IMPLEMENTASI PRINSIP–PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA TANGERANG

  IMPLEMENTASI PRINSIP –PRINSIP

GOOD GOVERNANCE DI BADAN PENANAMAN

MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

PINTU KOTA TANGERANG

SKRIPSI

  

Diujikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

  

Disusun Oleh :

Khaerinisa

666 111 0504

  

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, JUNI 2016

  DON’T QUIT “When things go wrong, as they sometimes will; When the road you’re trudging seems all uphill;

  When the funds are low and the debts are high; And you want to smile but you have to sigh.

  When all is pressing you down a bit- Rest if you must, but don’t you quit.

  Success is failure turned inside out; The silver tint on clouds of doubt; And you can never tell how close you are; It may be near when it seems far. So, stick to the fight when you’re hardest hit. It’s when things go wrong that you must not quit.”

  • -John Greenleaf Whittier-

  “Saya persembahkan skripsi ini untuk Papa, Ir. Eno Suhaena dan Mama, Ebah serta Adik Saya, Anita Nuzulia

KATA PENGANTAR

  Puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala berkat, rahmat dan hidayah-Nya yang selalu diberikan kepada kita semua, termasuk pada nikmat Iman, Islam dan sehat wal’afiat. Atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya pula, maka peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya serta tak lupa juga kita sebagai umatnya hingga akhir zaman.

  Penyusunan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang mana judul penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu “Implementasi Prinsip-Prinsip Good

  

Governance di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

  Tangerang.” Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai dengan baik, tentunya tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang selalu membimbing serta mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka pada kesempatan yang luar biasa ini, peneliti ingin menyampaikan ungkapan terima kasih yang tak terhingga kepada beberapa pihak, sebagai berikut:

  1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng Tirayasa.

  

i

  2. Dr. Agus Sjafari, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Rahmawati, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si, sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus pembimbing I yang sudah banyak sekali memberikan bimbingan, arahan, ilmu serta sarannya yang sangat membantu peneliti sejak awal hingga penelitian yang peneliti susun ini selesai dengan sebaik-baiknya.

  6. Listyaningsih, S.Sos, M.Si sebagai Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  7. Riswanda, Ph.D, sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  8. Gandung Ismanto, S.Sos, MM selaku pembimbing II yang sudah banyak memberikan bimbingan, arahan, ilmu serta sarannya yang sangat membantu peneliti menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

  9. Maulana Yusuf, S.IP, M.Si sebagai penguji seminar proposal penelitian yang dilakukan peneliti yang telah banyak memberikan masukkan demi kesempurnaan penelitian yang dilakukan peneliti. ii

  10. Yeni Widyastuti, S.Sos., M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik kesayangan yang tak henti memberikan semangat kepada peneliti dan selalu bersedia mendengarkan keluh kesah peneliti selama peneliti menempuh studi pada jenjang S1 ini.

  11. Dosen-Dosen Ilmu Administrasi Negara yang selalu saya banggakan, Ipah Ema Jumiati, S.IP, M.Si, Leo Agustino, Ph.D, Titi Setiawati, S.Sos,M.si, Dr.Ayuning Budiati, S.IP,MPPM, Rini Handayani, S.Si,M.Si, Arenawati, S.Sos,M.Si, Ima Maisyaroh, S.Ag,M.Si, Andi Apriany Fatmawaty, Ir.,MP, DR. Abdul Apip, M.Si, Abdul Hamid, S.Sos,M.Si, Drs.H.Oman Supriyadi,M.Si, DR.Suwaib Amirudin, M.Si, Drs.Hasuri, SE.M.Si, Kristian Widya Wicaksana, S.Sos,M.Si, Deden M. Haris, S.Sos,M.Si, Juliannes Cadith, S.Sos,M.Si, Atoullah, S.Sos.

  M.Si, serta dosen-dosen lainnya tidak bisa saya sebutkan satu per satu, terimakasih untuk semua ilmu yang telah kalian berikan kepada peneliti.

  12. Orang Tua tercinta, Eno Suhaena dan Ebah yang selalu memberikan dukungan secara moril dan materil serta doa mereka yang tidak pernah henti untuk kesuksesan anak-anaknya di masa depan. Kemudian adik kandung peneliti, Anita Nuzulia yang selalu memberikan dukungan dan doa untuk kelancaran penyusunan skripsi ini. Serta saudara-saudara peneliti, yaitu nenek, uwak, om, tante, sepupu, dan keponakan terdekat yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu yang juga banyak memberikan dukungan dan doa mereka.

  13. Sahabat terdekat peneliti Muhammad Frayogi, Ratu Arum Sukmaningtyas, Rosmalasari, Shara Anggriani, Raden Dendy Yudha, dan yang selalu setia iii menemani peneliti sejak awal masuk di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa hingga saat ini serta selalu memberikan dukungan dan doa mereka dalam menyelesaikan skripsi ini.

  14. Sahabat terbaik peneliti, Intan Pratiwi Razak, Riska Monica Puteri, Lidia Carlina Marta, Gesti Resti Fitri, Dona Puteri Permata Desri, Rike Berlianti, Dessy Handayani, Vina Sarastiani, Reiza Hafitarani, Dhita Sekar Anisa, dan Indri Meilan Suntari.

  15. H. Karsidi, selaku Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian skripsi di BPMPTSP ini.

  16. Keluarga tercinta kedua peneliti, Rizkieka Turnoviliana, Novi Shulhiyah Ilyas, Purwanto Heru, dan Kabid Penanaman Modal terbaik Sasa Sukmana dan Encep Muharam yang tiada henti memberikan doa, motivasi, dukungan, serta semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

  17. Keluarga Besar Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu tercinta yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam proses penelitian ini.

  18. Sahabat terdekat peneliti Anggun Farantina, Diah Kumalasari, dan Vina Dwi Pratiwi yang banyak memberikan motivasi dan canda tawa sehingga peneliti dapat menghilangkan kejenuhan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  19. Teman-teman khusunya kelas B Program Studi Ilmu Administrasi Negara 2011, serta kelas A, C, dan Non-Regular lainnya yang tidak bisa peneliti sebutkan satu iv persatu dan saat ini sedang bersama-sama berjuang untuk meraih gelar sarjana. Dan secara umum, peneliti juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh teman-teman terdekat peneliti di angkatan 2011.

  20. Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah banyak membantu peneliti dalam mengurus segala perijinan, surat-menyurat dan urusan akademik lainnya.

  21. Serta tidak lupa peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh informan penelitian yang telah berkontribusi banyak dalam penyusunan skripsi ini serta pihak-pihak lainnya yang juga terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

  Akhirnya peneliti mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan maka, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

  Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.

  Tangerang, Juni 2016 Khaerinisa

v

NIM. 6661110504

  DAFTAR ISI

  LEMBAT PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

  1.2 Identifikasi Masalah ................................................................. 22

  1.3 Batasan Masalah ........................................................................ 22

  1.4 Rumusan Masalah...................................................................... 23

  1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................... 23

  1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................... 24

  1.7 Sistematika Penulisan .............................................................. 25

  vi

  BAB II DESKRIPSI TEORI

  2.1 Deskripsi Teori .......................................................................... 28

  2.2 Implementasi Kebijakan Publik ................................................ 44

  2.3 Penelitian Terdahulu ................................................................. 54

  2.4 Kerangka Berpikir .................................................................... 58

  2.5 Asumsi Dasar ............................................................................ 59

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian ..................................................................... 60

  3.2 Fokus Penelitian ....................................................................... 61

  3.3 Lokasi Penelitian ...................................................................... 61

  3.4 Variabel Penelitian ................................................................... 62

  3.5 Instrumen Penelitian ................................................................. 63

  3.6 Informan Penelitian .................................................................. 64

  3.7 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 65

  3.8 Teknik Analisis Data ................................................................ 69

  3.9 Uji Keabsahan Data .................................................................. 71

  3.10 Jadwal Penelitian ...................................................................... 72

  BAB IV PEMBAHASAN

  4.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 74

  4.2 Deskripsi Data .......................................................................... 83

  4.3 Analisis Data Penelitian ............................................................ 88

  4.4 Pembahasan .............................................................................. 129 vii

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ............................................................................... 149

  5.2 Saran ......................................................................................... 150 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  viii

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi Realisasi ..................................................................... 3Tabel 1.2 Rekapitulasi Izin Prinsip .................................................................. 4Tabel 1.3 Jumlah Izin Bidang Penanaman Modal ........................................... 7Tabel 1.4 Jumlah Izin Bidang Pemerintahan .................................................. 9Tabel 1.5 Jumlah Izin Bidang Kesejahteraan Masyarakat .............................. 10Tabel 1.6 Jumlah izin Bidang Pembangunan .................................................. 11Tabel 3.1 Informan Penelitian ......................................................................... 65Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ...................................................................... 67Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ............................................................................. 73Tabel 4.1 Daftar Spesifikasi Fungsi dan Peran Informan Penelitian .............. 87

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tiga Komponen Good Governance (UNDP) ............................... 34Gambar 2.2 Model Implementasi Edward III .................................................. 48Gambar 2.3 Model Proses Implementasi Kebijakan Van Meter Van Horn ..... 50Gambar 3.1 Model Analisis Data Miles & Huberman ..................................... 71Gambar 4.1 SKP BPMPTSP BidangPenanaman Modal ................................. 91Gambar 4.2 Kegiatan Sosialisasi Pelayanan Perizinan .................................... 98Gambar 4.3 Kegiatan Expo Kota Tangerang ................................................... 98Gambar 4.4 Ruang Pengambilan Izin .............................................................. 105Gambar 4.5 Contoh Kenakalan Pegawai ......................................................... 106Gambar 4.6 Contoh Kenakalan Pegawai ......................................................... 106Gambar 4.7 Kondisi Ruang Pelayanan Perizinan di BPMPTSP .................... 111Gambar 4.8 Volume Berkas Izin Di BPMPTSP Kota Tangerang ................... 111Gambar 4.9 Pelaksanaan Bintek oleh BPMPTSP Kota Tangerang ................. 123Gambar 4.10 Pelaksanaan Bintek oleh BPMPTSP Kota Tangerang ................ 124

DAFTAR LAMPIRAN

  LAMPIRAN I Surat Ijin Penelitian LAMPIRAN II Surat Keterangan Penelitian LAMPIRAN III Pedoman Wawancara LAMPIRAN IV Catatan Lapangan dan Membercheck LAMPIRAN V Kategorisasi Data Penelitian LAMPIRAN VI Matriks Hasil Penelitian LAMPIRAN VII Dokumentasi Penelitian LAMPIRAN VIII Data Pendukung Penelitian

  

ABSTRAK

Khaerinisa. NIM. 6661110504. 2016. Skripsi. Implementasi Prinsip-Prinsip

Good Governance di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kota Tangerang. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen

Pembimbing I, Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si. Dosen Pembimbing II,

Gandung Ismanto, S,Sos, MM.

  Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang layak menjadi kota investasi dengan berbagai sumber daya yang dimiliki yang menjadi daya tarik bagi para investor PMDN maupun PMA untuk terus melakukan investasi. Kondisi tersebut merupakan sebuah arahan dari pemerintah daerah untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, salah satunya yaitu pelayanan perizinan. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang mempunyai peran penting dalam mewujudkan Kota Tangerang sebagai Kota tujuan investasi. BPMPTSP Kota Tangerang dalam upaya mengimplementasikan prinsip-prinsip good

  

governance masih dihadapkan oleh beberapa kesenjangan dari ketiga pilar

governance. Fokus penelitian ini adalah implementasi prinsip-prinsip good

governance di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

  Tangerang pada bidang Penanaman Modal. Tujuannya yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi prinsip-prinsip good governance di BPMPTSP Kota Tangerang khsuusnya Bidang Penanaman Modal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif yang dianalisis dengan menggunakan enam indikator prinsip-prinsip good governance menurut Gisselquist yaitu

  

Accountability, Transparency, Efficiency and Effectiveness, Responsiveness,

Forward vision, Rule of law. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan

  prinsip-prinsip good governance belum konsisten dan belum optimal, dikarenakan dalam pelaksanaanya masih terdapat keluhan dari masyarakat mengenai mekanisme, prosedur, serta syarat-syarat pembuatan izin.

  Kata Kunci: Implementasi, Prinsip-Prinsip Good Governance

  

ABSTRACT

Khaerinisa. NIM 6661110504. 2016. Thesis. Implementation of Principles of

Good Governance in Investment Department and Integrated One Door Services

In Tangerang City. Public Administration Departement. The Faculty of Social

st

and Political Science. Sultan Ageng Tirtayasa University. 1 Advisor, Kandung

nd Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si and 2 Advisor, Gandung Ismanto, S,Sos, MM.

  

Tangerang City is worthy of being investment city with a variety of available

resources that attraction for domestic investors and foreign investors to continue

investing. The condition is a directive from the local government to realize the

good governance and free of corruption, collusion, and nepotism. One of which is

licensing service. Investment Department and Integrated One Door Services has

an important role to realize that Tangerang City as investment destinations city.

Investment Department and Integrated One Door Services in effort to implement

the principles of good governance was still faced by some gaps of three pillars of

governance. The research focus was Implementation of Principles of Good

Governance in there on Investment Sector. The goal was to find out how

Implementation of Principles of Good Governance in there especially on

Investment Sector. The methods that used on this research was qualitative

descriptive which analyzed using six principles of good governance by

Gisselquist, Accountability, Transparency, Efficiency and Effectiveness,

Responsiveness, Forward vision, Rule of law. The result of this research showed

that the application of principles of good governance hadn’t been consistent and

hadn’t optimal, because in practicing, there were still complaints regarding the

mechanisms, procedures, and terms of making a license.

  Keywords: Implementation, Good Governance Principles

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  United Nations Conference Trade and Development (UNCTAD),

  merupakan sebuah organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah merilis laporan terbaru terkait investasi dunia yang dirangkum dalam

  

World Investment Report 2015. Laporan tahunan yang merangkum data

  penanaman modal asing (PMA) di tiap-tiap negara berkembang di dunia tahun 2014 tersebut menunjukkan bahwa Asia bagian Timur (terdiri dari Asia Timur dan Asia Tenggara) merupakan salah satu wilayah tujuan investasi asing terbesar di dunia. Dengan PMA sebesar US$ 381 miliar dan tingkat pertumbuhan sebesar 9,6 persen, kawasan Asia bagian Timur memiliki porsi 31 persen dari seluruh PMA yang terdapat di seluruh dunia.

  Data tersebut juga menunjukkan bahwa Tiongkok masih menempati urutan pertama sebagai negara tujuan investasi asing terbesar di Asia bagian timur dengan nilai US$ 128,5 miliar. Kendati Tiongkok memiliki jumlah PMA terbesar, namun pertumbuhan PMA tertinggi justru terjadi di Hong Kong dengan pertumbuhan mencapai 39 persen, dari angka sekitar US$ 75 miliar di tahun 2013 mencapai US$ 103,3 miliar di tahun 2014.

  2

  Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang layak menjadi kota investasi. Kota Tangerang dengan berbagai sumber daya yang dimiliki seperti jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa, perkembangan dan pembangunan infrastruktur menjadi daya tarik bagi para investor baik PMDN maupun PMA untuk terus melakukan investasi. Hal tersebut dapat kita lihat dari hasil realisasi investasi pada Triwulan II tahun 2015, realisasi investasi PMDN dan PMA berdasarkan Izin Usaha yang telah diterbitkan baik oleh BKPMRI untuk PMA, BKPMPT Provinsi maupun BPMPTSP untuk PMDN berjumlah 16 Proyek yang terdiri dari 6 proyek PMDN dengan nilai Rp. 253,61 Milyard dan 10 proyek PMA dengan nilai USD 33,872 juta atau senilai Rp. 423,4 Milyard dengan kurs 1 USD = Rp. 12.500,- sehingga pada Triwulan kedua tahun 2015 ini realisasi investasi di Kota Tangerang baik PMDN maupun PMA sebesar Rp. 677 milyard.

  Sesuai dengan Kewenangannya, PMDN dari 6 Izin Usaha yang dikeluarkan, Pemerintah Kota Tangerang mengeluarkan 3 Izin dengan nilai Rp.

  22.217.000.000,- sedangkan 3 Izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Banten dengan nilai Rp. 35.025.300.000,-. Serapan tenaga kerja dari 6 proyek PMDN yang terealisasi dapat menyerap pekerja sebanyak 1.111 orang tenaga kerja, sedangkan dari 10 proyek PMA mampu menyerap pekerja sebanyak 2.110 tenaga kerja Indonesia dan 26 Tenaga Kerja Asing.

  3

Tabel 1.1 Rekapitulasi Reaslisasi

  

Rekapitulasi Realisasi Berdasarkan

Izin Usaha Triwulan II

423,4 M; 63% 253,6 M ; 37% PMA ( 10 Proyek) PMDN (6 Proyek) (Sumber: LPPPM BPMPTSP Kota Tangerang)

  Pada Triwulan II tahun 2015 di Kota Tangerang masih diminati oleh para investor baik PMDN maupun PMA hal ini terlihat dari jumlah izin prinsip yang telah dikeluarkan baik oleh BKPMRI, BKPMPT Provinsi Banten maupun BPMPTSP Kota Tangerang yang berjumlah 15 proyek PMDN dan 20 proyek PMA. Perusahaan PMDN sebanyak 15 proyek dengan nilai investasi sebesar Rp. 191,753 milyard yang direncanakan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 1.692 orang. Sesuai dengan Kewenangannya, dari 15 Izin Usaha yang dikeluarkan, Pemerintah Kota Tangerang mengeluarkan 6 Izin dengan nilai Rp.

  50.454.200.000,- sedangkan 9 Izin dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi Banten dengan nilai Rp. 141.298.500.000,-.

  4

  Sedangkan, untuk Perusahaan Modal Asing (PMA) sebanyak 20 proyek dengan nilai investasi sebesar USD 85,416 juta atau setara dengan Rp. 1,068 Trilyun dengan kurs 1 USD = Rp. 12.500,- serapan tenaga kerja yang direncanakan sebanyak 1.516 Tenaga Kerja Indonesia dan 14 Tenaga Kerja Asing.

Tabel 1.2 Rekapitulasi Izin Prinsip

  Rekapitulasi Izin Prinsip PMDN dan PMA Triwulan II Tahun 2015 1.067,7 M; 191,7 M ; 15% PMDN (15 Proyek) 85% PMA (20 Proyek) (Sumber: LPPPM BPMPTSP Kota Tangerang)

  5

  2 Kota Tangerang memiliki luas 164,54 Km dengan jumlah penduduk yang

  mencapai 1,7 juta jiwa. Secara administratif luas wilayah Kota Tangerang dibagi dalam 13 kecamatan, yaitu Ciledug, Larangan, Karang Tengah, Cipondoh, Pinang, Tangerang, Karawaci, Jatiuwung, Cibodas, Periuk, Batuceper, Neglasari, dan Benda. Oleh sebab itu, Kota Tangerang menjadi pilihan menarik bagi para investor untuk berinvestasi.

  Seiring dengan berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan amanat Undang–undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, Pemerintahan Daerah yang mengatur dan mengurusi sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah serta efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah perlu ditingkatkan. Hal tersebut mengakibatkan interaksi antara aparat daerah dan masyarakat menjadi lebih intensif. Selain itu, otonomi daerah juga memberikan kesempatan yang luas bagi daerah untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan karakteristik lokal.

  Setiap kota dan kabupaten dituntut untuk mengembangkan inovasi kreatif dalam pengelolaan daerahnya. Kreatifitas itu menyangkut bagaimana mengalokasikan dana, menyangkut kapasitas untuk menciptakan keunggulan komparatif bagi daerahnya sehingga kalangan pemilik modal akan beramai-ramai

  6

  Kondisi demikian merupakan sebuah arahan dari pemerintah daerah untuk menyelenggarakan pemerintahannya sesuai dengan kerangka atau koridor perubahan paradigma pemerintahan yang tidak lagi sentralistik tapi lebih menekankan pada desentralisasi dan pemberdayaan masyarakat dan didukung dengan gagasan mengedepankan konsep partisipasi dalam proses pembangunannya. Sehingga, muara dari kerangka otonomi daerah tersebut yaitu perwujudan good governance secara masif di tingkat lokal. Proses demokratisasi politik dan pemerintahan saat ini tidak hanya menuntut profesionalisme dan kemampuan aparatur dalam pelayanan publik, tetapi secara fundamental menuntut mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), bersih, dan bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme. (Sedarmayanti, 2012: 1)

  Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Tangerang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Tangerang Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Serta Peraturan Walikota Nomor 83 Tahun 2014 tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja BPMPTSP. Kedudukan BPMPTSP Kota Tangerang adalah Badan yang merupakan unsur pelaksana administrasi publik di bidang Perizinan dan Penanaman Modal yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa mengedepankan pendekatan birokratisasi.

  Berdasarkan pendekatan tersebut, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang mempunyai peran penting dalam mewujudkan Kota Tangerang sebagai Kota tujuan investasi. Dalam rangka

  7

  7 Hari 3.343 izin

  b. Tanda Daftar Usaha Kawasan Pariwisata/ Hotel

  5 Hari 42 izin

  a. Tanda Daftar Usaha Jasa Makanan dan Minuman /Restoran

  5 Hari izin

  6 Tanda Daftar Usaha Pariwisata, yang terdiri atas :

  5 Hari 3.437 izin

  5 Izin Reklame

  4 Tanda Daftar Perusahaan

  pelayanan perizinan pembangunan, bidang pelayanan perizinan pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat, serta bidang pengelolaan data dan advokasi, maka BPMPTSP Kota Tangerang perlu mengedepankan pola pelaksanaan administrasi publik dan perizinan yang lebih mudah bagi masyarakat.

  7 Hari 3.206 izin

  3 Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

  14 Hari 33 izin

  2 Izin Penanaman Modal

  14 Hari 58 izin

  1 Izin Industri ( Izin Usaha Industri, Izin Tanda Daftar Industri , Izin Perusahaan )

Tabel 1.3 Jumlah izin Bidang Penanaman Modal Tahun 2015 NO Nama Perizinan Lama Waktu Proses Izin Yang diterbitkan Tahun 2014

  Berikut merupakan jumlah izin-izin yang ada di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang.

  5 Hari 0 izin

  8

  5 Hari 0 izin k. Tanda Daftar Usaha Jasa

  10 Izin memperkerjakan tenaga kerja asing

  14 Hari 21 izin

  9 Tanda Daftar Gudang

  14 Hari 169 izin

  8 Izin Usaha Jasa Kontruksi

  14 Hari 0 izin

  7 Izin Toko Modern

  5 Hari 0 izin

  5 Hari 0 izin m. Tanda Daftar Usaha Spa

  Tirta

  5 Hari 0 izin l. Tanda Daftar Usaha Wisata

  Informasi Pariwisata

  Konsultan Pariwisata

  c. Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan Wisata

  5 Hari 2 izin j. Tanda Daftar Usaha Jasa

  Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konfrensi dan Pameran

  5 Hari 0 izin i. Tanda Daftar Usaha

  h. Tanda Daftar Usaha Jasa Pramuwisata

  5 Hari 6 izin

  g. Tanda Daftar Usaha Penyelengggaraan Hiburan dan Rekreasi

  5 Hari 0 izin

  f. Tanda Daftar Usaha Daya Tarik Usaha

  5 Hari 0 izin

  e. Tanda Daftar Usaha Jasa Transportasi Wisata

  5 Hari 5 izin

  d. Tanda Daftar Usaha Jasa Penyediaan Akomodasi

  5 Hari 27 izin

  14 Hari 132 izin JUMLAH 10.481 izin

  9 Tabel 1.4

  

Jumlah Izin Bidang Pemerintahan Tahun 2015

Izin Yang Lama Waktu Nama Perizinan diterbitkan Proses Tahun 2014

  Izin Trayek

  14 Hari 383 izin Izin Penggunaan Instalasi Penyalur

  7 Hari 164 izin Petir Izin Pengunaan Ketel UAP

  1 Hari 187 izin Izin Pemakaian Pesawat Angkat Dan

  7 Hari 1.256 izin Angkut Izin Penggunaan Instalasi Listrik

  7 Hari 96 izin Izin Pemakaian Generator Set

  1 Hari 223 izin (Genset) Izin Pemakaian Bejana Bertekan

  7 Hari 407 izin Izin Pembangunan Instalasi

  7 Hari 68 izin Kebakaran Izin Tempat Penampungan Calon

  7 Hari 1 izin Tenaga Kerja Indonesia Izin Lembaga Pelatihan Kerja

  7 Hari 0 izin Izin Penyedia Jasa Pekerja/Buruh

  7 Hari 0 izin Izin Gangguan (HO)

  10 Hari 666 izin Izin Perparkiran

  3 Hari 1 izin Izin Lift

  30 izin JUMLAH 3.452 izin

  10

  9 Izin Rumah Bersalin

  16 Izin Dokter Hewan Praktek Mandiri/Bersama

  7 Hari 3.023 izin

  15 Izin Pelayanan Pemakaman Dan Pengabuan Mayat

  14 Hari 0 izin

  14 Izin Usaha Penyedotan Tinja

  14 Hari 40 izin

  13 Izin Pembuangan Limbah Cair

  7 Hari 0 izin

  12 Izin Pengeboran

  10 Hari 388 izin

  11 Izin Pengambilan Air Tanah

  10 Hari 88 izin

  10 Izin Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah Tangga

  7 Hari 0 izin

  7 Hari 4 izin

Tabel 1.5 Jumlah izin Bidang Kesejahteraan Rakyat Tahun 2015 NO Nama Perizinan Lama Waktu Proses Izin Yang diterbitkan Tahun 2014

  4 Izin Toko Obat

  1 Izin Pendirian Satuan Pendidikan

  14 Hari 78 izin

  2 Izin Laboratorium Kesehatan

  14 Hari 4 izin

  3 Izin Optik

  10 Hari 7 izin

  10 Hari 8 izin

  8 Izin Rumah Sakit

  5 Izin Apotek

  7 Hari 126 izin

  6 Izin Klinik

  7 Hari 41 izin

  7 Izin Praktek Dokter Berkelompok

  7 Hari 0 izin

  7 Hari 5 izin

  11

  17 Izin Tenaga Kesehatan Hewan Bukan Dokter Hewan Sebagai Paramedikveteriner

  7 Hari 0 izin JUMLAH 3.762 izin

Tabel 1.6 Jumlah Izin Bidang Pembangunan Tahun 2015

  NO Nama Perizinan Lama Waktu Proses Izin Yang diterbitkan Tahun 2014

  1 Izin Peruntukan Penggunaan Tanah

  14 Hari 1.163 izin

  2 Izin Mendirikan Bangunan

  14 Hari 2.154 izin JUMLAH 3.317 izin

  

JUMLAH PERIZINAN YANG DITERBITKAN

TAHUN 2014

BIDANG KESRA : 3.762 IZIN BIDANG PEMBANGUNAN : 3.317 IZIN BIDANG PEMERINTAHAN : 3.452 IZIN BIDANG PENANAMAN MODAL : 10.481 IZIN TOTAL : 21.012 IZIN

  

(Sumber: RENSTRA BPMPTSP TAHUN 2014 – 2018)

  12

  Masyarakat merupakan inti penting dalam paradigma baru tentang new

  

public services. Perubahan posisi masyarakat dari yang dulu dikenal sebagai

"clients dan constituents" menjadi "customers" dan kemudian menjadi "citizens".

  Masyarakat tidak sekedar sebagai obyek layanan tetapi harus ditempatkan sebagai subyek.

  Governance secara istilah merujuk pada kultur dan struktur pemerintahan yang menjalankan kekuasaan di dalam suatu negara, tidak hanya menyangkut lembaga eksekutif, namun setelah seluruh lembaga negara yang terkait dengan penyelenggaran kehidupan bernegara. Good governance berbicara tentang bagaimana rekrutmen politik dilakukan terhadap setiap penyelenggara negara, bagaimana kapasitas, kapabilitas pemerintahan mengimplementasikannya, serta bagaimana pemeritahan mampu mempertanggung jawabkan seluruh aktivitasnya secara terbuka kepada masyarakat. Inilah idealita good governance, yang sebenernya yang menghendaki adanya simbiosis mutualisme antara the ruled and

  

the ruler sedemikian rupa sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dan

  mengontrol pemerintahan dalam menjalankan kewenangannya tersebut dengan baik, sementara pemerintahan membuka diri terhadap akses publik dalam setiap kegiatan pemerintahannya.

  Kehadiran tiga domain, yaitu: pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil sebagai stakeholders dalam proses ini amat penting untuk memastikan bahwa proses “pembangunan” tersebut dapat memberikan manfaat yang terbesar bagi masyarakatnya. Secara konseptual, hubungan antara ketiga komponen tata

  13

  dibutuhkan dalam rangka mengamankan proses penyelenggaran negara sehingga akuntabilitas dan penegakan hukum dapat berjalan dengan baik.

  Sementara di sisi lain, partisipasi publik tidak mungkin dapat berjalan dengan efektif tanpa jaminan pelaksanaan hak–hak publik untuk mengakses informasi yang dimiliki oleh pemerintah (Agustino, Leo. 2005: 44). Secara umum ada beberapa karakteristik dan nilai yang melekat dalam praktik good governance.

  Pertama, praktik good governance harus memberi ruang kepada aktor lembaga non-pemerintah untuk berperan serta secara optimal dalam kegiatan pemerintahan sehingga memungkinkan adanya sinergi di antara aktor dan lembaga pemerintah dengan non pemerintah seperti sipil dan mekanisme pasar.

  Kedua, dalam praktik good governance terkandung nilai–nilai yang membuat pemerintah dapat lebih efektif bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Nilai – nilai seperti efisiensi, keadilan, dan daya tanggap menjadi nilai yang penting. Ketiga, praktik good governance adalah praktik pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktik KKN serta berorientasi pada kepentingan publik.

  Oleh karena itu, praktik pemerintahan dinilai baik jika mampu mewujudkan transparansi, penegakan hukum, dan akuntabilitas publik. Namun, pembagian peran antara pemerintah dan lembaga non-pemerintah masih sangat timpang dan kurang proporsional sehingga sinergi belum optimal. Kemampuan pemerintah melaksanakan kegiatan secara efisien, berkeadilan, dan bersikap responsif terhadap kebutuhan masyarakat masih sangat terbatas.

  14

  Praktik KKN masih terus menggurita dalam kehidupan semua lembaga pemerintahan baik yang berada di pusat ataupun di daerah. Selain itu, secara umum praktik penyelenggaraan layanan publik masih jauh dari prinsip–prinsip

  

good governance yang ditandai dengan masih adanya diskriminasi atas dasar

  pertemanan, afiliasi politik, kesamaan etnis, dan agama; rendahnya tingkat responsivitas pemerintah kota yang ditandai dengan banyaknya keluhan masyarakat; ketidakpastian prosedur, biaya, dan waktu pelayanan dan praktik pungutan liar yang dilakukan atas dasar suka sama suka. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah sampai saat ini masih dihadapkan pada sistem pemerintahan yang belum efektif dan efisien serta kualitas sumber daya manusia aparatur yang belum memadai. Hal ini dapat terlihat dari masih banyaknya keluhan dan pengaduan masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa.

  Pelayanan publik perlu dilihat sebagai usaha pemenuhan kebutuhan dan hak-hak dasar masyarakat. Perubahan pola penyelenggaraan pelayanan publik dari yang semula berorientasi pemerintahan sebagai penyedia menjadi pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat sebagai pengguna. Inilah yang akan menjadi jalan bagi peningkatan partisipasi masyarakat di bidang pelayanan publik.

  Penerapan good governance diharapkan dapat menciptakan sistem pelayanan publik yang efisien, berkeadilan, transparan, akuntabel serta partisipatif. Sehingga akan menekan angka korupsi menjadi semakin rendah, dan pemerintah semakin peduli dengan kebutuhan dan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Kondusif tidaknya iklim berinvestasi di suatu daerah

  15

  dipengaruhi beberapa faktor, antara lain keamanan dan ketertiban; kemudahan perizinan; peraturan daerah yang mendukung iklim usaha; serta pengenaan pajak daerah. Dalam upaya meningkatkan pelayanan perizinan, Pemerintah Kota Tangerang menerapkan pelayanan perizinan terpadu satu pintu. Artinya Pemerintah Kota dapat memberikan pelayanan perizinan usaha secara cepat dalam satu tempat terpadu.

  Adanya pelayanan yang terpadu dan cepat, diharapkan segala proses Perizinan dapat dilaksanakan secara cepat waktu sesuai dengan yang diharapkan.

  Birokrasi perizinan menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam perkembangan usaha di Indonesia, banyaknya peraturan yang tumpang tindih, prosedur yang berbelit, tingginya biaya, tidak adanya kepastian jangka waktu penyelesian, sarana prasarana kurang memadai serta kinerja para petugas yang tidak efektif dan efisien, merupakan kendala besar terhadap pelayanan perizinan yang dihadapi oleh masyarakat.

  Tugas Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Tangerang yaitu dituntut untuk menciptakan tata kepemerintahan yang baik dengan mengoptimalisasikan penerapan prinsip-prinip

  

good governance yang diharapkan dapat menciptakan iklim berinvestasi yang

semakin kondusif di Kota Tangerang yang berujung pada meningkatnya investasi.

  Sesuai tugas dan fungsi dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan visi, misi, dan program Walikota agar dapat menentukan arah

  16

  perkembangan organisasi dan meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil. Pada saatnya diharapkan dinamika kelembagaan BPMPTSP dapat mengimbangi berbagai tantangan dan tuntutan di masa depan yang semakin kompleks, yang ditandai dengan perubahan kondisi masyarakat yang semakin transparan.

  Namun, pada kenyataannya fungsi birokrasi pelayanan pembuatan perizinan di kota Tangerang ini belum berjalan sebagaimana mestinya.

  Masyarakat pada umumnya masih mengidentikan birokrasi sebagai proses berbelit-belit, waktu yang lama, biaya yang banyak, dan pada akhirnya menimbulkan keluh kesah bahwasanya birokrasi sangat tidak adil dan tidak efisien sehingga sering menjadi sumber masalah bagi peningkatan kualitas pelayanan publik di Kota Tangerang selama ini.

  Pertama, faktanya adalah berdasarkan dari hasil observasi awal di Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Tangerang (BPMPTSP) bahwa Badan tersebut masih terdapat praktek percaloan yang dilakukan oleh oknum pejabat dan pegawai setempat. Dari hasil wawancara dari beberapa narasumber yakni pemohon yang datang untuk menggunankan jasa pelayanan perizinan di badan tersebut menyebutkan bahwa benar adanya praktek- praktek “kotor” tersebut. Dimana apabila pemohon yang memberi “uang pelicin” kepada pegawai maka proses pembuatan perizinan dapat dilakukan dengan proses yang singkat.

  Berbeda halnya dengan masyarakat yang memang benar-benar mengikuti prosedur pembuatan perizinan, biasanya proses keluarnya surat izin bisa lebih

  17

  lama, tak jarang juga lewat dari batas waktu yang telah ditentukan dan terkadang membuat pemohon jengkel dan marah kepada pegawai setempat karena lamanya proses keluarnya izin. Hal tersebut menjadi salah satu indikasi bahwa masih terdapat “kecurangan” dalam pembuatan permohonan perizinan. Keluhan juga sering peneliti dapatkan dari pemohon apabila ingin mengambil berkas SIUP atau TDP yang mereka buat karena peneliti merasakan langsung ketika sedang magang dibagian counter pelayanan perizinan bagian Penanaman Modal, dimana awal proses berkas masuk, diperiksa, dan diregistrasi.

  Hal ini diperkuat dengan adanya kabar yang muncul dari keluhan warga yang diposting pada buku tamu website resmi Kota Tangerang beberapa waktu lalu. Salah satunya adalah postingan yang dikirim atas nama Maya, pada Jum'at 11 Juli 2014 lalu, yang bunyinya sebagai berikut.

  “Pa Wali yang terhormat tolong diperhatikan kinerja anak buahnya khususnya di BPPMPT karena disana terjadi dunia percaloan yang dilakukan oleh staf dan pejabat BPPMPT sehingga bisa merusak citra Bapak Walikota di masyarakat, mengurus ijin jika tidak melalui orang dalam akan dipersulit dan diminta uang selain retribusi. Tolong ya Pak ditindak bawahannya karena mereka sudah digaji oleh Negara.” (Sumber : luhkan-praktik-percaloan-di-bppmpt-kota-tangerang.html) (diakses pada tanggal rabu, 17 desember 2014 pukul 20:26) Padahal sudah jelas bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang

  Nomor 3 Tahun 2010 tentang Surat Izin Usaha Perdagangan pada Bab II pasal 2 Setiap Perusahaan Perdagangan yang mengajukan permohonan SIUP tidak dikenakan retribusi. Dan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 3 Tahun 2010 tentang Surat Izin Usaha Perdagangan pada Bab II pasal 2 ayat 2,

  18

  diterimanya permohonan penerbitan SIUP dengan melampirkan dokumen persyaratan secara lengkap dan benar maka Pejabat yang ditunjuk wajib menerbitkan SIUP.

  Ditambah dengan adanya pengakuan dari salah satu narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa pegawai-pegawai yang bekerja di BPMPTSP adalah orang-orang yang memang memiliki ikatan dinasti politik dari para pejabat atau petinggi-petinggi pemerintah daerah. Jadi tidak mudah untuk masuk didalam ruang ringkup dinas perizinan apabila tidak ada ikatan atau silsilah keluarga dengan pejabat pemerintah daerah.