ANALISIS KUANTITATIF MIKROORGANISME FAKU (1)

ANALISIS KUANTITATIF MIKROORGANISME
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Firna Apriliani Shafira (240210140022)
Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780 Email: [email protected]
ABSTRACT
Quantitative analysis of microorganism for food is important thing to do for knowing
the quality of the food, next processing for the food and approximating shelf life of the food.
This quantitative analysis has some kind of methode such as MPN (Most Probable Number),
Petroff Hausser, Plate Count etc. All of the tubes showing positive result in MPN method. In
water (MPN), showing microorganism between 11000 / mL - 24000 / mL. Total
microorganism of fresh milk that using Petroff hauser method is more than 1.85 x 106 / mL. For
the plate count, microorganism that found in tofu and water is below 30 and between 30-300
colony.
Key words : plate count, petroff hauser, most probable number (MPN), microorganism
PENDAHULUAN
Analitis kuantitatif mikroorganisme
pada bahan pangan dapat dilakukan dengan
metode cawan, metode MPN (most

probable number), hitungan mikroskopik
langsung,
dan
metode
turbidimetri
(kekeruhan)
dengan
menggunakan
spektofotometer.
Analisis
kuantitatif
mikrobiologi pada bahan pangan penting
dilakukan untuk mengetahui mutu bahan
pangan dan proses yang akan diterapkan
pada bahan pangan tersebut. (BPOM RI,
2008).
Penghitungan
bakteri
dapat
dilakukan dengan hitungan mikroskopis

langsung (direct microscopis count) dan
metode hitungan tak langsung (indirect
count) dengan hitungan cawan, baik dengan
metode penyebaran maupun metode
penuangan. Penghitungan bakteri secara
langsung memiliki banyak kelemahan yaitu
tidak dapat membedakan sel mati dan sel
hidup, selain itu penghitungannya rumit
karena sel bakteri sangat kecil dan
berjumlah banyak sehingga semakin
menyulitkan penghitungan.
(Marta, G.
2009).

Praktikum kali ini, dilakukan
praktikum perhitungan jumlah bakteri
dengan metode Petroff Hauser, metode
agar cawan, dan metode MPN.
Prinsip dari perhitungan jumlah
bakteri dengan metode Petroff Hauser

adalah dengan menentukan jumlah sel ratarata tiap petak (ruangan) yang telah
diketahui volumenya dan alat tersebut dapat
ditentukan jumlah sel mikrobia tiap cc nya
(Jutono dkk, 1980).
Prinsip dari metode perhitungan
mikroorganisme dengan metode agar cawan
adalah jika sel jasad renik yang masih hidup
ditumbuhkan pada medium agar, maka sel
jasad renik tersebut akan berkembang biak
dan membentuk koloni yang dapat dilihat
langsung dan dihitung dengan mata tanpa
menggunakan
mikroskop.
Dasar
perhitungannya adalah dengan membuat
suatu seri pengenceran sampai 10 -5,
kemudian
dari
setiap
pengenceran

diinokulasikan ke medium agar cawan.
Koloni yang tumbuh dihitung dengan
menggunakan Colony Counter.
Melaporkan
hasil
analisis
mikrobiologi dengan cara hitungan cawan
digunakan suatu standar yang disebut

Standard Plate Counts (SPC) sebagai
berikut (Fardiaz.1992) :
1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah
yang mengandung jumlah koloni antara
30-300.
2. Beberapa koloni yang bergabung
menjadi satu merupakan satu kumpulan
koloni yang besar dimana jumlah
koloninya diragukan dapat dihitung
sebagai satu koloni.
3. Satu deretan rantai koloni yang terlihat

suatu garis tebal dihitung sebagai satu
koloni.
Metode MPN digunakan untuk
menghitung jumlah mikroorganisme di
dalam sampel yang berbentuk cair, jika
sampel dalam bentuk padatan, maka harus
dibuat suspensinya terlebih dahulu.
Perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah
tabung yang positif. Tabung yang
dinyatakan positif yaitu tabung yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi
pada suhu dan waktu tertentu. Tabung
dinyatakan positif jika larutan berubah
warna menjadi keruh (kekeruhan) dan
timbul gas di dalam tabung durham yang
diletakkan pada posisi terbalik di dalam
tabung reaksi. Metode ini berdasarkan atas
pengenceran. Larutan yang mengandung
sel-sel mikroorganisme diencerkan terus
menerus, akhirnya akan diperoleh suatu

larutan dimana tidak dijumpai sel lagi yaitu
dikatakan steril (Buckle dkk, 1985).
Output metode MPN adalah nilai
MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah
unit tumbuh (growth unit) atau unit
pembentuk koloni (colony forming unit)
dalam sampel. Namun, pada umumnya nilai
MPN juga diartikan sebagai perkiraan
jumlah individu bakteri. Satuan yang
digunakan, umumnya per 100 mL atau per
gram. Metode MPN memiliki limit
kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap
nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN
terendah dan nilai MPN tertinggi (Lim,
1998).
METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah tahu, air keran gedung
4 pertanian, susu segar, NaCl-fis, alkohol,


media PCA (Plate Count Agar), media
LBDS (Lactose Broth Double Strength),
media LBSS (Lactose Broth Single
Strength), akuades dan neutral red.
Alat
yang
digunakan
pada
praktikum kali ini adalah tabung reaksi
besar dan kecil, bunsen, sumbat, cawan
petri, pipet ukur, bulb pipet, rak tabung
reaksi, alat suntik, cover glass, petroff
hauser, penangas air, mikroskop, beaker
glass dan erlenmeyer.
Pembuatan Media LBDS (Lactose Broth
Double Strength) dan LBSS (Lactose
Broth Single Strength)
Ditimbang LBDS dan LBSS
masing – masing sebanyak 7,8 gram. LBDS

dilarutkan kedalam 600 ml akuades
sedangkan LBSS 300 ml akuades.
Kemudian keduanya dipanaskan selama 5
menit dan didinginkan. Ditambahkan
neutral red sampai larutan berwarna merah.
Uji Penduga / MPN (Most Probable
Number)
Dimasukan media LBSS kedalam 6
tabung reaksi (kecil) dan LBDS kedalam 3
tabung rekasi (besar), dimana masing –
masing tabung sudah berisikan tabung
durham secara terbalik. Lalu dimasukkan
sampel sebanyak 0,1 ml ke dalam 3 tabung
reaksi berisi LBSS , 1 ml ke dalam 3 tabung
reaksi LBSS yang lain dan 10 ml sampel ke
dalam 3 tabung reaksi berisi LBDS. Sampel
diinkubasi selama 48 jam dengan suhu
37°C kemudian diamati. . Nilai MPN dapat
dihitung sebagai berikut:
MPN contoh = Nilai MPN dari tabel x


1
pengenceran tabung tengah

Perhitungan Jumlah Bakteri Petroff
Hauser
Alat Petroff-Hauser harus terlebih
dahulu dibersihkan dengan alkohol 70 %,
lalu dikeringkan dengan tissue dengan satu
arah. Kultur bakteri yang berbentuk cair,
yaitu susu segar diambil dengan
menggunakan alat suntik, kultur bakteri
tersebut lalu dialirkan di celah-celah pada

Petroff-Hauser, celah yang ada harus
semuanya terpenuhi oleh kultur bakteri.
Bagian tengah Petroff-Hauser lalu ditutup
dengan cover glass. Petroff-Hauser lalu
diamati di bawah mikroskop.
Metode Cawan

Pada proses pertama para dilakukan
pengenceran hingga 10-5 terlebih dahulu.
Larutan pengencer yang digunakan adalah
NaCl fisiologis. Setelah pengenceran
dimasukan 1 ml sampel ke dalam tabung
rekasi yang pertama 10-1, kemudian dari
tabung reaksi yang pertama dimasukkan ke
tabung rekasi yang kedua 10-2, begitu
selanjutnya sampai didapatkan 10-5 . Masing
- masing sampel dengan pengenceran 10-3 ,
10-4 , dan 10-5, dimasukkan ke dalam cawan
petri. Setelah itu ditambahkan media PCA
(Plate Count Agar) ±15 ml. Kemudian
goyangkan secara mendatar dengan
membentuk angka delapan. Setelah itu di
inkubasikan secara terbalik di dalam
inkubator dengan suhu 35-37 °C selama 48
jam. Perhitungan pada metode cawan yaitu
sebagai berikut.
Koloni per ml atau per gram = Jumlah

koloni per cawan x

1
Faktor pengenceran
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Penduga / MPN (Most Probable
Number)
Tabel 1.
Metode MPN
Ke A B
l
4
3 3
5
3 3
9
3 3
10 3 3

Tabel Hasil Pengamatan
C
3
3
3
2

MP
N
24,00
24,00
24,00
11,00

Jumlah
m.o./ml
24000
24000
24000
11000

Sampel yang digunakan dalam
praktikum MPN adalah air keran.
Berdasarkan hasil pengamatan, semua

tabung menunjukkan hasil yang positif.
Kelompok 4, 9 dan 10 didapatkan jumlah
mikroorganisme
sebanyak
24000/mL.
Sedangkan
kelompok
10
sebanyak
11000/mL. Bakteri yang mungkin terdapat
pada sampel air ini yaitu bakteri Esherihia
coli
dan
Entereobacter
aerogenes.
Berdasarkan SNI 7388-2009 jumlah
maksimal cemaran mikroba pada air adalah
APM koliform < 2/100 ml, ALT akhir (30º
C 72 jam) 1 x 105 koloni//ml. Hasil ini
menunjukan bahwa data pengamatan telah
sesuai dengan literatur.
Perubahan warna, kekeruhan dan
pembentukan gas (gelembung udara) yang
terjadi pada tabung durham merupakan
indikator adanya mikroorganisme. Nilai
MPN didapatkan dari kombinasi jumlah
tabung yang terbentuk gas pada tabung
durham (positif) yang sesuaikan dengan
tabel nilai MPN.
Media yang digunakan adalah
Lactose Broth (LB) dengan karakteristik
single streng (SS) dan double streng (DS).
Perbedaan dari kedua karateristik ini adalah
komposisi yang digunakan didalam
melakukan pengenceran, bila pada SS
digunakan sebanyak x gram per 1 L, maka
untuk DS digunakan 2 kali lipat dari yang
digunakan oleh SS. Sehingga konsentrasi
pada
media
LB-DS
lebih
pekat
dibandingkan media LB-SS.
Gelembung udara yang dihasilkan
pada tabung durham disebabkan oleh
adanya aktivitas dari mikroorganisme yang
tumbuh pada tabung tersebut. Aktivitas
yang dilakukan merupakan respirasi,
sehingga dapat dilihat hasil dari respirasi
mikroorganisme tersebut berupa gelembung
gas.
Kekeruhan pada tabung reaksi
disebabkan karena adanya aktivitas dari
mikroorganisme. Kekeruhan yang terjadi
pada
tabung-tabung reaksi
tersebut
berbeda-beda, ada yang mengalami
kekeruhan
hanya
pada
bagian
permukaannya saja dan ada yang
mengalami kekeruhan merata pada seluruh
media dan sampel. Kekeruhan yang terjadi
merata pada media disebabkan karena
adanya mikroorganisme anaerob fakultatif,
yaitu mikroorganisme yang mampu hidup
atau tumbuh tanpa adanya oksigen.

Sedangkan kekeruhan yang terjadi hanya
pada permukaannya saja disebabkan karena
adanya mikroorganisme yang bersifat
aerob, yaitu mikroorganisme yang dapat
hidup dengan suplai oksigen.
Metode MPN memiliki keuntungan
dan kekurangan. Salah satu dari keuntungan
dari metode ini yaitu dapat dibuat sangat
peka dengan penggunaan volume inokulum
contoh yang lebih besar dari 1.0 ml/tabung.
Sedangkan kekurangan dari metode ini
yaitu dibutuhkan banyak pengulangan
untuk diperoleh hasil yang teliti serta valid
sehingga dibutuhkan banyak biaya dan
waktu. Metode ini banyak digunakan untuk
menghitung bakteri patogen dalam jumlah
sedikit yang terdapat dalam bahan pangan.

6

46,8

11,7 x
106

7

42,8

10,7 ×
106

8

34,6

8,65 ×
106

9

12,2

3,05 ×
106

Perhitungan Jumlah Bakteri
Hauser

10

134,4

33,6 ×
106

Petroff

Tabel 2. Tabel Hasil Pengamatan
Metode Petroff Hauser
Ke
RataJumlah
Gambar
l
Rata
Bakteri
Koloni
/ ml
1
7,4
1,85 x
106

2

42,4

10,7 x
106

3

13.8

3.45 x
106

4

374,8

93,7 x
106

5

24,4

6,10 ×
106

Sampel yang digunakan pada
praktikum petroff hauser adalah susu segar.
Berdasarkan hasil pengamatan, rata – rata
mikrorganisme yang didapatkan pada susu
yaitu ≥ 1,85 x 106/ml. Standar Nasional
Indonesia (SNI) Tahun 2000 telah
menetapkan Batas Maksimun Cemaran
Mikroba dalam susu segar dan susu
pasteurisasi, untuk jumlah bakteri total
pada susu segar 1 x 106 dan untuk susu
pasteurisasi < 3 x 104. Untuk koliform pada
susu segar 2 x 101 MPN/gram dan untuk
koliform pada susu pasteurisasi