ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Oriza SativaL) DI KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI

  ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH (Oriza SativaL) DI KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI ASTUTI

  08C10404065

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT

  

ANALISIS PENDAPATAN USAHA PADI SAWAH

(Oryza Sativa L) DI KECAMATAN KAWAY XVI

KABUPATEN ACEH B ARAT

SKRIPSI

ASTUTI

  

08C10404065

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian

  

Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat

Kabupaten Aceh Barat

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

  

ABSTRAK

Astuti : Analisis Pendapatan Usaha Padi Sawah (Oryza sativa L) di Kecamatan

  Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. dibawah bimbingan Khairun Nisa, S.P, M.P, dan Dara Angreka S, S.P Di Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), penyerapan tenaga kerja, dan penghasil devisa. PDB sektor pertanian termasuk pula kehutanan dan perikanan adalah sebesar 63,8 triliun rupiah pada tahun 1996, nilai ini terus meningkat menjadi 66,4 triliun rupiah pada tahun 2000. Besarnya PDB pertanian tersebut memberikan kontribusi sekitar 17 persen terhadap PDB nasional. Sektor pertanian berikut sistem agribisnisnya sangat dominan perannya dalam penyerapan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha padi sawah (Oryza sativa L) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa, pendapatan keseluruhan petani sampel Usaha Padi Sawah Dikecamatan Kaway XVI sebesar Rp.176.816.333, dengan total biaya produksi petani sampel Usaha Padi Sawah Rp.269.700.000, sedangkan jumlah produksi petani sampel Padi Sawah sebanyak 2.997 Kg rata-ratanya. Adapun keuntungan petani sampel Usaha Padi Sawah didaerah penelitian sebesar Rp.92.883.667 dan rata-rata Rp.3.096.122 Maka Usaha Padi Sawah layak untuk diusahakan karena nilai R/C Rasionya 1,55 dari uraian diatas yang menunjukan bahwa petani padi sawah dapat dikatakan layak karena nilai R/C lebih dari 1. BEP harga yang didapatkan 1.901, artinya lebih rendah dari harga jual gabah Rp.3.000 dan BEP volume 1.899Kg lebih rendah dari produksi 2.997, kedua hal tersebut menunjukkan bahwa usaha padi sawah menguntungkan.

  Kata Kunci : Analisis, Pendapatan, Padi Sawah

  

LEMBARAN PENGESAHAN

  Judul Skripsi : ANALISIS PENDAPATAN USAHA PADI SAWAH (ORYZA SATIVA) DI KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

  Nama Mahasiswa : ASTUTI NIM :

  08C10404065 Program Studi : AGRIBISNIS

  Menyetujui, Komisi Pembimbing

  Ketua Anggota

  Khairun Nisa, S.P,M.P Dara Angreka S, S.P

NIDN. 01-1501-8202

  Mengetahui : Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis Diswandi Nurba, S.TP. M.Si Yoga Nugroho, S.P.,MM

NIDN. 01-2804-8202

  Tanggal Lulus : 09 November 2013

  

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

  Skripsi dengan Judul :

ANALISIS PENDAPATAN USAHA PADI SAWAH (ORYZA SATIVA) DI KECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT

  Yang disusun oleh : Nama : Astuti NIM : 08C10404065 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agribisnis Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 09 November 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

  1. Khairun Nisa, S.P,M.P (Dosen Pembimbing Ketua) ……………………

  2. Dara Angreka S, S.P (Dosen Pembimbing Anggota) ……………………

  3. Agustiar, S.P (Dosen Penguji I) ……………………

  4. Teuku Novian Nukman, S.P (Dosen Penguji II) ……………………

  Alue Peunyareng, 09 November 2013 Ketua Program Studi Agribisnis,

  Yoga Nugroho, S.P,.MM

  

RIWAYAT HIDUP

Astuti, Lahir di Desa Pungkie, 19 Agustus 1989 Kecamatan Kaway XVI

  Kabupaten Aceh Barat. Anak kedua dari tiga bersaudara dari ayahanda Syarwani dan Nurhalimah.

  Pada tahun 2002 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negri Pungkie , tahun 2005 penulis lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kaway XVI, tahun 2008 penulis lulus Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kaway XVI. Pada tahun 2008 penulis diterima di Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat. Dan pada tahun 2013 penulis memperoleh gelar sarjana pertanian (S.P).

  

PERSEMBAHAN

Melati kuntum tumbuh melata,,,, Sayang merbah di pohon cemara,,,,

Assalammualaikum mulanya kata,,,, Saya sembah pembuka bicara,,,,

  

"Semua mimpi kita dapat menjadi kenyataan, jika kita punya keberanian

untuk mewujudkannya" Walt Disney "Salah satu alasan begitu sedikit orang yang meraih apa

yang diinginkannya adalah karena kita tidak pernah fokus; kita tidak pernah konsentrasi pada

kekuatan kita. Kebanyakan orang hanya mencoba-coba berbagai macam jalan dalam hidup

mereka. Mereka tidak pernah memutuskan untuk menguasai suatu bidang khusus"

Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan, begitu juga hidup takkan indah tanpa tujuan,

harapan serta tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa, apabila

semuanya terlalui dengan baik, meski harus memerlukan pengorbanan.

  Dari semua tlah Kau tetapkan Hidupku dalam tangan-Mu Dalam takdir-Mu Rencana indah yang tlah Kau siapkan Bagi masa depanku yang penuh Harapan kesuksesan terpangku di pundak Sebagai janji kepada mereka… IBU dan AYAH…

Untuk yang pertama Ku persembahakan Skripsi ini kepada Orang Tua Ku yaitu Ibu tercinta

  

(Nurhalimah). Dan Ayah tercinta (Syarwani). Sosok yang pertama dari tujuan hidupku yang

selalu membangkitkan dalam keterpurukan ku. Terimakasih ya Tuhan yang memberikan

malaikat-Mu kepada Ku. Terimah kasih Tuhan aku telah dilahirkan dari rahim-Nya. Sungguh-

sungguh terimakasih sujud atas semua yang telah diberikan.

  

Terimakasih kepada ke dua abang-adik Ku (Masrizal dan Iwan Gunawan) yang telah sama-sama

kita berjuang atas kehidupan yang kita tempuh ini. Kita akan terus berjuang untuk mencapai

semuanya dan kita buktikan bahwa kita adalah orang-orang yang layak dihadapan mereka.

  

Ucapan terimakasih kepada keluarga besar Saya yang telah memberikan dukungan untuk

mencapai ini semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terima kasih kepada Dekan Pertanian, Kajur Agribisnis, dan dosen-dosen Agribisnis FPERTA

atas ilmunya, sarannya, dan bimbingannya selama kuliah disini. 

  

Dan tak lupa ucapan terimakasih banyak dan banyak kepada para sahabat-sahabat yang telah

sama-sama berjuang, sama-sama merasakan susah dan bahagianya hidup ini. Dari menahan

lapar, menangis disaat skripsi dicoret-coret pokoknya galauu sabee… hehehe 

Dan support semangatnya seperti Hellisma SP yg bersedia menjadi tempat bertanya skripsi dan

banyak membantu. Dan tidak hanya itu buat sahabat-sahabat tercinta aku, Yusmanidar SP alias

Ama, Eka Pertiwi SP, Ernila SP alias Ceknii, Nur Aflah SP alias SussiE, Yuliana SP Alias Cekli,

  

Rita Hariani SP, Naima alias Nurzaimah, layla Suriati SP, M”nur (Cowok Eka) dan terakhir buat

marzuki sahabatku cowo satu-satunya. Semoga persahabatan kita tak lekang dimakan waktu…

  

I LUPH U PULL buat kalian semua   

Suatu masa nanti ada kenangan yang membanggakan. Ketika melihat dalam HP ada kontak nomor teman-teman. Mengingatkan diri ini satu per satu tentang kalian dan rasanya ingin menanyakan kabar teman sekalian. Ketika melihat foto-foto,

  

Keberhasilan yang diperoleh pada saat sekarang ini tidak lepas dari semua pihak yang

membantu. Kepada teman-teman seperjuangan Jurusan Agribisnis (Sep B) 2008 dalam

menempuh pendidikan, ucapan terimakasih kepada kalian semuanya yang tidak bisa di

sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan maupun dukungan terhadap

perjuangan selama ini.

.

  

Sekian dulu ya….   Maaf jika ada pihak yang terkait tidak tersebut, bukan maksud

melupakan atau sebagainya. Hehehehe…..  Mohon maaf atas semua kesalahan yang telah

diperbuat baik kepada rekan-rekan semuanya baik disengaja maupun tidak disengaja..

  

SEDIKIT UNTUK RENUNGAN :

Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda pun

benar… karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah

membuang kesempatan untuk menjadi bisa. Salah satu penemuan terbesar umat manusia

adalah bahwa mereka bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka sangka tidak bisa

dilakukan.

"Never you say give up, do what you can do. everything must have its course. Opportunity

only comes once. You must be able to achieve what you want. Life is a process that must be

passed, and how we are going to pass in this process that will be called a success".

  

Bagi teman-teman yang belum menyelesaikan semoga cepat menyusul.

  

Semoga kita adalah orang yang sucses nantinya.. ..

  Salam Agribisnis.. .. Hidup Agribisnis.. ..

  ASTUTI

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, dan tidak lupa pula penulis ucapkan rasa terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

  “Analisis Pendapatan Usaha Padi Sawah (Oryza sativa L.) di

  dengan judul

  

Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat”. Penulisan skripsi akhir ini

  adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar Sarjana Pertanian pada program Strata Satu (S-1) Universitas Teuku Umar.

  Selama penelitian dan penyusunan Skripsi ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat penulis atasi berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari semua pihak. oleh sebab itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Ibu Khairun Nisa, S.P, M.P, selaku Dosen Pembimbing ketua dan Ibu

  Dara Angreka S, S.P, selaku pembimbing anggota yang telah

  mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan tugas akhir.

  2. Bapak Agustiar, SP, selaku penguji utama dan Bapak Teuku Novian Nukman, S.P, selaku penguji kedua.

  3. Bapak Yoga Nugroho, S.P., MM selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

  4. Bapak Diswandi Nurba, S.TP, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian

  5. Serta Rekan-rekan penulis, baik yang seangkatan, senior, junior yang telah ikut memberikan saran dan sumbangan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Pada penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, saran masukan, serta kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini ke depannya.

  Akhirnya, kepada semua pihak yang memberikan masukan dan saran yang berguna dalam penyusunan skripsi ini juga tidak lupa penulis ucapkan terima kasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya, maupun bagi semua pihak yang membaca penelitian ini.

  Meulaboh, Novembe 2013 Penulis

  

DAFTAR ISI

  12 2.6 Produksi Padi ......................................................................................

  24 4.3. Karakteristik Petani............................................................................

  23 4.2. Batasan Wilayah ................................................................................

  20 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ..............................................................

  19 3.5.2 Revenue Cost Rasio R/C dan Analisis Titik Impas (BEP) ........

  19 3.5.1 Analisis Biaya Usahatani dan Pendapatan .................................

  18 3.5 Metode Analisis Data..........................................................................

  18 3.4 Batasan variabel ..................................................................................

  16 3.3 Teknik Pengumpulan Data..................................................................

  16 3.2 Teknik Pengambilan Sampel ..............................................................

  14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................

  13 2.7 Penelitian Terdahulu………………………………………………….

  11 2.5 Padi .....................................................................................................

  Halaman

  10 2.4 Pengertian Pendapatan .......................................................................

  9 2.3.2 Penerimaan Usahatani................................................................

  9 2.3.1 Biaya Usahatani ........................................................................

  7 2.3 Biaya dan Penerimaan Usahatani........................................................

  7 2.2 Faktor-Faktor Produksi dalam Usahatani ...........................................

  5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Usaha Tani ........................................................................

  5 1.4 Kegunaan Penelitian ...........................................................................

  5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................

  I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ....................................................................................

  

ABSTRAK ...................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iv

PERSEMBAHAN........................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

  24

  s 4.7. Tingkat Pendidikan ............................................................................

  26 4.8. Biaya Produksi ...................................................................................

  26

  4.9. Analisis Pendapatan…………………………………………………

  28 V.KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ........................................................................................

  31 5.2. Saran ..................................................................................................

  31 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  33 LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel pada Usaha Padi Sawah di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat 2013......................

  18 Tabel 2. Luas tanam, Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Padi dan Palawija Dalam Kecamatan Kaway XVI Tahun 2013 ....

  23 Tabel 3. Jumlah dan Presentase Responden Menurut Jenis Kelamin Petani Sampel di Daerah Penelitian 2013. ................................................

  25 Tabel 4. Jumlah dan Presentase Responden Menurut Umur Petani Sampel Usaha Padi Sawah didaerah Penelitian 2013. ...............................

  25 Tabel 5. Jumlah dan Presentase Responden Menurut Tingkat Pendidikan Didaerah Penelitian 2013. .............................................................

  26 Tabel 6. Rata-Rata Biaya Produksi, Usahatani Dengan Luas Lahan Rata- Rata 0,5 Ha Tanaman Padi Sawah Didaerah Penelitian 2013. ......

  27

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Karateristik Petani Sampel Usahatani Padi Sawah di

  Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, Tahun 2013

  34 Lampiran 2. Biaya Pupuk Petani Sampel Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah, Di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat 2013..........................................................................................

  35 Lampiran 3. Biaya Sewa Lahan, Benih, Pupuk Petani Sampel Didaerah Penelitian, Tahun 2013.............................................................

  36 Lampiran 4. Pengunaan Biaya Tenaga Kerja Petani Sampel Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah, Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat Tahun 2013 .........................................

  37 Lampiran 5. Total Biaya Usahatani Petani Sampel Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah, Di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat , Tahun 2013 .........................................................

  38 Lampiran 6. Total Pendapatan Usahatani Petani Sampel Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah, Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, Tahun 2013 ..........................................................

  39 Lampiran 7. Keuntungan Bersih Petani Sampel Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah, Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, Tahun 2013 ..............................................................................

  40 Lampiran 8. Perbandingan Antara Total Pendapatan Dengan Total Biaya Usahatani Petani Sampel Pada Tanaman Padi Sawah, Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, Tahun 2013.

  41 Lampiran 9. Break Even Poin (BEP) Produksi dan Break Even Poin (BEP) Harga Usahatani Petani Sampel Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah Di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat,Tahun 2013 ...........................................................

  42 Lampiran 10. Rata-Rata Biaya Penyusutan Alat Pada Usahatani Padi

  

I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Di Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), penyerapan tenaga kerja, dan penghasil devisa. PDB sektor pertanian termasuk pula kehutanan dan perikanan adalah sebesar 63,8 triliun rupiah pada tahun 1996, nilai ini terus meningkat menjadi 66,4 triliun rupiah pada tahun 2000. Besarnya PDB pertanian tersebut memberikan kontribusi sekitar 17 persen terhadap PDB nasional. Sektor pertanian berikut sistem agribisnisnya sangat dominan perannya dalam penyerapan tenaga kerja(Suger, 2001 :15).

  Sektor tersebut mampu menyerap 45 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional atau menempati urutan pertama dalam penyerapan tenaga kerja.

  Pada tahun 2005 struktur kesempatan kerja pedesaan secara agregat menunjukkan bahwa 59 persen dari total kesempatan kerja pedesaan berasal dari sektor pertanian, yang secara absolut besarnya 58 juta orang. Peran sektor pertanian di luar Jawa juga lebih besar yaitu sebesar 67 persen dibandingkan dengan di Jawa yang besarnya 51 persen. Sebaliknya, sektor non-pertanian di Jawa hanya menyumbang 49 persen dan di luar Jawa menyumbang 33 persen kesempatan kerja, yang pada umumnya berupa jasa perdagangan, jasa kemasyarakatan, bangunan, dan jasa pengangkutan. Keadaan ini menunjukkan masih tetap dominannya peran sektor pertanian dalam perekonomian rumah tangga pedesaan,

  Menurut Mosher dalam Mangunwidjaya dan Sailah (2009 : 27) mengemukan bahwa salah satu syarat mutlak pembangunan pertanian adalah adanya teknologi usahatani yang senantiasa berubah. Oleh sebab itu penggunaan teknologi dalam usahatani padi sawah sangat dibutuhkan oleh petani dengan harapan dapat meningkatkan produktifitas, meningkatkan efisiensi usaha, menaikkan nilai tambah produk yang dihasilkan serta meningkatkan pendapatan petani.Salah satu komoditas utama pertanian kita adalah padi karena padi merupakan kebutuhan pokok penduduk kita. Komoditi ini tumbuh hampir di seluruh daerah di Indonesia. Mengingat pentingnya komoditi ini sebagai bahan makanan pokok, kiranya pengembangan komoditi padi membutuhkan perhatian khusus. Di kebanyakan daerah, usaha tani padi diusahakan dengan secara tradisional secara turun temurun (Suratiyah,2008).

  Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk indonesia. Meskipun padi dapat diganti oleh makanan lain, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah diganti oleh makanan lain (Suger, 2001 : 16). Mengingat pentingnya komoditas padi, maka pengembangan komoditas tersebut tetap menjadi prioritas utama dalam pembangunan pertanian terutama tanaman pangan. Selama dua puluh tahun terakhir, trend peningkatan produksi, produktivitas, dan luas panen padi meningkat terus, walaupun relatif kecil, akan tetapi dalam lima tahun terakhir (1999-2003) kecenderungan luas panen menurun dengan pertumbuhan 0,98 persen. Meskipun demikian, produksi mengalami kecenderungan naik dengan pertumbuhan 0,65 persen per tahun akibat naiknya produktivitas dengan pertumbuhan 1,65 persen per tahun (Hafsah, 2004: 2).

  Kenyataannya ini didukung oleh masih banyaknya petani yang belum sepenuhnya menerapkan teknologi usahatani padi sawah. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan petani tentang teknologi pertanian dan terbatasnya modal. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan usaha untuk merubah sikap mental, cara berpikir dan cara kerja, pengetahuan dan ketrampilan petani dan batuan permodalan agar petani mampu mengadopsi teknologi secara efektif serta memberikan motivasi kepada petani untuk meningkatkan produksinya. Hal ini dapat dilakukan melalui penyuluhan pertanian (Suratiyah, 2008 : 27).

  Seharusnya dengan adanya usaha dalam budidaya padi yang selama ini dijalankan oleh petani, dapat berdampak secara positif pada peningkatan pendapatan para petani, terutama untuk mensejahterakan keluarganya dari segala upaya yang telah dikerjakannya. Namun demikian, pada kenyataannya banyak para petani yang belum merasakan seutuhnya keuntungan secara signifikan dari usaha padi sawah yang telah diusahakannya.Sehingga diperlukan adanya suatu usaha untuk mengetahui secara rinci dalam kaitannya dengan pendapatan yang diperoleh oleh petani.

  Selain hal yang telah disebutkan di atas, analisis pos-pos laporan laba rugi yang terperinci merupakan hal yang sangat penting karena keberhasilan usaha dalam jangka panjang akan tergantung pada realisasi keuntungan. Apabila analisis dilakukan untuksatu periode saja, maka akan kurang berarti manfaatnya. Hal ini dikarenakan tren dari penghasilan, harga pokok penjualan, dan biaya tidak dapat penjualan, laba bruto, biaya usaha, laba usaha, dan laba bersih selama satu periode atau lebih akan memberikan gambaran tentang perubahan – perubahan. Seperti untung atau ruginya suatu usaha, oleh karena itu faktor-faktor yang menyebabkan adanya perubahan tersebut, memerlukan analisis lebih lanjut (Suratiyah, 2008 : 31).

  Aceh merupakan provinsi yang terletak di kawasan paling ujung dari pulau Sumatera yang sekaligus juga merupakan paling ujung barat wilayah Indonesia. Jika melihat perkembangannya, Pemerintah Aceh sedang menggalakkan pembangunan di sektor pertanian secara intensif, salah satunya subsektor tanaman pangan. Subsektor tanaman pangan mencakup tanaman padi (padi sawah dan padi ladang), jagung, ubi kayu dan ubi jalar, kacang hijau, kacang kedelai dan kacang tanah.Daerah potensi Padi Sawah di provinsi Aceh, berada di kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Barat dan Nagan Raya (BPS, 2010).

  Senada dengan itu, BPS Aceh Barat (2011) mengatakan bahwa Kecamatan Kaway XVI merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Barat sebagai sentra utama penanaman Padi Sawah. Para petani yang ada di wilayah ini masih kurang baik dalam pengelolaan usahataninya, khususnya dalam hal pencatatan pengeluaran dalam usaha tersebut sehingga berdampak pada ketidakjelasan pada tingkat biaya, pendapatan, kerugian, dan lain sebagainya.

  Petani yang mengusahakan usaha padi sawah di daerah penelitian rata- rata menggunakan varietas Ciherang, varietas ini dianggap oleh petani sampel sangat bagus hal ini dapat dilihat dari hasil produksi usaha padi sawah yang ada

  Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka pada kesempatan penelitian ini penulis merasakan perlunya meneliti “Analisis Pendapatan Usaha Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.”

  1.2. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan bahwa yang menjadi pokok permasalahan yang ingin diteliti adalah Berapa Besar Pendapatan Usaha Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha padi sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

  1.4. Kegunaan Penelitian

  Ada dua Kegunaan yang dapat diberikan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1.4.1 Kegunaan Teoritis

  1. Sebagai wahana bagi peneliti dalam penerapan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan kenyataan yang ada di lapangan.

  2. Dapat menambah pengetahuan peneliti tentanganalisis pendapatan usaha padi sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

1.4.2 Kegunaan Praktis

  1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang analisis pendapatan usaha padi sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.

  2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain, yang akan melakukan penelitian berkaitan dengan penelitian ini.

II. TINJAUAN PUSTAKA

  2.1. Pengertian Usahatani

  Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yangdiperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan yangdilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan bangunan yang didirikan diatas tanah dansebagainya. Usahatani dapat berupa usaha bercocok tanam atau memelihara ternak. Dalam ekonomi pertanian dibedakan pengertian produktivitas dan pengertianproduktivitas ekonomis daripada usahatani. Dalam pengertian ekonomis maka letak atau jarakusahatani dari pasar penting sekali artinya. Kalau dua buah usahatani yang lebih dekat denganpasar penting sekali artinya. Kalau dua buah usahatani mempunyai produktivitas fisik yangsama, maka usahatani lebih dekat dengan pasar mempunyai nilai lebih tinggi karenaproduktivitas ekonominya lebih besar.

  2.2. Faktor-Faktor Produksi dalam Usahatani

  Menurut Hermanto dalam Suratiyah (2008 : 37), menambahkan bahwa ada lima unsur pokok dalam usaha tani yang sering disebut sebagai faktor-faktor produksi, yaitu sebagai berikut:

  1) Tanah Usahatani Tanah usaha tani dapat berupa tanah pekarangan, tegalan dan sawah.

  Tanah tersebut dapat diperoleh dengan cara membuka lahan sendiri, membeli, menyewa, bagi hasil, pemberian negara, warisan atau wakaf. Penggunaan tanah dapat diusahakan secara monokultur maupun polikultur atau tumpangsari.

  2) Tenaga Kerja Jenis tenaga kerja dibedakan menjadi tenaga kerja pria, wanita dan anak- anak yang dipengaruhi oleh umur, pendidikan, keterampilan, pengalaman, tingkat kesehatan dan faktor alam seperti iklim dan kondisi lahan. Tenaga ini dapat berasal dari dalam dan luar keluarga (biasanya dengan cara upahan).

  3) Modal Modal dalam usaha tani digunakan untuk membeli sarana produksi sertapengeluaran selama kegiatan usaha tani berlangsung. Sumber modal diperoleh dari milik sendiri, pinjaman atau kredit (kredit bank, pelepas uang/famili/tetangga), hadiah, warisan, usaha lain ataupun kontrak sewa.

  4) Pengelolaan atau Manajemen Usahatani Pengelolaan usaha tani adalah kemampuan petani untuk menentukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana yang diharapkan. Pengenalan pemahaman terhadap prinsip teknik dan ekonomis perlu dilakukan untuk dapat menjadi pengelola yang berhasil. Prinsip teknis tersebut meliputi : (a) perilaku cabang usaha yang diputuskan; (b) perkembangan teknologi; (c) tingkat teknologi yang dikuasai dan (d) cara budidaya dan alternatif cara lain berdasar pengalaman orang lain. Prinsip ekonomis antara lain : (a) penentuan perkembangan harga; (b) kombinasi cabang usaha; (c) pemasaran hasil; (d) pembiayaan usaha tani; (e) penggolongan modal dan pendapatan serta tercermin dari keputusan yang diambil agar resiko sangat tergantung kepada : (a) perubahan sosial serta (b) pendidikan dan pengalaman petani.

  5) Produksi Produksi adalah hasil produksi fisik, yang diperoleh petani dari hasil usahatani, dalam satu musim tanam dan diukur dalam Kg per hektar permusim(khusus untuk jenis tanaman yang diusahakan). Produksi tersebut juga dapat dinyatakan sebagai perangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi dalam penciptaan komoditas berupa kegiatan usaha tani maupun usaha lainnya.

2.3. Biaya dan Penerimaan Usahatani

2.3.1 Biaya Usahatani

  Menurut Suratiyah (2008: 28) Biaya adalah nilai korbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil. Menurut kerangka waktunya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya jangka pendek, dan biaya jangka panjang. Biaya jangka pendek terdiri dari biaya tetap, dan biaya variabel, sedangkan dalam jangka panjang semua biaya dianggap/diperhitungkan sebagai biaya variabel. Biaya usahatani akan dipengaruhi oleh jumlah pemakaian input, harga dari input, tenaga kerja, upah tenaga kerja, dan intensitas pengelolaan usahatani.

  Menurut Raharja dalam Suratiyah (2008: 8), biaya – biayatersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :

  1. Biaya Tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan, walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan dalam batas tertentu. Artinya biaya yang besarnya tidak tergantung pada besar kecilnya kuantitas produksi yang dihasilkan. Yang termasuk biaya tetap, seperti gaji yang dibayar tetap, sewa tanah, pajak tanah, alat dan mesin, bangunan ataupun bunga uang serta biaya tetap lainnya.

  2. Biaya variabel merupakan biaya yang secara total berubah-rubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya, biaya variabel berubah menurut tinggi rendahnya output yang dihasilkan, atau tergantung kepada skala produksi yang dilakukan. Yang termasuk biaya variable dalam usahatani seperti baiaya bibit, biaya pupuk, biaya obat-obatan, serta termasuk ongkos tenaga kerja yang dibayar berdasarkan perhitungan volume produksi.

2.3.2 Penerimaan Usahatani

  Menurut Shinta (2005 :17), penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual.Penerimaan usahatani dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penerimaan bersih usahatani dan penerimaan kotor usahatani. Penerimaan bersih usahatani adalah merupakan selisih antara penerimaan kotor usahatani dengan penerimaan total usahatani. Pengeluaran total usahatani adalah nilai semua masukan yang habis terpakai dalam proses produksi, tidak termasuk tenaga kerja dalam keluarga petani. Sedangkan penerimaan kotor usahatani adalah nilai total produksi usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun tidak dijual.

  Menurut Soekartawi (1996:24) menyatakan bahwa berhasil di dalam suatu kegiatan usahatani tergantung pada pengelolaannya karena walaupun ketiga faktor yang lain tersedia, tetapi tidak adanya manajemen yang baik, maka penggunaan dari faktor-faktor produksi yang lain tidak akan memperoleh hasil yang optimal.

  Bagi seorang petani, analisa pendapatan merupakan ukuran keberhasilan dari suatu usahatani yang dikelola dan pendapatan ini digunakan untuk memenuhi memperluas usahataninya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Patong dalam suratiyah (2008:14) bahwa bentuk jumlah pendapatan mempunyai fungsi yang sama yaitu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memberikan kepuasan kepada petani agar dapat melanjutkan usahanya.

  Besarnya pendapatan petani dan usahatani dapat menggambarkan kemajuan ekonomi usahatani dan besarnya tingkat pendapatan ini juga digunakan untuk membandingkan keberhasilan petani yang satu dengan petani yang lainnya.Soeharjo dan Patong dalam Suratiyah (2008:16) menyatakan bahwa analisis pendapatan usahatani memerlukan dua hitungan pokok, yaitu keadaan penerimaan dan keadaan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan.

  Penerimaan usahatani berwujud tiga hal, yaitu:

  1. Hasil penjualan tanaman, ternak, dan hasil ternak

  2. Produksi yang dikonsumsikan keluarga

  3. Kenaikan nilai industri

2.4. Pengertian Pendapatan

  Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan atau naturan. Pendapatan atau disebut juga dari seseorang warga masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi dan pada produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang berlaku di pasar produksi. Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan. Sementara itu, nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit terjual dan harga jual, atau lebih sederhana dikatakan pendapatan fungsi (Noor, 2007 : 32).

  Menurut Shinta (2005 : 19)pendapatan dalam pengertian ilmu ekonomi adalah hasil berupa uang atau material lainnya, yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa-jasa manusia bebas,pendapatan sebagai jumlah penghasilan yang diperoleh dari jasa-jasa produksi yang diserahkan pada suatu jumlah uang yang diterima oleh masyarakat rumah tangga, yang boleh dibelanjakan oleh penerima untuk barang dan jasa sesuai dengan keinginannya.

  Karlina (2010 : 33),dalam konteks akutansi menjelaskan, kata “Income diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai pendapatan, penghasilan meliputi baik pendapatan maupun keuntungan (gain)”.Selain itu juga, pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang terkenal dengan sebutan berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga,dan sewa. Definisi tersebut memberi pengertian yang berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang berasal dari luar operasi normal. Sedangkan revenue merupakan penghasilan dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang terjadi.

2.5. Padi Klasifikasi tanaman padi

  Berdasarkan literatur Gristdalam Suger (2001: 10), padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Ordo : Poales Famili : Graminae Genus : Oryza Linn Species : Oryza sativaL.

2.6. Produksi padi

  Menurut Badan Pusat Statistik BPS dalam

  1

  (http://www.antaranews.com,2013) memperkirakan produksi padi tahun 2012 mencapai 69,05 juta ton gabah kering giling (GKG), naik 3,29 juta ton atau 5 persen dibandingkan produksi padi 2011 sebesar 65,76 juta ton GKG. "Kenaikan produksi padi didorong peningkatan luas panen 239,80 ribu hektar atau 1,82 persen dan peningkatan produktivitas sebesar 1,56 kuintal per hektar, atau melonjak 3,13 persen," kata Kepala BPS, Suryamin, di Gedung BPS, Jakarta, Jumat. Menurut Suryamin, perkiraan kenaikan produksi padi tahun 2012 merupakan Angka Sementara (ASEM), yaitu merupakan realisasi produksi selama satu tahun (Januari-Desember), tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Kenaikan produksi padi selama 2012 antara lain didorong keberhasilan program Pertanian Sehat Indonesia dalam proyek Jajar Legowo, yaitu teknologi budidaya padi yang menghemat benih dan pupuk namun meningkatkan hasil produksi. Selain itu, juga dipicu telah mulai berfungsinya pemulihan proyek Daerah Aliran Sungai, serta alih tanaman komoditi menjadi padi, serta pencetakan sawah baru. Ditambahkan, kenaikan produksi padi selama 2012 terbesar terjadi di Kalimantan Tengah sebesar 23,81 persen, disusul Provinsi Jawa Timur sebesar 15,34 persen, Sulawesi Selatan 11,09 persen, dan Jawa Tengah 8,95 persen. Sementara penurunan produksi padi terbesar terjadi di Gorontalo sebesar 10,43 persen, Kalimantan Barat 5,31 persen, Banten 4,3 persen, Jawa Barat 3,11 persen, dan Sumatera Selatan 2,64 persen. BPS juga menyebutkan bahwa pola panen pada 2012 relatif sama dengan pola panen 2010 dan 2011, di mana puncak panen terjadi pada bulan Maret (http://www. antaranews.com,2013).

  Pada dasarnya, produksi padi dipengaruhi oleh varietas dan dan kemampuan lahan, serta teknik budidaya yang digunakan. Adalakalanya produksi baik daerah tertentu, dan belum tentu baik di daerah lainnya.

2.7 Penelitian Terdahulu

  Menurut Endro (2009), usahatani padi sawah di Kecamatan Aesesa,

  • – Kabupaten Ngada menyatakan bahwa perlu memperhatikan faktor faktorproduksi seperti penggunaan benih, pupuk dan pestisida sehingga hasil yang diharapkan dapat diperoleh. Selanjutnya ditegaskan pula bahwa padi sawah mempunyai peranan yang baik dalam sumbangannya terhadap tingkat pendapatan petani. Hal ini terlihat dari jumlah pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani padi sawah sebesar Rp.889.217 ha. Jika pendapatan ini dikonversikan ke dalam beras dengan harga standar Rp.450,- pada tahun 1990, maka rata-rata pendapatan petani adalah ± 1.976,04 kg setara beras. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Adoe dalam Endro (2009) bahwa secara ekonomis usahatani padi sawah dikecamatan Rote Timur menguntungkan dengan nilai R/C ratio 3,18 dengan total pendapatan sebesar Rp.8.462.297,00/petani atau Rp.4.614.464,02/hektar. Usahatani padi sawah di Kecamatan Rote Timur
pupuk dan pestisida masih dalam batasan yang wajar (dalam segi jumlah dan dosis) sesuai dengan yang dimiliki/digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh Srilangga dalam Endro (2009) menyatakan bahwa rata-rata pendapatan usahatani padi sawah di Kecamatan kupang timur, Kabupaten Kupang pertahun semakin meningkat pada tahun 2003 produktifitas padi sawah sebesar 25,00kw/ ha dengan luas panen 16.827ha, pada tahun 2004 naik menjadi 35,00 kw/ ha dengan luas panen 13.452 ha dan pada tahun 2005 naik lagi menjadi 35,00 kw/ha dengan luas panennya 12.106 ha.

III. METODE PENELITIAN

  3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (Purposive), dengan dasar pertimbangan bahwa dilokasi tersebut merupakan salah satu potensi besar pertanaman padi sawah. Sedangkan waktu pengambilan data rencananya mulai Bulan September 2013 sampai dengan selesai.

  3.2. Teknik Pengambilan Sampel

  Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat berdasarkan data BPS terdapat dua desa yang mengusahakan tanaman padi sawah terbanyak adapun Desa diantaranya adalah Desa Pungki dengan jumlah petani 45 orang dan Desa Pasi Ara sebanyak 45 orang dengan jumlah keseluruhan sebanyak 90 orang diambil sampel dengan menggunakan metode purposive sampling.

  Menurut Rahmat (1997) untuk mengetahui jumlah sampel petani padi sawah yang akan diambil sebagai objek penelitian digunakan rumus sebagai berikut : n =

  ( )

  n =

  ( , )

  n = 30 orang Keterangan: n = Ukuran sampel minimal N = Jumlah total kedua desa tani d

  2

  = Tingkat kepercayaan 85 persen atau eror 15 persen Dengan demikian jumlah sampel yang diambil sebagai responden adalah 30 orang. Dalam penelitian ini sampel diambil dalam 2 desa yang mengusahakan usaha padi sawah. Untuk menghitung besarnya tiap desa, digunakan rumus seperti yang dikemukakan oleh Nasir (1999) sebagai berikut: ni =

  Dimana ni = Jumlah sampel dari strata (desa tani) Ni = Jumlah populasi dari strata (desa tani) n = Besar sampel yang diambil pada seluruh strata N = Jumlah populasi pada seluruh strata

  a. Sampel didesa Pungkie ni = 30 = 15 b. Sampel didesa Pasi Ara ni = 30 = 15

  Tabel 1.Jumlah Populasi dan Sampel pada usaha padi sawah di Kecamatan KawayXVI Kabupaten Aceh Barat.

  Jumlah Jumlah Sampel No Nama Desa Populasi (Orang) (Orang)

  1 Pungki

  45

  15

  2 Pasie Ara KB

  45

  15 Jumlah N = 90 n = 30 Sumber : Programa BPP 2013.

  3.3. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan wawancara. Teknik pengambilan data dilakukan dengan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden serta menggunakan daftar kuesioner.

  Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang terkait dengan penelitian ini.

  3.4. Batasan Variabel

  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  a. Produksi adalah keseluruhan hasil yang berasal dari usahatani pada sawah yang diperoleh dalam 1 kali panen dinyatakan dalam kg/ha per musim.