5 cara menjadi guru yang
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
5 cara menjadi guru
yang kreatif
Bagaimana cara menjadi guru kreatif? wah ini baru
pertanyaan yang seru. Dikarenakan sejak blog ini dibuat
tidak ada satu artikel pun yang mengarah langsung
kesana. Hal yang saya lakukan adalah banyak-banyak
menulis artikel tentang metode pembelajaran tanpa
memberi cap pembelajaran kreatif.
Tetapi membaca pertanyaan pak Agus Suyono di atas
seperti menyadarkan saya bahwa menjadi guru kreatif
bukannya sekedar membuat anak senang dan enjoy oleh
permainan (games) yang seru, segar dan lucu selama
pembelajaran berlangsung. Tapi juga selayaknya guru
mencari metode pembelajaran yang bermakna dan
membuat anak bisa semakin mengerti apa yang guru
ajarkan dikelas
Dalam artikel ini akan saya tuliskan, kondisi apa saja yang
membuat guru bisa menjadi kreatif bahkan tanpa harus
menggunakan metode pembelajaran yang terbaru.
Sumber saya dapatkan dari http://www.edutopia.com
Guru menciptakan susasana kelas yang aman dan
nyaman secara emosional dan intelektual
Terkadang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya,
tetapi ada semacam perasaan malu dan takut, dikira
bodoh jika melontarkan pertanyaan. Sebagai guru, kerja
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
keras kita salah satunya adalam menciptakan kelas yang
memberik keamanan secara emosional bagi siswa.
Memang agar menjadi siswa yang percaya diri mereka
perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan yang tidak
mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan
berpikir 1000 kali untuk mau bertanya dan berpendapat.
Anda juga bisa membuat peraturan kelas yang isinya
antara lain ‘Tidak boleh merendahkan atau meremehkan
pendapat orang lain’ Jangan lupa anda juga memberi
contoh dahulu kepada siswa untuk mengucapkan terima
kasih dan menhargai untuk setiap pertanyaan, atau
pendapat dari siswa anda. Jika ini terjadi dikelas anda
dijamin kelas akan berubah menjadi kelas yang setiap
individu didalamnya salaing mendukung dan mudah untuk
berkolaborasi dalam berpengetahuan.
Tidak hanya sampai disitu saja, kelas yang membuat guru
menjadi guru kreatif semestinya juga aman secara
intelektual. Siswa bisa mandiri dan mengerti dimana letak
alat tulis, dikarenakan semua hal dikelas sudah disiapkan
dengan rapih dan terorganisir. Siswa tahu apa yang harus
dikerjakan dikarenakan intruksi penugasan yang jelas oleh
guru. Tidak hanya jelas tetapi juga menantang dengan
demikian siswa bisa mengekpresikan kemampuannya
dalam mengerjakan tugas yang guru berikan.
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
Guru mengukur dengan hati, seberapa besar
keterlibatan (engagement) siswa dalam tugas yang
ia berikan.
Saya jadi ingat sebuah pertanyaan yang bersifat reflektif
mengenai cara kita mengajar dan membelajarkan siswa.
Pertanyaan nya begini “Jika saya adalah murid saya
sekarang, seberapa senang saya diajar oleh guru seperti
saya? ”
Seorang guru yang ahli mampu menciptakan suasana
kelas yang aktif dalam pembelajaran di kelas yang
diajarnya dalam presentasi keterlibatan yang penuh alias
100 persen. Artinya, misalkan seorang guru mengajar
selama 40 menit, maka selama 40 menit itu pulalah, siswa
belajar dengan aktif dan terlibat penuh dalam
pembelajaran.
Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen
menciptakan kelas yang aktif. Namun membutuhkan
latihan dan latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat
apabila kita mau jujur bertanya pada diri sendiri
“Seberapa besar siswa aktif atau terlibat penuh dalam
pembelajaran yang saya lakukan?”.
5 menit terakhir yang menentukan
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
Jadikan 5 menit terakhir pembelajaran anda untuk
merangkum, berbagi atau berefleksi mengenai hal yang
siswa sudah lakukan selama pembelajaran.
Bagilah menjadi dua pertanyaan besar, misalnya bagian
mana yang paling berat dilakukan dan susah dimengerti.
Pertanyaan selanjutnya, pengetahuan baru apa yang kamu
dapatkan hari ini? Dengan demikian membuat siswa
berdialog dengan dirinya sendiri mengenai proses belajar
yang telah dilakukannya.
Guru menciptakan budaya menjelaskan, bukan
budaya asal menjawab dengan betul.
Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik adalah
pertanyaannya hanya satu tetapi mempunyai jawaban
yang banyak. Bandingkan dengan jenis pertanyaan yang
hanya mempunyai satu jawaban. Hal yang terjadi siswa
akan berlomba menjawab dengan benar dengan segala
cara. Termasuk mencontek misalnya.
Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan
akademis di kelas kita. Saat mendengarkan rekan mereka
berbicara dan berargumen, mereka akan belajar memilih
dan membandingkan pendekatan atau cara yang orang
lain lakukan untuk menjawab sebuah masalah yang guru
berikan.
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
Sebagai guru saat memberikan soal berikanlah siswa
beberapa peluang kemungkinandalam menjawab sebuah
soal. Misalnya soal yang bapak berikan ini punya tiga
alternative, bisa kah kamu menemukan ketiga-tiganya?
Guru mengajarkan kesadaran siswa dalam
memandang sebuah pengetahuan.
Saat membelajarkan siswa, dikarenakan keterbatasan kita,
terkedang kita sudah membuat mereka menebak atau
mengarang-ngarang sebuah jawaban demi mendapatkan
hasil yang benar. Hal ini siswa lakukan secara sadar atau
tidak sadar. Untuk itu mari kita letakkan gambar dibawah
ini disamping soal yang kita berikan kepada siswa di
kertas soal.
Dengan demikian sebagai guru kita menjadi tahu saat
siswa menjawab soal dengan salah tapi dengan
keyakinan (for sure) atau menjawab soal dengan benar
tapi dengan tidak yakin (confused). Menarik bukan ?
Biarkan siswa memberi tanda silang (X)
pada tempat dimana dia merasa cocok.
Credit: Courtesy of Tristan de Frondeville
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
APLIKASI GURU TERBARU
5 cara menjadi guru
yang kreatif
Bagaimana cara menjadi guru kreatif? wah ini baru
pertanyaan yang seru. Dikarenakan sejak blog ini dibuat
tidak ada satu artikel pun yang mengarah langsung
kesana. Hal yang saya lakukan adalah banyak-banyak
menulis artikel tentang metode pembelajaran tanpa
memberi cap pembelajaran kreatif.
Tetapi membaca pertanyaan pak Agus Suyono di atas
seperti menyadarkan saya bahwa menjadi guru kreatif
bukannya sekedar membuat anak senang dan enjoy oleh
permainan (games) yang seru, segar dan lucu selama
pembelajaran berlangsung. Tapi juga selayaknya guru
mencari metode pembelajaran yang bermakna dan
membuat anak bisa semakin mengerti apa yang guru
ajarkan dikelas
Dalam artikel ini akan saya tuliskan, kondisi apa saja yang
membuat guru bisa menjadi kreatif bahkan tanpa harus
menggunakan metode pembelajaran yang terbaru.
Sumber saya dapatkan dari http://www.edutopia.com
Guru menciptakan susasana kelas yang aman dan
nyaman secara emosional dan intelektual
Terkadang siswa punya banyak pertanyaan dibenaknya,
tetapi ada semacam perasaan malu dan takut, dikira
bodoh jika melontarkan pertanyaan. Sebagai guru, kerja
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
keras kita salah satunya adalam menciptakan kelas yang
memberik keamanan secara emosional bagi siswa.
Memang agar menjadi siswa yang percaya diri mereka
perlu mengambil resiko, tetapi di lingkungan yang tidak
mendukung kenyamanan secara emosional, siswa akan
berpikir 1000 kali untuk mau bertanya dan berpendapat.
Anda juga bisa membuat peraturan kelas yang isinya
antara lain ‘Tidak boleh merendahkan atau meremehkan
pendapat orang lain’ Jangan lupa anda juga memberi
contoh dahulu kepada siswa untuk mengucapkan terima
kasih dan menhargai untuk setiap pertanyaan, atau
pendapat dari siswa anda. Jika ini terjadi dikelas anda
dijamin kelas akan berubah menjadi kelas yang setiap
individu didalamnya salaing mendukung dan mudah untuk
berkolaborasi dalam berpengetahuan.
Tidak hanya sampai disitu saja, kelas yang membuat guru
menjadi guru kreatif semestinya juga aman secara
intelektual. Siswa bisa mandiri dan mengerti dimana letak
alat tulis, dikarenakan semua hal dikelas sudah disiapkan
dengan rapih dan terorganisir. Siswa tahu apa yang harus
dikerjakan dikarenakan intruksi penugasan yang jelas oleh
guru. Tidak hanya jelas tetapi juga menantang dengan
demikian siswa bisa mengekpresikan kemampuannya
dalam mengerjakan tugas yang guru berikan.
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
Guru mengukur dengan hati, seberapa besar
keterlibatan (engagement) siswa dalam tugas yang
ia berikan.
Saya jadi ingat sebuah pertanyaan yang bersifat reflektif
mengenai cara kita mengajar dan membelajarkan siswa.
Pertanyaan nya begini “Jika saya adalah murid saya
sekarang, seberapa senang saya diajar oleh guru seperti
saya? ”
Seorang guru yang ahli mampu menciptakan suasana
kelas yang aktif dalam pembelajaran di kelas yang
diajarnya dalam presentasi keterlibatan yang penuh alias
100 persen. Artinya, misalkan seorang guru mengajar
selama 40 menit, maka selama 40 menit itu pulalah, siswa
belajar dengan aktif dan terlibat penuh dalam
pembelajaran.
Tentu tidak dalam semalam semua guru bisa 100 persen
menciptakan kelas yang aktif. Namun membutuhkan
latihan dan latihan. Tetapi jalan kesana akan lebih cepat
apabila kita mau jujur bertanya pada diri sendiri
“Seberapa besar siswa aktif atau terlibat penuh dalam
pembelajaran yang saya lakukan?”.
5 menit terakhir yang menentukan
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
Jadikan 5 menit terakhir pembelajaran anda untuk
merangkum, berbagi atau berefleksi mengenai hal yang
siswa sudah lakukan selama pembelajaran.
Bagilah menjadi dua pertanyaan besar, misalnya bagian
mana yang paling berat dilakukan dan susah dimengerti.
Pertanyaan selanjutnya, pengetahuan baru apa yang kamu
dapatkan hari ini? Dengan demikian membuat siswa
berdialog dengan dirinya sendiri mengenai proses belajar
yang telah dilakukannya.
Guru menciptakan budaya menjelaskan, bukan
budaya asal menjawab dengan betul.
Ciri-ciri sebuah pertanyaan yang baik adalah
pertanyaannya hanya satu tetapi mempunyai jawaban
yang banyak. Bandingkan dengan jenis pertanyaan yang
hanya mempunyai satu jawaban. Hal yang terjadi siswa
akan berlomba menjawab dengan benar dengan segala
cara. Termasuk mencontek misalnya.
Sebagai guru budayakan pola perdebatan atau percakapan
akademis di kelas kita. Saat mendengarkan rekan mereka
berbicara dan berargumen, mereka akan belajar memilih
dan membandingkan pendekatan atau cara yang orang
lain lakukan untuk menjawab sebuah masalah yang guru
berikan.
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU
Sebagai guru saat memberikan soal berikanlah siswa
beberapa peluang kemungkinandalam menjawab sebuah
soal. Misalnya soal yang bapak berikan ini punya tiga
alternative, bisa kah kamu menemukan ketiga-tiganya?
Guru mengajarkan kesadaran siswa dalam
memandang sebuah pengetahuan.
Saat membelajarkan siswa, dikarenakan keterbatasan kita,
terkedang kita sudah membuat mereka menebak atau
mengarang-ngarang sebuah jawaban demi mendapatkan
hasil yang benar. Hal ini siswa lakukan secara sadar atau
tidak sadar. Untuk itu mari kita letakkan gambar dibawah
ini disamping soal yang kita berikan kepada siswa di
kertas soal.
Dengan demikian sebagai guru kita menjadi tahu saat
siswa menjawab soal dengan salah tapi dengan
keyakinan (for sure) atau menjawab soal dengan benar
tapi dengan tidak yakin (confused). Menarik bukan ?
Biarkan siswa memberi tanda silang (X)
pada tempat dimana dia merasa cocok.
Credit: Courtesy of Tristan de Frondeville
Arsip by Http://pendidikan2016.blogspot.co.id segera hubungi kami untuk INFORMASI dan
APLIKASI GURU TERBARU