Analisis Peran Guru Sebagai Konselor ter

ANALISIS PERAN GURU SEBAGAI KONSELOR
TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA
DI SMPN 2 KAYAN HILIR LONG SULE

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan
Stratum Satu (S1) Program Studi Pendidikan Agama Kristen Protestan Pada
Sekolah Tinggi Theologia Jaffray Makassar

Oleh
WINDA LUBEN
NPM: 12022246

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA JAFFRAY
MAKASSAR
2016

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.


ABSTRAK
Winda Luben: “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” (Dibimbing oleh Ev. Elisabeth
Selfina Ronda, MA).
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini, adalah: Untuk menjelaskan peran guru
sebagai konselor terhadap pembentukan karakter siswa di SMPN 2 Kayan Hilir.
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis menyimpukan bahwa: Pertama, guru
sebagai konselor harus memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami
masalah atau persoalan hidup. Kedua, guru sebagai konselor harus memberikan
motivasi kepada siswanya, peran dan tugas guru sebagai motivator itu sangat
mendasar, mengingat peristiwa belajar pada prinsipnya berlangsung dalam diri
peserta didik. Ketiga, guru atau Konselor harus selalu memberikan motivasi kepada
siswa, sehingga siswa merasakan semangat dalam dirinya untuk menjalani
kehidupannya di sekolah ataupun didalam keluarganya. Keempat, sebagai seorang
guru atau konselor perlu mengadakan kunjungan kepada siswa yang membutuhkan
bimbingan, arahan, nasihat, karena hal ini menunjukkan kepedulian seorang guru
atau konselor kepada siswanya, penting sekali untuk meluangkan waktu untuk
mengadakan kunjungan kepada siswa agar lebih akrab dan terasa kekeluargaannya,
dan disuasana rumahnya siswa itu sendiri merasakan kenyamanan untuk
berkomunikasi dengan guru konselornya.

Kata Kunci : Peran, guru, konselor, karater, siswa

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Remaja adalah generasi penerus bangsa dan sebagai tonggak bagi kemajuan
keluarga, bangsa, dan gereja namun jika diperhatikan perkembangan remaja saat ini
merupakan masa yang sangat sulit dikerenakan masa remaja merupakan masa
transisi, pencarian jati diri mereka. Dan pada masa ini sangat dikuatirkan
pembentukan karakter daripada remaja sangat rentan dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya serta terbawa arus yang dapat menjerumuskan mereka ke hal-hal yang
merusak kehidupan mereka. Pembentukan karakter siswa ini sangat penting dan
harus dilakukan sebab, sebagaimana yang sering kita dengar dan melihat ditelevisi,
surat kabar maupun koran kita sering melihat dan mendengar bahwa ada beberapa
sekolah-sekolah para siswa terlibat dengan kenakalan remaja contohnya tawuran,

merokok, narkoba, sex bebas, dan mabuk-mabukan bahkan melakukan balapan liar
dan ada pula yang mengemudi belum cukup umur akibatnya dapat merugikan orang
lain. Singgih Gunarsa menuliskan pendapat para ahli dalam bukunya Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja :

Stanly Hall mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa penuh gejolak
emosi dan ketidak seimbangan yang tercakup dalam “Strom and Stress”. Dengan
demikian remaja mudah terkena pengaruh oleh lingkungan. Remaja diombangambingkan oleh munculnya: kekecewaan dan penderitaan, meningkatnya
konflik, pertentangan-pertentangan dan krisis penyesuaian, impian dan khayalan

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

pacaran dan percintaan, keterasingan dari kehidupan dewasa dan norma
kebudayaan.1
Melihat penjelasan tersebut sehingga perlu untuk mendapat bimbingan,
perhatian serta pembinaan rohani bagi orang tua, para pengajar yang juga berperan
sebagai konselor untuk memiliki tanggung jawab dalam pembentukan karakter
remaja.

Yesus adalah Sang Guru Agung yang menunjukkan belas kasihan kepada
setiap orang, bukan hanya mengajar tetapi juga menyembuhkan orang sakit, tetapi
juga Yesus peduli dengan memberikan waktu untuk memulihan hati mereka. Sebagai
seorang yang telah menerima belas kasih Yesus, perlu bagi setiap hamba Tuhan
khususnya guru untuk berperan sebagai konselor, meneladani kasih Yesus. Mary Go
Setiawan mengatakan: “Bahwa anak-anak termasuk remaja yang perlu menjadi orang
kristen, bahkan harus bertekat untuk meneladani Yesus, dan untuk ini mereka harus
bertobat mengenal dan menerima Yesus.”2 Ini merukapan tanggung jawab bagi orang
tua tetapi juga bagi guru sebagai konselor untuk memperkenalkan Yesus serta
memperhatikan perkebangan karakteter mereka, sehingga pada akhirnya diharapkan
remaja dapat bertumbuh dalam karakter yang benar dan menjadi dewasa di dalam
Kristus.
Kenyataan yang ditemui di lapangan ada banyak yang mempengaruhi
karakter siswa dikarenakan para siswa berasal dari berbagai latar belakang yang
1

Singgih dan Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), 27.
2
Mary Go Setiawan, Menerobos Dunia Anak (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2000), 15.


Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

berbeda. Masalah yang timbul di lungkungannya baik itu di rumah maupun lingkup
pergaulannya (bermain) dapat mempengaruhi karakter mereka. Julianto Simanjuntak
mengatakan: “Setiap manusia butuh konseling, tak peduli siapapun dia. Fungsi
konseling adalah: menyembuhkan, membimbing, memberdayakan, pendampingan,
dan perawatan. Hampir disetiap situasi kehidupan manusia, konseling sangat
menolong.”3 Sehingga dipahami remaja juga membutuhkan konseling disinilah peran
guru sebagai konselor sangat diperlukan dan sangat penting untuk ada di sekolah,
karena jika tidak segera ditangani hal ini akan menganggu pertumbuhan karakter
siswa kedepannya. Jangan salah jika tidak banyak dari mereka yang bermasalah
dengan perilakunya akibat kurangnya perhatian bagi para remaja tersebut.
John M. Drescher mengatakan, “Kamu adalah busur dari mana anak-anak
sebagai anak panah dikirimkan. Si pemanah melihat tanda jalan tak terbatas, dan ia
melengkungkanmu dengan sepenuh kekuatannya agar anak panahnya terpeleset dan
cepat dan jauh. Biarlah lengkunganmu ditangan si pemanah menjadi suatu
kebahagiaan.”4 Melihat kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa orang tua dan guru

atau konselor sangat berperan penting dalam pembentukan karakter seorang anak.
Bimbingan dan konseling sebagai komponen pendidikan mempunyai peranan
yang besar dalam rangka memenuhi kebutuhan siswa untuk mendapatkan pelayanan
pendidikan yang sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik
difasilitasi atau disediakan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah sesuai
3

Julianto Simanjuntak, Konseling dan Amanat Agung (Tanggerang: Yayasan Pelikan, 2010),

4

John M. Drescher, Tujuh Kebutuhan Anak (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), 17.

23-24.

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

kebutuhan satuan pendidikan. Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndaraha

menjelaskan: “Jika kita mengenal bakat dan kecerdasan anak sejak dini dan
mengasahnya maka anak akan tumbuh dalam kecerdasannya dengan baik serta
optimal.”5 Dapat dipahami bahwa dengan melakukan bimbingan konseling akan
menolong konselor untuk mengarahkan dan mengetahui bakat siswa sehingga para
siswa bukan saja diajar tetapi juga diarahkan sesuai dengan kemampuan dan minat
mereka.
Berdasarkan analisa penulis terhadap siswa SMP N 2 Kayan Hilir, seorang
konselor sangat dibutuhkan karena peran guru sebagai konselor Dalam sekolah
sering dijumpai banyak anak-anak yang bermacam-macam karakternya dan ini
merupakan tugas seorang guru atau konselor untuk selalu membina, mendidik,
membimbing, menasehati, menguatkan, memotivasi, mengrahkan. Sehingga siswa
benar-benar menjadi orang yang memiliki karakter yang baik sesuai dengan ajaran
Tuhan Yesus Kristus.
Sesuai dengan latar belakang di atas maka penulis terdorong untuk menulis
sebuah karya ilmiah yang berjudul ANALISIS PERAN GURU SEBAGAI
KONSELOR TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI SMP
N2
KAYAN HILIR LONG SULE.
Pokok Masalah
5


Julianto Simanjuntak dan Roswitha Ndraha, Mendidik Anak Utuh Menuai Keturunan
Tangguh (Tanggerang: Yayasan LK3, 2010), 10.

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

Setelah membahas latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi
masalah pokok yang perlu dibahas dalam skripsi ini adalah:
Sejauh manakah peran

guru

sebagai konselor terhadap

pembentukan

karakter
siswa di SMP N 2 Kayan Hilir?.

Tujuan Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyampaikan beberapa hal yang
menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui bagaimana peran guru sebagai konselor

terhadap

pembentukan karakter siswa di SMP N 2 Kayan Hilir.
Batasan Penulisan

Dalam

penulisan

skripsi

ini,

penulis


membatasi

ruang

lingkup

pembahasan
hanya berfokus pada siswa kelas 9 dan guru di SMP N 2 Kayan Hilir Long Sule.
Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah:
Pertama, sebagai bahan acuan bagi seorang guru atau konselor bahwa
perannya sangat penting dalam pembentukan karakter siswa.

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

Kedua, untuk menambah wawasan serta pengetahuan pembaca dan juga

guru-guru SMP N 2 Kayan Hilir Long Sule, tentang betapa pentingnya peran seorang
guru sebagai konselor terhadap pembentukan karakter siswa.
Ketiga, memenuhi salah

satu persyaratan penyelesian S1 di Sekolah

Tinggi
Theologia Jaffray Makassar.
Metode Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan penelitian dengan
menggunakan metode kuantitatif dengan teknik pengumpulan data:
Pertama, library research yaitu pengumpulan data dengan cara membaca dan
mengutip dari buku-buku yang ada di perpustakaan Sekolah Tinggi Teologi Jafrray
Makassar, yang ada kaitannya dengan judul skripsi ini.
Kedua, field research yaitu mengadakan penelitian lapangan dengan
mengedarkan angket kepada guru-guru beserta siswa- siawi kelas 9 di SMP N 2
Kayan Hilir Long Sule.
Ketiga, interview yaitu mengadakan wawancara dengan guru-guru SMP N 2
Kayan Hilir dan beberapa siswa SMP N 2 Kayan Hilir.
Setelah semua data terkumpul, penulis menganalisanya untuk memperoleh
hasil
yang akurat.
Sistematika Penulisan

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

Adapun sistematika penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut:
Bab pertama, Pendahuluan yang membahas tentang: latar belakang masalah,
pokok masalah, tujuan penulisan, batasan penulisan, manfaat penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan,
Bab kedua, Tinjauan Pustaka: Pengertian konselor, dasar Alkitabiah konselor:
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, ciri-ciri konselor kristen, konselor profesional,
kepentingan konselor, tujuan konselor yang terdiri: memfasilitasi perubahan tingkah
laku, menciptakan dan memelihara hubungan, meningkatkan keterampilan
memecahkan masalah, meningkatkan kemampuan membuat keputusan, dan
memfasilitasi

perkembangan potensi

mengungkap

masalah

siswa,

klien.

Fungsi

menumbuhkan

konselor

pengharapan

yang terdiri:
bagi

siswa,

menyelenggarakan konsultasi terhadap orang tua, dan menyelenggarakan bentukbentuk pelayanan klien. Peran guru sebagai konselor yang terdiri: memberi
bimbingan, memberikan motivasi, menjadi sahabat, menjadi mediator, dan
menanamkan disiplin. Pembentukan karakter siswa yang terdiri: pengertian karakter.
Pentingnya pembentukan karakter. Bentuk-bentuk karakter siswa yang terdiri dari:
jujur, disiplin, dan tanggung jawab. Dan yang terakhir peran guru sebagai konselor
terhadap pembentukan karakter.
Bab ketiga, Metodologi Penelitian yaitu: Gambaran umum lokasi penelitian
yang terdiri dari: sejarah singkat SMP N 2 Kayan Hilir Long Sule dan letak

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

geografis. Jenis penelitian. Populasi dan sampel. Teknik pengumpulan data yang
terdiri dari: kajian pustaka, angket, dan wawancara. Teknik analisis data.
Bab keempat, Analisis data dan pembahasan: Tujuan penelitian. Analisis data
yang terdiri dari: subjek penelitian dan kesimpulan analisis.
Bab kelima, Penutup: Kesimpulan dan saran-saran.

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

KEPUSTAKAAN
Alkitab

Alkitab Terjemahan Baru. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia,1991.
Kamus

Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1994.
Buku-Buku

Andreas dan B. Subagyo. Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
Yayasan Kalam Hidup, 2004.
Baraja, Abubakar. Psikologi Konseling Dan Tehnik Konseling. Jakarta: Studia Press,
2008.
Collins, Gary R. Konseling Kristen yang Efektif. Malang: Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 1998.
Cully, Iris V. Dinamika Pendidikan Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Dobson, James. Kendalikan Selagi Mampu. Bandung: Kalam Hidup, 2003.
Dodson, Fitzhugh. Mendisiplinkan Anak Dengan Kasih Sayang. Jakarta: Gunung
Mulia, 1988.
Drescher, John M. Tujuh Kebutuhan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009.
Hairuddin, Enni K. Membentuk Karakter Anak Dari Rumah. Jakarta: Gramedia,
2014.
Gordon, Thomas. Mengajar Anak Berdisiplin Diri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1996.
Hadi, Sumino. Pengantar Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psychologi
Universitas Gaja Mada, 1980.
Lickona, Thomas. Educating For Character: How our school Can Teach Respect
And Responsibility. New York: Bantam Books, 1992.
Linda dan Richard Eyre. Mengajar Nilai-Nilai Pada Anak. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1999.

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

Magunwijaya, Y. B. Menumbuhkan Sikap Religius Anak-Anak. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1991.
Martin dan Deidre Bobgan. Bimbingan Berdasarkan Firman Allah. Bandung: Kalam
Hidup, 1985.
Milton, John. Tujuh Hukum Mengajar . Malang: Gandum Mas; 2003.
Nawawi, Hadari. Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: BPEE, 1987.
Richard, Lawrence O. Mengajarkan Alkitab Secara Kreatif. Bandung: Kalam Hidup,
2000.
_________________. Pelayanan Kepda Anak-Anak. Bandung: Kalam Hidup, 2007.
Sanders, J. Oswald. Kedewasaan Rohani. Bandung: Kalam Hidup, 1962.
Setiawan, Mary dan Stephen Tong. Seni Membentuk Karakter Kristen Hikmat Guru
dan Ayah Bunda. Surabaya: Momentum Christian Literature, 2008.
Setiawan, Mary Go. Menerobos Dunia Anak. Bandung: Yayasan Kalam Hidup,
2000.
Shochib, Moh. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan
Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.
Sidjabat, B.S. Mengajar Secara Profesional. Bandung: Kalam Hidup, 2009.
Simanjuntak, Julianto dan Roswitha Ndraha. Bersahabat Dengan Remaja .
Tangerang: Yayasan Pelikan Indonesia, 2009.
___________________________________. Mendidik Anak Utuh Menuai Keturunan
Tangguh. Tanggerang: Yayasan LK3, 2010.
Simanjuntak, Julianto. Konseling dan Amanat Agung. Tanggerang: Yayasan Pelikan,
2010.
Singgih dan Yulia Singgih D. Gunarsa. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993.

Luben, Winda. “Analisis Peran Guru Sebagai Konselor terhadap Pembentukan
Karakter Siswa di Smpn 2 Kayan Hilir Long Sule.” Skripsi, S.Pd.K, Sekolah Tinggi
Theologia Jaffray, 2016.

Sjarkawi. Pembentukan Kepribadian Anak Peran Moral, Intelektual, Emosional,
Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2006.
Smith, Malcom. Kejenuhan Rohani. Malang: Gandum Mas, 2005.
Soekanto, Soerjono. Remaja dan Masalah-Masalahnya. Jakarta: Gunung Mulia,
1982.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Afabeta, 2009.
Sumanto. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset, 1990.
Susabda, Yakob B. Pastoral Konseling. Malang: Gandum Mas, 2000.
Tacoy, Selvester M. Membimbing Dengan Hati. Jakarta: Media Gracia, 2011.
Tobias, Cynthia Ulrich. Setiap Anak Bisa Berhasil. Bandung: Pionir Jaya, 2009.
Tomatala, Magdalena. Konselor Kompeten Pengantar Konseling Terapi Untuk
Pemulihan. Jakarta: YT Leadership Fondation, 2003.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metode Penelitian Sosial. Jakarta:
Bumi Aksara, 1996.
Winarno, S. Dasar dan Tehnik Research. Bandung: Tarsitu, 1978.
Skripsi

Purnama, Ni Made Krisna. ”Pengaruh Kompetensi Spiritual Guru Terhadap
Pertumbuhan Rohani Anak Kelas Madya Sekolah Minggu GKII Malinau
Hilir.” Skripsi S.Pd.K. Sekolah Tinggi Theologia Jaffray. 2014.
Wawancara

Sulau Lahang. Wawancara Oleh Penulis. Long Sule, 4 Juni 2016.
Suriani Njuk. Wawancara Oleh Penulis. Long Sule, 4 Juni 2016.
Matias. Wawancara Oleh Penulis. Long Sule, 4 Juni 2016.
Fransena. Wawancara Oleh Penulis. Long Sule, 4 Juni 2016.
Marlina. Wawancara Oleh Penulis. Long Sule, 4 Juni 2016.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121