RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN OKU SELATAN 2016 2021

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menyusun sejumlah dokumen
perencanaan pembangunan daerah. Dokumen perencanaan pembangunan daerah tersebut
meliputi: 1) Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang merupakan
kebijakan pembangunan dengan jangka waktu 20 tahun; 2) Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun; dan 3) Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun.
Sejalan dengan berlangsungnya Pilkada pada tanggal 9 Desember 2015 dan telah
ditetapkan pemenang oleh KPU pada tanggal 21 Desember 2015 dan berakhir masa
berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Nomor 13 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan Tahun 2010-2015 dipandang perlu menyusun Rancangan Awal
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Tahun 2016-2021. Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, enam bulan setelah kepala daerah dilantik,
diwajibkan menetapkan RPJMD. RPJMD disusun dengan pendekatan: politik; teknokratik;
partisipatif; atas-bawah (top-down); dan bawah-atas (bottom-up).
Pendekatan politik adalah pendekatan perencanaan pembangunan yang berasal dari
proses politik. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik, bahwa perencanaan
pembangunan dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah
oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan
dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan stakeholders
dimaksudkan untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan
pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan. Dokumen rencana hasil proses perencanan atas-bawah dan bawah-atas
diselaraskan melalui musyawarah perencanaan pembangunan daerah.
Diagram alir penyusunan RPJMD dapat ditunjukan dalam Gambar 1.1 di bawah ini.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

I-1


Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Gambar 1.1
Diagram Alir Penyusunan RPJMD

Sumber: Permendagri 54 Tahun 2010

1.2. Dasar Hukum Penyusunan
Dasar hukum penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Babas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan
Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4347);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

I-2

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

5.

6.

7.

8.


9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.
16.

17.

18.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan

Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4739);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undangundang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman, Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang perubahan kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah;
RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

I-3

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 14 Tahun 2006 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah Tahun 2006
Nomor 14);
20. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005-2025
(Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);

21. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Nomor 32 Tahun 2008
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan Tahun 2008 Nomor 32) sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Nomor 4 Tahun 2014 tentang perubahan kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan Nomor 32 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan
Organisasi Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2014
Nomor 4);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Nomor 1 Tahun 2012
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan Tahun 2005-2025 (Lembar Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan Tahun 2012 Nomor 1);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Nomor 13 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kebupaten Ogan Komering Ulu Selatan
provinsi sumatera selatan tahun 2012-2032 (Lembar Daerah Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan Tahun 2012 Nomor 13, Tambahan Lembar Daerah Kabupaten

Ogan Komering Ulu Selatan 3).
1.3. Hubungan Antar Dokumen
Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
mengikuti hubungan dan kerterkaitan antar dokumen perencanaan. Hubungan dan
kerterkaitan antar dokumen perencanaan dapat diuraikan sebagai berikut: Dokumen
RPJPD Kabupaten/Kota disusun mengacu pada Dokumen RPJPD Provinsi. Dokumen
RPJPD Provinsi disusun mengacu pada RPJPN. Penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan juga berpedoman pada RPJPD Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan dan memperhatikan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan. RPJMD Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan selanjutnya dijabarkan setiap tahun dalam RKPD dan
selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD. Sementara RPJMD juga akan
menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra SKPD yang selanjutnya akan dijabarkan
dalam Renja SKPD. Hubungan keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan
dapat dilihat pada Gambar 1.2 berikut:

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

I-4


Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Gambar 1.2
Diagram Hubungan Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

1.4. Sistematika Penulisan
Buku Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebagai
masukan bagi penyusunan Dokumen RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Tahun 2016-2021, sehingga sistematika Rancangan Awal RPJMD meliputi:
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Dasar Hukum Penyusunan
1.3. Hubungan Antar Dokumen
1.4. Sistematika Penulisan
1.5. Maksud dan Tujuan

BAB II


GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3. Aspek Pelayanan Umum
2.4. Aspek Daya Saing Daerah

BAB III

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN
KERANGKA PENDANAAN
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3. Kerangka Pendanaan

BAB IV

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1. Permasalahan Pembangunan
4.2. Isu Strategis

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

DAERAH

SERTA

I-5

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

BAB V

PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
5.1. Visi
5.2. Misi
5.3. Tujuan dan Sasaran

BAB VI

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB X

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1. Pedoman Transisi
10.2. Kaidah Pelaksanaan

1.5. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan Tahun 2016-2021 untuk mempersiapkan Peraturan Daerah tentang RPJMD,
sehingga mempercepat dalam menyusun RPJMD Kabupaten Ogan komering Ulu Selatan
setelah Bupati/Wakil Bupati dilantik. Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan juga dimaksudkan untuk mempadu selaraskan data
performance pembangunan daerah 5 (lima) tahun yang lalu dan menetapkan gambaran
permasalahan dan isu strategis pembangunan jangka menengah daerah dan untuk:
1. Menjadi bahan Peraturan Daerah tentang RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan Tahun 2016-2021;
2. Menjadi masukan dalam penuntun langkah-langkah pembangunan Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan menjadi semakin terencana menuju pada kondisi yang lebih baik;
3. Menjadi masukan dalam menyusun arahan pembangunan daerah jangka menengah,
sebagai pedoman penyusunan Renstra SKPD dan rencana tahunan (RKPD);
4. Menjadi masukan dalam menentukan tolok ukur kinerja kepala daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta instrumen bagi DPRD
dalam melaksanakan fungsi pengawasan;
5. Menjadi masukan dalam melaksanakan pembangunan bagi seluruh pemangku
kepentingan.
Tujuan penyusunan Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan gambaran umum kondisi daerah sebagai dasar perumusan permasalahan
dan isu strategis daerah, sebagai dasar prioritas penangan pembangunan daerah 5 (lima)
tahun kedepan.
2. Merumuskan gambaran pengelolaan keuangan daerah serta kerangka pendanaan sebagai
dasar penentuan kemampuan kapasitas pendanaan 5 (lima) tahun kedepan;
3. Menerjemahkan visi dan misi kepala daerah kedalam tujuan dan sasaran pembangunan
daerah tahun 2016-2021 yang disertai dengan program prioritas untuk masing-masing
Perangkat Daerah (PD) tahun 2016-2021 dengan berpedoman pada RPJPD 2005-2025;

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

I-6

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

4. Menetapkan berbagai program prioritas yang disertai dengan indikasi pagu anggaran
dan target indikator kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2021;
5. Menetapkan indikator kinerja PD dan indikator kinerja kepala daerah sebagai dasar
penilaian keberhasilan pemerintah daerah periode 2016-2021.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

I-7

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
Secara geografis Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terletak antara 103022’104021’ BT dan 04014’-04055’ LS. Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
memiliki luas ±549.394 ha meliputi 19 Kecamatan dengan batas administratif sebagai
berikut:
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Ulu Ogan, Kecamatan Pengandonan,
dan Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.
 Sebelah Barat
: berbatasan dengan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu dan
Kecamatan Semendo Darat Ulu Kabupaten Muara Enim.
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur dan Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung.
Gambar 2.1
Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Sumber: Perda RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan 2012

Berdasarkan luasannya terhadap luasan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan,
Kecamatan Buay Pemaca merupakan Kecamatan dengan persentase luasan terbesar yaitu
13,01 persen sedangkan Kecamatan dengan persentase luasan terkecil adalah Kecamatan
Kisam Ilir sebesar 2,48 persen. Luasan wilayah, dan jumlah desa/kelurahan pada masingmasing kecamatan tersaji dalam Tabel 2.1 berikut ini.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-1

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Tabel 2.1
Luas Daerah dan Jumlah Desa/Kelurahan
Menurut Kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
Luas
Persentase dari
Wilayah
luas kabupaten
(ha)
1.
Mekakau Ilir
26.115
4,75
2.
Banding Agung
27.638
5,03
3.
Warkuk Ranau Selatan
23.948
4,36
4.
BPR Ranau Tengah
35.320
6,43
5.
Buay Pemaca
71.452
13,01
6.
Simpang
34.229
6,23
7.
Buana Pemaca
19.010
3,46
8.
Muaradua
26.195
4,77
9.
Buay Rawan
16.700
3,04
10. Buay Sandang Aji
45.000
8,19
11. Tiga Dihaji
15.345
2,79
12. Buay Runjung
17.119
3,12
13. Runjung Agung
15.741
2,87
14. Kisam Tinggi
41.700
7,59
15. Muaradua Kisam
21.980
4,00
16. Kisam Ilir
13.602
2,48
17. Pulau Beringin
47.651
8,67
18. Sindang Danau
21.000
3,82
19. Sungai Are
29.649
5,40
JUMLAH
549.394
100,00
Sumber: Perda RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan 2012
No.

Nama kecamatan

Jumlah
Desa

Jumlah
Kelurahan

15
22
16
22
22
7
8
9
11
16
8
14
9
19
18
9
13
6
9
252

1
1
5
7

Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebagian besar berada pada
ketinggian 100-500 m dpl. Ketinggian ini menunjukkan bahwa sebagian besar merupakan
wilayah yang bergelombang dan berbukit. Sedangkan di bagian barat dan selatan
merupakan wilayah pegunungan (ketinggian 500-1000 m dpl dan >1000 m dpl). Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-2

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Tabel 2.2
Luas Kecamatan Menurut Ketinggian Dari Permukaan Laut
No.

Kecamatan

0-100

Ketinggian Dari Permukaan Laut (meter)
100-500
500-1.000
>1.000
Jumlah
22.823
3.292
26.115

1.
Mekakau Ilir
2.
Banding Agung
3.
BPR Ranau Tengah
4.259
48.071
4.
Warkuk Ranau Selatan
5.
Buay Pemaca
55.018
15.005
6.
Simpang
1.189
50.559
727
7.
Buana Pemaca
8.
Muaradua
42.895
9.
Buay Rawan
10. Buay Sandang Aji
49.483
10.862
11. Tiga Dihaji
12. Buay Runjung
16.078
16.782
13. Runjung Agung
14. Kisam Tinggi
13.673
15. Muaradua Kisam
653
26.096
16. Kisam Ilir
17. Pulau Beringin
18. Sindang Danau
32.485
19. Sungai Are
Jumlah
1.189
218.945
186.524
Sumber: Perda RTRW Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan 2012

34.576

86.906

1.429

71.452

764

53.239

-

42.895

-

60.345

-

32.860

28.027

41.700

8.833

35.582

65.815

98.300

142.736

549.394

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah
2.1.2.1. Rencana Sistem Perkotaan Wilayah
Pengembangan sistem perkotaan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan mengacu
pada RTRWN dan RTRW Provinsi Sumatera Selatan, yang menetapkan Kawasan
Perkotaan Muaradua sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Sedangkan untuk Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) tidak ditetapkan, karena
tidak berada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Kemudian untuk pusatpusat lainnya, seperti Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan Lingkungan
(PPL) ditentukan oleh Kabupaten.
a. Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan. Berdasarkan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Selatan diketahui bahwa Pusat Kegiatan
Lokal (PKL) di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan berada di Kecamatan Muaradua.
PKL Muaradua ini diarahkan sebagai pusat pemerintahan tingkat kecamatan, pusat
perdagangan dan jasa skala regional/lokal, pusat pengembangan pertanian tanaman
pangan, pusat pengembangan perkebunan dan tanaman keras, dan pusat pengembangan
permukiman dan pelayanan umum.
b. Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp)
Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) diarahkan di Kecamatan Banding Agung.
Kecamatan tersebut memiliki potensi di sektor perdagangan dan jasa, perikanan (kawasan
minapolitan), perkebunan dan pariwisata, diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan lokal
yang akan melayani kecamatan-kecamatan disekitarnya.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-3

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

c. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Berdasarkan hasil analisis pusat
pelayanan kabupaten, kecamatan yang merupakan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) adalah
Kota Kecamatan Buay Pemaca, Kota Kecamatan Pulau Beringin, Kota Kecamatan
Simpang, Kota Kecamatan Buay Sandang Aji, dan Kota Kecamatan Muaradua Kisam.
d. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL)
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah pusat permukiman yang berfungsi untuk
melayani kegiatan skala antar desa. Berdasarkan hasil analisis pusat pelayanan kabupaten,
kecamatan yang termasuk dalam Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah Kota
Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kota Kecamatan Mekakau Ilir, Kota Kecamatan BPR
Ranau Tengah, Kota Kecamatan Buay Rawan, Kota Kecamatan Kisam Tinggi, Kota
Kecamatan Runjung Agung, Kota Kecamatan Sungai Are, Kota Kecamatan Buay
Runjung, Kota Kecamatan Sindang Danau, Kota Kecamatan Tiga Dihaji, Kota Kecamatan
Kisam Ilir, dan Kota Kecamatan Buana Pemaca.
2.1.2.2. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah
a. Jaringan Jalan
Rencana pengembangan jaringan jalan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
hingga tahun 2031 terdiri dari rencana jaringan jalan berdasarkan status dan berdasarkan
fungsinya. Jalan umum menurut statusnya dikelompokkan ke dalam Jalan Nasional, Jalan
Provinsi, Jalan Kabupaten, Jalan Kota, dan Jalan Desa:
 Jalan Nasional (Jalan Kolektor Primer I)
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 630/KPTS/M/2009
tanggal 31 Desember 2009 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan
Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri dan Jalan Kolektor 1, maka tidak
ada Jalan Nasional/Jalan Kolektor Primer I di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan.
 Jalan Provinsi (Kolektor Primer 2)
Jalan Provinsi menurut Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Nomor:
553/KPTS/V/2010 dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 631/
KPTS/M/2009 meliputi: Ruas Jalan Simpang Martapura-Muaradua; Ruas Jalan
Simpang Martapura-batas Kabupaten Ogan Komering Ulu; Ruas Jalan Simpang
Martapura-batas Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur; Ruas Jalan Muaradua-Kota
Batu batas Provinsi Lampung; Ruas Jalan Muaradua-Simpang Aji; Ruas Jalan
Simpang Aji-Simpang Campang; dan Ruas Jalan Simpang Campang-Ujanmas batas
Provinsi Bengkulu.
 Jalan Kabupaten (Kolektor Primer 3 )
Jalan Kabupaten ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Ogan Komering Ulu
Selatan Nomor: 072/KPTS/PU/2006 tentang Penetapan Ruas Jalan dan Jembatan
Dalam Wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang berstatus Jalan
Kabupaten.
 Jalan Lokal
Jalan lokal merupakan jalan dalam sistem jaringan jalan yang tidak termasuk pada
jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten yang menghubungkan ibukota
kecamatan dengan desa, antar desa, ibukota kecamatan dengan Pusat Pelayanan
Lingkungan (PPL) meliputi: Ruas Jalan Muaradua Kisam-Gunung Gare; Ruas Jalan
Gunung Raya-Remanam Jaya; Ruas Jalan Kota Batu-Seminung-Gerdung Ranau;
RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-4

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Ruas Jalan Simpang Gunung Tiga-Gunung Tiga; Ruas jalan Pulau Beringin-Pulau
Duku; Ruas Jalan Sipatuhu-Peninggiran; Ruas Jalan Simpang Sipatuhu-Sipatuhu;
Ruas Jalan Banding Agung-Air Rupik; Ruas Jalan Muara Sindang-Ulu Danau; dan
Ruas Jalan Gedung Wani-Curup Papan.
b. Jaringan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan yang tersedia di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan adalah terminal penumpang. Adapun rencana pengembangan
terminal penumpang di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan terdiri dari pengembangan
Terminal B, C dan pangkalan angkutan umum:
 Terminal lama merupakan Terminal Tipe C di Kelurahan Batu Belang Jaya
Kecamatan Muaradua yang akan ditingkatkan menjadi Terminal Tipe B.
 Rencana Terminal Terpadu Tipe C di Kecamatan Pulau Beringin.
 Terminal Tipe C di Kelurahan Bandar Agung Kecamatan Banding Agung.
 Rencana Terminal Tipe C di Kecamatan Simpang.
 Pengembangan pangkalan angkutan umum di setiap ibukota kecamatan untuk
menghubungkan antar ibukota kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan.
c. Jaringan Pelayanan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Rencana pengembangan jaringan pelayanan lalu lintas dan angkutan jalan di
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan diarahkan untuk mengembangkan jalur yang
sudah ada dengan meningkatkan jumlah armada angkutan penumpang dan barang. Hal
tersebut dikarenakan jumlah yang ada saat ini masih terbatas. Seluruh trayek terpusat ke
Muaradua sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Dengan begitu, aksesibilitas menuju pusat
kegiatan dapat dicapai dari seluruh kecamatan.
Untuk Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), sama halnya dengan angkutan
yang melayani pergerakan internal, semua terpusat di Muaradua sebagai Pusat Kegiatan
Lokal (PKL). Hal tersebut dimaksudkan untuk mempermudah pergerakan,
menghubungkan PKL dengan PKW, dan PKN, dan mendorong perekonomian Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatan.
Dalam rencana pengembangan rute trayek AKAP juga dibutuhkan prasarana
transportasi pendukung seperti Terminal Tipe A. Namun dalam hal ini, Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan belum dapat merencanakan pembangunan Terminal Tipe A pada
simpulnya yaitu Muaradua. Namun Terminal Muaradua ini dapat berkembang menjadi
Terminal Tipe A apabila didukung dengan ketersediaan jalan arteri primer serta
dikembangnya pusat-pusat kegiatan skala nasional.
d. Jaringan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan
Jaringan angkutan sungai, danau dan penyeberangan di Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan meliputi rencana pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan alur pelayaran
dan penyeberangan untuk angkutan sungai, danau dan penyeberangan yang terletak di
Kecamatan Banding Agung.
2.1.2.3. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Udara
Untuk ke depannya, rencana pengembangan Bandara Danau Ranau lebih diarahkan
untuk perbaikan dan peningkatan kondisi fisik bangunan dan bandara dan penghubung
antara Ibukota Provinsi Sumatera Selatan, yaitu Kota Palembang yang merupakan Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) dengan Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yaitu
Muaradua yang merupakan Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Ruang udara yang ditetapkan
RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-5

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

sebagai jalur penerbangan untuk Bandar Udara di Danau Ranau ini adalah dari PalembangBanding Agung (PP).
2.1.2.4. Rencana Sistem Jaringan Perkeretaapian
Untuk meningkatkan pergerakan antar wilayah, telah direncanakan pengembangan
jalur kereta api di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam pengembangan jalur kereta api Provinsi Sumatera Selatan.
Rencana pembangunan ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan dengan PT Inti Rajawali Nusantara. Rencana pengembangan ini sudah tahapan
studi AMDAL. Jalan kereta api yang direncanakan adalah dari Tanjung Enim-Pelabuhan
Linau berupa jalan kereta api satu jalur (single track) sepanjang ±181.640 m. Dari
sepanjang ±181.640 m tersebut, yang masuk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
adalah 80.047 m yang terdiri dari 24.574 m dalam kawasan hutan dan 55.473 m di luar
kawasan hutan, melewati 6 Kecamatan (27 desa).
2.1.2.5. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Energi
a. Pembangkit Tenaga Listrik
Arahan pemanfaatan sumber daya energi di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan sebagai energi listrik adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Pembangkit Listrik Mikrohidro (PLTMH)
Hingga kini, masih banyak desa-desa di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan belum menerima aliran listrik. Padahal potensi sumber daya energi di
wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan untuk melistriki penduduk pedesaan
cukup besar, khususnya apabila memanfaatkan sumber energi air (air terjun), dalam
hal ini pembangkit listrik tenaga air skala mikrohidro (PLTMH).
2. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, kawasan yang memiliki sumber energi
panas bumi adalah Kecamatan Pulau Beringin dengan potensi daya 6 MWe,
Kecamatan Muaradua Kisam (WKP Lumut Balay dan Marga Bayur) dengan potensi
daya 35 MWe, WKP Danau Ranau (Kecamatan Banding Agung, Warkuk Ranau
Selatan, BPR Ranau Tengah).
3. Potensi panas bumi di Kecamatan Mekakau Ilir (sampai dengan rancangan RPJMD
ini disusun masih dalam tahap penelitian yang dilakukan oleh Badan Geologi
Bandung) nantinya akan menjadi WKP Way Selabung.
4. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).
Rencana pengembangan pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTM) ini didasarkan
pada potensi yang ada. Hingga saat ini, beberapa lokasi di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan telah memasuki tahap sebagai berikut: Kecamatan Banding
Agung (Desa Rantau Nipis) telah memiliki izin lokasi dan proses pembangunan
PLTM; Kecamatan Banding Agung (Desa Talanai) telah memiliki izin prinsip;
Kecamatan Mekakau Ilir (Desa Pere’an) telah memiliki izin prinsip; Kecamatan
Runjung Agung (Desa Gedung Nyawa) telah memiliki izin prinsip; Kecamatan
Sungai Are (Desa Pecah Pinggan) telah memiliki izin prinsip; Kecamatan Tiga
Dihaji (Desa SukaBumi) telah memiliki izin prinsip; Kecamatan Buay Pemaca (Desa
Air Kelian) telah memiliki izin prinsip; Kecamatan Buay Pemaca (Desa Sinar
Napalan) telah melakukan survey; Kecamatan Buay Rawan (Desa Bendi) telah
memiliki izin prinsip; Kecamatan Pulau Beringin (Desa Aromantai) telah memiliki
izin prinsip; Kecamatan Pulau Beringin (Desa Kemu) telah melakukan survey;
Kecamatan Muaradua Kisam; Kecamatan Sindang Danau; Kecamatan Kisam Tinggi
RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-6

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

(Desa Berasang dan Desa Balayan) telah memiliki izin prinsip; Kecamatan Buay
Sandang Aji (Desa Kenali dan Desa Negeri Cahya) telah memiliki izin prinsip; dan
Kecamatan Buay Runjung.
5. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terletak di Kecamatan
Muaradua, Kecamatan Buay Pemaca, Kecamatan Simpang, dan Kecamatan Buay
Pematang Ribu Ranau Tengah;
6. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh kecamatan.
b. Gardu Induk
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan PLN Ranting Muaradua diketahui bahwa
terdapat rencana pengembangan gardu induk di Desa Bumi Jaya Kecamatan Buay Rawan.
c. Jaringan Transmisi Tenaga Listrik
Berdasarkan rencana Jaringan Transmisi Nasional, belum ada jaringan yang berada
di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Jaringan yang berada paling dekat
adalah jaringan transmisi 150 kV untuk Provinsi Sumatera Selatan yang simpulnya
berlokasi di Baturaja (Kabupaten Ogan Komering Ulu). Namun PLN telah merencanakan
proyek T/L 150 kV Muaradua-Phi Connection yang berlokasi di Kecamatan Buay Rawan,
Muaradua, Buana Pemaca, Simpang, dan Martapura (Ogan Komering Ulu Timur).
2.1.3. Wilayah Rawan Bencana Alam
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan memiliki beberapa kawasan yang memiliki
potensi bencana alam. Adapun bencana alam yang rawan terjadi adalah bencana gempa
bumi, gerakan tanah/longsor, bencana banjir dan puting beliung. Kawasan potensi bencana
alam ini membutuhkan perhatian khusus, agar dalam pengembangan ke depannya pun
disertai upaya pengendalian pemanfaatan ruang serta mitigasi bencananya. Berikut ini
adalah penjelasan lebih lanjut mengenai kawasan rawan bencana di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Selatan:
a. Kawasan Rawan Bencana Gerakan Tanah/Longsor
Dalam peta risiko bencana erosi/longsor yang dirilis Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), beberapa kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan berpotensi mengalami bencana longsor, yaitu; Kecamatan Banding Agung,
Kecamatan Muaradua, Kecamatan Muaradua Kisam, Kecamatan Pulau Beringin,
Kecamatan Simpang, Kecamatan Buay Sandang Aji, Kecamatan Kisam Tinggi dan
Kecamatan Mekakau Ilir.
b. Kawasan Rawan Gempa Bumi
Posisi geografis Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan diantara 103°22'-104°21'
bujur timur dan diantara 04°14'-04°55' lintang selatan yang dekat dengan jalur sesar aktif
Sumatera, menyebabkan daerah ini rawan terhadap gempa tektonik. Menurut Badan
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan memiliki tingkat resiko bencana gempa bumi yang tinggi apabila
dibandingkan dengan wilayah lainnya di Provinsi Sumatera Selatan. Untuk itu, mitigasi
bencana untuk mengantisipasi dan menanggulangi bencana gempa bumi pun harus
dipersiapkan.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-7

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

c. Kawasan Rawan Bencana Banjir
Potensi bencana alam lainnya yang dimiliki oleh Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan adalah bencana banjir. Kawasan yang rawan terhadap bencana banjir ini terdapat di
Kecamatan Simpang dan Kecamatan Buay Sandang Aji. Menurut Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), seluruh wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan memiliki tingkat resiko bencana banjir yang rendah apabila dibandingkan dengan
wilayah lainnya di Provinsi Sumatera Selatan. Walaupun begitu, mitigasi bencana untuk
mengantisipasi dan menanggulangi bencana pun tetap harus dipersiapkan.
d. Kawasan Rawan Puting Beliung
Selain bencana tanah longsor, banjir, dan gempa bumi, Kabupaten Ogan Komering
Ulu Selatan pun rawan akan bencana angin puting beliung. Dari data yang tercatat pada
tahun 2008, telah terjadi bencana tersebut pada beberapa kecamatan, seperti Kecamatan
Sungai Are, Kecamatan Kisam Tinggi, dan Kecamatan Simpang.
2.1.4. Demografi
Penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan pada tahun 2011 sampai dengan
2015 terjadi peningkatan jumlah penduduk yang signifikan yaitu sebesar 22.846.
Walaupun jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya, akan tetapi jika
dibandingkan dengan luas wilayah seluas 5.493,94 km2 sehingga kepadatan hanya 74,06
jiwa/km2, maka Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan belum termasuk wilayah yang
padat penduduknya. Artinya jumlah penduduk masih bisa dikendalikan, dan luas lahan
masih dapat dioptimalkan untuk lahan pertanian.
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk (jiwa)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Kecamatan
2011
2012
2013
Muaradua
41.284
46.754
47.134
Pulau Beringin
26.658
29.999
30.272
Banding Agung
24.342
25.557
25.618
Muaradua Kisam
18.008
20.165
19.916
Simpang
15.751
16.429
16.520
Buay Sandang Aji
23.587
23.298
22.222
Buay Runjung
14.231
14.175
13.896
Mekakau llir
21.521
23.601
23.502
Buay Pemaca
41.759
46.458
45.894
Kisam Tingi
21.816
22.124
21.372
Kisam Ilir
7.805
8.299
7.960
BPR. Ranau Tengah
26.935
26.956
26.043
Warkuk Ranau Selatan
23.878
25.674
25.347
Runjung Agung
15.669
16.051
15.580
Sungai Are
9.887
10.362
10.492
Sindang Danau
10.124
10.658
10.806
Buana Pemaca
13.842
14.688
14.711
Tiga Dihaji
12.526
12.802
12.369
Buay Rawan
14.433
15.703
16.059
Jumlah
384.056
409.753
405.713
Sumber: Disdukcapil Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, 2016

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

2014
47.508
30.273
25.094
20.082
16.798
22.029
13.727
23.732
45.079
21.515
7.940
26.276
25.396
15.648
10.704
10.900
14.809
12.293
16.177
405.980

2015
50.607
32.513
26.915
21.616
17.252
23.615
14.480
25.237
42.802
20.272
8.004
25.872
23.184
13.372
10.301
10.270
11.129
13.963
15.498
406.902

II-8

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
1.
Muaradua
25.930
24.677
2.
Pulau Beringin
16.723
15.790
3.
Banding Agung
13.871
13.044
4.
Muaradua Kisam
11.243
10.373
5.
Simpang
8.872
8.380
6.
Buay Sandang Aji
12.302
11.313
7.
Buay Runjung
7.506
6.974
8.
Mekakau llir
13.076
12.161
9.
Buay Pemaca
22.587
20.215
10. Kisam Tingi
10.648
9.624
11. Kisam Ilir
4.149
3.855
12. BPR. Ranau Tengah
13.573
12.299
13. Warkuk Ranau Selatan
12.008
11.176
14. Runjung Agung
6.949
6.423
15. Sungai Are
5.410
4.891
16. Sindang Danau
5.272
4.998
17. Buana Pemaca
5.866
5.263
18. Tiga Dihaji
7.354
6.609
19. Buay Rawan
8.045
7.453
Jumlah
211.384
195.518
Sumber: Disdukcapil Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, 2016
No.

Kecamatan

Jumlah
50.607
32.513
26.915
21.616
17.252
23.615
14.480
25.237
42.802
20.272
8.004
25.872
23.184
13.372
10.301
10.270
11.129
13.963
15.498
406.902

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. Pertumbuhan PDRB
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi perekonomian secara makro
adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Terdapat 2 (dua) jenis penilaian
PDRB yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Perkembangan PDRB
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan menurut harga berlaku dan harga konstan periode
tahun 2010-2014 tersaji pada Tabel 2.5 dan Tabel 2.6 berikut ini.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-9

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Tabel 2.5
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Atas Dasar Harga Konstan 2010
Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah) Tahun 2010-2014
No.
A
B
C
D
E

Lapangan Usaha/Industry

2010
(Rp)
1.472.547,10
64.653,00
251.632,90
1.184,30
1.011,10

Pertanian, kehutanan, dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
I ndustri pengolahan
Pengadaan listrik dan gas
Pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang
F
Konstruksi/construction
565.566,20
G
Perdagangan besar dan eceran; reparasi
558.806,90
mobil dan sepeda motor
H
Transportasi dan pergudangan
24.198,70
I
Penyediaan akomodasi dan makan
23.457,80
minum
J
Informasi dan komunikasi/information
12.622,60
and communication
K
Jasa keuangan dan asuransi/financial and
31.944,50
insurance activities
L
Real estat
142.352,70
MN
Jasa perusahaan
789
O
Administrasi pemerintahan, pertahanan
306.572,50
dan jaminan sosial wajib
P
Jasa pendidikan
126.144,20
Q
Jasa kesehatan dan kegiatan
42.201,60
sosial/human
RSTU Jasa lainnya
38.016,80
Produk Domestik Regional Bruto
3.663.702,10
Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, 2015

(%)
40,19
1,76
6,87
0,03
0,03

2011
(Rp)
1.538.495,00
70.008,20
267.219,70
1.350,90
1.015,00

(%)
39,92
1,82
6,93
0,04
0,03

2012
(Rp)
1.608.053,80
74.972,30
280.650,50
1.535,10
1.188,40

(%)
39,64
1,85
6,92
0,04
0,03

2013
(Rp)
1.673.236,40
78.762,20
300.280,60
1.754,70
1.242,60

(%)
39,20
1,85
7,03
0,04
0,03

2014
(Rp)
1.721.335,10
83.548,30
322.089,30
1.949,50
1.323,40

(%)
38,27
1,86
7,16
0,04
0,03

15,44
15,25

597.657,40
605.547,50

15,51
15,71

618.337,60
655.025,30

15,24
16,15

658.405,60
696.095,00

15,42
16,31

690.372,00
754.026,90

15,35
16,76

0,66
0,64

26.908,70
25.390,40

0,70
0,66

31.214,30
27.574,30

0,77
0,68

34.103,90
29.838,20

0,80
0,70

37.024,90
32.504,60

0,82
0,72

0,34

15.399,10

0,40

18.586,30

0,46

20.805,20

0,49

22.541,70

0,50

0,87

34.689,80

0,90

38.984,10

0,96

43.324,10

1,01

47.115,30

1,05

3,89
0,02
8,37

158.996,30
818,2
284.405,00

4,13
0,02
7,38

182.945,70
858,8
266.999,20

4,51
0,02
6,58

204.671,90
896,5
258.720,30

4,79
0,02
6,06

219.884,90
973,9
269.375,90

4,89
0,02
5,99

3,44
1,15

139.504,20
46.088,90

3,62
1,20

160.069,10
50.289,20

3,95
1,24

174.125,00
54.096,20

4,08
1,27

197.081,30
59.395,20

4,38
1,32

1,04
100,00

40.891,70
3.854.386,10

1,06
100,00

39.691,30
4.056.975,30

0,98
100,00

38.395,40
4.268.754,10

0,90
100,00

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-10

37.542,60
0,83
4.498.084,80 100,00

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Tabel 2.6
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah) Tahun 2010-2014
No.
A
B
C
D
E

Lapangan Usaha/Industry

2010
(Rp)
1.472.547,10
64.653,00
251.632,90
1.184,30
1.011,10

(%)
40,19
1,76
6,87
0,03
0,03

Pertanian, kehutanan, dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
I ndustri pengolahan
Pengadaan listrik dan gas
Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah
dan daur ulang
F
Konstruksi/construction
565.566,20 15,44
G
Perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil
558.806,90 15,25
dan sepeda motor
H
Transportasi dan pergudangan
24.198,70
0,66
I
Penyediaan akomodasi dan makan minum
23.457,80
0,64
J
Informasi dan komunikasi/information and
12.622,60
0,34
communication
K
Jasa keuangan dan asuransi/financial and
31.944,50
0,87
insurance activities
L
Real estat
142.352,70
3,89
MN
Jasa perusahaan
789
0,02
O
Administrasi pemerintahan, pertahanan dan
306.572,50
8,37
jaminan sosial wajib
P
Jasa pendidikan
126.144,20
3,44
Q
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial/human
42.201,60
1,15
RSTU Jasa lainnya
38.016,80
1,04
Produk Domestik Regional Bruto
3.663.702,10 100,00
Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun 2015

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

2011
(Rp)
1.638.275,00
74.908,00
281.835,20
1.258,70
1.031,40

(%)
39,63
1,81
6,82
0,03
0,02

2012
(Rp)
1.814.531,40
88.070,00
322.469,00
1.666,90
1.259,50

(%)
38,84
1,88
6,90
0,04
0,03

2013
(Rp)
2.000.699,30
100.524,00
370.174,80
2.235,70
1.439,90

(%)
38,30
1,92
7,09
0,04
0,03

2014
(Rp)
2.148.322,70
112.978,00
426.506,70
2.898,20
1.981,60

(%)
36,84
1,94
7,31
0,05
0,03

666.887,80
659.788,40

16,13
15,96

761.658,40
783.170,30

16,30
16,76

858.509,80
879.612,40

16,43
16,84

955.361,20
1.011.586,20

16,38
17,35

27.062,50
27.504,50
16.198,50

0,65
0,67
0,39

31.655,00
32.254,60
19.863,70

0,68
0,69
0,43

36.975,30
37.717,30
23.021,70

0,71
0,72
0,44

45.424,30
45.380,00
27.679,70

0,78
0,78
0,47

36.296,70

0,88

42.729,50

0,91

49.963,00

0,96

56.739,40

0,97

165.565,80
846,8
298.357,50

4,01
0,02
7,22

195.622,10
922
302.216,30

4,19
0,02
6,47

230.367,80
1.056,10
316.524,20

4,41
0,02
6,06

265.113,50
1.190,10
356.832,10

4,55
0,02
6,12

148.051,10
3,58
46.849,90
1,13
42.859,30
1,04
4.133.577,00 100,00

II-11

180.598,90
3,87
52.948,90
1,13
40.587,50
0,87
4.672.224,10 100,00

213.326,90
4,08
59.228,40
1,13
42.570,30
0,81
5.223.946,70 100,00

261.348,70
4,48
68.492,80
1,17
44.024,00
0,75
5.831.859,20 100,00

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan periode tahun 20102014 selalu dalam trend yang positif dan terus naik, baik berdasarkan Atas Dasar Harga
Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
b. Laju Inflasi
Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan
harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli
masyarakat. Perkembangan laju inflasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan periode
tahun 2010-2014 tersaji pada Tabel 2.7 berikut ini.
Tabel 2.7
Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2010-2014
Uraian
Inflasi (Provinsi Sumatera Selatan)
Inflasi (Kabupaten OKU Selatan)

2010
6,02
9,10

2011
3,78
7,83

2012
2,72
7,60

2013
7,04
7,12

2014
8,38
-

Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, 2015

Berdasarkan Tabel 2.7 di atas menunjukkan bahwa tingkat laju inflasi setelah tahun
2010 cenderung menurun. Pada tahun 2010 inflasi mencapai 9,10 persen dan terus
menurun hingga tahun 2013 menjadi sebesar 7,12 persen. Setelah mengkaji data laju inflasi
dapat disimpulkan bahwa secara umum inflasi adalah sebuah hal yang tidak bisa dihindari,
setiap tahun selalu terjadi peningkatan harga-harga. Namun demikian, laju inflasi di
Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan nilainya selalu lebih besar dari laju inflasi di
Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi tidak wajar dan tidak
terkendali.
c. PDRB Per Kapita
PDRB per kapita atas harga berlaku berguna untuk menunjukkan nilai PDRB perkepala atau satu orang penduduk. Sedangkan PDRB per kapita atas harga konstan berguna
untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi per kapita penduduk suatu daerah.
Perkembangan PDRB per kapita penduduk Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan
periode tahun 2010-2014 tersaji pada Tabel 2.8 berikut ini.
Tabel 2.8
Perkembangan PDRB Per Kapita
Uraian
PDRB Perkapita

2010
11,51

Tahun (juta Rp)
2011
2012
2013
12,91
14,38
15,61

2014
17,18

Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

Berdasarkan Tabel 2.8 di atas menunjukkan bahwa PDRB per kapita pada tahun
2010 sebesar Rp.11,51,- juta meningkat menjadi Rp.17,18,- juta pada tahun 2014.
Peningkatan tersebut cukup menjadi dasar untuk memprediksikan bahwa lima tahun ke
depan cenderung akan terus meningkat.
d. Persentase Penduduk Di Atas Garis Kemiskinan
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula
(100-angka kemiskinan). Angka kemiskinan adalah persentase penduduk yang masuk
kategori miskin terhadap jumlah penduduk. Penduduk miskin dihitung berdasarkan garis
kemiskinan. Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan
RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-12

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non
pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Perkembangan persentase
penduduk di atas garis kemiskinan periode tahun 2010-2014 tersaji pada Tabel 2.9 berikut
ini.
Tabel 2.9
Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan
No.
Uraian
2010
1.
Jumlah penduduk miskin (jiwa)
36.715
2.
Penduduk miskin (%)
11,53
3.
Garis kemiskinan (Rp/kapita/bulan)
199.259
4.
Penduduk diatas garis kemiskinan (%)
88,47
Sumber: TKPKD Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

2011
34.719
10,84
215.919
89,16

2012
34.075
10,49
224.039
89,51

2013
11,57
235.288
88,43

2014
38.178
11,21
88,79

Berdasarkan Tabel 2.9 di atas menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2014 persentase penduduk diatas garis kemiskinan menunjukkan tren meningkat.
Pada tahun 2010 persentase penduduk diatas garis kemiskinan sebesar 88,47 persen,
meningkat pada tahun 2014 menjadi 88,79 persen. Kenaikan persentase jumlah penduduk
diatas garis kemiskinan menunjukkan keberhasilan pemerintah menciptakan lingkungan
usaha yang mendukung penciptaan lapangan kerja baru. Penyerapan tenaga kerja membuat
penduduk yang semula berada pada kategori miskin ke golongan penduduk diatas garis
kemiskinan. Kenaikan persentase juga menggambarkan keberhasilan pemerintah membuat
masyarakat berpenghasilan rendah lebih produktif melalui berbagai program yang
dijalankan.
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat
a. Pendidikan
a.1. Angka Melek Huruf (AMH)
AMH (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat
membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Perkembangan angka melek huruf
periode tahun 2011-2015 tersaji pada Tabel 2.10 berikut ini.
Tabel 2.10
Angka Melek Huruf
Indikator
Angka melek huruf (AMH)

2011
97,93

2012
97,35

2013
98,36

2014
98,37

2015
98,39*

Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan 2015

Berdasarkan Tabel 2.10 di atas dapat diketahui bahwa angka melek huruf pada tahun
2011 sebesar 97,93 persen meningkat menjadi 98,39 persen pada tahun 2015 (angka
sementara). Semakin tinggi angka melek huruf, maka semakin tinggi kemampuan
menyerap informasi dari berbagai media. Angka melek huruf masyarakat yang tinggi akan
mempengaruhi potensi perkembangan intelektual dan kontribusinya terhadap
pembangunan. Dengan angka melek huruf yang tinggi, Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan mempunyai SDM berpendidikan dalam jumlah besar yang potensial untuk
mendukung gerak pembangunan.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-13

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

a.2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Lamanya sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukkan
lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan tingkat pendidikan
terakhir (TPT). Perkembangan angka rata-rata lama sekolah periode tahun 2011-2015
tersaji pada Tabel 2.11 berikut ini.
Tabel 2.11
Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Indikator
Angka rata-rata lama sekolah

2011
6,88

2012
6,92

2013
7,26

2014
7,30

2015
7,32*

Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, 2015

Berdasarkan Tabel 2.11 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2011 angka rata-rata
lama sekolah sebesar 6,88 tahun meningkat menjadi 7,32 tahun pada tahun 2015 (angka
sementara). Nilai rata-rata lama sekolah menunjukkan tingginya tingkat pendidikan
penduduk di suatu wilayah. Pada periode tahun 2011-2015 nilai rata-rata lama sekolah
sebesar 7,14 tahun yang artinya rata-rata penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Selatan bersekolah sampai 7 tahun (kelas 1 SMP). Rata-rata lama sekolah penduduk
tersebut menunjukkan bahwa penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan belum
memenuhi target nasional yaitu wajib belajar 12 tahun.
a.3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap
penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. Semakin tinggi nilai APK
semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah. Nilai APK bisa lebih besar dari 100
persen karena terdapat murid yang berusia di luar usia resmi sekolah. Perkembangan angka
partisipasi kasar periode tahun 2011-2015 tersaji pada Tabel 2.12 berikut ini.
Tabel 2.12
Angka Partisipasi Kasar
Tingkat Pendidikan
2011
2012
2013
SD/MI
102,15
106,33
113,74
SLTP/MTS
96,58
87,26
80,19
SLTA/SMK/MA
68,00
70,56
65,78
Sumber: BPS Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, 2015

2014
111,1
85,31
71,43

2015
111,15
85,41
71,53

Berdasarkan Tabel 2.12 di atas menunjukkan bahwa, APK SD dari tahun 2011-2015
selalu mengalami fluktuasi dan selalu di atas 100 persen. Pada tahun 2015 APK SD-nya
sebesar 111,15 persen (angka sementara). Hal ini menunjukan bahwa ada penduduk yang
sekolah yang belum mencukupi umur atau sudah melebihi umur yang seharusnya pada
jenjang pendidikan SD. Untuk jenjang SMP, APK SMP juga cenderung fluktuatif dari
tahun 2011-2015 namun nilainya selalu di bawah 100 persen. Pada tahun 2015 APK SMP
sebesar 85,41 persen (angka sementara). Untuk jenjang SMA, APK juga cenderung
fluktuatif dari tahun ke tahun sehingga pada tahuhn 2015 nilainya sebesar 71,53 persen
(angka sementara). Dari Tabel 2.12 di atas juga dapat dilihat bahwa, APK SD selalu lebih
tinggi daripada APK SMP dan SMA dari tahun ke tahun dan begitupun APK SMP selalu
lebih tinggi dari APK SMA. Hal ini menunjukan bahwa partisipasi pendidikan secara
umum pada jenjang yang lebih tinggi semakin menurun.

RANCANGAN AWAL RPJMD
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN 2016-2021

II-14

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan

a.4. Angka Partisipasi Murni (APM)
APM adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang
pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama. Indikator APM digunakan untuk
mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan
yang sesuai. Perkembangan angka partisipasi murni periode tahun 2011-2015 tersaji pada
Tabel 2.13 berikut ini.
Tabel 2.13
Angk