Prevalensi Bakteri Penyebab Infeksi Kulit dan Pola Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Pada Tahun 2015

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Penyakit kulit yang disebabkan infeksi dapat disebabkan oleh virus,
rickettsia, bakteri, jamur tetapi berdasarkan judul menekankan tentang
bakteri penyebab infeksi kulit.Infeksi kulit dapat berupa primer atau
sekunder.Infeksi primer memiliki morfologi karakteristik dan kursus, yang
menginisiasikan oleh organisme tunggal, dan biasanya terjadi pada kulit
yang normal.Penyebab infeksi yang paling sering adalah disebabkan oleh
Staphylococcus

aureus,

Streptococcus

pyogenes,

dan


bakteri

Coryneform.Impetigo, folikulitis, bisul, dan erythrasma adalah contoh
umum.Infeksi sistemik juga mungkin memiliki manifestasi kulit.Infeksi
sekunder berasal dari penyakit pada kulit.( Raza Aly , 1996)

Kulit dan jaringan lunak infeksi atau dikenali sebagai Skin and Soft
Tissue Infections (SSTIs) adalah entitas klinis presentasi variabel, etiologi
dan keparahan yang melibatkan invasi mikroba dari lapisan kulit dan
jaringan lunak yang mendasari. SSTIs berkisar dari infeksi ringan, seperti
pioderma, infeksi yang mengancam jiwa yang serius, seperti necrotizing
fasciitis.Kriteria diagnostik minimum adalah eritema, edema, hangat, dan
rasa sakit atau nyeri.Daerah yang terkena juga dapat menjadi disfungsional
(misalnya

tangan

dan

kaki)


tergantung

pada

tingkat

keparahan

infeksi.Komorbiditas Seorang pasien (misalnya, diabetes mellitus dan
AIDS) dapat dengan mudah mengubah infeksi biasanya ringan menjadi
ancaman dengan cepat.( Vincent et al , 2008)

Universitas Sumatera Utara

Infeksi bakteri penyebab penyakit kulit adalah yang di sebabkan infeksi
pada anak-anak biasanya sebagian besar lebih tinggi dibandingkan
dewasa.Prevalensi bakteri penyebab infeksi kulit di seluruh dunia menurut
WHO pada populasi umum di negara berkembang adalah sebanyak 18
sesuai dengan kriteria tertentu.Jumlah prevalensi sebanyak 18 adalah

terhitung sebagai jarak perbedaan umur yang berlainan. Terdapat beberapa
laporan tentang peningkatan prevalensi penyakit kulit (terutama contoh
pada kasus

pioderma) dapat terjadi pada kelompok penduduk tertentu

seperti anak jalanan di Kenya terdapat prevalensi sebanyak 50,9% ,
prevalensi pada karya anak pada usia lebih muda di Nigeria yang mengidap
infeksi penyakit kulit adalah sebanyak 12%, manakala di perkampungan
Amerindian di Amazonia sebanyak 11%, hutan desa yang berada di
Panama adalah sebanyak 11 – 20 % berdasarkan umur tertentu. (World
Health Organisation , 2005)

Seterusnya , prevalensi di negara Tropis secara mutlak adalah sebanyak
1259 (36,4%). Berdasarkan klasifikasi terjadinya infeksi pada tingkat
ringan sebanyak 640 (18,5%) , sedang sebanyak 182 (5,3%) dan pada
tingkat berat adalah sebanyak 63 (1,8%). (Andrew et al, 2009)

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melihat prevalensi infeksi
penyakit


kulityang

disebabkan

oleh

bakteri

serta

bakteri

penyebabkanya.Oleh karena itu, terdapat prevalensi infeksi penyakit kulit
yang paling tinggi adalah disebabkan oleh infeksi bakteri.( Coleman et al,
2008)

Universitas Sumatera Utara

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan
“prevalensi bakteri paling sering penyebab infeksi kulit

di beberapa

pelayanan kesehatan di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2015”.

1.3 TUJUAN PENELITIAN
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis bakteri yang sering
menyebabkan infeksi kulit di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2015
1.3.2 Tujuan Khusus
i.

Mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi kulit di RSUP
Haji Adam Malik pada tahun 2015.

ii.


Mengidentifikasi jenis infeksi kulit primer seperti Impetigo,
Folikulitis, Furunkel, Erysipelas, Selulitis, Staphylococcus
Scaled Skin Syndrome, Pitted Keratolisis dan infeksi kulit
sekunder seperti Ulkus Diabetikum, Luka Bakar, Ulkus pada
kelainan kulit.

iii.

Mengidentifikasi lokasi infeksi kulit tersering penyebab
pembiakan bakteri.

iv.

Untuk mengetahui pola kepekaan bakteri penyebab infeksi kulit
antibiotik di RSUP Haji Adam Malik.

Universitas Sumatera Utara

1. 4 MANFAAT PENELITIAN
1.4.1. Bagi klinis

Menambah pengetahuan dalam meningkatkan pelayanan di
RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2015
1.4.2. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan informasi tentang bakteri penyebab infeksi
kulit pada pasien dan supaya pasien tidak dikucilkan oleh
masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Prevalensi Bakteri Penyebab Infeksi Kulit dan Pola Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Pada Tahun 2015

3 32 73

Perbandingan Kepekaan Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Terhadap Antibiotik Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 6 86

Prevalensi Bakteri Penyebab Infeksi Kulit dan Pola Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Pada Tahun 2015

0 1 13

Prevalensi Bakteri Penyebab Infeksi Kulit dan Pola Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Pada Tahun 2015

0 0 2

Prevalensi Bakteri Penyebab Infeksi Kulit dan Pola Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Pada Tahun 2015

0 1 14

Prevalensi Bakteri Penyebab Infeksi Kulit dan Pola Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Pada Tahun 2015

0 0 2

Prevalensi Bakteri Penyebab Infeksi Kulit dan Pola Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Pada Tahun 2015

0 0 18

Perbandingan Kepekaan Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Terhadap Antibiotik Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 2 11

Perbandingan Kepekaan Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Terhadap Antibiotik Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 2

Perbandingan Kepekaan Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Terhadap Antibiotik Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Pada Tahun 2012

0 0 5