62 TAHUN 2012 (PENGADAAN BARANG DAN JASA)

BUPATI KUNINGAN
PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMOR 62 TAHUN 2012
TENTANG
UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN
BUPATI KUNINGAN,
Menimbang

Mengingat

:

:

a.

bahwa dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kuningan agar berjalan secara efektif dan efisien, telah
ditetapkan Peraturan Bupati Kuningan Nomor 44 Tahun 2011 tentang Unit

Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Kuningan;

b.

bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka Peraturan Bupati
Kuningan Nomor 44 Tahun 2011 tersebut perlu ditinjau kembali;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a dan b, untuk
menjamin kepastian hukum perlu menetapkan kembali Peraturan Bupati
Kuningan tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Kabupaten Kuningan.

1.

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita
Negara Republik Indonesia Tanggal 4 Juli 1950);


2.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5.


Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);

6.

Undang-Undang Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

7.

Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

8.

Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah;

9.

Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;

10.

Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah;

11.

Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 16 Tahun 2011 tentang
Layanan Pengadaan Secara Elektronik;

12.

Peraturan Bupati Kuningan Nomor 25 Tahun 2011 tentang Tugas

Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas UPTD Layanan Pengadaan Secara
Elektronik;

13.

Peraturan Bupati Kuningan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Ketentuan
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuningan.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN
BUPATI
TENTANG
UNIT LAYANAN PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan;
1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan;
3. Bupati adalah Bupati Kuningan;
4. Pembina adalah Bupati Kuningan;
5. Wakil Pembina adalah Wakil Bupati Kuningan;
6. Koordinator adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kuninagn;
7. Ketua adalah Asisten Pembangunan dan Kesra Setda Kabupaten
Kuningan;
8. Sekretaris adalah Kepala Bagian Pembangunan Setda Kabupaten
Kuningan;
9. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah
Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Kuningan;
10. Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya
disebut Unit Layanan Pengadaan adalah unit yang terdiri dari pegawaipegawai yang telah memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa
pemerintah yang ditetapkan oleh Bupati, yang bertugas secara khusus
untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa dilingkungan Pemerintah
Daerah;

11. UPTD LPSE adalah merupakan unsur pelaksana teknis operasional
Pemerintah Daerah dalam bidang Layanan pengadaan barang/jasa
Pemerintah secara Elektronik;
12. Pokja Pengadaan Barang/Jasa adalah Tim untuk melaksanakan
Pemilihan Penyedia Barang/Jasa yang terdiri dari pegawai-pegawai yang
memiliki Sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah yang
ditetapkan oleh Bupati melalui Ketua ULP Kabupaten Kuningan;
13. Pengadan Barang/Jasa Pemerintah yang selajutnya disebut Pengadaan
Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh SKPD
yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa;
14. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya;
15. Kuasa Pengguna Anggaran yang selajutnya disebut KPA adalah pejabat
yang diberi kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan PA dalam

melaksanakan sebagian tugas
menggunakan anggaran SKPD;


dan

fungsi

SKPD

serta

untuk

16. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat
yang diangkat oleh PA/KPA sebagai pemilik pekerjaan, yang
bertanggungjawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
17. Pengguna Barang/Jasa adalah pejabat pemegang kewenangan
penggunaan barang dan/atau jasa milik negara/daerah di masing-masing
SKPD;
18. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan
yang menyediakan barang/pekerjaan/konstruksi/jasa konsultasi/jasa
lainnya;
19. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud,

bergerak maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang;
20. Memperoleh barang/jasa oleh SKPD yang prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa;
21. Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang berhubungan
dengan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud lainnya;
22. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan
adanya olah pikir (brainware).
23. Industri Kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas,
gagasan orisinal, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan
kebijaksanaan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan
kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan
pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta;
24. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh panitia
pengadaan/Unit Layanan Pengadaan yang memuat informasi dan
ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan
barang/jasa;
25. Kontak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak adalah

perjanjian tertulis antara PPK dengan Penyedia Barang/Jasa atau
pelaksana sewakelola;
26. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah tanda
bukti pengakuan atas kompetensi dan kemampuan profesi di bidang
pengadaan barang/jasa pemerintah yang merupakan persyaratan
seseorang untuk diangkat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
atau panitia pengadaan.
BAB II
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUDAS, FUNGSI
DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Pertama
pembentukan
Pasal 2
Dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparasi, persaingan
sehat dan akuntabilitas dalam pengelolaan Barang/jasa pemerintah, dibentuk
Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Bagian Kedua
kedudukan
Pasal 3


ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, secara teknis fungsional dan
administrasi berada di bawah koordinasi Asissten Pembangunan dan Kesra
Sekretariat Daerah dan bertanggungjawab kepada Sekretariat Daerah dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Administrasi
dan/atau SKPD, yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Bagian Ketiga
Tugas dan Fungsi
Pasal 4
ULP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pengadaan barang/jasa untuk seluruh SKPD sampai dengan tahap
penetapan pemenang.
Pasal 5
ULP dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,
mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
b. Penetapan Dokumen Pengadaan;
c. Penetapan besaran nominal Jaminan Penawaran;
d. Pengumuman pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website dan
papan pengumuman resmi untuk masyarakat, serta menyampaikan ke
UPTD Layanan Pengadaan Nasional;
e. Penilaian kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau
pascakualifikasi;
f. Pengevaluasian administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang
masuk;
g. Pemberian jawaban atas sanggahan;
h. Penetapan Penyedia Barang/Jasa untuk: pelelangan atau penunjukan
langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100.000.000.000,- (Seratus Milyar
Rupiah);
i. Pelaksanaan seleksi atau penunjukan langsung untuk paket Pengadaan
Jasa Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000,(Sepuluh Milyar Rupiah);
1. Penyerahan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
kepada PPK;dan
2. Penyimpanan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
j. Penyusunan laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan Barang/Jasa
kepada Bupati;dan
k. Pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan Pengadaan Barang/Jasa
kepada PA/KPA.
Bagian Keempat
Susuan Organisasi
Paragraf 1
Umum
Pasal 6
(1) Susunan organisasi ULP, terdiri atas :
a. Pembina/Wakil Pembina
b. Koordinator
c. Ketua
d. Sekretaris
e. Kelompok kerja (Pokja)
f. Staf Pendukung, Admin Agency dan Ahli Hukum
(2) Bagan Struktur Organisasi ULP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran I, Peraturan Bupati ini.

(3) Bagan Hubungan Kerja SKPD dengan Sekretariat ULP dan Kelompok
Kerja tercantum dalam Lampiran II Peraturan Bupati ini.

Paragraf 2
Pembina/Wakil Pembina
Pasal 7
Pembina/Wakil Pembina, mempunyai tugas:
a. Melakukan Pembinaan tentang proses pengadaan barang/jasa terhadap
Pengguna Barang/Jasa, Penyediaan Barang/Jasa dan ULP.
b. Menjawab sanggahan Banding dari peserta pengadaan barang/jasa.
Paragraf 3
Koordinator
Pasal 8
Koordinator, mempunyai tugas:
a. Mengkoordinasikan Pengadaaan barang/jasa antara Pengguna
Barang/Jasa dengan Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa;
b. Memberikan saran tindak pelaksanaan pengadaan barang/jasa pada Unit
Layanan Pengadaan;
c. Memonitor pelaksanaan pengadaan Barang/Jasa Pada pada Unit
Layanan Pengadaan.
Paragraf 4
Ketua
Pasal 9
(1) Ketua sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf c,
berkedudukan setingkat eselon II dan bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi ULP.
(2) Ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas
mengkoordinasikan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Ketua
mempunyai fungsi:
a. Fasilitasi persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa;
b. Pengkoordinasian, pengendalian dan evaluasi seluruh kegiatan
administrasi Pengadaan Barang/Jasa;dan
c. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan teknis dan administrasi Unit
Layanan Pengadaan dan hasil pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
oleh Kelompok Kerja kepada Sekretaris Daerah.
Paragraf 5
Sekretaris

(1)

Pasal 10
Sekretaris, mempunyai tugas membantu Ketua dalam melaksanakan
kegiatan ULP.

(2) Dalam melaksanakan tugas Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempunyai tugas:
a. Penyusunan bahan fasilitas, koordinasi, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan;
b. Pelaksanaan penatausahaan dan kesekretariatan ULP;
c. Fasilitasi pengkoordinasian proses pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dengan SKPD;
d. Fasilitasi pengkoordinasian penyediaan sarana dan prasarana
penunjang pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara manual dan
elektronik;
e. Fasilitasi pengkoordinasian pengalokasian sumber daya manusia dan
Kelompok Kerja/Tim/Panitia Pengadaan Barang/Jasa;

f.

Penerimaan daftar paket pekerjaan/kegiatan yang akan dilelang dari
seluruh SKPD, dengan nilai:
1. Pengadaan barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya, di atas Rp.
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah);dan
2. Pengadaan jasa konsultansi, di atas Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah).
g. Pemilihan dan pendistribusian kegiatan kepada seluruh Kelompok
Kerja;
h. Membuat Laporan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa kepada
Bupati/Wakil Bupati dan kepada Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Paragraf 6
Kelompok Kerja
Pasal 11
(1) Kelompok Kerja terdiri dari:
a. Ketua;
b. Sekretaris;dan
c. anggota
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
melaksanakan proses pemilihan Pengadaan Barang/Jasa.
(3) Dalam melaksanakan tugas, Kelompok Kerja mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan proses pemilihan Pengadaan Barang/Jasa sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;dan
b. Menyampaikan pemenang lelang dan data pendukung kepada SKPD
melalui ULP.
(4) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari
tenaga ahli yang berstatus Pegawai Negeri Sipil yang memiliki
keahlian/kualifikasi yang diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa.
(5) Angggota Kelompok Kerja ULP harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Memiliki integritas, disiplin dan tanggungjawab dalam melaksanakan
tugas;
b. Memahami pekerjaan yang akan diadakan;
c. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas Unit Layanan
Pengadaan;
d. Memahami isi dokumen, metode dan prosedur pengadaan;
e. Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa sesuai dengan
kompetensi yang dipersyaratkan;dan
f. Menandatangani Pakta Integritas.
Paragraf 7
Staf Pendukung, Admin Agency dan Ahli Hukum

(1)

Pasal12
Staf pendukung adalah pegawai yang ditugaskan pada ULP diberikan
Honorarium/insentif, sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(2) Pengangkatan dan Pemberhentian staf pendukung pada
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

ULP

Pasl 13
(1) Admin Agency ditunjuk oleh Bupati melalui Ketua ULP dan diberikan
honorarium sesuai peraturan perundang-undangan.
(2) Admin Agency adalah administrator dari suatu Instansi yang
menggunakan SPSE. Sebelum proses lelang secara elektronik dapat
dilaksanakan.
(3) Admin Agency dalam SPSE mempunyai tugas:

a.
b.
c.
d.

Membuat Sub Agency (jika dibutuhkan);
Mengisi data satuan kerja di instansi yang bersangkutan;
Mengisi data anggaran yang akan digunakan pada paket lelang;
Mengisi data pegawai yang bertugas sebagai PPK dan Panitia sesuai
SK dari pejabat yang bersangkutan;
e. Mengisi data anggota kepanitiaan yang akan bertanggungjawab pada
paket tertentu.
Pasal 14
(1) Ahli Hukum bertugas membantu ULP apabila dalam pelaksanaan
pengadaan barang/jasa terdapat hal-hal yang berhubungan dengan
hukum.
(2) Ahli Hukum membantu pokja jika terdaoat sanggahan atau sanggahan
Banding kepala Bupati.
BAB III
PELAKSANAAN
Bagian Pertama
Para Pihak
Pasal 15
Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang
dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan, meliputi:
a. SKPD;
b. Unit Layanan Pengadaan;dan
c. Penyedia Barang/Jasa
Bagian Kedua
Mekanisme dan Prosedur
Pasal 16
Proses pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa oleh ULP, berpedoman pada
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
Pasal 17
Mekanisme dan prosedur Pengadaan Barang/Jasa pada ULP adalah sebagai
berikut:
a. PA/KPA menyampaikan paket pekerjaan kepada ULP setelah DPA-SKPD
disyahkan baik APBD, APBD Provinsi/APBN maupun Bantuan/Hibah Luar
Negeri.
b. Nilai kegiatan yang disampaikan berupa HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
dengan batas minimal Rp.200.000.000,-(Dua Ratus Juta Rupiah) yang
dibuat oleh PPK.
c. PA/KPA SKPD menyampaikan Struktur Organisasi kegiatan yang akan
dilelangkan yang disyahkan dengan Surat Keputusan Kepala SKPD.
d. Ketua ULP membuat surat Tugas Kelompok Kerja untuk melaksanakan
Proses Pengadaan Barang/Jasa sesuai Perpres 70 Tahun 2012.
e. Kelompok Kerja pengadaan berjumlah gasal beranggotakan paling
kurang 3 (tiga) orang dan dapat ditambah sesuai kompleksitas pekerjaan.
f. Kelompok Kerja dapat dibantu oleh Tim atau tenaga ahli pemberi
penjelasan Teknis (aanwijzer)
g. Honorarium Pokja pengadaan dianggarkan oleh SKPD dan diberikan
sesuai dengan waktu pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
Bagian Ketiga
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pasal 18
(1) Kelompok Kerja ULP melaksanakan Tugas pokok dan kewenangan
meliputi:

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

i.
j.
k.
l.

Menyusun rencana pemilihan Penyediaan Barang/Jasa;
Menetapkan Dokumen Pengadaan;
Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;
Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website dan
pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE
untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional;
Menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau
pascakualifikasi;
Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap
penawaran yang masuk;
Menjawab sanggahan;
Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
1) Pelelangan atau penunjuk langsung untuk paket pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya yang bernilai paling
tinggi Rp. 100.000.000.000,- (Seratus Milyar Rupiah) atau;
2) Seleksi atau penunjukan langsung untuk paket pengadaan jasa
konsultasi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000,(Sepuluh Milyar Rupiah).
Menyerahkan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
kepada PPK;
Menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
Membuat laporan mengenai proses dan hasil Pengadaan barang
kepada Bupati;
Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan
pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA.

(2) Selain tugas pokok dan kewenaganannya ULP/pejabat pengadaan dalam
hal diperlukan ULP/pejabat pengadaan dapat mengusulkan kepada PPK
untuk melakukan :
a. Perubahan HPS dan/atau;
b. Perubahan spesifikasi teknis pekerjaan.
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, ULP menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simpilkasi di dalam dan di luar Unit
Layanan Pengadaan.
BAB IV
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 20
(1) Pembinaan teknis dan administrasi ULP dilakukan oleh Sekretaris
Daerah.

(2) Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa dilakukan oleh PA/KPA/PPK pada SKPD terkait, yang
dilaksanakan sesuai dengan kewenangan berdasarkan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
BAB V
EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 21
(1) Evaluasi terhadap ULP dilakukan oleh Sekretaris Daerah setiap satu
tahun satu kali dan/atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.
(2) ULP melaksanakan pelaporan setiap triwulan kepada Sekretaris Daerah.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22

Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Kuningan
Nomor 44 Tahun 2011 tentang Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Kabupaten Kuningan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 23
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang
mengenai teknis pelaksanaan ditetapkan oleh Sekretaris Daerah.
Pasal 24
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Kuningan.
Ditetapkan di Kuningan
Pada tanggal 20 Desember 2012
BUPATI KUNINGAN,
Cap Ttd
AANG HAMID SUGANDA
Diundangkan di Kuningan
Pada tanggal 21 Desember 2012
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KUNINGAN,
Cap Ttd
YOSEP SETIAWAN
BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012 NOMOR 102
Salinan ini sesuai dengan Aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM SETDA
KABUPATEN KUNINGAN

ANDI JUHANDI, SH
Pembina
NIP. 196306011992031006

LAMPIRAN I : PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMOR
: 62 TAHUN 2012
TANGGAL
: 20 DESEMBER 2012
TENTANG
: UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN
KUNINGAN
STRUKTUR ORGANISASI ULP
BUPATI
PEMBINA

WAKIL BUPATI
WAKIL PEMBINA

SEKRETARIS
DAERAH
KOORDINATOR

ASISTEN
PEMBANGUNAN
& KESRA
PEMBINA

KABAG
PEMBANGUNAN
SEKRETARIS

POKJA

POKJA

POKJA

POKJA

PENGADAAN
BARANG

JASA
KONSTRUKSI

JASA
KONSULTANSI

JASA LAINNYA

BUPATI KUNINGAN,
Cap Ttd
AANG HAMID SUGANDA

LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI KUNINGAN
NOMOR
: 62 TAHUN 2012
TANGGAL
: 20 DESEMBER 2012
TENTANG
: UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN
KUNINGAN
STRUKTUR HUBUNGAN KERJA SKPD
DENGAN SEKRETARIAT ULP DAN POKJA
B U PATI
PEMBINA

WAKIL BUPATI
WAKIL PEMBINA

SEKRETARIS DAERAH
KOORDINATOR

ASISTEN PEMBANGUNAN
& KESRA
KETUA

KABAG PEMBANGUNAN
S EK R ETAR I S

STAF PENDUKUNG & ADMIN
LPSE
1. STAF PENDUKUNG
2. ADMIN LPSE / AGENCY

POKJA PENGADAAN
PNS yang memiliki Sertifikat
Keahlian Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

AHLI HUKUM
Unsur dari Bagian Hukum

BUPATI KUNINGAN,
Cap Ttd
AANG HAMID SUGANDA