Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa dan Penelitian Bahasa Jepang | Saifudin | JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang 8711 18605 1 PB

JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
Vol. 2, No. 2, Desember 2017, pp. 99-113

PENGGUNAAN MANGA HUMOR
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN PENELITIAN
BAHASA JEPANG
Akhmad Saifudin
Program Studi Sastra Jepang, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol No. 207, Semarang 50131, Indonesia
e-mail: [email protected]
phone: +62-812-2229-2883
First received: 7 November 2017

Final proof received: 1 December 2017

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi berbagai cara dan manfaat penggunaan manga humor
dalam pembelajaran dan penelitian bahasa Jepang. Manga yang digunakan dalam studi ini adalah manga
humor komik strip. Studi dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada mahasiswa untuk membaca
dan mengamati satu cerita manga. Mahasiswa diminta untuk menjelaskan karakter manga dan fenomena
bahasa apa yang terdapat cerita manga. Hasil observasi terhadap manga kemudian didiskusikan di kelas

untuk menentukan apa fenomena bahasa yang dapat dipelajari dari manga dan bagaimana cara
mempelajarinya. Hasil studi ini menemukan bahwa di dalam manga humor terdapat banyak hal menarik
yang dapat dipelajari. Manga juga dapat dijadikan media pembelajaran efektif dan membangkitkan minat
serta motivasi pemelajar, baik dalam pembelajaran bahasa Jepang maupun penelitian bahasa Jepang.
Dalam hal pembelajaran bahasa, media manga humor dapat dijadikan media interaktif yang dapat
meningkatkan empat keterampilan berbahasa dan dalam pembelajaran penelitian bahasa Jepang, media
manga humor berperan dalam memunculkan ide serta memberikan gambaran bagaimana penelitian
tentang bahasa Jepang dilakukan dengan melihat fenomena linguistik yang ada pada manga.
Kata kunci: media pembelajaran; manga; humor; pembelajaran bahasa Jepang; penelitian bahasa Jepang.
Abstract
The purpose of this study is to explore various ways and benefits of using the manga humor in Japanese
language learning and research. The manga used in this study is comic strip manga humor. The study was
conducted by giving the task to the students to read and observe one manga story. The students were
asked to explain the characters of manga and to explain the language phenomena contained in the manga
story. The results of the observations on the manga were then discussed in the classroom to determine
what language phenomena can be learned from the manga and how to learn them. The results of this
study found that in the manga humor there are many interesting things that can be learned. Manga can
also be used as effective learning media and to generate interest and motivation of learners, both in
Japanese learning and Japanese language research. In terms of language learning, manga humor can be an


E-ISSN: 2528-5548
99

Akhmad Saifudin, Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa Jepang dan Penelitian
Bahasa Jepang
interactive medium that can improve the four language skills and in learning Japanese language research,
manga humor play an important role in bringing the idea and provide an overview of how research on
Japanese language is done by looking at the linguistic phenomena that exist in the manga.
Keywords : learning media; manga; humor; Japanese learning; Japanese language research

Penelitian

PENDAHULUAN
Tulisan ini adalah hasil aktifitas
pembelajaran mata kuliah

Research

ini


mengambil

manga

sebagai objek karena manga adalah salah
satu hasil budaya popular Jepang yang

Method in Linguistics di Program Studi

sangat

Sastra

Dian

perkembangannya. Kepopularan manga

Selama

bahkan sampai membuat manga sebagai


bertahun-tahun mengampu mata kuliah

genre tersendiri yang dibedakan dengan

ini

komik

Jepang

Nuswantoro

Universitas
Semarang.

setiap

tahunnya


saya

selalu

popular

pada

dan

sangat

umumnya.

pesat

Manga

menemukan permasalahan yang sama,


mempunyai ciri khas terutama pada

yakni

teknis

kesulitan

mahasiswa

dalam

memilih topik dan permasalahan.

penggambaran

tokoh,

penggambaran background yang penuh


Untuk membantu mengatasi kesulitan

dengan

gambar

dan

tulisan

untuk

mahasiswa dalam memunculkan ide

menekankan situasi cerita, serta bentuk

penelitian, saya mengajak mahasiswa

dan urutan panel cerita yang dinamis.


secara

Penggambaran tokoh pada manga pada

penelitian

berkelompok
kecil

tentang

melakukan
eksplorasi

umumnya

digambarkan

mempunyai


penggunaan media manga humor dalam

mata yang bulat lebar dan ukuran hidung

pembelajaran

bahasa

dan mulut yang kecil. Visualisasi raut

Jepang. Penelitian ini selain ditujukan

muka, bentuk mata, rambut, dan bentuk

sebagai trigger dalam menemukan ide

tubuh

penelitian sekaligus juga sebagai bahan


dinamis

untuk mempelajari dan memperdalam

Penggambaran background juga sangat

bahasa Jepang.

dinamis dan kaya dengan ornament

dan

penelitian

E-ISSN: 2528-5548
100

dapat

berubah-ubah


menyesuaikan

sangat
situasi.

JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
Vol. 2, No. 2, Desember 2017, pp. 99-113
berupa goresan-goresan, tanda baca,

tuturan langsung, pendek, dan tidak

maupun onomatopoeia . Bentuk panel

terlalu kompleks (Whiting, J, 2016).

gambar tidak harus selalu kotak dan

Sebagai contoh adalah sebagai berikut.

seringkali gambar melewati batas garis
panel.
Selain karakter teknis yang dimiliki
manga seperti tersebut di atas, di dalam
manga juga terdapat konteks budaya.

Konteks budaya ini adalah salah satu
faktor utama mengapa Manga dijadikan
media

pembelajaran.

dikatakan

sering

Manga

sebagai

refleksi

dari

kehidupan “nyata” masyarakat Jepang,
karena diproduksi untuk konsumsi orang
Jepang (Wasabi Brother, 1998). Manga
juga disebut salah satu cara yang baik
dalam mempelajari “kondisi Jepang”
(Murakami,

2008),

juga

Manga

merupakan media yang murah dan
mudah diperoleh (Larose, 1993 dalam
Okazaki, 1993). Manga , sebagai media
visual Manga juga mempunyai konteks
yang
terhadap

memungkinkan
partisipan

pengamatan

percakapan

dan

situasinya (Kaneko, 2008).
Kemudian dari segi konten bahasa, di
dalam Manga banyak terdapat tuturanE-ISSN: 2528-5548
101

Akhmad Saifudin, Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa Jepang dan
Penelitian Bahasa Jepang

Manga dapat dikategorikan sebagai

karya

sastra

karena

di

dalamnya

mengandung pesan atau cerita seperti
juga yang terdapat di dalam novel,
cerpen, ataupun karya sastra lain. Pesan
dalam manga disampaikan dalam bentuk
gambar dan tulisan. Sehingga dalam hal
Di dalam percakapan yang terdapat

ini seharusnya manga

juga dapat

dalam contoh yonkoma Manga di atas

dipelajari

untuk

kepentingan

terdapat tuturan pendek yang mudah

pembelajaran

bahasa

dipahami dan kita juga dapat melihat

menjadi sumber data dalam penelitian

konteksnya. Tuturan tersebut adalah:

bahasa Jepang karena manga merupakan

“Kimi, seki wo yuzurinasai” ‘hei kamu,

representasi wacana komunikasi bahasa

berikan tempat dudukmu untuk nenek ini’

Jepang yang nyata (Unser-Schutz, G.,

dituturkan oleh seorang Bapak kepada

2011). Oleh karena itu, di dalam tulisan

sosok kecil yang duduk di kursi “khusus

ini diangkat permasalahan tentang 1)

prioritas”. Sosok kecil yang ternyata

bagaimana

seorang kakek kemudian merespon “Nnn”

dijadikan

‘apa?’.

dapat

Tuturan

tersebut

merupakan

humor

manga

media

membantu

Jepang

pembelajaran
pemelajar

dan

dapat
yang
bahasa

contoh langsung penggunaan bahasa

Jepang

sebagai alat komunikasi dan akan sangat

berbahasa

menarik untuk dikaji, apalagi jika manga

keuntungan

tersebut bergenre humor. Di dalam

manga

buku-buku teks belajar bahasa Jepang

bahasa Jepang?; serta 3) bagaimana dan

yang diajarkan di kelas tentunya jarang

apakah

ditemui konteks seperti ini.

manga humor dalam penelitian bahasa

Permasalahan

Jepang?
E-ISSN: 2528-5548
102

meningkatkan
Jepang?;
dari

humor

manfaat

kemampuan
2)

apa

penggunaan
dalam

saja
media

pembelajaran

penggunaan

media

JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
Vol. 2, No. 2, Desember 2017, pp. 99-113
creatively, to make decisions, and to

Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah 1)
mengeksplorasi
penggunaan

berbagai
humor

manga

pembelajaran

bahasa

mendeskripsikan

solve problems; and these skills are seen

cara

as critical for success in the classroom

dalam

(Sherman &Wright, 1996). Seorang

Jepang;

2)

pengajar harus mampu memfasilitasi

keuntungan

pemelajarnya agar bisa mempelajari

menggunakan manga humor sebagai

(meneliti),

media

membuat keputusan, dan memecahkan

pembelajaran;

dan

3)

nalar,

berfikir

kreatif,

mendeskripsikan bagaimana dan apa saja

masalah.

Untuk

manfaat manga humor dalam penelitian

kreatifitas

dan

bahasa Jepang.

pembelajaran, termasuk di dalamnya

Manfaat

dari

tulisan

ini

adalah

memberikan sumbangan pemikiran dan

itu

dibutuhkan

inovasi

dalam

metode dan media pembelajaran.
Tujuan

pembelajaran

akan

dapat

alternatif tentang penggunaan manga

tercapai jika didukung oleh media

humor

pembelajaran yang tepat. Media secara

dalam

pembelajaran

dan

penelitian bahasa Jepang.

harfiah diartiakan sebagai alat atau

Media Pembelajaran

perantara.

Dengan

demikian

media

Tujuan pembelajaran di pendidikan

pembelajaran berarti alat atau perantara

tinggi saat ini tidak cukup dengan

yang digunakan oleh pengajar kepada

mentransfer

pemelajarnya

pengetahuan

atau

dalam

proses

keterampilan dasar saja. Pembelajaran

pembelajaran. Menurut Sadiman dkk.,

harus

kepada

media adalah sesuatu yang digunakan

pemelajarnya kemampuan yang oleh

untuk menyalurkan pesan yang dapat

Sherman

merangsang pikiran, perasaan dan minat

mampu

memberikan

&Wright

disebut

sebagai

higher-level thinking. Kemampuan ini

audien

oleh mereka didefinisikan sebagai ... the

mendorong terjadinya proses belajar

ability to learn, to reason, to think

pada dirinya (Sadiman, 2002:2).

E-ISSN: 2528-5548
103

(siswa)

sehingga

dapat

Akhmad Saifudin, Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa Jepang dan
Penelitian Bahasa Jepang

humor yang terkenal di antaranya adalah

Manga Humor
Manga (sebutan komik Jepang) secara

literal berarti gambar yang aneh, lucu

Kurayon

Shinchan,

Kobochan,

dan

Kariagekun.

atau menyenangkan. Menurut Sugimoto
manga adalah a generic term that covers

cartoons, comic strips, and caricatures
(Sugimoto, 2010:254).

METODE
Data penelitian ini berupa 2 yonkoma

Manga seperti

manga yang masing-masing berjudul

halnya komik barat ada yang berbentuk

Kenmon ‘inspeksi” dan Toukoukyohi

serial panjang (Naruto, Bleach, dll.) juga

‘gak mau ke sekolah’. Data diambil dari

ada yang berupa komik strip atau disebut

sumber data Living Japanese Through

yonkoma manga , yakni manga yang

Comics. Studi dilakukan dengan cara

hanya terdiri dari empat frame dan

memberikan tugas kepada subjek yakni,

biasanya bergenre humor. Saat ini genre

mahasiswa sejumlah 30 orang untuk

manga sudah berkembang sangat banya,

membaca dan mengamati secara detil ke

di antaranya adalah shounen (untuk anak

dua judul manga. Mahasiswa kemudian

laki-laki) , seinen (untuk pria dewasa),

diberikan sejumlah pertanyaan dan hasil

shoujo (anak perempuan), josei (wanita

jawaban

dewasa), kodomo (anak-anak), meccha

didiskusikan di kelas.

(tentang robot dan mekanik), jidaigeki
(sejarah), hentai (hanya untuk dewasa),

Manga humor adalah jenis manga

bertujuan

pembacanya

pertanyaan

tersebut

Adapun pertanyaan yang diberikan
adalah sebagai berikut.
1. Apakah Anda menyukai manga ?

dan lain-lain.

yang

dari

untuk

dengan

menghibur
menggunakan

2. Apakah

Anda

tertarik

dengan

manga yang Anda baca?

3. Apa yang membuat Anda tertarik?

gambar dan bahasa verbal yang lucu.

4. Jelaskan apa saja yang Anda

Manga humor biasanya dalam bentuk

temukan di dalam manga yang

yonkoma manga . Contoh jenis manga

Anda baca.

E-ISSN: 2528-5548
104

JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
Vol. 2, No. 2, Desember 2017, pp. 99-113
5. Fenomena bahasa apa saja yang

dengan kelucuan dan kekonyolan baik

bisa ditemukan dalam manga yang

dalam

gambar

Anda baca?

Unsur

kesenangan

maupun

tuturannya.

dalam

membaca

6. Apakah menurut Anda kita bisa

manga tentu saja menjadi poin penting

belajar bahasa Jepang melalui

pembelajaran. Dengan adanya perasaan

manga ?

senang motivasi pemelajar menjadi lebih

7. Bagaimana cara yang menarik agar
kita bisa belajar bahasa Jepang

tinggi.
-

Sederhana dalam bentuk dan

melalui manga ?

cerita
Bentuk Yonkoma manga terdiri dari

HASIL DAN PEMBAHASAN

empat kotak panel yang penyajiannya

Mengapa Manga Humor?

pada umumnya secara vertikal dengan

-

urutan cerita dari atas ke bawah.

Menyenangkan

Untuk menjawab pertanyaan ini, harus

Meskipun juga ada yang disajikan secara

dijelaskan sifat atau karakter yang

horisontal dengan urutan penceritaan

terdapat pada manga dan dan tanggapan

dari kiri ke kanan. Yonkoma mempunyai

orang

alur

terhadap

keberadaan

manga .

Manga yang dikaji di studi ini adalah

struktur

cerita

Kishoutenketsu.

yang

Istilah

disebut
tersebut

berbentuk yonkoma bergenre

merupakan bentukan dari nama ke empat

humor. Membaca manga adalah kegiatan

panel dalam manga . Ke empat panel

yang menyenangkan. Hal ini berlaku

tersembut

bagi pengajar maupun pemelajar bahasa

fungsinya masing-masing. Panel pertama

Jepang. Dari 30 mahasiswa yang diberi

disebut

pertanyaan tentang manga (pertanyaan 1

membentuk

dan 2), semua mahasiswa menjawab

adegan, memberikan setting, situasi dan

tertarik dengan manga . Manga terutama

karakter. Panel ke dua disebut 承(shou)

manga humor bisa menghibur mereka

sebagai pengembangan cerita dari plot

manga

E-ISSN: 2528-5548
105

mempunyai

起 (ki)
dasar

nama

dan

digunakan untuk
cerita,

mengatur

Akhmad Saifudin, Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa Jepang dan
Penelitian Bahasa Jepang

memberikan

dilanjutkan pada kesempatan lain tanpa

perubahan plot yang signifikan. Panel ke

terganggu dengan cerita yang terpotong.

tiga

cerita,

Ini berbeda dengan novel atau cerpen

klimaks, dan kejadian yang tidak terduga

yang biasanya membutuhkan waktu

biasanya terjadi di sini. Panel ini disebut

yang lebih lama untuk membacanya.

転(Ten). Terakhir adalah 結 (ketsu) yang

Ketika membaca novel juga harus

merupakan konklusi dan dampak dari

memilih atau menyediakan waktu luang

kejadian dari panel ketiga.

karena jika membacanya tidak sampai

pertama,

namun

biasanya

tidak

menjadi

inti

Dengan hanya terdiri dari empat

tuntas bisa mengganggu mood, lupa plot

panel, yonkoma manga menjadi media

cerita, dan lain-lain. Meskipun sederhana

yang tepat untuk pembelajaran bahasa

manga

dan penelitian. Ruang lingkup yang

untuk dijadikan bahan kajian ilmiah

terbatas menjadikan pemelajar dapat

seperti halnya novel. Di dalam manga

fokus dan lebih detil dalam pengamatan

(sama dengan komik) terdapat pesan,

terhadap yonkoma manga . Pemelajar

makna simbolis tokoh-tokohnya, struktur

dapat memerikan secara detil unsur-

cerita, bahasa, dan nilai-nilai yang

unsur yang terdapat dalam manga , baik

terkandung di dalam cerita manga .

dari segi gambar, tokoh, ornamen,

-

unsur-unsur

tersebut

menjadi satu kesatuan dalam manga .
Dengan kesederhanaan bentuk dan

memenuhi

persyaratan

Pesan dalam bentuk visual dan
verbal

konteks, dan bahasa yang digunakan.
Keseluruhan

tetap

Mangga adalah wacana cerita yang

disampaikan dalam bentuk visual dan
verbal yang berasal dari Jepang. Media

pembaca

visual dan verbal dalam bentuk teks

manga juga tidak membutuhkan waktu

bersama-sama menjadi satu kesatuan

yang lama untuk membacanya. Cerita

dalam penyampaian pesan manga . Raut

yang singkat menjadikan pembaca bisa

muka, bentuk mata, mulut, dan gerakan

sewaktu-waktu berhenti dan kemudian

tubuh, yang merepresentasikan emosi

struktur

yonkoma

manga ,

E-ISSN: 2528-5548
106

JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
Vol. 2, No. 2, Desember 2017, pp. 99-113
digambarkan secara visual bersamaan

kelas. Kita bisa menemukan ungkapan

dengan tuturan verbal para tokohnya

idiomatis, bahasa yang strukturnya tidak

yang dituliskan dengan teks. Seringkali

lengkap,

background suasana yang mendukung

ungkapan-ungkapan

emosi tokoh atau suasana sekitar juga

makian, sumpah serapah dan lain-lain.

direpresentasikan dalam bentuk visual.

-

Di manga juga sering ditemukan teks

Salah

bahasa

slang,

dan

negatif

juga
seperti

Onomatopeia
satu

ciri

manga

adalah

yang ditulis dengan katakana untuk

banyaknya

tulisan

merepresentasikan bunyi dan suasana

berfungsi

untuk

sekitar (onomatopeia). Dengan demikian

bunyi, kejadian, dan suasana sekitar.

di dalam manga

Contoh Yonkoma Manga Humor (Data

sebenarnya sudah

mewakili sebuah aktifitas komunikasi
dari

penutur

asli

bahasa

1)

Jepang.

Visualisasi tokoh bisa mencerminkan
peran sosial dan perasaan dari peserta
komunikasi. Latar fisik juga nampak
dalam manga selain ungkapan verbal
yang ditulis di dalam balon percakapan.
Artinya selain tuturan, hadir juga di
dalam

manga

adalah

konteks

percakapan.
-

Bahasa yang digunakan langsung
dan tidak berbelit-belit

Bahasa yang digunakan di dalam
manga biasanya singkat dan langsung.

Kita akan banyak menemukan ungkapan
sehari-hari yang tidak kita temukan di
E-ISSN: 2528-5548
107

Katakana

yang

merepresentasikan

Akhmad Saifudin, Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa Jepang dan
Penelitian Bahasa Jepang

Data 2

Penggunaan

dan

Manfaat

Manga

Humor sebagai Media Pembelajaran

Dari hasil jawaban subjek penelitian
tentang bagaimana manga humor dapat
dijadikan

media

menarik, di
E-ISSN: 2528-5548
108

pembelajaran

yang

luar dugaan diperoleh

JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
Vol. 2, No. 2, Desember 2017, pp. 99-113
jawaban yang sangat bervariasi. Di
antaranya adalah sebagai berikut.

2. Belajar pola kalimat dan kosa kata

1. Media pengenalan kosa kata baru.

di dalam konteks.

Di dalam manga banyak muncul

Mempelajari

kosa kata yang tidak biasa ditemui

kalimat

di kelas. Bahasa yang digunakan

ungkapan dengan melihat konteks

di manga lebih banyak casual dan

yang terdapat di panel. Metode

pendek-pendek

yang

sehingga

mudah dipelajari.

lebih

Metode yang

penggunaan

dan

bisa

juga

pola

ungkapan-

dilakukan

adalah

dengan menjelaskan penggunaan

paling mudah diterapkan adalah

pola

dengan memilih kosa kata baru,

dengan kosa kata yang lain. Cara

kemudian

yang

dijelaskan

apa

tersebut,

lain

menggantinya

adalah

dengan

maknanya. Onomatopeia juga bisa

menghapus kata yang dikenai pola

dikenalkan dengan menjelaskan

dan mahasiswa diminta untuk

makna dan penggunaanya.

mengisi dengan melihat konteks.

Contoh:

Contoh:
Penggunaan pola ~って下さい,
pola

ini

digunakan

untuk

memerintah seseorang melakukan
sesuatu.

Kosa kata baru:
飲酒

: mabuk

検車

: inspeksi



: nafas
E-ISSN: 2528-5548
109

Akhmad Saifudin, Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa Jepang dan
Penelitian Bahasa Jepang

menceritakan kembali isi cerita
manga .

Kegiatan

ini

bisa

dilakukan di kelas dengan cara
mahasiswa bercerita di depan
peserta yang lain tentang isi cerita
manga .

Kegiatan

juga

dapat

dikembangkan dengan penjelasan
tentang hal yang menarik dari
3. Melatih percakapan.
Ini

bisa

cerita yang dibahas, nilai-nilai

dilakukan

dengan

yang terkandung dalam cerita,

menghapus percakapan yang ada

faktor budaya yang bisa dipelajari

di

dari orang Jepang, dan sebagainya.

balon

percakapan

dan

mahasiswa diminta mengisi balon

Dibutuhkan

tersebut. Bisa dilakukan juga cara

sebagai

mempraktikkan

pengembangan metode ini.

situasi

kreatifitas

dosen

fasilitator

untuk

percakapan yang ada di manga
untuk melatih intonasi, ritme, dan

5. Melatih pemahaman membaca.

juga penghayatan adegan. Ketika

Ini

dipraktikkan

akan

melakukan

yang

mengetahui

di

kelas

menjadi

pengalaman

menarik

dan

mempraktikkan

dengan

tanya-jawab

untuk

pemahaman

karena

mahasiswa terhadap isi cerita

adegan

humor

manga .

Alternatif

yang

lain

adalah dengan permainan Jigsaws,

4. Melatih bercerita dalam bahasa
Jepang
dilakukan

dilakukan

lucu

sesuai cerita.

Ini

bisa

yakni

dengan

urutan

panel

cara
dan

mengacak
mahasiswa

diminta untuk mengurutkan sesuai
dengan

cara

jalan

E-ISSN: 2528-5548
110

cerita.

Manfaat

yang

JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
Vol. 2, No. 2, Desember 2017, pp. 99-113
diperoleh dari aktifitas ini adalah
melatih

mahasiswa

untuk

melakukan analisis, evaluasi, dan
sintesis terhadap manga .

6. Menemukan

fenomena

bahasa

yang terdapat dalam manga .
Di

dalam

terdapat

fenomena

bahasa yang bervariasi baik dalam
hal fonologi, morfologi, sintaksis,
semantik,

sosiolinguistik,

pragmatik, dan lain-lain. Metode
pembelajarannya adalah dengan
meminta mahasiswa menjelaskan
fenomena

bahasa

apa

yang

terdapat di dalam manga . Dalam
bidang
jawaban

fonologi

dari

mahasiswa

hasil
adalah

ditemukannya tiruan bunyi yang
dituliskan
Dalam

dengan

Katakana .

morfologi

ditemukan

variasi んdan の, dan di sintaksis
ditemukan pola kalimat seperti ~
って下さい, ~たくない, dan
~ な さ い .
E-ISSN: 2528-5548
111

Di Semantik

Akhmad Saifudin, Penggunaan Manga Humor dalam Pembelajaran Bahasa Jepang dan
Penelitian Bahasa Jepang

ditemukan pemaknaan kata むdan

komunikasi bahasa Jepang yang dapat

ほら. Temuan-temuan ini hanya

melatih kemampuan berbahasa meliputi

contoh untuk mewakili bahwa

ke empat keterampilan berbahasa. Oleh

sebenarnya di manga pun sangat

karena di dalam manga terdapat konteks

banyak fenomena bahasa yang

yang direpresentasikan dalam visual dan

dapat dipelajari maupun diteliti.

teks, maka higher level thinking yang

Mahasiswapun dapat menjelaskan

menjadi

hal-hal

dicapai.

di

luar

bahasa

yang

tujuan

pembelajaran

Pemelajar

tidak

dapat
hanya

mendukung penggunaan bahasa.

mempelajari bahasa saja, namun juga

Oleh karena di dalam manga

belajar perilaku dan budaya orang

divisualkan peserta percakapan,

Jepang.

mahasiswa
peran

bisa

sosial

menjelaskan
dari

percakapan

dan

bahasa

digunakan

(penggunaan

peserta

Dalam pembahasan tentang manga
nampak

bahwa

aktifitas

pemelajar

yang

menjadi dominan. Pembelajaran bahasa

keigo

Jepang dengan media manga humor

atau bahasa casual). Mahasiswa

menawarkan

kreatifitas,

kemandirian

juga bisa menjelaskan situasi non

berfikir, dan keberagaman pendapat.

fisik yang menggambarkan situasi

Catatan yang bisa diberikan di dalam

percakapan.

kesimpulan ini adalah manga humor
sebagai media harus diberikan secara
utuh sebagai sebuah wacana kesatuan

SIMPULAN
Manga , terutama yonkoma manga

antara visual dan teks.

yang berjenis humor adalah media
menarik,

efektif,

serta

dapat

membangkitkan minat dan motivasi

PUSTAKA RUJUKAN
[1]

pemelajar dalam pembelajaran bahasa
Jepang.

Manga

merupakan

contoh
E-ISSN: 2528-5548
112

Ashizawa,
Kazuko.
(1993).
Mangajin’s
Basic
Japanese
through
Comics.
Tokyo:
Mangajin Inc.

JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
Vol. 2, No. 2, Desember 2017, pp. 99-113
Bernabe, Marc.(2004). Japanese
in MangaLand. Tokyo. Japan
Publications Trading.
[3] Bloom,
B.S.
(Ed.).(1956)
Taxonomy
of
Educational
Objectives, Handbook I:The
Cognitive Domain. New York:
David McKay.
[4] Cohn, N. (2009) Japanese Visual
Language: The Structure of
Manga. Manga: An Anthology of
Global
and
Cultural
Perspectives. Toni JohnsonWoods. PP. 187-203.
[5] Kaneko, S. (2008). Jissen!
Manga kyouzai wo tsukatta
jugyou.
Gekkan
Nihongo,
21(5),28.
[6] McCloud,
S.
(1994)
Understanding Comics: The
Invisible Art. New York: Harper
Perennial.
[7] Murakami, Y. (2008). Manga
kyouzai no meritto/demeritto.
Gekkan Nihongo,
[8] 21(5), 27.
[9] Okazaki,
M.
(1993).
Dorama/manga ni yoru nihongo
kyouiku. Artes Liberales, (53),
39-53.
[10] Radan, Razvan.(2017) Visual
Discourse of Comics in English
Language Teaching, JELT, Vol. 2
No.2, pp.135-155.
[11] Sadiman, Arief S.(1996) Media
Pendidikan:Pengertian,
Pengembangan,
dan
Pemanfaatannya, Radja Grafindo
Persada.
[12] Sherman, R. & Wright, G.
[2]

(1996). Ourchestra. Reading
Improvement, 33(2), 124-128.
[13] Unser-Schutz, G. (2011). Manga
as a Linguistics Resource for
Learning. JALT. Tokyo: JALT.
[14] Wasabi Brothers (1998). The
MangaJin story. Retrieved from
.
[15] Whiting, James.(2016) Using
Comics in The English Language
Classroom, Idiom, Vol. No.46
Issue 4, pp.15.

E-ISSN: 2528-5548
113