BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) BAITUL MUSLIM WAY JEPARA LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu institusi yang berperan menyiapkan

  sumber daya manusia. Sejalan dengan perkembangan zaman, tantangan yang dihadapi sistem pendidikan semakin meningkat baik kualitas, kuantitas maupun relevansinya. Perkembangan masyarakat yang diikuti dengan perkembangan kebutuhannya memunculkan jenis-jenis dan bentuk-bentuk pekerjaan baru yang memerlukan penyesuaian spesifikasi kemampuan dan

  

  persyaratan dari tenaga kerjanyaArus Globalisasi menimbulkan tantangan daya saing terhadap produk barang dan jasa. Sistem pendidikan yang bermutu akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pada akhirnya kualitas produk barang dan jasa menjadi meningkat sehingga diharapkan mampu menjadi tuan rumah di negerinya sendiri dan dapat bersaing di pasar

  

  Agar pembangunan pendidikan dapat berkontribusi terhadap peningkatan sumber daya manusia, terdapat 3 syarat utama yang harus diperhatikan: (1) sarana gedung, (2) buku yang memadai dan berkualitas serta

  

1 Djohar As’ari, KTSP Sebagai Roda Penggerak Pembangunan Pendidikan Kejuruan di

  Era Globalisasi. Pidato Pengukuhan Guru Besar FPTK. Universitas Pendidikan Indonesia, (Bandung: 2008), h. 1-2

  2 Jurnal Manajemen Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, November 2016

  

3 E, Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajar Kreatif dan

  Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidikan lainnya, dan

  

  pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasaranaErat hubungannya antara mutu kepala sekolah dengan berbagai aspek kehidupan sekolah seperti disiplin sekolah, iklim budaya sekolah, dan menurunnya perilaku nakal

  

  peserta didik.hal tersebut menjadi lebih saling berpengaruh sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki kepala sekolah harus memiliki kepemimpinan yang baik, kemampuan manajerial yang baik, memiliki kompetensi supervisi dan kompetensi sosial.

  Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan.

  Kepala sekolah harus mempunyai visi dan misi, serta strategi manajemen

  

  pendidikan secara utuh berorientasi kepada mutKepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan- keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Selain itu, seorang kepala sekolah juga harus mengelola sarana penunjang kegiatan belajar mengajar, demi tercapainya lulusan yang berorientasi kepada kemampuan dan kualitas peserta didiknya. Mutu proses pembelajaran

  

4 Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakter dan Implementasi,

(Bandung: Rosdakarya, 2004), h. 25

5 D, Supriadi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, (Jakarta: Depdikbud, 1998), h.

  346 mengandung makna bahwa kemampuan sumberdaya sekolah mentrasformasikan multijenis masukan dan situasi untuk mencapai derajat nilai tambah tertentu bagi peserta didik yang dinyatakan lulus untuk satu jenis

  

  Kepala sekolah sebagai pimpinan di sekolah merupakan penentu keberhasilan atau kegagalan sekolah. Keberhasilan ditentukan oleh kapasitas belajarnya untuk menguasai ilmu pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuannya dalam keterampilan yang terbaik untuk mengarahkan dan mendorong kekuatan siswa, guru, staf, dan orang tua agar semua bergerak dan berusaha kuat untuk mencapai tujuan. Pemahaman kepala sekolah perlu terus dikembangkan untuk lebih memahami profil lulusan yang diharapkan, mengarahkan sumber daya pendidik untuk memfasilitasi siswa belajar secara optimal dengan standar yang selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu. Pimpinan sekolah yang berhasil adalah yang mampu menampilkan dirinya sebagai model diri yang berkembang, menjadi teladan bagi guru, siswa dan yang lainnya serta mampu berkomunikasi dan beradaptasi dengan

  

  Dalam kepemimpinan kepala sekolah , guru perlu ikut terlibat dalam penilaian kepala sekolah, guru juga perlu mampu berinteraksi dengan kepala sekolah sebagai atasannya, dalam konteks ini harus ada timbal balik antara pemimpin dengan bawahannya demi meningkatkan kualitas sekolah yang dipimpinnya dan terutama iklim organisasi yang harmonis. Guru harus

  7 Danim Sudarwan, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kepala sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h. 53 mampu memberi penilaian kepada sekolah jika terjadi sesuatu hal yang dirasa akan merugikan sekolah, adakalanya kepala sekolah salah dalam mengambil keputusan dan pada saat itulah guru juga harus mampu terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut. Sebagai seorang pemimpin yang baik kepala sekolah harus mampu menerima penilaian dari bawahannya yakni guru, sejauh penilaian tersebut bersifat objektif dan membangun.

  Persepsi berperan sangat penting dalam penilaian kepemimpinan kepala sekolah, dari persepsi tersebut dapat diketahui apakah kepala sekolah sudah ada dalam posisi yang benar sebagai seorang pemimpin organisasi. Guru tentunya mempunyai persepsi tersendiri terhadap kepemimpinan kepala sekolah yang dipimpinnya, sebab persepsi merupakan cara menilai berdasarkan pada pengalaman objek yang telah ada atau pengalaman yang pernah dialami oleh teori dan kepercayaan yang dimiliki. Persepsi yang timbul dapat berbeda-beda diantara para guru, baik itu positif maupun negatif berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolahnya dan kompetensinya

  

  Persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah juga dapat mempengaruhi kinerja guru. Hal itu disebabkan karena kondisi iklim kerja, kesesuaian pendidikan guru, sistem pembinaan yang dilakukan melalui supervisi, kesejahteraan/gaji, fasilitas yang dapat menunjang keberhasilan mengajar, motivasi, gaya kepemimpinan kepala sekolah, jenis kelamin budaya kerja dan disiplin kerja.

  Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Disiplin akan membuat orang tahu dan dapat membedakan hal-hal apa yang harus dilakukan, wajib dilakukan, boleh dilakukan , yang sepatutnya tak dilakukan. Bagi seorang yang berdisiplin karena sudah menyatu dalam dirinya , maka sikap atau perbuatan yang dilakukan bukan lagi dirasakan sebagai beban, namun sebaliknya akan membebani dirinya manakala ia berlaku tidak disiplin. Nilai- nilai kepatuhan telah menjadi bagian dari perilaku dalam kehidupannya. Disiplin yang mantap pada hakikatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil kesadaran manusia. Sebaliknya, disiplin yang tidak bersumber dari kesadaran hati nurani akan menghasilkan disipin yang lemah dan tidak akan bertahan

  

  lama, atau disiplin yang statis, tidak hiKediplinan kerja guru juga memberikan pengaruh terhadap terhadap kinerja guru.

  Suatu organisasi apapun bentuknya tentu akan berhadapan dengan kinerja atau performance. Berhasil atau gagalnya sebuah organisasi akan tergambar dari tingkat pencapaian kinerja organisasi itu sendiri. Dengan demikian, apabila kinerja organisasi tersebut baik maka berdampak baik pula pada pencapaian tujuan dibentuknya organisasi tersebut. Sedangkan apabila kinerja organisasi tersebut buruk maka akan berdampak buruk pada citra dan pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh sebab itu organisasi harus sungguh-sungguh memberikan perhatian pada hal-hal

  

  10 yang menyangkut kinerja, baik kinerja guru maupun kinerja organisasi secara keseluruhan.

  Kinerja merupakan hasil kerja suatu organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan strategis, kepuasan pelanggan dan kontribusinya terhadap

  

  lingkungan strategisSelain itu, kinerja juga diartikan sebagai outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan tujuan strategis yang ditetapkan organisasi, kepuasan pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan

  

  ْمُتْنُك اَمِب ْْمُكُئّبَنُيَف ِةَداَهّشلاَو ِبْيَغْلا ِمِلاَع ٰىَلِإ َنوّدَرُتَسَو ۖ َنوُنِم ْؤُمْلاَو ُهُلوُسَرَو ْمُكَلَمَع ُ ّا ىَرَيَسَف اوُلَمْعا ِلُقَو َنوُلَمْعَت

  Artinya: “Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.

  (QS. At Taubah:105) Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim adalah salah satu lembaga pendidikan umum yang memiliki komitmen dalam penerapan keimanan dan ketakwaan terhadap agama Islam. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim berdiri pada tahun 2001 yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No.19 Labuhan Ratu Satu Way Jepara Lampung Timur 34196.

  Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) memiliki visi mencetak generasi Quran berkualitas melalui lembaga pendidikan dasar unggulan. Sedangkan 11 Aldon, Strategic Management, (Bandung: Alfabeta, 2006) , h. 19. misi dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim adalah: (1) mewujudkan lulusan yang cerdas, terampil, taqwa, dan memiliki jiwa kooperatif, (2) Mewujudkan kemampuan olahraga yang tangguh dan kompetitif, (3) Mewujudkan seni yang kompetitif, (4) Mewujudkan nilai-nilai Islam bagi keseharian hidup peserta didik, dan 5) Mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman.

  Meski memiliki visi dan misi yang mulia, seiring perjalanannya berdasarkan fakta di lapangan dan hasil pra survey yang dilakukan penulis di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim, penulis melakukan wawancara pada tanggal 10 Agustus 2017 dengan kepala sekolah dan beberapa guru senior. Mereka mengatakan bahwa dengan seringnya pergantian kepemimpinan kepala sekolah menimbulkan persepsi yang berbeda-beda diantara para guru. Guru sering membanding-bandingkan kepala sekolah yang satu dengan yang lainnya dan tingkat ketaatan guru terhadap kepala sekolah menurun. Hal ini didasarkan atas banyaknya keputusan dari kepala sekolah yang sering diabaikan. Padahal keputusan tersebut berdasarkan hasil musyawarah bersama.

  Selain itu, rendahnya disiplin guru dalam hal waktu, menegakkan aturan, sikap dan mengajar memberikan pengaruh terhadap kinerja guru disekolah. Hal ini terlihat dari data yang diperoleh penulis dari kepala sekolah melalui hasil finger print. Dari 34 guru hampir 75-80% guru datang terlambat ke sekolah dan terlambat saat memulai pembelajaran, keluar diawal waktu saat KBM berjalan padahal waktu KBM belum selesai dan tidak menyiapkan perangkat pembelajaran sehingga saat jam mengajar terkesan terburu-buru dan dadakan karena hanya mengandalkan buku pegangan guru. Hal ini mengakibatkan kurangnya kreatifitas dalam mengajar, sehingga proses pembelajaran terkesan monoton. Disisi lain semakin meningkatknya perilaku siswa yang tidak baik. Misalnya berkata tidak sopan terhadap guru dan teman, ribut saat di kelas maupun di masjid, sampai mencuri di lingkungan sekolah.

  Meski rendahnya disiplin dan kinerja guru di sekolah bukan menjadi satu- satunya tolak ukur baik atau buruknya perilaku siswa, akan tetapi jika disiplin dan kinerja guru baik maka hal-hal yang kurang baik dapat diminimalisir. Hal ini karena guru ada teladan bagi anak didiknya.

  َن ْوُْلَعْفَْت َل اَم ا ْوُْل ْوُقَْت ْنَا ِا َدْنِع اًْتْقَم َرُبَْك . َنْوُْلَعْفَْت َل اَم َنْوُْل ْوُقَْت َمِل ا ْوُنَما َنْْيَذّلا اَهّْيَاْي

  Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa

yang tidak kamu perbuat ? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu

mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan”. (Ash-Shaff : 2 – 3)

  اًرْيِثَك َا َرَكَذ َو َرِآخا َم ْوَيْلا َو َا وُج ْرَي َنَاك ْنَمِل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُأ ِا ِلْوُسَر يِف ْمُكَل َناَك ْدَقَل

  Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu yaitu bagi orang-orang yang mengharapkan Rahmat Allah dan hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah”. (QS. Al. Ahzab:21)

  Dari hasil pra survey dan latar belakang tersebut yang menggerakkan hati penulis untuk membuat penelitian dan menuangkannya dalam sebuah tesis yang berjudul “Pengaruh Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin terhadap Kinerja Guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur”.

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

  1. Identifikasi Masalah

  Bertolak dari pendekatan dan hasil orientasi pada latar belakang masalah dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: a. Masih lemahnya kepemimpinan kepala sekolah terhadap sekolah yang dipimpinnya.

  b. Kepala sekolah kurang memiliki pengetahuan tentang kepemimpinan, kecakapan, dan kepribadian yang baik.

  c. Belum diketahuinya persepsi guru untuk melihat kemampuan kepala sekolah dalam memimpin sehingga menimbulkan perbedaan pola pikir guru tentang tanggung jawab kepala sekolah sebagai pemimpin di sekolah.

  d. Kedisplinan guru terhadap lembaga masih rendah sehingga berakibat rendahnya kinerja guru terhadap amanah yang diberikan.

  e. Masih banyak guru yang tidak membuat perangkat pembelajaran.

  2. Batasan Masalah

  Berbagai permasahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan sangatlah kompleks. Salah satunya adalah manajemen kepemimpinan sumber daya manusia. Permasalahan-permasalahan ini perlu mendapat tanggapan dan solusi. Dalam tesis ini penulis hanya membatasi masalah pada ruang lingkup kecil yaitu mengenai kinerja guru di SDIT Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya persepsi tentang kepemimpinan kepala sekolah, kempetensi, kompensasi dan disiplin kerja. Namun dalam penelitian ini penulis membatasi masalah kinerja guru yang dipengaruhi oleh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin.

  C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1. Apakah ada pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur?

  2. Apakah ada pengaruh disiplin terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur?

  3. Apakah ada pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur?

  D. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Tujuan Penelitian

  Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam terpadu (SDIT) Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui besarnya pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur.

  b. Untuk mengetahui besarnya pengaruh disiplin terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur.

  c. Untuk mengetahui besarnya pengaruh persepsi guru tentang kepemimpinan kepala sekolah dan disiplin terhadap kinerja guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Muslim Way Jepara Lampung Timur.

2. Kegunaan Hasil Penelitian

  Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

  Kegiatan penelitian ini akan menjadikan pengalaman yang bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dan peneliti mendapat jawaban yang kongkrit tentang suatu masalah yang berkaitan dengan judul penelitian.

  b. Manfaat Praktis

  1. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah.

  2. Bagi guru, diharapkan dapat meningkatkan persepsi yang baik tentang kepemimpinan kepala sekolah, meningkatkan disiplin dan kinerja yang dimiliki guru.

  3. Bagi peneliti, menambah wawasan dan informasi mengenai teori persepsi, disiplin dan kinerja untuk penelitian selanjutnya dalam mengkaji masalah yang sama dimasa mendatang.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA DAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR DI BATANGHARI LAMPUNG TIMUR

2 22 66

PENGARUH SUPERVISI DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN PASIR SAKTI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

3 15 89

Program Pascasarjana FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak venysafaria123yahoo.com Abstract - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP PRODUKTIVITAS SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI PADA SMA SWASTA DI JAKARTA TIMUR - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI JAKARTA BARAT - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 13

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSAKSIONAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) AL ISLAM KUDUS TAHUN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - IMPLEMENTASI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMPN 1 BATANGHARI LAMPUNG TIMUR - Raden Intan Repository

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - PENGARUH MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 105

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - PENGARUH MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 103

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR GURU DI SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 109