Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten Tapanuli Utara Periode 2003-2015

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Meningkatnya

kebutuhan

manusia

untuk

kelangsungan

hidupnya

mengakibatkan kebutuhan untuk penggunaan lahan juga meningkat. Besarnya
jumlah lahan yang dibutuhkan manusia mengakibatkan banyak lahan yang beralih
fungsi. Tutupan lahan hutan maupun lahan pertanian campur semak yang berubah
menjadi pertanian lahan kering merupakan akibat dari terjadinya alih fungsi pada

lahan. Masyarakat melakukan pembukaan wilayah pertanian untuk peruntukan
seperti perkebunan, perladangan dan lain-lain. Perubahan fungsi lahan tersebut
disatu sisi memberikan keuntungan secara ekonomi bagi manusia. Namun,
besarnya perubahan lahan yang terjadi juga akan mengakibatkan terganggunya
keseimbangan ekosistem.
Pertambahan jumlah penduduk akan mempunyai pengaruh terhadap
pemanfaatan sumber daya hutan yang dapat menurunkan fungsi hutan.
Keberadaan desa-desa sekitar kawasan hutan yang dicirikan oleh rendahnya
pendapatan perkapita, terbatasnya kesempatan kerja di luar sektor pertanian,
terbatasnya pemilikan lahan dan rendahnya produktivitas usaha tani, merupakan
faktor-faktor yang mendorong masyarakat memanfaatkan potensi sumber daya
hutan yang ada (Suratmo, dkk. 2011).
Identifikasi, pemantauan dan evaluasi penggunaan lahan perlu selalu
dilakukan pada setiap periode tertentu, karena dapat menjadi dasar untuk
penelitian yang mendalam mengenai perilaku manusia dalam memanfaatkan
lahan. Dengan demikian, penggunaan lahan menjadi bagian yang penting dalam
usaha melakukan perencanaan dan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan

Universitas Sumatera Utara


2

keruangan di suatu wilayah. Dalam hubungannya dengan optimalisasi
penggunaan lahan, kebijakan penggunaan lahan diartikan sebagai serangkaian
kegiatan tindakan yang sitematis dan terorganisir dalam penyediaan lahan, serta
tepat pada waktunya, untuk peruntukan pemanfaatan dan tujuan lainnya sesuai
dengan kepentingan masyarakat (Suryantoro, 2002).
Saat ini kondisi tutupan lahan di Kabupaten Tapanuli Utara telah banyak
mengalami perubahan. Akibat pertambahan populasi penduduk dan kebutuhan
akan lahan, terjadi alih guna lahan hutan menjadi lahan dengan tipe pemanfaatan
lain, seperti lahan pertanian, perkebunan dan agroforestri. Pertanian sawah dan
tanaman semusim biasanya dibuka di dataran rendah dan perkebunan monokultur
pada umumnya dikuasai oleh perusahaan dan masyarakat yang bermodal besar
(Tata, 2013). Mengingat pentingnya peruntukan lahan untuk kehidupan, maka
perlu diteliti peruntukan lahan khususnya di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara
dengan peruntukan yang seharusnya agar tidak terjadi degradasi lahan, serta
dengan teknologi Sistem Informasi Geogafis (SIG) akan memberikan kemudahan
dalam melakukan pemantauan tehadap perubahan tutupan lahan dan upaya
pengelolaan sumberdaya tersebut secara lestari.
Analisis faktor penyebab perubahan tutupan lahan dengan menggunakan

metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat

memberikan pemecahan

masalah perubahan tutupan lahan di Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan alternatif
yang diberikan dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi lahan di
Kabupaten Tapanuli Utara menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Oleh
sebab itu, penelitian tentang Analisis Perubahan Tutupan Lahan di Kabupaten
Tapanuli Utara dengan periode tahun 2003 - 2015 ini perlu dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

3

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Menganalisis perubahan tutupan lahan di Kabupaten Tapanuli Utara pada
periode waktu tahun 2003-2009, 2009-2015 serta 2003-2015.
2. Mengetahui faktor-faktor penyebab perubahan tutupan lahan di Kabupaten
Tapanuli Utara.


Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah memberikan
informasi mengenai tutupan lahan di Kabupaten Tapanuli Utara kepada pihakpihak yang membutuhkan serta dapat digunakan sebagai informasi atau masukan
dalam kegiatan pengelolaan sumberdaya lahan.

Universitas Sumatera Utara