Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Rating Obligasi Syariah pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Sejak satu dekade terakhir, perkembangan industri keuangan syariah
menjadi pusat perhatian dunia.Pertumbuhan pesat terjadi pada industri perbankan,
asuransi, dan pasar modal serta lembaga keuangan lainnya dengan prinsip syariah.
Ekonomi keuangan syariah khususnya industri pasar modal, memiliki peluang dan
tantangan tersendiri, di satu sisi konsep keuangannya didasarkan pada ajaran
agama tertentu, maka dituntut untuk dapat menjelaskan manfaat dan memberikan
argumentasi dan rasionalitas atas keberadaan konsep tersebut, di sisi lain, dituntut
untuk membuktikan bahwa konsep tersebut memiliki kelayakan seperti perilaku
ekonomi umumnya dan kesetaraan dengan konsep keuangan konvensional,
bahkan menunjukkan keunggulan konsep tersebut.
Pertumbuhan dan perkembangan sistem ekonomi berbasis syariah (Islam)
yaitu suatu sistem ekonomi yang berlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits beberapa
tahun terakhir ini sangat pesat.Hal ini dapat dilihat dari munculnya industri –
industri syariah, khususnya industri keuangan dan unit usaha syariah.
Fenomena bangkitnya minat yang besar terhadap industri keuangan Islam
pada tahun-tahun belakangan ini, salah satunya ditunjukkan dengan muncul dan
tumbuhnya bentuk sekuritas Islam (sukuk), yang memiliki kemampuan besar

untuk menawarkan solusi keuangan yang inovatif.Tidak hanya produknya yang
benar-benar memberi kontribusi terhadap usaha untuk melakukan inovasi produk,
tetapi juga gemanya yang sebanding dengan pasar modal konvensional

1
Universitas Sumatera Utara

lainnya.Produk-produk antarnegara dipertimbangkan secara aktif oleh perusahaan
penerbit alternatif baru ini, untuk kebutuhan pembiayaan dan investasi mereka.
Investasi obligasi merupakan salah satu investasi yang diminati
olehpemodal.Hal ini dikarenakan obligasi memiliki pendapatan yang bersifat
tetap.Pendapatan tetap tersebut diperoleh dari bunga yang akan diterima secara
periodikdan pokok obligasi pada saat jatuh tempo. Bagi emiten, obligasi
merupakansekuritas yang aman karena biaya emisinya lebih murah daripada
saham.Selainitu penerbitan obligasi juga untuk menghindari penilaian jelek
investordibandingkan jika perusahaan menerbitkan saham baru (Husnan, 2000:
187).
Rating obligasi syariah adalah suatu penilaian yang terstandarisasi
terhadap kemampuan suatu negara atau perusahaan dalam membayar hutanghutangnya


terhadap

suatu

surat

berharga

jangka

panjang

berdasarkan

prinsipsyariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah
berupa bagihasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat
jatuh tempo.
Pada prinsipnya, sukuk atau obligasi syariah adalah surat berharga sebagai
instrumen investasi yang diterbitkan berdasarkan atas suatu transaksi atau akad
syariah yang melandasinya (underlying transaction), yang dapat berupa ijarah

(sewa), mudharabah (bagi hasil), musyarakah, atau yang lain.

Sukuk yang

sekarang sudah banyak diterbitkan adalah berdasar akad sewa (sukuk al-ijarah), di
mana hasil investasi berasal dan dikaitkan dengan arus pembayaran sewa aset

2
Universitas Sumatera Utara

tersebut.Meskipun demikian, sukuk dapat pula diterbitkan berdasar akad syariah
lain.
Adapun faktor-faktor yang digunakan untuk melihat pengaruh rating
obligasi syariah adalah leverage, profitabilitas, likuiditas, dan profit margin.
Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva
yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio
ini dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada
pihak lain serta keseimbangan nilai aktiva tetap dengan modal yang ada.
Profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba yang diperoleh
sebuah perusahaan dalam periode tertentu.Rasio ini digunakan untuk menilai

seberapa efisien pengelola perusahaan dapat mencari keuntungan atau laba untuk
setiap penjualan yang dilakukan.
Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber
informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang
lancar.Dengan demikian rasio likuiditas berpengaruh dengan kinerja keuangan
perusahaan sehingga rasio ini memiliki hubungan dengan harga saham
perusahaan.
Profit margin adalah perbandingan antara net operating income dengan net
sales. Dengan kata lain dapatlah dikatakan bahwa rasio profit margin adalah
selisih antara net sales dengan operating expenses ( harga pokok penjualan +
biaya adminitrasi ditambah biaya umum), selisih mana dinyatakan dalam
persentase dari net sales.

3
Universitas Sumatera Utara

Untuk pertama kalinya obligasi syariah diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 2002 dengan tipe obligasi mudharabah senilai Rp 175 Milyaryang
diterbitkan oleh PT.Indosat.Tbk, sebuah perusahaan telekomunikasi. Dilanjutkan

dengan penerbitan obligasi syariah ijarah I pada tahun 2005 senilai Rp 285 Milyar
dan penerbitan obligasi syariah II pada tahun 2007 senilai Rp 400 Milyar.
Sedangkan agen ratingnya yaitu PT.Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan PT
Kasnic Rating Indonesia yang menerapkan standar yang sama dengan
konvensional untuk obligasi syariah.
Produk investasi di pasar modal syariah kini sudah semakin berkembang,
tak terkecuali Indonesia.Walaupun mayoritas penduduk Indonesia beragama
Islam, namun hal ini tidak menjadikan produk investasi syariah sebagai produk
yang mendominasi pasar modal.Pada tahun 2012, secara keseluruhan pangsa pasar
syariah di Indonesia hanya mencapai 37.1%. Pangsa pasar ini dinilai masih rendah
melihat dari beberapa jenis produk investasi syariah yang ada, hanya saham
syariah yang pangsa pasarnya dapat mencapai 59% sedangkan jenis produk
investasi syariah lain seperti obligasi syariah atau sukuk hanya mencapai 3-10%.
Pada tahun 2012, pangsa pasar sukuk di Indonesia hanya mencapai 7.7%.Angka
ini sangat rendah dibandingkan dengan obligasi konvensional.
Penelitian lain dilakukan oleh Devi Adelin Septianingtyas (2012)
menggunakan return saham sebagai variabel dependen sedangkan variabel
independennya peneliti menggunakan nilai dan rating penerbitan obligasi syariah
(sukuk).


4
Universitas Sumatera Utara

Penelitian lain dilakukan juga oleh Kalia Melis (2013) menggunakan
likuiditas (current ratio), profitabilitas (Return OnAsset), leverage (debtto
equityratio), reputasi auditor sebagai variabe dependen sedangkan variabel

indepedennya peneliti menggunakan penerbitan obligasi syariah (sukuk).
Dalam penelitian ini, peneliti menjadikan penerbitan obligasi syariah
(sukuk) sebagai variabel dependen, sedangkan variabel independen yang diambil
oleh peniliti yaitu leverage, profitabilitas, likuiditas, dan profit margin.
Perbedaan antara penelitian ini dengan terdahulu adalah peneliti
menggunakan variabel leverage(debt ratio), profitabilitas (return on equity),
likuiditas (cash ratio), dan profit margin (gross profit margin).Selain itu
perusahaan yang diteliti adalah perusahaan syariah yang terdaftar di BEI dan
periode yang digunakan yaitu tahun 2011-2014.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan peneliti
dan membuat skripsi dengan judul : “Analisis faktor – faktor yang mempengaruhi
rating obligasi syariah pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia
(BEI) periode 2011-2014.”

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan penelitian ini adalah:
1. Apakah leverage mempengaruhi rating obligasi syariah secara signifikan ?
2. Apakah profitabilitas mempengaruhi rating obligasi syariah secara
signifikan ?
3. Apakah likuiditas mempengaruhi rating obligasi syariah secara signifikan?

5
Universitas Sumatera Utara

4. Apakah profit margin mempengaruhi rating obligasi syariah secara
signifikan ?
5. Apakah

leverage,

profitabilitas,

likuiditas


dan

profit

margin

mempengaruhi rating obligasi syariah secara signifikan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah leverage mempengaruhi rating obligasi syariah
secara signifikan.
2. Untuk mengetahui apakah profitabilitas mempengaruhi rating obligasi
syariah secara signifikan.
3. Untuk mengetahui apakah likuiditas mempengaruhi rating obligasi syariah
secara signifikan.
4. Untuk mengetahui apakah profit margin mempengaruhi rating obligasi
syariah secara signifikan.
5. Untuk mengetahui apakah leverage, profitabilitas, likuiditas dan profit
margin mempengaruhi rating obligasi syariah secara signifikan.
1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah
pengetahuan peneliti khususnya di bidang akuntansi keuangan syariah dan
mengenai leverage, profitabilitas, likuiditas, serta profit margin.
2. Bagi praktisi, menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi para investor
dan pelaku pasar yang lain dalam proses pengambilan keputusan

6
Universitas Sumatera Utara

3. Bagi akademisi, menjadi salah satu referensi untuk pengembangan
keilmuan dan menjadi motivasi dan inspirasi untuk melakukan penelitian
selanjutnya.

7
Universitas Sumatera Utara