Perbedaan Berat Badan pada Pasien Karsinoma Nasofaring Sebelum dan Sesudah Radioterapi pada tahun 2012-2015 di RSUP Haji Adam Malik Medan

Abstrak
Latar Belakang: Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan salah satu tumor ganas
kepala dan leher yang paling sering muncul. Radioterapi merupakan terapi utama
pada kanker ini karena kanker nasofaring bersifat radiosensitive. Namun, terapi
ini juga menimbulkan berbagai efek samping terutama mukositis oral yang
mengakibatkan penurunan asupan oral pada penderita dan mengakibatkan
penurunan berat badan. Penurunan berat badan yang progresif dapat
mengakibatkan komplikasi yang serius bagi pasien.
Tujuan: untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan berat badan pada pasien
karsinoma nasofaring sebelum dan sesudah radioterapi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik comparative, dua mean
dependent dengan pendekatan cross sectional design. Data merupakan data
sekunder dari rekam medis penderita KNF yang menjalani radioterapi di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tahun 2012-2015. Sampel
penelitian diambil dengan metode consecutive sampling dan didapat 42 sampel
penelitian. Data berat badan kemudian diolah dengan uji T berpasangan untuk
melihat ada tidaknya perbedaan berat bedan sebelum dan setelah radioterapi.
Hasil: Dari hasil analisis data berat badan 42 pasien KNF diperoleh rata-rata berat
badan awal pasien KNF adalah 59.21 kg dan rata-rata berat badan akhir adalah
55.93 kg. Dari hasil analisis data dengan uji t diperoleh nilai p: 0,0001 (p