PERGUB NOMOR 3 TAHUN 2017

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 3 TAHUN 2017
TENTANG
PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

Menimbang

Mengingat

:

:

a.

bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 39
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai
dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah, Pemerintah
Daerah perlu memberikan Tambahan Penghasilan Pegawai
Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur
tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri
Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung;

1.


Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

2.

3.

4.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun

2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor
4400);
-1-

5.

6.

7.


8.

9.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor
244,
Tambahan Lembaran Negara
Republik

Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);


11. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor
2 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 40)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Nomor 10 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 Nomor 7 Seri E,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 57);
12. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor
18 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2016 Nomor 1 Seri D).


-2-

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN
PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1.
Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.


9.

10.
11.

Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung
Sekretaris Daerah adalah
Kepulauan Bangka Belitung.

Sekretaris

Daerah

Provinsi

Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat PD adalah
Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung.

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Pegawai adalah
Pegawai Negeri Sipil/Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah dan
Pusat yang melaksanakan tugas pada PD di lingkungan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau PNS
Daerah yang ditugaskan pada intansi lain dalam wilayah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pendidik adalah PNS yang menduduki jabatan fungsional
Guru pada satuan pendidikan menengah dan satuan
pendidikan khusus.

Tenaga Kependidikan adalah PNS Jabatan Fungsional
Tertentu/Jabatan Fungsional Umum pada satuan pendidikan
menengah dan satuan
khusus yang menduduki
jabatan pengawas sekolah, kepala sekolah, pengelola
laboratorium/bengkel, pranata laboratorium pendidikan,
pengelola perpustakaan, pustakawan, serta pejabat pengawas
dan pelaksana.

Tambahan Penghasilan Pegawai yang selanjutnya disingkat
TPP adalah penghasilan yang diterima Pegawai di luar gaji dan
tunjangan lainnya yang sah dalam rangka peningkatan
kesejahteraan yang diberikan berdasarkan beban kerja,
kondisi kerja dan kelangkaan profesi.
Catatan Kinerja Harian Pegawai yang selanjutnya disingkat
CKHP adalah catatan harian yang memuat aktivitas kerja dan
pelaksanaan tugas pokok serta tugas tambahan pegawai.

Pejabat Penanggung Jawab adalah Perangkat Daerah selaku
Pengguna Anggaran.

-3-

BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Pemberian TPP bertujuan untuk :
1.


meningkatkan Kinerja Pegawai;

3.

meningkatkan kesejahteraan Pegawai; dan

2.
4.

meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat;
meningkatkan disiplin Pegawai.

BAB III
JENIS TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
Pasal 3
(1)

Jenis TPP yaitu:

a. TPP berdasarkan Beban Kerja;

b. TPP berdasarkan Kondisi Kerja;

c. TPP berdasarkan Tempat Bertugas; dan
(2)

(3)

(4)
(5)

(6)

d. TPP berdasarkan Kelangkaan Profesi.

TPP berdasarkan beban kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a merupakan tambahan penghasilan yang
diberikan kepada pegawai yang dibebani pekerjaan untuk
menyelesaikan tugas-tugas yang dinilai melampaui beban
kerja normal.
TPP berdasarkan kondisi kerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b merupakan tambahan penghasilan yang
diberikan kepada pegawai yang dalam melaksanakan
tugasnya berada pada lingkungan kerja yang memiliki resiko
tinggi.
TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digolongkan dalam
Resiko I dan Resiko II.
TPP berdasarkan tempat bertugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c merupakan tambahan penghasilan yang
diberikan kepada pegawai yang dalam melaksanakan
tugasnya berada di daerah yang memiliki tingkat kesulitan
tinggi dan daerah terpencil.
TPP berdasarkan kelangkaan profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d merupakan tambahan penghasilan yang
diberikan kepada pegawai yang mengemban tugas memiliki
keterampilan khusus dan langka.

-4-

BAB IV
PEMBERIAN TPP
Pasal 4
(1)

TPP Berdasarkan Beban Kerja sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) diberikan kepada:
a. Pegawai yang menduduki jabatan pimpinan tinggi, jabatan
administrator, dan jabatan pengawas;
b. Pegawai yang menduduki jabatan fungsional tertentu;

c. Pegawai yang menduduki jabatan fungsional umum; dan
(2)

d. Pegawai yang menduduki jabatan pengawas sekolah,
kepala sekolah dan guru.

TPP Berdasarkan Kondisi Kerja Resiko I sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 ayat (4) diberikan kepada:
a. Pegawai yang melaksanakan pekerjaan berkaitan langsung
dengan pasien penyakit menular seperti penyakit
AIDS/HIV, kusta, TB, Demam Berdarah, Flu burung, dan
lain-lain;

b. Pegawai yang melaksanakan pekerjaan dengan ketelitian,
ketekunan dan kesabaran yang tinggi serta beresiko tinggi
terhadap zat-zat kimia, obat-obatan maupun zat/bahan
medis;
c. Pekerjaan yang beresiko terhadap keselamatan manusia
seperti petugas/perawat pada Rumah Sakit Jiwa Daerah
yang berkaitan langsung dengan penderita gangguan
kejiwaan; dan
(3)

(4)

(5)

(6)

d. Pekerjaan yang beresiko terhadap sinar radiasi pada
Rumah Sakit misalnya Radiographer.

Kriteria TPP Berdasarkan Kondisi Kerja Resiko II sebagaimana
dimaksud pada Pasal 3 ayat (4) pekerjaan yang mendukung
manajemen pelayanan rumah sakit dengan potensi resiko
terhadap kesehatan dan keselamatan dalam intensitas
sedang.

Kriteria TPP Berdasarkan Tempat Bertugas merupakan
tambahan
penghasilan
bagi
pendidik
dan
tenaga
kependidikan pada Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus yang berada di daerah terpencil meliputi Kecamatan
Pulau, Desa Pulau dan Dusun Pulau.

Kriteria TPP Berdasarkan Kelangkaan Profesi meliputi pegawai
yang dalam hal mengemban tugas memiliki keterampilan
khusus dan langka, misalnya Dokter Spesialis, Dokter Sub
Spesialis, dan Aparatur Pengawasan Internal Pemerintah.
TPP berdasarkan Kelangkaan profesi bagi
Aparatur
Pengawasan Internal Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur.

-5-

Pasal 5
(1)

TPP diberikan kepada :

a. Pegawai Daerah yang melaksanakan tugas pada PD di
lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, kecuali Pegawai pindahan dari Kementerian/
Lembaga/Pemerintah Daerah selama 1 (satu) Tahun
Anggaran;

b. Pegawai Daerah yang diperbantukan pada Sekretariat
Komisi Pemilihan Umum, Badan Narkotika Nasional
Provinsi, Badan Pengawas Pemilihan Umum dan unit kerja
lainnya yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
kecuali jika pada instansi tersebut terdapat tunjangan
kinerja sejenis, harus memilih salah satu yang dianggap
lebih menguntungkan pegawai;
c. Pegawai Pusat yang
Pemerintah Daerah;

dipekerjakan

di

lingkungan

d. Pegawai yang ditugaskan untuk mengikuti pengembangan
kompetensi dalam bentuk pendidikan dan pelatihan
singkat non gelar dan/atau melalui e-learning, bimbingan
di tempat kerja, pelatihan jarak jauh, magang, dan
pertukaran PNS dengan pegawai swasta;
e. Pegawai yang meninggal dunia pada bulan bersangkutan;
f.

(2)

(3)

Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus; dan

g. Pegawai Daerah yang melaksanakan Cuti Tahunan, Cuti
Sakit, Cuti Besar dan Cuti Karena Alasan Penting.

TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b
dan huruf c dapat diberikan apabila Surat Perintah
Melaksanakan Tugas (SPMT) terhitung mulai tanggal 1 atau
hari kerja pertama pada bulan berkenaan.

Pemberian TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dibuktikan dengan penyampaian catatan kinerja harian
Pegawai yang telah diverifikasi oleh atasan langsung.
Pasal 6

Tata cara pengumpulan catatan kinerja harian pegawai
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) ditetapkan sebagai
berikut:
a.

Setiap Pegawai wajib membuat CKHP yang harus diketahui
oleh atasan langsung pada unit kerja/bidang/bagian/sub
bidang/sub
bagian
masing-masing
dan
selanjutnya
dikumpulkan setiap awal bulan kepada Pejabat yang
membidangi Kepegawaian pada masing-masing Perangkat
Daerah yang akan menjadi dasar perhitungan pemotongan
TPP dengan format sebagaimana tercantum dalam lampiran
IV peraturan ini;
-6-

b.
c.

CKHP Pejabat Fungsional Tertentu ditandatangani oleh
Pejabat Eselon III pada unit kerja/bidang/bagian/sub
bidang/sub bagian masing-masing ditempatkan;

Pejabat yang membidangi Kepegawaian pada masing-masing
Perangkat Daerah merekapitulasi tanggal pengumpulan CKHP
sebagai dasar pengajuan TPP dengan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran V Peraturan Gubernur ini.
Pasal 7

(1)

TPP tidak diberikan kepada Pegawai, dalam hal:

a. cuti diluar tanggungan negara;

b. ditahan oleh pihak yang berwajib di atas 12 (dua belas)
hari kerja;
c. menjalani masa bebas tugas/masa persiapan pensiun;

d. tidak hadir kerja tanpa keterangan selama 5 (lima) hari
kerja berturut-turut atau apabila diakumulasikan lebih
dari 6 (enam) hari kerja dalam satu bulan;
e. menjalani tugas belajar;
f.
(2)

mendapatkan hukuman disiplin tingkat berat, selama 3
(tiga) bulan sesuai dengan perhitungan TPP;

g. Pegawai titipan dari luar Pemerintah Daerah.

Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f tidak
mendapatkan TPP selama 3 bulan mulai tanggal Surat
Keputusan Hukuman Disiplin ditetapkan.

BAB V
PEMBAYARAN TPP
Pasal 8
(1)

(2)
(3)
(4)

Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)
diberikan tambahan penghasilan selain TPP berdasarkan
Beban Kerja dengan perhitungan hari kerja yang dibuktikan
dengan daftar hadir.
Besarnya TPP bagi Pegawai sebagaimana tercantum pada
Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III Peraturan
Gubernur ini.

Besaran TPP bagi Calon Pegawai Negeri Sipil adalah 80 %
(delapan puluh persen) dari besaran TPP bagi PNS.
Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf d dilaksanakan dalam waktu paling
lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang kembali
berdasarkan penilaian profesionalitas untuk paling lama 6
(enam) bulan.
-7-

Pasal 9
(1)
(2)
(3)
(4)

(5)

Besaran TPP bagi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan
Guru diberikan dengan perhitungan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III Peraturan Gubernur ini.

Pemberian TPP bagi Kepala Sekolah dan Guru diberikan
berdasarkan kehadiran kerja yang dibuktikan dengan
rekapitulasi daftar hadir.

TPP dapat diberikan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang
memenuhi jam mengajar minimal sesuai dengan peraturan
yang berlaku dan dibuktikan dengan SK Jadwal Mengajar.
Kepala Sekolah dan Guru yang ditugaskan untuk mengikuti
pengembangan kompetensi dalam bentuk pendidikan dan
pelatihan, bimbingan tekhnis dan pelatihan sejenisnya
diperhitungkan sebagai jam kerja dan tidak mengurangi jam
mengajar.
TPP hanya dibayarkan 75 % (tujuh puluh lima persen) apabila
tidak memenuhi sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
BAB VI
TATA CARA PERMINTAAN PEMBAYARAN TPP
Pasal 10

(1)
(2)
(3)

TPP dibayarkan terhitung sejak Januari sampai dengan
Desember pada Tahun Anggaran berkenaan.

Permintaan pembayaran TPP diajukan pada bulan berikutnya,
kecuali untuk bulan Desember dapat diajukan pada bulan
berkenaan.
Tata cara permintaan pembayaran uang TPP ditetapkan
sebagai berikut:

a.

Pejabat
penanggung
jawab
mengajukan
Surat
Permintaan Membayar Langsung (SPM-LS) melalui
Bendahara Pengeluaran dari masing-masing PD sesuai
dengan prosedur yang berlaku dengan melampirkan:
1. Daftar Nominatif Pembayaran TPP yang
disahkan oleh Pejabat Penanggung Jawab;

telah

2. Daftar rekapitulasi kehadiran kerja;
3. Daftar rekapitulasi kehadiran apel;

4. Surat pernyataan tanggung jawab mutlak;

5. Surat Pengantar dan Tanda Terima DUPAK terakhir
dari Sekretariat Tim Penilai (khusus untuk JFT);
6. Surat Izin Cuti (jika ada);

7. SK Hukuman Disiplin Berat (jika ada); dan
8. Rekapitulasi Pengumpulan CKHP.

-8-

b. Daftar nominatif pembayaran uang TPP untuk Pejabat
Eselon II di lingkungan Sekretariat Daerah disahkan oleh
Sekretaris Daerah, sedangkan daftar pembayaran TPP
untuk Badan, Dinas, Sekretariat (DPRD/KPU) dan
Kantor/Satuan disahkan oleh Kepala Badan/Dinas,
Sekretaris (DPRD/KPU) dan Kepala Kantor/Satuan serta
daftar perhitungan uang TPP pada Inspektorat dan
RSJ/RSU disahkan oleh Inspektur dan Direktur;
c. Bentuk daftar nominatif pembayaran TPP sebagaimana
tercantum pada Lampiran VI Peraturan Gubernur ini;
d.
(4)

(5)

Bentuk Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
sebagaimana tercantum pada Lampiran VII Peraturan
Gubernur ini.

Pengumpulan rekapitulasi apel, daftar hadir dan CKHP untuk
bulan Desember disampaikan pada tanggal batas akhir
pencairan dana yang ditetapkan oleh Bendahara Umum
Daerah.

Kelebihan pembayaran TPP pada bulan Desember harus
disetorkan ke kas daerah melalui bendahara masing-masing
paling lambat hari kerja terakhir pada akhir Tahun Anggaran
berkenaan.
BAB VII
PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
Pasal 11

(1)

TPP dikenakan pemotongan:

a. sebesar 2,5% (dua koma lima persen) per hari apabila
tidak melaksanakan apel pagi atau apel sore dan sebesar
5% (lima persen) apabila tidak melaksanakan apel pagi
dan apel sore, tanpa ada pemberitahuan baik lisan
maupun tulisan kepada atasan, kecuali pada bulan
ramadhan;
b. sebesar 2,5% per hari apabila meninggalkan tugas pada
saat jam kerja tanpa izin atasan;
c. sebesar 10% per hari apabila tidak masuk kerja tanpa
surat izin/keterangan;
d. sebesar 25% per bulan bagi JFT yang
mengumpulkan DUPAK selama 1 (satu) tahun; dan

(2)

(3)

tidak

e. sebesar 10% per bulan apabila tidak mengumpulkan
catatan kinerja harian pegawai sampai dengan tanggal 5
bulan berikutnya.

PNS diberikan izin tidak mengikuti apel sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a paling banyak 4 (empat) kali
dalam 1 (satu) bulan, tidak termasuk PNS yang ditugaskan
mengikuti kegiatan kedinasan, dibuktikan dengan Surat
Tugas atau surat resmi lainnya.
Pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
didasarkan pada daftar kehadiran apel.
-9-

(4)

(5)
(6)

TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e
tidak termasuk bagi Jabatan Pimpinan Tinggi Madya dan
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama serta Kepala Sekolah dan
Guru.
Pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
didasarkan pada surat teguran/peringatan.

Pemotongan TPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
didasarkan pada Daftar Hadir Kerja.
B AB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 12

TPP dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 10 Februari 2017
Plt. GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto

YUSWANDI A. TEMENGGUNG

Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 10 Februari 2017

SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto

YAN MEGAWANDI
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2017 NOMOR 3
SERI E

- 10 -

LAMPIRAN I
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR
: 3 TAHUN 2017
TANGGAL
: 10 Februari 2017
BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
BERDASARKAN BEBAN KERJA
JABATAN PNS
JABATAN PIMPINAN TINGGI MADYA

BESARAN TPP
PER BULAN
Rp.

25.000.000

- ASISTEN SEKRETARIS DAERAH

Rp.

17.500.000

- ESSELON II b

Rp.

12.500.000

JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA
- STAF AHLI / ESSELON II a
JABATAN ADMINISTRATOR

Rp.

15.000.000

- ESSELON III

Rp.

- ESSELON IV a

Rp.

5.000.000

- KEPALA TU SMA/SMK/SLB

Rp.

4.000.000

JABATAN PENGAWAS
- ESSELON IV b

Rp.

FUNGSIONAL

7.000.000

4.500.000

- Ahli Utama

Rp.

12.500.000

- Ahli Muda

Rp.

5.000.000

- Ahli Madya

Rp.

- Ahli Pertama

Rp.

- Terampil Penyelia

- Terampil Pelaksana Lanjutan
- Terampil Pelaksana
- Terampil Pemula

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

PELAKSANA

7.000.000
3.500.000
3.500.000
3.000.000
2.500.000

2.500.000

- JFU Golongan IV

Rp.

3.500.000

- JFU Golongan II

Rp.

2.500.000

- JFU Golongan III

Rp.

- JFU Golongan I

Rp.

3.000.000
2.100.000

Plt. GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto

YUSWANDI A. TEMENGGUNG

- 11 -

LAMPIRAN II
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR
: 3 TAHUN 2017
TANGGAL
: 10 Februari 2017
BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
BERDASARKAN KELANGKAAN PROFESI, KONDISI KERJA DAN TEMPAT BERTUGAS

BESARAN TPP
PERBULAN

TPP BERDASARKAN KELANGKAAN PROFESI
DOKTER SUBSPESIALIS

Rp.

DOKTER SPESIALIS

40.000.000

Rp.

TPP BERDASARKAN KONDISI KERJA

30.000.000

BESARAN TPP PERHARI

RESIKO I

Rp.

RESIKO II

20.000

Rp.

15.000
BESARAN TPP
PERBULAN

TPP BERDASARKAN TEMPAT BERTUGAS
LEPAR PONGOK

Rp.

350.000

SELAT NASIK

Rp.

400.000

KEPULAUAN PONGOK

Rp.

450.000

Plt. GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto

YUSWANDI A. TEMENGGUNG

- 12 -

LAMPIRAN III
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR
: 3 TAHUN 2017
TANGGAL
: 10 Februari 2017
BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
BAGI PENGAWAS SEKOLAH, KEPALA SEKOLAH DAN GURU
`+

PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Golongan IV

PENGAWAS SEKOLAH
Rp.

Golongan IV

KEPALA SEKOLAH
Rp.

Golongan III

Golongan III

Golongan IV

Rp.

GURU

Rp.

Golongan II

3.400.000

3.200.000
3.200.000
3.000.000

Rp.

1.900.000

Rp.

1.400.000

Rp.

Golongan III

BESARAN PER BULAN

1.600.000

Plt. GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
YUSWANDI A. TEMENGGUNG

- 13 -

LAMPIRAN IV
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR
: 3 TAHUN 2017
TANGGAL
: 10 Februari 2017
CATATAN KINERJA HARIAN PEGAWAI
(JABATAN : ....................................................)
PERANGKAT DAERAH : PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Hari
Tanggal
No.

:
:
WAKTU

KEGIATAN

KETERANGAN

Pangkalpinang, .................................
Yang Melaporkan,

Mengetahui,
Atasan Langsung
(NAMA:
)
NIP. .................................

(NAMA:
)
NIP. .................................
Plt. GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
YUSWANDI A. TEMENGGUNG

- 14 -

LAMPIRAN V
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR
: 3 TAHUN 2017
TANGGAL
: 10 Februari 2017
REKAPITULASI PENGUMPULAN CATATAN KINERJA HARIAN PEGAWAI
SKPD
BULAN

:
:

NO.

NAMA / NIP

1

2

GOLONGAN

JABATAN/TUGAS

3

4

TANGGAL
PENGUMPULAN
5

Plt. GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
YUSWANDI A. TEMENGGUNG

- 15 -

LAMPIRAN VI
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR
: 3 TAHUN 2017
TANGGAL
: 10 Februari 2017
DAFTAR NOMINATIF PEMBAYARAN UANG TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI
SKPD
BULAN

:
:

NO.

NAMA
/ NIP

GOLONGAN

1

2

3

JABATAN/TUGAS
4

HARGA
SATUAN
5

PERHITUNGAN
VOLUME/
JUMLAH
BULAN
KOTOR
6
7=5*6

JUMLAH

Rp.

GOL IV

PPH PASAL 21
GOL III
JUMLAH PPh

8
Rp.

9
Rp.

JUMLAH
BERSIH

10=8+9
Rp.

11=7-10
Rp.

....................., Tanggal, Bulan, Tahun
PENGGUNA ANGGARAN/
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

BENDAHARA PENGELUARAN

Nama
Pangkat
NIP

Nama
Pangkat
NIP
Plt. GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
YUSWANDI A. TEMENGGUNG

- 16 -

LAMPIRAN VII
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR
: 3 TAHUN 2017
TANGGAL
:
10 Februari 2017

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

:

Jabatan

:

NIP

:

Pengguna

Anggaran/Kuasa

......................................................

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:
1.

Perhitungan

yang

terdapat

...................................................

dalam

SPM

tanggal

Pengguna

Langsung

(SPM-LS)

......................................

Anggaran

Nomor

pembayaran ............................................ sebesar
Rp.

....................................

:

untuk

(..........................terbilang.........................)

telah

dihitung dengan benar berdasarkan dokumen pelaksanaan anggaran dan dokumen
2.

3.

pendukung lainnya.

Apabila terdapat kesalahan dan kelebihan atas pembayaran, sebagaimana yang

dimaksud pada point 1 (satu), kami bertanggungjawab dan bersedia untuk
menyetorkan kelebihan tersebut ke Kas Daerah.

Dokumen bukti-bukti belanja atas pembayaran tersebut di atas disimpan di SKPD

............................. sesuai ketentuan yang berlaku untuk kelengkapan administrasi
dan keperluan pemeriksaan BPK dan/atau aparatur pengawas fungsional lainnya.
Pangkalpinang,...........................
Jabatan ....................................
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG
Nama Lengkap
Pangkat.....................
NIP....................................
Plt. GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
YUSWANDI A. TEMENGGUNG
- 17 -