Eksperimentasi Pendekatan Pembelajaran M (2)
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK
(PMR) DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA MATERI
SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF
SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KABUPATEN PACITAN.
Aji Permana Putra1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada materi keliling dan luas segitiga dan segiempat: (1)
prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik antara pendekatan PMR, open ended atau
mekanistis, (2) prestasi belajar yang lebih baik antara siswa dengan gaya kognitif field dependent atau
field independent, (3) dari masing-masing gaya kognitif prestasi belajar matematika siswa yang lebih
baik dengan pendekatan PMR, pendekatan open ended atau pendekatan mekanistis, (4) dari masingmasing pendekatan pembelajaran prestasi belajar yang lebih baik siswa dengan dengan gaya kognitif
field dependent atau field independent. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan
desain faktorial 2x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten
Pacitan tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 43 sekolah. Sampel diambil dengan teknik stratified
cluster random sampling, terpilih SMP N 1 Tegalombo, SMP N 2 Pacitan, SMP N 2 Arjosari dengan
sampel sejumlah 238 siswa. Uji prasyarat meliputi uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan
uji homogenitas variansi menggunakan metode Bartlett, uji anava dengan uji F (Fisher) dan uji lanjut
pasca anava dengan metode Scheffe’. Taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: (1)
Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) memberikan prestasi belajar matematika
siswa lebih baik dibandingkan pendekatan pembelajaran open ended dan pendekatan pembelajaran
mekanistis, serta pendekatan pembelajaran open ended memberikan prestasi belajar matematika siswa
lebih baik dibandingkan pendekatan pembelajaran mekanistis. (2) Prestasi belajar matematika siswa
dengan gaya kognitif field independent lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa
dengan gaya kognitif field dependent. (3) Pada masing-masing gaya kognitif, pendekatan PMR
memberikan prestasi belajar matematika siswa lebih baik dibanding pendekatan open ended dan
pendekatan mekanistis, serta pendekatan pembelajaran open ended memberikan prestasi belajar
matematika siswa lebih baik dibanding pendekatan mekanistis. (4) Pada masing-masing pendekatan
pembelajaran, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya kognitif field independent lebih baik
dibandingkan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya kognitif field dependent.
Kata kunci: Field Dependent, Field Independent, Mekanistis, Open Ended, PMR.
1
Aji Permana Putra, Dosen Prodi Pendidikan Matematika – STKIP Bina Bangsa Meulaboh
ISSN 2355-0074
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 1
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
PENDAHULUAN
seluruh Indonesia tak terkecuali di Kabupaten
Pacitan, Jawa Timur. Dari hasil UNAS 2012,
Pendidikan
manusia
merupakan
untuk
maju
modal
dan
utama
berkembang.
Anggaran 20% APBN untuk pendidikan yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor
Tahun
2003
tentang
Sistem
20
Pendidikan
Nasional merupakan bukti bahwa negara
menginginkan sumber daya manusianya dapat
maju dan bersaing dengan bangsa lain.
Kemajuan zaman merupakan sesuatu hal yang
rerata nilai matematika yang diperoleh 7,06
masih di bawah rerata mata pelajaran yang lain
yaitu Bahasa Indonesia 8,16 dan IPA 7,17.
Dillihat dari daya serap materi pokok yang
diujikan dalam UNAS 2012, materi pokok
yang paling rendah daya serapnya untuk
Kabupaten Pacitan adalah materi pokok
bangun datar dengan presentase sebesar 44,07
% (Aplikasi PAMER 2012).
tidak bisa terelakkan, bidang yang ikut
berperan salah satunya adalah matematika.
Peran
matematika
perkembangan ilmu
dalam
memacu
pengetahuan,
terlihat
dengan adannya penemuan-penemuan baru di
bidang kedokteran, biologi, kimia, fisika,
teknik, ekonomi dan telekomunikasi yang sarat
dengan perhitungan matematis.
Prestasi
matematika
Indonesia dalam kancah internasional masih
sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat
pada Programme For International Student
Assesment (PISA) 2006, Indonesia berada
pada posisi 50 dari 57 dan pada 2009 melorot
menjadi 61 dari 65 negara peserta (Ariadi
Wijaya 2012). Kesimpulan PISA tersebut
sejalan dengan hasil Ujian Akhir Nasional
(UAN) untuk SMP/MTs tahun 2011/2012
dimana terdapat 212477 siswa yang mendapat
nilai matematika di bawah 5,5.
Kenyataan
siswa
matematika
kualitas
memberi
prestasi
indikasi
adanya
kekurangsesuaian dalam proses pembelajaran
matematika selama ini. Informasi dari guru
matematika
di
Kabupaten
Pacitan
menyebutkan bahwa: (1) metode pembelajaran
yang digunakan kebanyakan masih bersifat
lemah
memahami bahwa kerjasama antar siswa
sangat diperlukan, (2) siswa jarang bertanya
apabila ada bagian dari materi yang belum
dipahami, hanya siswa-siswa tergolong pandai
saja
yang sesekali
cenderung
takut
bertanya,
dan
enggan
(3)
siswa
menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru, (4)
banyak siswa yang belum memahami materimateri prasyarat sebelumnya.
Menurut M. Nur & Prima Wikandari
(2000) salah satu prinsip paling penting
psikologi pendidikan adalah guru tidak dapat
hanya semata-mata memberikan pengetahuan
dalam
kepada siswa, tetapi siswa harus membangun
penguasaan matematika memang merata di
ISSN 2355-0074
belajar
langsung (mekanistis) meski sebenarnya sudah
Pada kenyataannya, ada hal yang belum
menggembirakan.
Rendahnya
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 2
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Guru
Banyak jenis karakteristik yang dimiliki oleh
dapat membantu proses tersebut, dengan cara
siswa salah satu contoh adalah karakteristik
mengajar yang menjadikan informasi menjadi
gaya kognitif. Witkin (S. Nasution 2003)
sangat bermakna dan sangat relevan bagi
menyatakan bahwa gaya kognitif adalah
siswa. Cara yang dapat digunakan guru salah
karakteristik kognitif yang berfungsi untuk
satunya
dengan
mengungkapkan keseluruhan perseptual dan
kepada
siswa
memberikan
untuk
kesempatan
menemukan
atau
aktivitas intelektual dalam konsisten yang
menerapkan sendiri ide-ide, dan mengajak
tinggi
siswa agar secara sadar menggunakan strategi-
Selanjutnya Messick (S. Nasution 2003)
strategi mereka sendiri untuk belajar.
mengungkapkan gaya kognitif menunjukkan
Mencermati
tersebut,
perlu
masalah
dan
pendapat
dipertimbangkan alternatif
pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa
gaya
dengan
khas
cara
seseorang
yang
menyebar.
dalam
merasakan,
mengingat, berpikir dan memecahkan soal.
Berdasarkan
uraian
tersebut,
tujuan
dan memperhatikan keterkaitan konsep-konsep
penelitian ini untuk mengetahui pada materi
matematika dengan pengalaman anak dalam
keliling dan luas segitiga dan segiempat: (1)
kehidupan
rangka
manakah yang menghasilkan prestasi belajar
memudahkan siswa dalam memahami materi.
matematika lebih baik, pendekatan PMR,
Salah satu pembelajaran matematika yang
pendekatan open ended atau
berorientasi pada penerapan matematika dalam
mekanistis. (2) manakah yang mempunyai
kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran
prestasi belajar matematika lebih baik, siswa
matematika realistik. Pembelajaran ini dikenal
dengan gaya kognitif field dependent atau field
sebagai
Education
independent. (3) pada masing-masing gaya
(RME) atau Pendidikan Matematika Realistik
kognitif siswa, manakah yang menghasilkan
yang secara operasional di Indonesia disebut
prestasi belajar matematika siswa yang lebih
Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia
baik, pendekatan PMR, pendekatan open
(PMRI) telah dikembangkan dan dicobakan di
ended atau pendekatan mekanistis. (4) pada
Belanda selama kurang lebih 33 tahun (mulai
masing-masing
tahun 1970) dan telah memperoleh hasil yang
manakah yang mempunyai prestasi belajar
menggembirakan. Selain itu terdapat pula
matematika lebih baik, siswa dengan gaya
alternatif pembelajaran yang mengajak siswa
kognitif field dependent atau field independent.
berpikir kreatif menyelesaikan soal dengan
METODE PENELITIAN
sehari-hari
Realistic
dalam
Mathematics
pendekatan
pendekatan
pembelajaran,
berbagai cara atau dikenal dengan istilah
pembelajaran open ended.
Di
samping
Penelitian
merupakan
penelitian
proses,
eksperimental semu dengan desain faktorial
apabila
3×2. Populasinya adalah seluruh siswa kelas
karakteristik siswa juga ikut diperhatikan.
VII SMP Negeri se-Kabupaten Pacitan tahun
pembelajaran
ISSN 2355-0074
juga
memperhatikan
ini
akan
efektif
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 3
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
pelajaran 2012/2013. Sampel penelitian terdiri
yang
dari 238 siswa yang diambil dari SMP N 1
kesesuaian bahasa saja.
Tegalombo, SMP N 2 Pacitan dan SMP N 2
dilakukan
Uji
hanya
keseimbangan
mengacu
dilakukan
pada
dengan
Arjosari. Pada penelitian ini pengumpulan data
menggunakan anava satu jalan dengan sel tak
menggunakan metode tes untuk prestasi
sama yang sebelumnya telah dilakukan uji
belajar matematika siswa dan gaya kognitif
prasyarat. Uji prasyarat meliputi uji normalitas
siswa.
dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas
Data kemampuan awal diperoleh dari
variansi dengan metode Bartlett. Uji hipotesis
dokumen nilai ujian semester gasal tahun
penelitian dilakukan dengan menggunakan
pelajaran 2012/2013. Data ini digunakan untuk
analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
menguji
keseimbangan
rerata
populasi
eksperimen I, eksperimen II, dan kontrol.
Data prestasi belajar diperoleh melalui tes
prestasi belajar
matematika
pada
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
materi
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih
keliling dan luas segitiga dan segi empat. Soal
tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda,
dahulu
setiap butir soal mempunyai empat alternatif
homogenitas terhadap data kemampuan awal.
jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1
Dari hasil uji prasyarat tersebut didapat bahwa
dan jawaban yang salah memperoleh skor 0.
sampel berasal dari populasi berdistribusi
Validitas instrumen tes prestasi belajar dalam
normal
penelitian ini menggunakan validitas isi.
homogen.
Untuk mengetahui daya beda suatu butir soal
menggunakan analisis variansi satu jalan
digunakan rumus korelasi momen produk Karl
dengan sel tak sama diperoleh F obs = 3,0300
Pearson. Tingkat kesukaran soal dihitung
dan
dengan perbandingan antara subjek yang
memperhatikan DK = {F| F > 3,0342} maka
menjawab benar dengan banyak seluruh
F obs
subjek. Sedang reliabilitas instrumen tes
bahwa sampel eksperimen I, II dan kontrol
dihitung menggunakan rumus Kuder dan
berasal
Richardson. Dari hasil uji coba 35 butir soal
kemampuan awal sama.
terdapat 25 soal yang memenuhi kriteria yang
dilakukan
dan
F 0,05;2;235
belajar.
disebutkan
keseimbangan
3,0342.
Dengan
diterima. Hal ini berarti
populasi
yang
mempunyai
mendapat
perlakuan
sebelumnya.
sebagaimana
Adapun
dalam
pelaksanaannya tedapat 9 orang siswa yang
Group
tidak bisa ikut dalam tes sehingga anggota
Embedded Figure Test (GEFT). Dikarenakan
sampel menjadi 229 siswa. Selanjutnya hasil
GEFT merupakan instrumen baku. Validasi
tes prestasi digunakan untuk uji hipotesis yang
tes
ISSN 2355-0074
dengan
siswa
populasi
diperoleh
melalui
kognitif
=
dan
Tes prestasi diberikan kepada siswa
setelah
gaya
uji
DK maka H0
dari
normalitas
variansi-variansi
Hasil
untuk selanjutnya digunakan untuk tes prestasi
Data
uji
instrumen
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 4
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat. Uji
Berdasarkan uji prasyarat didapat bahwa
prasyarat meliputi uji normalitas terhadap data
sampel berasal dari populasi berdistribusi
tes
normal
prestasi
pada
sampel
pendekatan
pembelajaran dan gaya kognitif siswa serta uji
homogenitas
variansi
pembelajaran
dan
pada
gaya
variansi-variansi
populasi
homogen.
pendekatan
kognitif
dan
Hasil uji hipotesis terangkum dalam
siswa.
Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber
JK
Pendekatan
dK
RK
F obs
F tab
Keputusan
19780,20342 2
9890,1017
33,4677
3,0363
H0 ditolak
Gaya Kognitif (B)
5240,9027
1
5240,9027
17,7350
3,8835
H0 ditolak
Interaksi
1040,3166
2
520,1583
1,7602
3,0363
H0 diterima
Pembelajaran (A)
Galat
(AB)
(G)
Total
65899,1454 223 295,5119
91960,5681 228
Berdasar Tabel 1 H0A dan H0B ditolak.
pengaruh masing-masing kategori, uji lanjut
Karena pendekatan pembelajaran terdiri atas
yang dipakai menggunakan metode Sceffe’.
tiga kategori maka perlu dilakukan uji lanjut
Adapun rerata masing-masing kategori dapat
pasca anava untuk mengetahui perbedaan
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Rerata Tes Prestasi Belajar
Pendekatan
Gaya Kognitif (B)
Rerata Marginal
Pembelajaran (A)
FD (a1)
FI(a2)
PMR
(b1)
67,2800
82,1000
72,8375
Open Ended (b2)
51,9322
65,4737
55,2308
Mekanistis
47,2593
51,2941
48,2254
54,9448
69,3788
(b3)
Rerata marginal
Uji komparasi ganda antar baris dilakukan
untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang
Hasil perhitungan komparasi ganda antar baris
disajikan dalam Tabel 3.
diberikan dari ketiga pendekatan tersebut.
ISSN 2355-0074
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 5
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
Tabel 3. Hasil Komparasi Ganda Antar Baris
H0
1 2
1 3
2 3
F obs
2F (0,05;2;223)
Keputusan
41,4295
6,0727
H0 ditolak
77,1073
6,0727
H0 ditolak
6,1725
6,0727
H0 ditolak
antar baris diperoleh H0 1 2 ditolak,
hasil kerjanya di depan kelas. Berbeda dengan
yang berarti bahwa pendekatan PMR, dan
ada dua sesi dalam mengerjakan tugas yaitu
Setelah dilakukan uji komparasi ganda
open
ended
memberi
pengaruh berbeda
pendekatan open ended, dalam pelaksanaanya
mandiri
dan
kelompok.
Dalam
hal
matematika.
mengerjakan tugas mandiri setelah waktu yang
Selanjutnya dengan membandingkan rerata
diberikan habis tampak masih ada siswa
marginal pendekatan PMR yaitu 72,8375 dan
dengan jawaban kosong, kemudian yang
rerata marginal pendekatan open ended yaitu
terjadi
55,2308
berlangsung
terhadap
prestasi
belajar
diperoleh
kesimpulan
bahwa
siswa
tersebut
diskusi
bertanya
kelompok,
saat
sehingga
pendekatan PMR memberikan prestasi belajar
variasi jawaban yang berbeda tidak begitu
lebih
terlihat di dalam kelompok, jawaban berbeda
baik
dibandingkan
pendekatan
terlihat
pembelajaran open ended.
ketika
kelompok
lain
Realistik
mempresentasikan hasil kerjanya. Selain itu
(PMR) mengajak siswa memahami materi
hanya beberapa siswa yang berani meminta
melalui permasalahan yang timbul dalam
penjelasan
sehari-hari
permasalahan
Pembelajaran
Matematika
sehingga
siswa
mampu
kepada
yang
guru
apabila
belum
ada
dipahami,
mengkonstruksi pemahamannya. Selain itu
dimungkinkan karena materi yang disuguhkan
siswa juga dapat lebih aktif melakukan diskusi
masih dalam bentuk matematika
dan bekerjasama mengenai kesulitan yang
sehingga menuntut siswa mengerti kaitan
dihadapi dengan siswa yang lain dalam
dengan materi sebelumnya. Hal ini di duga
kelompoknya, hal ini tampak pada saat proses
menjadikan pendekatan PMR menghasilkan
pembelajaran berlangsung dimana diskusi
prestasi belajar matematika siswa lebih baik
yang terjadi sangat intensif dan peserta yang
dibandingkan pendekatan open ended.
formal
belum mengerti berani untuk bertanya tentang
H0 1 3 ditolak, yang berarti bahwa
hal yang belum dipahami baik kepada guru
pendekatan PMR dan pendekatan mekanistis
maupun pada teman dalam kelompoknya
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
karena materi yang dibahas berkaitan dengan
prestasi belajar siswa. Selanjutnya dengan
kehidupan sehari-hari. Siswa juga tampak
membandingkan rerata marginal pendekatan
antusias ketika teman yang lain mempresentasi
PMR yaitu 72,8375 dan rerata pendekatan
ISSN 2355-0074
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 6
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
mekanistis
48,2254
diperoleh kesimpulan
mengkomunikasikan
jawabannya
dengan
bahwa pendekatan PMR memberikan prestasi
siswa yang lain. Berbeda dengan pendekatan
belajar matematika lebih baik dibanding
mekanistis
pendekatan mekanistis. PMR menuntut siswa
bersifat satu arah, dominansi guru masih
untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
sangat kuat, hal ini menyebabkan siswa tidak
Di sisi lain, proses pembelajaran dengan
bisa
pendekatan mekanistis membuat siswa hanya
dihadapi secara leluasa. Terkait hal tersebut
menerima penjelasan dari guru, siswa selalu
maka prestasi belajar matematika dengan
mencatat setiap penjelasan yang diberikan
pendekatan open ended lebih baik daripada
tanpa
adanya
mengkomunikasikan
dimana
pembelajaran
mengkomunikasikan
masih
kesulitan
yang
kesempatan
untuk
pendekatan mekanistis. Kesimpulan tersebut
kesulitannya
dengan
diperkuat dengan penelitian (Al-Absi 2012)
siswa lain. Hal ini membuat siswa cenderung
yang
pasif
eksperimen (open ended) lebih baik daripada
dan membuat pembelajaran berkesan
monoton. Jika ada yang bertanya maka hanya
menyatakan
bahwa
hasil
kelas
kelas kontrol (tradisional).
ditolak,
dengan
demikian
satu atau dua siswa yang tergolong pandai
H0B
saja. Oleh sebab itu nilai prestasi belajar
menandakan
matematika siswa dengan pendekatan PMR
dependent dan gaya kognitif field independent
lebih baik daripada pendekatan mekanistis.
mempunyai prestasi belajar matematika yang
Hasil ini sejalan dengan penelitian (Uzel dan
tidak sama. Karena gaya kognitif hanya terdiri
Uyangor
dari
2006) yang menyatakan bahwa
dua
bahwa
variabel
gaya
kognitif
maka
cukup
field
dengan
pendekatan PMR memberi prestasi lebih baik
membandingkan
dibanding
masing. Dengan melihat reratanya,
pembelajaran
tradisional
(mekanistis).
H0 2 3 ditolak, yang berarti bahwa
pendekatan open
ended
dan pendekatan
dependent
independent
disimpulkan
rerata
sebesar
54,9448
sebesar
bahwa
marginal
dan
69,3788
field
masingfield
field
dapat
independent
mekanistis memberikan pengaruh berbeda.
mempunyai prestasi belajar matematika lebih
Selanjutnya dengan melihat rerata marginalnya
baik dibandingkan field dependent. Hal ini
pendekatan open ended sebesar 55,2308 dan
terjadi karena siswa dengan gaya kognitif field
pendekatan mekanistis yaitu 48,2254 diperoleh
independent lebih dominan dalam setiap
kesimpulan bahwa pendekatan open ended
diskusi kelompok dan lebih berani meminta
memberikan
belajar
matematika
penjelasan dari guru dibandingkan siswa
dibanding
pendekatan
dengan gaya kognitif field dependent. Selain
mekanistis. Dalam pendekatan open ended
itu ketika guru menjawab pertanyaan, siswa
penyelesaian
dengan gaya kognitif field independent melalui
sisiwa
prestasi
lebih baik
mandiri
dan
diberikan
ISSN 2355-0074
masalah
diselesaikan secara
kelompok
sehingga
kesempatan
siswa
komunikasi yang terjadi terlihat lebih mudah
untuk
menerima
dibanding siswa dengan gaya
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 7
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
kognitif field dependent. Hal ini selaras
teman lainnya sehingga semua siswa dapat
dengan
memahami
penelitian
yang
dilakukan
oleh
materi
serta
mudah
dalam
Maghsudi (2007) dan Khodadady (2012) yang
mengingat dan memahami konsep matematika
menyatakan field independent lebih unggul
karena dengan pendekatan PMR dikaitkan
daripada field dependent.
dengan kehidupan sehari-hari. Di lain pihak
H0AB diterima, yang berarti bahwa tidak
terdapat
interaksi
antara
dalam
pendekatan
open
siswa
ended
pendekatan
mengerjakan tugas mandiri, setelah waktu
pembelajaran dan gaya kognitif terhadap
yang diberikan habis tampak masih ada siswa
prestasi belajar siswa. Dengan demikian pada
dengan jawaban kosong, kemudian yang
pendekatan PMR, pendekatan open ended dan
terjadi
pendekatan
berlangsung
mekanistis,
prestasi
belajar
siswa
tersebut
diskusi
bertanya
kelompok,
saat
sehingga
matematika siswa dengan gaya kognitif field
variasi jawaban yang berbeda tidak begitu
independent lebih baik dibanding prestasi
terlihat di dalam kelompok, jawaban berbeda
belajar matematika siswa dengan gaya kognitif
terlihat
field dependent. Hal ini terjadi karena siswa
mempresentasikan hasil kerjanya. Selain itu
dengan gaya kognitif field independent lebih
hanya beberapa siswa yang berani meminta
dominan dalam setiap diskusi kelompok dan
penjelasan
lebih berani meminta penjelasan dari guru
permasalahan
dibandingkan siswa dengan gaya kognitif field
dimungkinkan karena materi yang disuguhkan
dependent. Selain itu ketika guru menjawab
masih dalam bentuk matematika
pertanyaan, siswa dengan gaya kognitif field
sehingga menuntut siswa mengerti kaitan
independent terlihat lebih mudah menerima
dengan materi sebelumnya. Dibandingkan dua
dibanding siswa dengan gaya kognitif field
pendekatan
dependent. Oleh karena itu siswa yang
pembelajaran dengan pendekatan mekanistis
mempunyai gaya kognitif field independent
membuat siswa hanya menerima penjelasan
lebih baik prestasi belajar matematikanya
dari guru, siswa selalu mencatat setiap
daripada siswa dengan gaya kognitif field
penjelasan yang diberikan tanpa adanya
dependent di setiap pendekatan pembelajaran.
kesempatan
Selain itu, pada masing-masing gaya
ketika
kelompok
kepada
guru
yang
apabila
belum
pembelajaran
untuk
lain
ada
dipahami,
di
formal
atas,
mengkomunikasikan
kesulitannya dengan siswa lain. Membuat
kognitif siswa, pendekatan PMR memberikan
siswa
prestasi belajar matematika siswa yang lebih
pembelajaran berkesan monoton. Jika ada
baik
pendekatan
yang bertanya maka hanya satu atau dua siswa
pembelajaran open ended dan keduanya lebih
yang tergolong pandai saja. Dari uraian
baik dibandingkan pendekatan mekanistis. Hal
tersebut diduga mendasari bahwa pendekatan
ini disebabkan karena dengan pendekatan
PMR
PMR siswa bisa saling berdiskusi dengan
matematika siswa lebih baik dibandingkan
dibanding
ISSN 2355-0074
dengan
cenderung
pasif
menghasilkan
dan
prestasi
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 8
membuat
belajar
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
pendekatan open ended dan mekanistis serta
belajar matematika siswa dengan gaya kognitif
keduanya lebih baik daripada pendekatan
field dependent.
mekanistis.
Berdasar simpulan tersebut, khususnya
pada materi keliling dan luas segitiga dan
segiempat,
SIMPULAN DAN SARAN
inovasi
pembelajaran
dapat
Berdasarkan hasil analisis data dan
dilakukan dengan menerapkan pendekatan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pada
PMR dan open ended. Selain mengajak siswa
siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten
menjadi aktif dalam proses pembelajaran,
Pacitan, khususnya pada materi keliling dan
secara empiris juga menghasilkan prestasi
luas segitiga dan segiempat, pendekatan PMR
belajar matematika siswa yang lebih baik
memberikan prestasi belajar matematika siswa
dibandingkan pendekatan mekanistis.
lebih baik dibandingkan pendekatan open
serta
kognitif siswa ikut mempengaruhi prestasi
pendekatan open ended memberikan prestasi
belajar. Diharapkan diperoleh pendekatan
belajar matematika siswa lebih baik dibanding
pembelajaran yang efektif untuk diterapkan
pendekatan
belajar
pada siswa khususnya yang memiliki gaya
matematika siswa dengan gaya kognitif field
kognitif field dependent dimana prestasi
independent lebih baik dibandingkan prestasi
belajar
belajar matematika siswa dengan gaya kognitif
independent. Oleh karena itu disarankan
field dependent. Pada siswa dengan gaya
kepada
kognitif field independent dan field dependent,
mengembangkan penelitian sejenis untuk lebih
pendekatan PMR memberikan prestasi belajar
memperhatikan kebutuhan siswa dengan gaya
matematika
dibandingkan
kognitif field dependent dengan penekanan
dan pendekatan
aspek tutor sebaya, dimana siswa yang sudah
mekanistis serta pendekatan open ended
paham diharuskan membantu siswa lain yang
memberikan prestasi belajar matematika siswa
masih
yang
diperoleh kerjasama yang baik dalam proses
ended
dan pendekatan
mekanistis.
lebih
pendekatan open
lebih
baik
mekanistis,
Dalam kegiatan pembelajaran, gaya
Prestasi
baik
ended
dibanding
pendekatan
mekanistis. Pada pendekatan PMR, open
ended
dan
mekanistis,
prestasi
belajar
matematika
peniliti
mengalami
belum
lain
sebaik
yang
kesulitan.
field
ingin
Harapannya
pembelajaran sehingga
baik
pada
dengan
field
independent
gaya
kognitif
siswa
matematika siswa dengan gaya kognitif field
maupun field dependent dapat memperoleh
independent lebih baik dibandingkan prestasi
prestasi
ISSN 2355-0074
belajar
yang
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 9
optimal.
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
DAFTAR PUSTAKA
Al-Absi, M. 2012.”The Effect of Open-ended Tasks –as an assessment tool- on Fourth Graders’
Mathematics Achievement, and Assessing Students Perspectives about it”. Jordan Journal
of Educational Sciences, 9 (3): 345-351.
Ariadi Wijaya. 2012. Pendidikan Matematika Realistik, (Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran
Matematika). Yogyakarta. Graha Ilmu.
Khodadady, E. 2012. “Field-Dependence/Independence Cognitive Style and Performance on the
IELTS Listening Comprehension”. International Journal of Linguistics, 4 (3): 622-635.
Maghsudi, M. 2007. “The Interaction Between Field Dependent/ Independent Learning Styles and
Learners’ Linguality in Third Language Acquisition”. University of Mysore: 1-23.
M. Nur & Prima Wikandari.2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis
Dalam Pengajaran, Edisi 3. Pusat Studi MIPA. Universitas Negeri Surabaya.
S. Nasution. 2003. Berbagai pendekatan dalam proses belajar & mengajar . Jakarta: PT. Bumi
Akasara.
Uzel, D. and Uyangor S. M. 2006. “Attitudes of 7th Class Students Toward Mathematics in Realistic
Mathematics Education”. International Mathematical Forum, 1 (39) : 1951-1959.
ISSN 2355-0074
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 10
EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK
(PMR) DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDED PADA MATERI
SEGITIGA DAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF
SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KABUPATEN PACITAN.
Aji Permana Putra1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada materi keliling dan luas segitiga dan segiempat: (1)
prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik antara pendekatan PMR, open ended atau
mekanistis, (2) prestasi belajar yang lebih baik antara siswa dengan gaya kognitif field dependent atau
field independent, (3) dari masing-masing gaya kognitif prestasi belajar matematika siswa yang lebih
baik dengan pendekatan PMR, pendekatan open ended atau pendekatan mekanistis, (4) dari masingmasing pendekatan pembelajaran prestasi belajar yang lebih baik siswa dengan dengan gaya kognitif
field dependent atau field independent. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu dengan
desain faktorial 2x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten
Pacitan tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 43 sekolah. Sampel diambil dengan teknik stratified
cluster random sampling, terpilih SMP N 1 Tegalombo, SMP N 2 Pacitan, SMP N 2 Arjosari dengan
sampel sejumlah 238 siswa. Uji prasyarat meliputi uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan
uji homogenitas variansi menggunakan metode Bartlett, uji anava dengan uji F (Fisher) dan uji lanjut
pasca anava dengan metode Scheffe’. Taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: (1)
Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) memberikan prestasi belajar matematika
siswa lebih baik dibandingkan pendekatan pembelajaran open ended dan pendekatan pembelajaran
mekanistis, serta pendekatan pembelajaran open ended memberikan prestasi belajar matematika siswa
lebih baik dibandingkan pendekatan pembelajaran mekanistis. (2) Prestasi belajar matematika siswa
dengan gaya kognitif field independent lebih baik dibandingkan prestasi belajar matematika siswa
dengan gaya kognitif field dependent. (3) Pada masing-masing gaya kognitif, pendekatan PMR
memberikan prestasi belajar matematika siswa lebih baik dibanding pendekatan open ended dan
pendekatan mekanistis, serta pendekatan pembelajaran open ended memberikan prestasi belajar
matematika siswa lebih baik dibanding pendekatan mekanistis. (4) Pada masing-masing pendekatan
pembelajaran, prestasi belajar matematika siswa dengan gaya kognitif field independent lebih baik
dibandingkan prestasi belajar matematika siswa dengan gaya kognitif field dependent.
Kata kunci: Field Dependent, Field Independent, Mekanistis, Open Ended, PMR.
1
Aji Permana Putra, Dosen Prodi Pendidikan Matematika – STKIP Bina Bangsa Meulaboh
ISSN 2355-0074
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 1
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
PENDAHULUAN
seluruh Indonesia tak terkecuali di Kabupaten
Pacitan, Jawa Timur. Dari hasil UNAS 2012,
Pendidikan
manusia
merupakan
untuk
maju
modal
dan
utama
berkembang.
Anggaran 20% APBN untuk pendidikan yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor
Tahun
2003
tentang
Sistem
20
Pendidikan
Nasional merupakan bukti bahwa negara
menginginkan sumber daya manusianya dapat
maju dan bersaing dengan bangsa lain.
Kemajuan zaman merupakan sesuatu hal yang
rerata nilai matematika yang diperoleh 7,06
masih di bawah rerata mata pelajaran yang lain
yaitu Bahasa Indonesia 8,16 dan IPA 7,17.
Dillihat dari daya serap materi pokok yang
diujikan dalam UNAS 2012, materi pokok
yang paling rendah daya serapnya untuk
Kabupaten Pacitan adalah materi pokok
bangun datar dengan presentase sebesar 44,07
% (Aplikasi PAMER 2012).
tidak bisa terelakkan, bidang yang ikut
berperan salah satunya adalah matematika.
Peran
matematika
perkembangan ilmu
dalam
memacu
pengetahuan,
terlihat
dengan adannya penemuan-penemuan baru di
bidang kedokteran, biologi, kimia, fisika,
teknik, ekonomi dan telekomunikasi yang sarat
dengan perhitungan matematis.
Prestasi
matematika
Indonesia dalam kancah internasional masih
sangat memprihatinkan. Hal ini dapat dilihat
pada Programme For International Student
Assesment (PISA) 2006, Indonesia berada
pada posisi 50 dari 57 dan pada 2009 melorot
menjadi 61 dari 65 negara peserta (Ariadi
Wijaya 2012). Kesimpulan PISA tersebut
sejalan dengan hasil Ujian Akhir Nasional
(UAN) untuk SMP/MTs tahun 2011/2012
dimana terdapat 212477 siswa yang mendapat
nilai matematika di bawah 5,5.
Kenyataan
siswa
matematika
kualitas
memberi
prestasi
indikasi
adanya
kekurangsesuaian dalam proses pembelajaran
matematika selama ini. Informasi dari guru
matematika
di
Kabupaten
Pacitan
menyebutkan bahwa: (1) metode pembelajaran
yang digunakan kebanyakan masih bersifat
lemah
memahami bahwa kerjasama antar siswa
sangat diperlukan, (2) siswa jarang bertanya
apabila ada bagian dari materi yang belum
dipahami, hanya siswa-siswa tergolong pandai
saja
yang sesekali
cenderung
takut
bertanya,
dan
enggan
(3)
siswa
menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru, (4)
banyak siswa yang belum memahami materimateri prasyarat sebelumnya.
Menurut M. Nur & Prima Wikandari
(2000) salah satu prinsip paling penting
psikologi pendidikan adalah guru tidak dapat
hanya semata-mata memberikan pengetahuan
dalam
kepada siswa, tetapi siswa harus membangun
penguasaan matematika memang merata di
ISSN 2355-0074
belajar
langsung (mekanistis) meski sebenarnya sudah
Pada kenyataannya, ada hal yang belum
menggembirakan.
Rendahnya
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 2
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
pengetahuan di dalam benaknya sendiri. Guru
Banyak jenis karakteristik yang dimiliki oleh
dapat membantu proses tersebut, dengan cara
siswa salah satu contoh adalah karakteristik
mengajar yang menjadikan informasi menjadi
gaya kognitif. Witkin (S. Nasution 2003)
sangat bermakna dan sangat relevan bagi
menyatakan bahwa gaya kognitif adalah
siswa. Cara yang dapat digunakan guru salah
karakteristik kognitif yang berfungsi untuk
satunya
dengan
mengungkapkan keseluruhan perseptual dan
kepada
siswa
memberikan
untuk
kesempatan
menemukan
atau
aktivitas intelektual dalam konsisten yang
menerapkan sendiri ide-ide, dan mengajak
tinggi
siswa agar secara sadar menggunakan strategi-
Selanjutnya Messick (S. Nasution 2003)
strategi mereka sendiri untuk belajar.
mengungkapkan gaya kognitif menunjukkan
Mencermati
tersebut,
perlu
masalah
dan
pendapat
dipertimbangkan alternatif
pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa
gaya
dengan
khas
cara
seseorang
yang
menyebar.
dalam
merasakan,
mengingat, berpikir dan memecahkan soal.
Berdasarkan
uraian
tersebut,
tujuan
dan memperhatikan keterkaitan konsep-konsep
penelitian ini untuk mengetahui pada materi
matematika dengan pengalaman anak dalam
keliling dan luas segitiga dan segiempat: (1)
kehidupan
rangka
manakah yang menghasilkan prestasi belajar
memudahkan siswa dalam memahami materi.
matematika lebih baik, pendekatan PMR,
Salah satu pembelajaran matematika yang
pendekatan open ended atau
berorientasi pada penerapan matematika dalam
mekanistis. (2) manakah yang mempunyai
kehidupan sehari-hari adalah pembelajaran
prestasi belajar matematika lebih baik, siswa
matematika realistik. Pembelajaran ini dikenal
dengan gaya kognitif field dependent atau field
sebagai
Education
independent. (3) pada masing-masing gaya
(RME) atau Pendidikan Matematika Realistik
kognitif siswa, manakah yang menghasilkan
yang secara operasional di Indonesia disebut
prestasi belajar matematika siswa yang lebih
Pembelajaran Matematika Realistik Indonesia
baik, pendekatan PMR, pendekatan open
(PMRI) telah dikembangkan dan dicobakan di
ended atau pendekatan mekanistis. (4) pada
Belanda selama kurang lebih 33 tahun (mulai
masing-masing
tahun 1970) dan telah memperoleh hasil yang
manakah yang mempunyai prestasi belajar
menggembirakan. Selain itu terdapat pula
matematika lebih baik, siswa dengan gaya
alternatif pembelajaran yang mengajak siswa
kognitif field dependent atau field independent.
berpikir kreatif menyelesaikan soal dengan
METODE PENELITIAN
sehari-hari
Realistic
dalam
Mathematics
pendekatan
pendekatan
pembelajaran,
berbagai cara atau dikenal dengan istilah
pembelajaran open ended.
Di
samping
Penelitian
merupakan
penelitian
proses,
eksperimental semu dengan desain faktorial
apabila
3×2. Populasinya adalah seluruh siswa kelas
karakteristik siswa juga ikut diperhatikan.
VII SMP Negeri se-Kabupaten Pacitan tahun
pembelajaran
ISSN 2355-0074
juga
memperhatikan
ini
akan
efektif
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 3
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
pelajaran 2012/2013. Sampel penelitian terdiri
yang
dari 238 siswa yang diambil dari SMP N 1
kesesuaian bahasa saja.
Tegalombo, SMP N 2 Pacitan dan SMP N 2
dilakukan
Uji
hanya
keseimbangan
mengacu
dilakukan
pada
dengan
Arjosari. Pada penelitian ini pengumpulan data
menggunakan anava satu jalan dengan sel tak
menggunakan metode tes untuk prestasi
sama yang sebelumnya telah dilakukan uji
belajar matematika siswa dan gaya kognitif
prasyarat. Uji prasyarat meliputi uji normalitas
siswa.
dengan metode Lilliefors dan uji homogenitas
Data kemampuan awal diperoleh dari
variansi dengan metode Bartlett. Uji hipotesis
dokumen nilai ujian semester gasal tahun
penelitian dilakukan dengan menggunakan
pelajaran 2012/2013. Data ini digunakan untuk
analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
menguji
keseimbangan
rerata
populasi
eksperimen I, eksperimen II, dan kontrol.
Data prestasi belajar diperoleh melalui tes
prestasi belajar
matematika
pada
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
materi
Sebelum penelitian dilakukan, terlebih
keliling dan luas segitiga dan segi empat. Soal
tes yang digunakan berbentuk pilihan ganda,
dahulu
setiap butir soal mempunyai empat alternatif
homogenitas terhadap data kemampuan awal.
jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1
Dari hasil uji prasyarat tersebut didapat bahwa
dan jawaban yang salah memperoleh skor 0.
sampel berasal dari populasi berdistribusi
Validitas instrumen tes prestasi belajar dalam
normal
penelitian ini menggunakan validitas isi.
homogen.
Untuk mengetahui daya beda suatu butir soal
menggunakan analisis variansi satu jalan
digunakan rumus korelasi momen produk Karl
dengan sel tak sama diperoleh F obs = 3,0300
Pearson. Tingkat kesukaran soal dihitung
dan
dengan perbandingan antara subjek yang
memperhatikan DK = {F| F > 3,0342} maka
menjawab benar dengan banyak seluruh
F obs
subjek. Sedang reliabilitas instrumen tes
bahwa sampel eksperimen I, II dan kontrol
dihitung menggunakan rumus Kuder dan
berasal
Richardson. Dari hasil uji coba 35 butir soal
kemampuan awal sama.
terdapat 25 soal yang memenuhi kriteria yang
dilakukan
dan
F 0,05;2;235
belajar.
disebutkan
keseimbangan
3,0342.
Dengan
diterima. Hal ini berarti
populasi
yang
mempunyai
mendapat
perlakuan
sebelumnya.
sebagaimana
Adapun
dalam
pelaksanaannya tedapat 9 orang siswa yang
Group
tidak bisa ikut dalam tes sehingga anggota
Embedded Figure Test (GEFT). Dikarenakan
sampel menjadi 229 siswa. Selanjutnya hasil
GEFT merupakan instrumen baku. Validasi
tes prestasi digunakan untuk uji hipotesis yang
tes
ISSN 2355-0074
dengan
siswa
populasi
diperoleh
melalui
kognitif
=
dan
Tes prestasi diberikan kepada siswa
setelah
gaya
uji
DK maka H0
dari
normalitas
variansi-variansi
Hasil
untuk selanjutnya digunakan untuk tes prestasi
Data
uji
instrumen
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 4
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat. Uji
Berdasarkan uji prasyarat didapat bahwa
prasyarat meliputi uji normalitas terhadap data
sampel berasal dari populasi berdistribusi
tes
normal
prestasi
pada
sampel
pendekatan
pembelajaran dan gaya kognitif siswa serta uji
homogenitas
variansi
pembelajaran
dan
pada
gaya
variansi-variansi
populasi
homogen.
pendekatan
kognitif
dan
Hasil uji hipotesis terangkum dalam
siswa.
Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber
JK
Pendekatan
dK
RK
F obs
F tab
Keputusan
19780,20342 2
9890,1017
33,4677
3,0363
H0 ditolak
Gaya Kognitif (B)
5240,9027
1
5240,9027
17,7350
3,8835
H0 ditolak
Interaksi
1040,3166
2
520,1583
1,7602
3,0363
H0 diterima
Pembelajaran (A)
Galat
(AB)
(G)
Total
65899,1454 223 295,5119
91960,5681 228
Berdasar Tabel 1 H0A dan H0B ditolak.
pengaruh masing-masing kategori, uji lanjut
Karena pendekatan pembelajaran terdiri atas
yang dipakai menggunakan metode Sceffe’.
tiga kategori maka perlu dilakukan uji lanjut
Adapun rerata masing-masing kategori dapat
pasca anava untuk mengetahui perbedaan
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Rerata Tes Prestasi Belajar
Pendekatan
Gaya Kognitif (B)
Rerata Marginal
Pembelajaran (A)
FD (a1)
FI(a2)
PMR
(b1)
67,2800
82,1000
72,8375
Open Ended (b2)
51,9322
65,4737
55,2308
Mekanistis
47,2593
51,2941
48,2254
54,9448
69,3788
(b3)
Rerata marginal
Uji komparasi ganda antar baris dilakukan
untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang
Hasil perhitungan komparasi ganda antar baris
disajikan dalam Tabel 3.
diberikan dari ketiga pendekatan tersebut.
ISSN 2355-0074
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 5
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
Tabel 3. Hasil Komparasi Ganda Antar Baris
H0
1 2
1 3
2 3
F obs
2F (0,05;2;223)
Keputusan
41,4295
6,0727
H0 ditolak
77,1073
6,0727
H0 ditolak
6,1725
6,0727
H0 ditolak
antar baris diperoleh H0 1 2 ditolak,
hasil kerjanya di depan kelas. Berbeda dengan
yang berarti bahwa pendekatan PMR, dan
ada dua sesi dalam mengerjakan tugas yaitu
Setelah dilakukan uji komparasi ganda
open
ended
memberi
pengaruh berbeda
pendekatan open ended, dalam pelaksanaanya
mandiri
dan
kelompok.
Dalam
hal
matematika.
mengerjakan tugas mandiri setelah waktu yang
Selanjutnya dengan membandingkan rerata
diberikan habis tampak masih ada siswa
marginal pendekatan PMR yaitu 72,8375 dan
dengan jawaban kosong, kemudian yang
rerata marginal pendekatan open ended yaitu
terjadi
55,2308
berlangsung
terhadap
prestasi
belajar
diperoleh
kesimpulan
bahwa
siswa
tersebut
diskusi
bertanya
kelompok,
saat
sehingga
pendekatan PMR memberikan prestasi belajar
variasi jawaban yang berbeda tidak begitu
lebih
terlihat di dalam kelompok, jawaban berbeda
baik
dibandingkan
pendekatan
terlihat
pembelajaran open ended.
ketika
kelompok
lain
Realistik
mempresentasikan hasil kerjanya. Selain itu
(PMR) mengajak siswa memahami materi
hanya beberapa siswa yang berani meminta
melalui permasalahan yang timbul dalam
penjelasan
sehari-hari
permasalahan
Pembelajaran
Matematika
sehingga
siswa
mampu
kepada
yang
guru
apabila
belum
ada
dipahami,
mengkonstruksi pemahamannya. Selain itu
dimungkinkan karena materi yang disuguhkan
siswa juga dapat lebih aktif melakukan diskusi
masih dalam bentuk matematika
dan bekerjasama mengenai kesulitan yang
sehingga menuntut siswa mengerti kaitan
dihadapi dengan siswa yang lain dalam
dengan materi sebelumnya. Hal ini di duga
kelompoknya, hal ini tampak pada saat proses
menjadikan pendekatan PMR menghasilkan
pembelajaran berlangsung dimana diskusi
prestasi belajar matematika siswa lebih baik
yang terjadi sangat intensif dan peserta yang
dibandingkan pendekatan open ended.
formal
belum mengerti berani untuk bertanya tentang
H0 1 3 ditolak, yang berarti bahwa
hal yang belum dipahami baik kepada guru
pendekatan PMR dan pendekatan mekanistis
maupun pada teman dalam kelompoknya
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
karena materi yang dibahas berkaitan dengan
prestasi belajar siswa. Selanjutnya dengan
kehidupan sehari-hari. Siswa juga tampak
membandingkan rerata marginal pendekatan
antusias ketika teman yang lain mempresentasi
PMR yaitu 72,8375 dan rerata pendekatan
ISSN 2355-0074
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 6
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
mekanistis
48,2254
diperoleh kesimpulan
mengkomunikasikan
jawabannya
dengan
bahwa pendekatan PMR memberikan prestasi
siswa yang lain. Berbeda dengan pendekatan
belajar matematika lebih baik dibanding
mekanistis
pendekatan mekanistis. PMR menuntut siswa
bersifat satu arah, dominansi guru masih
untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran.
sangat kuat, hal ini menyebabkan siswa tidak
Di sisi lain, proses pembelajaran dengan
bisa
pendekatan mekanistis membuat siswa hanya
dihadapi secara leluasa. Terkait hal tersebut
menerima penjelasan dari guru, siswa selalu
maka prestasi belajar matematika dengan
mencatat setiap penjelasan yang diberikan
pendekatan open ended lebih baik daripada
tanpa
adanya
mengkomunikasikan
dimana
pembelajaran
mengkomunikasikan
masih
kesulitan
yang
kesempatan
untuk
pendekatan mekanistis. Kesimpulan tersebut
kesulitannya
dengan
diperkuat dengan penelitian (Al-Absi 2012)
siswa lain. Hal ini membuat siswa cenderung
yang
pasif
eksperimen (open ended) lebih baik daripada
dan membuat pembelajaran berkesan
monoton. Jika ada yang bertanya maka hanya
menyatakan
bahwa
hasil
kelas
kelas kontrol (tradisional).
ditolak,
dengan
demikian
satu atau dua siswa yang tergolong pandai
H0B
saja. Oleh sebab itu nilai prestasi belajar
menandakan
matematika siswa dengan pendekatan PMR
dependent dan gaya kognitif field independent
lebih baik daripada pendekatan mekanistis.
mempunyai prestasi belajar matematika yang
Hasil ini sejalan dengan penelitian (Uzel dan
tidak sama. Karena gaya kognitif hanya terdiri
Uyangor
dari
2006) yang menyatakan bahwa
dua
bahwa
variabel
gaya
kognitif
maka
cukup
field
dengan
pendekatan PMR memberi prestasi lebih baik
membandingkan
dibanding
masing. Dengan melihat reratanya,
pembelajaran
tradisional
(mekanistis).
H0 2 3 ditolak, yang berarti bahwa
pendekatan open
ended
dan pendekatan
dependent
independent
disimpulkan
rerata
sebesar
54,9448
sebesar
bahwa
marginal
dan
69,3788
field
masingfield
field
dapat
independent
mekanistis memberikan pengaruh berbeda.
mempunyai prestasi belajar matematika lebih
Selanjutnya dengan melihat rerata marginalnya
baik dibandingkan field dependent. Hal ini
pendekatan open ended sebesar 55,2308 dan
terjadi karena siswa dengan gaya kognitif field
pendekatan mekanistis yaitu 48,2254 diperoleh
independent lebih dominan dalam setiap
kesimpulan bahwa pendekatan open ended
diskusi kelompok dan lebih berani meminta
memberikan
belajar
matematika
penjelasan dari guru dibandingkan siswa
dibanding
pendekatan
dengan gaya kognitif field dependent. Selain
mekanistis. Dalam pendekatan open ended
itu ketika guru menjawab pertanyaan, siswa
penyelesaian
dengan gaya kognitif field independent melalui
sisiwa
prestasi
lebih baik
mandiri
dan
diberikan
ISSN 2355-0074
masalah
diselesaikan secara
kelompok
sehingga
kesempatan
siswa
komunikasi yang terjadi terlihat lebih mudah
untuk
menerima
dibanding siswa dengan gaya
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 7
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
kognitif field dependent. Hal ini selaras
teman lainnya sehingga semua siswa dapat
dengan
memahami
penelitian
yang
dilakukan
oleh
materi
serta
mudah
dalam
Maghsudi (2007) dan Khodadady (2012) yang
mengingat dan memahami konsep matematika
menyatakan field independent lebih unggul
karena dengan pendekatan PMR dikaitkan
daripada field dependent.
dengan kehidupan sehari-hari. Di lain pihak
H0AB diterima, yang berarti bahwa tidak
terdapat
interaksi
antara
dalam
pendekatan
open
siswa
ended
pendekatan
mengerjakan tugas mandiri, setelah waktu
pembelajaran dan gaya kognitif terhadap
yang diberikan habis tampak masih ada siswa
prestasi belajar siswa. Dengan demikian pada
dengan jawaban kosong, kemudian yang
pendekatan PMR, pendekatan open ended dan
terjadi
pendekatan
berlangsung
mekanistis,
prestasi
belajar
siswa
tersebut
diskusi
bertanya
kelompok,
saat
sehingga
matematika siswa dengan gaya kognitif field
variasi jawaban yang berbeda tidak begitu
independent lebih baik dibanding prestasi
terlihat di dalam kelompok, jawaban berbeda
belajar matematika siswa dengan gaya kognitif
terlihat
field dependent. Hal ini terjadi karena siswa
mempresentasikan hasil kerjanya. Selain itu
dengan gaya kognitif field independent lebih
hanya beberapa siswa yang berani meminta
dominan dalam setiap diskusi kelompok dan
penjelasan
lebih berani meminta penjelasan dari guru
permasalahan
dibandingkan siswa dengan gaya kognitif field
dimungkinkan karena materi yang disuguhkan
dependent. Selain itu ketika guru menjawab
masih dalam bentuk matematika
pertanyaan, siswa dengan gaya kognitif field
sehingga menuntut siswa mengerti kaitan
independent terlihat lebih mudah menerima
dengan materi sebelumnya. Dibandingkan dua
dibanding siswa dengan gaya kognitif field
pendekatan
dependent. Oleh karena itu siswa yang
pembelajaran dengan pendekatan mekanistis
mempunyai gaya kognitif field independent
membuat siswa hanya menerima penjelasan
lebih baik prestasi belajar matematikanya
dari guru, siswa selalu mencatat setiap
daripada siswa dengan gaya kognitif field
penjelasan yang diberikan tanpa adanya
dependent di setiap pendekatan pembelajaran.
kesempatan
Selain itu, pada masing-masing gaya
ketika
kelompok
kepada
guru
yang
apabila
belum
pembelajaran
untuk
lain
ada
dipahami,
di
formal
atas,
mengkomunikasikan
kesulitannya dengan siswa lain. Membuat
kognitif siswa, pendekatan PMR memberikan
siswa
prestasi belajar matematika siswa yang lebih
pembelajaran berkesan monoton. Jika ada
baik
pendekatan
yang bertanya maka hanya satu atau dua siswa
pembelajaran open ended dan keduanya lebih
yang tergolong pandai saja. Dari uraian
baik dibandingkan pendekatan mekanistis. Hal
tersebut diduga mendasari bahwa pendekatan
ini disebabkan karena dengan pendekatan
PMR
PMR siswa bisa saling berdiskusi dengan
matematika siswa lebih baik dibandingkan
dibanding
ISSN 2355-0074
dengan
cenderung
pasif
menghasilkan
dan
prestasi
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 8
membuat
belajar
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
pendekatan open ended dan mekanistis serta
belajar matematika siswa dengan gaya kognitif
keduanya lebih baik daripada pendekatan
field dependent.
mekanistis.
Berdasar simpulan tersebut, khususnya
pada materi keliling dan luas segitiga dan
segiempat,
SIMPULAN DAN SARAN
inovasi
pembelajaran
dapat
Berdasarkan hasil analisis data dan
dilakukan dengan menerapkan pendekatan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pada
PMR dan open ended. Selain mengajak siswa
siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten
menjadi aktif dalam proses pembelajaran,
Pacitan, khususnya pada materi keliling dan
secara empiris juga menghasilkan prestasi
luas segitiga dan segiempat, pendekatan PMR
belajar matematika siswa yang lebih baik
memberikan prestasi belajar matematika siswa
dibandingkan pendekatan mekanistis.
lebih baik dibandingkan pendekatan open
serta
kognitif siswa ikut mempengaruhi prestasi
pendekatan open ended memberikan prestasi
belajar. Diharapkan diperoleh pendekatan
belajar matematika siswa lebih baik dibanding
pembelajaran yang efektif untuk diterapkan
pendekatan
belajar
pada siswa khususnya yang memiliki gaya
matematika siswa dengan gaya kognitif field
kognitif field dependent dimana prestasi
independent lebih baik dibandingkan prestasi
belajar
belajar matematika siswa dengan gaya kognitif
independent. Oleh karena itu disarankan
field dependent. Pada siswa dengan gaya
kepada
kognitif field independent dan field dependent,
mengembangkan penelitian sejenis untuk lebih
pendekatan PMR memberikan prestasi belajar
memperhatikan kebutuhan siswa dengan gaya
matematika
dibandingkan
kognitif field dependent dengan penekanan
dan pendekatan
aspek tutor sebaya, dimana siswa yang sudah
mekanistis serta pendekatan open ended
paham diharuskan membantu siswa lain yang
memberikan prestasi belajar matematika siswa
masih
yang
diperoleh kerjasama yang baik dalam proses
ended
dan pendekatan
mekanistis.
lebih
pendekatan open
lebih
baik
mekanistis,
Dalam kegiatan pembelajaran, gaya
Prestasi
baik
ended
dibanding
pendekatan
mekanistis. Pada pendekatan PMR, open
ended
dan
mekanistis,
prestasi
belajar
matematika
peniliti
mengalami
belum
lain
sebaik
yang
kesulitan.
field
ingin
Harapannya
pembelajaran sehingga
baik
pada
dengan
field
independent
gaya
kognitif
siswa
matematika siswa dengan gaya kognitif field
maupun field dependent dapat memperoleh
independent lebih baik dibandingkan prestasi
prestasi
ISSN 2355-0074
belajar
yang
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 9
optimal.
Aji Permana Putra, Eksperimen Pendekatan Pembelajaran...
DAFTAR PUSTAKA
Al-Absi, M. 2012.”The Effect of Open-ended Tasks –as an assessment tool- on Fourth Graders’
Mathematics Achievement, and Assessing Students Perspectives about it”. Jordan Journal
of Educational Sciences, 9 (3): 345-351.
Ariadi Wijaya. 2012. Pendidikan Matematika Realistik, (Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran
Matematika). Yogyakarta. Graha Ilmu.
Khodadady, E. 2012. “Field-Dependence/Independence Cognitive Style and Performance on the
IELTS Listening Comprehension”. International Journal of Linguistics, 4 (3): 622-635.
Maghsudi, M. 2007. “The Interaction Between Field Dependent/ Independent Learning Styles and
Learners’ Linguality in Third Language Acquisition”. University of Mysore: 1-23.
M. Nur & Prima Wikandari.2000. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstruktivis
Dalam Pengajaran, Edisi 3. Pusat Studi MIPA. Universitas Negeri Surabaya.
S. Nasution. 2003. Berbagai pendekatan dalam proses belajar & mengajar . Jakarta: PT. Bumi
Akasara.
Uzel, D. and Uyangor S. M. 2006. “Attitudes of 7th Class Students Toward Mathematics in Realistic
Mathematics Education”. International Mathematical Forum, 1 (39) : 1951-1959.
ISSN 2355-0074
Volume I. Nomor 2.Oktober 2014 | 10