MAKANAN HALAL MENURUT ISLAM docx

MAKANAN HALAL MENURUT
ISLAM
Ayat Al Qur’an dan Hadits tentang Makanan yang Baik dan Halal
Makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi
hukumnya, baik halal dzatnya, dibolehkan oleh agama, misalnya telor, buahbuahan, sayur-mayur dan lain-lain. Makanan halal hakikatnya adalah makanan
yang didapat dan diolah dengan cara yang benar nenurut agama, misalnya
makanan seperti contoh di atas yang diperoleh dengan usaha yang benar, sapi
yang disembelih dengan menyebut nama Allah dan lain-lain.
Adapun lawan dari halal adalah haram, yaitu makanan yang secara dzatnya
dilarang oleh agama untuk dimakan, misalnya daging babi, daging anjing,
darah, bangkai selain bangkai ikan, dan lain-lain. Sedangkan haram karena
hakikatnya adalah haram untuk dimakan karena cara memperoleh atau cara
mengolahnya, misalnya telor hasil mencuri, daging hasil menipu, dan lain
sebagainya.
Adapun makanan yang baik yaitu makanan yang dapat dipertimbangkan dengan
akal, dan ukurannya adalah kesehatan. Artinya makanan yang baik adalah yang
berguna dan tidak membehayakan bagi tubuh manusia dilihat dari sudut
kesehatan. Maka makanan yang baik lebih bersifat kondisional, tergantung
situasi dan kondisi manusia yang bersangkutan, misalnya suatu jenis makanan
sangat baik untuk si A, belum tentu baik pula untuk si B atau si C. Makanan
yang baik belum tentu halal dan yang halal belum tentu baik.

Berikut ini beberapa ayat Al Qur’an dan hadits terkait dengan makanan yang
baik, halal, dan haram:

1.

QS Al Baqarah: 168
‫عيا أ عي معها ال معنامس ك مملوا م بم معما بفي ال عمربض عحل عل ا عطبميبا ا عول ع تعتمعببمعوا م مخمطعوا ب‬
‫عمدمون ممببينن‬
‫ت ال معشيمعطابن بإن معمه ل عك ممم ع‬

Artinya: “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan,
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”
2.

QS Al Baqarah: 172

‫عيا أ عي معها ال معبذيعن آعممنوا م ك مملوا م بمن عط بيمعبا ب‬
‫ت عما عرعزمقعناك ممم عوامشك ممروا م لبل مبه بإن مكنتممم بإ معيامه تعمعبممدوعن‬
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang

Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya
kepada-Nya kamu menyembah.
Di dalam ayat ini, Allah mengulangi kembali agar memakan makanan yang
baik, sebagaimana yang ditegaskan dalam ayat 168. Selanjutnya Allah menyeru
agar selalu bersyukur terhadap nikmat-Nya jika benar-benar beribadah dan
menghamba kepada-Nya.
3.

QS Al Baqarah: 173
‫عادد عفعلا بإثمعم‬
‫حعم ال مبخن مبزيبر عوعما أ مبه معل بببه لبعغيمبر الل معبه عفعمبن امضمط معر ع‬
‫غيمعر عبادغ عوعلا ع‬
‫عل عيمك ممم ال معميمتععة عوال م عدعم عول ع م‬
‫بإن مععما عح معرعم ع‬
‫عل عيمبه بإ معن الل مععه ع‬
‫ع‬
‫غمفونر عربحيمن‬

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi

barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Dalam ayat 173 Allah menjelaskan jenis-jenis makanan yang diharamkan, yaitu
bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang disembelih dengan menyebut
nama selain Allah. Laranagan memakan empat jenis itu juga disebutkan dalam
surah lainnya. Lihat misalnya, dalam surah Al-An’am: 145 juga al Maidah: 3.

4.
Hadits
‫عل عيمبه عوعسل مععم‬
‫عن ممهعما عقاعل عسبممع م‬
‫ت عرمسموعل اللبه عص معلى اللمه ع‬
‫عبمبد اللبه الن ممععمابن بمبن بعبشيمدر عربضعي اللمه ع‬
‫عمن أ عببي ع‬
‫ع‬
‫ عفعمبن اتمععقى‬،‫ت ل ع يعمعل عمممه معن ك عبثيمنر بمعن ال معنابس‬
‫حعراعم بع بيمنن عوبعيمن عمهعما أ ممممونر مممشتعببعها ن‬
‫حل ععل بع بيمنن عوبإ معن ال م ع‬
‫ بإ معن ال م ع‬: ‫يعمقمومل‬

‫ عوعممن عوعقعع بفي ال مشبمعها ب‬،‫ت عفعقمد امستعبمعرأ ع لببديمبنبه عوبعمربضبه‬
‫ال مشبمعها ب‬
‫ عكال معرابعي يعمرععى عحموعل‬،‫حعرابم‬
‫ت عوعقعع بفي ال م ع‬
‫جعسبد‬
‫حابرمممه أ عل ع عوبإ معن بفي ال م ع‬
‫ أ عل ع عوبإ معن لبك م م بل عملبدك بحامى أ عل ع عوبإ معن بحعمى اللبه عم ع‬،‫ال مبحعمى يمموبشمك أ عمن يعمرتععع بفيمبه‬
‫ ]رواه البخاري‬.‫جعسمد ك مل ممه أ عل ع عوبهعي ال معقملب‬
‫جعسمد ك مل ممه عوبإعذا عفعسعد م‬
‫ح م‬
‫ت عفعسعد ال م ع‬
‫ت عصل ععح ال م ع‬
‫مممضعغاة بإعذا عصل ع ع‬
[‫ومسلم‬
Artinya : “Dari Abu ABdillah Nu’man bin Basyir r.a,”Saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram
itu jelas. Di antara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samarsamar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka, barang siapa yang takut
terhadap syubhat, berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya.
Dan barang siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan
terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang

menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar (ladang) yang dilarang untuk
memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa
setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia
haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia
baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh
tubuh. Ketahuilah bahwa dia adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim).
Diantara beberapa manfaat menggunakan makanan dan minuman halal, yaitu :
1.

Membawa ketenangan hidup dalam kegiatan sehari-hari,

2.

Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani,

3.

Mendapat perlindungan dari Allah SWT,

4.


Mendapatkan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT,

5.

Tercermin kepribadian yang jujur dalam hidupnya dan
sikap apa adanya,

6.

Rezeki yang diperolehnya membawa barokah dunia
akhirat.

Ada beberapa mudlarat lainnya, yaitu :
1.

Doa yang dilakukan oleh pengkonsumsi makanan dan
minuman haram, tidak mustajabah (maqbul).

2.


Uangnya banyak, namun tidak barokah, diakibatkan
karena syetan mengarahkannya kepada kemaksiatan
dengan uang itu.

3.

Rezeki yang haram tidak barokah dan hidupnnya tidak
tenang.

4.

Nama baik, kepercayan, dan martabatnya jatuh bila
ketahuan.

5.

Berdosa, karena telah melanggar aturan Allah.

6.


Merusak secara jasmani dan rohani kita.

Di Indonesia sudah ada Majlis Ulama Indonesia yang memiliki Lembaga
Pengawasan Obat dan Makanan (LPOM). Tugas dari LPOM adalah mengkaji
dan mengawasi makanan dan minuman yang beredar di Indonesia, apakah telah
memenuhi syarat atau tidak. Sehingga umat Islam akan mendapat ketenangan
dalam mengonsumsesi makanan dan minuman.
Ayat Al Qur’an dan Hadits tentang Giat Bekerja
1.

QS Al Mujadalah:11
‫حموا يعمفعسبح اللمه ل عك ممم عوابعذا بقيمعل ان ممشمزموا عفان ممشمزموا‬
‫جلببس عفامفعس م‬
‫عيآي معها ال معبذيمعن ا ععمن مموآ ابعذا بقيمعل ل عك ممم تععف معس م‬
‫حموا بفى ال معم ع‬
‫ت عو اللمه ببعما تعمععمل مموعن عخببيمنر‬
‫يعمرعفبع اللمه ال معبذيمعن ا ععمن مموا بمن مك ممم عو ال معبذيمعن ا مموتمموا ال مبعل معم عدعرعج د‬

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapanglapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Keterkaitan surah Al Mujadalah : 11 dengan etos kerja:
1.

Dalam bekerja hendaklah mempunyai niat yang baik
dengan landasan sebuah keimanan yang kuat, sehingga
orang akan terhindar dari hal-hal yang tidak

2.

Dalam bekerja orang harus tahu ilmunya (menguasai
keilmuan yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut). Hadis
Nabi mengatakan “suatu pekerjaan yang dilakukan oleh
orang yang bukan ahlinya maka tunggulah masa
kehancurannya.”


3.

Iman dan ilmu adalah dua hal yang akan menjadikan
pekerjaan akan sukses dunia akherat dan tidak akan
menyimpang dari norma Islam/hukum Allah

4.

Semua pekerjaan yang dilakukan oleh nanusia tidak akan
lepas dari pengetahuan Allah, karena Allah Maha mengetahui
segala sesuatu.

2.

QS Al Jumu’ah: 9-11
‫جممععبة عفامسععموا بإعلى بذك مبر الل معبه عوعذمروا ال مبعيمعع عذلبك ممم عخيمنر ل عك ممم بإمن‬
‫عيا أ عي معها ال معبذيعن آعممنوا بإعذا منوبدعي بلل معصعلابة بممن يعموبم ال م م‬
‫ك من متممم تعمعل عمموعن‬

“Wahai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan

sembahyang pada hari Jumaat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui.(Surah Al-Jumu’ah (62) ayat 9).
‫عفبإعذا مقبضيع ب‬
‫حوعن‬
‫ت ال معصعلامة عفان متعبشمروا بفي ال مأ عمربض عوابمتعمغوا بممن عفمضبل الل معبه عوامذك ممروا الل مععه ك عبثيارا ل عععل معك ممم تممفلب م‬

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya
kamu beruntung.” (Surah Al-Jumu’ah (62) ayat 10).
‫خيممر‬
‫جاعربة عوالل معمه ع‬
‫جاعراة أ عمو ل عمهاوا ان معف مضوا بإل عيمعها عوتععرمكوعك عقابئاما مقمل عما بعن معد الل معبه ع‬
‫خيمنر بمعن الل معمهبو عوبمعن ال بتم ع‬
‫عوبإعذا عرأ عموا بت ع‬
‫ال معرابزبقيعن‬
Dan apabila melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju
kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah).
Katakanlah:` Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik daripada permainan dan
perniagaan `, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki.(Surah Al-Jumu’ah (62) ayat
11).
Pelajaran yang bisa kita ambil dari surah Al Jum’ah ayat 9 adalah:
2.

Orang yang mendapatkan panggilan untuk melakukan
sholat jum’at itu hanyalah orang yang merasa beriman.

3.

Sikap orang beriman yang baik ketika mendengar seruan
Allah untuk sholat adalah segera memenuhi panggilan
tersebut.

4.

Segera memenuhi panggilan Allah untuk sholat jum’at
adalah sebuah keputusan yang terbaik dalam rangka
memenuhi kebutuhan rohaninya, sehingga orang tersebut
semakin dekat dengan Allah SWT.

5.

Orang yang beriman adalah orang yang selalu menjaga
kesimbangan akan kebutuhannya jasmani maupun
Rohaninya.

6.

Orang yang beriman adalah orang yang mampu bersikap
proporsional, manakah pekerjaan pekerjaan yang penting
dan segera untuk dilakukan jika mendengar seruan dari
Allah.

3.

QS Al Qashas:77
‫عوابمتعبغ بفيعما آعتاعك الل معمه ال م عداعر املآبخعرعة عوعلا عتنعس ن عبصيبععك بمعن ال مدن معيا عوأ عمحبسن ك ععما أ عمحعسعن الل معمه بإل عيمعك عوعلا تعبمبغ‬
‫ب ال ممممفبسبديعن‬
‫ال معفعساعد بفي ال مأ عمربض بإ معن الل مععه علا يمبح م‬

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (al
Qashash: 77).

4.

Hadits
‫خيمبرك ممم عممن تععرعك مدن معيامه لبأ عبخعربتبه عوتععرعك أ عبخعرتعمه‬
‫ ل عيمعس بب ع‬: ‫عل عيمبه عوعسل مععم‬
‫ عقاعل عرمسمومل اللبه عص معلى اللمه ع‬:‫عمن أ عن عدس عقاعل‬
‫ع‬
‫ععلى ال معنابس )عرعواه ابن‬
‫ب بمن ممهعما عجبميماعا عفبإ معن ال مدن معيا بعل ع ن‬
‫غ بإعلآ ال مأ عبخعربة عول ع تعك ممون مموا ك عل م ا ع‬
‫لبمدن معيامه عح معتى يمبصيم ع‬
‫(عساكر‬

Dari Anas ra berkata: Rasulullah saw bersabda, “Tidak baik orang yang
meninggalkan dunia untuk kepentingan akhirat saja, atau meninggalkan akhirat
untuk kepentingan dunia saja, tetapi harus memperoleh kedua-duanya. Karena
kehidupan dunia mengantarkan kamu menuju akhirat. Oleh karena itu jangan
sekali-kali menjadi beban orang lain.” (HR. Ibnu `Asakir).
5.

Etos kerja dan Dinamika Kehidupan

Ajaran agama Islam memiliki seperangkat nilai yang berkaitan dengan bekerja
keras, antara lain adalah:
1.

Bekerja keras adalah merupakan kewajiban yang harus
ditunaikan oleh setiap orang yang mengaku dirinya beriman
kepada Allah SWT, hal ini dibuktikan dengan banyaknya

perintah Allah dalam Al-qur’an yang menyuruh untuk
bekerja.
2.

Salah satu prasyarat untuk terhindarnya umat manusia
dari kerugian yang sangat besar adalah dengan bekerja yaitu
melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik. Yang dalam
bahasa Al-qur’an disebut dengan Amilusshalihat.

3.

Bekerja secara produktif adalah merupakan ciri dan
karakteristik seorang muslim yang terbaik sesuai dengan
implementasi hadits Nabi, tangan diatas (yang memberi)
lebih baik daripada tangan yang dibawah (yang menerima).

4.

Bekerja disamakan dengan Jihad Fi Sabilillah.

Sumber : “https://isnaizakiya29.wordpress.com/2014/12/12/ayat-al-

quran-dan-hadits-tentang-makananyang-baik-dan-halal-serta-giat-bekerja/”

Makanan
Haram Menurut Islam :
Pengertian, Golongan dan Jenisnya
Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia dan siapapun 
manusia yang hidup tentu membutuhkan makanan. Dalam islam, segala
sesuatu yang menyangkut hidup manusia diatur oleh allah SWT 
termasuk mengenai makanan 
(baca  Fungsi Agama Dalam 
kehidupan Manusia). Allah 
menciptakan bumi dan isinya 
untuk keberlangsungan hidup 
manusia dan menghalalkan 
segala yang memberikan 
maslahat atau manfaat serta 
mengharamkan segala 
sesuatu yang mendatangkan 
mudharat dalam hal ini yakni 
makanan.

Makanan dapat mempengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang serta 
berpengaruh terhadap iman dan kualitas ibadahnya. Begitu pentingnya 
masalah makanan ini hingga Allah sendiri menyebutkan mana saja 
makanan yang tidak boleh dikonsumsi atau haram dalam Alquran dan 
Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wasallam juga pernah bersabda: “Daging 
mana saja yang tumbuh dari sesuatu yang haram maka neraka lebih 
pantas untuknya”(baca 7 Akibat Makan Makanan Haram dalam Islam). 
Untuk mengetahui lebih jelas tentang ketentuan dan jenis makanan 
haram maka simak penjelasan berikut mengenai makanan haram 
menurut islam :
Definisi Makanan Haram
Kata makanan sendiri berasal dari kata makan yang artinya aktifitas 
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh yang bertujuan untuk 
menghilangkan rasa lapar. Makanan adalah suatu benda atau hal yang 
dimakan oleh manusia kemudian dicerna dan diserap dalam tubuh untuk
menghasilkan energi dan mendukung segala aktifitas. Adapun kata 
haram berasal dari kata dalam bahasa Arab yang artinya sesuatu yang 
dilarang. Maka dapat disimpulkan bahwa makanan haram adalah 
makanan atau suatu benda yang haram dikonsumsi oleh manusia 
terutama umat islam dan apabila tetap mengkonsumsinya maka ia 
berdosa. (baca ilmu pendidikan islam dan islam dan ilmu pengetahuan)
Dasar Hukum Makanan Haram
Allah tidak mengharamkan sesuatu tanpa sebab dan akibat. Segala 
ketentuan Allah memiliki dasar hukum yang disebutkan dalam Alqur’an 
dan hadits Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa dalil yang 
menjadi landasan hukum diharamkannya suatu makanan(baca juga 20 
Manfaat Membaca Al­ Qur’an dalam Kehidupan)


QS Al Al raf 157
‫ال معبذيعن يعتمعببمعوعن ال معرمسوعل الن معبب معي ال مأ مبمم معي ال معبذي يعبجمدون عمه عمك ممتوابا بعن معدمهمم بفي التمعموعرابة عوال مبإن مبجيبل يعأ ممممرمهمم‬
‫عبن ال مممن مك عبر عويمبح مل ل عمهمم ال م عط بيمعبا ب‬
‫ببال معممعمرو ب‬
‫عن ممهمم بإمصعرمهمم‬
‫عل عيمبهمم ال م ع‬
‫خعبابئ ع‬
‫ث عويععضمع ع‬
‫حبمرمم ع‬
‫ف عويعن معهامهمم ع‬
‫ت عويم ع‬
‫م‬
‫م‬
‫ع معزمرومه عون ععصمرومه عواتمعبعمعوا ال منوعر ال معبذي أن مبزعل عمععمه أول لعبئعك مهمم‬
‫عوال مأ ع م‬
‫عل عيمبهمم عفال معبذيعن آعممنوا بببه عو ع‬
‫ت ع‬
‫غعلاعل ال معبتي عكان ع م‬
‫حوعن‬
‫ال ممممفلب م‬
“(Yaitu) orang­orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang 
(namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di 
sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan 

melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan 
bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala 
yang buruk dan membuang dari mereka beban­beban dan belenggu­
belenggu yang ada pada mereka. Maka orang­orang yang beriman 
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang 
terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang­
orang yang beruntung”.(QS. Al­A’raf: 157)


QS Al Baqarah 195
‫حبسبنيعن‬
‫عوأ عن مبفمقوا بفي عسببيبل الل معبه عوعلا تمل ممقوا ببأ عيمبديك ممم بإعلى التمعمهل مك عبة عوأ عمحبسمنوا بإ معن الل مععه يمبح م‬
‫ب ال ممم م‬
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu 
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, 
karena sesungguhnya Allah menyukai orang­orang yang berbuat 
baik”. (QS. Al­Baqarah: 195)



Hadits Rasulullah SAW
 “Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh 
membahayakan orang lain”.
Oleh karena itu segala sesuatu diharamkan semua makanan dan 
minuman yang bisa membahayakan diri sendiri atau dapat membunuh 
seseorang secara perlahan, seperti halnya  rokok,  racun, 
narkoba,minuman keras, dan yang sejenisnya.
Golongan Makanan Haram
Pada dasarnya semua makanan adalah halal namun dapat menjadi 
haram akibat dua sebab, dan makanan haram dalam islam sendiri dibagi
menjadi dua golongan utama yakni yang disebutkan berikut ini

1.

Makanan Haram karena zatnya
Makanan haram karena zatnya, dimaksudkan bahwa makanan tersebut 
memang sudah dinyatakan haram zat penyusunnya dan tidak boleh 
dikonsumsi karena mudharatnya lebih besar dibandingkan manfaatnya. 
Contoh dari makanan haram golongan ini adalah daging babi, darah, 
bangkai, daging anjing, khamr atau minuman keras( baca Minuman 
Haram Menurut Islam) dan lain sebagainya.

2.

Makanan Haram karena sebabnya
Makanan yang diharamkan karena sebabnya adalah jenis makanan 
yang pada dasarnya mengandung zat yang halal dan boleh dikonsumsi 
akan tetapi makanan tersebut diperoleh dengan cara yang tidak halal 
misalnya lewat jalan mencuri, menipu hasil riba (baca Hukum Riba 
Dalam Islam ) melakukan zina( baca Cara Bertaubat Dari Zina), 
makanan yang ditujukan sebagai sesajen dalam ritual perdukunan dan 
lainnya( baca Syirik Dalam Islam). Sebagaimana yang disebutkan dalam
hadits Rasulullah SAW berikut ini
“Sesungguhnya darah­darah kalian, harta­harta kalian, dan kehormatan­
kehormatan kalian antara sesama kalian adalah haram”. (HR. Al­
Bukhary dan Muslim)
Jenis Makanan Haram
Setelah mengetahui golongan dan sebab diharamkannya suatu 
makanan maka berikut ini dijelaskan tentang beberapa jenis makanan 
yang diharamkan antara lain

1.

Bangkai

Yang dimaksud dengan bangkai adalah semua hewan yang mati tanpa 
melalui proses penyembelihan yang sesuai syariat agama islam dan 
juga bukanlah hasil dari aktifitas perburuan. Allah ­Subhanahu wa Ta’ala
berfirman mengenai hal yang dimaksudkan sebagai bangkai dalam ayat 
berikut
‫خبنعقمة عوال معممومقوعذمة عوال مممتععربمديعمة‬
‫حمم ال مبخن مبزيبر عوعما أ مبه معل لبعغيمبر الل معبه بببه عوال مممن م ع‬
‫عل عيمك ممم ال معميمتعمة عوال م عدمم عول ع م‬
‫ت ع‬
‫محبمرعم م‬
‫ع‬
‫ع‬
‫ع‬
‫ععلى الن ممصبب عوأمن تعمستعمقبسمموا ببال مأمزعلابم لعذلبك ممم بفمسنق ال ميعموعم‬
‫حمة عوعما أك ععل ال معسبممع بإ معلا عما عذك معيمتممم عوعما مذببعح ع‬
‫عوالن معبطي ع‬
‫ع‬
‫ع‬
‫عل عيمك ممم بنمععمبتي‬
‫يعبئعس ال معبذيعن ك ععفمروا بممن بديبنك ممم عفعلا تع م‬
‫ت ل عك ممم بدين عك ممم عوأتمعممم م‬
‫خعشمومهمم عوامخعشموبن ال ميعموعم أك معمل م م‬
‫ت ع‬
‫جابندف لببإثمدم عفبإ معن الل مععه ع‬
‫خعمعصدة ع‬
‫ت ل عك ممم ال مبإمسعلاعم بديانا عفعمبن امضمط معر بفي عم م‬
‫عوعربضي م‬
‫غيمعر ممتع ع‬
‫غمفونر عربحيمن‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging 
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang 
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang 

disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib 
dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah 
kefasikan. Pada hari ini orang­orang kafir telah putus asa untuk 
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada 
mereka dan takutlah kepada­Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan 
untuk kamu agamamu, dan telah Ku­cukupkan kepadamu nikmat­Ku, 
dan telah Ku­ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa 
terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya 
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.. (QS. Al­Ma`idah: 3)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bangkai dapat dibedakan 
menjadi beberapa jenis menurut sebab matinya yaitu
Jenis­jenis bangkai berdasarkan ayat­ayat di atas:


Al­Munhaniqoh, hewan yang mati tercekik.



Al­Mauqudzah, hewan yang mati karena pukulan keras.



 Al­Mutaroddiyah, hewan yang mati jatuh dari tempat yang tinggi.



An­Nathihah,  hewan yang mati karena diserang oleh hewan 
lainnya.



Hewan yang mati dan potongan tubuh sebagai sisa dimangsa 
binatang buas.



Hewan yang mati tanpa penyembelihan, dengan cara disetrum



Hewan yang disembelih tanpa bacaan basmalah.(baca 13 
Keutamaan Membaca Basmallah)



Hewan yang disembelih untuk tujuan selain Allah walaupun hewan
tersebut disembelih dengan  membaca basmalah.



Semua bagian tubuh hewan yang terpisah dari tubuhnya meski 
hewan tersebut masih hidup. Sebagaimana yang disebutkan dalam 
hadits berikut
“Apa­apa yang terpotong dari hewan dalam keadaan dia (hewan itu) 
masih hidup, maka potongan itu adalah bangkai”. (HR. Ahmad, Abu 
Daud, At­Tirmidzy )

Adapun dalam islam ada 3 jenis bangkai yang dihalalkan, yaitu


Semua jenis Ikan, karena ikan adalah hewan air dan air sifatnya 
mensucikan



Belalang. Hal ini didasari oleh hadits Rasulullah SAW  “Dihalalkan 
untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah
ikan dan belalang. Dan adapun kedua darah itu adalah hati dan limfa”. 
(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)



Janin yang ada dalam perut hewan yang disembelih atas nama 
Allah dan jika hewan tersebut mengandung maka janinnya halal yntuk 
dimakan tanpa perlu disembelih lagi, sebagaimana yang disebutkan 
dalam hadits  “Penyembelihan untuk janin adalah penyembelihan 
induknya”.
2. Darah
Darah adalah salah satu jenis makanan yang diharamkan dan tidak 
boleh dikonsumsi sebagaimana orang mengkonsumsi darah sebagai 
campuran makanan atau minuman dan membekukannya untuk 
dimakan. Darah yang mengalir atau terpancar haram hukumnya 
sebagaimana disebutkan dalam Alqur’an surat Al An’an ayat 145 yang 
bunyinya
‫حعم بخن مبزيدر‬
‫عل على عطابعدم يعمطععمممه بإ معلا أ عمن يع م‬
‫كوعن عميمتعاة أ عمو عداما عممسمفواحا أ عمو ل ع م‬
‫ح معراما ع‬
‫مقمل علا أ عبجمد بفي عما مأوبحعي بإل ع معي مم ع‬
‫عادد عفبإ معن عربمععك ع‬
‫عفبإن معمه برمجنس أ عمو بفمساقا أ مبه معل لبعغيمبر الل معبه بببه عفعمبن امضمط معر ع‬
‫غيمعر عبادغ عوعلا ع‬
‫غمفونر عربحيمن‬
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan 
kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak 
memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang 
mengalir atau daging babi — karena sesungguhnya semua itu kotor — 
atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah. Barangsiapa 
yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak menginginkannya dan 
tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu Maha 
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS Al Anam 145)
Meskipun demikian apabila darah masih tersisa dalam urat nadi hewan 
yang disembelih dengan nama Allah maka darah tersebut halal apabila 
termakan bersama dengan dagingnya.
3.

Daging babi

Disebutkan dalam surat Almaidah ayat 3 bahwa Allah SWT 
mengharamkan babi dan apapun makanan yang mengandung bagian 
dari tubuh babi termasuk daging, lemak dan bahkan enzim atau sel 
tubuhnya. Babi diharamkan karena hewan ini termasuk hewan yang 
kotor dan membawa bibit penyakit khususnya cacing pita yang dapat 
membahayakan manusia.
4. Khamr
Khamr adalah segala sesuatu yang memabukkan dan termasuk 
didalamnya minuman keras atau minuman beralkohol dan segala jenis 
narkoba yang dapat membuat orang kecanduan. Dalam surat al maidah 
ayat 90, Allah ­Subhanahu wa Ta’ala­berfirman:
‫ع‬
‫ععمبل ال معشيمعطابن عفامجتعبنمبومه ل عععل معك ممم‬
‫عيا أ عي معها ال معبذيعن آعممنوا بإن مععما ال م ع‬
‫ب عوال مأ عمزعلامم برمجنس بممن ع‬
‫خمممر عوال معميمبسمر عوال مأن معصا م‬
‫حوعن‬
‫تممفلب م‬
“Hai orang­orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, 
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, 
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah 
perbuatan­perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”. (QS. Al­
Ma`idah: 90)
Dan disebutkan dalam hadits
“Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua khamar adalah 
haram”.

5.

Semua hewan buas yang bertaring
Jenis makanan haram selanjutnya adalah segala hewan yang memiliki 
taring baik yang sifatnya jinak maupun liar. Hewan bertaring dalam hal 
ini adalah hewan yang menggunakan taring untuk memakan mangsanya
termasuk anjing, harimau, dan bahkan kucing yang jinak sekalipun 
haram untuk dikonsumsi. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits 
berikut
 “Sesungguhnya Rasulullah ­Shallallahu ‘alaihi wasallam­ melarang dari 
(mengkonsumsi) semua hewan buas yang bertaring”. (HR. Al­Bukhary 
dan Muslim).

“Semua hewan buas yang bertaring maka memakannya adalah 
haram”. (HR Muslim)
6.

Semua burung yang memiliki cakar
Selain hewan yang bertaring maka semua burung yang memiliki cakar 
tajam yang digunakan untuk membunuh dan memakan mangsanya 
adalah haram hukumnya untuk dikonsumsi misalnya burung elang dan 
burung rajawali.
Ibnu ‘Abbas ­radhiallahu ‘anhuma berkata : “Beliau (Nabi) melarang 
untuk memakan semua hewan buas yang bertaring dan semua burung 
yang memiliki cakar”. (HR. Muslim)
7. Jallalah
Jallalah adalah sebutan bagi hewan pemakan feses atau kotoran 
manusia atau hewan lainnya baik kotoran hewan ternak seperti sapi, 
kerbau, ayam dan sebagainya. Oleh sebab itu jika seseorang 
memelihara hewan ternak yang akan dikonsumsi sebaiknya perhatikan 
makanannya agar tidak terkontaminasi kotoran tersebut. Jalllalah disini 
termasuk burung gagak dan burung pemakan bangkai.  Rasulullah 
­Shallallahu ‘alaihi wasallam­ melarang dari memakan al­jallalah dan 
dari meminum susunya”. (HR. Imam Lima kecuali An­Nasa`iy ) Keledai 
adalah hewan yang biasa ditunggangi oleh manusia dan mengkonsumsi
keledai jinak adalah haram hukumnya. Hal ini disebutkan dalam mahzab
ke empat Imam kecuali imam Malik. Sebagaimana yang disebutkan 
dalam hadits
“Sesungguhnya Allah dan Rasul­Nya melarang kalian untuk memakan 
daging­daging keledai yang jinak, karena dia adalah najis”. (HR. Al­
Bukhary dan Muslim) 
Sedangkan hukum memakana keledai liar adalah halal berdasarkan 
perkataan  Jabir ­radhiallahu ‘anhu
“Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi 
­Shallallahu ‘alaihi wasallam­ melarang kami dari keledai jinak”. (HR. 
Muslim)
9. Hewan Yang Diperintahkan untuk dibunuh
Semua hewan yang dapat membahayakan manusia dan diperintahkan 
untuk dibunuh tanpa disembelih adalah haram hukumnya untuk 

dikonsumsi. Binatang tersebut antara lain disebutkan dalam hadits 
Rasulullah SAW berikut
“Ada lima (binatang) yang fasik (jelek) yang boleh dibunuh baik dia 
berada di daerah halal (selain Mekkah) maupun yang haram (Mekkah): 
Ular, gagak yang belang, tikus, anjing, dan rajawali (HR. Muslim)
 10. Monyet
Dalam mahzab Syafii disebutkan bahwa monyet adalah haram, karena 
Allah telah menghukum sekelompok manusia yang bermaksiat yakni 
kaum yahudi dan mengubahnya menjadi binatang babi dan monyet.. 
Selain itu monyet juga memiliki kesamaan dengan manusia dalam hal 
genetis dan kesamaan panca indra serta disebutkan bahwa monyet 
bukanlaj jenis hewan yang baik.
Demikianlah penjelasan mengenai makanan haram menurut islam dan 
hal tersebut dimaksudkan untuk membatasi dan memberi petunjuk mana
saja makanan yang boleh dikonsumsi dan mana makanan yang haram 
dikonsumsi dan hal tersebut berlaku secara global. Adapun makanan 
yang masih meragukan sifatnya atau syubhat maka sebaiknya 
ditinggalkan. Sebelum mengkonsumsi sesuatu dewasa ini ada baiknya 
kita mengecek logo halal yang tertera pada kemasan dan mengetahui 
tempat atau restoran yang menyajikan makanan hal

Sumber  : 
“http://dalamislam.co
m/makanan­dan­
minuman/makanan­
haram/makanan­
haram­menurut­
islam”

Tugas Agama
10 makanan dan minuman Halal dan
Haram

Nama kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Vienna Afwani F.
Maydea Putri
Elvin Ridho M.
Hengky Kurniawan
Indah Afriliyana
Elsa Mauli T.

Kelas : VIII E
Sekolah : SMP Negeri 03 Ketapang