PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN id. doc

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Posted on December 12, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT
DIVISION (STAD)
SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 WUNGU KABUPATEN MADIUN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Disusun Oleh : SURTI YUMAINAH, S.Pd.
NIP. 19640904 198903 2 006
(Peserta Workshop Peningkatan Karier Guru MGMP PKn SMP Kab. Madiun Tahun 2013)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya meningkatkan pendidikan bangsa Indonesia, maka perlu penataan sistem
pendidikan yang tentu disesuaikan dengan pembaharuan-pembaharuan secara menyeluruh,
hal ini penting terutama dikaitkan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) dan Peraturan Pemerintah (PP)
No. 19 Tahun 2005 tentang Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, Bab II pasal 3 dinyatakan:
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan Potensi Peserta Didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan dalam undang-undang tersebut perlu ditindaklanjuti dengan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005, Bab I pasal 1 ayat 6 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yang menyatakan sebagai berikut:
Standar Proses Pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan.
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, untuk setiap sekolah/madrasah mengembangkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi
(SI).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), perlu memperhatikan
kepentingan dan kekhasan daerah, sekolah dan peserta didik. Model Pembelajaran dengan
kurikulum yang disebutkan di atas adalah mengacu pada Pembelajaran Kreatif, siswa lebih
aktif dalam pembelajaran sedangkan guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Artinya
dalam pembelajaran guru mendorong siswa untuk berkreatif dalam pembelajaran dan guru
menginformasikan materi pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk mengeksploitasikan
(menggali) materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian Model Pembelajaran
Konvensional, dimana guru mendominasi dalam pembelajaran harus sudah ditinggalkan.
Oleh sebab itu guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga

dapat menjadikan proses pembelajaran lebih efektif, dan dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan. Dengan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Student

Team Achievement Division (STAD) atau Pembagian Pencapaian Tim Siswa, menunjukkan
salah satu Model Pembelajaran yang dapat menciptakan suasana pembelajaran tersebut.
Proses pembelajaran PKn dalam Kompetensi Dasar: Menjelaskan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara di kelas VIII A telah penulis lakukan dengan Metode Diskusi.
Namun, hasil belajar siswa umumnya dibawah KKM, motivasi belajar siswa pun rendah,
sebagian siswa tidak menjawab pertanyaan guru ketika ditanya, jarang ada siswa yang
bertanya kepada guru mengenai penjelasan materi yang diajarkan, ketika guru memberikan
ulangan individu masih banyak siswa yang menyontek. Selain permasalahan di atas suasana
kelas masih cenderung parsial artinya ada pengelompokkan siswa yang pandai dengan siswa
yang kurang pandai.Berdasarkan uraian di atas terungkap bahwa Pembelajaran PKn di kelas
VIII A masih kurang berhasil, minat belajar PKn kurang dan hasil belajar siswa belum sesuai
standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu ada tindakan untuk mengatasi
permasalahan pembelajaran PKn di kelas tersebut, yaitu dengan tetap menerapkan metode
diskusi namun pelaksanaannya menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievement Division (STAD) atau Pembagian Pencapaian Tim Siswa.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini adalah

bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran
Student Team Achievement Division (STAD) siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Wungu
Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2013/2014?
C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dan diperoleh melalui penelitian ini adalah :
1. Bagi guru PKn, memberikan wawasan tentang apa dan bagaimana menerapkan model
pembelajaran tipe STAD.
2. Bagi sekolah, khususnya SMP Negeri 2 Wungu Kabupaten Madiun, hasil penelitian ini
akan memberikan sumbangan positif dalam rangka meningkatkan proses pemebelajaran
PKn .
3. Bagi pembaca, khususnya para guru, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan
penelitian selanjutnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Belajar adalah
kegiatan beproses dan merupakan unsur yang penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada keberhasilan
proses belajar siswa di sekolah dan di lingkungan sekitarnya. Karena itu seseorang dikatakan
belajar, bila dalam diri orang itu terjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu

perubahan tingkah laku. Jadi dalam teori ini siswa belajar akan mendapatkan hasil belajar
yaitu berupa perubahan kepribadian sebagai pola baru, misalnya pemahaman atau
pengetahuan yang didapat dari proses pembelajaran.
Belajar berlangsung sepanjang hayat, karena belajar merupakan kebutuhan setiap manusia.
Prinsip belajar sepanjang hayat yang dibuat oleh Komisi Delors dari United Nations
Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) terbagi 4 pilar, yaitu : (a)
learning to know, yang berarti juga learning to learn; (b) learning to do; (c) learning to be;
dan (d) learning to live together.
Dari segi psikologi, menurut Whitetherington psikologi yang dikutip oleh Ngalim Purwanto,

mengemukakan :
Belajar adalah suatu perubahan tindakan di dalam, kepribadian yang menyatakan diri sebagai
pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan sikap kebiasaan, kepandaian atau suatu
pengertian.
Dalam proses belajar terdapat beberapa hal yang penting yaitu pengalaman, proses berpikir,
dan perubahan tingkah laku. Pada proses belajar, siswa merupakan subyek sedangkan guru
diharapkan sebagai fasilitator dan pembimbing. Agar terjadi proses belajar yang baik, dituntut
adanya suatu Interaksi Multi Arah antara siswa dan guru. Setiap individu berperan aktif
melibatkan diri dengan segala pemikiran dan kemauan untuk berinteraksi dengan
lingkungannya.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan belajar adalah suatu aktifitas
mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Setiap
pembelajaran bermuara pada suatu hasil, sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hasil yang
didapat dari sekolah harus dapat digunakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar yang telah diperoleh disimpan dalam ingatan untuk kemudian digali dari ingatan
bila dibutuhkan. Suatu pembelajaran dikatakan efektif bila proses pembelajaran tersebut
dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar tertentu. Beraneka ragam tingkah laku yang
diperoleh dalam belajar yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Pengertian dan konsep hasil belajar yang dikemukakan oleh ahli-ahli sedikit banyak
dipengaruhi oleh aliran/teori yang dianutnya. Skinner dengan teori kondisioningnya
memaparkan bahwa hasil belajar itu berupa respon baru (tingkah laku) yang baru. Dalam hal
ini hasil belajar siswa dapat berupa respon atau tingkah laku baru yang membedakannya
dengan sebelum siswa mengalami pembelajaran.
Menurut Abdurrahman yang dikutip oleh Asep Jihad, hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh kegiatan belajar. Dalam pembelajaran guru menetapkan tujuan belajar, siswa yang
berhasil belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan permbelajaran. Menurut
Benjamin S. Bloom ada tiga ranah (domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.
B. Pengetian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran adalah suatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik
melakukan kegiatan belajar.
Menurut Slavin yang dikuitp oleh Isjoni, Cooperative Learning adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur heterogen.
Dilihat dari tugas penerapan pembelajaran kooperatif yaitu hasil belajar akademik,
penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Dari berbagai tinjauan diatas pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa
dalam tugas-tugas akademik, penerimaan terhadap keragaman. Model Pembelajaran
Kooperatif agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan
latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku, agama, kemampuan akademik,
dan tingkat sosial, serta pengembangan ketrampilan sosial yang artinya aktif bertanya,
menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan idea
tau pendapat.
C. Pengertian Tipe STAD (Student Team Achviement Division)
Ide dasar STAD adalah agar memotivasi siswa untuk saling bekerja sama dan membantu satu
sama lain, baik dalam memahami materi maupun penyelesaian tugas dalam satu kelompok.

Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual, terutama

terhadap siswa-siswi yang di dalam kinerja akademiknya lemah atau mainstream. STAD
terdiri atas lima komponen utama yaitu : a) Presentasi kelas, b) Tim, c) Kuis, d) Skor
kemampuan individu dan e) Rekognisi Tim.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar PKn khusus dalam Kompetensi Dasar
Menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara di SMP Negeri 2 Wungu
Kabupaten Madiun, melalui model pembelajaran kooperatif dengan tipe Student Team
Achievement Division (STAD) atau Pembagian Pencapaian Tim Siswa.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas VIII A pada SMP Negeri 2 Wungu Kabupaten Madiun.
Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013.
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa kelas VIII pada SMP Negeri 2 Wungu
Kabupaten Madiun sebanyak 24 orang.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Metode Action Research (Penelitian Tindakan). Penelitian
Tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata
dan proses pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.

Penelitian ini dilakukan bersama-sama antara peneliti dan kolaborator yaitu guru PKn. Dalam
penelitian tindakan peneliti menggunakan Desain Model Kurt Levin, dimana konsep pokok
dari penelitian Levin terdiri dari empat siklus yaitu :
1. Perencanaan (Plain)
2. Tindakan (Action)
3. Pengamatan (Observation)
4. Refleksi (Reflection)
Siklus proses pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD),
dapat digambarkan dengan diagram di bawah ini :
1. Siklus Pertama ( I )
a. Perencanaan (Planning)
Langkah yang disusun peneliti bersama guru PKn pada perencanaan awal yakni
mengidentifikasi masalah dan menetapkan
jalan keluar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD), sebagai berikut :
1) Peneliti dan kolaborator merencanakan pembelajaran yang diterapkan di kelas dengan
menggunakan metode pembelajaran
kooperatif Tipe STAD
2) Mempersiapkan silabus
3) Menentukan Standar Kompetensi (SK) sesuai dengan Standar Isi (SI) PKn Semester I

kelas VIII yaitu Menampilkan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

4) Menentukan dulu Kompetensi Dasar (KD) yaitu Menjelaskan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideologi negara
5) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
6) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran
7) Menyiapkan daftar hadir siswa
8) Menyiapkan lembar kolaborator
9) Melaksanakan tindakan siklus pertama dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Achievement Division
(STAD)
b. Tindakan ( Action )
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan dengan :
1) Menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
(STAD)
2) Melakukan apersepsi yaitu bertanya kepada siswa apakah ada yang pernah ke luar negeri
3) Membagi kelas menjadi kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima siswa
4) Memberikan pengenalan topik yang akan dibahas
5) Setiap kelompok diberikan lembar tugas / pertanyaan

6) Selama mengerjakan tugas / pertanyaan setiap anggota harus dapat menjawab tugas /
pertanyaan sekaligus memahami
materi ajar
7) Setelah tugas selesai guru memberikan kuis atau pertanyaan sesuai pada tugas / pertanyaan
dalam kelompok
8) Diusahakan setiap kelompok dapat menjawab kuis atau pertanyaan = berhasil
9) Peneliti memberikan Postest secara individu
c. Pengamatan ( Observation )
Kolaborator mengamati pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
Tipe Student Team Achievement
Division (STAD) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar PKn . Sekaligus
pencapaian / pemahaman materi ajar
untuk siswa pandai maupun siswa yang biasa, bahkan pada siswa yang kurang bersemangat
belajar (malas-malas
belajar). Dan kolaborator menuliskannya kedalam lembaran yang sudah disiapkan.
d. Refleksi ( Reflection )
Dari pengamatan pada waktu pembelajaran siklus pertama, peneliti bersama kolaborator
merinci dan menganalisa
permasalahan, yang tentunya harus mengadakan perbaikan dan akan dilaksanakan pada siklus
kedua. Bila nilai siswa

pada siklus pertama masih ada dibawah KKM, maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus
kedua dengan tahapan yang
sama seperti pada siklus pertama.
2. Siklus Kedua ( II )
a. Perencanaan ( Planning )
Peneliti bersama kolaborator merencanakan langkah-langkah pembelajaran untuk siklus
ketiga, sebagai berikut :
1) Merencanakan silabus
2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PKn pada Standar Kompetensi (SK)
sesuai dengan Standar Isi (SI)
PKn Semester I kelas VIII A yaitu Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila;Kompetensi Dasar
(KD) yaitu Menjelaskan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara

3) Menyiapkan materi pembelajaran, yaitu Pancasila sebagai dasar negara dan Pancasila
sebagai ideologi negara
4) Menyiapkan sumber materi dan media pembelajaran
5) Menyiapkan daftar hadir siswa
6) Menyiapkan lembar kolaborator
7) Melaksanakan tindakan siklus ketiga dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Achievement Divison
( STAD ).
b. Tindakan ( Action )
1) Melakukan apersepsi
2) Motivasi
3) Memberikan pengenalan topik atau menjelaskan secara garis besar materi yang akan
dibahas yaitu tentang Menjelaskan
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara. Siswa mengejakan tugas kelompok yang
masing-masing anggota
dalam kelompok memahami tugas tersebut
4) Setelah selesai siswa diberikan kuis / pertanyaan yang secara kelompok
5) Peneliti menyimpulkan materi
6) Dilakukan postes individu
7) Menutup pembelajaran model kooperatif tipe STAD
c. Pengamatan ( Observation )
Kolaborator mengamati proses pembelajaran PKn dengan model pembelajaran kooperatif
Tipe STAD (Student Team
Achievement Division) yang sedang berlangsung dan mendiskripsikan hal-hal yang terjadi
selama kegiatan pembelajaran
berlangsung lalu menuliskannya dalam lembar kolaborator.
d. Refleksi ( Reflection )
Bersama kolaborator peneliti merinci dan menganalisa permasalahan yang terjadi pada siklus
pertama dan kedua.
Peneliti dan kolaborator melihat dan mendapatkan bahwa siklus kedua ini dengan model
pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Team Achievement Division), siswa telah mengalami peningkatan secara
signifikan dan sepakat untuk
mencukupkan penelitian pada siklus ketiga dapat dideskripsikan sebagai hasil penelitian.
Dengan rancangan penelitian yang dilakukan dua kali siklus diatas dengan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD
atau pembagian pencapaian tim siswa yang dimulai dari kegiatan pembagian kelompok kerja
kemudian masuk pada proses
kegiatan pembelajaran yaitu guru mempresentasikan materi ajar, kemudian siswa melakukan
tugas kelompok, dilanjutkan
dengan kuis atau posttes. Guru membuat skor kemajuan individual yang dihitung dari hasil
belajar sebelum dan
sesudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tersebut. Dari skor individual ini akan
terlihat kelompok mana
yang akan mendapatkan rekognisi tim atau penghargaan, dengan peringkat tim super, tim
sangat baik dan tim baik

A.

Jadwal Penelitian

Agustus
No

September

Oktober

Aktivitas
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Tahap Persiapan

1
Merumuskan masalah
Tahap Perencanaan
2
Menyusun Instrumen
Tahap Pelaksanaan
3
Siklus I
Siklus II
Tahap Pengumpulan
4 Data
Tahap Analisa Data
5
Tahap Penyusunan dan
6 Revisi Hasil Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
Asep Jihad, 2008, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Multi Pressindo.
Ngalim Purwanto, 1988, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Karya.
Ngalim Purwanto, 2001, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung : Remaja
Rosda Karya.
Peraturan Pemerintah, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional RI.
R E Slavin, 1994, A Practical Gaide To Cooperative Learning, USA : A Division Of
Paramount Publishing.
Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional RI.

Share this:


Twitter



Facebook


Loading...
This entry was posted in Uncategorized.