Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motif Khalayak Menonton Acara Rabu Ketawa T1 362009070 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang
Seberapa sering anda melamunkan kejadian lucu yang pernah anda
alami sehingga membuat anda tiba-tiba tersenyum simpul bahkan lebar
seorang diri? Hampir setiap detik dapat saja kita tertawa mendengar gelitik
canda ketika berada dalam bus, angkutan kota, mobil, ketika menonton
televisi, bermain game komputer, membaca buku, singkatnya di manapun
berada kita bisa guyon, bahkan dalam alam pikir kita sendiri. Alam pikir?
Ya, buktinya ketika tak ada seorang pun yang melontarkan cerita atau
celetukan lucu, tetap saja terjadi seseorang tiba-tiba tersenyum bahkan
terkikik sendiri. Artinya kita bisa menciptakan kelucuan dari sekitar
dengan atau tanpa orang lain. Kelucuan atau humor merupakan salah satu
hal

yang

dibutuhkan


setiap

manusia

dalam

rangka

memenuhi

kebutuhannya akan hiburan dengan tujuan untuk melepaskan ketegangan
dalam dirinya. Seperti yang dijelaskan oleh Nugraha Arif Karyanta
seorang psikolog sosial dari Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret
(UNS) Surakarta bahwa humor adalah instrumen sosial yang menjadi
sarana efektif untuk mengurangi stres, mengomunikasikan ide dan
perasaan, meningkatkan hubungan dan melindungi hubungan sosial ketika
seseorang bermaksud menyampaikan informasi yang negatif. 1
Tak jarang, humor menjadi sarana efektif untuk mengomunikasikan
ide atau pikiran yang positif. Contohnya ketika seseorang ingin menyindir
orang lain yang berbuat salah, ketika hal itu disampaikan secara langsung

mungkin orang yang disindir akan sakit hati. Tapi ketika sindiran
disampaikan melalui humor, bisa mengurangi rasa sakit hati atau bahkan
orang yang disindir tidak sakit hati sama sekali. Setiap orang selalu
1

http://www.solopos.com/2013/08/29/humor-sarana-kurangi-stres-442183 diunduh pada 07-062013 pukul 10.37

1

berusaha membangun pertahanan dirinya. Oleh karena itu ketika ia
menerima sindiran secara langsung, kadang justru tidak bisa menerima.
Tapi ketika disampaikan dengan humor, mungkin bisa diterima karena
humor bisa menurunkan pertahanan diri seseorang.
Kelucuan atau humor memiliki banyak manfaat bagi manusia,
selain sebagai pelepas ketegangan humor dapat juga bermanfaat untuk
menghibur karena hiburan merupakan kebutuhan mutlak bagi manusia
untuk ketahanan diri dalam proses pertahanan hidupnya (Widjaja,
1993:63). Dengan demikian, keberadaan humor sebagai sarana hiburan
sangat penting. Humor dapat tampil mantap sebagai penyegar pikiran dan
sekaligus sebagai penyejuk batin, dan penyalur uneg-uneg. Humor dapat

juga memberikan suatu wawasan yang arif sambil tampil menghibur.
Humor dapat pula menyampaikan siratan menyindir atau suatu kritikan
yang bernuansa tawa. Humor juga dapat sebagai sarana persuasi untuk
mempermudah masuknya informasi atau pesan yang ingin disampaikan
sebagai sesuatu yang serius dan formal.
Secara garis besar humor terbagi atas dua aspek, yaitu humor tidak
disengaja, dan humor disengaja. Humor tidak disengaja berkaitan dengan
kejadian-kejadian faktual yang dianggap merupakan ketidakseimbangan
antara harapan dan kenyataan. Sedangkan, humor disengaja berasal dari
kreasi manusia dalam bentuk karya, karsa, dan cipta. Di Indonesia cukup
banyak jenis-jenis humor yang berkembang, berikut seperti dijelaskan
dalam tabel.

Tabel 1.1
Jenis Humor
Jenis Humor

Pengertian

Contoh


Guyon

Lelucon yang menyindir, tapi tidak

Kisah mengenai Punakawan.

parikena

terlalu

Lelucon dari para tokoh hamba

kasar.

Biasanya

dipakai

seorang bawahan kepada atasannya


tersebut

digunakan

untuk

menegur dan meluruskan para

2

pemimpin mereka.
Satire

atau

sinisme

Guyon ini muatan ejekannya lebih


Ludruk yang disampaikan oleh

dominan. Kata-kata sindiran mulai

Cak Gondo Durasim mengenai

dibumbui

kritikannya terhadap pemerintah

predikat-predikat

menyinggung
Dasarnya

adalah

memandang
sehingga


secara

psikologis.

kolonial Belanda dan Jepang.

kecenderungan

Lewat satire parikan Pangupon

rendah
jika

orang

tidak

lain,

omahedoro,


melok

Nippon

hati-hati

tambah soro", menumbuhkan

menggunakannya, ini bisa sangat

kekuatan akumulasi energi psikis

tidak mengenakkan hati

rakyat

Surabaya

terhadap


pendudukan Jepang.
Pelesetan

Bahasa

ini

awalnya

Lawakan yang disampaikan oleh

masyarakat

Mbah Guno seorang seniman

Yogyakarta yang sering menggunakan

asal Yogyakarta dalam acara


plesetan dalam bahasa guyon sehari-

ulang tahun TVRI di Monjali

hari.

(monumen jogja kembali). Beliau

dipopulerkan

pada
oleh

memelesetkan slogan TVRI yang
berbu yi

TVRI

Persatua


da

Me jali
Kesatua

e jadi TVRI Mo jali Persatua
da Kesatua
Slapstick

Humor yang berasal dari interaksi

Adegan – adegan dalam Opera

fisik, seringkali melibatkan kekerasan

Van

berlebihan tapi menggunakan bahan

pemaninnya

tidak berbahaya

bahan-bahan tidak berbahaya

Java

untuk

dimana

para

menggunakan

memukul/melempar

pemain lain.
Olah logika

Humor yang didasarkan pada gaya

Kritikan

analisis,

namun dikemas dalam guyonan

biasanya

dipakai

oleh

terhadap

isu

sosial

kalangan terdidik

Stand Up Comedy.

Superioritas-

Lelucon ini muncul karena melihat

Khayalan Indro Warkop dalam

interioritas

cacat, kebodohan, atau kesalahan

film

pihak lain

membayangkan

Warkop

monyong

dono

DKI

yang

bahwa

bibir

seolah-olah

3

berubah menjadi moncong bemo
(alat transportasi roda tiga)

Sumber:

http://hiburan.kompasiana.com/humor/2011/08/05/tayangan-humorindonesia-sarkastis/ diunduh pada 07-06-2013 pukul 12.02

Jenis-jenis humor tersebut, kesemuanya pernah dikemas dalam
tayangan pubik Indonesia. Bahkan, satu tayangan humor di televisi bisa
mengandung tiga sampai lima jenis humor dari daftar tersebut, misalnya
saja ketoprak humor pada tahun 90an atau acara sejenis namun dengan
kemasan modern yang sedang booming saat ini seperti Opera Van Java.
Acara – acara tersebut mengandung jenis humor antara lain seperti
plesetan, slapstick, seks, superioritas-interioritas. Sementara itu, humorhumor yang membutuhkan sedikit pemikiran, sebut saja dari daftar di atas
“olah logika”, tidak populer sebagai objek kemasan acara komedi televisi.
Jelas, karena pelakon dan pengarah adegan tidak perlu bersusah-payah
menyusun

konsep

yang

membutuhkan

pemikiran

lebih

dalam

menimbulkan kelucuan-kelucuan. Hasilnya, tidak mengherankan jika
orang-orang luar, sebut saja “barat”, menonton acara humor di Indonesia,
menganggapnya lebih sarkastis (kasar sehingga menyinggung perasaan)
dibandingkan humor-humor mereka yang lebih sering menggunakan olah
logika.2
Acara Stand Up Comedy merupakan salah satu contoh humor olah
logika yang menampilkan suatu bentuk komedi dalam bentuk stand up
(berdiri) yang menceritakan sebuah cerita humor kepada audiensnya.
Lelucon pendek yang disebut bit, yang merupakan apa yang biasanya
disebut monolog, rutin, dan bertindak. Beberapa stand up comedian
menggunakan alat peraga, musik, dan yang lainnya untuk meningkatkan
aksi mereka.
Dalam sejarahnya, Stand Up Comedy muncul pada abad ke 18 di
Eropa dan di Amerika. Di sana pelaku komedian ini biasa disebut dengan
2

http://hiburan.kompasiana.com/humor/2011/08/05/tayangan-humor-indonesia-sarkastis/ diunduh
pada 07-06-2013 pukul 12.02

4

stand up comic atau secara singkat disebut dengan comic. Para comic ini
biasanya memberikan beragam cerita humor, lelucon pendek atau kritikkritik berupa sindiran terhadap sesuatu hal yang sifatnya cenderung umum
dengan berbagai macam sajian gerakan dan gaya. Beberapa comic pun
bahkan menggunakan alat peraga untuk meningkatkan performa mereka di
atas panggung. Stand Up Comedy biasanya dilakukan di kafe, bar,
universitas dan teater.3
Seorang comic seharusnya memiliki konsep atau materi sebagai
bahan lelucon. Dan tak mustahil jika terdapat lelucon yang berbau cabul,
rasis dan vulgar. Mereka biasanya membuat script dan catatan-catatan
kecil dalam rangka untuk mempermudah mereka dalam berkomedi.
Stand Up Comedy sendiri merupakan sebuah bentuk seni yang
terbuka yang di tujukan untuk mendapatkan tawa langsung dari penonton.
Tidak seperti bentuk komedi lainnya dalam komedi yang berstruktur,
terorganisir, dan dikendalikan dalam suatu naskah. Dalam Stand Up
Comedy, umpan balik dari audiens sangat penting untuk menangkap aksi
dan respon dari comic tersebut.
Menurut salah satu pakar Stand Up Comedy Indonesia, Pandji
Pragiwaksono, Stand Up Comedy juga merupakan salah satu acara yang
menghibur sekaligus cerdas sehingga memberikan pengaruh pada
audiensnya untuk berpikir lebih kritis. Isi lawakannya bisa dibilang lebih
bermutu daripada acara-acara humor kebanyakan yang lebih menggunakan
sentuhan

fisik

dalam

lawakannya.

Hanya

saja

terkadang

cara

penyampaiannya sedikit kasar, bebas dan vulgar, tapi justru dengan seperti
itu audiens dapat menangkap pesan yang disampaikan dari sang comic dan
dapat membuat audiensnya tertawa. Durasi yang dibutuhkan oleh masingmasing comic dalam menyampaikan joke dan lawakannya adalah ± 6
(enam) menit. Dengan hadirnya Stand Up Comedy di tengah-tengah
masyarakat, dapat membuat variasi dari sebuah paradigma komedi yang
3

http://hajingfai.blogspot.com/2012/04/sejarah-muncul-dan-berkembangnya-stand.html diunduh
pada 09-06-2013 pukul 23.13

5

bersifat konseptual menjadi komedi yang dinamis dan cerdas. Sehingga
audiens yang menonton Stand Up Comedy ini dapat menambah
pengetahuan dan memiliki wawasan baru.4
Stand Up Comedy sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia.
Awalnya dipopulerkan oleh Dono, Kasino dan Indro. Kemudian diangkat
oleh Taufik Savalas ke media televisi, namun sangat disayangkan Stand
Up Comedy yang ada di Indonesia tidak berlangsung lebih lama karena
kurangnya penerus sehingga Stand Up Comedy pun terkubur dari media
televisi di Indonesia. Kehadiran Stand Up Comedy kembali nampak
semenjak dibangunnya comedy cafe di kawasan Jakarta Selatan. Dibantu
oleh Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono melalui jejaring sosial yaitu
Twitter dan Youtube, Stand Up Comedy pun dipopulerkan kembali.
Melihat semakin tingginya antusiasme masyarakat akan Stand Up Comedy
di Indonesia maka Metro TV pun menyajikan acara Stand Up Comedy
Show. 5
Acara Stand Up Comedy Show mulai ditayangkan oleh Metro TV
pada pertengahan September 2011. Agus Mulyadi selaku penggagas acara
Stand Up Comedy Show di Metro TV menyatakan bahwa antusias
penonton terhadap acara ini sangat tinggi, bisa dilihat di awal munculnya
saja rating acara ini mencapai 1,3 dengan share 7,8 share (setara dengan
rating acara Kick Andy, program unggulan stasiun Metro TV).6 Suksesnya
program acara ini dibuktikan pula dengan tingginya minat sponsor untuk
dapat beriklan pada slot dimana acara tersebut ditayangkan.
Kesuksesan Stand Up Comedy Show di Metro TV berdampak pada
bermunculannya komunitas Stand Up Comedy di berbagai kota di seluruh
Indonesia. Komunitas – komunitas inipun berlomba-lomba menggelar
acara serupa dengan bertajuk open mic. Istilah open mic dalam komunitas
4

http://pandji.com/stand-up-comedy/ diunduh pada 10-06-2013 pukul 00.06
http://mugeninferno.blogspot.com/2013/03/sejarah-stand-up-comedy-indonesia.html diunduh
pada 10-06-2013 pukul 00.30
6
http://petranderson.blogspot.com/2012/11/stand-up-comedy-show-identifikasi.html diunduh pada
10-06-2013 pukul 00.57
5

6

Stand Up Comedy berarti tampil di panggung terbuka yang digelar bagi
siapapun yang hendak tampil. Artinya selain kapasitas orang yang tampil
tidak ada yang membatasi orang untuk open mic. Melalui open mic inilah
setiap comic mencoba untuk berlatih Stand Up Show.
Di Salatiga sendiri komunitas Stand Up Comedy dikenal dengan
nama Stand Up Comedy Salatiga. Anggota tetapnya merupakan comic
lokal yang kurang lebih berjumlah 20 orang. Acara kumpul comic dan
open mic Stand Up Comedy Salatiga rutin diadakan di Frame Coffeehouse
dan diberi nama RAKET atau RAbu KETawa karena diadakan pada hari
Rabu malam setiap dua minggu sekali.
Eksistensi

acara

RAbu

KETawa

memang

tidak

perlu

dipertanyakan, hal ini diungkapkan oleh Widi Arie salah satu penggagas
acara RAbu KETawa. Sejak pertama diadakannya pada awal tahun 2012
hingga kini (Juni 2013) telah lebih dari 42 kali diadakan. Teknisnya, setiap
orang yang ingin melakukan open mic bisa mendatangi seorang panitia
untuk mencatat namanya dalam sebuah kertas. Kertas tersebut nantinya
akan menjadi semacam absen bagi para comic. Ada juga sesi free open
mic, yaitu ketika penonton diberikan kesempatan untuk menjajal
kemampuannya dalam ber-Stand Up Comedy.
Dalam open mic ketika ada comic yang tidak lucu, harap di
maklumi karena open mic adalah ajang latihan comic sebelum mereka jadi
seorang profesional. Tidak hanya comic lokal saja yang pernah menjajal
panggung acara RAbu KETawa, comic nasional sekelas Oomimot, Alitalit, Shitlicious juga pernah dihadirkan oleh para anggota komunitas.
Beberapa event Stand Up Comedy Show juga pernah digelar, diantaranya
Stand Up Night with Mongol Stress, 3GP bersama Ge Pamungkas
(pemenang kompetisi Stand Up Comedy yang diadakan oleh Kompas TV),
serta Stand Up Marathon dengan bintang tamu comic dari Semarang, Solo,
dan Salatiga yang berStand Up Comedy dalam satu panggung.
Acara RAbu KETawa tidak pernah sepi dari penonton, awal acara
ini diadakan hanya ada sekitar 20 orang penonton saja, namun selalu

7

mengalami peningkatan setiap minggunya. Tidak kurang dari 30 hingga 50
penonton memadati Frame Coffeehouse. Penonton yang hadir sangat
beragam. Mulai dari siswa SMA, mahasiswa dan juga umum.
Ketertarikan penonton pada acara RAbu KETawa inilah yang ingin
diteliti oleh peneliti. Sebenarnya motif apakah yang terpenuhi setelah
menonton acara RAbu KETawa. Menurut Gerungan (2004:152) motif
manusia merupakan dorongan keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak
lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu. Motifmotif manusia memiliki peranan yang sangat besar dalam kegiatankegiatannya, dan merupakan latar belakang tindak-tanduknya. Tingkah
laku disebabkan oleh adanya kebutuhan yang dirasakan individu.
Kebutuhan dasar yang mendorong manusia bertingkah laku telah lebih
dahulu dikemukakan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas. Dia membaginya
dalam lima teori kebutuhan, yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif,
kebutuhan integratif personal, kebutuhan integratif sosial, dan kebutuhan
untuk melepas ketegangan (Effendy, 1993:294). Hal itu terjadi, karena
individu bertingkah laku ingin memuaskan kebutuhan yang dirasakannya.
Kebutuhan itu ditimbulkan oleh suatu dorongan tertentu, lalu kebutuhan
yang terdapat dalam diri individu tersebut menimbulkan keadaan siap
untuk berbuat memenuhi kebutuhan. Keadaan siap itulah yang diarahkan
pada suatu tujuan konkret yang diduga dapat memuaskan kebutuhan yang
dirasakannya. Setelah melihat tujuan konkret, maka individu berbuat
sesuatu untuk mencapai tujuan konkret itu. Keadaan siap untuk berbuat
memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan inilah yang disebut motif.
Semua tingkah laku manusia pada dasarnya mempunyai motif,
demikian juga dalam mengambil keputusan untuk memilih media.
Penggunaan media karena dipengaruhi beberapa faktor, antara lain pada
kebutuhan dasar yang membentuk motif seseorang untuk memilih media
tertentu. Motif khalayak menonton acara RAbu KETawa ini didasarkan

8

pada pendapat McQuail (2002:72), yakni : 1) Informasi, 2) Identitas, 3)
Integrasi dan Interkasi sosial, serta 4) Hiburan. 7

2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
peneliti mengajukan perumusan masalah sebagai berikut :
“Apakah motif yang melatarbelakangi khalayak menonton acara RAbu
KETawa?”

3.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
3.1. Mendeskripsikan motif yang melatarbelakangi khalayak menonton
acara RAbu KETawa.
3.2. Mengukur faktor determinan dari motif yang melatarbelakangi
khalayak menonton acara RAbu KETawa.

4.

Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan memberi manfaat dalam segi akademis maupun
praktis, yaitu:
4.1 Manfaat Akademis
Secara akademik, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan
memperkaya bahan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan
di lingkungan FISKOM UKSW khususnya bagi Program Studi Ilmu
Komunikasi.

4.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah teori bagi
penulis maupun bagi pembaca mengenai studi motif khalayak dalam
7

http://repository.petra.ac.id/8226/motif-yang-mendorong-khalayak-menyaksikan-tayanganextravaganza-trans-tv.html diunduh pada 12-06-2013 pukul 16.08

9

bertindak dalam hal ini tindakan menonton acara RAbu KETawa.
Dengan adanya penelitian ini, bisa memberikan gambaran macammacam motif yang mempengaruhi khalayak menyaksikan acara
RAbu KETawa serta melihat faktor determinan motif yang
melatarbelakangi.

5.

Definisi Konsep
Konsep dalam konteks penelitian adalah unsur penelitian yang
terpenting dan merupakan definisi yang dipakai untuk menggambarkan
secara abstrak suatu fenomena sosial ataupun alami (Singarimbun,
1981:24). Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu,
sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang
sama. Konsep utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah motif
menonton pada khalayak. Motif merupakan suatu pengertian yang
melingkupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia
yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada
hakikatnya mempunyai motif (Gerungan, 2004:151). Sedangkan menonton
disini merupakan pengertian dari menyaksikan sebuah acara atau kegiatan
yang diselenggarakan oleh pihak lain dengan tujuan tertentu. Sehingga
dapat diartikan bahwa motif menonton merupakan alasan ataupun
dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia menyaksikan sebuah
acara yang diselenggarakan oleh pihak lain dengan tujuan tertentu. Motif
menonton dalam penelitian ini didapat dari beberapa sumber seperti buku,
website, dan referensi, serta akan difokuskan pada keempat motif milik
Dennis McQuail dalam bukunya yang berjudul Teori Komunikasi Massa
(2002 : 388) berikut:
1. Motif Informasi yang lebih cenderung mengarah kepada keinginan
khalayak untuk memperoleh pengetahuan, informasi dan pemahan
mengenai lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran dan dorongan
untuk menyelidiki.

10

2. Motif Identitas Personal (Personal Identity) berkaitan dengan
mengunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkkan sesuatu
yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.
3. Motif Intergrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationship) yaitu
motif yang meliputi interaksi dan integrasi sosial, merajuk pada
kelangsungan hubungan individu tersebut

dengan orang

lain,

persahabatan, kegunaan sosial.
4. Motif Hiburan (Diversi) yaitu kebutuhan akan pelepasan dari tekanan
dan kebutuhan akan hiburan. Seperti kebutuhan khalayak akan
hiburan atau acara yang dapat menghibur khalayak.

11