sastra Negara, Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan

  24 23 sosial, ekonomi, dan alam.

  Hasan Sastra Negara, Konsep Dasar Matematika Untuk PGSD (Bandar Lampung: Aura Publishing, Cetakan ke I, 2014), h. 1 24

  Matematika, menurut Ruseffendi dalam Heruman adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi dalam Heruman, yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu

  25 pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif.

  Berdasarkan pernyataan dari para ahli matematika di atas dikatakan bahwa matematika merupakan ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu seperti ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan serta membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial ekonomi.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA AL-KAUTSAR BANDAR LAMPUNG

2 17 74

PENERAPAN METODE BELAJAR KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PELAJARAN BAHASA ARAB KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH 03 LAMBU PEO KABUPATEN JENEPONTO

0 0 84

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 77

PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBANTU DENGAN HERBARIUM TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 3 191

PERANAN MEDIA PENGAJARAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 PESAWARAN - Raden Intan Repository

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 17

MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 10 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 125

PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK OLEH KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 125

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI DI KELAS V MIN 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Raden Intan Repository

1 1 103

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 1 SUKABUMI INDAH BANDAR LAMPUNG TAHUN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 0 174