RPJMD 2016 2021
PERATURAN DAERAH
NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2016 - 2021
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
TAHUN 2016
(2)
PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016-2021
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 263 ayat (3) dan Pasal 264 ayat (1) dan ayat (4) Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang tahun 2016-2021;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2016-2021. Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta; 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
(3)
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 10. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
(4)
13. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
14. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaam Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
(5)
20. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 26. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
27. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
(6)
28. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang–Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
29. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
32. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 83);
33. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 2);
34. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13);
(7)
35. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);
36. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 48);
37. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 61);
38. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 92);
39. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Semarang Tahun 2015-2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 98).
Dengan Persetujuan Bersama,
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DERAH KOTA SEMARANG dan
WALIKOTA SEMARANG MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016- 2021.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Semarang;
(8)
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;
5. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Walikota dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;
6. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut RPJPN adalah perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025;
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 yang selanjutnya disebut RPJMN adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019;
8. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut RPJPD Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai tahun 2025;
9. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018 yang selanjutnya disebut RPJMD Provinsi Jawa Tengah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai tahun 2018;
10. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005 – 2025 yang selanjutnya disebut RPJPD Kota Semarang adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kota Semarang untuk periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025;
11. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2016 – 2021 yang selanjutnya disebut RPJMD Kota Semarang adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021; 12. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang, yang selanjutnya
disebut RKPD Kota Semarang adalah dokumen perencanaan pembangunan Kota Semarang untuk periode 1 (satu) tahun;
13. Rencana Strategis Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renstra Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2021;
(9)
14. Rencana Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Renja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan Perangkat Daerah untuk periode 1 (satu) tahun;
15. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 - 2031 yang selanjutnya disingkat RTRW adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif;
16. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
17. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
18. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
19. Program adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah atau masyarakat, dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah.
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Pasal 2
RPJMD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun terhitung sejak Tahun 2016 sampai dengan Tahun 2021 dan pelaksanaan lebih lanjut dituangkan dalam RKPD.
Pasal 3 (1) RPJMD merupakan penjabaran dari :
a.Visi, Misi, dan Program Walikota terpilih Tahun 2016; dan
b.Tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan pembangunan, dan program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah, disertai dengan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. (2) RPJMD berpedoman pada RPJPD dan RPJMN serta memperhatikan :
a. RPJMD Provinsi Jawa Tengah; b. RTRW; dan
(10)
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4
(1) Penetapan RPJMD dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan dalam Penyusunan Renstra-PD, RKPD, Renja-PD, dan perencanaan penganggaran.
(2) Penetapan RPJMD mempunyai tujuan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan kota serta dengan kabupaten/kota yang berbatasan.
BAB IV
SISTEMATIKA RPJMD Pasal 5
(1) Sistematika RPJMD Tahun 2016-2021 meliputi: a. BAB I : PENDAHULUAN
memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan tujuan, hubungan antar dokumen, serta sistematika penulisan
b. BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
memuat aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.
c. BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
memuat kinerja keuangan tahun 2010-2015, kebijakan pengelolaan keuangan tahun 2010-2015 dan kerangka pendanaan tahun 2016-2021.
d. BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
memuat analisis permasalahan pembangunan dan isu-isu strategis pembangunan daerah tahun 2016-2021. e. BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
memuat visi, misi, tujuan dan sasaran. f. BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
memuat strategi dan arah kebijakan pembangunan Kota Semarang Tahun 2016-2021, dan arah kebijakan kewilayahan.
(11)
g. BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
memuat kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja serta program prioritas beserta indikator kinerjanya.
h.BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
memuat urusan pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait disertai program yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah dan target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.
i. BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
memuat penetapan indikator kinerja daerah yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi pada akhir masa RPJMD yang ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai.
j. BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN memuat pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan
untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan tahun pertama dibawah kepemimpinan kepala daerah pada periode berikutnya (2021-2026).
k. BAB XI : PENUTUP
(2) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB V
PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 6
(1) Walikota melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD. (2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
(12)
b.pelaksanaan RPJMD.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a.kebijakan perencanaan RPJMD;
b.pelaksanaan RPJMD; c. hasil RPJMD.
(4) Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
(5) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VI
PERUBAHAN RPJMD Pasal 7
(1)Perubahan RPJMD hanya dapat dilakukan apabila:
a.hasil pengendalian dan evaluasi menunjukan bahwa proses perumusan, tidak sesuai dengan tahapan dan tata cara penyusunan rencana pembangunan daerah;
b.hasil pengendalian dan evaluasi menunjukkan bahwa substansi yang dirumuskan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan; c. terjadi perubahan yang mendasar; dan/atau;
d.merugikan kepentingan daerah dan nasional.
(2)Perubahan yang mendasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi terjadinya bencana alam, goncangan politik, krisis ekonomi, konflik sosial, gangguan keamanan, pemekaran daerah, atau perubahan kebijakan nasional.
(3)Merugikan kepentingan daerah dan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, apabila bertentangan dengan kebijakan daerah dan nasional.
Pasal 8
RPJMD perubahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
(13)
Pasal 9
Dalam hal pelaksanaan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka menengah, perubahan target kinerja tahunan ditetapkan dengan Peraturan Walikota.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN Pasal 10
Pada saat RPJMD Tahun 2021-2026 belum tersusun, maka penyusunan RKPD Tahun 2022 berpedoman pada RPJMD dan RPJPD serta mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan RPJMN.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 11
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Semarang.
Ditetapkan di Semarang
pada tanggal 16 Agustus 2016
WALIKOTA SEMARANG
ttd
HENDRAR PRIHADI
Diundangkan di Semarang
pada tanggal 16 Agustus 2016 SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG
ttd
ADI TRI HANANTO
LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016 NOMOR 6
(14)
PENJELASAN ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG
NOMOR 6 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2016 - 2021
I. UMUM
RPJMD Kota Semarang merupakan dokumen perencanaan Kota Semarang untuk periode 5 tahun yang dimaksudkan untuk memberikan arahan sekaligus menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan di Kota Semarang dalam menyelenggarakan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Penyusunan RPJMD ini dilakukan dengan memperhatikan RPJM Nasional, RPJMD Provinsi Jawa Tengah, memuat visi dan misi, arah dan kebijakan keuangan daerah, isu – isu strategis, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program pembangunan daerah, indikator kinerja daerah dari Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD digunakan sebagai pedoman penetapan Renstra-PD dan penyusunan RKPD serta digunakan sebagai instrumen evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2016 - 2021.
(15)
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas. Pasal 2
Cukup jelas. Pasal 3
Cukup jelas. Pasal 4
Cukup jelas. Pasal 5
Cukup jelas. Pasal 6
Cukup jelas. Pasal 7
Cukup jelas. Pasal 8
Cukup jelas. Pasal 9
Cukup jelas. Pasal 10
Cukup jelas. Pasal 11
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 107
(16)
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI --- i DAFTAR GAMBAR --- v DAFTAR TABEL --- ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang --- --- I.1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan --- --- I.3 1.3 Maksud dan Tujuan --- --- I.8 1.4 Hubungan Antar Dokumen --- --- I.9 1.5 Sistematika Penulisan --- --- I.13 BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 Aspek Geografi dan Demografi --- --- II.1 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah --- II.1
2.1.1.1 Luas dan Batas Wilayah Administrasi --- II.1 2.1.1.2 Letak dan Kondisi Geografis --- II.2 2.1.1.3 Karakter Topografi --- II.5 2.1.1.4 Struktur Geologi --- II.8 2.1.1.5 Keadaan Hidrologi dan Hidrogeologi --- II.11 2.1.1.6 Kondisi Klimatologi --- II.14 2.1.1.7 Penggunaan Lahan --- II.15 2.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah --- II.17
2.1.2.1 Kawasan Strategis Bidang Pertumbuhan
Ekonomi --- II.18 2.1.2.2 Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya --- II.19 2.1.2.3 Kawasan Strategis Bidang Pendayagunaan
Sumber Daya Alam atau Teknologi Tinggi --- II.20 2.1.2.4 Kawasan Strategis Bidang Fungsi dan Daya
Dukung Lingkungan Hidup --- II.20 2.1.3 Wilayah Rawan Bencana --- II.21 2.1.3.1 Kawasan Rawan Rob dan Banjir --- II.22 2.1.3.2 Rawan Longsor dan Gerakan Tanah --- II.23 2.1.4 Aspek Demografi --- II.24
2.1.4.1 Komposisi Penduduk Kota Semarang per Kelompok Umur --- II.31 2.1.4.2 Komposisi Penduduk Kota Semarang per Tingkat
Pendidikan --- II.32 2.1.4.3 Komposisi Penduduk Kota Semarang Per- Mata
Pencaharian --- II.33 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat --- II.35 2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi --- II.35
2.2.1.1 Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto - II.35 2.2.1.2 Laju Inflasi --- II.42 2.2.1.3 PDRB Per kapita --- II.44 2.2.1.4 Indeks Gini --- II.45 2.2.1.5 Kemiskinan --- II.47 2.2.1.6 Angka Kriminalitas --- II.50
(17)
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial --- II.51 2.2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) --- II.51 2.2.2.2 Indeks Pembangunan Gender (IPG) --- II.54 2.2.2.3 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) --- II.56 2.2.2.4 Aspek Pendidikan --- II.57 2.2.2.5 Aspek Kesehatan --- II.60 2.2.2.6 Kepemilikan Tanah --- II.63 2.2.2.7 Kesempatan Kerja --- II.63 2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga --- II.67
2.2.3.1 Kebudayaan --- II.67 2.2.3.2 Olahraga --- II.68 2.3 Aspek Pelayanan Umum --- II.68 2.3.1 Fokus Urusan Wajib Pelayanan Dasar --- II.68
2.3.1.1 Urusan Pendidikan --- II.68 2.3.1.2 Urusan Kesehatan --- II.70 2.3.1.3 Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang - II.71 2.3.1.4 Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman --- II.73 2.3.1.5 Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat --- II.75 2.3.1.6 Urusan Sosial --- II.76 2.3.2 Fokus Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar --- II.77
2.3.2.1 Urusan Tenaga Kerja --- II.77 2.3.2.2 Urusan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan
Anak --- II.78 2.3.2.3 Urusan Pangan --- II.78 2.3.2.4 Urusan Pertanahan --- II.79 2.3.2.5 Urusan Lingkungan Hidup --- II.80 2.3.2.6 Urusan Adm. Kependudukan & Capil --- II.81 2.3.2.7 Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ---- II.82 2.3.2.8 Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana --- II.82 2.3.2.9 Urusan Perhubungan --- II.83 2.3.2.10 Urusan Komunikasi dan Informatika --- II.84 2.3.2.11 Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ---- II.84 2.3.2.12 Urusan Penanaman Modal --- II.85 2.3.2.13 Urusan Kepemudaan dan Olahraga --- II.86 2.3.2.14 Urusan Statistik --- II.86 2.3.2.15 Urusan Persandian --- II.87 2.3.2.16 Urusan Kebudayaan --- II.87 2.3.2.17 Urusan Perpustakaan --- II.87 2.3.2.18 Urusan Kearsipan --- II.88 2.3.3 Fokus Urusan Pilihan --- II.88
2.3.3.1 Urusan Kelautan dan Perikanan --- II.88 2.3.3.2 Urusan Pariwisata --- II.89 2.3.3.3 Urusan Pertanian --- II.89 2.3.3.4 Urusan Perdagangan --- II.90 2.3.2.5 Urusan Perindustrian --- II.90
(18)
iii
2.3.4 Fokus Fungsi Penunjang --- II.91 2.3.5 Fokus Urusan Pemerintahan Umum --- II.94 2.4 Aspek Daya Saing Daerah --- II.95
2.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah --- II.95 2.4.1.1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Perkapita --- II.95 2.4.1.2 Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumah
Tangga Perkapita --- II.96 2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur --- II.97
2.4.2.1 Aksesibilitas Daerah --- II.97 2.4.2.2 Penataan Wilayah --- II.104 2.4.2.3 Ketersediaan Air Minum --- II.106 2.4.2.4 Fasilitas Listrik dan Telepon --- II.106 2.4.2.5 Ketersediaan Fasilitas Perdagangan & Jasa --- II.107 2.4.2.6 Iklim Berinvestasi --- II.113 2.4.2.7 Keamanan dan Ketertiban --- II.113 2.4.2.8 Kemudahan Perijinan --- II.114 2.4.2.9 Pengenaan Pajak Daerah --- II.115 2.4.3 Fokus Sumber Daya Manusia --- II.116
2.4.3.1 Rasio Ketergantungan --- II.116 2.4.3.2 Rasio Penduduk Usia 5 Tahun Keatas Menurut
Pendidikan Tertinggi Ditamatkan --- II.117 2.4.3.3 Rasio Penduduk yang Bekerja Menurut
Pendidikan Yang Ditamatkan --- II.117 2.4.3.4 Rasio Jumlah Penduduk Menurut Mata
Pencaharian --- II.118 BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1 Kinerja Keuangan Tahun 2010-2015 --- III.1 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD --- III.2 3.1.1.1 Pendapatan Daerah --- III.11 3.1.1.2 Belanja Daerah --- III.22 3.1.1.3 Pembiayaan Daerah --- III.27 3.1.2 Neraca Daerah --- III.32 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Kota Semarang Tahun
2010-2015 --- III.36 3.2.1 Analisis Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan
Daerah --- III.37 3.2.1.1 Proporsi Realisasi Belanja Daerah Dibanding
Anggarah --- III.37 3.2.1.2 Analisis Proporsi Belanja untuk Pemenuhan
Kebutuhan Aparatur --- III.38 3.2.1.3 Analisis Belanja Periodik dan Pengeluaran Pembiayaan
yang Wajib & Mengikat serta Prioritas Utama --- III.38 3.2.2 Analisis Pembiayaan Daerah --- III.42 3.2.2.1 Analisis Sumber Penutup Defisit Riil --- III.42 3.2.2.2 Analisis Realisasi Sisa Lebih Perhitungan
(19)
3.2.2.3 Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Berkenaan --- III.44 3.3 Analisis Proyeksi APBD Tahun 2016-2021 --- III.47 3.3.1 Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Semarang 2016-2021 --- III.51 3.3.2 Proyeksi Belanja Daerah Kota Semarang 2016-2021 --- III.51 3.3.3 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Wajib Mengikat serta
Prioritas Utama --- III.53 3.3.4 Proyeksi Pembiayaan Daerah --- III.55 3.3.5 Analisis Kerangka Pendanaan --- III.58 BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan Kota Semarang --- IV.1 4.2 Isu-Isu Strategis Pembangunan Daerah Dalam RPJMD Tahun
2016-2021 --- IV.10 4.2.1 Isu Strategis Pembangunan Jangka Menengah --- IV.10 4.2.2 Keterkaitan Hasil Identifikasi Isu Strategis Pembangunan
Jangka Menengah dengan Isu Pokok Pembangunan dari
Visi Misi Walikota dan Wakil Walikota Terpilih --- IV.22 4.2.3 Keterkaitan Hasil Identifikasi Isu Strategis Pembangunan
Jangka Menengah dengan Isu Strategus Pembangunan
Jangka Panjang --- IV.23 4.2.4 Penjelasan Isu Strategis Pembangunan Jangka Menengah - IV.25 BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 Visi --- V.1 5.2 Misi --- V.4 5.3 Tujuan --- V.8 5.4 Sasaran --- V.10 BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1 Strategi dan Arah Kebijakan --- VI.1 6.2 Arah Kebijakan Kewilayahan --- VI.17
6.2.1 Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi --- VI.17 6.2.2 Kawasan Strategis Bidang Sosial Budaya --- VI.19 6.2.3 Kawasan Strategis Daya Dukung Lingkungan Hidup --- VI.20 BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1 Pedoman Transisi --- X.1 10.2 Kaidah Pelaksanaan --- X.2 BAB XI. PENUTUP
(20)
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kedudukan RPJMD Dalam Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional --- I.12 Gambar 2.1 Pembagian Administratif Wilayah Kota Semarang per
Kecamatan --- II.1 Gambar 2.2 Posisi Strategis Kota Semarang --- II.3 Gambar 2.3 Kepadatan Penduduk di Kawasan Strategis Nasional
Kedungsapur Tahun 2011 (jiwa/ha) --- II.4 Gambar 2.4 Perubahan Lahan Terbangun di Kota Semarang Tahun
1999 – Tahun 2014 --- II.5 Gambar 2.5 Transek Ketinggian Kota Semarang --- II.6 Gambar 2.6 Topografi Kota Semarang --- II.7 Gambar 2.7 Batuan Kota Semarang --- II.8 Gambar 2.8 Topografi Kota Semarang Berdasarkan Karakteristik
Fisik Alam --- II.10 Gambar 2.9 Peta DAS Kota Semarang --- II.12 Gambar 2.10 Peta Air Tanah Kota Semarang --- II.13 Gambar 2.11 Peta Zonasi Pengambilan Air Tanah Kota Semarang dan
Sekitarnya --- II.14 Gambar 2.12 Penggunaan Lahan di Kota Semarang Tahun 2014 --- II.15 Gambar 2.13 Penggunaan Lahan Sawah di Kota Semarang Tahun 2014 II.16 Gambar 2.14 Penggunaan Lahan Kering di Kota Semarang Tahun 2014 II.17 Gambar 2.15 Bahaya Bencana di Kota Semarang --- II.22 Gambar 2.16 Peta Rencana Pengendalian Bencana Kota Semarang ---- II.24 Gambar 2.17 Perkembangan Demografi Kota Semarang 2010 – 2015 -- II.25 Gambar 2.18 Peta Sebaran Penduduk Kota Semarang Tahun 2015 ---- II.26
Gambar 2.19 Jumlah Penduduk Kota Semarang Dirinci per Kecamatan Tahun 2010 – 2015 --- II.27
Gambar 2.20 Sebaran Kepadatan Penduduk di Kota Semarang 2013 -- II.27 Gambar 2.21 Perubahan Sebaran Penduduk Kota Semarang Tahun
2010 – 2015 --- II.28 Gambar 2.22 Perkembangan Penduduk (Lahir, Mati, Datang, Pindah)
di Kota Semarang 2010 – 2015 --- II.29 Gambar 2.23 Perkembangan Jumlah Pendatang di Kota Semarang
2010 – 2015 --- II.30 Gambar 2.24 Sebaran Pendatang di Kota Semarang 2010 – 2015 --- II.30 Gambar 2.25 Piramida Penduduk Kota Semarang Berdasarkan
Kelompok Umur Tahun 2010 dan Tahun 2015 --- II.31 Gambar 2.26 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.32 Gambar 2.27 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
(21)
Gambar 2.28 Mata Pencaharian Penduduk Kota Semarang 2010 –
2015 --- II.33 Gambar 2.29 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang
Dibandingkan Dengan Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2010 – 2015 --- II.38 Gambar 2.30 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang
Dibandingkan Dengan 5 Kota di Jawa Tengah dan Kota
Besar Lainnya Tahun 2014 --- II.40 Gambar 2.31 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang
Dibandingkan Kab / Kota di Jawa Tengah Tahun 2014-- II.41 Gambar 2.32 Grafik Laju Inflasi di Kota Semarang Tahun 2011 – 2015 II.42 Gambar 2.33 Perbandingan Laju Inflasi Kota Semarang Dibandingkan
Dengan 5 Kota di Jawa Tengah Tahun 2015 --- II.42 Gambar 2.34 Perbandingan Laju Inflasi Kota Semarang Dibandingkan
Kota-Kota Besar Di Indonesia Lainnya Pada Tahun 2015 II.43 Gambar 2.35 Pertumbuhan PDRB Perkapita Kota Semarang Tahun
2010 – 2015 --- II.44 Gambar 2.36 Grafik Perkembangan Indeks Gini di Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- II.45 Gambar 2.37 Grafik Perkembangan Indeks Gini Kota Semarang
Dibandingkan Dengan Kab/Kota Di Jawa Tengah Tahun
2014 --- II.46
Gambar 2.38 Grafik Perkembangan Tingkat Persentase Kemiskinan di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.47
Gambar 2.39 Perbandingan Persentase Penduduk Miskin Kota Semarang dengan Kota-Kota Lain dan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2013 --- II.47
Gambar 2.40 Grafik Perkembangan Persentase Kemiskinan Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.49
Gambar 2.41 Grafik Perkembangan IPM Kota Semarang Tahun 2010 –
2015 --- II.51 Gambar 2.42 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota
Semarang dan Kab / Kota di Jawa Tengah Tahun 2014 - II.51 Gambar 2.43 Perkembangan IPG Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 - II.53 Gambar 2.44 Perbandingan IPG Kota Semarang Dengan Kab/Kota di
Jawa Tahun 2014 --- II.54 Gambar 2.45 Perkembangan Indeks Gender (IDG) Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- II.55 Gambar 2.46 Posisi Relatif IDG Kab/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013 --- II.56 Gambar 2.47 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) & Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Kota Semarang
(22)
vii
Gambar 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Pendapatan Daerah 2010-2015
Dilihat Dari Masing-masing Komponen --- III.12 Gambar 3.2 Persandingan Rata-rata Pertumbuhan PAD 2010-2015
Dengan Dan Tanpa Komponen PBB & BPHTB --- III.13 Gambar 3.3 Realisasi Pajak Daerah Tahun 2010-2015 --- III.15 Gambar 4.1 Gambaran Permasalahan Utama dan Permasalahan
Pokok Pembangunan Daerah Kota Semarang --- IV.2 Gambar 5.1 Misi Walikota dan Wakil Walikota Semarang --- V.4 Gambar 5.2 Pencapaian Semarang Hebat --- V.6 Gambar 5.3 Skema keterkaitan Visi–Misi RPJMN 2015–2019 dengan
RPJMD Kota Semarang Tahun 2016–2021 --- V.12 Gambar 5.4 Skema keterkaitan RPJMD Provinsi Jateng 2013–2018
dengan RPJMD Kota Semarang Tahun 2016–2021 --- V.14 Gambar 6.1 Agenda/Tema RPJMD Kota Semarang 2016-2021--- VI.2 Gambar 6.2 Terminal Terpadu Mangkang --- VI.13 Gambar 6.3 Operasionalisasi BRT --- VI.13 Gambar 6.4 Manajemen Bank Sampah di Tiap Permukiman --- VI.14 Gambar 6.5 Kawasan Strategis Kota Semarang --- VI.20 Gambar 7.1 Pembangunan Semarang Hebat --- VII.1
(23)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sebaran Topografi di Kota Semarang --- II.7 Tabel 2.2 Sebaran Jenis Tanah di Kota Semarang --- II.9 Tabel 2.3 Luas Amblesan Tanah di Kota Semarang --- II.11 Tabel 2.4 Lama dan Luasan Genangan Banjir --- II.23 Tabel 2.5 Sebaran Penduduk Per Kecamatan Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- II.25 Tabel 2.6 Nilai PDRB dan Kontribusi Sektor Atas Dasar Harga
Berlaku Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 (Milyar
Rupiah) --- II.35 Tabel 2.7 Nilai PDRB dan Kontribusi Sektor Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 (Milyar
Rupiah) --- II.36 Tabel 2.8 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Brutto
(PDRB) Menurut Kategori di Kota Semarang Tahun 2010
– 2015 --- II.39 Tabel 2.9 PDRB Perkapita Kota Semarang Tahun 2010 – 2015
(Juta Rupiah) --- II.43 Tabel 2.10 Kondisi Pentahapan Keluarga Pra Sejahtera dan
Keluarga di Kota Semarang; 5 Kota lain di Jawa Tengah dan Kawasan Strategis Kedungsapur serta Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2014 --- II.48 Tabel 2.11 Jumlah Tindak Pidana Menonjol (Crime Index) Menurut
Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.49 Tabel 2.12 Perkembangan Indikator Pembentuk IPM Kota
Semarang Tahun 2010 – 2014 --- II.52 Tabel 2.13 Capaian Indikator Komposit IPG Kota Semarang Tahun
2014 --- II.54 Tabel 2.14 Capaian Indikator Komposit IDG Kota Semarang Tahun
2013 --- II.56 Tabel 2.15 Realisasi Indikator Aspek Pendidikan --- II.58 Tabel 2.16 Realisasi Indikator Aspek Kesehatan --- II.59 Tabel 2.17 Realisasi Aspek Kesempatan Kerja --- II.63 Tabel 2.18 Jumlah Kelompok Kesenian dan Jumlah Gedung
Kesenian di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.66 Tabel 2.19 Perkembangan Olahraga di Kota Semarang Tahun 2010
– 2015 --- II.67 Tabel 2.20 Realisasi Kinerja Urusan Pendidikan --- II.67 Tabel 2.21 Realisasi Kinerja Urusan Kesehatan --- II.69 Tabel 2.22 Realisasi Kinerja Urusan Pekerjaan Umum dan
(24)
ix
Tabel 2.23 Realisasi Kinerja Urusan Perumahan Rakyat Dan
Kawasan Permukiman --- II.72 Tabel 2.24 Daftar Lokasi Lingkungan Perumahan dan Permukiman
Kumuh Kota Semarang --- II.73 Tabel 2.25 Realisasi Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban
Umum dan Perlindungan Masyarakat --- II.74 Tabel 2.26 Realisasi Kinerja Urusan Sosial --- II.75 Tabel 2.27 Realisasi Kinerja Urusan Tenaga Kerja --- II.76 Tabel 2.28 Realisasi Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak --- II.77 Tabel 2.29 Realisasi Kinerja Urusan Pangan --- II.77 Tabel 2.30 Realisasi Kinerja Urusan Pertanahan --- II.78 Tabel 2.31 Realisasi Kinerja Urusan Lingkungan Hidup --- II.79 Tabel 2.32 Realisasi Kinerja Urusan Administrasi Kependudukan
Dan Catatan Sipil --- II.80 Tabel 2.33 Realisasi Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa --- II.80 Tabel 2.34 Realisasi Kinerja Urusan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana --- II.81 Tabel 2.35 Realisasi Kinerja Urusan Perhubungan --- II.81 Tabel 2.36 Realisasi Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika - II.83 Tabel 2.37 Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah --- II.83 Tabel 2.38 Realisasi Kinerja Urusan Penanaman Modal --- II.84 Tabel 2.39 Realisasi Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olah Raga - II.84 Tabel 2.40 Realisasi Kinerja Urusan Statistik --- II.85 Tabel 2.41 Realisasi Kinerja Urusan Persandian --- II.85 Tabel 2.42 Realisasi Kinerja Urusan Kebudayaan --- II.86 Tabel 2.43 Realisasi Kinerja Urusan Perpustakaan --- II.86 Tabel 2.44 Realisasi Kinerja Urusan Kearsipan --- II.87 Tabel 2.45 Realisasi Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan --- II.87 Tabel 2.46 Realisasi Kinerja Urusan Pariwisata --- II.88 Tabel 2.47 Realisasi Kinerja Urusan Pertanian --- II.88 Tabel 2.48 Realisasi Kinerja Urusan Perdagangan --- II.89 Tabel 2.49 Realisasi Kinerja Urusan Perindustrian --- II.89 Tabel 2.50 Realisasi Kinerja Fungsi Penunjang Perencanaan --- II.90 Tabel 2.51 Realisasi Kinerja Fungsi Penunjang Penelitian dan
Pengembangan --- II.91 Tabel 2.52 Realisasi Kinerja Fungsi Penunjang Keuangan --- II.91 Tabel 2.53 Realisasi Kinerja Fungsi Lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan --- II.92 Tabel 2.54 Realisasi Kinerja Urusan Pemerintahan Umum --- II.93 Tabel 2.55 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kota
(25)
Tabel 2.56 Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Rumah Tangga Per
Kapita Kota Semarang Tahun 2010 – 2014 --- II.95 Tabel 2.57 Profil Kondisi Jalan Kota Di Kota Semarang Tahun 2010
& 2015 --- II.96 Tabel 2.58 Arus Lalu Lintas Angkutan Udara Domestik Pesawat,
Penumpang, Bagasi Barang/ Cargo dan Pos Paket di Bandar Udara Ahmad Yani Kota Semarang Tahun 2010
– 2015 --- II.97 Tabel 2.59 Arus Lalu Lintas Angkutan Udara Internasional
Pesawat, Penumpang, Bagasi Barang / Cargo dan Pos Paket di Bandar Udara Ahmad Yani Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- II.98
Tabel 2.60 Banyaknya Kunjungan Kapal dan Bongkar Muat Barang Di Pelabuhan Laut Tanjung Emas Semarang Tahun
2010 – 2015 --- II.99 Tabel 2.61 Arus Lalu Lintas Penumpang dan Bus yang Masuk di
Terminal Terboyo Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 - II.100 Tabel 2.62 Banyaknya Penumpang Kereta Api Melalui PT KA
(Persero) Daerah Operasi IV Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.100 Tabel 2.63 Perkembangan Jumlah Ijin Trayek Di Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- II.101
Tabel 2.64 Perkembangan Persentase Pemasangan Rambu-Rambu Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.102
Tabel 2.65 Perkembangan Wartel / Warnet dan Jumlah Peralatan
Komunikasi Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.102 Tabel 2.66 Perkembangan Banyaknya Pelanggan, Pemakaian &
Penjualan Air Minum PDAM Tahun 2010 – 2015 --- II.105 Tabel 2.67 Perkembangan Jumlah Pelanggan dan Daya
Tersambung Listrik Di Kota Semarang Tahun 2010 –
2015 --- II.105 Tabel 2.68 Persentase Rumah Tangga Menurut Kepemilikan
Telepon Seluler (HP) Di Kota Semarang Tahun 2010 –
2015 ( Persen ) --- II.106 Tabel 2.69 Perkembangan Jenis, Kelas, dan Jumlah Penginapan /
Hotel Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.107
Tabel 2.70 Perkembangan Jumlah Restoran dan Rumah Makan Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.107
Tabel 2.71 Perkembangan Jumlah Obyek Wisata Di Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- II.108
Tabel 2.72 Perkembangan Jumlah Industri Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.108
(26)
xi
Tabel 2.73 Perkembangan Jumlah Pasar Di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.109
Tabel 2.74 Perkembangan Fasilitas Pendidikan Di Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- II.109 Tabel 2.75 Perkembangan Fasilitas Kesehatan Di Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- II.110 Tabel 2.76 Perkembangan Investasi Kota Semarang Tahun 2010 –
2015 --- II.111 Tabel 2.77 Perkembangan Jumlah Kriminalitas dan Jumlah Unjuk
Rasa / Demostrasi Di Kota Semarang Tahun 2010 –
2015 --- II.112 Tabel 2.78 Capaian Survey Kepuasan Masyarakat Pada BPPT Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.113 Tabel 2.79 Perkembangan Jumlah Ijin Di Kota Semarang Tahun
2010 – 2015 --- II.113 Tabel 2.80 Pajak Daerah Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- II.114 Tabel 2.81 Rasio Ketergantungan Kota Semarang Tahun 2010 –
2015 --- II.115 Tabel 2.82 Rasio Penduduk Usia 5 Tahun Ke Atas Menurut
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 ( Persen ) --- II.116 Tabel 2.83 Rasio Penduduk Yang Bekerja Menurut Pendidikan
Yang Ditamatkan di Kota Semarang Tahun 2010 – 2015
( Persen ) --- II.116 Tabel 2.84 Rasio Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 ( Persen ) --- II.117 Tabel 3.1 Ringkasan APBD Kota Semarang Tahun 2010-2015 --- III.4 Tabel 3.2 Ringkasan Realisasi APBD Kota Semarang Tahun
2010-2015 --- III.7 Tabel 3.3 Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- III.13 Tabel 3.4 Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.14 Tabel 3.5 Target dan Realisasi Pajak Daerah Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- III.16 Tabel 3.6 Target dan Realisasi Retribusi Daerah Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- III.16 Tabel 3.7 Target dan Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.17 Tabel 3.8 Target dan Realisasi Lain-Lain PAD yang Sah Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.17 Tabel 3.9 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Kota Semarang
(27)
Tabel 3.10 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.19 Tabel 3.11 Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil SDA Tahun 2010
– 2015 --- III.19 Tabel 3.12 Target dan Realisasi Dana Alokasi Umum Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.20 Tabel 3.13 Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.21 Tabel 3.14 Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang
Sah Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.21 Tabel 3.15 Target dan Realisasi Belanja Daerah Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- III.23 Tabel 3.16 Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung Kota
Semarang Tahun 2010-2015 --- III.23 Tabel 3.17 Target dan Realisasi Belanja Pegawai Kota Semarang
Tahun 2010-2015 --- III.24 Tabel 3.18 Target dan Realisasi Belanja Bunga Kota Semarang
Tahun 2010-2015 --- III.24 Tabel 3.19 Target dan Realisasi Belanja Hibah Kota Semarang
Tahun 2010-2015 --- III.25 Tabel 3.20 Target dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial Kota
Semarang Tahun 2010-2015 --- III.26 Tabel 3.21 Target dan Realisasi Belanja Bantuan Keuangan Kota
Semarang Tahun 2010-2015 --- III.26 Tabel 3.22 Target dan Realisasi Belanja Tidak Terduga Kota
Semarang Tahun 2010-2015 --- III.27 Tabel 3.23 Target dan Realisasi Belanja Langsung Kota Semarang
Tahun 2010-2015 --- III.27 Tabel 3.24 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah Kota Semarang
Tahun 2010-2015 --- III.28 Tabel 3.25 Rata-rata Realisasi Pembiayaan Daerah Kota Semarang
Tahun 2010 – 2015 --- III.30 Tabel 3.26 Perkembangan Anggaran dan Realisasi BUMD Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.33 Tabel 3.27 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kota Semarang
Tahun 2013-2015 --- III.34 Tabel 3.28 Analisis Rasio Likuiditas Kota Semarang Tahun 2015 -- III.36 Tabel 3.29 Rasio Solvabilitas Kota Semarang Tahun 2014 --- III.36 Tabel 3.30 Proporsi Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja
Daerah Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.37 Tabel 3.31 Proporsi Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan
Aparatur terhadap Total Belanja Kota Semarang Tahun
(28)
xiii
Tabel 3.32 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.40 Tabel 3.33 Realisasi Belanja Periodik dan Pengeluaran Pembiayaan
Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.41 Tabel 3.34 Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Semarang Tahun
2010 – 2015 --- III.43 Tabel 3.35 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Kota
Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.45 Tabel 3.36 Realisasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun
Berkenaan Kota Semarang Tahun 2010 – 2015 --- III.46 Tabel 3.37 Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Semarang Tahun
2016-2021 --- III.49 Tabel 3.38 Proyeksi Belanja Daerah Kota Semarang Tahun
2016-2021 --- III.52 Tabel 3.39 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang
Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota
Semarang Tahun 2016-2021 --- III.54 Tabel 3.40 Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Semarang 2016-2021 III.57 Tabel 3.41 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk
Mendanai Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun
2016 – 2021 --- III.59 Tabel 3.42 Belanja Daerah Prioritas I dan II Kota Semarang Tahun
2016 – 2021 --- III.60 Tabel 3.43 Proyeksi Kerangka Pendanaan RPJMD Kota Semarang
Tahun 2016-2021 --- III.61 Tabel 4.1 Rumusan Permasalahan: Kualitas Sumber Daya
Manusia Yang Masih Perlu Ditingkatkan --- IV.4 Tabel 4.2 Rumusan Permasalahan: Penyelenggaraan Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) Masih
Belum Optimal --- IV.6 Tabel 4.3 Rumusan Permasalahan: Belum Optimalnya Penyediaan
Infrastruktur Dasar Dan Penataan Ruang --- IV.8 Tabel 4.4 Rumusan Permasalahan: Inovasi Dan Daya Saing Nilai
Tambah Produksi Pada Sektor Perekonomian Masih
Perlu Ditingkatkan --- IV.9 Tabel 4.5 Identifikasi Masalah, Variabel Penyebab Yang
Mempengaruhi Permasalahan Pembangunan Daerah dengan Isu Strategis Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kota Semarang --- IV.11 Tabel 4.6 Keterkaitan Isu Strategis Pembangunan Jangka
(29)
Pokok Pembangunan Walikota dan Wakil Walikota
Terpilih --- IV.23 Tabel 4.7 Keterkaitan Isu Strategis Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Dengan Tahapan Pembangunan
RPJPD Kota Semarang --- IV.25 Tabel 5.1 Indikator Semarang Hebat --- V.7 Tabel 5.2 Tujuan Pembangunan Kota Semarang Tahun 2016-2021 V.9 Tabel 5.3 Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Semarang
Tahun 2016-2021 --- V.10 Tabel 5.4 Sinkronisasi Agenda Prioritas RPJMN 2014–2019
(Nawacita) Dengan RPJMD Kota Semarang Tahun
2016-2021 --- V.13 Tabel 5.5 Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2016-2021 Kota
Semarang --- V.15 Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan --- VI.3 Tabel 7.1 Arah Kebijakan Umum dan Program Prioritas --- VII.10 Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas RPJMD Kota
(30)
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perencanaan pembangunan di suatu wilayah memiliki peran yang sangat signifikan dalam mendorong perkembangan wilayah tersebut. Perencanaan pembangunan menjadi dasar atau acuan dalam penyelenggaraan pembangunan di waktu yang akan datang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, perencanaan pembangunan bertujuan untuk mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan, menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah, antarruang, antarfungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah. Selain itu, perencanaan pembangunan juga bertujuan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan, pengoptimalan partisipasi masyarakat dan menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
Berdasarkan jangka waktunya, perencanaan pembangunan di Indonesia terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) yang memuat arahan pembangunan untuk 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang memuat arahan pembangunan untuk 5 (lima) tahun dan rencana pembangunan tahunannasional dan daerah.
Sebagaimana perencanaan pembangunan di tingkat nasional, perencanaan pembangunan di daerah juga dibagi berdasarkan jangka waktu, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) yang memiliki jangka waktu perencanaan 20 tahun. RPJPD memuat visi, misi dan arah pembangunan Daerah yang mengacu pada RPJP Nasional. Untuk jangka waktu perencanaan 5 tahun terdapat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yang kemudian dijabarkan ke dalam rencana kerja tahunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Salah satu komponen penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah perencanaan pembangunan lima tahunan yang tertuang kedalam bentuk RPJMD. RPJMD menjabarkan secara detail visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih dengan berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJMN, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi
(31)
PENDAHULUAN
pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program pembangunan daerah disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan indikatif.
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah menjadi arah baru dalam penyelenggaraan tata pemerintahan di Indonesia dimana penyelenggaraan tata pemerintahan ditekankan untuk mengimplementasikan otonomi daerah secara luas, nyata dan bertanggung jawab. Sebagai produk hukum terbaru terkait desentralisasi, keberadaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah semakin memperkuat peran strategis daerah dalam meningkatkan kontribusinya dalam pemerataan kesejahteraan masyarakat melalui pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan usaha, perluasan akses dan peningkatan kualitas pelayanan publik serta daya saing daerah.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah bahwa Perda tentang RPJMD ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik dan merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan; sasaran; strategi; arah kebijakan; pembangunan daerah dan keuangan daerah; serta program Perangkat Daerah dan lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN. Untuk Kota Semarang, pasangan Kepala Daerah terpilih untuk periode 2016-2021, Walikota H. Hendrar Prihadi, SE, MM dan Wakil Walikota Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Semarang pada tanggal 17 Februari2016.
RPJMD Tahun 2016-2021, disusun berdasarkan visi dan misi pasangan Walikota dan Wakil Walikota Semarang terpilih, sekaligus berfungsi sebagai dokumen perencanaan yang mengakomodasi berbagai aspirasi masyarakat yang ada dalam lingkup wilayah Kota Semarang dan berpedoman pada evaluasi pelaksanaan pembangunan periode sebelumnya.
Penyusunan RPJMD Tahun 2016-2021 dilakukan secara integratif yang merupakan penjabaran periode ke-III dari RPJPD tahun 2005-2025 yang berkedudukan sebagai dokumen perencanaan induk dengan jangka waktu 20 (dua puluh) tahun. Selain itu RPJMD Tahun 2016-2021 ini juga berpedoman pada dokumen perencanaan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap serta mempertimbangkan kajian-kajian kebijakan yang telah
(32)
PENDAHULUAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 I-3
dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah daerah. RPJMD Tahun 2016-2021 berpedoman pada RPJMN Tahun 2015-2019 khususnya Nawacita, RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031, Rencana Induk Sistem Drainase 2011-2031, Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Semarang Tahun 2015-2025 dan RTRW Kota/Kabupaten di sekitar Kota Semarang (Kabupaten Demak, Kabupaten Kendal, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga).
RPJMD Tahun 2016-2021 adalah dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah, yaitu dokumen perencanaan Perangkat Daerah selama 5 (lima) tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah serta bersifat indikatif. Setiap Perangkat Daerah selanjutnya menjabarkan Renstra ke dalam Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah. Dalam siklus perencanaan pembangunan daerah, RPJMD Tahun 2016-2021 juga menjadi acuan untuk membuat RKPD Kota Semarang. Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, RKPD menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang selanjutnya menjadi Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Dengan demikian, RPJMD Tahun 2016-2021 merupakan pedoman bagi seluruh alur pembangunan dan berkaitan dengan seluruh
stakeholder di Kota Semarang.
1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Dasar hukum penyusunan RPJMD Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Jogjakarta;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
(33)
PENDAHULUAN
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);
10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
12. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
(34)
PENDAHULUAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 I-5
13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 89);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaam Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinera Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
(35)
PENDAHULUAN
20. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
25. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
26. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
27. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang–Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
(36)
PENDAHULUAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 I-7
28. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9); 31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65);
32. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 83);
33. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengendalian Lingkungan Hidup (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 2);
34. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13);
(37)
PENDAHULUAN
35. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43); 36. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kota Semarang (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 48);
37. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011 – 2031 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 61);
38. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem Drainase Kota Semarang Tahun 2011-2031 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 92);
39. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Semarang Tahun 2015-2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2015 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 98).
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Dokumen RPJMD Tahun 2016-2021 merupakan salah satu dokumen perencanaan yang memuat arahan sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan Kota Semarang dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Sehingga maksud dari penyusunan RPJMD ini adalah memberikan pedoman bagi pemangku kepentingan baik di lingkungan pemerintahan, masyarakat, dunia usaha/swasta dan pihak-pihak terkait lainnya untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah Kota Semarang secara sinergis.
Adapun tujuan penyusunan RPJMD Tahun 2016 – 2021 adalah
1. Memberikan landasan dan pedoman pada Walikota dan Wakil Walikota terpilih dalam pelaksanaan pembangunan jangka waktu 2016-2021;
2. RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra Perangkat Daerah ini
(38)
PENDAHULUAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 I-9
sebagai penjabaran teknis RPJMD pada masing-masing perangkat daerah untuk lima tahun yang akan datang berdasarkan urusan dan kewenangan yang ada dalam tugas dan fungsi Perangkat Daerah.
3. Menyediakan pedoman bagi Perangkat Daerah dalam menyusun Renstra Perangkat Daerah agar terjadi keselarasan dan sinkronisasi dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD
4. Menyediakan pedoman dalam penyusunan RKPD yang merupakan perencanaan tahunan berupa program beserta target dan pagu yang bersifat indikatif, sebagai bahan lebih lanjut pada penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 4. Menyediakan instrumen sinkronisasi penyelenggaraan
pembangunan daerah mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian sampai dengan evaluasi.
1.4 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN
Untuk mewujudkan konsistensi perencanaan pembangunan daerah di Kota Semarang, penyusunan RPJMD tahun 2016-2021 memiliki keterkaitan yang erat dengan berbagai perencanaan lainnya, baik pada lingkup Kota Semarang, Provinsi maupun Nasional. Penyusunan RPJMD merupakan penjabaran atas kebijakan pembangunan yang terdapat dalam RPJPD Kota Semarang tahun 2005-2025 untuk tahap perencanaan tahun 2016-2020. Pada tahap tersebut, RPJMD tahun 2016-2021 diprioritaskan pada pemantapan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang. Dengan menekankan pada pencapaian daya saing wilayah dan masyarakat yang berlandaskan pada keunggulan sumber daya manusia yang berkualitas, pelayanan dasar yang makin luas, infrastruktur wilayah yang makin berkualitas, pelayanan dasar yang makin luas,dan kondusivitas wilayah yang makin mantap serta kemampuan ilmu dan tekhnologi yang makin meningkat. Dengan fokus kebijakan untuk mewujudkan sumber daya manusia Kota Semarang yang berkualitas, mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan kehidupan politik yang demokratis dan bertanggung jawab, mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah, mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang berkelanjutan, mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat
(39)
PENDAHULUAN
Dalam penyusunan RPJMD berkaitan dengan kewilayahan yaitu dengan berpedoman pada RTRW Tahun 2011-2031. Penyusunan RPJMD akan memperhatikan dokumen RTRW yang di dalamnya berisi tentang pola pengembangan zonasi kewilayahan. RPJMD disusun dengan memperhatikan pembangunan yang bersifat pemanfaatan ruang di Kota Semarang. Hal ini untuk menjadi pedoman dalam menyusun kebijakan pembangunan untuk mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan wilayah di Kota Semarang berdasarkan potensi wilayahnya.
Penyusunan RPJMD juga tidak terlepas dari prioritas kebijakan pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Tengah. Aspek keterkaitan dengan RPJMD Provinsi Jawa Tengah yaitu dengan melakukan penyelarasan terhadap prioritas pembangunan terutama untuk wilayah Kota Semarang. Kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Tengah untuk lima tahun yang akan datang dapat dilihat dalam misi pembangunnannya. Penyusunan dokumen ini juga memperhatikan RPJMN Tahun 2019. Penjabaran RPJMN 2015-2019 dengan memperhatikan nawa cita pembangunan merupakan agenda pembangunan pemerintah untuk mewujudkan kondisi berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Agenda pembangunan kewilayahan dapat dilihat pada lampiran Buku III RPJMN yang berisi Agenda Pembangunan Wilayah sehingga dapat diselaraskan dengan target-target pembangunan di RPJMD dalam penyusunnya juga memperhatikan dokumen-dokumen lainnya yang berkaitan dengan target-target pembangunan daerah, antara lain (1) Dokumen Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai kelanjutan dari MDGs; (2) RAD Pangan dan Gizi (PG), (3) RAD Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK); (4) Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK); (5) Dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD), (6) Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); (8) RPJM Daerah dan RTRW Kota/Kabupaten sekitarnya.
Terlepas dari keterkaitan dengan dokumen perencanaan pembangunan di atas RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra Perangkat Daerah. Penyusunan Renstra Perangkat Daerah ini sebagai penjabaran teknis RPJMD pada masing-masing perangkat daerah untuk lima tahun yang akan datang berdasarkan urusan dan kewenangan yang ada dalam tugas dan fungsi Perangkat Daerah. Masing-masing Perangkat Daerah menyusun dokumen perencanaan teknis operasional dalam menentukan
(40)
PENDAHULUAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 I-11
arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
Perencanaan yang ada dalam RPJMD selanjutnya dijabarkan ke dalam RKPD sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan pada Pemerintah Kota Semarang. Dalam RKPD ini secara teknis dan operasional akan memuat prioritas sasaran pembangunan berdasakan program dan kegiatan yang menjadi acuan dalam penyusunan RAPBD Kota Semarang.
Keterkaitan RPJMD dengan dokumen perencanaan lainnya selanjutnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut :
(41)
PENDAHULUAN
Pedoman
Pedoman
Gambar 1. 1
Kedudukan RPJMD dalam
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(42)
PENDAHULUAN
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 I-13
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
RPJMD Tahun 2016-2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan, tujuan dan maksud penyusunan RPJMD, hubungan antar dokumen, dan sistematika penulisan dokumen RPJMD Kota Semarang 2016-2021.
BAB II : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Gambaran umum kondisi daerah menjelaskan tentang kondisi Kota Semarang secara komprehensif sebagai basis atau dasar bagi perumusan perencanaan. Dalam bab ini terdapat beberapa bahasan yaitu (i) Kondisi geografi dan demografi, (ii) Kesejahteraan Masyarakat, (iii) Pelayanan Umum, serta (iv) Daya Saing Daerah.
BAB III : GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab ini menjelaskan analisis pengelolaan keuangan daerah yang bertujuan untuk memberikan gambaran kapasitas atau kemampuan keuangan daerah Kota Semarang dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan Kota Semarang.
BAB IV : ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Bab ini memuat berbagai permasalahan pembangunan dan isu strategis yang akan menentukan kinerja pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang.
BAB V : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Bab ini menguraikan visi dan misi Pemerintah Daerah Kota Semarang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan disertai dengan tujuan dan sasaran.
BAB VI : STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Bab ini menguraikan strategi dan arah kebijakan pembangunan Kota Semarang untuk kurun waktu 5 (lima)
(43)
PENDAHULUAN
tahun ke depan. Selain itu dalam bab ini juga diuraikan mengenai kebijakan keuangan daerah Kota Semarang dalam jangka menengah.
BAB VII : KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
DAERAH
Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan umum yang dirumuskan untuk pembangunan jangka menengah dan disertai dengan program pembangunan yang menjadi prioritas pembiayaan daerah yang akan direncanakan.
BAB VIII : INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG
DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Bab ini memuat hubungan urusan Pemerintah dengan Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab Perangkat Daerah.
BAB IX : PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Dalam bab ini dijelaskan mengenai indikator kinerja daerah Kota Semarang dalam 5 (lima) tahun ke depan.
BAB X : PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Bab ini merupakan bab terakhir yang memuat pedoman transisi implementasi RPJMD dari periode sebelum dan sesudahnya, serta kaidah pelaksanaannya.
(44)
RPJMD KOTA SEMARANG 2016-2021 II-1
II-1
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1 Karateristik Lokasi Dan Wilayah
2.1.1.1 Luas Dan Batas Wilayah Administrasi
Sebagai Kota Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki luas wilayah sebesar 373,70 km2 yang lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, Kabupaten Demak di sebelah timur dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai berkisar 13,6 km.
Secara administratif, Kota Semarang terbagi atas 16 wilayah Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dari jumlah tersebut, terdapat 2 Kecamatan yang mempunyai wilayah terluas yaitu Kecamatan Mijen dengan luas wilayah sebesar 57,55 Km² dan Kecamatan Gunungpati dengan luas wilayah sebesar 54,11 Km². Kedua Kecamatan tersebut terletak di bagian selatan yang merupakan wilayah perbukitan yang sebagian besar wilayahnya masih memiliki potensi pertanian dan perkebunan. Sementara itu wilayah kecamatan dengan mempunyai luas terkecil adalah Kecamatan Semarang Selatan dengan luas wilayah 5,93 Km² dan Kecamatan Semarang Tengah dengan luas wilayah sebesar 6,14 Km².
Gambar 2.1
(1)
No Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2021
C. ASPEK DAYA SAING
1. Kemampuan Ekonomi Daerah
1.1 Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga Petani
Rp/ tahun
10.355.300 10.452.000 10.554.520 10.659.040 10.763.560 10.868.080 10.972.600 10.972.600
2. Fasilitas Wilayah / Infrastruktur
2.1 Aksesbilitas Daerah
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan % =(722,45/12 22241)*100 =((722,45*1 0%)/12222 41)*100 =((722,45*20 %)/1222241) *100 =((722,45*30 %)/1222241) *100 =((722,45*40 %)/1222241) *100 =((722,45*50% )/1222241)*10 0 =((722,45*6 0%)/12222 41)*100 =((722,45*6 0%)/12222 41)*100
5,91% 0,59% 1,18% 1,77% 2,36% 2,96% 3,55% 3,55%
2.2 Penataan Wilayah
Realisasi luas wilayah seusai dengan peruntukannya sesuai dengan RTRW
% 86,44 87 88 89 90 91 92 92
Luas lahan produktif di Kota Semarang
Km2 3,992 km2 3,992 km2 3,992 km2 3,992 km2 3,992 km2 3,992 km2 3,992 km2 3,992 km2 Luas genangan banjir atau wilayah
kebanjiran
% 41,6 40,17 38,74 37,31 35,88 34,45 33 33
Luas wilayah kekeringan ha 3338,3 3004,47 2704,02 2433,62 2190,26 1971,23 1774,11 1774,11
Luas wilayah perkotaan ha 37.370,56 37.370,56 37.370,56 37.370,56 37.370,56 37.370,56 37.370,56 37.370,56
2.3 Ketersediaan RM
- Restoran buah 137 142 147 152 157 162 167 167
(2)
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
No Indikator Kinerja Daerah Satuan
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja pada
akhir periode RPJMD
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2021
- Hotel Non Bintang buah 70 70 70 70 70 70 70 70
2.5 Ketersediaan Hiburan
- Panti Pijat buah 35 36 37 38 39 40 41 41
- Karaoke buah 48 50 52 54 56 58 60 60
- Spa buah 9 11 13 15 17 19 21 21
- Klub Malam buah 5 5 5 5 5 5 5 5
3. Fasilitasi Iklim Berinvestasi
3.1 Ketentraman dan Ketertiban
Angka Kriminalitas Angka
kriminal itas
2.792 2.500 2.400 2.200 2.100 2.000 1.800 1.800
3.2 Kemudahan Perijinan
Peningkatan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM)
Angka indeks/
PD
75 /15 77 / 20 79 / 20 81 /25 83 /25 85 /30 87 / 30 87 / 30
4. Sumber Daya Manusia
4.1 Kualitas Tenaga Kerja
Pelatihan tenaga kerja/ pencari kerja org 1.281 1.285 1.700 1.950 2.000 2.050 2.100 2.100
(3)
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 adalah dokumen perencanaan daerah Kota Semarang untuk periode 5 (lima) tahun. Dokumen ini berisi penjabaran Visi, Misi, dan Program Walikota/ Wakil Walikota periode 2016-2021, yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota Semarang Tahun 2005-2025 dan RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031, serta memperhatikan RPJMD Provinsi Jawa Tengah, dan RPJM Nasional.
RPJMD Tahun 2016-2021 memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, dan program SKPD, lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Penyusunan RPJMD Tahun 2016-2021 ini, mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, RPJMD memuat kaidah pelaksanaan dan pedoman transisi.
10.1 PEDOMAN TRANSISI
Pedoman transisi diperlukan dalam rangka menjaga
kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir. Dalam rangka keberlanjutan pembangunan Kota Semarang, maka pedoman transisi ditetapkan sebagai berikut:
1. Pada saat RPJMD Tahun 2021- 2026 belum tersusun, maka
penyusunan RKPD Tahun 2022 berpedoman pada RPJMD dan RPJPD serta mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Tengah dan RPJMN
2. RKPD Tahun 2022 sebagaimana dimaksud pada butir 1)
antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai
(4)
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH TEKNIS
masa kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota terpilih periode berikutnya;
3. RKPD Tahun 2022 merupakan RKPD tahun pertama dan
menjadi bagian tidak terpisahkan dari RPJMD 2021-2026.
10.2 KAIDAH PELAKSANAAN
Kaidah pelaksanaan bermakna aturan atau patokan dalam pelaksanaan RPJMD Tahun 2016-2021. Tujuan dibuatnya kaidah pelaksanaan adalah menciptakan koordinasi dan keberlanjutan program, sehingga terjadi efisiensi dan efektivitas baik dalam pembiayaan maupun waktu pelaksanaan serta menciptakan tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance). Kaidah pelaksanaan
RPJMD Tahun 2015-2021 adalah sebagai berikut:
1. Sebelum Perangkat Daerah yang disusun berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah terbentuk, urusan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah sebelumnya;
2. Seluruh Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah
Kota Semarang agar melaksanakan program-program dalam RPJMD Tahun 2016-2021 dengan sebaik-baiknya;
3. Setiap Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyusun
Renstra Perangkat Daerah yang memuat Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan
pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah dengan berpedoman pada RPJMD ini;
4. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Tahun 2016-2021 untuk setiap
tahunnya disusun melalui RKPD yang dalam
penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda);
5. Dalam hal pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terjadi perubahan
capaian sasaran tahunan yang disebabkan karena
perkembangan keadaan dalam tahun berjalan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka panjang dan menengah, penetapan perubahan RPJPD dan RPJMD ditetapkan dengan peraturan Walikota;
(5)
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH TEKNIS
6. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD,
BAPPEDA berkewajiban untuk melakukan pemantauan, fasilitasi, dan mediasi terhadap penjabaran RPJMD ke dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah;
7. RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan RKPD, dan
selanjutnya RKPD merupakan dasar dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
(6)
BAB XI
PENUTUP
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2016-2021 adalah penjabaran Visi, Misi, dan Program Walikota/Wakil Walikota. Dokumen ini disusun dengan menggunakan pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif dan pendekatan politis serta pendekatan atas-bawah dan bawah-atas. Pendekatan teknokratik adalah pendekatan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai tujuan dan
sasaran pembangunan Daerah. Pendekatan partisipatif dilaksanakan
dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan melalui proses
Konsultasi Publik, Focus Group Discussion (FGD), Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Sedangkan dilaksanakan dengan menerjemahkan visi dan misi kepala daerah terpilih ke dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas bersama dengan DPRD. Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam musyawarah pembangunan secara berjenjang di daerah hingga nasional, serta dengan penyelarasan kebijakan dan program nasional dan provinsi.
Selanjutnya untuk menjamin pencapaian visi, misi, dan program/kegiatan yang telah di susun, maka pelaksanaan RPJMD Tahun 2016-2021 menjadi tanggung jawab bersama di antara
pemerintah, stakeholders, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat
Kota Semarang.
WALIKOTA SEMARANG
ttd