Eksperimen kimia sederhana Balon mengemb

EKSPERIMEN KIMIA SEDERHANA

~BALON MENGEMBANG TANPA DITIUP~

Creative By:
Fitri Ratnasari
Kusumah Dewi

Siapa yang gak suka balon? Anak-anak terutama yang suka dengan balon.
Hampir di semua pesta ulang tahun, syukuran, pentas seni selalu ada balon. Selain
membuat ruangan menjadi semarak, balon juga digunakan untuk berbagai permainan.
Kalau dalam sebuah pesta yang membutuhkan banyak balon, kita bisa pegel kalau harus
meniup satu-satu. Selain menggunakan alat peniup balon, ada cara lain gak sih? Nah
ternyata, balon bisa mengembang tanpa ditiup, lho. Mari kita uji coba! Kita belajar sains
sederhana.

ALAT DAN BAHAN

1







2

Soda Kue
Asam cuka
Botol Air mineral
Balon

PROSEDUR
3

Larutan asam cuka dimasukan ke dalam
botol.
Soda kue dimasukkan ke dalam balon
Mulut
balon
diregangkan

dan
dimasukkan ke dalam mulut botol.
Satu tangan pegang mulut balon dan
satu tangan pegang balon yang
menjuntai tersebut dan angkat balon
sehingga soda kue jatuh ke dalam botol.
Sehingga
balon
mengembang.

4

HASIL PERCOBAAN

Balon Mengembang Tanpa di Tiup

Kenapa balon bisa mengembang
hanya karena soda kue dan cuka?

Rumus


kimia

asam

asetat

adalah

CH3COOH yang memiliki berat molekul
sebesar 60,05. Asam asetat atau lebih

Ketika soda kue (NaHCO3) bercampur
dengan cuka (CH3COOH), maka akan
menghasilkan

banyak

gelembung-


gelembung udara. Gelembung udara tersebut
merupakan

gas

yang

dihasilkan

dari

pencampuran soda kue, dan cuka. Gas
tersebut dinamakan karbon dioksida (CO2).
Nah, gas inilah yang masuk ke dalam balon
sehingga balon dapat menggelembung tanpa
ditiup.

Adapun

persamaan


reaksinya:

NaHCO3 + CH3COOH = NaCH3COO +
H2O + CO2
Besar

asam karboksilat yang sering digunakan
dalam

kehidupan

sehari-hari

yang

digunakan sebagai pemberi rasa asam pada
makanan, selain itu asam cuka digunkaan
untuk menurunkan pH dan sebagai zat
pengawet. Asam asetat biasa digunakan

pada

pembuatan serat

plastic,

zat

warna,

selulosa
dan

asetat,

obat-obatan

(Sutresna, 2007).
Menurut Fitriyanita (2013), bakteri dalam
asam asetat terdiri dari sekelompok gram


kecilnya

balon

yang

mengembang juga bergantung besar kecil
takaran

dikenal dengan asam cuka adalah golongan

soda

dicampurkan,

kue

dan


semakin

cuka

besar

yang
takaran

keduanya maka balon mengembung besar
dan atau sebaliknya.
TINJAUAN PUSTAKA
 Asam Asetat (CH3COOH)

negatif, aerobik, batang kecil motil yang
mengeluarkan oksidasi tidak sempurna alkohol
dan gula menyebabkan akumulasi asam organik
sebagai produk akhir, dengan kata lain bakteri
asam asetat adalah kumpulan bakteri heterogen.
Berdasarkan beberapa teori yang telah

dipaparkan

tersebut,

maka

diketahui

bahwasannya asam asetat lebih dikenal dengan
asam cuka termasuk ke dalam sifat asam lemah
dan banyak dimanfaatkan terutama di Negara

Asam asetat merupakan salah satu

Indonesia sebagai pelengkap bahan makanan,

produk industri yang banyak dibutuhkan di

dimana asam cuka tersebut dapat terbuat dari


Indonesia. Asam asetat dapat dibuat dari

bahan-bahan

substrat yang mengandung etanol, yang

dikonsumsi, selain itu manfaat dari asam cuka

dapat diperoleh dari berbagai macam bahan
seperti buah-buahan, kulit tunas, pulp kopi,
dan air kelapa. Tersedianya air kelapa dalam
jumlah besar di Indonesia, yaitu lebih dari
900 juta liter per tahun merupakan potensi
yang belum dimanfaatkan secara maksimal
(Nurika, 2001).

organic

yang


aman

untuk

tersebut sebagai penurun pH dan zat pengawet
alami.

 Soda

kue

atau

natrium

bikarbonat

(NaHCO3)

Menurut Ferliyanti (2012), Soda kue
adalah salah satu komponen yang ada di
dalam baking powder. Dari segi kehalalan
bahan ini tidak terlalu bermasalah, karena

biasanya berasal dari batu-batuan. Baking
soda merupakan sodium bi-karbonat murni.
Formula kimianya NaHCO3 dan baking
soda berbentuk bubuk putih dengan biji-biji
kristal. Baking soda adalah garam kimia

KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan mengenai asam
asetat dan soda kue tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwasannya:

yang punya beragam fungsi. Baking soda
bersifat basa lemah sehingga berguna untuk
menetralisasi asam dan memecah protein.
Soda kue dapat menetralkan bau secara
kimia , sehingga digunakan sebagai bahan
dalam

pembuatan

deodorant.

Selain

sabun
itu

mandi
juga

dan
dapat

menghilangkan bau di dalam kulkas dengan

1. Asam asetat yang dikenal dengan nama asam
cuka

merupakan bahan

makanan

yang

termasuk ke dalam asam lemah.
2. Natrium bikarbonat yang dikenal dengan
nama soda kue yang berfungsi sebagai
pengembang makanan, termasuk ke dalam
basa lemah.
3. Asam cuka dan soda kue ketika dijadikan

cara memasukan baking soda di dalam

menjadi

wadah terbuka didalam lemari es. Baking

menghasilkan gas karbondioksida dan air.

soda bisa menjaga kesegaran pada makanan

4. Balon yang dijadikan percobaan menjadi

atau

minuman

untuk

menghindari

satu

mengembang

larutan

homogen

diakibatkan

akan

adanya

gas

kontaminasi oleh bau yang tidak enak. Bau

karbondioksida (CO2) dan terdapat percikan

kulkas bisa berasal dari makanan mentah

air dalam balon yang menunjukan adanya

seperti ikan dan daging atau makanan yang

H2O.

sudah lama disimpan.
Soda kue juga bermanfaat dalam dunia
industri. Soda kue dapat memadamkan api
sehingga dapat digunakan untuk pemadam
kebakaran karena ketika dipanaskan soda

REFERENSI
Nurika, I. dan Nur, H. 2001. Pembuatan Asam dari
Air

Kelapa

secara

Fermentasi

Kontinyu

Menggunakan Kolom Bio-Oksidasi. Surabaya:

UB.

kue melepaskan karbon dioksida. Aplikasi
yang

lain

adalah

bermanfaat

dalam

pengendalian pencemaran udara karena
menyerap emisi sulfur dioksida dan gas

Sutresna, N. 2007. Cerdas Belajar Kimia . Bandung:
Grafindo Media Pratama.
Ferliyanti,

V.

2012.

Pengambang

makanan:

http://vennyferliyantichemistry2012.blogspot.co.i

asam lainnya.
Berdasarkan teori tersebut, maka diketahui

d, diakses pada 18 November 2016 pukul 16: 22
WIB.

bahwasannya soda kue atau natrium bikarbonat
menrupakan

salah

satu

bahan

yang

dimanfaatkan untuk membuat makanan salah
satunya sebagai pengembang. Soda kue tersebut
termasuk ke dalam golongan basa lemah.

Fitriyania, N. A. 2013. Peranan Baakteri Acetobacter
dalam

Cuka .

Pembuatan

http://ayfitriyanita.blogsfot.com,

diakses

pada

tanggal 18 November 2016, pukul 16:15 WIB.