Hubungan Antara Kadar CA-125 dengan Jenis Histopatologi Tumor Epitel Ganas Ovarium di Rumah Sakit H.Adam Malik Medan pada tahun 2013 – 2015

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor ganas ovarium menduduki urutan ke-5 dari beberapa tumor ganas
penyebab kematian dan merupakan tumor ganas kandungan dengan angka
kematian tertinggi di Amerika Serikat. The American Cancer Society
memperkirakan sekitar 21.290 kasus baru karsinoma ovarium di Amerika
Serikat, dengan mencapai angka kematian sebanyak 14.180 kasus pada tahun
2015.i Di Indonesia, tumor ganas ovarium menempati urutan ketiga pada
tumor ganas yang menyerang perempuan. Dari beberapa penelitian, tingkat
kejadian keganasan ovarium adalah 30,5% di Yogyakarta, 7,4% di Surabaya,
13,% di Jakarta, dan 10,64% di Medan dari seluruh angka kejadian keganasan
ginekologi.ii Badan Registrasi Kanker menyatakan angka kejadian kanker
ovarium pada populasi adalah 5,99 %.iii Faktor – faktor yang dihubungkan
dengan peningkatan risiko kanker ovarium adalah usia, nulipara, dan adanya
riwayat kanker dalam keluarga.iv
Menurut WHO 2014, berdasarkan asal sel, tumor ovarium terbagi menjadi
beberapa kelompok yaitu Epithelial tumours, Mesenchymal tumours, Mixed
epithelial and mesenchymal tumours, Sex cord-stromal tumours, Mixed sex

cord-stromal tumours, Germ cell tumours, Monodermal teratoma and
somatic-type tumours arising from a dermoid cyst, Germ cell-sex cord-stromal
tumours, Misscelanous tumours, Mesothelial tumours, Soft tissue tumours,
Tumour-like lessions, Lymphoid and myeloid tumours, Secondary tumours.v
Klasifikasi tumor ovarium terbagi menjadi tiga jenis yaitu jinak,
borderline (sedang), ganas.
Tumor epitel ganas ovarium dijumpai sebanyak 9,19%, dengan kira –
kira 75-80% keganasan ovarium tipe epitel merupakan tipe serous, 10%
merupakan tipe mucinous dan endometrioid dan masing – masing kurang dari
1% merupakan tipe dari clear cell dan benner.vi Tumor epitel ganas ovarium
tipe serous memiliki progresivitas tinggi dengan metastase luas pada abdomen
1

Universitas Sumatera Utara

2

sehingga mempunyai angka pertahanan hidup yang rendah. Sementara tumor
mucinous jarang melibatkan permukaan tumor dan jarang terjadi bilateral
namun cenderung memiliki massa tumor yang lebih besar.vii

Untuk diagnosis stadium dini tumor ovarium umumnya asimtomatik, atau
hanya terdapat gejala tidak khas yang ringan, seperti tidak nafsu makan,
kembung, sakit perut, penurunan berat badan, dll. Pada pemeriksaan fisik
dapat pula dijumpai massa kavum pelviko-abdominal, adanya asites, dan
kelainan tanda seksual sekunder yang merupakan manifestasi hormon yang di
produksi tumor ovarium. Selain itu juga dapat ditemukan tanda metastasis
seperti pembesaran kelenjar limfe supraklavikular, hidrotoraks, hepatomegali,
dll.viii
Untuk membantu meningkatkan keberhasilan diagnosis telah ditemukan
beberapa metode deteksi dini, seperti ronsen toraks, USG, pemeriksaan CT
dan MRI, PET/CT, dan pemeriksaan penanda tumor. Pemeriksaan penanda
tumor saat ini dikenal kurang spesifik, harus digabungkan dengan hasil
pemeriksaan lain barulah dapat menegakkan diagnosis.8
Berdasarkan sifat biokimia dan imunologik, zat penanda tumor biasanya
dibagi menjadi : antigen tumor, enzim, hormon, zat biokimia, reaksi hospes,
gen tumor, gen supresor tumor dan produknya.8
Antigen terkait tumor yang sering ditemukan ialah : Alfa-fetoprotein
(AFP), Carcinoembryoic Antigen (CEA), antigen CA15-3, antigen CA-125,
antigen CA 19-9, Prostat Spesifik Antigen (PSA), Tissue Polypeptide Antigen
(TPA), CyFRA21-1, Squamous cell carcinoma associated antigen (SCCAg).8

CA-125 merupakan penanda tumor yang paling sering digunakan pada
kanker ovarium, sering disebut sebagai “Gold Standard” untuk diagnosis
kanker ovarium. CA-125 terdapat pada semua jaringan yang berasal dari
derivat sel mesotel dan epitel coelomik, diantaranya pleura, perikardium,
peritoneum, tuba, endometrium dan endoserviks. ix Antigen ini memiliki berat
molekul 200-1000 kDa dan merupakan glikoprotein seperti mucin yang
diekspresikan oleh tumor ovarium epitel.x

2

Universitas Sumatera Utara

3

Kadar normal CA-125 adalah 35 IU/mL. Pada 90% penderita dengan
tumor ganas ovarium epitel ditemukan kadar CA-125 melebihi kadar normal.
Ekspresi CA-125 pada kanker ovarium tipe epitel (epithelial ovarian
carcinoma/ EOC) bervariasi tergantung pada jenis histologi. Hogdall dkk
dengan menggunakan tissue array mendapatkan bahwa CA-125 diekspresikan
pada 85% tipe serous, 65% tipe endometroid, 40% tipe clear cell, 36%

undifferentiated adenocarcinoma dan hanya 12% pada tipe mucinous.20
Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian yang sudah dilakukan
ditemukan adanya perbedaan kadar CA-125 tergantung pada jenis gambaran
histopatologi tumor epitel ganas ovarium. Hal ini yang menjadi latar belakang
peneliti untuk mencari tahu apakah dengan melihat adanya perbedaan kadar
antigen tumor CA-125 dapat dihubungkan dengan jenis dan gambaran
histopatologi tumor epitel ganas ovarium di Rumah Sakit H.Adam Malik,
Medan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang dapat diuraikan adalah bagaimana hubungan antara kadar CA-125
dengan jenis histopatologi tumor epitel ganas ovarium di Rumah Sakit H.Adam
Malik Medan pada tahun 2013 – 2015.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kadar CA-125 dengan jenis


histopatologi tumor epitel ganas ovarium di Rumah Sakit H.Adam Malik Medan
pada tahun 2013-2015.

3

Universitas Sumatera Utara

4

1.3.2

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui angka kejadian tumor ovarium ganas ovarium di
Rumah Sakit H.Adam Malik tahun 2013-2015
2. Untuk mengetahui gambaran histopatologi tumor ganas ovarium epitel
yang terdata di RS. H.Adam Malik tahun 2013-2015
3. Untuk membandingkan kadar CA-125 pada tumor epitel ganas
ovarium tipe serous dengan tipe mucinous.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1

Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang

peranan penanda tumor CA-125 pada tumor epitel ganas ovarium, dan sebagai
dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang CA-125 sebagai penanda
tumor.

1.4.2

Bagi Penulis
1. Mendapatkan pengalaman belajar menulis karya tulis ilmiah dan dalam

melakukan penelitian
2. Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti
mengenai tumor epitel ganas ovarium dan penanda tumor CA-125
3. Sebagai sarana dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari proses
perkuliahan.


1.4.3

Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi atau data ilmiah

bagi pembaca untuk mengetahui peranan penanda tumor CA-125 dihubungkan
dengan tumor epitel ganas ovarium.

4

Universitas Sumatera Utara