Pengaruh Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth terhadap Financial Leverage Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Financial Leverage
Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban
tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih
besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang
tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan
mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan
biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih karena sumber dana mempunyai
konsekuensi finansial yang berbeda.
Financial Leverage merupakan tingkat bagaimana sekuritas dengan laba
tetap (hutang dan saham preferent) digunakan dalam mengukur modal perusahaan
(Brigham dan Houston 2012:140). Rasio ini pada umumnya disebut juga rasio
utang (debt ratio), untuk mengukur persentasi dana yang disediakan oleh kreditur.
Pada analisis rasio keuangan, financial leverage di hitung melalui perbandingan
total hutang dan total asset perusahaan, dimana dalam laporan keuangan
perusahaan disebut leverage ratio. Perusahaan dengan tingkat financial leverage
yang lebih kecil dari nilai asetnya adalah perusahaan yang solvable. Sebaliknya,
perusahaan dengan sebagian besar pendanaannya berasal dari utang akan
meningkatkan resiko kebangkrutan.

Tantangan terbesar seorang manajer keuangan yaitu menentukan proporsi
yang tepat antara penggunaan modal dan hutang dalam mendanai operasional
perusahaan. Hal inilah yang disebut dengan struktur modal perusahaan. Struktur

8
Universitas Sumatera Utara

modal sebagai pertimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka
panjang dengan modal sendiri (Riyanto, 2010:193).
Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam
pos modal (modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan
aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya. Modal pada dasarnya
terbagi atas dua bagian yaitu modal aktif (debet) dan modal pasif (kredit).
Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan menjadi hal
yang penting sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan komposisi struktur
modal perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2010:141) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi

keputusan


Financial

Leverage

antara

lain:

likuiditas,

profitabilitas, stabilitas penjualan, laverage operasi, growth (pertumbuhan), pajak,
sifat manajemen, pengawasan, dan fleksibilitas keuangan.
Adapun

perhitungan

financial

leverage


diformulasikan

dengan

menggunakan rumus sebagai berikut Sartono (2012:121):

Menurut Riyanto, (2010: 200): hutang dapat dibedakan menjadi dua yaitu
hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang.
1. Hutang jangka pendek
Hutang jangka pendek merupakan hutang yang diharapkan akan dilunasi dalam
waktu 1 tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan dengan menggunakan
sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menimbulkan hutang jangka pendek
yang baru.

9
Universitas Sumatera Utara

2. Hutang jangka panjang
Hutang jangka panjang merupakan yang jangka waktu pembayarannya lebih

dari satu tahun sejak tanggal neraca dan sumber-sumber untuk melunasi hutang
jangka panjang adalah sumber bukan aktiva lancar.

2.2 Profitabilitas (Return on Asset)
Menurut Sartono (2012:122) profitabilitas adalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri. Sedangkan menurut Brigham dan Houston
(2010:148). Profitabilitas adalah mengukur efektifitas manajemen berdasarkan
hasil pengembalian yang dihasilkan dari volume penjualan, total aktiva, dan modal
sendiri. Tingkat profitabilitas memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk
keuntungan dari investasi yang dilakukan. Hal ini dikarenakan perusahaan yang
memiliki profitabilitas tinggi cenderung menggunakan hutang relatif kecil karena
laba ditahan yang tinggi sudah memadai untuk membiayai sebagian besar
kebutuhan pendanaan.
Profitabilitas atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang
dapat diukur dengan Return on Asset. Profitabilitas merupakan perbandingan laba
bersih dengan total asset yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan atau di investasikan dalam satu
periode Sartono (2012:123).
Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang di gunakan adalah Return on

Asset di formulasikan dengaan rumus sebagai berikut:

10
Universitas Sumatera Utara

2.2 Tingkat Likuiditas (Current Ratio)
Tingkat likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancar yang dimilikinya Sartono,
(2012:116).

Likuiditas merupakan ukuran seberapa cepat suatu aktiva dapat

dikonversikan menjadi kas atau suatu kewajiban dapat dilunasi Brigham dan
Houston (2010: 134). Likuiditas perusahaan dapat diketahui dari neraca dengan
membandingkan jumlah aktiva lancar (Current assets) di satu pihak dengan
hutang lancar di pihak lain, hasil perbandingan tersebut dinamakan current ratio
atau working capital ratio.
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Aktiva lancar terdiri
dari kas, surat berharga, piutang, dan persediaan. Sedangkan kewajiban lancar

terdiri dari hutang jangka pendek dan hutang lainnya yang mempunyai jangka
waktu kurang dari satu tahun.
Perubahan komposisi struktur modal akan mempengaruhi tingkat likuiditas
bila penambahan hutang jangka panjang digunakan untuk melunasi hutang jangka
pendek atau bisa juga digunakan untuk meningkatkan aktiva lancar. Perusahaan
yang mempunyai likuiditas tinggi berarti mempunyai membayar hutang jangka
pendek, sehingga cenderung akan menurunkan total hutang yang akhirnya struktur
modal akan menjadi lebih kecil.
Likuiditas (Current ratio) diformulasikan dengan rumus sebagai berikut
(Sartono, 2012: 116)

11
Universitas Sumatera Utara

2.4 Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan (Size) merupakan ukuran atau besarnya aktiva yang
dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan (Size) dapat digunakan sebagai proksi
ketidakpastian terhadap keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Ukuran
perusahaan di proksi dengan nilai logaritma dari total asset atau total aktiva
(Riyanto, 2010: 299).

Ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang
bersangkutan sampai beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar
daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah pendapatan
sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan
biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian
Menurut Riyanto, (2010:299) Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor
yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan berapa besar kebijakan
keputusan pendanaan (aktiva) dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset
perusahaan. Jika perusahaan semakin besar maka semakin besar pula dana yang
akan dikeluarkan baik itu dari kebijakan hutang atau modal sendiri dalam
mempertahankan atau mengembangkan perusahaan. Total asset dijadikan sebagai
indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan
penjualan.
Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar
untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk
memperoleh pinjaman dari kreditur akan lebih mudah karena perusahaan dengan
ukuran besar memiliki probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan

12
Universitas Sumatera Utara


atau bertahan dalam industri. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih
fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat
bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Oleh karena itu, memungkinkan
perusahaan besar tingkat leverage akan lebih besar dari perusahaan yang
berukuran kecil.
Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana
eksternal juga akan semakin besar. Ukuran perusahaan diformulasikan dengan
menggunakan rumus (Riyanto, 2010:299)
Ukuran perusahaan = Ln (total aktiva)\

2.5 Pertumbuhan (Growth)
Suatu perusahaan yang berada dalam industri yang mempnyai laju
pertumbuhan yang tinggi harus menyediakan modal yang cukup untuk
membelanjai perusahaan.

Perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung lebih

banyak menggunakan utang daripada perusahaan yang tumbuh secara lambat
(Brigham dan Houston 2010:146). Pertumbuhan (Growth) adalah kenaikan

jumlah penjualan dari tahun ke tahun atau dari waktu ke waktu. Perhitungan
pertumbuhan penjualan di dapat dari hasil pengurangan penjualan tahun sekarang
(t) dengan penjualan tahun sebelumnya (
penjualan tahun sebelumnya (

) yang kemudian di bagi dengan

))

Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman untuk
memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang tingkat penjualannya tidak stabil
Brigham dan Houston (2010:148).

Semakin stabil tingkat penjualan berarti

13
Universitas Sumatera Utara

keuntungannya pun semakin stabil, maka besar kemungkinan perusahaan mampu

memenuhi kewajiban tetapnya.
Dengan demikian semakin tinggi tingkat penjualan, perusahaan akan lebih
aman dalam menggunakan hutang sehingga semakin tinggi struktur modalnya.
Untuk menghitung tingkat pertumbuhan di formulasikan dengan rumus Brigham
dan Houston (2010: 148)

Keterangan:
= penjualan tahun sekarang
= penjualan tahun sebelumnya
Pertumbuhan penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar
dari produk dan jasa perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari
penjualan akan dapat digunakans untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa suatu perusahaan dapat dikatakan
mengalami pertumbuhan kearah yang lebih baik jika terdapat peningkatan yang
konsisten dalam aktivitas utama operasinya.

2.6 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu yang menjadi referensi untuk penelitian ini,
dapat dilihat dari Tabel 2.1 sebagai berikut:


14
Universitas Sumatera Utara

No

1.

2.

Peneliti
dan
Tahun
Florentina
(2010)

Maidera
ElsaDwi
Putri
(2012)

Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Judul
Variabel
Metode
Penelitian
Analisis
Analisis faktorfaktor
yang
mempengaruhiF
inancial
leverage pada
perusahaan
manufaktur di
bursa
efek
Indonesia tahun
2008-2010

Pengaruh
Profitabilitas,
struktur aktiva,
dan
ukuran
perusahaan
terhadap
Struktur modal
pada perusahaan
manufaktur
sektor industri
makanan
dan
munuman yang
terdaftar
di
bursa
Efek
Indonesia (BEI).

Hasil
Penelitian

Regresi
Linear
Berganda

Assets structure,
liquidity, sales
growth, firm size
berpengaruh
terhadap
financial
leverage.

Dependen:
Regresi
Struktur
Linear
modal (Long Berganda
term debt to
equity ratio)

Stuktur aktiva
profitabilitas,
ukuran
perusahaan,
berpengaruh
positif terhadap
struktur modal

Dependen:
Financial
leverage
Independen:
1.Assets
2.Structure,
3.Liquidity,
4.Profitability
5.Sales,
6.Growth,
7.Firm Size.

Independen:
1.Struktur
aktiva
2.Profitabilits,
3.Ukuran
perusahaan

15
Universitas Sumatera Utara

No

3.

Peneliti
dan
Tahun
Ipen
Candra
(2014)

4.

Suci
Pujiani,
Prasetio
(2012)

5

Damayanti
(2013)

Lanjutan Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Judul
Variabel
Metode
Penelitian
Analisis
Pengaruh Return
on Assets, sales
growth,
structure assets,
firm size, curret
ratio terhadap
financial
leverage pada
perusahaan
perkebunan di
Indonesia.

Dependen:
Financial
leverage

Regresi
linear
berganda

Independen:
1.Return on
Assets,
2.Sales
3.Growth,
4.Structure
Assets,
5. Firm size,
6.Curret ratio
Analisis
Dependen:
Regresi
pengaruh Return Financial
Linear
on Assets, sales Laverage
Berganda
growth,
structure assets
Independen:
firm
size, 1.Return on
terhadap
Assets,
financial
2.Sales
leverage pada
Growth,
sektor
aneka 3.Structure
industri
yang
Assets,
terdaftar di BEI 4.Firm Size.
periode
tahun
2008-2011
Pengaruh
Dependen:
Regresi
struktur aktiva, Struktur modal Linear
ukuran
Berganda
perusahaan,
Independen:
peluang
1.Struktur
bertumbuh dan
Aktiva,
profitabilitas
2.Ukuran
terhadap
perusahaan,
struktur modal 3.Peluang
perusahaan
beretumbuh,
farmasi
yang 4.Profitabilitas.
terdaftar
di
Bursa
Efek
Indonesia.

Hasil
Penelitian
Return
on
Assets,
sales
growth,
Structure assets,
firm size, Curret
ratio
mempengaruhi
financial
leverage

Return
on
Assets, structure
assets,
mempengaruhi
financial
laverage.

ukuran
perusahaan,
peluang
bertumbuh, dan
profitabilitas
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
struktur modal

16
Universitas Sumatera Utara

2.7 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan model yang menerangkan bagaimana suatu
teori

dengan faktor-faktor yang penting yang telah di ketahui dalam suatu

masalah tertentu. Menurut Brigham dan Houston (2010: 141) ada beberapa faktor
yang mempengaruhi keputusan financial leverage antara lain: struktur aktiva,
ukuran perusahaan, Likuiditas, profitabilitas, stabilitas penjualan, pertumbuhan,
pajak, sifat manajemen, dan lain-lain.

Return on Asset
Current Ratio
Financial Leverage

Size
Growth
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.7.1 Pengaruh Return on Asset terhadap Financial Leverage
Kerangka konseptual dala perumusan hipotesis dapat saya ambil teori bahwa
perusahaan yang profitable menggunakan hutang dalam jumlah keci, hal ini
menunjukan bahwa perusahaan lebih sering menggunakan pembiayaan laba di
tahan, lalu hutang dan yang terakhir adalah penjualan saham baru. Dengan
demikian Return on Asset diprediksikan berpengaruh terhadap penentuan
financial leverage perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Florentina (2010)

17
Universitas Sumatera Utara

yang mengemukaakan bahwa Profitabilitas berpengaruh terhadap Financial
Leverage.

2.7.2 Pengaruh Current Ratio terhadap Financial Leverage
Current Ratio atau disebut likuiditas merupakan ukuran seberapa cepat suatu
aktiva dapat dikonversikan menjadi kas atau suatu kewajiban dapat dilunasi
Brigham dan Houston (2010: 134). Dalam konsep berikut bahwa Current Ratio
berpengaruh terhadap Financial Leverage dengan didukung penelitian oleh
penelitian Damayanti (2013) bahwa berpengaruh positif terhadap Financial
Leverage

2.7.3 Pengaruh Size terhadap Financial Leverage
Size merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yang diukur melalui
logaritma natural dari total asset (Ln total Asset) total asset dijadikan sebagai
indikator ukuran perusahaan karena sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan
penjualan. Semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan pengguanaan
dana eksternal juga semakin besar. Hal ini juga didukung dengan penelitian
Damayanty (2013) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap financial leverage.
Dalam konseptual ini diambil ukuran perusahaan berpengaruh positif
terhadap financial leverage pada perusahaan farmasi. Semakin besar suatu
perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga akan semakin
besar.

18
Universitas Sumatera Utara

2.7.4 Pengaruh Growth terhadap Financial Leverage
Growth mempengaruhi Financial Leverage. Sales growth yang tinggi akan
selalu diikuti dengan peningkatan dana yang dihasilkan perusahaan, maka
pembiayaan ekspansi akan dibiayai oleh dana eksternal. Dengan kata lain
perusahaan cenderung mengurangi kebutuhan dana dari eksternal. Semakin tinggi
pertumbuhan penjualan perushaan dengan menggunakan modal internal yang
berasal dari laba dan pendapatan dari penjualan. Suatu perusahaan yang
mempunyai pendapatan yang stabil akan selalu dapat memenuhi kewajiban
financial sebagai akibat dari penggunaan modal asing.

2.8 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual maka hipotesis yang dirumuskan dalam
penelitian ini yaitu Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth berpengaruh
signifikan terhadap Financial Leverage pada industri farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia

19
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return on Equity dan Earning per Share Pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 49 98

Analisis Pengaruh Financial Leverage Terhadap Return On Equity Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 45 96

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE, EARNING GROWTH, RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, DAN FIRM SIZE TERHADAP PRICE EARNING RATIO (Studi Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 6 21

Analisis pengaruh rasio likuiditas, profitabiltas, aktivitas, leverage, dan frim size terhadap return saham: studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di LQ 45

1 5 70

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham di Beli (Studi Empiris Pada Emiten yang Terdaftar Dalam Index LQ 45 Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2)

0 4 108

PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSET, GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PENGARUH CASH RATIO, RETURN ON ASSET, GROWTH DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO.

0 2 14

Pengaruh Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth terhadap Financial Leverage Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth terhadap Financial Leverage Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth terhadap Financial Leverage Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Return on Asset, Current Ratio, Size, dan Growth terhadap Financial Leverage Industri Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 6