MAKANAN BAIK DAN HALAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan yang halal dan baik merupakan tuntunan agama. Halal dari segi

  dhahiriyah dan sumber untuk mendapatkan makanan tersebut apakah melalui cara – cara yang halal. Memakan makanan yang halal dan baik merupakan bukti ketaqwaan kita kepada Allah, karena memakan makanan halal dan baik merupakan salah satu ibadah.

  Allah membolehkan manusia seluruhnya memakan makanan yang telah diberikan Allah di bumi ini, yang halal dan yang baik saja, serta meninggalkan yang haram. Allah menyeru manusia supaya menikmati makanan – makanan yang baik dalam kehidupan mereka dan menjahui makanan – makanan yang tidak baik, karena dunia diciptakan untuk seluruh manusia. Karunia Allah bagi setiap manusia adalah sama, baik beriman atau tidak beriman. Dalam makalah ini akan dibahas tentang makanan yang halal dan baik yang meliputi, hadits tentang makanan halal dan baik, pengertian makanan halal dan baik, manfaat dari makanan halal.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

  1. Apa pengertian makanan halal dan baik?

  2. Bagaimana dalil Al Qur’an dan hadits tentang makanan halal dan baik serta jelaskan isi kandungannya?

  3. Apa manfaat dari makanan halal?

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Makanan Halal dan Baik Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi hukumnya. Makanan yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat dan di olah dengan cara yang benar menurut agama. Adapun makanan yang baik dapat dipertimbangkan dengan akal dan ukurannya untuk

  kesehatan. Artinya makanan yang baik adalah yang berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh manusia dilihat dari sudut kesehatan. Maka, makanan yang baik lebih bersifat kondisional, tergantung situasi dan kondisi manusia yang bersangkutan.

B. Dalil Al Quran Q.S. Al-Baqarah: 168-169; Q.S.Al-Baqarah: 172-173

                               

  168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 169. Sesungguhnya syaitan itu Hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

           

        

          

              

  172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. 173. Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut

  (nama) selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [108] Haram juga menurut ayat Ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.

  C. Hadits Tentang Makanan Halal dan Baik

  Hadits tentang makanan yang halal dan baik

  : طقاماعط دحا لكاام لاق ملسو هيلع هللا ىلص يبنلا نع هنع هللا يضر ةريره يب ا نع ) . هاور هدي لمع نم لكءاي ن اك ملسلا هيلعدواد هللا يبن ناو هدي لمع نم لكءاي نا نم ريخ (

  ملسمو ىراخبلا Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. bersabda; Tidak ada makanan yang dimakan seseorang yang lebih baik aripada hasil karya tangannya sendiri

  (hasil usahanya sendiri). Sesungguhnya Nabi Daud s.a. selalu makan dari hasil karya tangannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

D. kandungan Q.S. Al-Baqarah: 168-169; Q.S. Al-Baqarah: 172-173; dan hadis tentang

makanan yang baik dan baik.

  1. Q.S. Al-Baqarah ayat 168-169 Dalam ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada manusia agar memakan makanan yang halal dan melarang kita untuk memakan mkanan yang haram. Makanan yang halal adalah makanan yang dihalalkan oleh Allah SWT atau rasul-Nya, baik yang twrcantum dalam Al Qur’an maupun hadis. Makanan yang haram adalah makanan yang diharamkan oleh Al Qur’an dan hadis. Makanan yang sehat adalah makanan yang sehat dan mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh.

  2. Q.S. Al-Baqarah ayat 172-173 Ayat ini menganjurkan kaum muslimin yang beriman agar memakan makanan yang halal lagi baik dan bergizi. Banyak makanan yang telah disediakan Allah SWT di muka bumi ini, namun bagi umat islam tidak semua jenis makanan boleh dinikmati, melainkan hanya makanan yang dihalalkan oelh Allah SWT yang sudah pasti mengandung kebaikan dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia 3. Hadis tentang makanan yang halal dan baik.

  Hadis ini menganjurkan untuk bekerja keras dalam mencari rizki yang halal, sebab kenikmatan sesuatu terletak pada cara mendapatkannya. Jika suatu rizki itu didapatkan dengan mudah, niscaya ketika memakannya terasa kurang nikmat, sedangkan jika diperolehnya dengan susah payah dan penuh pengorbanan, maka akan mendatangkan kenikmatan tersendiri.

  

E. Perilaku orang yang mengamalkan Q.S. Al-Baqarah: 168-169; Q.S. Al-Baqarah: 172-

173; dan hadis tentang makanan yang halal dan baik.

1. Q.S. Al-Baqarah ayat 168-169

  Orang yang mengamalkan isi kandungan ayat tersebut,dalam dirinya terdapat sikap perilaku terpuji, antara lain: a. Selalu memilih makanan secara selektif agar mendapatkan makanan dan nimunan yang halal.

  b. Selalu berusaha dengan cara-cara yang halal dalam mendapatkan makanan dan minuman, sehingga merasa yakin dalam hati bahwa makanan tersebut benar-benar halal.

  2. Q.S. Al-Baqarah ayat 172-173

  Orang yang mengamalkan isi kandungan ayat tersebut, dalam dirinya terdapat sikap perilaku terpuji, antara lain: a. Selalu menjaga diri dari makanan yang diharamkan oleh Allah SWT, sehingga terhindar dari ancaman dan malapetaka yang diakibatkan oleh makanan haram tersebut.

  b. Selalu bersikap waspada terhadap makanan dan minuman yang belum diketahui status hukum dan jenisnya.

  3. Hadis tentang makanan yang halal dan baik.

  Orang yang mengamalkan isi kandungan hadis tersebut, dalam dirinya terdapat sikap perilaku terpuji, antara lain:

   Rajin bekerja dan berusaha.

   Tidak bergantung kepadaan belas kasih orang lain.

   Mengutamakan pekerjaan yang baik dan halal.

  

F. Mengidentifikasi makanan yang halal dan baik seperti terkandung dalam Q.S. Al-

Baqarah: 168-169; Q.S. Al-Baqarah: 172-173 dan hadis tentang makanan yang halal dan baik.

  1. Q.S. Al-Baqarah ayat 168-169

  Para ulamA membagi status halal itu kepada dua kategori, yaitu:

  a. Halal hukumnya, ialah cara memperoleh makanan atau minuman tersebut sesuai dengan perintah agama, dan tidak melanggar aturan dan ketentuan yang ditetapkan syari’at islam.

  b. Halah jenisnya, ialah jenis makanan tersebut tidak diharamkan oleh Allah dan rasul- Nya, atau tidak mengandung zat dan atau benda yang diharamkan oleh Allah SWT.

  Selain itu, makanan yang halal jguga ada dua,yaitu makanan yang halal lagi baik (tayiba) dan makanan yang halal tapi tidak baik.

  2. Q.S. Al-Baqarah ayat 172-173

  Jenis-jenis makanan yang tidak halal (haram) lagi tidak baik bagi manusia,seperti yang terkandung dalam ayat diatas,yaitu: a. Bangkai; segal jenis bangkai adalah haram dan tidak boleh dimakan.

  b. Darah atau marus; segala jenis darah, baik darahb manusiamaupun binatang adalah haram.

  3. Hadis tentang makanan halal dan baik.

  Berdasarkan hadis diatas, ada beberapa makanan dan minuman yang termasuk kategori halal: a. Makanan yang sudah jelas halal hukum dan jenisnya.

  b. Makanan yang diperoleh dari hasil usaha yang sah dan halal.

  c. Makanan yang diperoleh dari hasil usaha tangan sendiri.

  d. Makanan yang diperoleh dari hasil usahah yang diberkahi oleh Allah SWT.

  

G. Menerapkan kandungan Q.S. Al-Baqarah: 168-169; Q.S. Al-Baqarah: 172173 dan

hadis tentang makanan yang halal dan baik dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Q.S. Al-Baqarah ayat 168-169 Untuk dapat menerapkan isi kandungan ayat diatas dalam kehidupan, hendaknya perhatikan beberapa hal berikut: a. Tanamkan keimanan yang kuat agar tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu setan, yang selalu membujuk dan merayu agar manusia mengikuti jalannya yang sesat.

  b. Yakinkan dalam hati bahwa makanan yang halal itu menagandung kebaikan bagi kehidupan manusia.

  2. Q.S. Al-Baqarah ayat 172-173 Untuk dapat menerapkan isi kandungan ayat diatas dalam,hendaknya perhatikan beberapa hal berikut: a. Tanamkan keyakinan bahwa memakan makanan halal itu sama dengan ibadah dan mengandung berkah bagi kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

  b. Biasakan makan dan minum dengan niat ibadah karena Allah, agar apa yang kita lakukan senantiasa mendapat berkah darinya.

  3. Hadis tentang makanan halal dan baik.

  Untuk dapat menerapkan isi kandungan hadis diatas dalam kehidupan, hendaknya perhatikan beberapa hal berikut: a. Buang sifat malas dan manja dalam kehidupan, sebab kemalasan dan kemanjaan hanya akan mendatangkan kerugian dan penyesalan pada kemudian hari,\.

  b. Tumbuhkan semangat kerja dan berusaha mencari nafkah, agar hidup tidak bergantung kepada belas kasih orang lain.

  H. Manfaat Makanan Halal

  Perintah Allah untuk mengkonsumsi makanan yang halal tentu bermanfaat bagi pelakunya antara lain: 1) Makanan yang halal dapat menyehatkan badan dan terpeliharanya diri dari sumber rizki. 2) Menyebabkan amal ibadah diterima Allah 3) Dapat menghindarkan diri dari perbuatan dosa 4) Termasuk golongan orang sholeh dan berakhlak mulia.

  Kita harus selalu ingat bahwa begitu penting artinya makanan bagi manusia, oleh karena itu sudah semestinya mereka selektif dalam memilih setiap makanan. Kalau tidak makan justru dapat mengganggu kesehatan. Tubuh manusia membutuhkan makanan yang sehat / baik. Makanan dikatakan sehat / baik apalagi memenuhi syarat sebagai berikut: 1) Makanan harus bersifat higienis yaitu tidak mengandung kuman penyakit 2) Makanan mudah dicerna oleh alat – alat pencernaan.

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Makanan halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama dari segi hukumnya. Makanan yang halal hakikatnya adalah makanan yang didapat dan di olah dengan cara yang benar menurut agama. Adapun makanan yang baik dapat dipertimbangkan dengan akal dan ukurannya untuk

  kesehatan. Artinya makanan yang baik adalah yang berguna dan tidak membahayakan bagi tubuh manusia dilihat dari sudut kesehatan. Maka, makanan yang baik lebih bersifat kondisional, tergantung situasi dan kondisi manusia yang bersangkutan.

  Perintah Allah untuk mengkonsumsi makanan yang halal tentu bermanfaat bagi pelakunya antara lain:

  1) Makanan yang halal dapat menyehatkan badan dan terpeliharanya diri dari sumber rizki. 2) Menyebabkan amal ibadah diterima Allah 3) Dapat menghindarkan diri dari perbuatan dosa 4) Termasuk golongan orang sholeh dan berakhlak mulia.

  Kita harus selalu ingat bahwa begitu penting artinya makanan bagi manusia, oleh karena itu sudah semestinya mereka selektif dalam memilih setiap makanan. Kalau tidak makan justru dapat mengganggu kesehatan. Tubuh manusia membutuhkan makanan yang sehat / baik. Makanan dikatakan sehat / baik apalagi memenuhi syarat sebagai berikut: 1) Makanan harus bersifat higienis yaitu tidak mengandung kuman penyakit 2) Makanan mudah dicerna oleh alat – alat pencernaan.

  

.DAFTAR PUSTAKA

  

   Al ghazali, Imam. 1995. Ihya’ Ulumuddin. Jakarta: Pustaka Amani  Rusyd, Ibnu. 2002. Bidayatul Mujtahid. Jakarta: pustaka Amani

   Yahya, Abu Zakariya bin Syarif An-Nawawi. 1997. Riyadhush Shalihin. Surabaya: Al- Hidayah