Faktor-Faktor yang mempengaruhi Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Setiap wanita normal pasti mengalami menstruasi, pada masa tersebut

terjadi peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa dimulai pada usia 8-14
tahun dimana terjadi perubahan yang sangat cepat serta timbulnya ciri-ciri
kelompok sekunder (Arief et.al, 2007). Menstruasi merupakan peristiwa
pengeluaran darah, yang menandakan bahwa organ dalam kandungan telah
berfungsi dengan matang (Kusmiran,2014).Menstruasi yang berulang setiap
bulanakan membentuk siklus menstruasi (Cunningham, 2005).
Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklus
menstruasi klasik adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas biasanya dengan
jarak 21-35 hari. Lama perdarahan yang terjadi 2-7 hari dengan jumlah darah
yang hilang sebanyak 50-200 ml. Perubahan dan gangguan dalam siklus
menstruasi merupakan indikator penting yang menunjukkan adanya gangguan
fungsi sistem reproduksi yang dapat dihubungkan dengan peningkatan risiko
berbagai macam penyakit, seperti kanker rahim dan payudara, infertilitas, dan
fraktur tulang (Dars et.al, 2014).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi seperti
gangguan hormonal, status gizi, tinggi atau rendahnya indeks massa tubuh (IMT),
stress, olahraga fisik yang berlebihan, konsumsi kafein, merokok (Gharravi et.al,
2009). Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2013, masalah status gizi yang
banyak terjadi pada wanita kelompok umur 16-18 tahun adalah masalah status

Universitas Sumatera Utara

gizi berlebih.Selain itu, masalah gizi kurang juga masih dapat ditemui pada wanita
akibat adanya persepsi dan kekhawatiran bentuk tubuh serta pengaruh
perkembangan zaman dan peristiwa globalisasi (Depkes RI, 2013). Sinha et al.
(2011) menyimpulkan adanya hubungan indeks massa tubuh dengan siklus
menstruasi, dimana apabila terjadi penurunan indeks massa tubuh maka akan
terjadi peningkatan dari durasi siklus menstruasi. Penelitian yang dilakukan oleh
Harahap (2013) ditemukan 66,8% responden dengan siklus teratur sementara
33,2% dengan siklus tidak teratur. Didapati 41,7% IMT berat badan kurang, 25%
IMT normal, 37,5% IMT berat badan lebih, dan 47,7% IMT obese memiliki siklus
tidak teratur.Berdasarkan uji hipotesis didapati p