pemanfaatan media lcd proyektor di lab komputer dalam membimbing siswa

(1)

PROPOSAL PTK 1. JUDUL

PEMANFAATAN MEDIA LCD PROYEKTOR DI LABORATORIUM KOMPUTER DALAM MEMBIMBING SISWA KELAS VIII A DI SMP NEGERI 1 TRANGKIL KABUPATEN PATI MENGENAI CARA MEMBUAT TABEL MENGGUNAKAN PROGRAM PENGOLAH KATA (MICROSOFT WORD).

2. PENDAHULUAN a. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan kita, baik dalam kehidupan individu, bangsa maupun negara. Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga sesuai dengan tujuan. Keberhasilan suatu bangsa terletak pada mutu pendidikan yang dapat meningkatkan kualtias sumber daya manusianya.

Pendidikan pada dasarnya suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan dengan sikap terbuka serta pendekatan-pendekatan yang kreatif tanpa harus kehilangan identitas dirinya. Sekolah merupakan bagian dari sistem pendidikan formal yang mempunyai aturan-aturan jelas atau lebih dikenal dengan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) sebagai acuan proses pembelajaran dan guru sebagai fasilisator yang berperan dalam keberhasilan seorang siswa, sehingga guru harus tepat dalam memilih metode pembelajaran yang akan digunakan.

Microsoft Word adalah salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas VIII. Pada setiap pembelajaran di ruang komputer materi disampaikan dengan cara membagi dua kelompok siswa, hal ini dilakukan karena sarana komputer yang tidak cukup untuk seluruh siswa yang berjumlah 30 sampai dengan 40 siswa sementara komputer yang ada berkisar 20-24 unit dan itupun terkadang sering terjadi kemacetan saat sedang digunakan.


(2)

Karena alasan tertentu juga pembelajaran komputer diberikan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar sekaligus sehingga siswa menggunakan satu unit komputer berdua.

Kondisi pembelajaran seperti itu menimbulkan beberapa permasalahan antara lain :

 siswa belajar haya satu jam pelajaran untuk setiap kelompok sehingga pengerjaan latihan dibutuhkan beberapa kali pertemuan dan terbatasnya kesempatan untuk siswa mengembangkan kreatifitasnya,

 karena ruang menjadi sempit oleh meja dan komputer maka jika ada siswa yang bertanya terasa sulit untuk dihampiri terlebih jika satu kelas masuk secara bersamaan,

 hasil belajar pada setiap pengerjaan latihan tidak tercapai tepat waktu, keempat, penyampaian materi dengan menggunakan LCD Proyektor cukup membantu guru dalam menjelaskan materi tetapi itu juga belum maksimal.

 siswa jarang mendapatkan pelajaran teori sehingga sering lupa materi pelajaran (teori, perintah, gambar dan cara-cara melakukan) ,

 karena siswa dibagi dalam dua kelompok maka menerangkan materi pelajaran menjadi dua kali juga dan itu secara psikologis memberikan pengaruh kepada pengajar,  hasil pembelajaran sangat kurang memuaskan karena dari

pengamatan siswa yang benar-benar dapat mengerjakan soal-soal latihan dengan benar berkisar dibawah 20% (9 orang) dari 40 siswa.

Atas dasar kenyataan inilah, maka perlu dicari alternatif lainnya dengan melakukan inovasi dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan


(3)

media ataupun metode penyampaian sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan.

Penelitian ini akan difokuskan pada upaya untuk mengatasi faktor internal yang diduga menjadi penyebab rendahnya tingkat kemampuan dan kreatifitas siswa kelas VIII-A SMP Negeri 1 Trangkil, Kab. Pati, dalam mempraktek latihan kerja siswa, yaitu kurangnya inovasi dan kreativitas guru dalam menggunakan pendekatan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung monoton dan membosankan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang kondusif; aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan metode tutor sebaya.

b. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dapat di ketahui yang menjadi permasalahan pokok yang pertama adalah : rendahnya minat belajar siswa kelas VIII . SMP Negeri 1 Trangkil pada mata pelajaran Teknologi Informasi & Komunikas (TIK) dan yang kedua jumlah jam yang tersedia sangat terbatas, maka dapat diidentifikasikan masalah prestasi hasil belajar siswa di sekolah sebagai berikut:.

a) Materi pelajaran/ kurikulum

Rendahnya prestasi hasil belajar siswa di kelas VIII untuk mata pelajaran TIK kemungkinan disebabkan oleh faktor materi pelajaran yang terlalu banyak (luas), kurikulum dan jumlah mata pelajaran yang di terima siswa terlalu banyak. b) Pengajar

Banyaknya prestasi siswa yang masih belum mencapai KKM ini kemungkinan bisa di sebabkan oleh faktor mengajar guru; antara lain dalam penggunaan metode mengajar yang kurang tepat; kurang memahami teknik evaluasi, kurang memahami siswanya dan sebagainya.


(4)

c) Murid

Rendahnya prestasi hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurang usaha belajar, mutivasi belajarnya rendah, kurang memahami tujuan, materi tidak cocok seperti yang diharapkan.

c. Pembatasan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka masalah yang akan di teliti agar tidak melebar kepada masalah lain dan mengingat keterbatasan waktu penelitian, sehingga perlu adanya PEMANFAATAN MEDIA LCD PROYEKTOR DI LABORATORIUM KOMPUTER DALAM MEMBIMBING SISWA KELAS VIII A DI SMP NEGERI 1 TRANGKIL KABUPATEN PATI MENGENAI CARA MEMBUAT TABEL MENGGUNAKAN PROGRAM PENGOLAH KATA (MICROSOFT WORD).

d. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut di atas, sehingga dapat dirumuskan : Seberapa besar efektifitas Pemanfataan Media LCD Proyektor di Laboratorium Komputer dalam membimbing siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word)?

e. Tujuan Penelitian


(5)

1) Tujuan Umum :

 untuk mengetahui efektifitas Pemanfaatan Media LCD Proyektor di Laboratorium Komputer dalam membimbing siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word).

2) Tujuan Khusus

 untuk meningkatkan Pemanfaatan Media LCD Proyektor di Laboratorium Komputer dalam membimbing siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word).

f. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain : 1) Manfaat Teoritis

 Mendapatkan cara penyampaian media pembelajaran yang tepat untuk memanfaatkan Media LCD Proyektor di Laboratorium Komputer dalam membimbing siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word).

2) Manfaat Praktis

 Bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajar.

 Bagi guru sebagai bahan pertimbangan dan informasi dalam memilih model pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

 Bagi sekolah untuk memperbaiki kondisi pembelajaran, sehingga dapat membantu menciptakan panduan pembelajaran bagi mata pelajaran lain.


(6)

a. Kajian Teori

1) Micrososft Word

Microsoft Word adalah merupakan salah satu software pengolah kata yang paling user friendly jika dibandingkan dengan software pengolah kata yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari di sekolah atapun di kantor, pengolah kata Microsoft Word paling banyak digunakan dalam pembuatan surat menyurat, dan admininstrasi perkantoran.

Disamping itu, Microsoft Word adalah merupakan salah satu materi pelajaran TIK untuk kelas VIII. Karena alasan tertentu juga pembelajaran komputer diberikan secara klasikal, artinya seluruh siswa dalam sekelas belajar sekaligus sehingga siswa menggunakan satu unit komputer berdua, sehingga perlu dicari model pembelajaran yang paling sesuai dengan penelitian ini.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Pemanfaatan Media LCD Proyektor di Laboratorium Komputer dalam membimbing siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) digunakan Pembelajaran Kooperatif .

2) Pembelajaran Kooperatif

Pengertian pembelajaran kooperatif (Nur dan Wikandari : 1999) adalah metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok yang heterogen kemampuannya. Pada pembelajaran kooperatif siswa yakin bahwa tujuan mereka tercapai jika dan hanya jika siswa lain akan mencapai tujuan tersebut (Ibrahim dkk, 2000). Siswa belajar untuk bersepakat dalam memutuskan suatu masalah dan lebih bertoleransi atau menghargai pendapat dan perasaan orang


(7)

lain. Hubungan dengan teman sebaya membuat siswa semakin senang menikmati bagian dari proses belajar.

Unsur-unsur dasar yang perlu ditanamkan pada diri siswa agar pembelajaran kooperatif lebih efektif adalah sebagai berikut (Lundgren, 1994 : 5) :

a) Para siswa harus mempunyai persepsi bahwa mereka tenggelam atau berenang bersama.

b) Para siswa memiliki tanggung jawab terhadap tiap siswa lain dalam kelompoknya, di samping tanggung jawab terhadap diri sendiri, dalam mempelajari materi yang dihadapi.

c) Para siswa harus berpandangan mereka semua memiliki tujuan yang sama.

d) Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama besarnya diantara para anggota kelompoknya. e) Para siswa akan diberi satu evaluasi atau penghargaan yang

akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi seluruh anggota kelompok.

f) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh ketrampilan bekerja sama selama belajar. g) Para siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Beberapa keuntungan dalam pembelajaran kooperatif, antara lain adalah sebagai berikut :

 Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.

 Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk sama-sama berhasil.

 Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.


(8)

 Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

 Interaksi antar siswa juga membantu meningkatkan perkembangan kognitif yang non-konservatif menjadi konservatif (teori Piaget).

3) Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif

Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pelajaran atau indikator pencapain dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti oleh penyajian informasi. Selanjutnya siswa dikelompokkan ke dalam tim-tim belajar. Untuk lebih jelasnya tahap pembelajaran kooperatif lebih lanjut terdapat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2. Tahapan pembelajaran kooperatif

FASE TINGKAH LAKU GURU

Fase-1

Menyampaikan tujuan dan memo-tivasi siswa

Fase-2

Menyajikan informasi

Fase-3

Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar

Fase-4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai pada pembe-lajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar

Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan demonstrasi atau lewat bacaan

Guru menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar bekerjasama

Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas


(9)

Fase-5 Evaluasi

Fase-6

Memberi penghargaan

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau mempresentasikan hasil kerja masing-masing kelompok

Guru memberikan penghargaan atas hasil belajar individu dan kelompok

Terdapat empat tipe dalam pembelajaran kooperatif yang digunakan, yaitu STAD, Jigsaw, Investigasi Kelompok dan Pendekatan Struktural.

4) Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting, yaitu :

a) Hasil belajar akademik

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kerja siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Pembelajaran kooperatif ini dapat memberi keuntungan pada siswa kelompok rendah maupun kelompok tinggi yang bekerjasama meyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok tinggi akan menjadi tutor bagi kelompok rendah. Dalam proses tutorial ini, siswa kelompok tinggi akan meningkatkan kemampuan akademiknya karena memberikan pelayanan sebagai tutor.

b) Penerimaan terhadap perbedaan individu

Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk saling bekerjasama, saling bergantung satu sama lain


(10)

atas tugas-tugas bersama dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain.

c) Pengembangan ketrampilan sosial

Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa kemampuan kerjasama dan kolaborasi dalam berinteraksi antara anggota kelompok.

5) Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik-teknik pembelajaran kooperatif lebih banyak meningkatkan hasil belajar daripada pembelajaran kooperatif dan kelompok pembelajaran tradisional adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3. Perbedaan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran tradisional

Kelompok Pembelajaran Kooperatif

Kelompok Pembelajaran Tadisional

Kepemimpinan bersama Satu pemimpin Saling ketergantungan

positif

Tidak ada saling ketergantungan

Keanggotaan yang heterogen

Keanggotaan yagn homogen

Mempelajari ketrampilan-ketram-pilan kooperatif

Asumsi adanya ketrampilan-ketrampilan sosial yang efektif

Tanggungjawab terhadap hasil belajar seluruh anggota kelompok

Tanggungjawab terhadap hasil belajar sendiri


(11)

hubungan kooperatif

Ditunjang oleh guru Diarahkan oleh guru Satu hasil kelompok Beberapa hasil individu Evaluasi kelompok Evaluasi individu

Berdasarkan hasil penelitian Thomson (Lundgren 1, 1994) pembelajaran kooperatif mempunyai manfaat sebagai berikut :

a) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas b) Meningkatkan rasa harga diri

c) Memperbaiki kehadiran

d) Saling memahami adanya perbedaan individu e) Mengurangi perilaku yang mengganggu f) Mengurangi konflik antara pribadi g) Mengurangi sikap apatis

h) Meningkatkan motivasi i) Meningkatkan hasil belajar j) Memperbesar retensi

k) Meningkatkan kebaikan budi, kepakaan dan toleransi Selain mempunyai kelebihan pembelajaran kooperatif juga mempunyai kekurangan yang harus dihindari, yakni adanya anggota kelompok yang tidak aktif. Hal ini akan terjadi bila dalam satu kelompok hanya mempunyai permasalahan. Kelemahan ini dapat dihindari dengan cara sebagai berikut :

a) Tiap-tiap anggota kelompok bertanggungjawab pada bagian-bagian kecil dari permasalahan kelompok. b) Tiap-tiap anggota kelompok mempelajari materi secara

keseluruhan. Hal ini dikarenakan hasil kelompok ditentukan pada hasil kuis dari anggota kelompok yang ada, maka tiap anggota kelompok harus benar-benar mempelajari isi permasalahan secara keseluruhan.


(12)

b. Kerangka Berpikir 1) Kondisi Awal

a. Guru belum menerapkan secara maksimal Pemanfaatan Media LCD Proyektor di Laboratorium Komputer dalam membimbing siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word).

b. Prestasi Belajar siswa dalam penguasaan cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) masih sangat rendah, hal ini dibuktikan pada saat pembuatan table masih ada banyak kesalahan misalnya jumlah kolom dan jumlah baris ataupun dalam pengisian data dan penggunaan rumus dalam Microsoft Word.

2) Tindakan

a. Dalam kegiatan PBM pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, Guru perlu menerapkan dan melaksanakan pemanfaatan Media LCD Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word)

b. Siklus I menerapkan pemanfaatan Media LCD Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII dengan materi cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) sesuai dengan jumlah kolom dan jumlah baris table yang dibutuhkan.


(13)

Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII dengan materi cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) sesuai dengan jumlah kolom dan jumlah baris serta data yang disajikan dengan benar.

d. Siklus III menerapkan pemanfaatan Media LCD Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII dengan materi cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) dengan benar baik jumlah kolom, jumlah baris, memasukkan data dan rumus atau formula matematika.

3) Kondisi Akhir

Setelah pelaksanaan penggunaan Media LCD Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII dengan materi cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Trangkil pada materi cara membuat table menggunakan program Microsoft Word.

4. MANFAAT PENELITIAN

a. Seting Penelitian

Karakteristik Sekolah : 1. Karakteristik Lokasi :

1) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Trangkil

2) Alamat Sekolah : Desa Ketanen, Kec. Trangkil, Kab. Pati 3) Kelas : VIII


(14)

5) Lingkungan sosial : Di sekitar sekolah terdapat penduduk yang bekerja sebagai pengrajin batu bata.

2. Karakteristik Siswa :

a. Komposisi siswa : 30 siswa (24 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki)

b. Kemampuan akademis : heterogen c. Motivasi belajar : cukup

d. Latar belakang sosial/ekonomi : menengah ke bawah 3. Karakteristik Guru (Peneliti)

a. Nama guru : SUTAMTO

b. Tempat tanggal lahir : Pati, 14 April 1960

c. Pendidikan : D-1 PKn IKIP Negeri Semarang d. Agama : Islam

e. Kebangsaan : Indonesia

b. Subyek Penelitian

1) Jumlah siswa : 40 siswa

2) Jenis Kelamin : 24 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki 3) Kondisi Siswa : dari keluarga menengah ke bawah


(15)

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(16)

DI LABORATORIUM KOMPUTER DALAM MEMBIMBING SISWA KELAS VIII A DI SMP NEGERI 1 TRANGKIL KABUPATEN PATI

MENGENAI CARA MEMBUAT TABEL MENGGUNAKAN PROGRAM PENGOLAH KATA (MICROSOFT WORD).

OLEH

SUTAMTO NOMOR ABSEN 10

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (PLPG) TAHUN 2011


(1)

Ditunjang oleh guru Diarahkan oleh guru Satu hasil kelompok Beberapa hasil individu Evaluasi kelompok Evaluasi individu

Berdasarkan hasil penelitian Thomson (Lundgren 1, 1994) pembelajaran kooperatif mempunyai manfaat sebagai berikut :

a) Meningkatkan pencurahan waktu pada tugas b) Meningkatkan rasa harga diri

c) Memperbaiki kehadiran

d) Saling memahami adanya perbedaan individu e) Mengurangi perilaku yang mengganggu f) Mengurangi konflik antara pribadi g) Mengurangi sikap apatis

h) Meningkatkan motivasi i) Meningkatkan hasil belajar j) Memperbesar retensi

k) Meningkatkan kebaikan budi, kepakaan dan toleransi Selain mempunyai kelebihan pembelajaran kooperatif juga mempunyai kekurangan yang harus dihindari, yakni adanya anggota kelompok yang tidak aktif. Hal ini akan terjadi bila dalam satu kelompok hanya mempunyai permasalahan. Kelemahan ini dapat dihindari dengan cara sebagai berikut :

a) Tiap-tiap anggota kelompok bertanggungjawab pada bagian-bagian kecil dari permasalahan kelompok. b) Tiap-tiap anggota kelompok mempelajari materi secara

keseluruhan. Hal ini dikarenakan hasil kelompok ditentukan pada hasil kuis dari anggota kelompok yang ada, maka tiap anggota kelompok harus benar-benar mempelajari isi permasalahan secara keseluruhan.


(2)

b. Kerangka Berpikir 1) Kondisi Awal

a. Guru belum menerapkan secara maksimal Pemanfaatan Media LCD Proyektor di Laboratorium Komputer dalam membimbing siswa kelas VIII A di SMP Negeri 1 Trangkil Kabupaten Pati mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word).

b. Prestasi Belajar siswa dalam penguasaan cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) masih sangat rendah, hal ini dibuktikan pada saat pembuatan table masih ada banyak kesalahan misalnya jumlah kolom dan jumlah baris ataupun dalam pengisian data dan penggunaan rumus dalam Microsoft Word.

2) Tindakan

a. Dalam kegiatan PBM pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, Guru perlu menerapkan dan melaksanakan pemanfaatan Media LCD Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII mengenai cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word)

b. Siklus I menerapkan pemanfaatan Media LCD Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII dengan materi cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) sesuai dengan jumlah kolom dan jumlah baris table yang dibutuhkan.


(3)

dengan materi cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) sesuai dengan jumlah kolom dan jumlah baris serta data yang disajikan dengan benar.

d. Siklus III menerapkan pemanfaatan Media LCD Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII dengan materi cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) dengan benar baik jumlah kolom, jumlah baris, memasukkan data dan rumus atau formula matematika.

3) Kondisi Akhir

Setelah pelaksanaan penggunaan Media LCD Proyektor dalam membimbing siswa kelas VIII dengan materi cara membuat table menggunakan program pengolah kata (Microsoft Word) diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Trangkil pada materi cara membuat table menggunakan program Microsoft Word.

4. MANFAAT PENELITIAN

a. Seting Penelitian Karakteristik Sekolah :

1. Karakteristik Lokasi :

1) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Trangkil

2) Alamat Sekolah : Desa Ketanen, Kec. Trangkil, Kab. Pati

3) Kelas : VIII


(4)

5) Lingkungan sosial : Di sekitar sekolah terdapat penduduk yang bekerja sebagai pengrajin batu bata.

2. Karakteristik Siswa :

a. Komposisi siswa : 30 siswa (24 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki)

b. Kemampuan akademis : heterogen c. Motivasi belajar : cukup

d. Latar belakang sosial/ekonomi : menengah ke bawah 3. Karakteristik Guru (Peneliti)

a. Nama guru : SUTAMTO

b. Tempat tanggal lahir : Pati, 14 April 1960

c. Pendidikan : D-1 PKn IKIP Negeri Semarang d. Agama : Islam

e. Kebangsaan : Indonesia

b. Subyek Penelitian 1) Jumlah siswa : 40 siswa

2) Jenis Kelamin : 24 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki 3) Kondisi Siswa : dari keluarga menengah ke bawah


(5)

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(6)

DI LABORATORIUM KOMPUTER DALAM MEMBIMBING SISWA KELAS VIII A DI SMP NEGERI 1 TRANGKIL KABUPATEN PATI

MENGENAI CARA MEMBUAT TABEL MENGGUNAKAN PROGRAM PENGOLAH KATA (MICROSOFT WORD).

OLEH SUTAMTO NOMOR ABSEN 10

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (PLPG) TAHUN 2011