Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei siswa-siswi pada 6 SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Sleman, Propinsi DIY -
SKRIPSI
PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANTERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA
DITINJAU DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH, DAN
BAKAT KEWIRAUSAHAAN
Survei: Siswa-siswi pada 6 SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif
di Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Oleh:
Monika Esti Widyaningsih
NIM: 021334089
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I, L. Saptono, S.Pd., M.Si Tanggal 01 Maret 2007 PembimbingII,
A. Heri Nugroho, S.Pd. Tanggal 08 Maret 2007
SKRIPSI PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA DITINJAU DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH, DAN BAKAT KEWIRAUSAHAAN Dipersiapkan dan ditulis oleh: Monika Esti Widyaningsih
NIM: 021334089 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 04 April 2007 dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. .......................
Sekretaris S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. .......................
Anggota L. Saptono, S.Pd., M.Si. ....................... Anggota A. Heri Nogroho S.Pd. ....................... Anggota E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. .......................Yogyakarta, 04 April 2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D.M O T T O “ …..berbahagialah hai kamu yang sekarang lapar, karena kamu akan dipuaskan; berbahagialah hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa
…….” (Luk 6:21) ..mintalah maka akan diberikan
kepadamu; carilah maka kamu akan
mendapat; ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu….”(Mat 7:7)
….sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri…..” (Efe 2:8-9)“.....sesungguhnya, Allah telah mendengar, Ia telah memperhatikan doa yang kuucapkan. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya dari Padaku....”
(Maz 66:19-20)
“Setapak demi setapak tlah kulewati tanpa arah yang pasti, kerikil tajam setia
menunggu langkah kaki, keberadaannya tak bermaksud tuk melukai, kegagalan- kegagalan sering kualami, namun lebih baik mencoba gagal daripada tidak mencoba sama sekali” (Monikz)
P E R S E M B A H A N
Karya kecil ini kupersembahkan untuk:Cintaku Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menuntun dan
menyertaiku serta malaikat Pelindungku yang senantiasa menjagaku..
Kedua orang tuaku....Bapak Tc. Pitoyo Winarto dan Ibu Th. Sutirah yangtlah memberikan doa, cinta, dan curahan kasih sayang serta dorongan
material dan spiritual... Kakakku....Mba’ Heni dan Kak Herru yang tlah dukung dan suport aku...Ponakanku...Rini, Dika dan Cahyo yang tlah memberi semangat bagiku...
Bagiku mereka semua merupakan harta terbesar dalam hidupku...Kasih sayang, cinta kasih, kesabaran, ketulusan dan pengorbanan mereka
tak akan kulupa.... Almamaterku....PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 04 April 2007 Penulis Monika Esti Widyaningsih
ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA DITINJAU
DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH, DAN BAKAT
KEWIRAUSAHAAN
Survei: Siswa-siswi Kelas Tiga SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif
di Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Monika Esti Widyaningsih
Universitas Sanata Dharma
2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruhpositif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga; (2) ada pengaruh positif pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau
dari kultur sekolah; (3) ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan.Penelitian ini dilaksanakan di 6 SMK jurusan teknik mekanik otomotif di
Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan November
sampai dengan Desember 2006. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas tiga
SMK jurusan teknik mekanik otomotif di Kabupaten Sleman. Sampel penelitian
ini berjumlah 375 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling . Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis
data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga ( ρ =0,989 > =0,05); (2) ada
α
pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah ( ρ =0,045 < =0,05); (3)
α
ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan ( ρ =0,020 < =0,05).α
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF EDUCATION AND TRAINING IMPLEMENTATION
ON THE EMOTIONAL INTELLIGENCE OF ENTREPRENEURSHIP
VIEWED FROM FAMILY CULTURE, SCHOOL CULTURE, AND
ENTREPRENEURSHIP TALENT
A survey: The third graders of the vocational high school major in automotive
mechanical engineering in Sleman Regency, Province of Daerah Istimewa
Yogyakarta
Monika Esti Widyaningsih
Universitas Sanata Dharma
2007
The research was intended to know whether or not: (1) there was any
positive influence of the education and training implementation on the emotional
intelligence of entrepreneurship viewed from the family culture; (2) there was any
positive influence of the education and training implementation on the emotional
intelligence of entrepreneurship viewed from the school culture; (3) there was any
positive influence of the education and training implementation on the emotional
intelligence of entrepreneurship viewed from the entrepreneurship talent.This research was conducted on six vocational high schools major in
automotive mechanical engineering in Sleman Regency, from November to
December 2006. The population of this research was the third grade students of
the vocational high school major in automotive mechanical engineering in Sleman
Regency, the province of Daerah Istimewa Yogyakarta. The samples consisting
375 students were gained by purposive sampling. The data was gained by
questionnaire. Moreover, the data was analyzed using multiple regression model
developed by Chow.The results showed: (1) there was no influence of education and training
implementation on the emotional intelligence of entrepreneurship viewed from the
family culture ( ρ =0,989 > α =0,05); (2) there was a positive effect of education
and training implementation on the emotional intelligence of entrepreneurship
viewed from the school culture ( ρ =0,045 < α =0,05); (3) there was a positive
effect of education and training implementation on the emotional intelligence of
entrepreneurship viewed from the entrepreneurship talent ( ρ =0,020 < α =0,05).KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kasih dan karunia, yang berlimpah yang telah diberikan
oleh Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Kecerdasan Emosional
Berwirausaha Ditinjau dari Kultur Keluarga, Kultur Sekolah, dan Bakat
Kewirausahaan”. Survei terhadap siswa-siswa kelas tiga SMK Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif di Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan,
semangat, dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam
penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin
menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas rahmat dan karunia yang telah
diberikan.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R, selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata.
5. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yag telah
memberikan pengarahan, bimbingan, serta saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.7. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. selsku dosen tamu yang telah memberikan saran dan pengarahan dalam skripsi ini.
8. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya
dengan sepenuh hati hati sehingga berguna untuk masa yang akan datang.9. Mba’ Aris dan Pak Wawi yang telah melayani dan membantu selama menjalankan pendidikan di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Bapak Kepala SMK Piri Sleman, SMK Kanisius Pakem, SMK
Muhammadiyah Pakem, SMK Muhammadiyah Tempel, SMKMuhammadiyah Sleman, dan SMK YPPN Sleman yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. Terima kasih
banyak atas izin dan bantuannya.11. Para Guru, Staf Karyawan, dan siswa-siswa kelas tiga Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif Tahun ajaran 2006/2007 di enam SMK di Kabupaten
Sleman Yogyakarta.12. Bapak dan Ibu tercinta, Mba’ Heni dan Kak Herru, ponakan-ponakan (Rini,
Dika dan Cahyo....hayo belajar yang rajin...) serta seluruh keluargaku yang
telah memberikan doa, semangat, perhatian dan kasih sayang, kalian telah
menjadi semangat dan penolongku. Terima kasih semua. Luv you mucH.
13. Teman–teman seperjuanganku Bude Dewi (cayo2 bude gemukin
...thankz selama ne dah maw dengerin keluh kesahku), Mba’ Risa badanmu(thankz banget ya mba buat saran2na, komputerna, & kostna yang selama ne
dah menjadi rumah ke2 buatku, kebaikanmu takkan pernah terlupakan ), dan
De’ Dika (di dalam tubuh yang endut terdapat nafsu makan yang
gedhe...kurusin tuh body lo ...). Terima kasih buat doa, semangat, saran,
keceriaan, dan kebersamaan kita selama berjuang menempuh hujan dan badai
penyusunan skripsi ini.14. Mas AnTo’ Terima kasih atas waktu, saran, dan bantuannya, sorry ngrepotin terus. Jangan kapok ya...!!!
15. Sahabat-sahabat setiaku JoEwytHa (thankz banget ya De’...dah selalu ada
dalam perjalanan hidupku & mwaaph sll ngrepotin dgn sgl masalah2 yang
kuhadapi...cayo2 raihlah cintamu... ), EndRy (thankz ya Mba’...dah cape2 nemenin & thankz bwt persahabatan qta selama ini...cayo selesaikan skripsimu ), PuPut (Nduk...belajar yang rajin jangan mikirin cowok dulu yach.. ), EpHi & KoBo dan si kecil RapHa (kluarga kalian membawa semangat baru bagiku.. ..), WuLaN X-urang (thankz buat doa dan smangatnya ...) terimakasih banyak, kehadiran kalian membawa warna baru yang indah dalam hidupku. Luv u aLL.
16. Teman-teman setiaku Aa’DiN, Aa’GiL, AhMad “Jen99ot”, GanDun9
“PoLaiRuD” & Muzt WaWaN (makasih banyak dah mau nemenin nongkrong
di warung “MbaH 9auL” buat nyari inspirasi & thankz juga dah jadi sahabat& kakak yang baek buatku...jangan lupain Simbah kita bersama yoH.....Viva
SimJen9 ...)
17. Maz En99aL...thankz banget ya maz buat doa dan semangat yang kamu
berikan, jarak dan waktu tidak menjadi penghalang...doa2mu menjadikanku lebih kuat.
18. Keluarga Maz PriH & Mba’ MaR trimakasih buat “Rumah Cintanya”,
trimakasih juga Keluarga Pakde Ju buat “doa-doanya”.
19. Maz dan Adek-adek sepupuku (Maz Yuzt, Maz Loys, de’BoWo, de’DeNi,
de’PaNdu, de’DioN, de’WaTik, de’A9uS, de’FloRi, de’DiMas, de’DiNda, de’WiNdy, de’BaMs, de’WiWid, de’NiNin9, de’PuPut, de’Si9it, de’SaNti, de’RaNi, de’BeRtHa, de’IndRa, de’KaRoLiN) trimakasih buat canda, tawa dan semangat yang kalian berikan.20. PakDe DeLa, Pak DeDy “PoLice”, Om LuKas “EnDut”, TaNte TuTi “ToeL-
toeL ”, Mba’ Ima “BreKeLe”...eh dah di ribonding ya???, Mba’ SPT “Mpok
Oneng ”, Mba’ Dita “Wonosantun” thankz buat doa dan semangatnya.
21. Teman–teman seangkatanku PAK ’02 ( LiNa “ciplux”, NiNa “kokom”, DiaN
“sastro”, PutRi, Muzt BaNu, ToRo, ThoMas, CaNdRa, SaTya, VaLeNt, Si Cat, TiaRa, Tia, MM, SaRi, IvoN, AndRe, UcHi, Lia, DeWi, HeRi, Si9it “frater”.Terima kasih atas kebersamaan dan bantuan kalian semua. Suksesbuat kalian semua, cerita kita akan menjadi kisah klasik untuk masa depan.
22. Teman-teman Mudika St. Ignatius (Om Aguzt “JaiM”, Adit, FebRi, An99a,
YoYo, AgNes, PrisMa, NiTa, SiNta, YuSup, Mba’ Ida, Mba’ Wie, Mba’ Etik, Ka2’ YuDi, de’DaVid, MitHa, AleX, VitHa, Maz Theo, WaHyu, YudHa, PetRus, NuRi, Lia, BaYu, AndRi, DiaN, YuLi, DaVid, RatNa_zHo & Mey_zHo) kehadiran, keceriaan, dan suara kalian memberi warna indah dalam perjalanan hidupku.23. For Someone...somewhere...that made 4 me...I will waiting u....
24. Teman-teman PPL & PPL Plus (BoWo, EtHa, YuLy, FebRi) thankz buat doa
dan semangatnya.
25. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih
banyak atas bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
konstruktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iiHALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Batasan Masalah .............................................................................. 6
C. Rumusan Masalah ............................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ............................................ 9 B. Kecerdasan Emosional Berwirausaha .............................................. 18 C. Kultur Keluarga ............................................................................... 27 D. Kultur Sekolah ................................................................................. 31 E. Bakat Kewirausahaan ....................................................................... 35 F. Kerangka Berpikir ............................................................................ 38 G. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................. 46 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 46
C. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................................... 47
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 47
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 49
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ....................................... 55
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................... 55
H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 63
BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................. 69
B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................ 88
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 89
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 94
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 106 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 107 C. Saran ................................................................................................ 107 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRANDAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel OperasionalisasiVariabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Diklat........................................................................... 49Tabel 3.2 Tabel OperasionalisasiVariabel Kecerdasan Emosional Berwirausaha............................................................................... 50Tabel 3.3 Tabel OperasionalisasiVariabel Kultur Keluarga ...................... 51Tabel 3.4 Tabel OperasionalisasiVariabel Kultur Sekolah ......................... 52Tabel 3.5 Tabel OperasionalisasiVariabel Bakat Kewirausahaan ............. 53Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan...................................................................................... 56Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Berwirausaha............................................................................... 57Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Keluarga ................. 58Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Sekolah.................... 58Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Variabel Bakat Kewirausahaan ........ 59Tabel 3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ........................ 62Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .......................................................... 69Tabel 4.2 Pekerjaan Orang Tua Responden ............................................... 70Tabel 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ...................... 72Tabel 4.4 Deskripsi Kecerdasan Emosional Berwirausaha......................... 73Tabel 4.5 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Power Distance ........ 74Tabel 4.6 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Collectivism vsIndividualism ............................................................................... 75
Tabel 4.7 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Masculinity vsFemininity .................................................................................. 77
Tabel 4.8 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi UncertaintyAvoidance .................................................................................... 78
Tabel 4.9 Deskripsi Kultur Keluarga ......................................................... 79Tabel 4.10 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Power Distance ......... 80Tabel 4.11 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Collectivism vsIndividualism .............................................................................. 82
Tabel 4.12 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Masculinity vsFemininity .................................................................................. 83
Tabel 4.13 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi UncertaintyAvoidance ................................................................................... 84
Tabel 4.14 Deskripsi Kultur Sekolah ........................................................... 85Tabel 4.15 Deskripsi Bakat Kewirausahaan ................................................ 87Tabel 4.16 Hasil Pengujian Normalitas ....................................................... 88Tabel 4.17 Hasil Pengujian Linieritas .......................................................... 89
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................ 109
Lampiran 2 Data Induk ............................................................................... 119
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 175
Lampiran 4 Normalitas dan Linieritas ........................................................ 181
Lampiran 5 Regresi .................................................................................... 182
Lampiran 6 Distribusi Frekuensi dan Perhitungan Manual ........................ 189
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 201
Lampiran 8 Tabel Statistik ......................................................................... 211
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan bangsa membutuhkan sumber daya manusia (SDM)
yang berkualitas. SDM merupakan modal dasar sekaligus kunci bagi keberhasilan pembangunan. Untuk menciptakan manusia yang berkualitas, pendidikan mengambil peran penting. Hal ini disebabkan secara umum penyelenggaraan pendidikan bertujuan menciptakan atau menghasilkan sumber daya manusia yang mempunyai keterampilan dan keahlian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan dalam proses pembangunan bangsa.
Pada masyarakat yang tengah berkembang, pendidikan diposisikan sebagai sarana untuk peningkatan kesejahteraan melalui pemanfaatan kesempatan kerja yang ada. Hal ini sejalan dengan tujuan akhir program pendidikan bagi masyarakat pengguna jasa pendidikan yakni mempersiapkan atau mencetak tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang memadai, berkualitas, dan profesional di bidangnya. Salah satu sektor pendidikan yang
bertujuan mempersiapkan dan mencetak tenaga kerja tingkat menengah adalah
SMK. Istilah SMK sebelum berlakunya kurikulum 2004 digunakan untuk menyebut istilah Sekolah Teknik Menengah (STM) ataupun Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA). Mengingat ragam SMK cukup banyak, fokus penelitian ini adalah SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif.Realitas di lapangan menunjukkan bahwa untuk menghasilkan tenaga
kerja yang siap pakai tidaklah mudah. Mutu pendidikan yang kurang
memadai, kurangnya dorongan untuk mengembangkan kemampuan yang
dimiliki, dan masih terbatasnya informasi tentang dunia kerja mengakibatkan
kurangnya relevansi antara keluaran pendidikan dengan keterampilan yang
ada. Hal inilah yang menyebabkan SMK menjadi salah satu penyumbang
pengangguran terdidik diantara jenjang pendidikan lainnya. Menurut catatan
dari Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan di Indonesia mencapai 1.254.343 orang dan pada
khususnya di Yogyakarta 18.088 orang (BPS, 2004:270).SMK berperan sebagai lembaga pendidikan seharusnya mampu
mengembangkan kecerdasan emosional dan potensi seseorang agar mampu
menjalankan tugas-tugas hidupnya serta menjadi wirausaha baru yang
berhasil. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan kejuruan, yaitu mendidik
siswa menjadi profesional, berkeahlian, dan terampil untuk menciptakan
lapangan kerja tertentu atau siap pakai untuk mengisi jaringan di masyarakat
industri (Kurikulum SMK 2004:16). Berwirausaha merupakan altenatif profesi
bagi lulusan SMK sebab dari skala kemampuan mereka memiliki bekal
kemampuan yang cukup untuk mengembangkan suatu bidang usaha.
Pengetahuan siswa/lulusan tersebut diperoleh dari sekolah yaitu melalui
pendidikan dan latihan yang ada hubungannya langsung dengan dunia usaha,
misalnya mata pelajaran kewirausahaan dan juga pengalaman kerja melalui
PKL atau praktik industri. Baik atau buruknya pelaksanaan pelatihan dan
pendidikan tentu saja berdampak pada kecerdasan emosional berwirausaha.
Kecerdasan emosional berwirausaha adalah kemampuan mengenali,
mengekspresikan, dan mengendalikan emosi dalam menerapkan kreatifitas
dan inovasi baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.Derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap
tingkat kecerdasan emosional siswa dalam berwirausaha diduga berbeda
antara siswa/ sekolah yang satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut antara lain
disebabkan oleh kultur keluarga, kultur sekolah, serta bakat siswa yang
berbeda. Berdasarkan beberapa literatur tentang profil wirausaha sukses
menunjukkan bahwa ada beberapa karakteristik khusus untuk menjadi
wirausaha yang berhasil. Pada kultur lingkungan tertentu (keluarga dan
sekolah) diduga akan mendorong siswa cerdas secara emosional, sementara
pada kultur lingkungan yang lain melemahkan. Hal demikian disebabkan
lingkungan keluarga dan sekolah sangat berperan penting dalam mendorong
siswa untuk berwirausaha. Disamping itu, bakat seseorang untuk melakukan
kegiatan wirausaha diyakini membedakan siswa yang satu dengan yang
lainnya.Pada kultur keluarga yang bercirikan power distance kecil,
berorientasi individualism, berorientasi masculinity, dan berorientasi
uncertainty avoidance lemah akan tampak dari manifestasi kultur seperti sikap
menghormati secara formal dan mengakui perbedaan, demokratis dalam
keluarga, perbedaan peran orang tua, dan mampu bertoleransi terhadap situasi
yang tidak pasti. Pada kultur keluarga demikian diduga kuat derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa akan lebih tinggi dibandingkan pada kultur keluarga yang bercirikan
power distance besar, berorientasi collectivism, berorientasi femininity, dan
uncertainty avoidance kuat yang tampak dari manifestasi kultur seperti
ketaatan kepada norma keluarga, kesetiaan kepada kelompok, peran wanita lebih rendah dari pada pria, dan kurang mampu menghadapi situasi yang tidak pasti, maka derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa akan lebih rendah.Pada kultur sekolah yang mempunyai power distance kecil,
berorientasi individualism, berorientasi masculinity, dan berorientasi
uncertainty avoidance lemah yang tampak dari manifestasi kultur seperti
perlakuan guru terhadap siswa sama, kebebasan mengungkapkan pendapat, suka berkompetisi, dan kejelasan guru dalam menerangkan materi pelajaran, maka derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa akan lebih tinggi. Sebaliknya, pada kultur sekolah yang mempunyai power distance besar, berorientasi collectivism, berorientasifemininity , dan berorientasi uncertainty avoidance kuat yang tampak dari
manifestasi kultur seperti komunikasi satu arah di kelas, kurang berani dalammengungkapkan pendapat, mengutamakan kinerja kelompok, dan
menganggap guru selalu benar, maka derajat pengaruh pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan terhadap tingkat kecerdasan emosional siswa akan lebih rendah.Bakat kewirausahaan merupakan kemampuan untuk kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencapai sukses.
Secara lebih konkrit bakat kewirausahaan tampak dari ciri kreatif, berani
menanggung risiko, innovation, bekerja sama dalam kelompok, percaya diri,
independent , mampu menyesuaiakan diri, knowledgeable, versatile, morecarrier oriented and prepared , mampu menganalisis alternatif keputusan,
keterbukaan terhadap kritik, mementingkan hasil pekerjaan, menyukai
kegiatan intelektual, berorientasi pada hasil, mampu bertahan dalam tekanan,
dan mampu mengendalikan aktivitas. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka
diduga kuat bahwa pada siswa yang semakin berbakat derajat pengaruh
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional siswa
akan lebih tinggi dibandingkan pada siswa yang tidak berbakat berwirausaha.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi faktor yang
menentukan tingkat kecerdasan emosional siswa untuk berwirausaha. Secara
lebih spesifik peneliti ingin menginvestigasi apakah pada kultur sekolah dan
kultur keluarga yang kondusif serta bakat yang berbeda dengan pengaruh
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berbeda. Berdasarkan uraian tersebut dan melihat kenyataan, maka peneliti
tertarik mengambil judul “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terhadap Kecerdasan Emosional Berwirausaha
ditinjau dari Kultur Keluarga, Kultur Sekolah, dan Bakat Kewirausahaan”. Penelitian ini merupakan survei terhadap siswa-siswa kelas
tiga pada enam SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif di Kabupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah menjalankan pendidikan dan pelatihan (diklat).
B. Batasan Masalah Ada banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional siswa
berwirausaha antara lain pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat), kultur
keluarga, kultur sekolah, dan bakat kewirausahaan. Penelitian ini memfokuskan pada faktor kecerdasan emosional anak. Secara lebih spesifik dalam penelitian ini akan menginvestigasi pengaruh pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah, dan bakat kewirausahaan.C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:1. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga?
2. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah?
3. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga.
2. Untuk mengetahui pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah.
3. Untuk mengetahui pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah dan Siswa :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh sekolah dalam menghasilkan lulusan yang berkompetensi, kreatif, mandiri, dan memiliki motivasi untuk berwirausaha. b. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kecerdasan emosional berwirausaha siswa melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang baik.
2. Bagi Penelitian selanjutnya :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar acuan penelitian-
penelitian tentang kecerdasan emosional siswa berwirausaha dan agar dapat mengembangkan faktor-faktor lainnya.BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kecerdasan
intelektual serta kecerdasan emosional seseorang. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan dirasa sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan kesempatan kerja yang ada. Oleh karena itu banyak orang berlomba-lomba untuk mencapai jenjang pendidikan yang tinggi.
Mahalnya biaya pendidikan yang mengakibatkan orang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, akhirnya alternatif yang dipilih yaitu mereka mencari sekolah yang tidak hanya mengajarkan teori saja tetapi juga keterampilan. Sekolah menengah kejuruan merupakan alternatif yang tepat bagi mereka yang tidak mampu melanjutkan ke perguruan tinggi tetapi
mereka juga akan mendapatkan ketrampilan. Sekolah menengah kejuruan juga
merupakan sistem, masukannya adalah siswa-siswi lulusan dari SMP/MTs, kegiatan pembelajaran merupakan proses sedangkan keluarannya adalah lulusan SMK yang kompeten.Sekarang ini tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang berkompeten dibidangnya dan loyal dengan pekerjaannya tersebut. Oleh karena itu SMK merupakan tempat yang tepat untuk menciptakan lulusan
yang kompeten dibidangnya untuk jenjang sekolah menengah. Peserta didik di
SMK proses pembelajarannya mengikuti program pendidikan dan pelatihan
(diklat) dengan acuan kurikulum. Lulusan yang kompeten ini diharapkan
dapat membangun daerahnya masing-masing. Oleh karena itu perlu adanya
pengkajian mengenai perlu tidaknya membuka atau menutup suatu program
keahlian. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat dan menyesuaikan potensi
suatu daerah, agar siswa SMK tersebut kelak merupakan sumber daya manusia
yang dapat berguna untuk membangun daerahnya.Pengembangan potensi akademis dan kepribadian siswa merupakan
tujuan pembelajaran di sekolah yang dapat meningkatkan kecerdasan
emosional siswa. Peningkatan kecerdasan emosional diharapkan agar mereka
dapat bergabung kedalam dunia kerja yang kompetitif sehingga mereka dapat
mengenali emosinya, mengelola emosi, motivasi diri, dan mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi dari waktu ke waktu serta dapat bekerja sama atau
berempati dengan rekan kerjanya atau bawahannya.1. Pengertian Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pelaksanaan pembelajaran/diklat adalah proses kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk mencapai penguasaan kompetensi. Pembelajaran bisa dilaksanakan di sekolah atau di dunia kerja (Kurikulum SMK, 2004:16). Proses pembelajaran di sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian siswa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Proses pembelajaran/pelatihan
di dunia kerja dimaksudkan agar siswa menguasai kompetensi terstandar,
mengembangkan dan menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai
tenaga kerja yang berkualitas unggul, baik bekerja pada pihak lain maupun
sebagai pekerja mandiri.2. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pelaksanaan pembelajaran/diklat dimaksudkan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian siswa, menguasai kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja (Kurikulum SMK, 2004:16). Kompetensi lulusan terdiri dari kompetensi umum yang mengacu pada tujuan pendidikan nasional dan kecakapan hidup generik dan kompetensi kejuruan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Bagian II Kurikulum SMK, 2004:6).
3. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
berbasis kompetensi dilakukan dengan pengaturan sebagai berikut (Kurikulum SMK, 2004:19-21): a. Pembelajaran di Sekolah Ciri/operasionalisasi pembelajaran di sekolah:1) Pembelajaran di sekolah meliputi pembelajaran program normatif, adaptif, dan produktif.
2) Pembelajaran program produktif ditekankan pada penguasaan
dasar-dasar keahlian yang luas, kuat, mendasar, serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat.3) Industri dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran di SMK
terutama untuk meningkatkan penguasaan peserta terhadap dasar- dasar keahlian yang benar serta memberikan wawasan tentang dunia kerja.4) Keterlaksanaan program di SMK, baik akademis maupun administratif menjadi tanggung jawab kepala sekolah dengan koordinasi komite sekolah.
5) Siswa yang berminat untuk bekerja mandiri (berwirausaha), perlu
mendapatkan bimbingan khusus yang memadai dari pihak sekolah. Siswa yang bersangkutan tidak cukup diberikan pengetahuan bisnis secara teoritis. Tetapi ia harus dibina dan dilatih dengan pengalaman berwirausaha atau berbisnis secara nyata dan bertahap.6) Bimbingan berwirausaha antara lain mencakup aspek menganalisis pasar, merencanakan, melaksanakan produksi (barang dan jasa), memasarkan hasil, mengevaluasi, dan membuat laporan hasil usaha serta membuka jaringan kerja dengan pihak lain. 7) Apabila praktik berwirausaha tersebut membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih banyak, maka sekolah dapat menyesuaikan jumlah jam yang ada di dalam Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan, baik program diklat normatif, adaptif, maupun produktif. Pengaturan tersebut dilakukan secara rasional, selaras, dan seimbang.
8) Pengalaman berwirausaha dapat dilaksanakan di sekolah melalui
pembukaan kelas wirausaha yang sesuai dengan minat siswa dan potensi pasar.b. Pembelajaran di Industri (Dunia Kerja) Ciri/operasionalisasi pembelajaran di dunia kerja/industri: 1) Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada saat pemilihan program diklat.
2) Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan memberikan pembekalan kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai dengan persyaratan kerja yang ada.