Faktor-Faktor yang mempengaruhi Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

(1)

Lampiran 1 JADWAL TENTATIF PENELITIAN

No Aktivitas Penelitian September 2015 Oktober 2015 November 2015 Desember 2015

Januari Februari 2016 Maret 2016 April 2016 2016

Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 Pengajuan judul

penelitian 2 Menyusun Bab 1 3 Menyusun Bab 2 4 Menyusun Bab 3 5 Menyusun Bab 4 6

Menyerahkan proposal penelitian

7 Ujian sidang

proposal 8 Revisi proposal

penelitian 9 Uji Validitas &

Reliabilitas 10 Pengumpulan

data 11 Analisa data 12 Pengajuan

sidang skripsi 13 Ujian sidang

skripsi 14 Revisi skripsi 15 Mengumpulkan


(2)

Lampiran 2 LEMBAR PENJELASAN SUBYEK PENELITIAN

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Saya Zeverly Zilvia, mahasiswi semester VII Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan referensi, dapat memberikan pendidikan kesehatan, serta dapat dijadikan sebagai pengembangan penelitian yang berkaitan dengan ilmu keperawatan.

Oleh karena itu saya meminta kesediaan Saudari untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan sukarela dan tanpa paksaan. Saya akan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan serta mengajukan beberapa pertanyaan seputar aktivitas fisik, tingkat stress, konsumsi kafein, merokok serta siklus menstruasi yang dialami. Saya mengharapkan saudari menjawab semua pertanyaan dengan kejadian sebenar-benarnya yang dialami.

Identitas pribadi Saudari sebagai partisipan akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini, Saudari tidak akan dikenakan baiaya apapun. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Saudari bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya siapkan.Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudari dapat langsung menanyakan kepada Saya sebagai peneliti.

Demikian informasi ini saya sampaikan.Atas bantuan dan kesedian Saudari menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Medan, Peneliti,


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama (Inisial) : ………

Usia : ………

Stambuk : ………

Setelah mendapatkan penjelasan mengenai penelitian tentang “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara”, dengan ini menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA* untuk ikut serta berpartisipasi dengan menjadi objek penelitian.

Medan, ………

Peneliti, Yang membuat

pernyataan

Zeverly Zilvia

………


(4)

Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR- FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA Data Demografi

A. Identitas Sampel 1. Nama (Inisial) :

2. Usia :

3. Stambuk :

B. Data Antropometri

Berat Badan : kg

Tinggi Badan : cm

C. Pola Hidup

1. Apakah anda mengkonsumsi minuman ber-kafein? (seperti : teh, kopi, minuman berkarbonasi,coklat atau susu coklat)

Ya Tidak

2. Jika Ya, sejak kapan mengkonsumsi minuman ber-kafein?

1-2 tahun yang lalu 3-5 tahun yang lalu >5 tahun yang lalu

3. Berapa banyak anda mengkonsumsi minuman ber-kafein dalam satu hari?


(5)

AKTIVITAS FISIK

No Pertanyaan Jawaban Kode

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Apakah Anda sering melakukan aktivitas berat yang dapat menyebabkan peningkatkan dalam bernafas atau denyut nadi sekurang-kurangnya 10 menit secara terus-menerus? (seperti mengangkat atau membawa benda berat, berjalan cepat, berlari, berenang, naik turun tangga, bersepeda, bermain dengan banyak menggerakkan lengan, dll).

Dalam seminggu, berapa hari anda melakukan aktivitas berat? Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk melakukan aktivitas berat dihari tersebut?

Apakah Anda sering melakukan aktivitas fisik sedang yang dapat menyebabkan sedikit peningkatan dalam bernafas atau denyut nadi sekurang-kurangnya 10 menit secara terus-menerus? (seperti: menyetrika, merawat tanaman, menjahit, mengetik, mencuci baju dengan tangan, menjemur pakaian, berjalan kecepatan sedang, serta berbagai kegiatan yang dikerjakan dengan dengan berdiri atau duduk yang banyak menggerakkan lengan, dll).

Dalam seminggu, berapa hari Anda melakukan aktivitas fisik sedang?

Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk melakukan aktivitas sedang dihari tersebut? Apakah Anda berjalan atau menggunakan sepeda sekurang-kurangnya 10 menit secara terus-menerus sebagai alat transportasi? Dalam seminggu, berapa hari Anda berjalan atau mengendarai sepeda sekurang-kurangnya 10 menit secara terus-menerus? Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk berjalan atau

Ya Tidak

Jika tidak langsung ke nomor 4 Jumlah hari Jam : Menit : Ya Tidak

Jika tidak langsung ke nomor 7 Jumlah hari Jam : Menit : Ya Tidak

Jika tidak langsung ke nomor 10 Jumlah hari Jam : Menit : P1 P2 P3 (a-b) P4 P5 P6 (a-b) P7 P8 P9 (a-b)


(6)

10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.

bersepeda pada hari tersebut?

Apakah Anda melakukan olahraga berat seperti lari pada waktu luang yang dapat menyebabkan peningkatan pernafasan dan denyut nadi sekurang-kurangnya 10 menit secara terus-menerus?

Dalam seminggu, berapa hari anda berolahraga pada waktu luang?

Berapa banyak waktu yang Anda gunakan untuk berolahraga berat pada hari tersebut?

Apakah Anda melakukan olahraga sedang seperti berjalan cepat, bersepada, berenang yang dapat menyebabkan sedikit peningkatan bernapas dan denyut nadi sekurang-kurangnya 10 menit secara terus-menerus?

Dalam seminggu, berapa hari Anda berolahraga sedang setiap hari?

Berapa banyak waktu yang Anda gunakan untuk berolahraga sedang pada hari tersebut?

Berapa banyak waktu luang yang Anda habiskan untuk duduk atau bersandar setiap hari?

Ya Tidak

Jika tidak langsung ke nomor 13 Jumlah hari Jam : Menit : Ya Tidak

Jika tidak langsung ke nomor 16 Jumlah hari Jam : Menit : Jam : Menit : P10 P11 P12 (a-b) P13 P14 P15 (a-b) P16 (a-b)


(7)

TINGKAT STRESS Keterangan:

0 : Tidak ada atau tidak pernah

1 : Sesuai dengan yang dialami sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang 2 : Sering

3 : Sangat sesuai dengan yang dialami, atau hampir setiap saat.

No. Aspek Peniliaian 0 1 2 3

1. Menjadi marah karena hal-hal kecil/sepele 2. Cenderung bereaksi berlebihan pada situasi 3. Kesulitan untuk relaksasi/bersantai

4. Mudah merasa kesal

5. Merasa banyak menghabiskan energi karena cemas

6. Merasa tidak sabar dalam menghadapi suatu situasi

7. Mudah tersinggung 8. Sulit untuk beristirahat 9. Mudah marah

10. Kesulitan untuk tenang setelah sesuatu yang mengganggu

11. Sulit mentoleransi gangguan-gangguan terhadap hal yang sedang dilakukan

12. Pada keadaan kritis atau mendesak Anda merasa ada yang mencekam

13. Tidak dapat memaklumi hal apapun yang

menghalangi anda untuk menyelesaikan hal yang sedang Anda lakukan


(8)

SIKLUS MENSTRUASI

Siklus menstruasi: jarak antara tanggal mulainya menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya

1. Apakah anda mencatat/mengingat siklus menstruasi anda?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah siklus menstruasi anda selama ini berkisar 21-35 hari?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah siklus menstruasi anda selama ini <21 hari?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah siklus menstruasi anda selama ini >35 hari?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah siklus menstruasi anda selama ini teratur?


(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

Lampiran 8 Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Lambda 1 .761

2 .858

3 .846

4 .800

5 .841

6 .916


(16)

Summary Item Statistics Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means Part 1 .720 .667 .833 .167 1.250 .006 5a

Part 2 .673 .433 .867 .433 2.000 .030 5b

Both Parts .697 .433 .867 .433 2.000 .016 10

Item Variances

Part 1 .204 .144 .230 .086 1.600 .002 5a

Part 2 .203 .120 .254 .134 2.125 .003 5b

Both Parts .203 .120 .254 .134 2.125 .002 10

a. The items are: VAR00001, VAR00002, VAR00003, VAR00004, VAR00005. b. The items are: VAR00006, VAR00007, VAR00008, VAR00009, VAR00010.


(17)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR0000

1 6.3000 6.562 .702 .692 .816

VAR0000

2 6.1333 7.154 .601 .712 .828

VAR0000

3 6.3000 6.355 .799 .763 .806

VAR0000

4 6.3000 6.976 .517 .601 .834

VAR0000

5 6.2000 6.993 .588 .808 .828

VAR0000

6 6.2333 6.806 .643 .663 .822

VAR0000

7 6.1000 7.679 .374 .471 .845

VAR0000

8 6.5333 7.085 .439 .569 .842

VAR0000

9 6.4000 7.352 .333 .645 .853

VAR0001


(18)

RELIABILITAS KUESIONER PENELITIAN (AKTIVITAS FISIK DAN SIKLUS MENSTRUASI)

KODE

ITEM SOAL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS MENSTRUASI

RESPONDEN 1 4 7 10 13 1 2 3 4 5 xi xi2

1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2 4

2 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 3 9

3 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 3 9

4 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 64

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

7 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3 9

8 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 36

9 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 49

10 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 49

11 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3 9

12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 64

13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 81

14 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 64

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

16 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8 64

17 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 3 9

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 64

20 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 6 36

21 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5 25

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

24 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 3 9

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

27 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 2 4

28 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 64

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

30 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 81

Ʃxi 209 Ʃxi2 1703

K 10 (Ʃxi)2 43681

N 30

Vt 8.2322

X 6.9667


(19)

(20)

(21)

Lampiran 11 MASTER DATA

Kode

Responden BB TB IMT Kategori IMT Koding

1 2 3 2 healhty 2

2 3 3 2 healhty 2

3 1 1 2 healhty 2

4 3 2 3 overweight 3

5 4 2 4 obese 3

6 2 2 2 healhty 2

7 2 1 3 overweight 3

8 2 2 2 healhty 2

9 1 2 2 healhty 2

10 1 2 1 underweight 1

11 3 2 3 overweight 3

12 1 2 1 underweight 1

13 2 2 2 healhty 2

14 1 1 2 healhty 2

15 1 1 2 healhty 2

16 1 1 2 healhty 2

17 1 2 2 healhty 2

18 2 3 2 healhty 2

19 1 2 1 underweight 1

20 2 2 2 healhty 2

21 1 2 1 underweight 1

22 1 2 1 underweight 1

23 2 1 2 healhty 2

24 2 1 2 healhty 2

25 1 1 2 healhty 2

26 2 2 2 healhty 2

27 1 2 1 underweight 1

28 1 1 2 healhty 2

29 2 2 2 healhty 2

30 1 1 2 healhty 2

31 1 1 2 healhty 2

32 2 2 2 healhty 2

33 2 1 2 healhty 2

34 1 1 1 underweight 1

35 1 3 1 underweight 1

36 2 1 3 overweight 3

37 3 2 3 overweight 3

38 1 2 2 healhty 2


(22)

40 2 2 2 healhty 2

41 3 2 3 overweight 3

42 2 3 2 healhty 2

43 1 2 2 healhty 2

44 1 2 2 healhty 2

45 1 2 2 healhty 2

46 2 2 2 healhty 2

47 1 1 2 healhty 2

48 2 2 2 healhty 2

49 2 3 2 healhty 2

50 2 3 2 healhty 2

51 2 2 2 healhty 2

52 1 3 2 healhty 2

53 1 1 2 healhty 2

54 2 2 2 healhty 2

55 3 2 3 overweight 3

56 1 2 2 healhty 2

57 2 2 2 healhty 2

58 1 2 1 underweight 1

59 1 2 1 underweight 1

60 1 2 2 healhty 2

61 2 3 2 healhty 2

62 1 2 2 healhty 2

63 2 4 2 healhty 2

64 2 1 2 healhty 2

65 1 1 2 healhty 2

66 2 2 2 healhty 2

67 2 2 2 healhty 2

68 4 2 3 overweight 3

69 1 1 2 healhty 2

70 1 2 1 underweight 1

71 1 2 2 healhty 2

72 1 3 1 underweight 1

73 2 3 2 healhty 2

74 1 1 2 healhty 2

75 3 2 3 overweight 3

76 1 2 2 healhty 2

77 1 2 2 healhty 2

78 2 3 2 healhty 2

79 1 2 2 healhty 2

80 1 1 2 healhty 2

81 3 3 2 healhty 2

82 1 2 1 underweight 1

83 2 3 2 healhty 2


(23)

Kode

Responden ya/tidak

konsumsi sejak

konsumsi perhari

Kategori Konsumsi

kafein Koding

1 1 3 1 Sedikit 1

2 1 2 1 Sedikit 1

3 1 1 1 Sedikit 1

4 1 1 1 Sedikit 1

5 1 3 1 Sedikit 1

6 1 1 1 Sedikit 1

7 1 3 1 Sedikit 1

8 1 3 1 Sedikit 1

9 1 1 1 Sedikit 1

10 1 3 1 Sedikit 1

11 0 tidak konsumsi 0

12 1 3 1 Sedikit 1

13 1 1 1 Sedikit 1

14 1 1 1 Sedikit 1

15 1 3 1 Sedikit 1

16 1 3 2 Sedang 2

17 1 1 1 Sedikit 1

18 1 3 1 Sedikit 1

19 1 1 1 Sedikit 1

20 1 1 1 Sedikit 1

21 1 3 1 Sedikit 1

22 1 3 1 Sedikit 1

23 1 3 1 Sedikit 1

24 1 3 1 Sedikit 1

25 1 3 1 Sedikit 1

26 1 3 1 Sedikit 1

27 0 tidak konsumsi 0

28 1 3 1 Sedikit 1

29 1 3 1 Sedikit 1

30 1 3 1 Sedikit 1

31 1 3 1 Sedikit 1

32 1 3 1 Sedikit 2

33 0 tidak konsumsi 0

34 1 1 1 Sedikit 1

35 1 2 1 Sedikit 1

36 1 1 1 Sedikit 1

37 1 3 1 Sedikit 1

38 1 3 1 Sedikit 1

39 1 3 1 Sedikit 1

40 1 3 1 Sedikit 1

41 1 3 1 Sedikit 1

42 1 3 1 Sedikit 1

43 1 1 1 Sedikit 1


(24)

45 1 3 1 Sedikit 1

46 1 2 1 Sedikit 1

47 0 tidak konsumsi 0

48 1 2 1 Sedikit 1

49 1 3 1 Sedikit 1

50 1 2 1 Sedikit 1

51 1 3 1 Sedikit 1

52 1 1 1 Sedikit 1

53 0 tidak konsumsi 0

54 1 1 1 Sedikit 1

55 1 3 1 Sedikit 1

56 1 3 1 Sedikit 1

57 1 1 1 Sedikit 1

58 1 3 2 Sedang 2

59 1 3 1 Sedikit 1

60 1 1 1 Sedikit 1

61 0 tidak konsumsi 0

62 0 tidak konsumsi 0

63 1 3 1 Sedikit 1

64 1 1 1 Sedikit 1

65 0 tidak konsumsi 0

66 1 1 1 Sedikit 1

67 1 2 1 Sedikit 1

68 1 3 1 Sedikit 1

69 1 3 1 Sedikit 1

70 1 1 1 Sedikit 1

71 1 3 1 Sedikit 1

72 1 1 1 Sedikit 1

73 1 3 1 Sedikit 1

74 1 2 1 Sedikit 1

75 1 3 1 Sedikit 1

76 1 3 1 Sedikit 1

77 1 3 1 Sedikit 1

78 1 1 1 Sedikit 1

79 1 2 1 Sedikit 1

80 1 1 1 Sedikit 1

81 1 1 1 sedikit 1

82 1 3 1 sedikit 1

83 1 3 1 sedikit 1


(25)

No Responden

Aktivitas Fisik

Jumlah Kategori Koding

P1 P4 P7 P10 P13

1 0 1 0 1 1 3 berat 3

2 0 1 1 1 0 3 berat 3

3 0 1 0 0 0 1 ringan 1

4 1 1 1 0 0 3 berat 3

5 0 1 1 1 1 4 berat 3

6 0 1 1 0 1 3 sedang 2

7 0 1 0 0 1 2 berat 3

8 0 1 0 0 0 1 berat 3

9 0 1 1 0 0 2 berat 3

10 1 0 0 0 0 1 ringan 1

11 1 1 1 1 1 5 ringan 1

12 0 0 0 1 0 1 berat 3

13 1 1 0 1 1 4 berat 3

14 0 1 0 0 0 1 berat 3

15 0 1 1 0 0 2 berat 3

16 0 1 1 0 0 2 berat 3

17 1 1 1 1 1 5 sedang 2

18 0 0 1 0 0 1 sedang 2

19 1 1 0 1 1 4 sedang 2

20 0 1 0 1 1 3 sedang 2

21 0 0 0 1 1 2 sedang 2

22 1 1 1 1 0 4 berat 3

23 0 1 1 0 0 2 berat 3

24 1 1 1 0 0 3 berat 3

25 0 1 0 0 1 2 ringan 1

26 0 1 0 1 1 3 berat 3

27 0 1 0 0 1 2 berat 3

28 1 1 1 0 0 3 sedang 2

29 0 1 1 0 1 3 berat 3

30 0 1 0 0 0 1 berat 3

31 1 1 0 0 0 2 berat 3

32 1 1 0 1 1 4 sedang 2

33 0 1 1 0 0 2 sedang 2

34 1 1 1 0 0 3 berat 3

35 0 1 1 1 1 4 berat 3

36 1 1 1 1 1 5 berat 3

37 0 1 1 1 1 4 sedang 2

38 0 1 1 1 0 3 berat 3

39 1 1 1 1 1 5 sedang 2

40 1 1 1 0 0 3 berat 3

41 1 1 1 0 1 4 berat 3


(26)

43 1 1 1 1 1 5 berat 3

44 1 1 0 0 1 3 berat 3

45 0 1 0 0 1 2 sedang 2

46 1 1 1 1 0 4 sedang 2

47 0 1 1 0 0 2 berat 3

48 0 1 1 0 0 2 sedang 2

49 1 1 0 0 0 2 sedang 2

50 0 1 0 0 0 1 sedang 2

51 0 1 1 0 1 3 sedang 2

52 0 1 1 0 0 2 berat 3

53 0 1 1 0 1 3 sedang 2

54 0 1 1 0 0 2 berat 3

55 0 1 1 0 1 3 berat 3

56 1 1 1 0 0 3 sedang 2

57 1 1 1 1 1 5 berat 3

58 0 1 1 0 0 2 berat 3

59 0 1 0 0 0 1 ringan 1

60 0 0 0 0 0 0 ringan 1

61 1 1 1 0 0 3 berat 3

62 1 1 1 0 0 3 berat 3

63 1 1 1 1 1 5 berat 3

64 0 1 1 0 0 2 berat 3

65 0 1 1 0 0 2 berat 3

66 1 1 1 0 1 4 berat 3

67 0 1 1 1 0 3 ringan 1

68 1 1 1 0 0 3 berat 3

69 0 1 0 0 0 1 berat 3

70 1 1 1 0 1 4 berat 3

71 1 1 0 0 0 2 berat 3

72 1 1 1 0 1 4 berat 3

73 1 1 1 0 1 4 sedang 2

74 0 1 1 0 0 2 ringan 1

75 1 1 0 0 1 3 berat 3

76 0 1 0 0 0 1 sedang 2

77 1 1 1 0 1 4 berat 3

78 1 1 1 0 1 4 berat 3

79 0 1 0 0 0 1 sedang 2

80 1 1 0 0 0 2 sedang 2

81 0 1 0 1 1 3 berat 3

82 0 1 0 0 0 1 ringan 1

83 1 1 0 0 1 3 berat 3

84 0 1 0 1 1 3 berat 3


(27)

No Responden

Tingkat Stres

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 Koding Kategori Jumlah

1 1 1 1 2 2 2 1 0 1 2 1 2 1 2 3 sedang 19

2 1 1 1 2 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 normal 13

3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 ringan 18

4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 normal 12

5 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 0 2 3 sedang 20

6 2 1 3 2 0 2 1 1 2 1 1 0 1 1 2 ringan 18

7 1 0 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 ringan 18

8 1 1 2 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 normal 12

9 1 1 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 sedang 20

10 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 normal 7

11 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 1 normal 6

12 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 normal 6

13 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 sedang 25

14 1 2 1 1 1 2 1 0 1 2 2 1 1 1 2 ringan 17

15 1 0 1 1 1 2 1 0 2 1 0 1 0 2 1 normal 13

16 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 sedang 23

17 2 0 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 sedang 23

18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 normal 1

19 1 1 3 1 1 2 3 3 1 2 2 1 1 2 3 sedang 24

20 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 3 sedang 21

21 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 2 1 1 4 berat 26

22 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 normal 6

23 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 0 0 0 1 1 normal 14

24 2 1 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 1 1 3 sedang 21

25 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 3 sedang 20

26 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 normal 13

27 0 1 1 1 0 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 normal 14

28 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 3 2 2 3 sedang 22

29 1 0 1 1 2 1 0 1 1 3 1 1 1 2 2 ringan 16

30 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 normal 7

31 1 1 0 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 ringan 16

32 1 2 0 1 0 1 1 0 2 1 1 1 0 1 1 normal 12

33 0 1 1 0 0 2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 normal 10

34 1 1 0 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 normal 13

35 1 0 0 1 2 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 normal 10

36 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 1 normal 14

37 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 0 0 1 2 ringan 15

38 1 0 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 ringan 18

39 1 0 2 1 1 1 2 0 1 2 1 1 1 1 2 ringan 15

40 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 2 0 0 1 normal 8

41 1 2 1 1 0 3 1 1 1 1 2 3 1 2 3 sedang 20

42 2 1 1 2 3 3 2 1 2 2 1 1 1 2 3 sedang 24

43 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 ringan 15


(28)

45 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 ringan 16

46 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 2 2 1 normal 11

47 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 3 sedang 21

48 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 ringan 10

49 3 1 1 3 1 2 2 1 3 1 1 1 1 2 3 sedang 23

50 1 0 0 2 1 2 0 0 1 0 1 2 0 1 1 normal 11

51 0 0 1 0 1 2 1 1 1 1 3 3 1 1 2 ringan 16

52 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 sedang 21

53 1 2 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 normal 13

54 2 1 0 1 2 1 1 1 2 2 2 3 2 1 3 sedang 21

55 0 0 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 ringan 15

56 1 0 1 2 2 2 1 1 1 2 1 0 0 1 2 ringan 15

57 1 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 0 0 1 2 ringan 16

58 1 0 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 ringan 16

59 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 1 normal 2

60 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 normal 4

61 2 1 1 2 1 1 1 0 2 1 1 1 0 1 2 ringan 15

62 1 0 0 1 2 0 1 0 2 1 1 1 0 1 1 normal 11

63 1 1 0 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 ringan 16

64 1 1 0 1 1 2 2 1 1 0 1 1 1 1 1 normal 14

65 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 normal 11

66 2 1 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 4 berat 30

67 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 normal 9

68 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 1 2 4 berat 33

69 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 ringan 16

70 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 sedang 25

71 1 0 1 1 0 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 ringan 12

72 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 4 berat 27

73 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 3 sedang 21

74 1 1 0 2 2 2 1 0 1 2 2 2 2 2 3 sedang 20

75 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 ringan 17

76 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 normal 7

77 2 1 1 1 0 1 1 2 1 1 1 2 0 1 2 ringan 15

78 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 berat 26

79 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 normal 4

80 1 1 1 1 0 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 ringan 18

81 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 sedang 21

82 0 1 1 1 2 1 1 0 0 2 1 2 1 1 1 normal 14

83 1 1 1 1 0 1 3 1 1 2 1 2 1 2 2 ringan 18


(29)

No Responden

Siklus Menstruasi

Jumlah Kategori Koding

p1 p2 p3 p4 p5

1 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

2 0 0 0 1 0 1 tidak teratur 0

3 1 0 0 0 0 1 tidak teratur 0

4 1 1 0 0 0 2 Teratur 1

5 0 1 0 1 0 2 tidak teratur 0

6 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

7 0 0 1 0 0 1 tidak teratur 0

8 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

9 0 1 0 1 1 3 tidak teratur 0

10 1 1 1 0 1 4 tidak teratur 0

11 0 1 0 1 1 3 tidak teratur 0

12 1 1 1 0 1 4 tidak teratur 0

13 1 1 0 1 1 4 tidak teratur 0

14 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

15 1 1 0 0 0 2 Teratur 1

16 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

17 0 1 0 0 0 1 Teratur 1

18 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

19 1 0 1 0 1 3 tidak teratur 0

20 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

21 0 0 1 0 1 2 tidak teratur 0

22 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

23 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

24 0 1 0 0 0 1 Teratur 1

25 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

26 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

27 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

28 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

29 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

30 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

31 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

32 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

33 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

34 1 0 1 0 1 3 tidak teratur 0

35 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

36 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

37 0 0 1 0 0 1 tidak teratur 0

38 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

39 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

40 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

41 1 0 0 1 0 2 tidak teratur 0

42 1 1 0 1 1 4 tidak teratur 0

43 1 1 0 0 1 3 Teratur 1


(30)

45 0 1 1 0 1 3 tidak teratur 0

46 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

47 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

48 1 1 0 1 1 4 tidak teratur 0

49 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

50 1 1 1 0 1 4 tidak teratur 0

51 1 0 1 0 1 3 tidak teratur 0

52 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

53 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

54 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

55 1 1 0 0 0 2 Teratur 1

56 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

57 1 1 0 0 0 2 Teratur 1

58 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

59 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

60 1 1 1 0 1 4 tidak teratur 0

61 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

62 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

63 1 1 1 0 0 3 tidak teratur 0

64 0 0 0 1 0 1 tidak teratur 0

65 1 1 0 1 0 3 tidak teratur 0

66 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

67 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

68 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

69 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

70 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

71 0 1 0 0 0 1 Teratur 1

72 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

73 0 1 0 1 0 2 tidak teratur 0

74 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

75 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

76 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

77 1 1 0 1 0 3 tidak teratur 0

78 1 1 0 0 0 2 Teratur 1

79 0 1 1 0 0 2 tidak teratur 0

80 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

81 1 1 0 0 1 3 Teratur 1

82 0 1 0 0 1 2 Teratur 1

83 0 0 1 0 0 1 tidak teratur 0


(31)

Lampiran 12

Frequencies Statistics

Usia

N Valid 84

Missing 0

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 18 tahun 10 11.9 11.9 11.9

19 tahun 19 22.6 22.6 34.5

20 tahun 23 27.4 27.4 61.9

21 tahun 26 31.0 31.0 92.9

22 tahun 5 6.0 6.0 98.8

23 tahun 1 1.2 1.2 100.0

Total 84 100.0 100.0

Stambuk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2012 21 25.0 25.0 25.0

2013 21 25.0 25.0 50.0

2014 21 25.0 25.0 75.0

2015 21 25.0 25.0 100.0


(32)

TB

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 140-150 cm 21 25.0 25.0 25.0

151-160 cm 48 57.1 57.1 82.1

161-170 cm 14 16.7 16.7 98.8

171-180 1 1.2 1.2 100.0

Total 84 100.0 100.0

BB

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 40-50 kg 41 48.8 48.8 48.8

51-60 kg 33 39.3 39.3 88.1

61-70 kg 8 9.5 9.5 97.6

71-80 kg 2 2.4 2.4 100.0

Total 84 100.0 100.0

IMT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid underweight (<18,5) 13 15.5 15.5 15.5

healthy (18,5-24,9) 61 72.6 72.6 88.1

overweight (25,0-29,9) 9 10.7 10.7 98.8

obese (30-39,9) 1 1.2 1.2 100.0

Total 84 100.0 100.0

Konsumsi Kafein

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak 8 9.5 9.5 9.5

ya 76 90.5 90.5 100.0


(33)

Aktivitas Fisik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid ringan 9 10.7 10.7 10.7

sedang 24 28.6 28.6 39.3

berat 51 60.7 60.7 100.0

Total 84 100.0 100.0

Tingkat Stress

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid normal (0-14) 34 40.5 40.5 40.5 ringan (15-18) 23 27.4 27.4 67.9 sedang (19-25) 22 26.2 26.2 94.0 parah (26-33) 5 6.0 6.0 100.0

Total 84 100.0 100.0 Konsumsi Kafein

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak konsumsi 8 9.5 9.5 9.5

1-2 gelas/hari 74 88.1 88.1 97.6

3-5 gelas/hari 2 2.4 2.4 100.0

Total 84 100.0 100.0

Konsumsi Kafein

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1-2 tahun yang lalu 24 28.6 31.6 31.6

3-5 tahun yang lalu 8 9.5 10.5 42.1

>5tahun yang lalu 44 52.4 57.9 100.0

Total 76 90.5 100.0

Missing System 8 9.5


(34)

Siklus Menstruasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak normal (<21, >35 hari) 27 32.1 32.1 32.1

Normal 57 67.9 67.9 100.0


(35)

Lampiran 13 Nonparametric Correlations

Correlations

IMT

siklus

menstruasi

Spearman's rho IMT Correlation Coefficient 1.000 -.048

Sig. (2-tailed) . .667

N 84 84

siklus menstruasi Correlation Coefficient -.048 1.000

Sig. (2-tailed) .667 .

N 84 84

Correlations

konsumsi kafein

siklus

menstruasi

Spearman's rho konsumsi kafein Correlation Coefficient 1.000 .024

Sig. (2-tailed) . .827

N 84 84

siklus menstruasi Correlation Coefficient .024 1.000

Sig. (2-tailed) .827 .


(36)

Correlations

aktivitas fisik

siklus

menstruasi

Spearman's rho aktivitas fisik Correlation Coefficient 1.000 .176

Sig. (2-tailed) . .108

N 84 84

siklus menstruasi Correlation Coefficient .176 1.000

Sig. (2-tailed) .108 .

N 84 84

Correlations

tingkat stress

siklus

menstruasi

Spearman's rho tingkat stress Correlation Coefficient 1.000 .028

Sig. (2-tailed) . .798

N 84 84

siklus menstruasi Correlation Coefficient .028 1.000

Sig. (2-tailed) .798 .


(37)

Lampiran 14 Taksasi DanaPenelitian

No Nama Kegiatan Biaya

1. Proposal

Penelusuran literatur dari internet Fotokopi literatur dari buku Kertas

Tinta Print

Penjilidan Proposal

Rp 150.000,- Rp 100.000,- Rp 100.000,- Rp 50.000,- Rp 15.000,-2. Pengumpulan Data

Transportasi

Penggandaan kuesioner dan lembar persetujuan responden

Souvenir penelitian

Rp 150.000,- Rp 150.000,-

Rp 500.000,- 3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan

Pencetakan Skripsi

Penggandaan dan penjilidan skripsi CD

Rp 100.000,- Rp 150.000,- Rp 10.000,-

4. Biaya tak terduga Rp 100.000,-


(38)

Lampiran 15 RIWAYAT HIDUP

Nama : Zeverly Zilvia

Tempat/Tanggal Lahir : Cupak/25 Januari 1995 Anak ke- : 2 dari 2 bersaudara Pekerjaan : Mahasiswa

Agama : Islam

Alamat Kos : Jl. Dr. Mansyur No 84 AG Medan

Alamat Asal : Komplek PU Cengkeh No 8B 002/005 Cangkeh Nan XX Lubuk Begalung Padang, Sumatera Barat.

No Hp : 082389288424

Email : zeverlyzivia95@gmail.com Orangtua

Ayah : Zulkarnaini Ibu : Sepniati Riwayat Pendidikan

TK SD SMP SMA

Nama Institusi TK Islam Budi Mulia

Padang

SD Adabiah III Padang

SMP N 8 Padang

SMA N 4 Padang

Jurusan IPA

Tahun Masuk-Lulus

1999-2000 2000-2006 2006-2009 2009-2012

Riwayat Organisasi :

1. Bendahara UAM Tari Fakultas Keperawatan USU Periode 2013-2014 2. Anggota Bidang PSDMO PEMA FKEP USU Periode 2014-2015


(39)

DAFTAR PUSTAKA

Allisworth, J. E. Clarke, J. Pelpert, J. F, et al. (2007). The influence of stress on the menstrual cycle among newly incarcerated women. Journal of Womens Health Issues, 17(4),202-209.

Anwar, M. Baziad, A. Prabowo, P. (2011). Ilmu kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.

Arief.Mansjoer, dkk.(2007). Kapita Selecta Kedokteran Edisi 3.Jakarta : Medica Aesculpalus, FK UI.

Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Berek, J.S, 2007. Reproductive Physiologi.In: Berek & Novak’s Ginecology. 14th Ed. California: Lippincot William & Wilkins, 252-283.

Bobak, dkk.(2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.Jakarta; Buku Kedokteran EGC.

Chrousos, G.P, dkk (1998). Interactions between the hypothalamic- pituitary adrenal axis and the female reproductive system: clinical implicationts. Journal of Ann Intern Med, 129: 229-246.

Cunningham, F.G. (2005). Obstetri Wiliams Edisi 21. Jakarta : BukuKedokteran EGC.

Dars, S. Sayed, K., & Yousufzal, Z. (2014). Relationship of menstrual irregularities to BMI and nutritional status in adolescent girls.Journal of Pak J Med Sci, 30, 140-144.

Depkes RI (2013). Riset kesehatan dasar. Diakses pada 1 Desember 2015, dari

Faradis, M. Keterhubungan antara faktor gangguan Menstruasi mahasiswi STKIP Pasundan Cimahi.tenaga pengajar di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Bidang keahlian Anatomi, Faal, Faal Praktikum, dan Ilmu Kesehatan.

Fenster, et al. (1999).Caffeine consumption and menstrual function.Journal of Epidemiology The Johns Hopkins University School of Hygiene and Public Health, 149, 6.

Ganong, W. F. (2003). Review of medical Physiology. In: Widjajakusumah, H. M. D (editor). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.


(40)

Gharavvi, A. M. (2009). Menstrual cycle patterns of college students in Gorgan. Northeast of Iran: identify its association with sociodemographic factors. Journal of Erciyes Medical, 31(4), 331-338.

Gotteroa, C., Broglioa, F., Prodama, F., Destefanisa, S., Bellonec, S., Bensoa, A., Gaunab, C., Arvata, E., A.J. Van der lelyb and Ghigoa, E. 2004. Ghrelin: A Link between Eating Disorders, Obesity and Reproduction. Nutritional Neuroscience, 7 (5/6): 255–270.

Han, T. S. Sattar, N., & Lean, M. (2006).Assessment of obesity and its clinical implication, ABC of obesity.Journal of BMI, 333, 696-698.

Harahap, J. S. (2013). Hubungan indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi pada mahasiswi fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010, 2011, 2012, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hendarto, H (2011). Gangguan Haid/ Perdarahan Uterus Abnormal. Dalam Anwar, M. Baziad, A. Prabowo, P. (2011). Ilmu kandungan (hal. 161-185). Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.

Idrus & Kunanto (1990).Istilah yang Berhubungan dengan Status Gizi.Dalam Supariasa, I. D. N. Bakri, B., & Fajar, I. (2014).Penilaian status gizi (hal. 17-25). Jakarta: EGC.

Jelliffe (1966). Antropometri Gizi. Dalam Supariasa, I. D. N. Bakri, B., & Fajar, I. (2014).Penilaian status gizi (hal. 26-86). Jakarta: EGC.

Khamdan, H. Y. Aldallal, K. M. Almoosa, E. M, et al. (2014). The impact of menstrual periods on physical conditions, academic performance and habits of medical students.Journal of Womens Health Care, 3, 1-4.

Kusmiran, E. (2014). Kesehatan reproduksi remaja dan wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Kyrou, I., Weickert, M. O., 2010. Clinical Problems Caused by Obesity. Diunduh

dari

Lestari, T.R, dkk. (2014). Stres dengan siklus menstruasi mahasiswa angkatan empat STIKES WIRA MEDIKA, PPNI BALI, Bali.

Llewellyn, Derek. Dan Jones. (2002). Dasar-dasar Obstetri dan Ginecologi. Jakarta: Hipokrates: 208-212.

Mahmoud, A. Z. Makhdoom, A. N. Mufti, L. A, et al. (2014).Association between menstrual disturbances and habitual use of caffeine.Journal of Taibah university Medical Science, 9(4), 341-344.

Mardiana, dkk.(2013). Hubungan Status Gizi Remaja dengan Siklus Menstruasi di SMA NEGERI 1 Kajen Kabupaten Pekalongan Tahun 2013.STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Pekalongan.


(41)

Mukti, P. (2014). Faktor Risiko kejadian Endometriosis.Unnes Journal of Public Health, 3 (3), 1-10.

Naibaho, W.N. (2014). Hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan siklus menstruasi pada remaja di SMA warga Kota Surakarta, Universitas negeri Surakarta, Surakarta.

Notoatmodjo.(2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Parama, M.A. (2015).Hubungan antara minum kopi dan keteraturan siklus menstruasi pada mahasiswi pendidikan dokter UNS Surakarta, Universitas Negeri Surakarta, Surakarta.

Pohan, D.E. (2014). Hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan pola menstruasi pada mahasiswi jurusan olaharaga Universitas negeri Medan tahun 2014, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Polit & Beck.(2012). Nursing research generating and assessing evidence for nursing practice. China: Wolters Kluwer Health.

Pratiwi, A. (2011). Hubungan status gizi dengan keteraturan siklus menstruasi siswi SMA Negeri 1 Mojolaban.

Rachmawati, P.A. (2014). Hubungan Asupan Zat Gizi, Aktivitas Fisik, dan Persentase Lemak Tubuh dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Penari. Universitas Diponegoro, Semarang.

Rakhmawati, A., Dieny, F. F., 2013. Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Gangguan Siklus Menstruasi Pada Wanita Dewasa Muda. Journal of Nutrition College 2(1): 264-280.

Rehana, I. berawi, K, et al. (2015).Relationship obesity with the menstrual cycle on students SMAN 2 Bandar Lampung.Journal of Majority, 4, 35-39. Rose, K.J. (1988). The Body in Time. Canada: Publication Development Company

of Texas.

Samsulhadi (2011).Haid dan Siklusnya. Dalam Anwar, M. Baziad, A. Prabowo, P. (2011). Ilmu kandungan (hal. 73-91). Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirihardjo.

Sherwood, L. (2007). Human physiology: from cells to systems. USA: Thomson Higher Education.

Sianipar, O. Bunawan, N. C. Almazini, P, dkk. (2009). Prevalensi gangguan menstruasi dan faktor-faktor yang berhubungan pada siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.Jurnal kedokteran Indonesia, 59, 308-313.


(42)

Sinha, R. Kapoor, A. K. Kapoor, S. (2010). Adiposity measures and menstrual cycle: do we envisage a relation?.Journal of Anthropology, 2011, 1-5. Sood, M. Devi, A. Szlinawati, et al. (2012). Poor correlation of stress levels and

menstrual patterns among medical students.Journal of Asian Behavioral Studies, 2(7), 59-66.

Supariasa, I. D. N. Bakri, B., & Fajar, I. (2014).Penilaian status gizi. Jakarta: EGC.

Supriyono, B., 2003. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Sindroma Prahaid. Syahdrajat, T. (2015).Panduan menulis tugas akhir kedokteran dan kesehatan.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Telli, M.H., Yildirim, M. and Noyan, V. 2002. Serum Leptin Levels in Patients with Polycystic Ovary Syndrome. Fertil Steril, 77: 932.

World Health Organization. (2004). Obesity: preventing and managing the global epidemic.WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. Geneva, Switzerland.

Winkjosastro, Adrian dan Waspada.(2007). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


(43)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Operasional Alat

Pengukuran

Hasil

Pengukuran Skala Status Gizi Keadaan seimbang

dalam mengkonsumsi makanan oleh mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dimana dapat dinyatakan dengan penilaian status gizi yang dapat diukur dengan melihat indeks massa tubuh.

Timbangan berat badan dengan merek GEA dan pengukur tinggi badan Underweight: <18,5, healthy: 18,5-24,9, overweight 25,0-29,9; obese: 30-39,9; morbidly obese: ≥40.

Ordinal Siklus Menstruasi Faktor-faktor yang

mempengaruhi siklus menstruasi :

a. Status Gizi b. Kafein

c. Aktivitas Fisik d. Tingkat Stress


(44)

Aktivitas fisik

Stress

Kafein

Kegiatan fisik atau kegiatan sehari-hari

yang dapat mempertahankan

kebugaran fisik yang dilakukan oleh mahasiswi Ilmu keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Gambaran emosional yang bersifat individual yang dirasakan oleh tubuh terhadap faktor yang mengancam untuk mengalahkan

kompensasi tubuh yang dialami oleh mahasiswi Ilmu Keperawatan

Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

Banyaknya konsumsi minuman ber-kafein seperti teh, kopi, coklat, susu coklat,

dan minuman berkoarbonasi oleh mahasiswi Ilmu Kuisioner Global Physical Activity Quetionnaire dengan 14 pertanyaan terstruktur. Kuisioner Depression Anxiety Stress Scales (DASS 42) dengan 14 pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Kuesioner dengan pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Aktivitas ringan dengan skor <600 MET (lama hari x waktu /menit x <4 MET) Aktivitas fisik sedang : dengan skor 600-1500 MET (lama hari x waktu /menit x <4 MET)

Aktivitas fisik berat : dengan skor >1500 MET (lama hari x waktu /menit x <8 MET. Normal apabila nilainya 0-14, ringan apabila nilainya 15-18, sedang apabila nilainya 19-25, parah apabila nilainya 26-33 dan sangat parah apabila nilainya >34. Konsumsi kafein : sedikit apabila 1-2 gelas/ hari, sedang apabila 3-5 gelas/ hari, Ordinal Ordinal Ordinal


(45)

Tabel 3.2 Definisi Operasional, Variabel Penelitian, dan Skala Pengukuran Siklus Menstruasi Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Siklus menstruasi adalah jarak antara waktu hari pertama menstruasi dengan hari pertama menstruasi berikutnya yang dialami oleh mahasiswi Ilmu keperawatan Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara. Kuisioner dengan pertanyaan-pertanyaan terstruktur. banyak apabila >5 gelas/ hari. Siklus menstruasi normal yaitu 21-35 hari dan secara rutin didapatkan. Siklus menstruasi tidak normal yaitu jika <21dan lebih <35 hari dan tidak rutin didapatkan.


(46)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel 4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 494 orang.

4.2.2 Sampel

Kriteria inkulsi dan eksklusi sebagai berikut. a. Kriteria inklusi:

1. Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Berusia ≥19 tahun.

3. Sudah pernah mengalami siklus menstruasi.

4. Bersedia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent).


(47)

b. Kriteria Ekslusi

1. Memiliki penyakit-penyakit keganasan atau kelainan pada saluran reproduksi seperti fibroid, kista, endometriosis, sindrom polikistik ovarium, infeksi pada saluran reproduksi maupun kelainan genetik lainnya.

2. Memiliki penyakit metabolik seperti diabetes mellitus.

Syahdrajat (2015), adapun perhitungan sampel adalah :

n = N 1 + Nd² Keterangan :

n : jumlah sampel N : jumlah populasi d : presisi

Pada penelitian ini ditetapkan presisi untuk tingkat signifikan sebesar 10% (0,1) sehingga berdasarkan rumus diatas besar sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

n = N 1 + Nd²

n = 494

1 + 494 (0,1)² n = 494

1 + 494 (0,01) n = 494

5,94 n = 83,16


(48)

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara sebanyak 84 orang.

4.2.3 Teknik Sampel

Teknik sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling dimana cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan sistem undi dimana dituliskan semua nama mahasiswi lalu disetiap kelas diambil sebanyak 21 orang.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.3.1 Lokasi Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Alasan pemilihan tempat dikarenakan mahasisiwi di Fakultas Keperawatan masuk kedalam usia dewasa muda serta dianggap lebih memahami tentang siklus menstruasi.

4.3.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari pengajuan judul sampai dengan pengumpulan data dilakukan dari bulan Oktober 2015 sampai Juni 2016.

4.4 Pertimbangan Etik

Peneliti mengajukan proposal penelitian kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara untuk mendapatkan Etichal Clereance.

Peneliti tetap mempertimbangkan prinsip etik dalam penelitian keperawatan, yaitu (Polit & Beck, 2012):


(49)

a. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity). Pada penelitian ini, peneliti menghormati otonomi dari responden dengan mengikutsertakan partisipan yang bersedia menjadi responden dalam penelitian, memberikan penjelasan kepada responden tentang pelaksanaan penelitian meliputi tujuan dan manfaat penelitian, prosedur penelitian, resiko penelitian, keuntungan yang mungkin didapat dan kerahasiaan informasi yang telah tertuang pada informed consent.

b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek (respect for privacy and confidentiality). Peneliti merahasiakan informasi yang menyangkut privasi subjek penelitian. Pada penelitian ini peneliti hanya meminta inisial nama subjek peneliti.

c. Menghormati keadilan dan inklusivitas (respect for justice inclusiveness). Penelitian ini dilakukan dengan prinsip keterbukaan dimana penelitian ini dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan secara professional. Prinsip keadilan dalam penelitian ini peneliti memberikan keuntungan dan beban secara merata sesuai kebutuhan dan kemampuan subjek penelitian.

d. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harm and benefits). Peneliti mempertimbangkan manfaat (beneficience) yang sebesar-besarnya bagi subjek penelitian dan populasi dimana hasil penelitian akan diterapkan kemudian meminimalisir dampak yang merugikan bagi subjek penelitian (nonmaleficience).


(50)

4.5 Instrumen Penelitian

4.5.1 Variabel status gizi diukur melalui antropometri tubuh dengan menanyakan berat badan dalam kilogram dan tinggi badan dalam sentimeter. Status gizi diukur dengan rumus indeks massa tubuh

IMT = Berat badan (kg) Tinggi badan (m)²

Status gizi normal (IMT normal) dengan nilai: 18,5-24,9 status gizi tidak normal (IMT tidak normal) dengan nilai: <18,5 atau >24,9.

4.5.2 Variabel konsumsi kafein dengan menggunakan kuesioner terstruktur berupa pertanyaan pada mahasiswi yang dijadikan subjek penelitian.

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang dirancang oleh peneliti yang akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Untuk menentukan tingkat konsumsi kafein dikategorikan menjadi sedikit dengan nilai 1-2 gelas /hari, sedang dengan nilai 3-5 gelas /hari, dan banyak dengan nilai >5 gelas /hari.

4.5.3 Variabel tingkat stress diukur dengan menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scales (DASS 42).

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner baku yang tidak akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kuesioner berjumlah 14 pertanyaan, responden akan mengisi kuesioner dengan menggunakan checklist (√) pada tempat yang tersedia dengan keterangan 0: tidak ada atau tidak pernah, 1: sesuai dengan yang dialami sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadanh, 2: sering, 3: sangat sesuai dengan yang dialami, atau


(51)

hampir setiap saat. Untuk menentukan tingkat stress dikategorikan menjadi normal dengan skor 0-14, ringan dengan skor 15-18, sedang dengan skor 19-25, parah dengan skor 26-33, dan sangat parah dengan skor >34.

4.5.4 Variabel aktivitas fisik menggunakan instrumen WHO Global Physical Activity Questionnaire.

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner baku yang tidak akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Kuesioner berjumlah 16 pertanyaan dengan pertanyaan tertutup mengenai aktivitas fisik yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menentukan tingkat aktivitas fisik dikategorikan menjadi aktivitas fisik ringan dengan skor <600 MET (lama hari x waktu /menit x <4 MET), aktivitas fisik sedang dengan skor 600-1500 MET (lama hari x waktu /menit x <4 MET), aktivitas fisik berat dengan skor >1500 MET (lama hari x waktu /menit x <8 MET).

4.5.5 Variabel siklus menstruasi dengan menggunakan kuesioner terstruktur berupa pertanyaan pada mahasiswi yang dijadikan subjek penelitian.

Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang dimodifikasi oleh peneliti yang akan dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Siklus menstruasi dikategorikan normal apabila rentang siklus menstruasi 21-35 hari dan secara rutin didapatkan, menstruasi tidak normal apabila rentang siklus menstruasi kurang dari 21 hari dan lebih dari 35 hari dan tidak rutin didapatkan.


(52)

4.6 Validitas dan Reliabilitas 4.6.1 Validitas

Peneliti melakukan uji validitas terhadap instrumen penelitian dengan satu orang validity expert.Uji validitas pada instrumen ini diuji oleh dosen Departemen Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Nilai validitas instrumen dihitung menggunakan Koefisien Validitas Isi Aiken’s.Didapatkan nilai validitas instrumen dengan nilai 1.

4.6.2 Reliabilitas

Peneliti melakukan uji reliabilitas sebelum pengumpulan data di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara kepada mahasiswi Ilmu Keperawatan STIKES Sumatera Utara Medan.Untuk uji realibilitas diambil 30 orang mahasiswi. Uji reliabilitas kuesioner penelitian ini akan menggunakan rumus KR-21 dan Cronbach Alpha. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Rumus K-R 21

r

11 =

�−1

(1

� (�−�)

���

)

(Arikunto, 2010) Dengan keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal atau butir pertanyaan m = skor rata-rata


(53)

Didapatkan nilai uji reliabilitas menggunakan KR-21 dengan nilai 0.82 dan nilai uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dengan nilai 0.85

4.7 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer pada penelitian ini adalah data status gizi, aktivitas fisik, tingkat stress, konsumsi kafein, dan siklus menstruasi. Data sekunder berupa jumlah mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang masih aktif diperoleh dari dokumentasi data di bagian pendidikan Fakultas Keperawatan USU.

Sebelum dilakukannya pengambilan data, peneliti meminta izin penelitian kepada Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan telah mengajukan persetujuan pelaksanaan penelitian kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.Setelah didapatkan jumlah mahasiswi yang masih aktif, dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan Purposive Sampling.Sampel yang didapatkan diuji dengan kriteria inklusi dan ekslusi kemudian dilakukan pengambilan data primer. Peneliti memberikan informed consent, menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian setelah itu peneliti akan membagikan kuesioner penelitian ke empat kelas yaitu pada kelas semester II, IV, VI, dan VIII pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, setelah itu responden dikumpulkan dalam satu kelas dengan bergiliran hari pertama untuk kelas semester II, hari ke dua pada kelas semester IV, dan seterusnya sampai pada kelas semester VIII. Peneliti akan menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan


(54)

responden, setelah semua responden ditimbang berat badan dan diukur tinggi badan peneliti akan membagikan kuesioner, setelah itu responden diberi waktu selama 30 menit untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner, peneliti mendampingi responden pada saat mengisi kuesioner agar responden dapat bertanya langsung kepada peneliti jika ada pertanyaan yang tidak dimengerti. Setelah responden selesai mengisi kuesioner peneliti mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi. Setelah itu peneliti akan melanjutkan untuk analisa data.

4.8 Analisa Data 4.8.1 Pengolahan Data

Setelah data di dapatkan maka peneliti melakukan pengolahan data dengan lengkah-langkah sebagai berikut (Notoadmojdo, 2012):

a. Editing adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kembali kesalahan atau kekurangan dalam pengisian atau pengambilan identitas responden, mengecek kelengkapan data. Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan dilakukan pengecekan identitas responden, mengecek kelengkapan data dengan memeriksa isi instrumen pengumpulan data dari setiap variabel dan subvariabel sehingga terisi semuanya.

b. Coding adalah memberi kode tertentu secara berurutan dalam kategori yang sama pada masing-masing lembaran yang diberikan pada responden sehingga memiliki arti tertentu ketika di analisis.


(55)

c. Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing adalah memasukkan jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf) ke dalam program komputer.

d. Pembersihan data (cleaning) adalah memeriksa kembali semua data dari setiap responden yang telah dimasukkan ke dalam program komputer untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

4.8.2 Analisis Data

a. Analisis Univariate (Analisis Deskriptif)

Analisis univariate bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.Digunakan untuk memperoleh gambaran data demografi responden, variabel status gizi, konsumsi kafein, tingkat stress, aktivitas fisik dan siklus menstruasi yang ditampilkan dalam tabel frekuensi dan persentase.

b. Analisis Bivariate

Digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu bebas dan terikat.Uji statistik yang digunakan adalah Spearman’s rho, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya faktor status gizi, tingkat stress, dan aktivitas fisik berhubungan dengan siklus menstruasi (Notoatmodjo, 2012).


(56)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan data hasil penelitian dan pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara pada tahun 2016, dengan jumlah responden sebanyak 84 orang. Selanjutnya penyajian hasil data penelitian meliputi data karakteristik responden, status gizi dalam indeks massa tubuh, tingkat stress, aktivitas fisik, siklus menstruasi dan menghubungkan setiap variabel dengan siklus menstruasi responden.

5.1.1. Analisa Univariat

1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian terhadap mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dengan responden semester II, IV, VI dan VIII, menunjukkan gambaran hasil penelitian tentang karakteristik responden yang mencakup usia, berat badan, tinggi badan, dan IMT.

Pada tabel 1 menunjukkan gambaran bahwa mayoritas responden pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara berusia 21 tahun sebanyak 26 orang (31%), dengan berat badan 51-60 kg sebanyak 33 orang (39,3%), dengan tinggi badan 151-151-60 cm sebanyak 48 orang (57,1%), dengan IMT normal sebanyak 61 orang (72,6%).


(57)

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase responden berdasarkan karakteristik (n=84)

Karakteristik Frekuensi Persentase

Usia 18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun Berat badan 40-50 kg 51-60 kg 61-70 kg 71-80 kg Tinggi Badan 140-150 cm 151-160 cm 161-170 cm 171-180 cm IMT underweight (<18,5) healthy (18,5-24,9) overweight (25,0-29,9) obese (30-39,9) 10 19 23 26 5 1 41 33 8 2 21 48 14 1 13 61 9 1 11.9 22.6 27.4 31.0 6.0 1.2 48.8 39.3 9.5 2.4 25.0 57.1 16.7 1.2 15.5 72.6 10.7 1.2


(58)

2. Kebiasaan konsumsi kafein pada mahasiwi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil penelitian, responden mayoritas mengkonsumsi kafein dalam tingkat sedikit sebanyak 74 orang (88.1%).

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase responden kebiasaan konsumsi kafein pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (n=84)

Konsumsi minuman berkafein

Frekuensi Persentase (%)

Tidak mengkonsumsi Sedikit

Sedang

8 74 2

9.5 88.1 2.4

3. Aktivitas Fisik pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian menunjukkan aktivitas fisik pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara mayoritas memiliki aktivitas berat sebanyak 51 orang (60.7%).

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase aktivitas fisik pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (n=84)

Aktivitas Fisik Frekuensi Persentase (%)

Ringan Sedang Berat

9 24 51

10.7 28.6 60.7


(59)

4. Tingkat Stres pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian menunjukkan tingkat stres pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara mayoritas stres tingkat normal sebanyak 34 orang (40.5%).

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase tingkat stres pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (n=84)

Tingkat Stres Frekuensi Persentase

Normal Ringan Sedang Berat

34 23 22 5

40.5 27.4 26.2 6.0

5. Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian menunjukkan siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara mayoritas mengalami siklus menstruasi teratur sebanyak 57 orang (67.9%).


(60)

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan persentase siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (n=84)

Siklus Menstruasi Frekuensi Persentase (%) Teratur

Tidak Teratur

57 27

67.9 32.1

5.1.2 Analisa Bivariat

1. Hubungan antara IMT dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara nilai IMT dengan siklus menstruasi.

Tabel 5.6 Hubungan antara IMT dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Status Gizi Siklus

Menstruasi Responden

IMT Teratur (n) (%) Tidak teratur (n)

(%) Jumlah (n)

n (%) Nilai p

Underweight 9 12.3 4 5.5 13 17.8 -0.048

Healthy 44 72.1 17 27.9 61 72.6

Overweight 6 66.7 3 33.3 9 10,7

Obese - - 1 100 1 1

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan IMT normal dan siklus menstruasi teratur sebanyak 44 orang (72.1%).


(61)

Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai p sebesar -0.048, dimana memiliki hubungan dengan arah negatif antara nilai IMT dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Hubungan antara Konsumsi Kafein dengan Siklus menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas keperawatan USU

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan konsumsi kafein dengan siklus menstruasi.

Tabel 5.7 Hubungan antara konsumsi kafein dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Konsumsi Kafein

Siklus Menstruasi Responden

Teratur (n) (%) Tidak teratur

(n)

(%) Jumlah (n)

n (%)

Nilai p Tidak

konsumsi

6 75.0 2 25.0 8 9.5

Sedikit 50 59.5 24 28.6 74 88.1 0.024

Sedang 2 100 - - 2 2.4

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan mengkonsumsi kafein sedikit dan siklus menstruasi teratur sebanyak 50 orang (59.5%).


(62)

Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai p sebesar 0.024, yang berarti terdapat hubungan antara konsumsi kafein dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi.

Tabel 5.8 Hubungan aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Aktivitas Fisik Siklus

Menstruasi Responden

Teratur (n) (%) Tidak teratur

(n)

(%) Jumlah (n)

n (%)

Nilai p

Ringan 5 55.6 4 44.4 9 10.7

Sedang 14 53.8 10 38.5 24 28.6 0,176

Berat 37 72.5 14 27.5 51 60,7

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan aktivitas fisik berat dan siklus menstruasi teratur sebanyak 37 orang (72.5%).


(63)

Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai p sebesar 0.168, yang berarti tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Hubungan Stres dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan stres dengan siklus menstruasi.

Tabel 5.9 Hubungan stres dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Stres Siklus

Menstruasi Responden

Teratur (n) (%) Tidak teratur

(n)

(%) Jumlah (n)

n (%)

Nilai p

Normal 23 67.6 11 32.4 34 40.5

Ringan 15 65.2 8 34.8 23 27.4 0.028

Sedang 15 68.2 7 31.8 22 26.2

Berat 4 80.0 1 20.0 5 6.0

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan tingkat stress dalam tingkat normal dan siklus menstruasi teratur sebanyak 23 orang (67.6%).


(64)

Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai p sebesar 0.028, yang berarti terdapat hubungan antara tingkat stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5.2 Pembahasan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5.2.1 Analisa Univariat a. IMT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status gizi normal, dimana dilihat dari nilai IMT responden, mayoritas yaitu dengan IMT normal sebanyak 61 orang (72.6%).

Penilaian antropometri tubuh salah satunya dengan mengukur IMT seseorang, dimana penilaian dengan mengukur berat badan dan tinggi badan.Perubahan berat badan memengaruhi fungsi menstruasi, penurunan berat badan akut dan sedang menyebabkan gangguan pada fungsi ovarium, tergantung derajat tekanan pada ovarium dan lamanya penurunan berat badan (Kusmiran, 2014).

Pada perempuan dengan berat berlebihan ditemukan produksi androgen suprarenal meningkat, pengingkatan pengeluaran ketosteroid dan 17-hidroksisteroid, kadar plasma testosteron meningkat, kadar plasma androstenadion meningkat, rasio estron/stradiol 2,5 serta kadar sex


(65)

hormone binding globulin (SHBG) yang rendah (Supriyono, 2003). Ditambah lagi terjadi kelebihan androgen, estrogen terutama estron.Pada obesitas ditemukan interaksi adipokin dan Hipothalamus-Pituitary-Gonad (HPG) axis serta leptin sebagai pleiotropic modulator keseimbangan energy dan reproduksi. Peningkatan metabolisme hormon reproduksi didalam deposit jaringan adipos bisa menyebabkan kadar androgen dan estrogen dalam plasma yang abnormal yang berakibat pada gangguan pada aksis. Sex hormone binding globulin (SHBG) berperan dalam regulasi bioavabilitas dari hormon reproduksi. Pada obesitas terjadi penurunan kadar SHBG sehingga meningkatkan bioavabilitas kadar hormon (Kyrou, 2010).

Obese memiliki kadar insulin dan leptin yang tinggi. Leptin yang tinggi mempengaruhi steroidogenesis di ovarium dengan menghambat FSH dan Insulin like Growth Factor-I (IGF-I) di folikel, sehinggan menggangu sintesis estrogen di ovarium tetapi tidak pada sintesis progesteron.Mekanisme terjadinya gangguan siklus menstruasi berkaitan dengan akumulasi dari lemak yang berlebihan ataupun lemak yang sedikit yang menyebabkan gangguan fungsi Hipothalamus-Pitutary-Gonad (HPG).(Telli et al, 2002). Pada resistensi insulin, dimana jumlah reseptor insulin menurun/tidak berfungsi, maka kadar insulin yang berlebih akan berikatan dengan resptor IGF-I, yang mempunyai bentuk/struktur, sama dengan reseptor insulin. IGF-I bekerja memperkuat rangsangan LH terhadap sel teka ovarium untuk menghasilkan androgen (Gotteroa et al.,


(66)

2004).Androgen merupakan hormon yang diperlukan oleh tubuh (suprarenal, ovarium) untuk menghasilkan estrogen.Enzim yang diperlukan untuk mengubah androgen manjadi estrogen adalah aromatase.Jaringan yang mempunyai kemampuan untuk mengaromatisasi androgen menjadi estrogen adalah sel-sel granulose dan jaringan lemak. Sehingga, semakin banyak atau sedikit presentase jaringan lemak tubuh, semakin banyak ataupun sedikit estrogen yang terbentuk, yang kemudian dapat menggangu keseimbangan hormon (Supriyono, 2003).

b. Kebiasaan Konsumsi Kafein

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden mengkonsumsi kafein dalam tingkat sedikit dimana mengkonsumsi 1-2 gelas/hari sebanyak 74 orang (88.1%).

Kafein terdapat dalam kopi, teh, minuman berkarbonasi, coklat, susu coklat dan beberapa obat-obatan. Kafein cepat diserap dari saluran pencernaan dan didistribusikan ke seluruh jaringan. Mekanisme dari kafein termasuk penghambatan hidrolisis siklik 3',5'adenosine monophosphate dan 3',5'-guanosin monophosphate dan antagonisme adenosine (Rail et al., 1990; Mahmoud, 2014).

Kafein diserap perlahan ke dalam aliran darah hanya sekitar 25 persen mencapai sirkulasi setelah enam puluh menit dikonsumsi.Setelah mengalir ke dalam aliran darah, kafein tersebut didistribusikan secara merata sepanjang tubuh dan menyeberang ke otak serta ke dalam rahim.Oleh


(67)

karena itu, kafein dapat mengubah profil hormon dan dengan demikian mempengaruhi fungsi menstruasi (Rose, 1988).

c. Aktivitas Fisik

Hasil penelitian menunjukkkan bahwa mayoritas responden memiliki aktivitas fisik berat sebanyak 51 orang (60.7%).

Tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi fungsi menstruasi. Termasuk olahraga yang berlebihan (Kusmiran,2014).

Aktivitas fisik berat memiliki faktor risiko untuk mengalami amenorrhea, anovulasi, dan defek pada fase luteal. Aktivitas fisik yang berat merangsang inhibisi Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) dan aktivitas gonadotropin sehingga menurunkan level dari serum estrogen (Kusmiran, 2014).

d. Stres

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat stres dalam rentang normal sebanyak 34 orang (40.5%).

Stres dapat mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi karena stres memicu peningkatan kadar hormon Corticotropin Releasing Hormone (CRH) dan hormon glukokortikoid sehingga menghambat sekresi hormon Gonadotropine Releasing Hormone (GnRH) yang akan menyebabkan fluktuasi kadar hormon FSH dan LH sehingga terjadi proses proliferasi dan sekresi yang memanjang atau memendek dan menyebabkan siklus menstruasi memanjang atau memendek (Kusmiran, 2014).


(68)

Dalam mempengaruhi siklus menstruasi, stres melibatkan sistem neuroendokrinologi sebagai sistem yang besar peranannya dalam reproduksi wanita.Chrousus, dkk (1998) menjelaskan bahwa sewaktu stres terjadi aktivasi aksis hipotalamus-pituitari-adrenal bersama-sama dengan sistem saraf autonom yaitu aktivasi amygadla pada sistem limbik.Sistem ini menstimulasi pelepasan hormon dari hipotalamus yaitu Chorticotropic Releasing Hormone (CRH). Hormon ini akan secara langsung menghambat sekresi GnRH hipotalamus dari tempat produksinya di nukleus arkuata. Peningkatan CRH akan menstimulasi pelepasan endorfin dan ACTH ke dalam darah. Peningkatan ACTH akan menyebabkan peningkatan pada kadar kortisol darah. Hormon-hormon tersebut secara langsung dan tidak langsung menyebabkan penurunan kadar GnRH dalam bentuk Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Leutinizing Hormone (LH) dan nantinya akan mempengaruhi terjadinya proses menstruasi (Sherwood, 2009)

e. Siklus Menstruasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki siklus menstruasi teratur dimana dalam rentang waktu 21-35 hari, sebanyak 57 orang (67.9%) dan sebanyak 27 orang (32.1%) memiliki siklus menstruasi tidak teratur, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keteraturan siklus menstruasi.

Keteraturan menstruasi merupakan rangkaian siklus menstruasi yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan ketika perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi


(69)

secara berkala akibat terlepasnya endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran dan pada saluran reproduksi normal, ovarium berperan penting dalam proses ini, karena bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi (Bobak, 2004).

Jenis siklus menstruasi yang tidak normal, seperti menstruasi yang terjadi setiap 3 sampai 6 minggu sekali, menstruasi yang terjadi setiap 2 sampai 3 minggu sekali dan menstruasi terjadi hanya 2 kali setahun. Sikus menstruasi yang tidak teratur berdampak pada gangguan kesuburan (Llewellyn, 2001)

5.2.2 Analisa Bivariat

a. Hubungan IMT dengan Siklus Menstruasi

Tabel 6 menunjukkan hubungan IMT dengan siklus menstruasi responden.Dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan IMT normal dan siklus menstruasi yang teratur sebanyak 44 orang (72.1%). Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai p sebesar -0.048, dimana memiliki hubungan dengan arah negatif antara nilai IMT dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Berat badan dan perubahan berat badan mempengaruhi fungsi menstruasi.Penurunan berat badan akut dan sedang menyebabkan gangguan


(70)

pada fungsi ovarium, tergantung derajat tekanan pada ovarium dan lamanya penurunan berat badan.Kondisi patologis seperti berat badan yang kurang/kurus dan anorexia nervosa yang menyebabkan penurunan berat badan yang berat dapat menimbulkan amenorrhea (Kusmiran, 2014).

Amenorea primer umumnya penyebabnya lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan kongenital dan kelainan-kelainan genetik.Amenorea sekunder biasanya disebabkan karena kehidupan wanita, pada keadaan patologis seperti gangguan gizi, gangguan metabolisme, tumor-tumor dan penyakit infeksi, sedangkan pada keadaan fisiologis pada saat menarke, hamil, menyusui dan menopause.Biasanya terjadi pada perempuan dengan underweight atau pada aktivitas berat dimana cadangan lemak mempengaruhi untuk memacu pelepasan hormon (Wiknjosastro, 2009). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Lestari (2014) yang meneliti tentang Hubungan Status Gizi dengan Keteraturan Siklus Menstruasi pada Siswi SMA St. Thomas 2 Medan. Dalam penelitiannya, Lestari memperoleh adanya hubungan antara status gizi dengan keteraturan siklus menstruasi pada Siswi SMA St. Thomas 2 Medan dengan nilai p sebesar 0,004 dan sejalan dengan penelitian Pratiwi (2011) yang meneliti tentang hubungan status gizi dan keteraturan siklus menstruasi pada siswi SMA Negeri 1 Mojolaban. Dalam penelitiannya, diperoleh adanya hubungan antara status gizi dan keteraturan siklus menstruasi dengan nilai p sebesar 0,003.Penelitian lainnya, yaitu Rakhmawati (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dan keteraturan siklus


(71)

menstruasi dengan nilai p sebesar 0,037. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa wanita dengan obesitas memiliki risiko gangguan keteraturan siklus menstruasi 1,89 kali lebih besar dari wanita dengan status gizi yang normal. Hal ini dikaitkan dengan kandungan estrogen. Diketahui bahwa wanita dengan obesitas umumnya memiliki kadar estrogen yang relatif tinggi, menyebabkan gangguan pada perkembangan folikel yang akan mempengaruhi siklus menstruasi dan menimbulkan risiko ketidakteraturan siklus mentruasi.

Hasil penelitian ini, tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faradis tentang Keterhubungan antara Faktor Gangguan Menstruasi mahasiswi STKIP Pasundan Cimahi tidak didapatkan hubungan bermakna (p=0,191) antara IMT dengan gangguan menstruasi. Walaupun demikian, siswi dengan gangguan menstruasi memiliki rerata IMT lebih tinggi (IMT=22,3) dibandingkan siswi yang tidak mengalami gangguan menstruasi (IMT=20,8). Penelitian lain yang dilakukan oleh Mardiana, dkk (2013) tentang Hubungan Status Gizi Remaja dengan siklus menstruasi di SMA Negeri 1 kajen kabupaten Pekalongan Tahun 2013 analisa hasil penelitian menggunakan uji statistik chi square, diperoleh value 0,530 (>0,05) berarti Ho gagal ditolak yang menunjukkan tidak ada hubungan antara status gizi dengan siklus menstruasi.

Berdasarkan hasil penelitian, teori yang mendukung serta penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan IMT dengan siklus menstruasi.


(72)

b. Hubungan Konsumsi Kafein dengan Siklus Menstruasi

Dari tabel 7 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan konsumsi kafein sedikit dan siklus menstruasi teratur sebanyak 50 orang (59.5%). Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai p sebesar 0.024, yang berarti terdapat hubungan antara konsumsi kafein dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Mekanisme aksi kafein antara lain adalah penghambatan hidrolisis siklik 3',5'-adenosine monophosphate dan 3',5'-guanosine monophosphate dan juga antagonisme adenosine, memungkinkan kafein mengubah profil hormone yang dapat memengaruhi menstruasi (Rail et al., 1990; Mahmoud, 2014).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Parama (2015) tentang Hubungan Antara Minum Kopi dan Keteraturan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Pendidikan Dokter UNS Surakarta bahwa hasil analisis data penelitian yang menggunakan Chi Square didapatkan nilai

X2= 6,763 dengan taraf signifikansi α= 0,05.

Ada hubungan yang bermakna dan korelasi yang lemah antara minum kopi dan keteraturan siklus menstruasi pada Mahasiswi Pendidikan Dokter UNS Surakarta.Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fenster et al (1999) tentang Caffeine Consumption and Menstrual Function terdapat hubungan antara konsumsi kafein dengan siklus menstruasi dengan nilai p0.10 dalam penelitian Fenster et al tidak terdapat hubungan yang


(73)

signifikan terhadap konsumsi kafein dengan siklus menstruasi, adanya peningkatan risiko pada fase luteal jika peningkatan pada konsumsi kafein. Penelitian lain yang dilakukan oleh Mukti (2013) tentang Faktor Risiko kejadian Endometriosis, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi kafein dengan kejadian endometriosis di Surakarta. Hasil penelitian tersebut didasarkan pada uji chi square diperoleh p value 0,225

lebih kecil dari nilai α 0,05. Nilai OR pada penelitian tersebut adalah 0,602

(OR<1) dengan CI 0,285-1,275 (mencakup angka 1) yang menunjukkan bahwa konsumsi kafein belum tentu faktor risiko.

Berdasarkan hasil penelitian, terdapat teori dan penelitian yang mendukung bahwa terdapat hubungan antara konsumsi kafein dengan siklus menstruasi. c. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Siklus Menstruasi

Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dengan aktivitas fisik berat dan siklus menstruasi teratur sebanyak 37 orang (72.5%).

Hasil uji analisa menggunakan spearman’s rho correlation dengan bantuan program komputer diperoleh nilai p sebesar 0.168 dimana yang berarti tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Aktivitas fisik yang sedang dan berat dapat membatasi fungsi menstruasi.Aktivitas fisik berat memiliki faktor risiko untuk mengalami amenorrhea,anovulasi, dan defek pada fase luteal. Aktivitas fisik yang berat merangsang inhibisi Gonadotropin Releasing Hormon (GnRH) dan


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul………..………i

Halaman Orisinalitas ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Prakarta ... iv

Daftar Isi ... v

Daftar Skema ... ix

Daftar Tabel ... x

Daftar Singkatan ... xi

Abstrak ... xii

Bab 1. Pendahuluan ...1

1.1Latar Belakang ...1

1.2Rumusan Masalah ...3

1.3Pertanyaan Penelitian ...3

1.4Tujuan Penelitian ...4

1.5Manfaat Penelitian ...5

Bab 2. Tinjauan Pustaka ...6

2.1Siklus Menstruasi ...6

2.2Fisiologi Menstruasi ... 6

2.2.1 Perubahan histologik pada ovarium dalam siklus haid ...7

2.2.2 Perubahan histologik endometrium ...8

2.3 Gangguan Siklus Menstruasi ...9

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Siklus Menstruasi ...12

2.4.1 Status Gizi ...16

2.4.2 Kafein ...19

2.4.3 Aktivitas Fisik ...20


(2)

BAB 3. Kerangka Penelitian

3.1Kerangka Konsep Penelitian ... 22

3.2 Defenisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran ... 22

BAB 4. Metodologi Penelitian 4.1Desain Penelitian ...25

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel Penelitian ...25

4.2.1 Populasi ...25

4.2.2 Sampel ...25

4.2.3Teknik Sampel ...27

4.3Lokasi dan Waktu Penelitian ...27

4.3.1 Lokasi Penelitian ...27

4.3.2 Waktu Penelitian ...27

4.4 Pertimbangan Etik………...….….. ..27

4.5 Instrumen penelitian……….. ...29

4.6 Validitas dan Reliabilitas ...31

4.6.1Validitas ...31

4.6.2Reliabilitas ...31

4.7 Pengumpulan Data ...32

4.8 Analisa Data ...33

4.8.1 Pengolahan Data ...33

4.8.2 Analisa Data ...34

BAB 5. Hasil dan Pembahasan 5.1Hasil Penelitian ... 35

5.1.1 Analisa Univariat ... 35

5.2 Pembahasan ... 43

5.2.1 Analisa Univariat ...43

5.2.2 Analisa Bivariat ...48

BAB 6. Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan ... 57


(3)

Daftar Pustaka ...58

Lampiran 1. Jadwal tentatif penelitian ... 62

Lampiran 2. Lembar persetujuan penelitian (informed consent) ... 63

Lampiran 3.Instrumen penelitian ... 65

Lampiran 4.Lembar persetujuan validitas ... 70

Lampiran 5.Surat komisi etik ... 71

Lampiran 6.Surat keterangan pengujian alat... 72

Lampiran 7.Surat izin reliabilitas ... 74

Lampiran 8.Hasil uji reliabilitas ... 76

Lampiran 9.Surat izin penelitian ... 80

Lampiran 10.Surat izin hasil penelitian ... 81

Lampiran 11.Master data penelitian... 82

Lampiran 12.Hasil pengolahan data karakteristik... 92

Lampiran 13.Hasil pengolahan uji analisa data (spearman’s rho) ... 96

Lampiran 14.Taksasi dana ... 98


(4)

Daftar Skema

Halaman


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kategori indeks massa tubuh ... 17 Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 22 Tabel 5.1Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik

responden ... 36 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kebiasaan Konsumsi Kafein

pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan FKEP USU ... 37 Tabel5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Fisik pada Mahasiswi

Ilmu Keperawatan FKEP USU ... 37 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Aktivitas Fisik pada Mahasiswi

Ilmu Keperawatan FKEP USU ... 38 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Siklus Menstruasi pada

Mahasiswi Ilmu Keperawatan FKEP USU ... 39 Tabel 5.6 Hubungan antara IMT dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi

Ilmu Keperawatan FKEP USU ... 39 Tabel 5.7 Hubungan antara kebiasaan konsumsi kafein dengan siklus

menstruasi pada Mahasiswi Ilmu Keperawatan FKEP USU ... 40 Tabel 5.8 Hubungan antara aktivitas fisik dengan siklus menstruasi pada

Mahasiswi Ilmu Keperawatan FKEP USU ... 41 Tabel 5.9 Hubungan antara stres dengan siklus menstruasi pada Mahasiswi


(6)

DAFTAR SINGKATAN