PS4RK Tafsir Ayat Alquran Tentang Produ (1)

TAFSIR
AYAT-AYAT EKONOMI
(Ayat-Ayat yang Terkait Dengan Produksi)
(An-Nahl Ayat 5-8 & Al- Mu’minun Ayat 21-22)

Dosen :
Hardivizon, M.Ag
Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
1. Ardi Fanronik (15632002)
2. Nabila Riana (15632019)
3. Rina Zahra Wati (15632012)
Perbankan Syariah IV Non Reguler

PROGRAM STUDI EKONOMI PERBANKAN SYARI’AH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGARI
STAIN CURUP
2017
[1]


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan perkenaan-Nya makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa di limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikkan serta jalan
kebenaran di dunia dan di akhirat kepada umat manusia.
Selanjutnya makalah ini merupakan kumpulan pembahasan tentang Tafsir
Ayat Ekonomi Mengenai Produksi yaitu yang terdiri dari Surah An-Nahl (16) Ayat
5-8 dan Al-Mu’minun (23) Ayat 21-22.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa
program studi perbankan syariah yang mengambil mata kuliah TAFSIR AYATAYAT EKONOMI.

Dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada
dosen pengampuh kami minta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami
di masa yang akan datang.

Curup,

Maret 2017


Kelompok 2

[2]

DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................
................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................
................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................
................................................................................................................................... v
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................
................................................................................................................................... vi
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi ..................................................................................................
................................................................................................................................... 1

B. Ayat-ayat Terkait Produksi .......................................................................................
................................................................................................................................... 1
1. Surah Al-Nahl (16) : 5-8 ............................................................................
....................................................................................................................... 1
2. Surah Al- Mu’minun (23) : 21-22.............................................................
....................................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................................
................................................................................................................................... 10
B. Daftar Pustaka ...........................................................................................................
................................................................................................................................... 11

[3]

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Produksi merupakan sebuah proses yang telah terlahir di muka bumi ini


semenjak manusia menghuni planet ini. Menurut Dr. Muhammad Rawwas Qalahji
kata “produksi” dalam bahasa Arab dengan kata al-Intaj yang secara harfiah
dimaknai dengan ijadu sil’atin (mewjudkan atau mengadakan sesuatu) atau khidmatu
mu’ayyanatin bi istikhdami muzayyajin min ‘anashir alintaj dhamina itharu zamanin
muhaddadin (pelayanan jasa yang jelas dengan menuntut adanya bantuan

pengabungan unsur-unsur produksi yang terbingkai dalam waktu yang terbatas).
Produksi sangat prinsip bagi kelangsungan hidup dan juga peradaban manusia
dan bumi. Sesungguhnya produksi lahir dan tumbuh dari menyatunya manusia
dengan alam. Kegiatan produksi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi.
Kegiatan produksilah yang menghasikan barang dan jasa, kemudian dikonsumsi oleh
para konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu pula
sebaliknya. Untuk menghasilkan barang dan jasa kegiatan produksi melibatkan
banyak faktor produksi. Fungsi produksi menggambarkan hubungan antar jumlah
input dengan output yang dapat dihasilkan dalam satu waktu periode tertentu. Dalam
teori produksi memberikan penjelasan tentang perilaku produsen tentang perilaku
produsen dalam memaksimalkan keuntungannya maupun mengoptimalkan efisiensi
produksinya. Dimana Islam mengakui pemilikian pribadi


dalam batas-batas

tertentu termasuk pemilikan alat produksi, akan tetapi hak tersebut tidak mutlak.

[4]

B.

Rumusan Masalah
Didalam makalah ini akan di bahas ayat ayah ekonomi yang berkaitan dengan

produksi, di antaranay:
1. Surah An- Nahl Ayat 5-8
2. Surah Al- Mu’minum Ayat 21-22

[5]

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Produksi

Kata “Produksi” dalam bahasa Arab dengan kata al-Intaj yang secara harfiah
dimaknai dengan ijadu sil’atin (mewjudkan atau mengadakan sesuatu), menurut Al
Quran adalah mengadakan atau mewujudkan sesuatu barang atau jasa yang bertujuan
untuk kemaslahatan manusia. Dimana kegiatan produksi menjadi tumpuan bagi
ekonomi Islam karena merupakan pondasi bagi aktivitas distrbusi dan konsumsi.
Pada

prakteknya,

produksi

merupakan

aktivitas

mengelola

dan

mengombinasikan beberapa faktor produksi sehingga menghasilkan output produk.

Seperti pengelolaan bahan mentah menjadi bahan menjadi bahan setengah jadi, dan
pengelolahan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi. Tujuan produksi sendiri tidak
lain untuk mengoptimalkan faktor produksi, yang dengan itu produk yang dihasilkan
dapat mempermudah terpenuhinya kebutuhan manusia.1
B. Ayat-ayat terkait Produksi
1. Surah Al-Nahl (16) : 5-8
a. Teks Ayat dan Terjemahnya
    
   



















   
    




1








Dwi Suwiknyo, Komplikasi Tafsir Ayat- ayat Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010),
hlm.232.

[6]

   

  

     

Artinya :
5 .Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu)
yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu
makan.
6. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu
membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat
penggembalaan.
7. Dan ia memikul beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup

sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-kesukaran (yang memayahkan)
diri. Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
8. Dan (dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu
menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. dan Allah menciptakan apa
yang kamu tidak mengetahuinya.2

Menurut Jalaluddin Al-Mahalli dalam buku nya Tafsir Jalalain, penafsiran kata
Mufradat pada surat An-Nahl ayat 5-8, yaitu :
, yaitu binatang ternak. Al-an’am jamak dari kata

1.

al-na’am, yang semula digunakan secara khusus untuk (daging) unta. Unta itu
disebut al-an’am, karena dalam pandangan mereka (bangsa Arab), dianggap sebagai
nikmat yang paling besar (a’zhamu ni’matin). Namun demikian, sebutan al-an’am

H. Anwar Abu Bakar,L.C, Al-Qur’an Dan Terjemahanya, Bandung, Sinar Baru Algensindo :
2009
2


[7]

dalam perkembangan selanjutnya, digunakan untuk sebutan bagi hewan ternak,
termasuk sapi, kerbau, dan kambing atau domba. Tidak akan pernah dikemukakan
kata an’am itu sampai di dialamnnya termasuk sapi atau lembu (al-ibil).
, yaitu lawan dari kata al-bardu (dingin), artinya hangat atau panas

2.

dengan maksud menjadikan bulu-bulu hewan sebagai salah satu sarana penghangat
atau pemanas.
, yaitu jamak dari kata manfa’ah, yang berarti manfaat,

3.

berguna, faedah dan keuntungan.
, yaitu kuda, terutama kuda tunggangan yang memiliki

4.

nilai ekonomi tinggi.
, yaitu peranakan campuran antara kuda dan keledai

5.

yang juga berfungsi atau difungsikan sebagai sarana angkutan.
, yaitu keledai, terutama terkait dengan fungsinya

6.

sebagai alat angkut.3
Serupa dengan Jalaluddin Al-Mahalli, Tafsir Hidayatul Insan yang menafsirkan surat
An-Nahl ayat 5-8 sebagai berikut :
Dan hewan ternak (yaitu unta, sapi, dan kambing) telah diciptakan-Nya untuk kamu
(untuk manfaat dan maslahat kamu, di antaranya kamu memperoleh kehangatan dari
bulunya,

dan

memperoleh

manfaat

lainnya),

padanya

ada

(bulu)

yang

menghangatkan dan berbagai manfaat (bisa diternakkan, diambil susunya, dan
ditunggangi), dan sebagiannya kamu makan.

3

Dr. Mardani, Ayat-ayat dan Hadits Ekonomi Syari’ah. Jakarta : PT.Raja Grafindo. 2012. Hal,

72-73

[8]

Dan kamu memperoleh keindahan padanya, ketika kamu membawanya kembali ke
kandang (disore hari) dan ketika kamu melepaskannya (ke tempat penggembalaan)
(dipagi hari).
Dan ia mengangkut beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup
mencapainya (jika tidak menggunakan unta, lebih dari itu, ia pun mengangkut
kamu), kecuali dengan susah payah. Sungguh, Tuhanmu Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang (oleh karena itu, Dia menciptakan hewan tersebut untuk kamu serta
menyiapkan segala yang kamu butuhkan dan kamu perlukan, maka segala puji bagi
Allah sesuai dengan keagungan wajah-Nya, besarnya kekuasaan-Nya dan luasnya
kepemurahan-Nya).
Dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal (bagal yaitu anak dari perkawinan kuda
dengan keledai), dan keledai, untuk kamu tunggangi dan (menjadi) perhiasan (tidak
disebutkan “untuk dimakan” karena bagal dan keledai negeri haram dimakan, adapun
kuda diizinkan oleh Nabi shallalahu’alaihi wa sallam untuk dimakan). Allah
menciptakan apa yang tidak kamu ketahui (berupa menciptakan sesuatu yang
menarik dan ajaib. Tidak disebutkan contohnya oleh Allah Subhaanahu wa Ta’aala,
karena Dia tidaklah menyebutkan di dalam kitab-Nya selain sesuatu yang diketahui
hamba-hamba-Nya atau yang serupa dengannya, karena jika tidak begitu hambahamba-Nya tidak akan tahu dan tidak akan memahami maksudnya. Dia menyebutkan
asal (dasar) yang mencakup apa yang mereka ketahui dan yang tidak mereka ketahui.
Misalnya menyebutkan kenikmatan surga, disebutkan di antaranya yang kita ketahui
dan yang kita saksikan persamaannya, seperti pohon kurma, anggur dan delima,
sedangkan yang tidak kita ketahui, Dia menyebutkan secara garis besar, seperti

[9]

dalam firman-Nya, “Di dalam kedua surga itu terdapat aneka buah-buahan yang
berpasang-pasangan”[terj. Ar-Rum:52]).
Dan hal Allah (menerangkan) jalan yang lurus (yaitu jalan yang menyampaikan
kepada Allah dan kepada surga-Nya), dan di antaranya ada (jalan) yang
menyimpang. Jika Dia menghendaki, tentu Dia memberi petunjuk kamu semua (ke
jalan yang benar) (Dia menunjukkan sebagian kamu karena kepemurahan dan
karunia-Nya, dan tidak menunjuki yang lain karena hikmah dan keadilan-Nya).4

2. Surah Al- Mu’Minun (23) :21-22

(

)
(

)

21. Dan sesungguhnya pada binatang- binatang ternak benar-benar terdapat
pelajaran yang penting bagi kalian. Kami memberi minum kalian dari air susu yang
ada dalam perutnya, dan pada binatang- binatang ternak itu terdapat faedah yang
banyak untuk kalian, dan sebagian daripadanya kalian makan,
22. dan di atas punggung binatang- binatang ternak itu dan (juga) di atas perahuperahu kalian diangkut.5

= penciptaan hewan ternak terdapat suatu pelajaran

4
5

Abu Yahya Marwan bin Musa, Tafsir Hidayatul Insan (Digital), Jilid 2, 323-324
Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi 23,(Semarang, Toha Putra, 1993), 24.

[10]

= kami memberi minum (air susu) yang ada dalam perutnya

= juga terdapat banyak manfaat.

Menurut Ahmad Mustafa Al- Maragi dalam bukunya Terjemah Tafsir Al- Maragi
23 yaitu beberapa nikmat yang dilimpahkan Allah kepada kita dari penciptaan
binatang. Setelah mengingatkan kita akan nikmat penurunan hujan dari langit, yang
dengan itu Dia menumbuhkan kebun- kebun kurma, anggur, berbagai macam buahbuahan, dan zaitun, selanjutnya Allah menyebutkan berbagai nikmat yang ditub
dukkan- Nya bagi kita dari penciptaan binatang.6
Sesungguhnya pada penciptaan binatang ternak benar- benar terdapat
pelajaran di sanping ia merupakan nikmat. Letak adanya pelajaran padanya ialah,
bahwa darah yang lahir dari makanan berubah di dalam kelenjar susu menjadi
miniman yang baik, lezat dan baik dimakan.
Kemudian di tuliskan dalam buku Tejemah Tafsir Al- Maragi berupa Allah
menguraikan beberapa manfaatnya. Diantaranya disebutkan empat manfaat :
1. Lalu kalian memanfaatkan susunya untuk berbagai macam kepentingan,
seperti memanfaatkan kepala susu itu, membuat mentega, keju dan
sebagainya
2. Seperti kalian mengambil bulu dan rambutnya, dan menjadikannya untuk
pakaian, permadani penghangat tubuh, rumah di gurun pasir dan lain
sebagainya

6

ibid

[11]

3. Kalian

memakan

sebagian

dari

dagingnya

setelah

disembelih.

Sebagaimana kalian memanfaatkannya ketika ia hidup, maka kalian pun
memanfaatkannya untuk dimakan setelah disembelih
4. Kalian menungganginya dan mengangkut dengannya beban- beban yang
berat ke negeri yang jauh, sebagaimana firman Allah :

Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan
binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan
dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan
binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan
mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya
manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (Yasin,
36 : 71-73).7

Tafsir surat Al- Mu’minun di buku tafsir Al- Quran dan Tafsirnya oleh
kementrian Agama RI yaitu Sesungguhnya pada penciptaan binatang ternak itu
benar- benar terdapat pelajaran yang sangat penting bagi manusia di samping
manfaatnya yang besar sebagaimana nikmat pemberian Allah.

7

Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Terjemahan Tafsir Al-Maraghi 23,(Semarang, Toha Putra, 1993), 26.

[12]

Senada dengan Ahmad Mustafa Al- Maragi yang menuliskan manfaat yang diperoleh
manusia dari binatan ternak yaitu
1. Air susu yang sangat lezat untuk diminum dan mengandung berbagai unsur
yang dibutuhakan tubuh agar tetap sehat, juga dapat dijadikan mentega, keju
dan lain- lain
2. Bulu atau rambutnya dapat diajdiakan pakaiyan dan selimut yang sangat
berguna terutama di musim dingin.
3. Dagingnya dapat dimakan segera atau diawetakan dalam kaleng
4. Dijadikan kendaraan, terutama untuk pergi ke tempat yang jauh yang sulit
dicapai dengan kendaraan lain seperti yang tersebut dalam ayat 21
Kemudian tafsiran ayat ke 22 yaitu Di Atas punggung binatang ternak itu, terutama
unta, dapat dijadikan sarana untuk mengangkut manusia atau barang ke tempat yang
sangat jauh melalui padang pasir yang sulit untuk dilalui oleh kendaraan lain, di
samping dapat mempergunakan kapa- kapal sebagai kendaraan di laut.8
Di dalam surat Al- Mu’minun yang sudah di bahas pada tafsiran Ahmad
Mustafa Al- Maragi dan Al- Qur’an dan Tafsirnya kegiatan produksi yang berkaitan
dengan hewan ternak Al- An’am yang artinya unta. Karena unta adalah binatang
ternak yang paling banyak manfaatnya bagi orang- orang Arab. Kata an’am juga
dinamakan pada sapi dan kambing, seperti yang disebutkan dalam surat Yunus (10) :
24.9 Manfaat yang menjadi salah satu Nikmat Allah yang dilimpahkan kepada kita
pada tafsiran “Air susu yang sangat lezat, juga dapat dijadikan mentega, keju, dan
lain- lain”. Artinya pada saat itu masyarakat Arab telah melakukan pengembangan
8
9

Kementrian agama RI, Al-Qura’an dan tafsirnya (Jakarta, Lentera Abadi, 2010), 486.
Ibid 484

[13]

produksi yang berawal dari bahan dasar susu kemudian mereka

mengolahnya

sehingga dapat berubah wujud menjadi keju dan mentega.
Kemudian pada tafsiran “Bulu atau rambutnya dapat dijadikan untuk pakaian,
penghangat tubuh dan lain sebagainya” yang dapat berarti masyarakat Arab
melakukan pengembangan yang bersifat perindustrian, dimana bulu atau rambut
binatang ternak (domba) di produksi yang melewati beberapa vase, seperti
pemintalan, penenunan dan sampai pada proses akhir menjadi barang jadi yang
mempunyai manfaat yang lebih besar.
Sama hal nya dengan produksi daging binatang ternak tersebut yang
dimanfaatakan untuk di makan sebagian atau di awetkan di dalam kaleng. Kemudian
selain susu, bulu atau rambut dan dagingnya, binatang ternak ini juga di manfaatkan
tenaganya sebagai alat transfortasi. Menjadikannya sebagai kenaraan dalam
perjalanan dan berbagai manfaat lain.10 Hewan ternak angkutan di darat,
sebagaimana kapal untuk angkutan laut.11
Sementara kegiatan produksi yang bersangkutan dengan ekonomi islam dapat
kita baca pada penelasan di bawah ini
Industri keuangan memegang peranan penting dalam perekonomian suatu
negara. Kestabilan industri keuangan akan mendorong ekspansi ekonomi. Namun
ekspansi ekonomi diharapkan tidak hanya untuk mengejar pertumbuhan semata,
namun juga memiliki ekses ke masyarakat berupa perluasan kesempatan kerja dan
penurunan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka industri keuangan
10
11

Ibid 485
Ibid 486

[14]

perlu didorong ke arah pengembangan sektor riel yang pro job dan pro poor, seperti
usaha kecil dan menengah, masyarakat berpendapatan rendah, dan kelompok
marginal lainnya.12
Salah satu produk perbankan syariah yang menyentuh para pelaku UMKM
adalah kredit usaha rakyat (KUR).Hampir semua bank konvensional yang memiliki
produk syariah bergerak di produk ini, seperti beberapa di antaranya Kredit Mikro
BRI Syariah, KUR Syariah Mandiri, KUR BNI Syariah, KUR Bank Jatim Syariah,
dan KUR Bank Nagari Syariah.
Dari uraian diatas menujukkan bahwa bank syariah sudah mulai melirik
untuk mengambil bagian dalam memberikan pembiayaan pada sekrot riil khususnya
UMKM, yang menjadi maslah dibutuhkan desain produk yang tepat dalam
melakukan pembiayaan terhadap UMKM, kita ketahui bahwa pengusaha UMKM
masih sulit dalam akses pembiaayan perbankan syariah. Bank syariah punya produk
pembiayaan dengan aka NUC yang menggunakan sistem bagi hasil.Produk ini
menjadi identitas perbankan syariah sebagai bank bagi hasil bukan bank jual beli,
maka seharusnya bank syariah menggunakan akad NUC dalam memberikan
pembiayaan UMKM.13

12

WATI, Erna. Keuangan Inklusif Bank Umum Syariah Dalam Mendukung Usaha Mikro Kecil dan
Menengah. AL-FALAH : Journal of Islamic Economics, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 1-18, dec. 2016. ISSN 25483102. Available at: . Date
accessed: 20 apr. 2017.
13
TRIMULATO, Trimulato. Potensi Pengembangan Produk Pembiayaan Natural Uncertainty Contract
(NUC) Di Bank Syariah Terhadap Sektor Ril UMKM. AL-FALAH : Journal of Islamic Economics, [S.l.], v.
1, n. 1, p. 19-45, dec. 2016. ISSN 2548-3102. Available at:
. Date accessed: 20 apr. 2017.

[15]

BAB III PENUTUP
A.

Kesimpulan
Ayat 5-8 surat An-Nahl berbicara tentang nikmat yang diberikan Allah kepada

manusia. Nikmat itu berupa berbagai manfaat dari hewan ternak diantaranya sebagai
makanan, menghasilkan minuman, perhiasan, dan alat trasfortasi. Nikmat itu harus
disyukuri oleh manusia dengan memanfaatkanya sebaik mungkin sesuai dengan yang
disyariatkan dalam Al-Qur’an.
Kandungan ayat 5-8 surat An Nahl mengandung arti bahwa Allah telah
memberikan berbagai nikmat untuk manusia dari hasil ciptaan-Nya diantaranya
diciptakannya hewan ternak yang mempunyai berbagai manfaat dan fungsi bagi
kehidupan manusia. Binatang ternak yang dimaksudkan diatas ditundukan Allah bagi
manusia untuk dimakan, ditunggangi, dan dijadikan perhiasan. Dengan ini segala
yang diciptakan Allah untuk manusia merupakan sumber daya yang harus
dimanfaatkan dan dimakmurkan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Allah Swt. menyebutkan nikmat yang Dia limpahkan kepada hamba-hambaNya, antara lain Dia menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu keledai, kuda
dan bagal, seperti yang telah dirinci di dalam surat Al-An’am sampai dengan frimanNya, “Samaniyata azwaj” (delapan ekor ternak yang berpasang-pasangan). Allah pun
telah menjadikan pada binatang-binatang ternak itu berbagai manfaat dan kegunaan
buat mereka, yaitu bulunya mereka jadikan pakaian dan hamparan, air susunya
mereka minum, dan anak-anaknya mereka makan, serta pandangan yang indah pada
ternak mereka sebagai perhiasan buat mereka.

[16]

B. Daftar Pustaka
 Vizon, Hardi, Tafsir Ayat- ayat Ekonomi, Curup: Lp2 STAIN, 2015
 H. Anwar Abu Bakar,L.C, Al-Qur’an Dan Terjemahanya, Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2009
 Dr. Mardani, Ayat-ayat dan Hadits Ekonomi Syari’ah. Jakarta:

PT.Raja

Grafindo. 2012.
 Al-Maragi, Ahmad Mustafa, Terjrmahan Tafsir Al-Maragi, Semarang: Toha
Putra, 1993.
 Kementrian

Agama

RI,

Al-Qur’an

dan

Tafsirnya

(Edisi

yang

Disempurnakan), Jakarta: Lentera Abadi, 2010
 TRIMULATO, Trimulato. Potensi Pengembangan Produk Pembiayaan
Natural Uncertainty Contract (NUC) Di Bank Syariah Terhadap Sektor Ril
UMKM. AL-FALAH : Journal of Islamic Economics, [S.l.], v. 1, n. 1, p.
19-45, dec. 2016.
 WATI, Erna. Keuangan Inklusif Bank Umum Syariah Dalam Mendukung
Usaha Mikro Kecil dan Menengah. AL-FALAH : Journal of Islamic
Economics, [S.l.], v. 1, n. 1, p. 1-18, dec. 2016.

[17]