PROFIL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL SISWA SMAN 1 SINDUE DITINJAU DARI KECERDASAN EMOSIONAL | Smita | AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika 8645 28368 1 PB

PROFIL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINIER
DUA VARIABEL SISWA SMAN 1 SINDUE DITINJAU DARI
KECERDASAN EMOSIONAL
Adryana Smita1) Maxinus Jaeng2) Sudarman Bennu 2)
Email: adryanasmita85@gmail.com
1
Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas
Tadulako
2
Dosen Program Studi Magister Pendidikan Matematika Pascasarjana
Universitas Tadulako
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh profil pemecahan masalah sistem persamaan
linier dua variabel siswa SMAN 1 Sindue ditinjau dari kecerdasan emosional tinggi, kecerdasan
emosional sedang, dan kecerdasan emosional rendah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Subjek penelitiaan ini diperoleh dengan tes kecerdasan emosional. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 3 orang siswa yang diambil dari kelas X masing-masing siswa yang memiliki
kecerdasan emosional tinggi (SEQT), siswa yang memiliki kecerdasan emosional sedang (SEQS),
dan siswa yang memiliki kecerdasan emosional rendah (SEQR). Hasil penelitian ini adalah (1)
SEQT memahami masalah dengan hanya sekali baca dengan suara pelan, memiliki kepercayaan diri
tinggi dan tenang dalam menyusun rencana pemecahan masalah, tampak serius tidak terburu-buru
dalam menyelesaikan masalah dengan waktu yang relatif singkat, cenderung diam dan teliti

memeriksa kembali penyelesaian masalah; (2) SEQS memahami masalah dengan membaca masalah
secara berulang sebanyak tiga kali dengan suara pelan, agak ragu dalam merencanakan pemecahan
masalah, tampak kurang tenang, seringkali bertanya dan waktu menyelesaikan masalah agak lama,
dan selalu bertanya untuk membuktikan kebenaran jawaban yang diperolehnya; (3) SEQR
memahami masalah dengan membaca masalah secara berulang dengan suara keras, cenderung egois
dan sulit menerima kesalahan sendiri, tampak kurang tenang, seringkali bertanya dan waktu
menyelesaikan masalah agak lama, tampak gelisah seringkali bertanya memastikan kebenaran
jawabannya.
Kata Kunci: profil, pemecahan masalah, sistem persamaan linier dua veriabel (SPLDV),
kecerdasan emosional.

Matematika merupakan disiplin ilmu yang sangat berperan dalam mengembangkan daya
pikir manusia serta dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam belajar
matematika, banyak permasalahan yang dihadapi siswa baik pada jenjang rendah sampai pada
jenjang yang lebih tinggi. Permasalahan tersebut biasanya muncul dari siswa bahkan ada juga
dari guru. Setiap permasalahan yang timbul dalam proses pembelajaran selalu memiliki
pemecahan masalah.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting
karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk

diterapkan pada pemecahan masalah Hudojo (2011). Dengan kata lain siswa dapat berlatih dan
menyempurnakan konsep-konsep maupun teorema-teorema yang telah dipelajari sebelumnya.
Pemecahan masalah memegang peranan penting dalam matematika, karena itu penting untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa sejak dini. Polya (1973) menemukan
langkah-langkah yang praktis dan tersusun secara sistematis dalam memecahkan masalah,
yaitu: memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah, melaksanakan rencana
pemecahan masalah, dan memeriksa kembali hasil pemecahan masalah.
Pada proses pembelajaran guru dituntut untuk mampu membimbing dan
memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami kekuatan serta kemampuan yang mereka
miliki, untuk selanjutnya memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk belajar sebaik

Adryana Smita, Maxinus Jaeng, dan Sudarman, Profil Pemecahan … 409
mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.
Langkah awal yang perlu dilakukan guru adalah berusaha mengenal siswanya dengan baik
(Aunurrahman, 2013). Siswono (2008) mengemukan bahwa satu diantara faktor yang
mempengaruhi kemampuan siswa dalam pemecahan masalah adalah motivasi. Keberadaan
motivasi sangatlah diperlukan dalam proses pemecahan masalah matematika. Kemampuan
siswa dalam memotivasi dirinya sendiri merupakan salah satu aspek dalam kecerdasan
emosional. Kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) bukan didasarkan pada
kepintaran seorang anak, melainkan pada sesuatu yang dahulu disebut karakteristik pribadi.

Keterampilan sosial dan emosional ini cenderung lebih diperlukan bagi keberhasilan hidup
ketimbang kemampuan intelektual. Dengan kata lain seseorang memiliki EQ tinggi
cenderung lebih dominan berpengaruh dalam pencapaian keberhasilan.
Kecerdasan emosional menggambarkan kemampuan seseorang untuk mengelola
dorongan-dorongan dalam dirinya, terutama dorongan emosinya yang meliputi kesabaran,
kesungguhan, keuletan, ketangguhan dan sebagainya. Kecerdasan emosional bertumpu
pada hubungan antara perasaaan, watak dan naluri moral yang mencakup pengendalian diri,
semangat dan ketekunan, kemampuan menyesuaikan diri, kemampuan memecahkan
masalah pribadi, mengendalikan amarah, serta kemampuan untuk motivasi diri sendiri
terutama dalam proses pembelajaran.
Menurut Goleman (2011), khusus pada orang-orang yang murni hanya memiliki
kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki rasa gelisah yang tidakberalasan,
terlalu kritis, rewel, cenderung menarik diri, terkesan dingin dan cenderung sulit
mengekspresikan kekesalan dan kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan
rendahnya taraf kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi
sumber masalah. Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf
kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras
kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah percaya kepada orang lain, tidak peka
dengan kondisi lingkungan dan cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi
sebaliknya, dialami oleh orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki

kecerdasan emosional yang tinggi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Sindue,
pemecahan masalah matematika oleh siswa sangat minim, banyak siswa masih enggan untuk
menyelesaikan masalah matematika dengan cara yang berbeda. Ketika siswa diberikan suatu
permasalahan dan dikerjakan secara bersama-sama, siswa dengan mudah menyelesaikan soal
tersebut. Tetapi jika permasalahan yang diberikan agak berbeda penyajiannya, banyak siswa
yang kesulitan untuk menyelesaikannya.
Selain itu, banyak siswa yang kurang memperhatikan terhadap pembelajaran dengan
melanggar aturan sekolah yaitu berani membolos dan membuat kegaduhan dalam kelas. Siswa
lebih bersikap tempramen, mudah menyerah dan berpikir masa bodoh dengan dirinya sendiri.
Semua sikap yang ditimbulkan oleh siswa berpusat pada emosi yang ada pada diri mereka.
Siswa sekolah menengah merupakan anak yang memasuki masa pubertas. Pada masa ini anak
sangat rawan terpengaruh pergaulan bebas dan lingkungannya. Oleh karena itu, sekolah dan
para guru diharapkan mampu membantu mengarahkan para siswa untuk lebih bisa mengontrol
emosinya agar dapat meraih hasil belajar yang lebih baik.
Profil pemecahan masalah SPLDV berdasarkan kecerdasan emosional yang dimiliki
siswa, sangatlah penting untuk diketahui khususnya bagi guru. Karena setelah mengetahui
adanya perbedaan kondisi pada masing-masing siswa, maka guru dapat memberikan metode
pengajaran yang terbaik untuk masing-masing siswa berdasarkan kecerdasan emosional yang
dimilikinya. Pemberian metode pengajaran yang sesuai bagi siswa bertujuan agar segala


410 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

sesuatu dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Dengan demikian, materi
dapat tersampaikan dengan baik sehingga siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar
dengan baik pula. Hal ini dapat memungkinkan adanya pencapaian hasil belajar yang optimal.
Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimanakah profil
pemecahan masalah persamaan linier dua variabel siswa SMAN di tinjau dari kecerdasan
emosional? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil pemecahan masalah
persamaan linier dua variabel siswa SMA di tinjau dari kecerdasan emosional.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 1
Sindue. Pemilihan subjek dengan memberikan angket EQ yang telah dimodifikasi (Payung:
2015). Berdasarkan skor dari pemberian angket diperoleh tiga tingkatan siswa yaitu siswa
yang memiliki EQ tinggi, sedang, dan rendah. Dari setiap tipe EQ dipilih satu siswa
menjadi subjek penelitian. Untuk memilih subjek tingkat kecerdasan EQT dipilih
berdasarkan siswa yang memiliki skor EQ yang tertinggi. Subjek tingkat EQS, berdasarkan
siswa yang memiliki skor EQ berada pada median 81 s.d. 120. Sedangkan subjek dengan
tingkat EQR berdasarkan siswa yang memiliki skor EQ terendah. Angket untuk mengukur

kecerdasan emosional siswa terhadap pemecahan masalah SPLDV siswa SMA yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis angket tertutup.
Instrumen penelitian ini terdiri atas dua bagian yaitu: (1) peneliti sendiri sebagai
instrumen utama dan (2) angket EQ serta lembar masalah SPLDV sebagai instrumen
pendukung. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes tertulis dan
wawancara mendalam. Uji kredibilitas data pada penelitian ini dilakukan dengan triangulasi
waktu. Sedangkan analisis data yang digunakan mengacu pada analisis data menurut Miles dan
Huberman (1992) yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
HASIL PENELITIAN
Peneliti memberikan tes kecerdasan emosional pada siswa sebanyak 138 orang yang
terdiri dari 40 pernyataan yang terdiri atas 2 bagian yaitu, pernyataan bernilai positif dan
pernyataan bernilai negatif yang disusun secara acak. Berdasarkan skor tes EQ, diperoleh
38 siswa EQT, 96 siswa EQS dan 4 siswa EQR. Selanjutnya dari tiap tingkat kecerdasan
tersebut dipilih 1 orang sebagai subjek penelitian. Ketiga subjek tersebut diberi inisial
SEQT, SEQS, dan SEQR.
Setiap subjek memecahkan masalah M1 dan masalah M2 pada waktu yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SEQT, SEQS, dan SEQR memecahkan masalah M1 dan
masalah M2 dengan mengikuti langkah-langkah pemecahan masalah yang ditawarkan oleh
Polya yaitu memahami masalah, menyusun rencana pemecahan masalah, melaksanakan
rencana pemecahan masalah, dan memeriksa kembali hasil pemecahan masalah. Hasil

triangulasi menunjukkan adanya konsistensi jawaban subjek dalam memecahkan masalah M1
dengan M2, sehingga data setiap subjek dikatakan kredibel. Karena data yang diperoleh
kredibel, maka data profil pemecahan masalah setiap subjek dapat menggunakan data pada
masalah M1 atau M2. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan data masalah M1 setiap
subjek dalam memecahkan masalah SPLDV.
Pada tahap memahami masalah, SEQT menuliskan apa yang diketahui dan yang
ditanyakan sebagaimana Gambar 1.

Adryana Smita, Maxinus Jaeng, dan Sudarman, Profil Pemecahan … 411

SEQTJT13

SEQTJT11

SEQTJT14

SEQTJT12

Gambar 1. Jawaban SEQT tahap memahami M1
Berdasarkan Gambar 1, SEQT menuliskan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3 kg

rambutan dan 4 kg langsat seharga Rp26.500,00, (SEQTJT11), Ani membeli 5 kg rambutan
dan 3 kg langsat seharga Rp29.500,00 (SEQTJT12), Maya membeli 2 kg rambutan dan 1
kg langsat membayar Rp50.000,00 (SEQTJT13). SEQT menuliskan yang ditanyakan yaitu
berapa uang kembalian Maya? (SEQTJT14). Selanjutnya untuk memperjelas data tahap
memahami masalah, peneliti melakukan wawancara dengan SEQT. Berikut kutipan
wawancara antara peneliti dan SEQT.
PSEQTM11023
SEQTM11024
PSEQTM11025
SEQTM11026
PSEQTM11027
SEQTM11028

:
:
:
:
:
:


SEQTM11030

:

SEQTM11032
PSEQTM11035

:
:

SEQTM11036

:

SEQTM11038

:

SEQTM12054


:

Bagaimana mengerti dengan informasi yang ada pada soalnya?
(sambil mengangguk) Iye mengerti Bu.
Berapa kali tadi adik baca soalnya sampai mengerti?
Satu kali bu.
Kalau begitu, informasi apa yang Adik ketahui dari masalah ini?
(Membaca dengan tenang sambil menunjukkan lembar soal) Ita
membeli 3 kg Rambutan dan 4 kg langsat harga Rp26.500,00, Ani
Membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat harga Rp29.500,00.
Iya Bu, masih ada. Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat
dan membayar Rp50.000,00.
Berapa Uang kembalian Maya?
Bagaimana caranya adik membedakan apa yang diketahui dengan
yang ditanyakan?
(menjawab dengan tenang) Kalau yang diketahui ada angkanya dan
kalimatnya dalam bentuk pernyataan.
(menjawab dengan tenang) Kalau yang ditanyakan menggunakan
kata tanya dan ada tanda tanya dalam soal tersebut.
Kalimat perintah juga bu bisa menunjukkan yang ditanyakan pada

soal.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa, SEQT memahami masalah dengan hanya sekali
baca dengan suara pelan (SEQTM11026). SEQT menyebutkan yang diketahui yaitu: Ita
membeli 3 kg rambutan dan 4 kg langsat seharga Rp26.500,00, Ani membeli 5 kg rambutan
dan 3 kg langsat seharga Rp29.500,00 (SEQTM11028), Maya membeli 2 kg rambutan dan
1 kg langsat membayar Rp50.000,00 (SEQTM11030). SEQT menyebutkan yang
ditanyakan yaitu berapa uang kembalian Maya? (SEQTM11032). SEQT mengetahui bahwa
yang diketahui dapat diidentifikasi dengan melihat kalimat (SEQTM11036) dan yang
ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah. (SEQTM11036), (SEQTM11038)
dan (SEQTM12054).
Sesuai dengan hasil tes SEQT pada tahap memahami masalah yang diperkuat dengan
hasil wawancara peneliti dengan SEQT, dapat disimpulkan bahwa SEQT memiliki
kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam memahami masalah, sehingga mampu
menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah. SEQT

412 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan
dengan melihat kalimat tanya atau perintah.
Setelah tahap memahami masalah, SEQT menyusun rencana pemecahan masalah.
SEQT menuliskan rencana pemecahan masalah sebagaimana pada Gambar 2.
SEQTJT15

SEQTJT17

SEQTJT16

SEQTJT18

SEQTJT19
Gambar 2. Jawaban SEQT tahap perencanaan pemecahan M1
Berdasarkan Gambar 2, SEQT menuliskan rencana penyelesaian yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah. SEQT menggunakan cara campuran eliminasi
subtitusi. Selanjutnya peneliti menggali informasi dari SEQT dengan melakukan
wawancara untuk memperjelas data yang diperoleh pada tahap merencanakan pemecahan
masalah. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dan SEQT.
PSEQTM11065 :
SEQTM11068 :
PSEQTM11069 :
SEQTM11070

:

PSEQTM11085
SEQTM11088
PSEQTM11093
SEQTM11094
PSEQTM11097
SEQTM11098

:
:
:
:
:
:

PSEQTM11105 :
SEQTM11106 :
PSEQTM11107
SEQTM11108
PSEQTM11111
SEQTM11112

:
:
:
:

Setelah smuanya diketahui kemudian diapakan lagi?
Saya misalkan 1 kg rambutan sebagai x dan 1 kg langsat sebagai y.
Kenapa dimisalkan x sebagai 1 kg rambutan dan y sebagai 1 kg
langsat?
(berpikir sejenak dan menjawab dengan tenang) karena yang
diketahui tadi itu bu, ada 2 yaitu rambutan dan langsat maka saya
gantikan keduanya dengan x dan y.
Cara apa yang digunakan untuk mencari penyelesaiannya?
Saya mau pakai cara campuran eliminasi dan subtitusi.
Bagaimana caranya?
Persamaan 1 dan persamaan 2 saya eliminasikan.
Ok. Terus di apakan lagi?
Setelah didapat nilai y maka disubtitusi ke persamaan 1 atau 2 untuk
mendapatkan nilai x.
Terus diapakan lagi de?
(menjawab dengan tenang) Kalau sudah didapat nilai x dan y dari
kemudian disubtitusikan ke persamaan 2x + y = 50.000.
Diapakan selanjutnya de?
Selanjutnya hasil subtitusi tadi dikurangkan dengan 50.000.
Kenapa dicari selisihnya?
Karena selisih yang diperoleh merupakan jawaban dari pertanyaan
soal.

Hasil wawancara peneliti dengan SEQT pada tahap menyusun rencana pemecahan
masalah menunjukkan bahwa SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang
dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQT menjelaskan dengan lancar dan tenang
semua hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti. Penyelesaian
masalah yang direncanakan SEQT menggunakan cara eliminasi dan subtitusi.

Adryana Smita, Maxinus Jaeng, dan Sudarman, Profil Pemecahan … 413
Sesuai dengan hasil tes tertulis SEQT pada tahap merencanakan pemecahan
masalah yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQT, dapat disimpulkan
bahwa SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam merencanakan
pemecahan masalah. SEQT merencanakan menggunakan cara campuran eliminasi dan
subtitusi dalam menyelesaikan masalah.
Setelah menyusun rencana pemecahan, SEQT melaksanakan rencana pemecahan
masalah. SEQT menuliskan pelaksanaan pemecahan masalah sebagaimana Gambar 3.

SEQTJT110
SEQTJT112

SEQTJT111
Gambar 3. Jawaban SEQT tahap melaksanakan perencanaan

pemecahan M1

Berdasarkan Gambar 3, SEQT menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang
telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQT tampak serius tidak
terburu-buru dalam menyelesaikan masalah dengan waktu yang relatif singkat. Langkahlangkah pengerjaan yang dilakukan SEQT adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan
dengan x dan harga 1 kg langsat dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x +
4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5,
dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1
dan persamaan 2 untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan
ke persamaan 3x + 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang
kembalian dengan mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y =
2(3.500) + 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000.
SEQT memeriksa kembali seluruh jawaban yang dibuatnya. Pembuktian jawaban
akhir dengan cara mengurangkan uang yang dibayar Maya dengan hasil akhir yang
diperoleh. Setelah mendapatkan hasil akhir sama dengan persmaan 3 setelah digantikan
nilai x dan y maka SEQT meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar.
Pada tahap memahami masalah, SEQS menuliskan hal yang diketahui dan
ditanyakan sebagaimana Gambar 4.
SEQSJT11

SEQSJT13

SEQSJT12
SEQSJT14
Gambar 4. Jawaban SEQS tahap memahami M1

414 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

Berdasarkan Gambar 4, SEQS menuliskan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3
kg rambutan dan langsat Rp26.500,00 (SEQSJT11). Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg
langsat Rp29.500,00 (SEQSJT12). Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat. Maya
membayar menggunakan uang Rp50.000,00 (SEQSJT13). SEQS menuliskan yang
ditanyakan yaitu berapa uang kembalian Maya? (SEQSJT14). Selanjutnya untuk
memperjelas data tahap memahami masalah, peneliti melakukan wawancara dengan SEQS.
Berikut kutipan wawancara antara peneliti dan SEQS.
PSEQSM11019 : Ini de, Silahkan dibaca dulu soalnya! (memberikan lembar masalah
kepada siswa)
SEQSM11020
: (membaca soal dengan suara pelan, kemudian mengulanginya lagi)
PSEQSM11025 : Berapa kali tadi Adik baca soalnya sampai mengerti maksudnya?
PSEQSM12031 : Tadi saya ulangi sampai tiga kali bu.
SEQSM12032
: Kenapa diulang sampai 3 kali de?
SEQSM11026
: Supaya saya tidak salah dalam mengerjakan nanti.
PSEQSM11027 : Kalau begitu informasi apa yang Adik ketahui dari soal ini?
SEQSM11028
: (membaca dan menunjuk tulisan pada lembar masalah) Ita Membeli
3 kg Rambutan dan 4 kg langsat harga Rp26.500,00, Ani Membeli
5 kg rambutan dan 3 kg langsat harga Rp29.500,00 . Betul yang
saya katakan Bu?
PSEQSM11029 : Iya. Masih ada informasi lain dari soal?
SEQSM11030
: Oh iya.... masih ada bu.
SEQSM11032
: Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat. Terus Maya
membayar Rp50.000,00.
PSEQSM11033 : Terus apa yang ditanyakan dari soal?
SEQSM11034
: Berapa Uang kembalian Maya?
PSEQSM11035 : Bagaimana caranya mengetahui apa yang ditanyakan dari soal?
SEQSM11036
: Kalau ada tanda tanya berarti pertanyaan bu.
SEQSM12056
: Hmmm....(diam sejenak sambil menutup mata) Tidak bu. Pakai
tanda seru juga biasa yang ditanyakan disoal.
SEQSM12058
: Kalimat perintah bu.
PSEQSM11037 : Kalau yang diketahui itu disebut apa?
SEQSM11038
: Pernyataan bu.
PSEQSM11039 : Kalau begitu, apa ciri dari kalimat pernyataan?
SEQSM11040
: Kalimat pernyataan adalah yang diketahui dari soal dan didalamnya
ada angka. Betul yang saya jawab Bu.
Hasil wawancara peneliti dengan SEQS menunjukkan bahwa SEQS memahami
masalah dengan membaca sampai tiga kali masalah dengan suara pelan. SEQS
menyebutkan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3 kg rambutan dan 4 kg langsat seharga
Rp26.500,00 (SEQSM11028), Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat seharga
Rp29.500,00 (SEQSM11028), Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat membayar
Rp50.000,00 (SEQSM11032). SEQS menyebutkan yang ditanyakan pada M1 yaitu berapa
uang kembalian Maya? (SEQSM1048). SEQT menyebutkan yang ditanyakan yaitu berapa
uang kembalian Maya? (SEQTM11032). SEQS mengetahui bahwa yang diketahui dapat
diidentifikasi dengan melihat kalimat pernyataan (SEQSM11038) dan yang ditanyakan
dengan melihat kalimat tanya atau perintah. (SEQSM11036), (SEQSM12056) dan
(SEQSM12058).

Adryana Smita, Maxinus Jaeng, dan Sudarman, Profil Pemecahan … 415
Sesuai dengan hasil tes SEQS pada tahap memahami masalah yang diperkuat
dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQS, dapat disimpulkan bahwa SEQS
memahami masalah dengan membaca secara berulang sebanyak tiga kali dengan suara pelan.
SEQS mampu menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah. SEQS
mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan
dengan melihat kalimat tanya atau perintah.
Setelah tahap memahami masalah, SEQS akan menyusun rencana penyelesaian
masalah SEQS menuliskan rencana penyelesaian sebagaimana pada Gambar 5.
SEQSJT17

SEQSJT15

SEQSJT18

SEQSJT16

SEQSJT19
Gambar 5. Jawaban SEQS tahap perencanaan pemecahan M1
Berdasarkan Gambar 5, SEQS menuliskan rencana penyelesaian yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah. SEQS menggunakan cara campuran eliminasi
subtitusi. Selanjutnya peneliti menggali informasi dari SEQS dengan melakukan
wawancara untuk memperjelas data yang diperoleh pada tahap merencanakan pemecahan
masalah. Berikut kutipan wawancara antara peneliti dan SEQS.
PSEQSM11057
SEQSM11058
PSEQSM1161
SEQSM11062

:
:
:
:

PSEQSM11069 :
SEQSM11070 :
PSEQSM1175
SEQSM11076

:
:

PSEQSM11079 :
SEQSM11080 :

PSEQSM12059 :
SEQSM12060 :

PSEQSM1261
SEQSM12062
PSEQSM12063
SEQSM12064

:
:
:
:

Bagaimana cara yang digunakan untuk mencari penyelesaiannya?
Saya coba pakai cara eliminasi dan subtitusi
Bagaimana caranya?
(agak lama menjawab) Pertama kita coba misalkan harga 1 kg
rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dimisalkan y.
Kalau pakai huruf lain selain x dan y, a dan b bisa tidak?
(menggaruk kepala) Mungkin bisa bu, karena semua huruf itu adalah
peubah.
Iya. Terus diapakan lagi?
Saya coba eliminasikan persamaan 1 dan persamaan 2. 3x + 4y =
26.500 dan 5x + 3y = 29.500 yang dieliminasi nilai x, agar
mendapatkan nilai y.
Ok. Kemudian diapakan lagi?
Tadi sy coba eliminasikan pertama nilai x supaya dapat nilai y,
setelah dapat nilai y, saya coba masukkan kedalam persamaan 1 untuk
dapatkan nilai x. betul begitu bu?
Ok. Terus diapakan lagi?
Hmmmm... (diam sejenak sambil menggaruk kepala) Setelah didapat
nilai x dan y lalu saya coba subtitusikan ke persamaan 2x + y =
50.000. betul lagi yang saya buat ini bu?
Iya...Lalu diapakan lagi?
Selanjutnya hasil subtitusi tadi saya coba kurangkan dengan 50.000.
Terus?
Selisih yang diperoleh merupakan jawaban dari pertanyaan soal.
Betul bu?

416 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

Hasil wawancara peneliti dengan SEQS pada tahap menyusun rencana pemecahan
masalah menunjukkan bahwa SEQS tampak tidak tenang dan agak ragu dalam
merencanakan pemecahan masalah. SEQS selalu bertanya memastikan kebenaran
perencanaan yang dibuat kepada peneliti. Penyelesaian masalah yang direncanakan SEQS
menggunakan cara eliminasi dan subtitusi.
Sesuai dengan hasil tes tertulis SEQS pada tahap merencanakan pemecahan masalah
yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQS, dapat disimpulkan bahwa
SEQS agak ragu dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQS merencanakan
menggunakan cara campuran eliminasi dan subtitusi dalam menyelesaikan masalah.
Setelah menyusun rencana pemecahan, SEQS melaksanakan rencana pemecahan
masalah. SEQS menuliskan pelaksanaan pemecahan masalah sebagaimana Gambar 6.

SEQSJT110

SEQSJT111
SEQSJT112
Gambar 6. Jawaban SEQS tahap melaksanakan perencanaan pemecahan M1
Berdasarkan Gambar 6, SEQS menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana
yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQS tampak kurang
tenang, seringkali bertanya dan waktu menyelesaikan masalah agak lama. Langkah-langkah
pengerjaan yang dilakukan SEQS adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x
dan harga 1 kg langsat dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y =
26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan
5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan
persamaan 2 untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke
persamaan 3x + 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang
kembalian dengan mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y =
2(3.500) + 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000.
SEQS memeriksa kembali s e l u r u h jawaban yang telah dikerjakannya. SEQS
memastikan kebenaran jawaban akhir yang dikerjakannya dengan cara mengurangkan
uang yang dibayar Maya dengan hasil akhir yang diperoleh. Setelah mendapatkan hasil
akhir sama dengan persmaan 3 setelah digantikan nilai x dan y maka SEQS meyakini
bahwa hasil yang diperoleh benar.
Pada tahap memahami masalah, SEQS menuliskan hal yang diketahui dan
ditanyakansebagaimana Gambar 7.

Adryana Smita, Maxinus Jaeng, dan Sudarman, Profil Pemecahan … 417
SEQRJT11

SEQRJT13

SEQRJT12

SEQRJT14
Gambar 7. Jawaban SEQR tahap memahami M1

Berdasarkan Gambar 7, SEQR menuliskan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3
kg rambutan dan langsat (SEQRJT11). Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat
(SEQRJT12). Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat. Maya membayar
menggunakan uang Rp50.000,00 (SEQRJT13). SEQR menuliskan yang ditanyakan yaitu
berapa uang kembalian Maya? (SEQRJT14). SEQR tidak menuliskan secara lengkap yang
diketahui karena terlalu terburu-buru. Selanjutnya untuk memperjelas data tahap
memahami masalah, peneliti melakukan wawancara dengan SEQR. Berikut kutipan
wawancara antara peneliti dan SEQR.
PSEQRM11021 : Iya, de. Ayo, coba dibaca dulu soalnya de!
SEQRM11022 : (membaca soal dengan suara keras dan dilakukan berulang-ulang)
PSEQRM12029 : Berapa kali adik membaca masalah sampai mengerti dengan
maksudnya?
SEQRM12030 : Banyak kali bu.
PSEQRM11027 : Kalau sudah dibaca, apa yang kamu ketahui dari soal ini?
SEQRM1028
: (membaca dan menunjuk lembar jawabannya) Ita masalahnya Rambutan
3 kg dan langsat 4 kg.
SEQRM11030 : (diam sejenak lalu menjawab) Ada lagi bu. Ani masalahnya 5 kg
rambutan dan 3 kg langsat dan Maya membeli 2 kg rambutan dan 1 kg
langsat.
PSEQRM11035 : Kalau begitu berapa harga rambutan dan langsat yang harus dibayar Ita?
SEQRM11036 : Tunggu bu. (kembali membaca soal) ditulis dengan harganya juga bu?
Kenapa ibu tidak bilang!
PSEQRM11039 : Nanti saja yah. Yang jelas jangan lagi lupa yah. Sekarang, kita lanjutkan
dulu. Terus apa yang ditanyakan dari soal?
SEQRM11040 : Berapa Uang kembalian Maya?
PSEQRM12047 : Bagaimana caranya adik mengidentifikasi apa yang diketahui dari soal?
SEQRM12048
: (menjawab dengan tersendat-sendat) Kalau
yang diketahui ada
angkanya dan kalimatnya dalam bentuk pernyataan. Betul kan Bu?
PSEQRM12059 : Bagaimana kalau mengidentifikasi yang ditanyakan?
SEQRM12060 : (agak lama terdiam lalu menjawab) Kalau yang ditanyakan
menggunakan kata tanya dan ada tanda tanya dalam soal bu
SEQRM12062
: (agak lama terdiam sambil menggaruk) Tidak bu. Pakai tanda seru juga
biasa yang ditanyakan disoal
Hasil wawancara peneliti dengan SEQR menunjukkan bahwa SEQR memahami
masalah dengan membaca berkali-kali masalah dengan suara keras. SEQS tidak lengkap
menyebutkan yang diketahui yaitu: Ita membeli 3 kg rambutan dan 4 kg langsat
(SEQRM11028), Ani membeli 5 kg rambutan dan 3 kg langsat (SEQRM11030), Maya
membeli 2 kg rambutan dan 1 kg langsat membayar Rp50.000,00 (SEQRM11030). SEQR
menyebutkan yang ditanyakan pada masalah yaitu berapa uang kembalian Maya?
(SEQRM1040). SEQR mengetahui bahwa yang diketahui dapat diidentifikasi dengan melihat

418 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

kalimat pernyataan (SEQRM12048) dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau
perintah. (SEQRM12060), (SEQRM12062).
Sesuai dengan hasil tes SEQR pada tahap memahami masalah yang diperkuat dengan
hasil wawancara peneliti dengan SEQR, dapat disimpulkan bahwa SEQR memahami masalah
dengan membaca secara berulang dengan suara keras. SEQR cenderung egois dan terburu-buru
menuliskan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah sehingga tidak
menuliskan secara lengkap yang diketahui. SEQR mengidentifikasi yang diketahui dengan
melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah.
Setelah tahap memahami masalah, SEQR akan menyusun rencana penyelesaian
masalah SEQR menuliskan rencana penyelesaian sebagaimana pada Gambar 8.
SEQRJT17

SEQRJT15

SEQRJT18

SEQRJT16

SEQRJT19
Gambar 8. Jawaban SEQR tahap perencanaan pemecahan M1
Berdasarkan Gambar 8, SEQR menuliskan rencana penyelesaian yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah. SEQR menggunakan cara campuran eliminasi subtitusi. Untuk
memperoleh informasi lebih lanjut tentang profil penyusunan masalah, peneliti melakukan
wawancara dengan SEQR sebagaimana transkrip berikut:
PSEQRM11057
SEQRM11058
PSEQRM1161
SEQRM11062

:
:
:
:

PSEQRM11069
SEQRM11070
PSEQRM1175
SEQRM11076

:
:
:
:

PSEQRM11079
SEQRM11080

:
:

PSEQRM12059 :
SEQRM12060 :

Bagaimana cara yang digunakan untuk mencari penyelesaiannya?
Saya coba pakai cara eliminasi dan subtitusi
Bagaimana caranya?
(lama terdiam lalu menjawab) Pertama kita coba misalkan harga 1 kg
rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dimisalkan y.
Kalau pakai huruf lain selain x dan y, a dan b bisa tidak?
(menggaruk kepala, lalu menjawab dengan ragu) kayaknya bisa bu.
Iya. Terus diapakan lagi?
(lama diam, menjawab dengan tersendat-sendat) Saya coba eliminasikan
persamaan 1 dan persamaan 2. 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500
yang dieliminasi nilai x, agar mendapatkan nilai y. Betulkan bu?
Ok. Kemudian diapakan lagi?
(menggaruk kepala lalu menjawab) Tadi sy coba eliminasikan pertama
nilai x supaya dapat nilai y, lalu saya coba masukkan kedalam persamaan
1 untuk dapatkan nilai x. Betulkan bu?
Iya. Terus diapakan lagi?
(diam sejenak sambil menggaruk kepala) Setelah didapat nilai x dan y lalu
saya coba subtitusikan ke persamaan 2x + y = 50.000. Betulkan yang saya
buat ini?
Iya...Lalu diapakan lagi?
Selanjutnya hasil subtitusi tadi saya coba kurangkan dengan 50.000.

PSEQRM1261
SEQRM12062

:
:

SEQRM12064

: Selisih yang diperoleh merupakan jawaban dari pertanyaan soal.
Betulkan bu?

Adryana Smita, Maxinus Jaeng, dan Sudarman, Profil Pemecahan … 419
Hasil wawancara peneliti dengan SEQR pada tahap menyusun rencana pemecahan
masalah menunjukkan bahwa SEQR tampak gelisah dan agak ragu dalam merencanakan
pemecahan masalah. SEQR cenderung egois dengan selalu bertanya memastikan kebenaran
perencanaan yang dibuat kepada peneliti. Penyelesaian masalah yang direncanakan SEQR
menggunakan cara eliminasi dan subtitusi.
Sesuai dengan hasil tes tertulis SEQR pada tahap merencanakan pemecahan masalah
yang diperkuat dengan hasil wawancara peneliti dengan SEQR, dapat disimpulkan bahwa
SEQR tidak tenang dan ragu dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQS merencanakan
menggunakan cara campuran eliminasi dan subtitusi dalam menyelesaikan masalah.
Setelah menyusun rencana pemecahan, SEQR melaksanakan rencana pemecahan
masalah. SEQR menuliskan pelaksanaan pemecahan masalah sebagaimana Gambar 9.
SEQRJT110

SEQRJT11

SEQRJT111
Gambar 9. Jawaban SEQR tahap melaksanakan perencanaan

pemecahan M1

Berdasarkan Gambar 9, SEQR menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana
yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQR tampak gelisah,
menyelesaikan masalah membutuhkan waktu lama. Langkah-langkah pengerjaan yang
dilakukan SEQR adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg
langsat dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y =
29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500
dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2
untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x
+ 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan
mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500)
+ 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000.
SEQR memeriksa kembali s e l u r u h jawaban yang telah dikerjakannya berdasarkan
saran dari peneliti. SEQR memastikan kebenaran jawaban akhir yang dikerjakannya
dengan cara mengurangkan uang yang dibayar Maya dengan hasil akhir yang diperoleh.
Setelah mendapatkan hasil akhir sama dengan persmaan 3 setelah digantikan nilai x dan y
maka SEQS meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar.
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pada tahap memahami masalah,
SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam memahami masalah,
sehingga mampu menuliskan dan menyebutkan hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan
pada masalah. SEQT mengidentifikasi yang diketahui dengan kalimat pernyataan dan yang
ditanyakan dengan kalimat tanya atau perintah. Sesuai pendapat Goleman (2015) bahwa

420 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

ciri seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi adalah mempunyai kepercayaan diri
tinggi, tenang, mampu menyesuaikan diri dengan beban stres.
Setelah memahami masalah, SEQT melanjutkan ke tahap menyusun rencana
pemecahan masalah. Pada tahap ini SEQT merencanakan menggunakan cara campuran
eliminasi subtitusi dalam menyelesaikan masalah. SEQT memiliki kepercayaan diri
yang tinggi dan tenang dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQT menjelaskan
dengan lancar dan tenang semua hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada
peneliti. Sesuai pendapat Wahidah (2012) bahwa SEQT memiliki kemampuan
berkomunikasi dalam relasi sosial baik sehingga mampu menjelaskan dengan lancar hal-hal
yang direncanakannya.
Setelah menyusun rencana, SEQT melanjutkan ke tahap melaksanakan rencana
pemecahan masalah. SEQT tampak serius tidak terburu-buru dalam menyelesaikan masalah
dengan waktu yang relatif singkat. SEQT melaksanakan pemecahan masalah sesuai dengan
yang telah direncanakan sebelumnya. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan SEQT
adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dengan y,
(b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c)
Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d)
Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk
mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x + 4y =
26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan
mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500)
+ 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000. Sesuai pendapat Wahidah
(2012) bahwa SEQT memiliki kemampuan memecahkan masalah dalam relasi sosial baik
sehingga mampu menyelesaikan masalah dengan lancar dalam waktu yang relatif. SEQT
memeriksa kembali seluruh jawaban yang dibuatnya dengan teliti. Setelah mendapatkan
hasil akhir dan membuktikan kebenaran jawabannya maka SEQT meyakini bahwa hasil
yang diperoleh benar. Goleman (2015) berpendapat bahwa ciri seseorang dengan EQT
adalah mempunyai kepercayaan diri tinggi, tenang, mampu menyesuaikan diri dengan
beban stres.
SEQS tahap memahami masalah yaitu SEQS mampu menuliskan dan menyebutkan
hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah. SEQS mengidentifikasi yang
diketahui dengan kalimat pernyataan dan yang ditanyakan dengan kalimat tanya atau
perintah. SEQS agak ragu dan cenderung tidak tenang dalam memahami masalah. Sesuai
pendapat Goleman (2015) bahwa ciri seseorang dengan kecerdasan emosional sedang
memiliki sifat kurang percaya diri, tidak tenang, ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu.
Setelah memahami masalah, SEQS melanjutkan ke tahap menyusun rencana
pemecahan masalah. Pada tahap ini SEQS merencanakan menggunakan cara campuran
eliminasi subtitusi dalam menyelesaikan masalah. SEQS selalu bertanya memastikan
kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. SEQS memiliki sifat kurang percaya
diri, tidak tenang dalam merencanakan pemecahan masalah sehingga kurang lancar
menjelaskan hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti. Sesuai
pendapat Wahidah (2012) bahwa SEQT memiliki kemampuan berkomunikasi dalam relasi
sosial kurang baik sehingga perlu ditingkatkan lagi.
SEQS menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada
tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQS tampak kurang tenang, seringkali bertanya
dan waktu menyelesaikan masalah agak lama. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan
SEQS adalah ; (a) Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat

Adryana Smita, Maxinus Jaeng, dan Sudarman, Profil Pemecahan … 421
dengan y, (b) Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y =
29.500, (c) Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500
dengan 3, (d) Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2
untuk mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x
+ 4y = 26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan
mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500)
+ 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000. SEQS memeriksa kembali
s e l u r u h jawaban yang telah dikerjakannya. SEQS memastikan kebenaran jawaban akhir
yang dikerjakannya maka SEQS meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar. SEQS selalu
bertanya memastikan kebenaran perencanaan yang dibuat kepada peneliti. Sesuai pendapat
Goleman (2015) bahwa ciri seseorang dengan kecerdasan emosional sedang memiliki sifat
kurang percaya diri, tidak tenang, ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu.
SEQR tahap memahami masalah yaitu SEQR tidak menuliskan secara lengkap yang
diketahui karena terlalu terburu-buru. SEQR memahami masalah dengan membaca masalah
secara berulang dengan suara keras. SEQR cenderung egois dan terburu-buru menuliskan hal
yang diketahui dan hal yang ditanyakan pada masalah sehingga tidak menuliskan secara
lengkap yang diketahui. SEQR mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat
pernyataan dan yang ditanyakan dengan melihat kalimat tanya atau perintah. Sesuai
pendapat Goleman (2015) bahwa ciri seseorang dengan kecerdasan emosional rendah tidak
memiliki keseimbangan emosi, bersifat egois dan selalu gelisah.
Pemecahan masalah yang direncanakan SEQR menggunakan cara eliminasi dan
subtitusi. SEQR cenderung egois dengan selalu bertanya memastikan kebenaran
perencanaan yang dibuat kepada peneliti. SEQR tampak gelisah dan ragu-ragu dalam
merencanakan pemecahan masalah sehingga tersendat-sendat dan membutuhkan waktu
lama menjelaskan hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti.
Wahidah (2012) berpendapat bahwa ketrampilan komunikasi SEQR di bawah rata-rata sehingga
mengakibatkan SEQR kurang mampu bergaul dengan orang-orang disekitarnya.
SEQR menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada
tahapan menyusun rencana pemecahan. SEQR tampak gelisah, menyelesaikan masalah
membutuhkan waktu lama. Langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan SEQR adalah ; (a)
Memisalkan harga 1 kg rambutan dengan x dan harga 1 kg langsat dengan y, (b)
Mengeliminasikan 2 persamaan yakni 3x + 4y = 26.500 dan 5x + 3y = 29.500, (c)
Mengalikan persamaan 3x + 4y = 26.500 dengan 5, dan 5x + 3y = 29.500 dengan 3, (d)
Mengeliminasi x dengan cara mengurangi persamaan 1 dan persamaan 2 untuk
mendapatkan nilai y, (e) Mensubstitusikan nilai y yang didapatkan ke persamaan 3x + 4y =
26.500 untuk mendapatkan nilai x. (f) untuk mendapatkan uang kembalian dengan
mensubtitusi nilai x dan y yang telah diperoleh kepersamaan 3 sehingga 2x + y = 2(3.500)
+ 4.000 = 11.000, dikurangkan 50.000 – 11.000 = 39.000. SEQR memeriksa kembali
s e l u r u h jawaban yang telah dikerjakannya berdasarkan saran dari peneliti. SEQR
memastikan kebenaran jawaban akhir yang dikerjakannya maka SEQR meyakini bahwa
hasil yang diperoleh benar. Sesuai dengan pendapat Goleman (2015) bahwa ciri seseorang
dengan kecerdasan emosional rendah tidak memiliki penguasaan diri dan selalu gelisah.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
(1) SEQT memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tenang dalam memahami masalah.
SEQT mengidentifikasi yang diketahui dengan kalimat pernyataan dan yang ditanyakan
dengan kalimat tanya atau perintah; SEQT merencanakan pemecahan masalah dengan

422 AKSIOMA Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 5, No. 3, Desember 2016
Disajikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Matematika ke-4 Universitas Tadulako, 4 Desember 2016

tenang menggunakan cara eliminasi dan subtitusi. SEQT melaksanakan apa yang telah
direncanakan. SEQT tampak serius tidak terburu-buru dalam menyelesaikan masalah
dengan waktu yang relatif singkat. SEQT memeriksa kembali seluruh jawaban yang
dibuatnya dengan teliti. Setelah mendapatkan hasil akhir dan membuktikan kebenaran
jawabannya maka SEQT meyakini bahwa hasil yang diperoleh benar. SEQT memiliki
kepercayaan diri tinggi, lebih tenang dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
sosial. (2) SEQS mengidentifikasi yang diketahui dengan kalimat pernyataan dan yang
ditanyakan dengan kalimat tanya atau perintah. SEQS agak ragu dan cenderung tidak tenang
dalam memahami masalah. SEQS merencanak an pemecahan masalah menggunakan
cara campuran eliminasi subtitusi. SEQS selalu bertanya memastikan kebenaran
perencanaan yang dibuat kepada peneliti. SEQS memiliki sifat kurang percaya diri dan
tidak tenang dalam merencanakan pemecahan masalah. SEQS menyelesaikan masalah
sesuai dengan rencana yang telah susun pada tahapan menyusun rencana pemecahan.
SEQS tampak kurang tenang, seringkali bertanya dan waktu menyelesaikan masalah agak
lama. SEQS selalu bertanya memastikan kebenaran jawaban yang dibuat kepada peneliti.
(3) SEQR memahami masalah dengan membaca masalah secara berulang dengan suara keras.
SEQR cenderung egois dan terburu-buru menuliskan hal yang diketahui dan hal yang
ditanyakan pada masalah sehingga tidak menuliskan secara lengkap yang diketahui. SEQR
mengidentifikasi yang diketahui dengan melihat kalimat pernyataan dan yang ditanyakan
dengan melihat kalimat tanya atau perintah. SEQR menggunakan cara eliminasi dan
subtitusi. SEQR cenderung egois dengan selalu bertanya memastikan kebenaran
perencanaan yang dibuat kepada peneliti. SEQR tampak gelisah dan ragu-ragu dalam
merencanakan pemecahan masalah sehingga tersendat-sendat dan membutuhkan waktu
lama menjelaskan hal-hal yang menjadi rencana pemecahan masalah kepada peneliti.
SEQR menyelesaikan masalah sesuai dengan rencana yang telah susun pada tahapan
menyusun rencana pemecahan. SEQR tampak gelisah, menyelesaikan masalah
membutuhkan waktu lama. SEQR memastikan kebenaran jawaban akhir yang
dikerjakannya atas saran dari peneliti.
REKOMENDASI
Beberapa saran dalam penelitian ini yaitu: (1) Pada saat memahami masalah, siswa
kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah sudah mengidentifikasi informasi yang
terdapat didalam masalah SPLDV. Namun perlu perhatian khusus pada siswa yang
memiliki kecerdasan emosional rendah, karena cenderung kurang teliti dalam
mengidentifikasi informasi. (2) Pada saat merencanakan pemecahan masalah siswa
kecerdasan emosional tinggi, sedang dan rendah sebaiknya diarahkan untuk menyusun
rencana penyelesaian yang lebih sederhana dan mudah untuk dilaksanakan. (3) Pada saat
melaksanakan perencanaan pemecahan masalah siswa kecerdasan emosional tinggi, sedang
dan rendah sebaiknya diarahkan untuk melaksanakan apa yang telah direncanakan
sebelumnya. (4) Pada saat memeriksa kembali jawaban siswa kecerdasan emosional tinggi,
sedang dan rendah sebaiknya diarahkan untuk lebih teliti dalam memeriksa kembali
jawaban.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Maxinus Jaeng dan Bapak
Sudarman Bennu selaku dosen pembimbing penulis.

Adryana Smita, Maxinus Jaeng, dan Sudarman, Profil Pemecahan … 423
DAFTAR RUJUKAN
Aunurrahman. 2013. Belajar Dan Pembelajaran. Alfabeta, Bandung.
Goleman, D. 2015. Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih
Penting Daripada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hudojo, H. 2011. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Miles,M.B & Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber tentang
metode-Metode Baru. Terjemahan oleh: Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.
Payung, Lilyanti Margareth. 2015. Pengaruh Pengetahuan Awal, Kecerdasan Emosional,
dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Parigi. Tesis, tidak diterbitkan. Palu: Untad.
Polya, G. 1973. How To Solve it. New Jersey: Princeton University press.
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan
dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif.
Makalah Simposium. Surabaya: Unesa.
Wahidah, Aning Majidatul. 2012. Korelasi Antara Kecerdasan Intelegensi (IQ) dan Kecerdasan
Emosional (EQ) dengan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas X-Global MAN
2 Tulungagung Tahun Ajaran 2011/2012. Tulungagung: STAIN Tulungagung. Skripsi
tidak diterbitkan