Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu tolak ukur pembangunan nasional adalah pembangunan
ekonomi dimana sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Kini
setelah masa krisis terlewati, perbaikan sektor ekonomi tetap menjadi prioritas
utama. Pembangunan ekonomi tidak dapat terlepas dari perkembangan berbagai
macam lembaga keuangan. Salah satu di antara lembaga-lembaga keuangan
tersebut yang nampaknya paling besar peranannya dalam pembangunan ekonomi
adalah lembaga keuangan bank, yang lazimnya disebut bank.
Bank merupakan lembaga intermediasi bagi pihak yang kelebihan dana
dengan pihak yang kekurangan dana. Dimana bank memiliki beberapa fungsi,
salah satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya
bank mengandalkan kepercayaan (trust) masyarakat. Masyarakat percaya bahwa
uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik
dan bank tidak akan bangkrut (Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, 2008:9).
Untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka bank harus menjaga kinerja
keuangannya. Kinerja keuangan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah
satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank
yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah

rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank.
Rasio keuangan adalah hasil perhitungan antara dua macam data keuangan bank,

1
Universitas Sumatera Utara

yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut
yang pada umumnya dinyatakan secara numerik, baik dalam bentuk persentase
atau kali (Selamet riyadi,2006:155).
Rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat
digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba, atau
dengan kata lain profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan

untuk

menghasilkan

laba


dari

kegiatan

operasionalnya

(Munawir,2002). Profitabilitas dalam dunia perbankan dapat dihitung dengan
Return on Assets (selanjutnya disingkat ROA). Dalam hal ini Return on Assets
(ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total aset. ROA
penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aset yang dimilikinya.
Menurut ketentuan Bank Indonesia, standar yang paling baik untuk Return on
Assets dalam ukuran bank-bank Indonesia minimal 1,5%. Semakin besar ROA
suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Lukman
Dendawijaya ,2000:120).
Berdasarkan pada tabel 1.1, sampel data Return on Assets (ROA) dari
beberapa bank umum di Indonesia menunjukkan nilai yang fluktuatif. Bank BRI,
Mandiri dan BCA pada tahun 2010 hingga tahun 2014 mempunyai nilai rata-rata
ROA yang super dan melebihi standar bank sehat. Bank Panin mempunyai nilai

rata-rata ROA yang melebihi standar yakni 1,5% pada tahun 2010 tetapi
mengalami penurunan cukup signifikan dan ketika tahun 2014 mulai mengalami

2
Universitas Sumatera Utara

peningkatan lagi. Terdapat pula bank yang memiliki ROA di bawah standar yakni
bank Bukopin dengan nilai ROA sebesar 1,00% pada tahun 2010.
Tabel. 1.1
Return on Assets (ROA) Bank Umum Periode 2010-2014
(dalam %)
No
1
2
3
4
5
6
7


Nama Bank
PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT. Bank Mandiri Tbk.
PT. Bank Central Asia Tbk
PT Pan Indonesia Bank Tbk (Panin)
PT Bank danamon Indonesia Tbk
PT. Bank Mega Tbk
PT. Bank Bukopin, Tbk

2010
4.61
2.40
3,34
3,14
2.43
2.33
1,00

2011
4.18

5.32
3,42
1,75
1.52
1.98
1,66

ROA
2012
3.73
4.61
3,40
1,75
1.50
1.77
1,46

2013
2.44
2.60

3,50
1,87
3,87
2.45
1,62

2014
3.50
2.70
3,80
2,02
3,59
2,29
1,87

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank (Annual Report)

Nilai ROA yang fluktuatif pada beberapa bank umum diIndonesia
dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya. Dimana faktor-faktor ini juga dapat
digunakan dalam penilaian kinerja maupun laba yang diperoleh bank seperti, CAR

(mewakili modal), NPL (mewakili risiko kredit), serta LDR (mewakili risiko
likuiditas).
Adanya data empiris memperlihatkan bahwa perlunya suatu informasi
terlebih lanjut sebagai faktor penyebab. Hal tersebut dapat dilihat pada laporan
keuangan perusahaan perbankan tersebut. Informasi tentang posisi keuangan
perusahaan, kinerja perusahaan, dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan
keuangan dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaaan. Laporan keuangan
merupakan salah satu informasi keuangan yang bersumber dari intern perusahaan,
menunjukkan kinerja keuangan masa lalu dan menunjukkan posisi keuangan.

3
Universitas Sumatera Utara

Adanya

analisis

laporan

keuangan


akan

membantu

pihak-pihak

yang

berkepentingan dalam memilih dan mengevaluasi informasi dengan perhatian
terfokus pada informasi yang reliable dan relevan dengan keputusan bisnis, maka
dapat menghemat waktu dan biaya perolehan informasi (Munawir,2002).
Dilakukannya analisis terhadap laporan keuangan maka informasi yang
dibaca akan lebih dalam dan lebih luas. Hubungan satu pos dengan pos yang lain
akan dapat menjadi indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan.
Analisis laporan keuangan meliputi perhitungan dan interpretasi rasio.
Rasio-rasio keuangan

memberikan informasi sederhana mengenai


hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya sehingga memudahkan dan
mempercepat dalam menilai kesehatan dan kinerja perusahaan, serta dapat
membantu pelaku bisnis, pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya
dalam menilai kondisi keuangan perbankan (Sudarini, 2005). Untuk menilai
kinerja keuangan perbankan umumnya digunakan lima aspek penilaian, yaitu
capital, assets, management, earnings dan liquidity yang biasa disebut CAMEL.
Empat dari lima aspek tersebut yaitu capital, assets, earnings, dan liquidity dinilai
menggunakan rasio keuangan (Aryati, 2000).
Hal tersebut yang menarik untuk diteliti yaitu untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh rasio keuangan pada tingkat profitabilitas perusahaan perbankan
Indonesia, maka pada penelitian ini mengambil kasus pada Bank dari tahun 2010
hingga tahun 2014 dengan melakukan analisis kinerja keuangannya untuk
mengetahui seberapa besar tingkat profitabilitas di masa yang akan datang. Tabel
1.2 dibawah ini merupakan perhitungan rata-rata ROA, CAR, NPL, LDR sebagai

4
Universitas Sumatera Utara

rasio keuangan untuk mengetahui kinerja pada perusahaan perbankan dari tahun
2010 sampai tahun 2014.

Tabel 1.2
Data Rata-rata Rasio CAR, NPL, LDR dan ROA
Perusahaan Perbankan Periode 2010 – 2014
RASIO
TAHUN
RATA-RATA
2010
2011
2012
2013
CAR (%)
17,61
14,10
16,84
16,29
NPL (%)
1,71
2,09
1,78
1,67

LDR (%)
72,59
80,67
76,55
76,57
ROA (%)
2,08
-0,59
1,97
2,26

2014
14,95
1,30
80,17
2,43

Sumber: Laporan Keuangan masing-masing Bank tahun 2010-2014 (data diolah)
Pada Tabel 1.2 di atas terlihat bahwa Return on Asset (ROA), Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio
(LDR) perusahaan perbankan yangtercatat dalam Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian yaitu tahun 2010 –2014 mengalami fluktuasi. Hal ini dapat
diketahui pada beberapa periode untuk masing-masing variabel. Pada periode
2014 perusahaan perbankan menunjukkan rata-rata Return on Asset (ROA)
tertinggi, yaitu sebesar 2,43%. Sedangkan rata-rata terendahnya terjadi pada
periode 2011 sebesar -0,59%. Rata-rata Capital Adequacy Ratio (CAR) tertinggi
terjadi pada periode 2010 sebesar 17,61% dan terendah pada periode 2011 sebesar
14,10%. Non Performing Loan (NPL) memiliki rata-rata tertinggi pada periode
2011 sebesar 2,09% dan terendah pada periode 2014 sebesar 1,30%. Dan Loan to
Deposit Ratio (LDR) rata-rata tertinggi terjadi pada periode 2011 sebesar 80,67%
dan terendah pada periode 2010 sebesar 72,59%.
CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio kewajiban pemenuhan
modal minimum (KPMM). NPL adalah rasio keuangan yang digunakan sebagai
proksi terhadap tingkat pengembalian kredit yang diberikan deposan kepada bank
5
Universitas Sumatera Utara

dengan kata lain NPL merupakan tingkat kredit macet pada bank tersebut. Rasio
ini menunjukkan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit
bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin kecil Non Performing Loan
(NPL), maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank.
Sedangkan LDR merupakan salah satu indikator penilaian kinerja keuangan untuk
mengukur tingkat likuiditas yang disebut juga rasio kredit terhadap total dana
pihak ketiga atau biasa digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang
disalurkan dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama
bank. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi sumber pendapatan utama bank.
Semakin besarnya penyaluran dana dalam bentuk kredit dibandingkan dengan
deposit atau simpanan masyarakat pada suatu bank membawa konsekuensi
semakin besarnya risiko yang harus ditanggung oleh bank yang bersangkutan.
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi ROA namun terjadi ketidakkonsistenan dalam penelitian tersebut,
seperti: CAR yang diteliti Yuliani (2007) menemukan bahwa CAR mempunyai
hubungan dengan kinerja profitabilitas ROA. Sedangkan penelitian yang
dilakukan oleh Sudarini (2005) menunjukkan bahwa Capital Adquacy Ratio
(CAR) tidak berpengaruh terhadap ROA dan tidak signifikan terhadap Return on
Assets (ROA).
Penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Mawardi (2005) menunjukkan
bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Return on Assets (ROA). Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

6
Universitas Sumatera Utara

oleh Sudarini (2005) yang menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL)
berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Assets (ROA).
Loan to Deposit Ratio (LDR) menunjukkan seberapa besar dana bank
dilepaskan ke perkreditan. Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR) maka
laba bank akan semakin meningkat, dengan meningkatnya laba bank maka kinerja
bank juga meningkat. Penelitian mengenai Loan to Deposit Ratio (LDR) yang
dilakukan oleh Ahmad Buyung Nusantara (2009) memperlihatkan hasil bahwa
Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return
on Assets (ROA). Sedangkan penelitian yang dilakukan Yuliani (2007)
menunjukkan hasil bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh
terhadap Return on Assets (ROA) Beberapa perbedaan hasil yang terdapat dalam
penelitian-penelitian tersebut diatas menunjukkan adanya research gap, sehingga
perlu dilakukan kajian penelitian mengenai hubungan antara faktor-faktor tersebut
dengan ROA.
Berdasarkan latar belakang yang ada maka peneliti merasa perlu
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non
Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
1.2. Rumusan Masalah
Dari uraian dilatar belakang, dirumuskan masalah apakah Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio
(LDR) berpengaruh terhadap Profitabilitas (Return on Assets) pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

7
Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
CAR, NPL, dan LDR terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan Perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.

Bagi Perbankan
Hasil penelitian ini diharap dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
manajemen perbankan nasional dalam praktek manajemen resiko perbankan,
terutama terkait dengan pengelolaan risiko bisnis bank sehingga dapat
meningkatkan kinerja perbankan nasional.

2.

Bagi Peneliti
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
informasi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya.

3.

Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
informasi dan bahan pengembangan penelitian selanjutnya.

8
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio(CAR), Non Performing Loan (NPL), Operating Ratio (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio(LDR) Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 66 83

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 90

PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK.

0 1 135

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 101

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 2

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 4

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, dan Loan to Deposit Ratio Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, TERHADAP PROFITABILITAS DI SEKTOR PERBANKAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK

0 0 10